-->

Selasa, 14 Juli 2020

Medical Check Up Bagi Personil, Kabag Sumda Polres Soppeng Beberkan Ini





SOPPENG, Sigapnews.com, -Pemeriksaan kesehatan berkala bagi personil Polres Soppeng di gelar oleh kedokteran dan kesehatan ( Biddokkes ) Polda Sulsel di aula hotel surya Jalan. Wijaya Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Rabu (15/7/ 2020).

Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono, S.ik.,SH, bersama Wakapolres Soppeng Kompol Makkaneneng, SE, Para PJU, dan personil Polres Soppeng hadir dan ikut dalam pemeriksaan tersebut.

Menurut keterangan Kabag Sumda Kompol Umar Siatta, S,Sos " kegiatan ini di laksanakan tiap enam bulan sekali untuk mengecek kesehatan khusus seluruh personil maupun PNS Polri di polres Soppeng ".

" Pemeriksaan berkala ini berjalan sesuai dengan prosedur dengan tahapan pendaftaran, pengisian formulir, pengambilan darah, tes urine, pemeriksaan tensi dan nadi, pemeriksaan gigi, pemeriksaan detak jantung dan rontgen", terang Kompol murah senyum ini.

" Selain deteksi dini, hasil medical check up juga akan di pergunakan sebagai bahan pertimbangan personil dalam mengikuti berbagai pendidikan lanjutan nantinya ", Lanjutnya.

" Pada pemeriksaan ini ada beberapa organ tubuh yang di chek seperti kadar gula darah, urine, detak jantung dan gigi untuk memastikan kesehatannya, dan apabila ada ditemukan kurang maka kami akan berikan rekomendasi untuk melakukan pengobatan",tambahnya.

Kabag Sumda Polres Soppeng yang dekat dengan semua kalangan termasuk awak media ini pun memaparkan harapannya terkait kegiatan pemeriksaan ini " Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini kesehatan para personil Polres Soppeng mulai dari pimpinan tertinggi sampai anggota bisa lebih terjaga dan selalu sehat ".

" Kegiatan ini sangat penting, guna mengetahui kondisi kesehatan masing-masing personil dalam rangka menghadapi tahapan pilkada serentak 2020 khususnya di Kabupaten Soppeng", tutup Kompol Umar Siatta, S. Sos ( Jafar Jeff ).

Rabu, 20 Mei 2020

Poktan Mekar Jaya Didampingi Penyuluh Lakukan Percepatan Tanam Padi



Sigapnews.com, Selayar (Sulsel) - Beberapa daerah di Indonesia diperkirakan mengalami musim kemarau panjang di masa yang akan datang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada sekitar 9,9% daerah Zona Musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli.

Sementara itu, sekitar 64,9 % memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18,7% baru memasuki puncak musim kemarau pada bulan September.

BMKG menyebut musim kemarau tahun ini akan menjadi musim kemarau terkering dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan berdasarkan hal tersebut Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi hal tersebut.

Merespon hal itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan panjang, antara lain percepatan musim tanam, mempercepat penyediaan benih, pupuk hingga obat-obatan, dan menyiapkan sejumlah wadah untuk menampung air yang mengairi area pertanian.
Ketersediaan air pun bisa dipastikan tetap ada, meski terjadi kekeringan.

“Pada masa Covid-19, bukan hanya soal kesehatan yang perlu diperhatikan, namun  Ketahanan Pangan dalam negeri mesti jadi prioritas karena akan lebih berperan dalam jangka panjang. Kalau medical, 2-3 bulan sembuh, tapi ke depan urusan pangan 1-2 tahun ke depan bisa bersoal," ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan, pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya  suatu bangsa. Makanya, petani harus tetap semangat tanam, olah dan panen.

“Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” jelas Dedi.

Percepatan tanam dilakukan oleh Poktan Mekar Jaya Dusun Padangoge Desa Kelepadang Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Penanaman dilakukan dan didampingi langsung oleh penyuluh BPP Benteng-Bontoharu, Jubair,A.Md, pada lahan seluas 0,4 Ha dengan varietas padi Inpari 42.

Menurut jubair, penanaman ini dilakukan dalam rangka menghadapi musim kemarau sehingga perlu dilakukan percepatan tanam agar kebutuhan air bagi tanaman padi dapat terpenuhi dari ketersediaan air yang ada.

“Saat ini, kita menghadapi musim kemarau panjang, sehingga perlu memang dilakukan pertanaman padi segera, agar tanaman padi dapat tumbuh optimal dengan ketersediaan air yang ada. Sesuai dengan instruksi dari Menteri Pertanian, segera lakukan percepatan tanam untuk menjaga pangan tetap tersedia di tengah wabah covid 19 dan di tengah musim kemarau panjang” ujar Jubair. Rabu (20/5/2020).

Pangan tidak boleh terhenti, karena kebutuhan untuk makan tidak bisa ditawar. Mari bersama-sama bekerja menjaga ketahanan pangan salah satunya dengan melakukan percepatan tanam. Seluruh insan pertanian menjadi garda terdepan saat ini, tetap bekerja dan jaga kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan.(BBPP-BK).

Penulis : Rezky Yulianti
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Masri Azis

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved