Senin, 01 Juni 2020
Minggu, 31 Mei 2020
Menteri Pertani SYL Tinjau Progam P2L di Desa Borong Pa'la'la Gowa
Jumat, 29 Mei 2020
Olah Lahan Manfaatkan Alsintan Traktor Roda 2 Untuk Percepatan Tanam Padi di Kecamatan Tubo Sendana, Kab. Majene
Sigapnews.com, Majene (Sulbar) - Di tengah wabah pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia tidak menghalangi petani untuk tetap melakukan usaha tani.
Para petani yang tergabung di Kelompok Tani Gunung Ombo di desa Tubo Selatan, di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan semangat tetap beraktivitas melakukan pengolahan lahan untuk persiapan tanam padi.
Menurut Mirwan, salah satu petani di kelompok tani tersebut, menyatakan bahwa pengolahan lahan tersebut untuk percepatan tanam padi. Sabtu (30/5/2020).
Selain itu, keberadaan Alsintan jenis Traktor Roda Dua bantuan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, memudahkan dan mempercepat proses olah tanah yang biasa dilakukan oleh petani sendiri secara manual.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh Penyuluh Pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi serentak. "Hal ini merespons arahan Presiden Jokowi untuk antisipasi krisis pangan maka harus dilakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi, meskipun di beberapa daerah surplus beras,” kata Syahrul.
Mentan mengatakan untuk menghindari adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu, dan lebih gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras, dengan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu kita harus siapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat.
Mentan meminta adanya lumbung pangan, di tingkat provinsi dan kabupaten. Bahkan kepala desa dan lurah diharapkan turut membangun juga lumbung pangan desa agar ketersediaan pangan selalu ada.
"Rakyat jangan buru-buru menjual padinya agar cadangan beras di tingkat rakyat selalu ada,"tambahnya.
Mentan SYL terus meyakinkan bahwa pasokan pangan aman dan meminta komitmen bersama dari seluruh daerah untuk tetap fokus pada upaya peningkatan produksi pangan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi menambahkan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, olah, dan panen. "Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah COVID-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,"kata Dedi.
Menurut Muslimin, Penyuluh Pertanian wilayah tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya curah hujan yang masih cukup tinggi, petani segera menyiapkan lahan sawahnya untuk persiapan tanam padi selanjutnya. Kelompok Tani Gunung Ombo dengan luas areal sawah 25 ha, ditambah adanya Alsintan untuk mengolah tanah, percepatan tanam padi optimis tercapai dalam waktu dekat ini. (BBPP-BK).
Penulis : Hari Ismanto
Sumber : Muslimin (Penyuluh Pertanian Kab. Majene)
Poktan Bintala Dulaa Terus Lakukan Percepatan Tanam Guna Jaga Stok Pangan
Kebutuhan Akan Jagung, Petani Minsel terus Tingkatkan Produksi
Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - Saat ini ancaman krisis pangan diprediksikan akan terjadi. Melalui konferensi video di ruang rapat Agriculture War Room (AWR), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan.
"Yang harus kita waspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah COVID-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan akan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG. Olehnya tetap produktif ditengah pandemi covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia”, ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan walau covid melanda, segala aspek pertanian tetap harus berjalan. “Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi Tetapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Dedi.
Tahun 2019, Kementerian Pertanian memberikan support kepada Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka pengembangan produksi jagung pakan ternak. Sulut mendapat bantuan bibit dan alat produksi pertanian. Bantuan itu, disiapkan untuk lahan 30 ribu hektar. Selanjutnya tahun 2020, bantuan naik menjadi 50 ribu hektar perluasan tanaman jagung.
27 Mei 2020, penyuluh Yulce. A. Sondakh, dari BPP Amurang Barat. bersama dengan kelompok tani Mawali Desa Teeptrans Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulut, melakukan panen jagung varietas Bisi 18. Luas lahan yang dipanen 1 Ha dan provitas mencapai 5 ton/ha.
“Sekarang ini kebutuhan jagung pakan ternak di Provinsi Sulut mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan aktifitas peternakan yang semakin tinggi seperti peternakan kuda dan sapi sehingga mereka membutuhkan pakan untuk ternak mereka. Olehnya, kami bersama petani, semangat sekali tanam jagung, terlebih saat ini kami sudah bisa panen hasilnya,” ujar Yulce, Jumat (29/5/2020).
“Walau covid 19 masih mengintai kami, kami tetap bersama petani lakukan panen karena kalua terlambat panen, kualitas dari jagung akan jelek. Tapi, kami tetap menginformasikan kepada petani mengenai standar kesehatan yang harus dilakukan dilapangan seperti jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan,” lanjut Yulce. (BBPP-BK).
Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Yulce. A. Sondakh, penyuluh dari BPP Amurang Barat
Petani Bone Percepat Olah Lahan Jagung Antisipasi Kekeringan
Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Isu terkait ancaman kekeringan di tengah wabah Covid-19 membuat petani semakin bersemangat memanfaatkan ketersediaan air dengan mempercepat pengolahan lahan untuk ditanami. Salah satunya seperti yang dilakukan anggota Kelompok Tani Buhung Patu, yang beralamat di Desa Arallae Kec. Kahu, Kab. Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Andi Sofyan, Ketua Kelompok Tani Buhung Patu yang melakukan penanaman bersama anggota kelompok dan petugas, luas lahan kelompok tani Buhung Patu yang digunakan untuk Kegiatan Pengembangan Perbenihan Jagung (Penangkaran Benih) Varietas Nasa 29 adalah 50 Ha. Ketersediaan air yang bersumber dari air hujan perlu disikapi dengan bersegera melakukan pengolahan. Hal ini karena kondisi cuaca yang sulit diprediksi, khususnya musim hujan.
"Kami terus berusaha memberikan motivasi ke anggota kelompok agar semangat dalam melakukan pengolahan lahan, apalagi ada potensi kekeringan yang sudah diprediksi oleh BMKG, maka kami sebagai ketua kelompok harus ikut berkontribusi dengn melakukan langkah-langkah antisipasi agar pangan bisa tetap tersedia dengan aman di tingkat petani, salah satunya dengan mempercepat pertanaman," tutur Sofyan.Jumat (29/5/2020).
"Sebagai petani, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi kelompok kami untuk menjadi penangkar benih jagung. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok," tuturnya.
Apa yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Bone sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.
“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi.
Motivasi ini disampaikan oleh Kepala BPPSDMP untuk memastikan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun demi mengamankan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Sumber Informasi : Andi Baso Kresna
Masih Suasana Lebaran, Petani Jagung Kab. Sigi Tetap Produktif Lakukan Panen
Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian, Estevin. Tanggal 27 Mei 2020, Estevin mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan dikelompok tani Karya Makmur, di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, luas hamparan 10 Ha dengan varietas Jagung Pioner pada luas panen hari ini 1,5 Ha dan produktvitas mencapai 9,2 Ton/ Ha dan harga saat ini di tingkat petani sebesar Rp. 4000/Kg.
“Komoditas pangan satu ini merupakan salah satu komoditas utama yang di budidayakan oleh petani, oleh karena itu pemeliharaan jagung yang tepat seperti pemupukan dan pemeliharaan lainnya sangat mempengruhi hasil panen yg diperoleh oleh petani,” ujar Estevin.
“Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya tetap semangat mendampingi mereka di lapangan untuk melakukan panen, ujarnya, Jumat (29/5/2020).
Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka dilapangan,” tambah Estevin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.
“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani,” jelas SYL.
Arahan yang sama juga senantiasa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi. (BBPP-BK).
Penulis : Asrul / Rosdiana
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Estevin (Penyuluh pertanian Kab. sigi)
Kostratani Samuturu Dampingi Proses Penyaluran Bantuan Pupuk di Kab. Kolaka
Petani Enrekang Bantu Jaga Ketersediaan Pangan Melalui Panen Jagung
P4S Laskar Pelangi Buktikan Pertanian Tidak Berhenti Dengan Berbudidaya Padi Sistem Tabela
Kamis, 28 Mei 2020
Dinas Pertanian Takalar Gandeng BPTPH Maros Lakukan Pengendalian OPT Untuk Menjaga Produksi Pangan
Sigapnews.com, Takalar - Kementerian Pertanian (Kementan) mempunyai tugas dan bertanggung jawab menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
Ketersedian stok pangan sebagai kebutuhan pokok masyarkat menjadi hal yang utama bagi pemerintah. Ungkapan tersebut dibuktikan dengan geliat produksi panen padi di berbagai daerah.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan menegaskan petani dan penyuluh adalah pahlawan. Garda terdepan di sektor pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid-19.
"Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja maksimal mendampingi petani. Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Prof Dr Dedi Nursyamsi M.Agr senantiasa mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi
Di tengah kondisi pendemi Covid-19, penyuluh dan petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Salah satu upaya untuk menjaga produksi pangan adalah meminimalisir serangan Organisme Pengganggu Tambahan (OPT) pada tanaman.
Berhubungan dengan adanya informasi serangan OPT Penggerek Batang di lokasi Kelompok Tani Ajjulukana, Kelurahan Patte'ne, Kec. Polsel, Kab. Takalar, maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Takalar melakukan koordinasi dengan BPTPH Maros dalam rangka Pengendalian hama penggerek batang.
Kabid Penyuluhan bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Takalar, Supriadi, SP menyampaikan bahwa setelah memperoleh informasi tentang gejala serang OPT Penggerek Batang di Poktan Ajjulukana, kami berkoordinasi dengan POPT untuk melakukan langkah-langkah strategis pengendalin OPT.
"Alhamdulillah, hari ini tim sudah melakukan Pengendalian hama penggerek batang, dan kami sangat bersyukur dengan kerjasama antara penyuluh pertanian, POPT dan BPTH Maros sehingga kegiatan Pengendalian hama penggerek batang di Poktan Ajjulu Kana berjalan lancar," tutur Supriadi.
Sementara Ketua Poktan Ajjulu Kana, Dg. Nara mengatakan bahwa anggota kelompoknya memiliki lahan seluas 15 ha. "Kami sangat senang dengan adanya bantuan petugas melakukan pengendalian serangan OPT penggerek Batang, mudah-mudahan kami para petani tetap bisa mendapatkan hasil yang maksimal," ungkapnya. Kamis (28/5/2020).
Kepala BPP. Kec. Polsel, Subri, STP. menyampaikan bahwa semua penyuluh di wilayah Kecamatan Polsel terus berusaha memberikan yabg terbaik demi menjaga produksi petani tetap stabil.
"Kami siap mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dan kami berharap petani terus berproduksi dari hulu sampai hilir untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mendukung tersedianya pangan bagi rakyat indonesia ditengah kondisi Pandemi Covid-19, " ungkap Subri. (BBPP-BK).
Penulis: Jamaluddin Al Afgani
Sumber Data: Supriadi, SP
Manfaatkan Ketersediaan Air Sebelum Kemarau Penyuluh Pertanian Kab.Takalar Motivasi Petani Lakukan Penanaman Palawija
Poktan Posi Padang Manfaatkan Bantuan Benih Segera Lakukan Percepatan Tanam
Rabu, 27 Mei 2020
Staf Ahli Kementan RI Bersama Wabup Bone Tanam Padi di Desa Tulungeng
Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Dalam rangka penerapan program percepatan tanam melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Staf Ahli Mentan RI H. Lutfi Halide dan H. Firdaus Hasan didampingi Wakil Bupati (Wabub) Bone H. Ambo Dalle melaksanakan tanam padi di Desa Talungeng, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Rabu (27/5/2020).
Kegiatan tanam oleh Staf Ahli Mentan RI tersebut merupakan agenda pertama dalam kunjungannya, meskipun dalam suasana hujan gerimis.
Dihari yang sama usai melaksanakan kegiatan tanam padi di Desa Talungeng, bertempat di aula kantor BPP Barebbo Desa Kampuno digelar rapat koordinasi percepatan tanam padi Kabupaten Bone musim tanam April – September 2020 dipandu langsung oleh Staf Ahli Mentan RI H. Lutfi Halide dan H. Firdaus Hasan.
Agenda kedua dari kunjungan staf ahli Mentan RI dan rombongan diawali dengan pemaparan oleh beberapa pembicara tentang langkah strategis percepatan tanam dalam masa pandemi Covid-19.
Serta target yang harus dicapai dalam pembangunan pertanian khususnya di Kabupaten Bone termasuk membahas beberapa permasalahan yang ada.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Pertanian Sulsel Andi Ardin Tjatjo, Kadis Pertanian Bone H. Sunardi Nurdin, Kepala BPTP Sulsel Abd Wahid, Danramil Barebbo Kapten Kav R Junaidi dan Camat Barebbo Muh.Ikbal, Ketua KTNA Sulsel H. Muh.Yunus serta unsur PPK, Kordinator BPP, dan POPT.
Usai kegiatan tersebut Kepala BPP Barebbo Erni Bayani kepada wartawan menyampaikan rasa syukur dari segenap keluarga besar BPP Barebbo dan Pemerintah Kecamatan Barebbo atas kunjungan staf Mentan RI bersama rombongan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bone dan Pemerintah Kecamatan Barebbo amat sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan ini, ini merupakan motivasi bagi kami dan kalangan petani untuk lebih jauh lagi berbuat dalam pengembangan disektor pertanian,” papar Erni Bayani. (Al-Az).
Poktan Rirennuang Desa Tanrongi Siwa Buat Demplot Uji Coba Pupuk Super Tani, Ini Kata Penyuluh
Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Pertanian harus tetap jalan dan tidak berhenti, usai produksi lanjut tanam seperti yang di lakukan oleh petani di kabupaten Wajo dalam mengahadapi kemarau panjang dari prediksi BMKG sehingga penyuluh dan petani tetap turun kelapangan melakukan kegiatan pendampingan, meskipun masih dalam situasi pandemi Covid 19.
Saat ini masyarakat Indonesia bukan hanya dihadapkan pada masalah covid 19, tetapi juga permasalahan kemarau panjang yang diprediksi akan melanda beberapa daerah.
Dampak dari kemarau panjang ini terutama bagi sektor pertanian adalah keterbatasan dalam ketersediaan air terutama di lahan-lahan pertanian.
Berkaitan dengan prediksi akan adanya kemarau panjang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa para petani akan diminta segera menanam kembali setelah panen raya selesai bulan ini.
"Panen raya kita Mei ini, sesudah panen akan dilakukan upaya penanaman. Percepatan musim tanam ini akan dilakukan dengan memanfaatkan sisa curah hujan sebelum memasuki kemarau panjang. Selain itu, hal ini dilakukan untuk memanfaatkan sisa air tanah di lahan-lahan persawahan,” ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa Ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19. Karenanya, dibutuhkan percepatan tanam agar kebutuhan pangan terus terpenuhi, termasuk pasca Covid-19 nanti. Untuk itu dibutuhkan penyuluh yang berkualitas agar proses ini tetap berjalan.
“Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan. Namun tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 seperti selalu cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan,” tutur Dedi.
Sesuai dengan instruksi dari Menteri Pertanian, penyuluh pertanian Nurmiati, SP dari BPP Siwa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pendampingan kegiatan demplot pertanaman padi menggunakan uji coba pupuk super Tani di kelompok tani Rirennuang, yang berlokasi di Desa Tanrongi Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo.
Menurut Nurmiati, kegiatan ini di laksanakan Tanggal 26 Mei 2020 kemarin di lahan seluas 0,5 Ha dengan menggunakan varietas Inpari 42.
Kata Nurmiati, Varietas Inpari 42 ini memiliki kelebihan karena tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yakni hama tungro, wereng batang coklat (WBC), dan hawar daun bakteri.
"Demplot ini di buat agar dapat memotivasi petani untuk melakukan percepatan tanam dalam rangka mendukung ketahanan pangan walau di tengah wabah corona.
“Dengan adanya wabah covid 19 ini sebaiknya sebagian masyarakat bekerja dirumah saja, biar kami bersama petani yang bekerja dilahan demi ketersediaan pangan kedepan,”ujar Nurmiati. Rabu (27/5/2020).
“Kalau produksi petani meningkat maka kami penyuluh merasa puas karena itu bukti kerja tulus dan ikhlas kami berhasil, kata Nurmiati.
"Semoga kedepannya wabah corona ini bisa segera lenyap, dan kita semua bisa bekerja semaksimal mungkin demi kemajuan Pertanian Indonesia”, imbuh Penyuluh berhijab ini menutup.
Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Nurmiati,SP (Penyuluh dari BPP Siwa Kabupaten Wajo)
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Petani di Kab.Enrekang Panen Jagung Didampingi Penyuluh BPP Baraka
Sigapnews.com, Enrekang (Sulsel) - Panen Jagung di dampingi penyuluh, petani di Desa Pepandungan, Kecamatan Baraka kabupaten Enrekang tetap produktif usai idul Fitri 1441 H, Rabu (27/5/2020).
Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah Covid 19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian di BPP Baraka Kabupaten Enrekang Hasbi, SP.
Menurut Hasbi, tanggal 26 Mei 2020 dirinya mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan bersama dengan Ketua kelompok tani Buntu Lobo, pak Umar beserta anggotanya di Desa Pepandungan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, dengan varietas Jagung Pertiwi 2 pada luas lahan 1,05 Ha dan produktvitas mencapai 5,5 Ton/ Ha.
Dikatakan Hasbi, banyak sekali keunggulan dari Jagung Pertiwi 2, oleh sebab itu ia bersama dengan petaninya menggunakan jagung varietas Pertiwi 2.
“Jagung varietas ini tahan penyakit bulai dan dengan melakukan pemeliharaan yang tepat seperti memupuk, tongkol jagungnya bisa besar-besar dan oleh pengepul diterima dengan baik,” ujar Hasbi.
“Kalau petani senang dengan hasil panennya, kami sebagai penyuluh juga senang. Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya masih semangat menemani mereka di lapangan untuk panen, ujarnya.
"Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka,” tambah Hasbi.
Penyuluh sebagai garda terdepan yang mengawal petani sejalan yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.
“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani sebagaimana yang biasa di sampaiakn SYL.
Senada dengan arahan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan dan dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat, kata Dedi.
"Begitupun ketersediaan pangan dan olahan yang sehat, itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi untuk para pejuang pangan. (BBPP-BK).
Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Hasbi,SP (PPL BPP Baraka, Kab.Enrekang)
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Kelompok Tani Penangkar Padi Nipa-Nipa Lakukan Percepatan Tanam
Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) - Antisipasi kemarau panjang Kelompok Tani Penangkar Padi Nipa-Nipa melakukan percepatan tanam yang di dampingi penyuluh pertanian dan petugas balai benih induk yang di laksanakan di Desa Nipa-Nipa Kecamatan Pajukukang, Kab. Bantaeng, Rabu (27/5/2020).
Kemarau panjang dalam prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana diperkirakan beberapa daerah di Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang di masa mendatang. Menurut BMKG, musim kemarau tahun ini akan menjadi musim kemarau terkering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 9,9 % daerah zona musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, Sementara itu, sekitar 64,9 %, memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18,7%, baru memasuki puncak musim kemarau pada bulan September.
Berdasarkan prediksi BMKG, Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan panjang, salah satunya adalah percepatan musim tanam..
Di tengah pandemi Covid-19, ketersedian stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat, utamanya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah covid-19, dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.
Sebagaimana ketegasan Mentan bahwa “Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,”.
Dari ketegasan Mentan di tindak lanjuti dengan himbauan oleh Kepala pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi yang menyampaikan kepada para penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani berproduksi.
Katanya “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.
Sementara itu para penyuluh mendukung ketegasan dan himbauan kedua pemimpin tersebut di dunia pertanian dalam program percepatan tanam demi mempertahankan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid 19.
Sebagai bentuk dukungannya seperti yang di sampaikan penyuluh pertanian Nurfaidah Madung, SP yang bertugas di BPP Pajukukang, Kabupaten Bantaeng bersama dengan petugas dari Balai Benih Induk (BBI), Reski, S.TP untuk tetap turun ke lapangan mendampingi para petani melakukan percepatan tanam padi untuk benih.
Perlakuan percepatan tanam di laksanakan pada Kelompok Tani penangkar padi Nipa-Nipa, Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Menurut keterangan yang di sampaikan oleh Nurfaidah Masing yang di benarkan oleh Reski petugas BBI bahwa luas lahan yang akan ditanami adalah seluas 1 Ha, dengan varietas yang akan ditanam adalah Ciherang label ungu kelas BP. Hasil panen dari penangkaran padi ini adalah Ciherang label biru kelas BR, jelasnya.
Dikatakannya bahwa, “Kami tetap setia turun ke lapangan mendampingi petani walaupun dalam kondisi pandemic covid-19, ujarnya.
"Aktivitas kami sebagai penyuluh pertanian baik sebelum pandemi maupun kondisi pandemi sekarang ini tetaplah sama, hanya saja setiap turun ke lapangan, kami menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak,” terang Nurfaidah.
“Benih tanaman merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil panen, tambah Reski.
"Dengan adanya percepatan tanam padi untuk benih, diharapkan ketersediaan benih padi yang berlabel mudah diperoleh oleh petani sehingga produktivitas meningkat mewujudkan katahanan pangan,“ pungkas Reski mengunci. (BBPP-BK).
Penulis: Risna Ardhayanti, S.TP, M.Si
Sumber Informasi Berita : Ir. Reny Hasriani, M.Si
Editor : Jamaluddin Al Afgani
penyuluh pertanian dan petugas balai benih kompak lakukan pendampingan kepada petani melaksanakan percepatan tanam antisipasi musim kemarau, Rabu (27/5/2020).
Dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana diperkirakan beberapa daerah di Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang di masa mendatang. Menurut BMKG, musim kemarau tahun ini akan menjadi musim kemarau terkering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 9,9 % daerah zona musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, Sementara itu, sekitar 64,9 %, memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18,7%, baru memasuki puncak musim kemarau pada bulan September.
Berdasarkan prediksi BMKG, Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan panjang, salah satunya adalah percepatan musim tanam..
Di tengah pandemi Covid-19, ketersedian stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat, utamanya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah covid-19, dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.
Sebagaimana ketegasan Mentan bahwa “Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,”.
Dari ketegasan Mentan di tindak lanjuti dengan himbauan oleh Kepala pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi yang menyampaikan kepada para penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani berproduksi.
Katanya “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.
Sementara itu para penyuluh mendukung ketegasan dan himbauan kedua pemimpin tersebut di dunia pertanian dalam program percepatan tanam demi mempertahankan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid 19.
Sebagai bentuk dukungannya seperti yang di sampaikan penyuluh pertanian Nurfaidah Madung, SP yang bertugas di BPP Pajukukang, Kabupaten Bantaeng bersama dengan petugas dari Balai Benih Induk (BBI), Reski, S.TP untuk tetap turun ke lapangan mendampingi para petani melakukan percepatan tanam padi untuk benih.
Perlakuan percepatan tanam di laksanakan pada Kelompok Tani penangkar padi Nipa-Nipa, Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Menurut keterangan yang di sampaikan oleh Nurfaidah Masing yang di benarkan oleh Reski petugas BBI bahwa luas lahan yang akan ditanami adalah seluas 1 Ha, dengan varietas yang akan ditanam adalah Ciherang label ungu kelas BP. Hasil panen dari penangkaran padi ini adalah Ciherang label biru kelas BR, jelasnya.
Dikatakannya bahwa, “Kami tetap setia turun ke lapangan mendampingi petani walaupun dalam kondisi pandemic covid-19, ujarnya.
"Aktivitas kami sebagai penyuluh pertanian baik sebelum pandemi maupun kondisi pandemi sekarang ini tetaplah sama, hanya saja setiap turun ke lapangan, kami menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak,” terang Nurfaidah.
“Benih tanaman merupakan salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil panen, tambah Reski.
"Dengan adanya percepatan tanam padi untuk benih, diharapkan ketersediaan benih padi yang berlabel mudah diperoleh oleh petani sehingga produktivitas meningkat mewujudkan katahanan pangan,“ pungkas Reski mengunci. (BBPP-BK).
Penulis: Risna Ardhayanti, S.TP, M.Si
Sumber Informasi Berita : Ir. Reny Hasriani, M.Si
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Selasa, 26 Mei 2020
Kepala Balai BBPP Batangkaluku Bersama Jajaran Ikuti HBH Bersama Kementan Via Virtual
Sigapnews.com, Jakarta - Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kementerian Pertanian telah memulai hari kerja setelah Idul Fitri pada hari selasa, 26/05/2020.
Hari pertama kerja diawali dengan kegiatan Halal Bil Halal (HBH) yang dilaksanakan secara virtual dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, DR. Syahrul Yasin Limpo (SYL).
HBH tersebut di ikuti oleh jajran kementerian pertanian termasuk pegawai yang ada di BBPP Batangkaluku melalui virtual.
Sementara kegiatan ini menghadirkan Ust Muh. Nur Maulana sebagai pembawa hikmah HBH dan dihadiri oleh segenap Pejabat Eselon 1 lingkup Kementan, Staf Ahli Mentan, Staf Khusus Mentan, Pejabat Eselon 2 lingkup Kementan, Kepala UPT lingkup Kementerian Pertanian, Segenap Pejabat Struktural lingkup Kementan beserta staf dan Pejabat Fungsional.
Acara HBH diawali dengan laporan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Dr.Ir. Momon Rusmono, M.Si yang dilanjutkan dengan sambutan Menteri Pertanian. Dalam laporannya, Sekjend menyampaikan bahwa kegiatan HBH dilaksanakan di 1.016 titik dengan jumlah peserta kurang lebih 8000 orang yang ikut Vcom secara serentak.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian mengawali dengan menyampaikan selamat Idul fitri 1441 H kepada seluruh jajaran pegawai Kementerian Pertanian dan secara pribadi beliau memohon maaf atas segala khilaf, alfa, dan kesalahan selama berinteraksi dan berkomunikasi.
"Lepaskan beban-beban dendam, sakit dan duka selama berinteraksi antara satu dengan yang lain. Saling memaafkan akan meningkatkan produktifitas kita untuk terus mengabdikan diri dalam kerja mengembangkan dunia pertanian," tutur SYL.
"Suasana Covid memang membatasi ruang gerak kita. Proses pencegahan dan penanganan telah maksimal dilakukan oleh pemerintah. Food security adalah hal yang menajdi penting. Industri banyak yang shutdown, dimana-mana lockdown, tapi produksi pangan tidak boleh berhenti. Oleh karena itu, pahlawan yang sesungguhnya dan harus tetap bergerak adalah petani.
Masyarakat butuh makan dan satu-satunya yang bisa menyediakan pangan adalah petani.
Food security menjadi tugas yang harus kita laksanakan. Seluruh Dirjen dan Kepala Badan tidak boleh berhenti. Harus kerja keras lagi," lanjutnya.
Pada Bagian akhir arahannya, SYL mengajak agar menghadapi Covid-19 dengan kekuatan penuh dari dunia Pertanian. "Terus siapkan makan untuk seluruh rakyat Indonesia," tutupnya.
Usai mengikuti HBH kepala Balai BBPP menyampaikan ke seluruh jajarannya agar tetap pertahankan kinerja dan bertanggung jawab akan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, tegas Dr.Sabir, S.Pt, M.Si.
Dr. sabir menyebut, 'Pandemi ini bukan penghalang, untuk tetap memberikan pelatihan kepada penyuluh/petani kita di luar sana untuk membuktikan pertanian itu masih ada. Ini adalah tugas kita, ibadah kita dan tanggung jawab kita bersama, tandas Kepala Balai BBPP Batangkaluku.
Sebelumnya dalam HBH tersebut, Ustadz Maulana dalam tausiahnya menyampaikan bahwa Tema yang diusung dalam kegiatan HBH sangat tepat "Momentum memperkuat sinergi dan etos kerja personil Kementan dalam menghadapi Pandemi COVID 19".
Syawal artinya meningkat. Siapa yang ingin mengetahui keberhasilan ramadhan, maka liat setelah ramadhannya. "Halal Bi Halal artinya saling menghalalkan (membersihkan diri) atau saling bersilaturahmi dan saling memaafkan atas semua salah dan khilaf," jelas Maulana.
"Pertanian aktivitasnya adalah menanam. Apapun yang kita tanam maka akan semakin bsar potensi untuk mendapatkan amal jariah. Ilmu Pertanian yang kita tebar akan menjadi amal jariah untuk kita nikmati manfaatnya sampai di akhirat," tutur Maulana.
Pada bagian akhir, Maulana berdoa untuk seluruh peserta VCom.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Andi Amal Hayat Makmur
Alsintan Percepat Tanam di Parigi Mautong
Sabtu, 23 Mei 2020
Panen Padi Dengan Power Reaper Sangat Membantu Petani Panen Dipersawahan Kontur Pegunungan
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) Panen padi yang berlangsung saat bulan puasa merupakan tantangan tersendiri bagi para petani utamanya yang berada di tengah sawah saat cuaca terik sambil menahan dahaga dan lapar.
Untungnya hal ini dapat sedikit teratasi dengan hadirnya teknologi mekanisasi di bidang pertanian yang meringankan kerja petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, “mekanisasi pertanian bertujuan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Dengan alsintan, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat dan efisien”.
Dengan program utama Kementerian Pertanian saat ini yaitu Komando Strategis Pembangunan Nasional (Kostra Tani) yang mendorong peran serta BPP di tingkat kecamatan akan mengantarkan pada tujuan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“Saat ini Kementerian Pertanian bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0. ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian”. Terang Dedi Nursyamsi dalam mengisi agenda lain.
Jajaran pemerintah dan petani Kabupaten Maros dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP Kab. Maros) merespon kebijakan Mentan dengan menyiapkan bantuan alat panen padi power reaper yang sangat membantu petani panen di persawahan dengan kontur pegunungan.
Berbeda dengan alat panen combine harvester berukuran besar untuk sawah yang datar, power reaper berukuran kecil seperti traktor roda dua dan mudah dibawa ke lokasi persawahan yang berada di ketinggian.
Tepatnya di Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu, kelompok tani Baru yang didampingi penyuluhnya Muhlis, A.Md.P yang sampai saat ini tetap panen padi dan diperkirakan akan selesai saat selesai lebaran.
Kelompok tani baru memanen padi mereka dengan jenis varietas Cigeulis, Ciherang, dan Mekongga seluas 1,8 Ha dan potensi panen mencapai 32 Ha.
Produktivitasnya sekitar 5,2 ton/Ha setelah dihitung dengan metode ubinan dan harga jualnya berkisar Rp 4.000 – Rp. 4.300/GKP.
Tidak lupa disaat pandemi Covid-19 Muhlis menghimbau para petani agar menerapkan physical distancing saat panen untuk menjaga kesehatan begitupun di himbau berhati-hati saat membawa gabah hasil panen dikarenakan jalan yang menanjak dan becek karena hujan.
Ia juga menyatakan bahwa saat ini harga jual gabah/beras relatif bagus. (BBPP-BK).
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram