-->

Jumat, 04 Februari 2022

Pelatihan Teknis Merawat Alsintan, Kementan Harap Optimalisasi Pemanfaatan


Sigi (Sulteng), Sigapnews.com,-Pembangunan pertanian yang maju mandiri dan modern harus dilengkapi dengan peningkatan produksi dan produktivitas, pertanian rendah biaya, mekanisasi dan research dan ekspansi pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut di tahun 2022 inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.

Sejak tahun 2015 sampai 2021, Kementerian Pertanian telah menyalurkan alat dan mesin pertanian prapanen sebanyak 511,348 unit, yang terdiri atas traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, rice transplanter dan hand sprayer.

Sedangkan alat dan mesin pertanian pascapanen tidak kurang dari 41,816 unit berupa combine harvester kecil/ sedang/ besar (padi dan jagung), dryer, power thresher multiguna, corn sheller dan rice milling unit.

Bantuan alat dan mesin pertanian tersebut telah disalurkan kepada Poktan, Gapoktan, UPJA maupun Dinas Pertanian dalam bentuk Brigade Alsintan di wilayah sentra produksi untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan menuju terwujudnya kedaulatan pangan.

Kementerian Pertanian melakukan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mendukung pencapaian target produksi komoditas strategis pertanian dan mengantisipasi tantangan dan menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

Diharapkan dengan kegiatan pelatihan tersebut maka, dapat dihasilkan sumberdaya manusia pertanian yang siap pakai, profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global sehingga terwujud pertanian yang tangguh, produktif, efisien dan berdaya saing.


Pendidikan dan Pelatihan tersebut selain merupakan salah satu upaya menjawab tantangan tersebut, juga diharapkan dapat menjawab derasnya tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan prima dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan, khususnya pelatihan bagi non aparatur yang bertujuan untuk pengembangan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha yang salah satunya melalui Pelatihan Teknis Tematik yang bersifat Problem Solving, dalam mewujudkan hal tersebut maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sesuai tugas dan fungsinya melaksanakan pendidikan dan pelatihan, memberikan mandat kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku untuk melaksanakan pelatihan yang berbasis tematik kepada Petani dalam rangka optimalisasi pemanfaatan alsintan yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Idris, SP, Kabid Penyuluhan Kabupaten Sigi, menyampaikan melalui pelatihan yang direncanakan berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 03 s/d 05 februari 2022 para pengurus /anggota kelompok tani sebagai peserta pelatihan dapat, merawat secara berkesinambungan serta dikelola untuk dapat dioperasikan dengan optimal oleh kelompok tani dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu nantinya.

Sementara itu, di saat bersamaan juga berlangsung Pelatihan Teknis Tematik Pengendalian OPT Tanaman Cabai Bagi Non Aparatur Angkatan I di di Kabupaten Tomohon, Pelatihan Teknis Tematik Inovasi Teknologi Kesuburan Tanah dan Pengolahan Hasil Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur I di Kabupaten Konawe dan Pelatihan Teknis Tematik Pembuatan Pupuk Organik Bagi Non Aparatur Angkatan I di Kabupaten Sinjai (tim humas bbpp-bk)

Sumber : Erma Dewi

Rabu, 15 Juli 2020

Penyuluh dan Petani Sukseskan Gerakan Ketahanan Pangan Melalui Panen Bawang di Kab. Tojo Una-Una



Tojo Una-Una (Sulteng), - Sigapnews.com, -Dampak dari pandemi covid 19 yang berkepanjangan menyebabkan dimasa new normal ini, banyak sektor kehidupan yang terganggu. Mulai dari sektor ekonomi, jasa dan tidak terkecuali dengan sektor pertanian terutama dari segi distribusi dan pemasaran. Rabu (15/7/2020). 

Menjawab permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia.  Melalui gerakan ketahanan pangan yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian, peran penyuluh dan petani sangatlah penting. 

Oleh karena itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kembali menegaskan bahwa gerakan ketahanan pangan Nasional harus didukung oleh banyak pihak, terutama petani dan penyuluh. Gerakan ketahanan pangan diwujudkan salah satunya dengan mengawal beberapa komoditas strategis Nasional. 

“Di masa new normal, yang memiliki prospek untuk menghidupi masyarakat ada di sektor pertanian. Jika pangan tersedia maka masyarakat bisa hidup. Untuk merealisasikan kemajuan pertanian, Pemerintah akan terus mengawal 11 komoditas utama serta stabilisasi harga hulu ke hilir. Langkah ini penting dilakukan mengingat kebutuhan pangan adalah komoditas utama yang menjadi konsumsi masyarakat Indonesia. Kesebelas bahan pokok tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng,” kata SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian telah merumuskan metode 4 Cara Bertindak untuk mencapai ketahanan pangan.

“Kementan sudah merumuskan metode Cara Bertindak untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Terdiri dari Cara Bertindak 1 yaitu peningkatan kapasitas produksi. Di dalamnya, kita mengajak insan pertanian melakukan percepatan tanam padi Musim Tanam II 2020 seluas 6,1 juta ha, kemudian pengembangan lahan rawa di Kalteng 164.598 ha, termasuk intensifikasi lahan rawa 85.456 ha dan ekstensifikasi lahan 79.142 ha. Kita juga melakukan perluasan areal tanam baru (PATB) untuk padi, jagung, bawang merah, dan cabai di daerah defisit, peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor,” tutur Dedi Nursyamsi.


Dalam rangka mewujudkan gerakan Ketahanan Pangan Nasional, Kelompok Tani Wana Lestari, Desa Bongkakoy, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una, Propinsi Sulawesi Tengah, dengan ketua kelompok, Abd. Karim Marala, melakukan kegiatan panen bawang merah varietas Brebes. Panen ini dilakukan pada lahan seluas 1 Ha dari total luas lahan  2 Ha, dengan produktivitas 9 ton/Ha. Kegiatan panen ini didampingi langsung oleh Penyuluh, Abd.Rahman Masri. 

Menurut Rahman, sebagai penyuluh sudah tugas mereka dalam mengawal petani dan mewujudkan ketahanan pangan Nasional. “Pengawalan terhadap petani tak henti-hentinya kami lakukan, walau dengan kondisi masih merebaknya virus covid 19, pertanian tak boleh berhenti. Tetap lakukan pengawalan tapi senantiasa menerapkan protokoler kesehatan, demi mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern” ujar Rahman. 


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una, Ir. M .Nur Rahmat Lahay, juga mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan pertanian yang menjadi visi dari Bapak Bupati.  yaitu mewujudkan Touna Hebat di bidang Pertanian, Kelautan dan Pariwisata. 

“Salah satu yang menjadi motivasi petani dan penyuluh dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah bekerja ikhlas demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, dan hal tersebut sepenuhnya di dukung oleh Bupati Tojo Una-Una, Muhammad Lahay,SE,MM. Beliau sangat perhatian dan mendukung pengembangan sektor pertanian,dan ini dapat dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi covid melanda,"ujar Nur Rahmat.

Penulis : Rezky dan Rosdiana 
Sumber ;   Ir. M .Nur Rahmat Lahay (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una). 


Kamis, 25 Juni 2020

Inspektorat Kab.Marowali Launching "ABANG JUJUR" Inovasi Terhadap Audit Barang dan Jasa Berbasis Kejujuran ( Probity Audit )



Sigapnews.com, Morowali (Sulteng) -Inspektur Inspektorat Kabupaten Morowali, Afridin, S.H., M.SA, menggelar kegiatan launching penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan kerjasama terhadap Audit Barang dan Jasa berbasis Kejujuran (Abang Jujur) atau Probity Audit di Kabupaten Morowali.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Inspektorat Morowali dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Morowali, Amir Amirudin, S.Pd., M.M, Kadis Perhubungan, Ir. Rizal Badudin, Perwakilan Kadis Kesehatan, Perwakilan Kadis PU, dan perwakilan Direktur RSUD, Rabu (24/06/20).

Dalam pemaparannya, Afridin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan gagasan atau inovasi dalam kepesertaan PKN II. ‘’Ini merupakan kegiatan inovasi saya sebagai peserta PKN II angkatan IV di LAN Makassar. Gagasan atau inovasi ini merupakan bentuk pengawasan probity audit yang dapat diterapkan sepenuhnya dalam mengendalikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Morowali,’’ ujarnya.

INSPEKTUR 1

Lebih lanjut, Afridin mengungkapkan, Sebagaimana kita ketahui bahwa pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Morowali masih banyak terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki. Belajar dari pengalaman, aparat yang terjerat korupsi itu lebih banyak kepada pengadaan barang dan jasa. ‘’Setelah dicermati seluruh tahapan pengadaan barang dan jasa itu mengandung unsur kecurangan yang bisa dilakukan oleh oknum-oknum terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Olehnya, harus dilakukan deteksi dini agar kecurangan-kecurangan yang ada bisa diminimalisir. Inilah bentuk probity audit dimana nanti probity audit ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa seluruh pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Morowali bebas dari temuan,’’ katanya.

INSPEKTUR 2

MOU yang ditandatangani ini adalah sebuah bentuk kerjasama penyelenggaraan probity audit, menurutnya, tanpa adanya kerjasama dari semua OPD pelaksana pengadaan barang dan jasa tidak akan terselenggara probity audit. ‘’Disini nanti kita akan klasifikasi dan membuat kriteria terhadap sebuah program kegiatan yang harus kita probity. Kegiatan yang diprobity diantaranya memiliki anggaran yang besar, mengandung resiko kerja yang tinggi, mengandung unsur kepentingan politik dan lainnya, sehingga nantinya tidak ada tekanan dari manapun dan dari siapapun yang menyebabkan kesalahan dalam proses pengadaan barang dan jasa’’ ungkapnya.


Ia berharap, setelah penandatanganan MoU seluruh OPD konsisten dalam pelaksanaannya. ‘’Setiap tahun Seluruh OPD harus konsisten dalam pelaksanaan probity audit, mulai dari jangka pendek pada lima OPD seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan RSUD, hingga jangka panjang yakni OPD secara menyeluruh, sehingga di Tahun 2022 Kabupaten Morowali harus zero temuan atau bebas dari temuan BPK,’’ pungkas Afridin mengakhiri paparannya.

Kegiatan yang didahului dengan pemaparan Inspektur Inspektorat berakhir dengan penandatanganan MoU dan kerjasama terhadap Audit Barang dan Jasa berbasis Kejujuran (Abang Jujur) atau Probity Audit, antara Inspektur Inspektorat dan lima Kepala OPD, yakni Kadis Perhubungan, Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan, Kadis PUPR dan Direktur RSUD Morowali.

Senin, 22 Juni 2020

Sempat Dirawat Seminggu Karena Batuk dan Sesak Nafas Akhirnya Meninggal dan Dikebumikan Dengan Protapkes Covid 19



Ket.Gambar : ILLustrasi Penanganan Covid 19

Sigapnews.com - Palu (Sulteng) - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal Selasa subuh (23/6-2020) setelah menjalani perawatan selama satu minggu di RSUD Anutapura Palu.

PLT Direktur RSUD Anutapura Palu drg.Herry bersama istri almahrum dan petugas keamanan dari Polres Palu bapak Umar.(foto dok ist).

“Almahrum dirawat di ruang isolasi covid19 sudah lebih dari satu minggu, usianya 45 tahun dan keluhannya sejak masuk rumah sakit serta diberikan perawatan sesak nafas dan batuk-batuk,”kata PLT Direktur RSUD Anutapura Palu drg.Herry Mulyadi, M.Si.

Menurutnya, almahrum beralamat di Palu Barat, dengan pekerjaan sehari-hari memulung sampah. Almahrum meninggalkan seorang istri. Sampai berita ini naik tayang, almahrum telah dikebumikan secara protokol covid19 di pekuburun covid19 Poboya Palu.

“Almahrum dikebumikan secara protokol kesehatan (covid19) di pekuburan Poboya yang telah disiapkan oleh pemerintah kota Palu,”ujar drg.Herry. (Red/Mr).

Sabtu, 20 Juni 2020

Didampingi Penyuluh, Poktan Suka Bina Panen Raya Dengan Alsintan



Sigapnews.com, Tojo Una Una (Sulteng) - Ketersediaan pangan di segala kondisi untuk seluruh masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian oleh sebab itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan terus berupaya mengedukasi jajarannya dan atau pejuang pertanian agar tetap meningkatkan hasil produksi pertanian utamanya produksi pangan.

Menurutnya,"Insan pertanian harus terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Senada yang di ungkapkan oleh Kepala Badan SDM pertanian Dedi Nursyamsi bahwa dihimbau kepada seluruh pelaku pertanian agar senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini.

Dengan motivasi dan himbauan kedua pemimpin tersebut dapat di implementasikan seperti kegiatan yang di lakukan oleh BPP Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una melaksanakan panen raya padi yang di lakukan (18/6).

Panen padi dengan varietas Inpari 30 dengan luas lahan panen 33 hektar dengan menggunaka alsintan combine harvester dari UPJA Sivia Patuju.

Dalam panen raya tersebut menghasilkan 5,2 ton GKP per hektar dengan harga jual Rp. 9.500/kg.

"Penggunaan alsintan berupa combine harvester sengaja di lakukan oleh petani khususnya Poktan Suka Bina karena untuk mengurangi kehilangan hasil yang biasa terjadi apabila menggunakan cara tradisional, jelas Herlina Pandi PPL BPP Taya, Minggu (20/6/2020).

"Selain itu, kata Herlina Pandi," penggunaan alsintan juga untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan mengurangi kerumunan dalam kegiatan panen karena sekarang ini masih dalam kondisi pandemi covid 19 sehingga penerapan protapkes covid 19 tetap di patuhi " pungkas PPL BPP Taya (BBPP-BK).

Penulis : Intan Ariani/Rosdiana
Editor : Al Az
Sumber : Herlina Pandi (Penyuluh BPP Taya)

Jumat, 29 Mei 2020

Masih Suasana Lebaran, Petani Jagung Kab. Sigi Tetap Produktif Lakukan Panen



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian, Estevin. Tanggal 27 Mei 2020, Estevin  mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan dikelompok tani Karya Makmur, di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, luas hamparan 10 Ha dengan varietas Jagung Pioner pada luas panen hari ini 1,5 Ha dan produktvitas mencapai 9,2 Ton/ Ha dan harga saat ini di tingkat petani sebesar Rp. 4000/Kg.

“Komoditas pangan satu ini merupakan salah satu komoditas utama yang di budidayakan oleh petani, oleh karena itu pemeliharaan jagung yang tepat seperti pemupukan dan pemeliharaan lainnya sangat mempengruhi hasil panen  yg diperoleh oleh petani,” ujar Estevin.

“Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya tetap semangat mendampingi mereka di lapangan untuk melakukan panen, ujarnya, Jumat (29/5/2020).

Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka dilapangan,” tambah Estevin.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.

“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani,” jelas SYL.

Arahan yang sama juga senantiasa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi.  (BBPP-BK).

Penulis : Asrul / Rosdiana
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Estevin (Penyuluh pertanian Kab. sigi)

Selasa, 26 Mei 2020

Alsintan Percepat Tanam di Parigi Mautong



Sigapnews.com, Parigi Mautong (Sulteng) - Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak di seluruh dunia. Badan Pangan dunia (FAO) memberikan peringatan bahwa akibat Covid-19 dunia akan mengalami krisis pangan, sementara itu BMKG juga memprediksi bahwa beberapa bulan ke depan akan terjadi kemarau panjang.

Mengantisipasi hal tersebut Presiden Jokowi dalam rapat dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar Kementan melakukan langkah kongkrit untuk menjamin ketersedian pangan terutama dimasa pandemi Covid 19 ini.

Menindaklanjuti arahan tersebut Mentan SYL baru-baru ini meresmikan gerakan percepatan tanam di seluruh Indonesia. 

Mentan meminta kepada seluruh penyuluh, petani dan seluruh insan tani yang ada di Indonesia agar segera melakukan gerakan percepatan tanam padi dan jagung secara serentak.

Mentan SYL dalam arahannya mengatakan bahwa ada beberapa cara yang dilakukan dalam menghadapi hal tersebut, yakni dengan melakukan percepatan penanaman secara maksimal.

Selain itu juga " agar mempersiapkan lahan-lahan pertanian yang ada sehingga yang sudah panen disiapkan untuk tanam kembali”.

Menegaskan kembali dalam menghadapi pandemi covid-19 pemerintah dan semua pihak terkait harus tetap menjaga ketersedian pangan untuk 267 juta jiwa penduduk indonesia.

Selaras dengan Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi bahwa maslah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19.

Sementara itu,  Ni Komang Suardani, Penyuluh pertanian kecamatan Saousu, Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dan alumni sertifikasi alsintan di BBPP Batangkaluku, I Wayan Nardi. Mereka berdua melakukan aktivitas pendampingan dan pengolahan lahan untuk percepatan tanam di Kelompok Tani (Poktan) tani UPJA Tani Baru yang dipimpin oleh I Wayan Darmawan, di Desa Sausu.

Menangapi hal tersebut penyuluh pertanian bersama Poktan dan pak Wayan Nardi dengan segera melakukan pengolahan lahan sawah untuk segera tanam. Kelompok tani yang berdomisili di desa Sousu, Kec. Sausu, Kab. Parigi Mautong, Sulteng, menguasai lahan 25 Ha lahan dengan jumlah anggota 20 orang.


Melalui pesan singkat (WA) 20/05 Penyuluh Pertanian “saat ini kami sedang melakukan olah tanah persiapan penanaman dan tanam padi. Dari 25 Ha dari jumlah lahan yang ada di kelompok dampingan kami seluruhnya diolah yang nantinya akan ditanami padi varietas Mikonga. Pengolahan untuk persiapan tanam kami lakukan karena mengoptimalkan potensi air yang ada didaerah kami, kalau sampai terlambat konsekuensinya gagal panen, "tuturnya.

Penyuluh sebagai insan pertanian harus tetap melakukan tupoksi kami. Mendampingi dan mendorong petani untuk melakukan percepatan taman. mengingat pandemi covid-19 masih merebak tentunya kami tidak ingin krisis pangan melanda daerah kami, apalagi musim kemarau sudah dekat, sehingga harus mengoptimalkan sumberdaya yang ada. 

Pengolahan lahan maupun tanaman padi yang dilakukan semuanya mengunakan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN) baik itu traktor roda 4 dan Alat tanam Padi (Rice Transplanter). Penggunaan Alsintan tentunya membuat pekerjaan lebih cepat selesai serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Pengolahan lahan dan tanam kami seluruhnya mengunakan ALSINTAN, hal ini sangat membantu kami dalam pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien dalam bekerja. Selain itu kami memiliki SDM yang handal sebagai operator ALSINTAN. SDM kami ini merupakan alumni sertifikasi ALSINTAN yang sudah dinyatakan Kompeten sebagai operator, sehingga kami jadi dimudahkan” Tuturnya

Sementara itu Wayan Nardi Sebagai Alumni Sertifikasi ALSINTAN menuturkan “sebagai operator yang sudah dinyatakan kompeten dalam sertifikasi yang diikuti, saya merasa memiliki tanggung jawab penuh dalam pemanfaatan Alsintan yang ada di wilayah saya. Selama ini Penggunaan ALSINTAN dalam olah tanah, tanam dan panen yang ada di daerah saya saya selalu dipercaya untuk menjalankan Alsintan sebagai operator, tentunya ini sebagai tanggung jawab saya untuk membantu petani maupun poktan dalam menggarap lahannya untuk mempercepat pekerjaan mereka. 

Selain itu Ketua Poktan, I Wayan Darmawan yang memanfaatkan Alsintan mengatakan, sejak adanya SDM yang handal dalam pengoperasian ALSINTAN dirinya merasa sangat terbantu “Pengolahan lahan yang sebelumnya kami harus mendatangkan operator dari luar anggota poktan, sehingga perlu menyiapkan dana lebih untuk mengharap lahan di Poktan kami.

Penggunaan alsintan dalam mengolah tanah, tanam ataupun panen sangat membatu dan efisien dari segi waktu, biaya dan hasil serta kami selalu didampingi dan diarahkan oleh penyuluh pertanian. Sinergi yang baik ini Secara bersama-sama kami akan terus melakukan sinergi ini untuk menjaga ketersedian pangan Lokal dan Nasional,” Tutupnya. (BBPP-BK).

Penulis    : Mahardhika Atmaja 
Sumber   : I Wayan Nardi (Alumni Sertifikasi Alsintan BBPP-BK 2020)

Jumat, 22 Mei 2020

Alsintan Sangat Penting Bagi Petani Percepat Panen, Kementan Salurkan Bantuan



Sigapnews.com, Banggai (Sulteng) - Ditengah pandemi virus Covid 19 Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa Power Thresher Multiguna (PTM) kepada 10 kelompok tani. Pada saat penyerahan alsintan ini, penyuluh tetap memperhatikan protokoler kesehatan seperti menjaga jarak dengan yang lainnya dan menggunakan masker.  

PTM merupakan salah satu alsintan yang berfungsi sebagai mesin perontok padi, juga bisa digunakan perontok jagung dan kedelai. Alsintan ini sangat dibutuhkan oleh petani mengingat proses pasca panen padi memakan waktu yang lama dengan tenaga kerja yang banyak, olehnya itu dengan PTM ini diharapkan kegiatan pasca panen utamanya saat merontok menjadi mudah.

Penyerahan bantuan PTM ini oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP, Hj. Nuzulisna, SP dan didampingi oleh Kepala BPP Simpang Raya. Menurut Hj. Nuzulisna bahwa selama ini permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah kurangnya tenaga kerja dan biaya operasional yang tinggi saat kegiatan pasca panen, tentunya dengan adanya bantuan PTM ini,semua permasalahan tersebut dapat diatasi. 

Kemudian beliau menambahkan agar kelompok tani yang  menerima bantuan alsintan ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok taninya.  

Kepala BPP Simpang Raya Kecamatan Simpang Raya, Tri Wibowo, SP juga menyatakan bahwa dengan adanya alsintan ini dapat mengatasi permasalahan petani terutama penanganan pascapanen sehingga dapat mengurangi biaya produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kami sangat senang dengan adanya bantuan alsintan ini dapat memotivasi petani untuk giat bercocok tanam dengan memanfaatkan bantuan alsintan yang diterima. Sebagai insan pertanian, mari dukung ketahanan pangan dengan mengoptimalkan penggunaan alsintan PTM ini sehingga dapat mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Tri. 

Salah satu penerima bantuan alat mesin PTM adalah Sebner Kutalou, Ketua Kelompok Tani Tambelang, Desa Gonohop. Ia menyatakan sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah membantu dalam usaha tani.

“Terima kasih kepada pemerintah dan terutama bagi para PPL yang selalu mendampingi dan membimbing kami. Bantuan berupa alsintan PTM yang diterima oleh kelompok tani pastinya akan memberikan manfaat kemudahan bagi petani kami,” tutur Sebner. Jumat (22/5/2020).

Penggunaan Alsintan ini merupakan himbauan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang senantiasa mengatakan kepada seluruh insan pertanian untuk menggunakan alsintan demi mempermudah kegiatan budidaya dilahan. Selain itu, dia berharap penggunaan teknologi seperti alat mesin pertanian (alsintan) mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang. 

“Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tutur SYL. 

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini sektor agrikultura sedang bertransformasi dari tradisional menuju modern dan era indsutri 4.0. Salah satu cirinya adalah penggunaan alsintan. 

“Pemanfaatan dan pengoperasionalan alsintan dalam panen padi saat ini adalah hal yang mutlak, “ tegas Dedi. (BBPP-BK).

Penulis : Ferial 
Editor  : Rezky Yulianti
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved