Maros, Sigapnews.com, Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros Chaidir Syam Berpasangan dengan Suhartini Bohari Akan Melakukan deklarasi, Titik Kumpul bertempat, di lapangan belakang Kantor Bank Sulselbar, pada Rabu (28/8/2024) Jam,10 Pagi mendatang.
Minggu, 25 Agustus 2024
Senin, 19 April 2021
Terduga Teroris Kembali Ditangkap 1 Orang di Maros Karyawan BUMN Aktif
Makassar, Sigapnews.com, – Sejauh ini Tim Densus 88 terus melebarkan sayap ke berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Maros untuk melakukan penangkapan oleh orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Bom Bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar pada 28 Maret 2021 lalu.
Setidaknya, Tim Densus 88 kembali lagi melakukan operasi penangkapan terhadap salah satu terduga teroris, kali ini dilakukuan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan saat ini Tim Densus 88 telah menangkap 33 orang terduga teroris di Sulawesi Selatan.
Operasi senyap ini disebut juga ada dua orang wanita yang terlibat.
“Densus 88 dan Polda Sulsel telah mengamankan 33 orang terduga teroris. Terdiri dari dua wanita. Kemudian satu lagi kembali dilakukan (penangkapan) lelaki berinisial N (40). Tinggal di Kabupaten Maros,” kata Zulpan, Senin (19/4/2021).
Meski demikian, lelaki N yang ditangkap dan terlibat dalam jaringan terduga teroris ini juga tercatat sebagai pegawai BUMN.
Zulpan tak menjelaskan secara rinci, baik barang bukti dan lainnya.
N terduga teroris dibekuk pada Minggu (18/4/2021) kemarin di Kabupaten Maros.
"Ini baru diamankan kemarin dan masih dilakukan pengembangan. Diduga kuat punya keterlibatan jaringan Villa Mutiara dan JAD. N ini tercatat pegawai BUMN. Diamankan beserta barang bukti ponsel dan dan lain lain akan kita gelar secara keseluruhan kegiatan penangkapan kasus bom katedral makassar,” imbuh Kabid Humas.
Selain itu, jelas Zulpan, N diduga kuat ada keterlibatan dibalik peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, hanya saja pihaknya saat ini masih terus melakukan upaya pengembangan dari Kelompok Jaringan Ansharut Daulah (JAD).
“Saya belum bisa sampaikan karena ini penyidik yang paham dan mendalam. Nanti hasil pemeriksaan 33 orang ini akan menentukan apakah bertambah atau tidak. Yang jelas, mereka yang ditangkap adalah orang yang diduga kuat punya keterkaitan dan hubungan bom bunuh diri Katedral,” terangnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 juga telah menangkap satu orang terduga teroris di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. (Edil Rauf).
Sabtu, 27 Maret 2021
Bertajuk Menuju Kepengurusan Intelektual Progresif, 21 Pengurus Yang Dilantik Siap Bangun Rumah Cinta HPPMI Maros Komisariat UINAM
Minggu, 26 Juli 2020
Pemuda Tani dan PPL Kab. Maros Kembangkan Cabe Organik Dengan Memanfaatkan Lahan Tidur
Manfaatkan Lahan Tidur, PPL Kab.Maros Berkolaborasi Alumni Faston Kembangkan Cabe Organik
Minggu, 07 Juni 2020
Ketua PMI Sulsel Lepas Armada Penyemprotan Massal Untuk Wilayah Maros
Sabtu, 23 Mei 2020
Panen Padi Dengan Power Reaper Sangat Membantu Petani Panen Dipersawahan Kontur Pegunungan
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) Panen padi yang berlangsung saat bulan puasa merupakan tantangan tersendiri bagi para petani utamanya yang berada di tengah sawah saat cuaca terik sambil menahan dahaga dan lapar.
Untungnya hal ini dapat sedikit teratasi dengan hadirnya teknologi mekanisasi di bidang pertanian yang meringankan kerja petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, “mekanisasi pertanian bertujuan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Dengan alsintan, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat dan efisien”.
Dengan program utama Kementerian Pertanian saat ini yaitu Komando Strategis Pembangunan Nasional (Kostra Tani) yang mendorong peran serta BPP di tingkat kecamatan akan mengantarkan pada tujuan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“Saat ini Kementerian Pertanian bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0. ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian”. Terang Dedi Nursyamsi dalam mengisi agenda lain.
Jajaran pemerintah dan petani Kabupaten Maros dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP Kab. Maros) merespon kebijakan Mentan dengan menyiapkan bantuan alat panen padi power reaper yang sangat membantu petani panen di persawahan dengan kontur pegunungan.
Berbeda dengan alat panen combine harvester berukuran besar untuk sawah yang datar, power reaper berukuran kecil seperti traktor roda dua dan mudah dibawa ke lokasi persawahan yang berada di ketinggian.
Tepatnya di Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu, kelompok tani Baru yang didampingi penyuluhnya Muhlis, A.Md.P yang sampai saat ini tetap panen padi dan diperkirakan akan selesai saat selesai lebaran.
Kelompok tani baru memanen padi mereka dengan jenis varietas Cigeulis, Ciherang, dan Mekongga seluas 1,8 Ha dan potensi panen mencapai 32 Ha.
Produktivitasnya sekitar 5,2 ton/Ha setelah dihitung dengan metode ubinan dan harga jualnya berkisar Rp 4.000 – Rp. 4.300/GKP.
Tidak lupa disaat pandemi Covid-19 Muhlis menghimbau para petani agar menerapkan physical distancing saat panen untuk menjaga kesehatan begitupun di himbau berhati-hati saat membawa gabah hasil panen dikarenakan jalan yang menanjak dan becek karena hujan.
Ia juga menyatakan bahwa saat ini harga jual gabah/beras relatif bagus. (BBPP-BK).
Minggu, 17 Mei 2020
Mentan Genjot Percepatan Tanam Padi Di Maros, Ini Harapannya
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL), melakukan penanaman padi bersama petani Maros, Minggu, (17/05/2020).
Penanaman padi yang dilakukan langsung menteri pertanian, dalam rangka program percepatan penanaman padi yang dicetuskan Kementerian Pertanian RI.
Usai melakukan penanaman padi, mantan Gubernur Sulsel dua periode menjelaskan, selain turun langsung melakukan penamanan, kedatangannya langsung bertatap muka dengan petani di Maros yakni untuk memastikan ketersediaan pangan serta kesiapan pangan di seluruh Indonesia, dalam menghadapi masa COVID-19 dan masa kekeringan yang tidak lama lagi.
"Kami ingin semuanya harus siap menghadapi dinamika masa COVID-19 dan termasuk masa kekeringan. Maka hari ini kami datang untuk memastikan ketersediaan pangan dasar kita, khususnya beras. Bahan ini harus terus tersedia selama musim kering," jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya melihat langsung di Sulsel, khususnya di Kabupaten Maros, pemerintah setempat dan kelompok tani bersungguh-sungguh melakukan percepatan penanaman.
"Kita sudah selesai musim tanam pertama. Dan kita akan segera masuk pada musim kering. Tapi masih ada sisa hujan di bulan Mei menuju Juni, yang dimamanfaatkan orang Sulsel dengan sangat baik. Dan ini merupakan langkah yang baik yang perlu diapresiasi dengan baik," jelasnya.
Dalam kondisi tersebut, Syahrul berharap, 55,6 juta hektar lahan persawahan mampu ditanami. Menurutnya, jika ini bisa menghasilkan dengan baik, maka kemampuan hasil pertanian petani jika dikali 7 ton itu sangat besar untuk pangan.
"Sehingga akan berjalan dengan baik, tidak ada bencana dan malapetaka, insyaallah ini akan tercapai maksimal," terangnya.
Secara khusus, Syahrul berharap, kabupaten Maros bisa menjadi lumbung pangan terbaik. Apalagi kata dia, kabupaten Maros memiliki balai penelitian, dan petani di Maros sudah terbiasa dengan IP 200, IP300.
"Tadi kami sudah ada kesepakatan antaran Wakil Bupati dan Dinas Provinsi untuk mempercepat IP300-nya. IP300 ini tahan 3 kali. Jadi kita akan menggenjot, penanaman padi IP300 sebanyak 3000 hektar," bebernya. (Red/Al-Az).
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram