-->

Jumat, 29 Mei 2020

Kebutuhan Akan Jagung, Petani Minsel terus Tingkatkan Produksi



Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - Saat ini ancaman krisis pangan diprediksikan akan terjadi. Melalui konferensi video di ruang rapat Agriculture War Room (AWR), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan.

"Yang harus kita waspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah COVID-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan akan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG. Olehnya tetap produktif ditengah pandemi covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia”, ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan walau covid melanda, segala aspek pertanian tetap harus berjalan. “Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi Tetapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Dedi.

Tahun 2019, Kementerian Pertanian memberikan support kepada Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka pengembangan produksi jagung pakan ternak. Sulut mendapat bantuan bibit dan alat produksi pertanian. Bantuan itu, disiapkan untuk lahan 30 ribu hektar. Selanjutnya tahun 2020, bantuan naik menjadi 50 ribu hektar perluasan tanaman jagung.

27 Mei 2020, penyuluh Yulce. A. Sondakh, dari BPP Amurang Barat. bersama dengan kelompok tani Mawali Desa Teeptrans Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulut, melakukan panen jagung varietas Bisi 18. Luas lahan yang dipanen 1 Ha dan provitas mencapai 5 ton/ha.

“Sekarang ini kebutuhan jagung pakan ternak di Provinsi Sulut mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan aktifitas peternakan yang semakin tinggi seperti peternakan kuda dan sapi sehingga mereka membutuhkan pakan untuk ternak mereka. Olehnya, kami bersama petani, semangat sekali tanam jagung, terlebih saat ini kami sudah bisa panen hasilnya,” ujar Yulce, Jumat (29/5/2020).

“Walau covid 19 masih mengintai kami, kami tetap bersama petani lakukan panen karena kalua terlambat panen, kualitas dari jagung akan jelek. Tapi, kami tetap menginformasikan kepada petani mengenai standar kesehatan yang harus dilakukan dilapangan seperti jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan,” lanjut Yulce. (BBPP-BK).

Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Yulce. A. Sondakh, penyuluh dari BPP Amurang Barat

Selasa, 05 Mei 2020

Konsumsi Minuman Herbal Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh, Produk P4S Inovasi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Minsel (Sulut) - Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor usaha, dimana banyak sektor usaha diantaranya pariwisata, transportasi, retail mengalami penurunan bahkan terhenti, namun tidak untuk sektor pertanian.

Sektor pertanian harus terus berjalan karena berkaitan dengan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus  selalu terpenuhi dan tentu saja dengan pangan, maka  daya tahan tubuh lebih terjaga.

Salah satu usaha  pertanian yang semakin eksis di tengah pandemi covid-19 adalah usaha pengolahan minuman herbal. Mengkonsumsi minuman herbal diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari paparan covid-19, sehingga permintaan akan produk minuman herbal semakin meningkat.

Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengintruksikan jajarannya baik pusat, UPT maupun daerah sampai akar rumput insan pertanian untuk terus melakukan pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat  yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin minum jamu atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini dan diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh” ungkap SYL.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nusyamsi meminta  agar insan pertanian selalu menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan kerjanya, karena hanya dengan badan yang sehat maka aktivitas dapat dilakukan. Dan salah cara menjaga kesehatan bisa dengan mengkonsumsi minuman yang dapat meningkatkan imunitas yaitu minuman herbal.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Retey Indah yang berlokasi di kabupaten Minahasa Selatan, propinsi. Sulawesi Utara salah satu produk unggulannya adalah minuman herbal. P4S ini dibawah pimpinan ibu Ketsi Pojoh. Usaha pengolahan minuman herbal yang diberi label TEMUKAB,  saat ini kecipratan untung ditengah pandemi Covid-19.

Menurut penuturan beliau melalui sambungan telpon (4/5), produk yang dihasilkan oleh P4S cukup banyak dipesan oleh konsumen yang datang  dari dalam kabupaten maupun luar kabupaten.

“Sejak 3 bulan terakhir ini kami banyak mendapatkan orderan minuman herbal yang kami produksi, baik itu dari teman-teman ataupun masyarakat luar yang menginginkan produk kami ini. Hal ini disebabkan  minuman  dibuat dari rempah-rempah diyakini dapat menangkal serangan virus corona. Selain untuk dijual, produk juga dibagikan kepada warga sekitar sebagai ulur kasih kami dalam usaha menjaga kesehatan bersama,” ungkap bu Ketsi.

Lantaran jumlah permintaan yang meningkat, produksi juga  meningkat.  Biasanya sebelum wabah ini ada, dalam seminggu hanya sekali produksi, namun untuk saat ini bisa 2-3 kali produksi dalam seminggu. Itupun masih banyak pesanan yang ditolak dikarenakan kapasitas mesin produksi yang terbatas dan juga keterbatasan bahan baku yang hanya berasal dari hasil kebun sendiri.

P4S Retey Indah yang  fokus bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian, banyak menghasilkan produk diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung baik dari pisang; singkong serta talas dan tentunya minuman herbal  TEMUKAB..

“Sebetulnya banyak hasil olahan kami diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung dan minuman herbal. Saat ini minuman herbal dengan merk TEMUKAB yang paling banyak dipesan, dimana bahan untuk membuat produk tersebut adalah jahe, temulawak dan kunyit, merupakan bahan rempah yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas untuk menangkal virus yang saat ini mewabah,” tutur bu Ketsi, Rabu (6/5/2020).

Minuman TEMUKAB yang dihasilkan P4S Retey Indah berupa serbuk siap saji (instan) yang sangat praktis untuk diminum, bercitarasa khas rempah dan menyehatkan. “Semua produk dan jenis minuman yang kami hasilkan ini diolah secara alami tanpa bahan pengawet sehingga lebih sehat.” tutupnya. BBPP-BK.

Penulis : Gede Mahardika
Editor : Risna Ardhayanti

Kamis, 05 Maret 2020

Tingkatkan Produksi Lebih dan Kendali Hama, BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Tematik Jagung di Minsel


Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - BBPP Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan Tematik Jagung di BPP Amurang Barat, Kab. Minahasa Selatan dengan fokus pada pengendalian hama penyakit dan pengolahan hasil.

Kegiatan yang diselenggarakan BBPP Batangkaluku ini berlangsung selama 3 hari dari 04 s/d 06 Maret mendatang dengan Jumlah peserta 30 orang, yang berasal dari 10 Kecamatan di Minahasa Selatan.


Pelatihan ini di buka oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Minahasa Selatan dalam arahannya beliau menyampaikan terimakasih kepada BBPP Batangkaluku yang telah melaksanakan kegiatan di Minsel.

Dengan pelatihan tematik ini petani sangat senang karena bisa membantu menyelesaikan masalah di petani terutama pada serangan hama penyakit dan inovasi pengolahan hasil jagung yang dapat lebih meningkatkan nilai tambah petani.

Peningkatan kompetensi hulu hingga hilir ini juga merupakan salah satu usaha untuk mencapai pembangunan pertanian di Minahasa Selatan.

Ini dapat di buktikan bahwa di Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan merupakan daerah Sentra Jagung  yang rata rata produksi bisa mencapai 8 ton/ha, berdasarkan hasil  identifikasi di lapangan oleh BBPP Batangkaluku.


Sesuai yang diharapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu yang menaruh harapan pertanian pada generasi milenial. Menurutnya, milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan startup pertanian.(Al-Az).
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved