-->

Sabtu, 15 April 2023

Skandal Kasus Dana Desa Ameroro Ada Proyek Tahun 2021 Belum Rampung, Rakyat Sebut Kemungkinan Menunggu Donasi Dari Tipikor Dan Jaksa


Sulsel, Sigapnews.com,-Kemungkinan besar, pihak Inspektorat Kolaka Timur Sulawesi Tenggara tidak serius ketika melakukan audit di Desa Ameroro, Tinondo, Koltim, Sultra. Padahal Sampai berita ini ditulis Sabtu petang 15 April 2023 diinformasikan Proyek Rabat Beton program Tahun 2021 dengan nilai anggaran Negara sebesar Rp.180. 000.000,- belum rampung di sana, seperti terpantau pekan lalu April 2023.

Perlu diketahui kasus ini sempat dilaporkan masyarakat ke Tipikor Polres Kolaka. Responsif Tipikor selang dua pekan Kedepannya, selanjutnya Konrdinasi Tipikor ke pihak Inspektorat untuk melakukan audit. Hanya saja penuntasan kasus Nihil.

Selain itu ada surat disposisi untuk audit dilakukan Inspektorat, melalui PJ. Bupati Kolaka Timur, H. Sulwan Aboenawas diketahui sang penulis berita terkini saat PJ. Bupati Kolaka Timur, H. Sulwan Aboenawas dikonfirmasi di Rumah Jabatan Bupati Koltim terletak di Lalingato koltim disaksikan puluhan masyarakat Desa Ameroro tepat masyarakat meminta kepada Bupati Koltim Menindaklanjuti kasus tersebut. Meskipun ada surat diperlukan PJ. Bupati untuk meminta Inspektorat melakukan audit, saat itu masa aktif Jabatannya sisa menghitung minggu.

Anehnya hingga 2023, Abdul Aziz menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur menggantikan Pejabat sebelumnya. Namun proyek tersebut masih berkasus. "Haruskah rakyat menunggu seratus tahun lagi agar kegiatan proyek tersebut dikerjakan secara Rampung", ujar masyarakat, sambil meminta Bupati Koltim peka. Ahad dua pekan lalu.


Selain kasus proyek Rabat beton belum rampung, Proyek Jembatan Menelan Anggaran kurang lebih Rp. 160 juta rupiah sejak dibangun menggunakan Anggaran dana desa pada tahun 2019 sampai saat ini tidak pernah ada manfaatnya.


"Berumur bisul, jembatan tersebut runtuh. Diduga ada yang tidak beres dalam peroses pekerjaan tersebut", demikian dikatakan masyarakat setempat.

Terlepas dari dua kasus tersebut, Anggaran APBN Dana Desa dipusatkan untuk pengembangan Badan usaha milik Desa Bumdes sejak tahun 2020 kurang lebih sebesar Rp.90 juta rupiah di gunakan oleh kepala Desa Ameroro, Andi. Hasanuddin untuk kepentingan pribadinya.

Kendati hal tersebut, diakui a.hasanuddin saat rapat / forum pertanggungjawaban Bumdes, berlangsung di Aula Desa Ameroro pada tahun 2022.

Herannya, terpantau saat itu justru Camat hadir bersama sejumlah pendamping Desa seakan tak berkualitas. Sampai saat ini Penyelesaian terkait kasus Bumdes tersebut belum senyatanya.

Perlu diketahui, bahwa PJ. Inspektur Inspektorat, Marce Kasim, maupun pegawai inspektorat saat dijumpai di kantornya, kala itu, menjelaskan bahwa kasus tersebut akan diaudit lebih lanjut. Sampai saat ini PJ. Inspektur Inspektorat Marce Kasim, telah terganti oleh pejab baru, kasus tersebut belum tuntas, malahan ada proyek tahun 2021 belum rampung. "Mungkin rabat beton bisa selesai jika Tipikor dan Jaksa ikut menyumbang berdonasi", pungkas Masyarakat (Ahad), sambil mengatakan dirinya Baru-baru berbicara dengan Camat Tinondo, H. Ahmad. (S/ 1 tulisan)


Sabtu, 09 Juli 2022

H. Atto Sakmiwata Sampetoding salurkan hewan kurban Idul Adha 1443 H


SIGAPNEWS.COM - Kolaka Sulawesi Tenggara Indonesia, Idul Adha menjadi momen berharga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari tersebut seluruh umat Muslim berkesempatan meningkatkan empati, kepedulian dan solidaritas terhadap sesama.

perayaan hari raya Idul Adha kali ini lebih semarak setelah selama dua tahun, terbatasi karena Covid 19. pada tahun ini Pengusaha Nasional, H Atto Sakmiwata Sampetoding, ayah dari Derian Sakmiwata Sampetoding Dirut PT CNI seperti tahun tahun sebelumnya kembali menyambut Idul Adha 1443 H dengan menyumbangkan hewan kurban, yakni sapi kepada sejumlah pondok pesantren dan juga kepada stakeholders baik di sekitar perusahaan PT CNI maupun di lingkup wilayah propinsi Sulawesi Tenggara. 

Bantuan hewan kurban diserahkan seperti di pondok pesantren Nurul Vadya Kolaka, Pondok pesantren Fakthihatul Quran Kolaka, Pondok pesantren Umar Bin Khattab Kendari, kepada masyarakat di berbagai titik lokasi di Kab Kolaka dan Sultra. 

Bantuan sumbangan hewan kurban disambut sangat baik dan diterima langsung oleh penerima manfaat. 

“Saya atas nama pimpinan pondok pesantren Nurul Vadya Kolaka mengucapkan terima kasih kepada Bapak H Atto Sakmiwata S atas bantuan hewan kurban dan beliau juga ketua dewan PENASEHAT pondok pesantren kami. Yang dimana beliau telah banyak menebar kebaikan dan bantuan kepada pondok, semoga keikhlasan beliau, kepedulian beliau kepada sesama dibalas kebaikan dan pahala oleh Allah SWT”.  Ujar Hj SuharTati Lahi, Sabtu 09 Juli 2022.

Sementara ditempat terpisah pimpinan pondok pesantren Fakthihatul Quran Ustad Abdul Basyir menyampaikan patut kita syukuri masih banyak orang yang peduli kepada sesama masyarakat, di pondok kami ini banyak anak yatim dan tidak mampu, tentunya bantuan beliau sangat dibutuhkan dan bermanfaat semoga berkah untuk Bapak H AttoS dan PT CNI Indonesia.

"kami pimpinan pondok, para santri dan org tua santri serta masyarakat sekitar mengucapkan syukur dan doa terbaik buat bapak H Atto yang dikenal sebagai pengusaha dermawan, yang mana beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam merintis akses transportasi pembangunan bandara Pomalaa Dan saat ini beliau fokus dengan investasi pertambangan pembangunan smelter Ferronickel" Ungkapnya

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ustad Mus Muliadi pengajar Tahfids Quran ini menyampaikan apresiasi terhadap bapak H Atto Sakmiwata Sampetoding, telah memberikan manfaat selama ini dan menjadi ladang amal beliau, bukankah berbagi hewan kurban adalah wujud nyata kepedulian dan empati beliau kepada sesama, insya Allah.

Dalam kesempatan yg sama H. Syahrul Beddu Ketua ESDM DPP KNPI yang juga Pimpinan pondok Fathikatul Quran Kolaka yg diberi amanah oleh bapak H Atto dalam menyalurkan sebagian bantuan hewan qurban menyampaikan bahwa semangat perayaan Iduladha 1443 H semoga dapat kembali memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat melalui sumbangan hewan kurban.

“Alhamdulillah tahun ini sebagaimana tahun tahun sebelumnya, bapak H Atto Sakmiwata Sampetoding kembali menyalurkan bantuan hewan kurban, beliau bersyukur dapat senantiasa memberikan kontribusi dan manfaat kepada masyarakat Kolaka dan masyarakat Sultra di melalui sumbangan hewan kurban di Iduladha 1443 H."

Lanjut Aktivis 98 ini berharap Semoga apa yang diberikan oleh beliau kepada masyarakat sekitar dapat memberikan manfaat, sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, dan menjadi ladang amal bagi segenap keluarga besar kami.

editor :  hamdani

Jumat, 29 Mei 2020

Kostratani Samuturu Dampingi Proses Penyaluran Bantuan Pupuk di Kab. Kolaka



Sigapnews.com, Kolaka (Sultra) - Pandemi Covid-19 telah merenggut puluhan ribu jiwa, menjangkiti jutaan manusia di 212 negara, termasuk di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan Pemerintah memberlakukan social distancing (pembatasan social) hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. 

Dengan pembatasan social dan PSBB, masyarakat diminta untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dari rumah. 

Kondisi pembatasan social dan PSBB juga berdampak pada banyak sektor usaha diantaranya sektor pariwisata, sektor retail, sektor  angkutan umum mengalami penurunan omzet bahkan terhenti.

Khusus untuk sektor pertanian sebagai penyedia pangan bagi masyarakat, sektor ini jangan sampai menurun, Pangan adalah kebutuhan dasar manusia, yang harus selalu terpenuhi. Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab dari presiden untuk memastikan stok pangan cukup untuk 267 juta masyarakat Indonesia.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan, tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Jika pangan tidak  tersedia cukup, maka dikhawatirkan akan  timbul kepanikan dan kegelisahan pada masyarakat. Untuk itu tak hentinya Mentan SYL menyerukan agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan di tengah pandemi ini. 

Sebagai upaya membantu petani agar tidak mengalami kendala dalam kegiatan budidaya demi menyiapkan kebutuhan pangan masyarakat ditengah pandemi covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara menyalurkan 417,15 ton pupuk NPK non subsidi bagi petani yang terdampak Covid-19. 

Bantuan ini merupakan  stimulus kepada pelaku usaha tani agar tetap berproduksi di tengah pandemi wabah Covid-19.  

Terdapat lima daerah yang menjadi target penyaluran pupuk non subsidi yang merupakan daerah sentra produksi padi yaitu Kabupaten Konawe, Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Kolaka.


Kabupaten Kolaka yang difasilitasi oleh Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura termasuk salah satu yang mendapat bantuan pupuk sebanyak 48.150 Kg  yang tersebar di tujuh Kecamatan, 19 kelompok tani dengan total luas lahan 321 Ha . 

Kecamatan Samaturu melalui kantor Kontratani /Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Samaturu juga mendapat bantuan empat desa, salah satunya Desa Wowa Tamboli sebanyak 2.535 Kg pupuk NPK Non subsidi yang telah di salurkan mulai tanggal 23 Mei 2020 ke petani penggarap/buruh tani dengan harapan petani terus menanam dan memproduksi demi kedaulatan pangan. 


Ketua Kelompok Tani penerima bantuan,  Asiah mengatakan sangat gembira dengan adanya bantuan ini.  “Bantuan pupuk ini sangat membantu kami, apalagi di tengah wabah Covid-19 perekonomian semakin sulit. Namun, hidup harus terus berjalan, petani harus tetap menanam agar bahan pokok tetap tersedia. Bantuan pupuk ini rencananya kami gunakan pada musim tanam kedua sekitar bulan juli.” ungkap Nurasia. Jumat (29/5/2020).

Sementara itu Kepala BPP Samaturu Suharso mengatakan bantuan stimulan berupa pupuk NPK non subsidi ini diberikan kepada petani yang masuk dalam kategori petani pemula, petani penggarap, dengan kepemilikan lahan kurang dari 1 hektar dan terdaftar dalam Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian. Untuk penerima bantuan ini, Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra telah berkoordinasi dengan tim gugus kabupaten melalui Dinas Pertanian setempat yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian tentang usulan calon petani penerima bantuan. 

Dalam penyaluran bantuan pupuk ini, Penyuluh Pertanian yang wilayah binaannya mendapat bantuan pupuk, terjun langsung ke lapangan mengawal dan membantu penyerahan bantuan pupuk ini. “Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri, kami masih ke lapangan membantu penyaluran pupuk, dan kami lanjutkan setelah Hari Raya Idul Fitri. 

Walau masih libur dan di tengah kondisi pandemi ini, kami penyuluh selalu semangat untuk mendampingi petani, melihat dan mengawal kegiatan pertanian dengan tetap memperhatikan protocol covid-19 yaitu memakai masker dan menjaga jarak,” kata Popalayah, Penyuluh Pertanian yang wilayah binaannya yaitu Desa Wowa Tamboli yang juga mendapat bantuan pupuk.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi. 

Dedi menambahkan pula bahwa untuk dapat terus aktif bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri dan keluarga dan lingkunganya.(BBPP-BK).

Penulis : Popalayah (BPP Samaturu)
Editor : Risna Ardhayanti

P4S Laskar Pelangi Buktikan Pertanian Tidak Berhenti Dengan Berbudidaya Padi Sistem Tabela



Sigapnews.com, Kolaka (Sultra) - Di  Tengah  Pandemi corona virus disease (COVID-19) upaya percepatan tanam terus dilakukan , sesuai arahan, Menteri Pertanian  ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo, meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi serentak oleh karena itu pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi dengan berbagai teknologi budidaya padi yang sudah dikembangkan di Indonesia, Salah satunya teknologi budidaya padi tanam benih langsung ( Tabela) merupakan teknologi budidaya padi yang spesifik lokasi berbasis kearifan lokal.

Arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo pun disambut Penyuluh dan Petani di wilayah Kecamatan maiwa , Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, ditunjukkan dengan  semangat para petani dan penyuluh tidak surut  untuk turun kesawah  demi menjaga keberlangsungan kegiatan pertanian, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi covid-19. 

Dikatakan Mentan SYL , untuk menghindari adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin.

Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras dengan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu siapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut  yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat  Ungkap Mentan SYL.

Terkait dengan instruksi  Menteri Pertanian , Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa , dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat  panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

Pernyataan  tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Penyuluh Pertanian Yanto Arbanu  untuk memantau langsung Sistem Tanam Benih Langsung ( Tabela) di lahan tadah hujan yang didahului dengan pengolahan lahan dengan sistem bajak dan rotari di Kecamatan Maiwa  Kabupaten Enrekang, oleh P4S Laskar Pelangi di Desa Patondon Salu  melakukan sistem tanam benih langsung  padi varietas Inpari 33  dengan luas tanam 50Ha. 

“Adanya pendemic Covid -19 tidak serta membuat  kegiatan pertanian berhenti. Aktivitas pertanian harus berlanjut, Sekarang ini  petani dan Penyuluh sebagai garda terdepan dalam menjaga ketersedian kebutuhan pangan walau ditengah pendemi 19,"ungkap Pungkas Yanto Arbanu, Jumat (29/5/2020).

"Kami tetap turun kesawah  mendampingi petani untuk melakukan percepatan tanam dengan tetap mengikuti protokol pencegahan covid-19 , jaga jarak aman, memakai masker dan selalu menjaga kesehatan," jelasnya. (BBPP-BK).

Penulis : Erma
Data Penyuluh : Yanto Arbanu

Rabu, 22 April 2020

Herman Petani Millenial, Pasarkan Sayuran Hidroponik Via Online


Sigapnews.com, Kolaka (Sultra) - Sampai hari ini penyebaran wabah covid 19 masih terjadi dan mengalami peningkatan.

Menyiasati hal tersebut, Kementerian Pertanian terus bekerja secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar produksi tetap berlangsung dan kestabilan harga tetap terjaga.

Dalam beberapa kesempatan SYL memaparkan, Pandemi Covid-19 yang harus dijadikan dalih untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan nasional.  “Kami meminta para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia,” ujar Mentan.

Secara tidak langsung, pandemi virus ini membuat masyarakat lebih senang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran demi menjaga kondisi fisik tubuh tetap sehat.

Demi menjaga produksi hortikultura tetap  aman dan harga tetap stabil, Kementan menggandeng petani milenial agar turut serta mengamankan dan membantu mendistribusikan pangan dari petani hingga ke tangan konsumen.

Selain itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi mengajak kaum milenial Indonesia tidak gengsi untuk terjun ke dunia pertanian.

“Pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia,” ujar Kepala BPPSDMP.

Inovasi teknologi pertanian yang saat ini marak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan Budidaya Hidroponik yaitu bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, melalui budidaya hidroponik sayuran, memudahkan petani untuk bisa bercocoktanam ditengah wabah covid 19.

Hal ini yang mendorong seorang petani milenial dari desa Hakatutobu untuk menularkan ilmu budidaya hidroponiknya kepada teman-teman petani lainnya untuk semangat berbudidaya hidroponik.

Herman,  seorang petani milenial di desa Hakatutobu, Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka memiliki usaha yang fokus pada budidaya dan pemasaran sayuran hidroponik.

Usahanya ini dijalankan sendiri mulai dari proses budidaya sampai pada kegiatan pemasarannya. Saat ini, ditengah wabah covid 19, aktivitasnya malah semakin padat.

Banyaknya permintaan sebagai narasumber memotivasinya untuk semangat berbagi ilmu dengan petani lainnya yang membutuhkan demi keberlangsungan ketersediaan sayuran untuk masyarakat di wilayahnya.

Salah satu aktivitas yang saat ini dilakukan oleh Herman adalah menjadi narasumber pada pelatihan Budidaya Hidroponik yang diselenggarakan oleh desa Watupute Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur.

Kegiatan pelatihan berjalan dengan baik dan tetap mematuhi himbauan Pemerintah untuk selalu menjaga jarak dan tidak mengumpulkan orang dalam jumlah yang banyak sehingga pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan membatasi jumlah peserta  hanya 5 (lima) orang dalam satu tahap.

Materi pelatihan yang dilatihkan baru pada tahap pertama dengan materi Pembuatan Instalasi Hidroponik dan diharapkan untuk tahap selanjutnya fokus pada materi Budidaya Sayuran Hidroponik.

“Saat ini ditengah mewabahnya virus corona 19, permintaan sayur sehat sangat tinggi di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, sehingga kami kewalahan melayani pesanan. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan desa-desa lain salah satunya adalah desa Watupute untuk melaksanakan pelatihan dan harapannya melalui pelatihan ini semakin banyak petani-petani yang berbudidaya hidroponik, “ ujar Herman, Kamis (23/4/2020).

“Semangat sekali kami bisa berbagi ilmu dengan petani lainnya. Syukur Alhamdulillah, ilmu yang kami miliki bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dan saat ini, hasil dari sayuran hiroponik kami semakin banyak peminatnya, dan metode penjualan yang kami gunakan berbasis sistem on line”, terang Herman. (SUM/QQ/Al Az) BBPP-BK.

Kamis, 05 Maret 2020

BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Tematik Berbagai Komoditi di Kolaka

Sigapnews.com, Kolaka - BBPP Batangkaluku yang membawahi seluruh Sulawesi melakukan Road Show ke berbagai daerah dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian salah satunya adalah Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dalam Road Show di Kolaka dalam rangka menyelenggarakan pelatihan bagi Pelaku usaha tani dan pelaku utama.

Kegiatan ini di lakukan karena Pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional dan peran strategi sektor pertanian tergambar dalam kontribusinya sebagai penghasil devisa negara.

Guna mencapai target, Kementrian Pertanian melakukan pengembangan sumber daya manusia bidang pertanian yakni dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasional.

Salah satu program kerja Kementrian Pertanian adalah bagaimana membangun Komando Strategi Pertanian hingga ke tingkat Kecamatan dan ketersediaan pangan strategis yang dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia.

Untuk mendukung target tersebut, Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku dilaksanakan pelatihan bagi pelaku usaha dan pelaku utama yang salah satunya “Pelatihan Tematik Padi, Pelatihan Jagung, Pelatihan Kedelai, Pelatihan Tanaman Kakao, Pelatihan Lada, Pelatihan Kopi, Alsintan, Pelatihan Bawang Merah, Pelatihan Kelapa, Pelatihan Jeruk dan Pelatihan Tanaman Pisang”.

Pelatihan ini dilaksanakan di enam provinsi sebanyak 98 angkatan. Salah satu pelatihan yang dilakukan saat ini adalah Pelatihan Tematik Padi yang secara khusus membahas tentang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi, dan Pemupukan Tanaman Padi yang dilaksanakan di BPP Samaturu Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelatihan ini dibuka oleh Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolaka Bapak Ir. Muh. Bachrun Hanise yang diikuti sebanyak 30 orang pelaku usaha dan pelaku utama, berasal dari 6 kecamatan.  

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelaku utama dapat mengoptimalkan peningkatan produksi tanaman padi serta dapat mengatasi adanya serangan hama dan penyakit yang biasa menyerang ternak padi, terutama pengendalian yang dilakukan dengan bahan-bahan alami. “ungkap Kepala Dinas.

Peserta pelatihan juga diajarkan bagaimana membuat Pestisida yang Ramah Lingkungan dan berbagai pestisida nabati untuk pengendalian hama dan penyakit.

Diharapkan dengan adanya pelatihan, dapat menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang siap dipakai, profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global sehingga dapat terwujud pertanian yang produktif, tangguh, efisen dan mampu berdaya saing.**//Popalayah.(Al-Az).

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved