-->

Jumat, 29 Mei 2020

Masih Suasana Lebaran, Petani Jagung Kab. Sigi Tetap Produktif Lakukan Panen



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian, Estevin. Tanggal 27 Mei 2020, Estevin  mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan dikelompok tani Karya Makmur, di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, luas hamparan 10 Ha dengan varietas Jagung Pioner pada luas panen hari ini 1,5 Ha dan produktvitas mencapai 9,2 Ton/ Ha dan harga saat ini di tingkat petani sebesar Rp. 4000/Kg.

“Komoditas pangan satu ini merupakan salah satu komoditas utama yang di budidayakan oleh petani, oleh karena itu pemeliharaan jagung yang tepat seperti pemupukan dan pemeliharaan lainnya sangat mempengruhi hasil panen  yg diperoleh oleh petani,” ujar Estevin.

“Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya tetap semangat mendampingi mereka di lapangan untuk melakukan panen, ujarnya, Jumat (29/5/2020).

Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka dilapangan,” tambah Estevin.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.

“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani,” jelas SYL.

Arahan yang sama juga senantiasa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi.  (BBPP-BK).

Penulis : Asrul / Rosdiana
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Estevin (Penyuluh pertanian Kab. sigi)

Senin, 18 Mei 2020

Semangat Para Petani dan Penyuluh Lakukan Tanam Bawang Putih Ditengah Pandemi Covid-19



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Di tengah pandemi COVID-19, petani Kelompok Tani Jaya Tani Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah lakukan pertanaman bawang putih di atas lahan 7,5 hektare.

Mengingat saat ini bukan hanya bawang merah tetapi harga bawang putih jg di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang putih masih sangat pesat bahkan masih dipasok dari luar provinsi.

Dijumpai dilokasi PPL Desa Lemban Tongoa, Micha Mantong, mengatakan dilakukan pertanaman bawang putih (40 Hst), varietas sangga sembalun dilahan 7,5 Hektar,  dengan ini bisa buat kita bangga melihat para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Senin (18/5/2020).

Ini adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya, kuat, terus bergerak dan berhenti melakukan kegiatan pertanian meski di tengah pandemi. 

Sesuai instruksi dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo diberbagai kesempatan mengatakan pertanian tidak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.  

"Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan Produktivitas bahkan ekspor," tegas SYL.

Dalam arahannya juga , Syahrul menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh elemen pertanian mau terjun kelapangan dan dapat dipastikan optimis semua dapat dikendalikan dan diamankan bersama.

Terkait dengan instruksi  Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa , dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat  panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

Micha Mantong menambahkan bahwa melihat kondisi pertanaman bawang putih Desa Lemban Tongoa saat ini cukup menjanjikan dan mungkin tidak berselang waktu lama lagi akan segera lakukan panen, mudah-mudahan curah hujan kedepan tidak terlalu tinggi sehingga pertanaman bawang putih ini berhasil dengan baik,"harapnya.

Hj. Tanji salah satu pemilik lahan mengatakan sebagai petani kami terus bergerak meski wabah virus corona ini melanda sampai di kabupaten sigi, ini sudah tugas kami dan tidak akan membiarkan lahan  ini menganggur demi kebutuhan hidup, terutamanya untuk masyarakat. 

Beliau juga berharap panen kali ini nantinya bisa membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar. 

"Dia menilai budidaya bawang putih di Kabupaten Sigi memiliki prospek yang bagus untuk di kembangkan, pungkasnya. (BBPP-BK).

Penulis   : Al AzIz / Rosdiana
Sumber   : Micha Mantong (Penyuluh Pertanian)

Minggu, 17 Mei 2020

Gunakan Alsintan Petani Kab. Sigi Lakukan Panen dan Percepat Tanam



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sejak mewabahnya Virus Corona, membawa banyak dampak yang terjadi pada masyarakat, baik sekolah, perkantoran, transportasi dll, terlebih pada ketersediaan pangan yang merupakan hal penting yang kita butuhkan setiap harinya.

Namun wabah virus ini tidak membuat para petani padi Poktan Haluke Indah, Desa Gimpu, Kec. Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berputus asa, mereka membuktikan apa yang ditanam dapat menghasilkan, dimana para petani bisa panen ditengah pandemi Covid-19.


Seperti yang disampaikan Alponso wahyudi, penyuluh pertanian Kec. Kulawi Selatan, panen kali ini sedikit berbeda karena suasananya sedang dilanda wabah Covid-19, namun semangat para petani patut diapresiasi.

"Saat ini para petani masih bisa panen di tengah Pandemi Covid-19, ini membuktikan kerja keras dan keuletan mereka membuahkan hasil," ungkap Alponso, Minggu (17/05).

"Dengan demikian, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera," pungkasnya.

Menurutnya, meski banyak kendala seperti  memasuki bulan puasa Ramadhan bahkan menjelang lebaran Idul Fitri, para petani masih tetap bertahan dan optimis hasil panen mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Kabupaten Sigi sendiri panen kali ini memberikan hasil yang cukup baik, terutama untuk varietas padi mekongga, produktivitas 52 kw/ha GKP dengan luas panen saat ini sudah 3,5 hektar dari luas hamparan 15 Hektar yang akan panen khusus di desa Gimpu ini, harga beras saat inipun mencapai Rp. 9.500/Kg," ucap Alponso lewat keterangan persnya.

Demi menjaga stok pangan terus menerus, tentunya setelah panen harus segera mengolah lahan dan tanam kembali, oleh karena itu panen harus segera diselesaikan,  namun rasanya kegiatan panen ini akan kurang efektif di tengah pandemi jika tanpa menggunakan mekanisasi. Untuk itu Petani di wilayah ini sangat terbantu dengan adanya alsintan combine harvester (mesin pemanen)
Brigade BPP Lawua dan sebagian menggunakan power thresher kelompok tani.

Ahmadi, petani Desa Gimpu mengatakan kami sebagai petani agak kesulitan menjalankan instruksi pemerintah untuk tidak ke luar rumah. "Kami harus mencari nafkah demi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, namun kami selalu didampingi para penyuluh Pertanian dan selalu diberikan bimbingan untuk tetap mengikuti langka-langka serta anjuran tetap hidup sehat dan menjaga jarak," tuturnya.

Sebagaimana hal yang selalu disampaikan Prof Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP Kementan bahwa peran penyuluhan pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan. 

"Petani, penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," ungkap Dedi. (BBPP-BK).

Penulis    : Rosdiana/Al AzIz
Editor       : Jamaluddin Al Afgani
Sumber    : Alponso Wahyudi Penyuluh

Kamis, 07 Mei 2020

Poktan Asoka Ikut Berkonstribusi Sediakan Pangan Nasional



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi kebutuhan  pokok dan sangat penting untuk selalu tersedia dalam memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini selalu digaungkan oleh  Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa  pangan adalah kebutuhan dasar manusia, yang harus selalu terpenuhi.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan," tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.

Di lain kesempatan Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa akan memaksimalkan peran dari Kostratani dalam mengawal ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk mengawal kestabilan harga di tingkat petani. "Setiap penyuluh di BPP harus memotivasi petani agar terus bekerja dan penyuluh juga harus mampu memfasilitasi petani binaannya mendapatkan harga yang pantas untuk semua komoditas yang dibudidayakan," tegas Dedi.

Hal di jawab langsung oleh para pejuang pangan yang ada di kabupten Sigi, Saat ini, Panen Raya masih terus berlangsung di Wilayah kabupaten Sigi yaitu di wilayah kerja Kostratani BPP Bahagia, Kecematan Palolo dan Nokilalaki, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. 



Panen yang dilaksanakan sejak Rabu 6 Mei  2020 di Desa Tongoa, Kecematan Palolo   di Kelompok tani Asoka dengan Luas hamparan  lahan siap panen yaitu 21 ha. Saat ini Luas panen kita  2,5 ha dan Varietas  yang ditanam adalah Ciherang. Sedangkan Produktivitas rata-rata 52 kw/ha GKP dengan Harga Beras  Rp. 9200/ kg. Pelaksanaan panen menggunakan Alat Panen Combine Harvester  milik UPJA Rina Karya Kecematan Palolo.

Menurut Ketua Poktan Asoka, bahwa panen kali ini terasa berbeda dengan sebelumnya akibat musibah wabah Corona namun hal itu tidak menyurutkan semangat petani tetap turun kelapangan, kami sebagai petani harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami sangat bersyukur karena adanya alat mesin pertanian sehingga proses panen sangat efektif, ini sangat membantu petani karena selain mempercepat masa panen, juga mengurangi kehilangan hasil," ujar Ketua Poktan.



Hal senada juga disampaikan oleh Ester, SP, selaku Penyuluh Pertanian yang membina di Wilayah Desa Tongoa. "Kami terus melaksanakan tugas meskipun ada kekhawatiran penyebaran Covid-9, dan kami terus mengajak masyarakat pertanian agar tetap terus bersemangat sekaligus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pertanian serta memenuhi prosedur kesehatan saat bekerja  di lapangan di tengah pandemi yang melanda negara kita saat ini" jelas Ester.

Penulis:  Asrul
Editor: Jamaluddin Al Afgani

Selasa, 05 Mei 2020

Produksi Pangan Di Tengah Pandemi Covid 19 Tetap Berjalan, Kostratani di Sigi Semangat Bimbing Petani



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Saat ini, Panen Raya masih terus berlangsung di beberapa Wilayah di Indonesia. Salah satu daerah yang melakukan kegiatan panen padi sawah adalah wilayah kerja Kostratani BPP Bahagia, Kec.Palolo dan Nokilalaki Kab.Sigi Prov.Sulawesi Tengah. 

Panen yang dilaksanakan sejak Senin 4 Mei  2020 di Desa Kamarora A Kec. Nokilalaki pada Kelompoktani Bunga Padi I dengan Penyuluh Pertanian Pendamping Muh.Ibnu Araf,SP. Adapun Luas hamparan  adalah 25 ha                    dengan Luas panen  2,5 ha dan Varietas  yang ditanam adalah Cigelis. Sedangkan Produktivitas rata-rata 50 kw/ha GKP dengan Harga Beras  Rp. 9200/ kg. Pelaksanaan pake menggunakan Alat Panen Combine Harvester Brigade BPP Bahagia Mitra UPJA Kec. Nokilalaki.


Menurut Ketua Poktan Bunga Padi I bahwa panen padi ini tetap dilakukan walaupun wabah Corona masih terus melanda, namun walaupun begitu kita yakin bangsa ini harus tetap bangkit, kami sebagai petani harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan. 

"Kami sangat bersyukur karena ada mesin panen, ini sangat membantu petani karena selain mempercepat masa panen, juga mengurangi kehilangan hasil," ujar Ketua Poktan.


Hal senada juga disampaikan oleh Muh.Ibnu Araf, SP, selaku Penyuluh Pertanian yang membina di Wilayah Desa Kamarora A. "Kami terus melaksanakan tugas meskipun ada kekhawatiran penyebaran Covid-9, dan kami terus mengajak masyarakat pertanian agar tetap terus bersemangat sekaligus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pertanian serta memenuhi prosedur kesehatan saat bekerja  di sawah di tengah wabah Virus Corona," tutur Ibnu.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan yang menegaskan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan. Garda terdepan di sektor pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid-19.

"Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja maksimal mendampingi petani," jelas Syahrul.

Dalam arahannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Prof Dr Dedi Nursyamsi M.Agr  menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi.
JML/IBNU/RSDN/BBPP-BK.

Senin, 04 Mei 2020

Kostratani Kec. Kulawi Selatan Sulteng Percepat Panen Dengan Combine Harvester


Sigapnews.com, Melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di Kecamatan, saat ini gencar dilakukan optimaliasi peran penyuluh serta kolaborasi penyuluh, petani dan pihak terkait lainnya dalam penyediaan stok pangan ditengah pandemi COVID-19
Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di Negeri ini.

Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyampaikan seruan ini di beberapa kesempatan agar penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan tetap terjaga.

“Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi Negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah-satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah bidang pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia”, tegas SYL.

Arahan  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19.

“Semoga apa yang kami lakukan saat ini dapat membuat Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan Nasional dibidang pangan ditengah cobaan wabah Covid-19  yang sedang melanda dunia”, Jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap semangat beraktivitas di lapangan,  meskipun dalam kondisi berpuasa di bulan suci Ramadhan ditambah mewabahnya virus covid-19.

Kabupaten Sigi merupakan salah satu sentra produksi pangan di Sulawesi Tengah dan saat ini musim panen masih berlangsung di Kabupaten tersebut. Salah satunya di Kelompok Tani Sinar Tani desa Tompi Bugis dan Kelompok Tani Hintuwu Mopee Desa Watukilo, Kecamatan Kulawi Selatan.

Menurut Informasi di lapangan dari Pak Ardan salah satu penyuluh Kostratani di Kecamatan Kulawi Selatan bahwa panen dilakukan Hari Senin, Tanggal 04 Mei 2020 di Kelompok Tani tersebut, di lahan seluas 12 Ha dengan luas hamparan 30 Ha. Varietas yang ditanam adalah varietas Peluncur dan Mekongga dan produktivitas mencapai rata-rata 7,7 ton / Ha.

Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pertanian (Combine Harvester) dan sebagian secara tradisional dikarenakan akses masuk alat mesin pertanian kelahan petani tidak memadai sehingga petani harus turun ke lahan untuk melakukan panen secara manual, ujar Ardan, Selasa (5/5/2020).

"Kami siap mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dan kami berharap petani terus berproduksi dari hulu sampai hilir untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mendukung tersedianya pangan bagi rakyat Indonesia ditengah kondisi Pandemi Covid-19," ungkap Ardan.(BBPP-BK).

Penulis :  Azrul
Editor   : Rezky Y

Pasitikan Pangan Yang Berkualitas Baik, Petani Harus Terus Bersinergi Bersama Penyuluh


Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Direktorat Jenderal Hortikultura mengambil langkah cepat memastikan ketersediaan pasokan aneka cabai dan bawang merah hingga beberapa bulan ke depan.

Untuk mengantisipasi tingginya permintaan bawang merah terutama di masa Ramadhan ini, Poktan Hortikultura Jaya  Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan panen bawang merah varietas Bima NTB.

Walaupun pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia, petani dan penyuluh tetap bersemangat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Kondisi tanaman saat dilakukan pemanenan terlihat cukup bagus. Menurut salah satu petani Poktan Hortikultura Jaya, tanaman mereka juga jarang terkena penyakit dikarenakan pengendalian organisme penggangu tanaman yang mereka berikan termasuk ramah lingkungan dan sesuai dengan arahan penyuluh pendamping." diungkapkan Dedi Setiawan selaku Penyuluh Pertanian pendamping di Gapoktan Mopaka Sangu, Selasa (5/5/2020).

Aspek keamanan diri dengan menjaga jarak dan menggunakan masker hingga tetap untuk menjaga kesehatan selalu disosialisasikan untuk memastikan petani dan produksi pangan tetap dalam kondisi baik.

Upaya ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan cabai dan bawang merah salah satunya di tengah pandemik Covid-19.

“Sektor pertanian tidak boleh berhenti, dalam kondisi apapun kita harus pastikan ketersediaan pangan untuk seluruh masyarakat IndonesiaI,"pungkasnya.

Hal Senada juga disampaikan Kepala Badan SDM pertanian Dedi nursyamsi Bahwa masalah pertanian adalah masalah yang sangat utama para penyuluh harus selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya sampai masa panen berjalan dengan baik.(INT) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved