-->

Sabtu, 08 April 2023

Mentan SYL : Negara Bisa Baik Kalau Pertaniannya Baik

Bogor, Sigapnews.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pionir sekaligus champion pertanian masa depan bangsa yang mampu mewujudkan pertanian indonesia jauh lebih kokoh dan berkelanjutan.


Menurut SYL, mahasiswa adalah generasi emas yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat dalam menghadapi krisis dan tantangan global.

"Saya berharap setelah kalian selesai dari sini (Polbangtan) kalian mampu menjadi champion untuk membantu petani memastikan mereka tidak miskin. 

"Karena negara ini bisa baik kalau pertaniannya baik," ujar SYL, Sabtu, 8 April 2023.

Lebih dari itu, SYL juga mendorong Anak-anak polbangtan mempertajam arah dan tujuan dalam mengelola pertanian di sekitar rumahnya. 

Dia mencontohkan, dari satu hewan ternak sapi maka setiap orang bisa menghasilkan banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi.

"Pertanian itu menguntungkan. Misalnya kita ternak sapi, susunya itu bisa kita jual, kotorannya bisa jadi pupuk, dari sana bisa menghasilkan beras, dari beras bisa kita makan. 

"Karena itu kalian harus tanamkan menjadi champion, menjadi pionir di rumah kalian untuk bangsa dan negara," katanya.

SYL menambahkan, ke depan lulusan polbangtan harus memiliki modal network yang kuat agar memiliki kemudahan dalam mengelola produksi dari hulu sampai hilir. 

Termasuk kemampuan menguasai pasar dalam melakukan penjualan.

"Saya minta kalian perbanyak membangun network agar bisa memastikan produksi dari hulu sampai hilir berjalan dengan baik. 

"Jadi kamu hadir di polbangtan ini untuk membuat kamu secara pasti tidak miskin. 

"Karena itu pendidikan sangat penting," tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mahasiswa polbangtan saat ini sudah masuk pada tahap budidaya dan bisnis melalui marketplace. 

Mereka diberikan pembelajaran mengenai manajemen hulu hilir dan mengakses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka bisa mengakses KUR. 

"Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial. 

"Kedua kami juga melakukan pendampingan pertanian presisi berbiaya rendah.

"Alhamdullilah anak anak kita antusias, dan Insyaallah pertanian kita maju, mandiri dan modern," pungkas Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi.

(Red/**) 

Sabtu, 20 Juni 2020

Bamsoet : Hadapi Krisis Global, Saatnya Kembali ke Ekonomi Pancasila




Sigapnews.com, Bogor (Jabar) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan, akibat pandemi Covid 19 dunia seperti menuju kebangkrutan massal. Sistem ekonomi dunia terkoreksi. Virus Covid-19 bukan hanya menciptakan krisis kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik, melainkan juga menciptakan krisis bagi globalisasi akibat hantaman keras terhadap liberalisasi dan kapitalisme. Hal ini menjadi peluang bagi negara dengan kekayaan sumber daya alam melimpah seperti Indonesia untuk menegakan kedaulatannya di bidang ekonomi, tak melulu bergantung pada globalisasi.

"Inilah waktunya Indonesia kembali kepada sistem ekonomi Pancasila warisan founding fathers dari mulai Soekarno - Hatta, yang kemudian dilanjutkan para ekonom seperti Emil Salim, Mubyarto, Dawam Rahardjo, hingga kini Didin S Damanhuri dan Erani Yustika. Sebagai sebuah sistem ekonomi yang khas dan genuine, Ekonomi Pancasila dijabarkan dalam Pasal 33 UUD NRI 1945 sebagai perwujudan dari sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," ujar Bamsoet saat menjadi keynote Speaker Seminar dan Bedah Buku 'Ekonomi Pancasila dalam Pusaran Globalisasi', kerjasama MPR RI, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan IPB Press, di Bogor, Sabtu (20/6/20).

Turut serta antara lain Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Rektor IPB Arif Satria, Rektor UI Ari Kuncoro, Wakil Rektor IPB Erika Budiarti Lakoni, Guru Besar UGM Mudrajat Kuncoro, Guru Besar IPB Didin S Damanhuri, Dekan Fakultas Ekonomi dan Managemen IPB Nunung Nuryantono, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad, serta Ekonomi Senior INDEF Ahmad Erani Yustika.

Mantan Ketua DPR RI ini menjabarkan, para pendiri bangsa secara tegas merumuskan sistem perekonomian nasional Indonesia bukanlah sistem ekonomi sosialis, di mana negara menjadi dominan sebagai pelaku ekonomi. Bukan pula ekonomi kapitalis, dimana individu dan pasar menjadi dominan menentukan perilaku ekonomi. 

"Sistem Ekonomi kita adalah Ekonomi Pancasila, yakni pengelolaan ekonomi negara yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila, yang mengedepankan religiusitas, humanitas, nasionalitas, demokrasi, dan keadilan sosial. Sebagaimana etika ekonomi dan bisnis yang diatur dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menegaskan, cara-cara mengelola perekonomian negara yang bersifat etatisme, kolusi penguasa-pengusaha, dan perilaku monopolistik tidak sesuai dengan etika kehidupan berbangsa. Cara seperti ini berdampak negatif terhadap kesejahteraan sosial dan melukai nilai keadilan sosial. 

"Untuk mempertegas politik ekonomi nasional yang berkeadilan sesuai tuntutan reformasi, maka MPR RI menerbitkan dua Ketetapan. Pertama, Ketetapan Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi. Sebagai arah kebijakan, stategi dan pelaksanaan pembangunan sistem perekonomian nasional yang kuat dan lebih memberikan kesempatan, dukungan dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil dan menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional," tutur Bamsoet.

Kedua, lanjut Dewan Pakar KAHMI ini, Ketetapan MPR RI Nomor IX MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sebagai landasan pengelolaan sumber daya agraria/sumber daya alam meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, harus dikelola dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

"Namun pada prakteknya, pembangunan ekonomi sering kali tidak konsisten. Kerapkali dijumpai kecenderungan bersikap terlalu pragmatis di setiap era pemerintahan, sehingga landasan idiil dan landasan konstitusional dilupakan. Tak jarang karena alasan mengejar pertumbuhan ekonomi kita justru mengorbankan pemerataan. Efeknya lahirlah ekonomi konglomerasi yang diikuti ekploitasi sumber daya alam," papar Bamsoet.

Akibatnya, lanjut Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, kesenjangan sosial dan ekonomi masih sangat tinggi. Sebagai contoh, kesenjangan dalam penguasaan tanah, yang sangat timpang. Pada satu sisi satu orang atau satu kelompok menguasai ratusan ribu hektar atau bahkan jutaan hektar tanah. Tetapi pada sisi lain jutaan petani hanya memiliki rata rata 0,3 hektar saja dan bahkan lebih banyak lagi yang tidak memiliki tanah.

"Para pejabat baik di tingkat pusat maupun daerah lebih condong berpihak pada para pengusaha besar dengan berbagai motivasi jangka pendek untuk kepentingan personal atau kelompok. Sehingga kelompok ekonomi bawah maupun kecil yang seharusnya menjadi prioritas justru tertinggal sama sekali di belakang," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai, jika sistem yang kontradiksi dalam demokrasi politik dan demokrasi ekonomi ini terus terjadi, maka masalah kesejahteraan sosial sangat sulit diwujudkan. Ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi akan terus berjalan sehingga semakin jauh dari Pancasila dan cita-cita kemerdekaan bangsa.

"Tantangan terbesar Ekonomi Pancasila semata bukan hanya pada globalisasi, melainkan pada mental dan kualitas pejabatnya. Sebagus apapun konsep tatanan perekonomian tak akan membuahkan hasil maksimal jika dijalankan oleh para pejabat yang tak memiliki semangat nasionalisme dan berjiwa Pancasila," ujar Bamsoet. 

Seperti diketahui, lanjut Bamsoet di sektor pangan kondisi kedaulatan pangan Indonesia tampak mulai memprihatinkan sejak 2010. Sejak 2010 – 2013, setiap tahun Indonesia mengimpor 1,5 juta ton garam (50 persen kebutuhan garam nasional), 70 persen kebutuhan kedelai nasional, 12 persen kebutuhan jagung, 15 persen kebutuhan kacang tanah, 90 persen kebutuhan bawang putih, 30 persen konsumsi daging sapi nasional, 70 persen kebutuhan susu, dan impor buah serta sayuran yang terus meningkat.
Kondisi ini terus memburuk sehingga pada tahun 2017/2018 misalnya, Indonesia sudah menjadi importir gula terbesar dunia (4,45 juta ton) menggesar China (4,2 juta ton). Kondisi impor pangan yang lain juga tidak menunjukkan adanya perubahan yang berarti.

Saat ini, jelas Bamsoet, kondisi keuangan Indonesia dan juga banyak negara dunia lainnya sedang mengalami hantaman keras. Bisa dilihat dari penerimaan pajak yang terpukul, per April 2020 turun 3,1 persen menjadi Rp 376,3 triliun dengan defisit APBN mencapai Rp 74,5 triliun. Total hutang kita juga tak sedikit. Per April 2020, tercatat mencapai Rp 5.172,48 triliun yang terdiri dari Rp 4.338,44 triliun atau 83,9 persen dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 834,04 triliun atau 16,1 persen berasal dari pinjaman luar dan negeri. Dimana Rp 9,92 triliun berasal dari pinjaman dalam negeri dan Rp 824,12 triliun dari pinjaman luar negeri.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini, dalam banyak pembahasan tentang sistem perekonomian Indonesia, disebutkan bahwa Indonesia memiliki sistem ekonomi tersendiri di luar sistem ekonomi besar dunia yang berlaku di banyak negara: Kapitalisame dan Sosialisme. Sistem perekonomian Indonesia adalah sebuah sistem khas dan genuine dirancang oleh para pendiri bangsa, yang merupakan “jalan ketiga” (the third way), dan bukan menjadi jalan tengah dari dua ideologi besar tersebut. 

“Sistem perekonomian nasional, secara yuridis konstitusional sesungguhnya telah diatur secara tegas dalam konstitusi kita. Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan perwujudan dari sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. The founding fathers, secara tegas merumuskan sistem perekonomian nasional kita bukanlah sistem ekonomi sosialis, di mana negara menjadi dominan sebagai pelaku ekonomi, dan bukan pula negara dengan sistem ekonomi kapitalis, dimana individu dan pasar menjadi dominan menentukan perilaku ekonomi,” pungkas Bamsoet. (*)

Selasa, 17 Mei 2022

Ekspor CPO Dilarang, Ini Penjelasan Puan Maharani


Jakarta, Sigapnews.com,- Akibat kelangkaan pasokan minyak goreng di tanah air, akhirnya mulai tanggal 28 April 2022 Pemerintahan presiden Joko Widodo melarang ekspor produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), minyak sawit merah atau red palm oil (RPO), palm oil mill effluent (POME), serta refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dan used cooking oil untuk batas waktu yang tidak ditentukan.

Menyikapi kelangkaan minyak goreng di tanah air usai kebijakan penetapan harga eceran tertinggi (HET) diberlakukan Ketua DPRRI Dr. (H.C) Puan Maharani menegaskan persoalan minyak goreng yang berkepanjangan dapat berpengaruh terhadap ketertiban umum yang berdampak luas.

Pelarangan sementara ekspor minyak goreng ini menunjukkan keberpihakan yang kuat dari pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan rakyat.

"Oleh sebab itu, setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindak dengan tegas.

"Pemerintah akan tegas menindak siapa saja yang melanggar keputusan tersebut.

Pelarangan ekspor minyak sawit ini tentu saja berdampak sangat besar pada perekonomian global, mengingat Indonesia adalah negara pengekspor minyak sawit terbesar di dunia.

Tahun lalu saja (2021) nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai USD 35,5 Milyar dari penjualan global 26,9 Juta Ton minyak sawit dengan pasar terbesarnya adalah China (4,7 Juta Ton), Uni Eropa (4,0 Juta Ton), India (3,03 Juta Ton) dan Pakistan (1,6 Juta Ton).
Awalnya dunia berharap Indonesia dapat menjadi stabilisator harga di pasar minyak goreng dunia yang terganggu akibat pasokan minyak biji bunga matahari dari Ukraina dan Russia terhenti karena perang dua negara tersebut.

Sedangkan pemasok besar lainnya adalah negara Kanada yang sayangnya sedang mengalami gagal panen biji bunga matahari akibat cuaca yang ekstrim.

Cuaca ekstrim juga mengganggu panen dan produksi subtitusi minyak goreng lainnya yang berbahan baku dari kacang kedelai asal negara2 Amerika Selatan.
Jadilah harga minyak sawit naik sejalan dengan kelangkaan minyak biji bunga matahari tersebut dan harga pasar dunia yang naik menggiurkan ini dimanfaatkan oleh para usahawan minyak sawit untuk menggenjot ekspor mereka seraya melupakan keamanan suplai pasar domestik.

Lihat saja harga CPO yang pada bulan juli 2021 sebesar USD 780 per Ton pada saat ini menjadi USD 1.600 . Ini adalah masa keemasan minyak sawit.
Akibat Pelarangan ekspor minyak sawit Indonesia ini terjadi gelombang kekacauan pada rantai suplai mulai dari rumah tangga, usaha makanan, restaurant hingga industri global khususnya industri turunan yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan bakunya.
Minyak goreng hilang dari rak rak supermarket Rewe, Aldi, Edeka di Eropa dan Walmart, Stop & Shop, Safeway Amerika.

Restaurant dan bisnis makanan mulai dari Inggris, India hingga ke Korea Selatan yang menggunakan minyak goreng tampak K.O. terkena pukulan telak dua kali yakni : Pandemi Covid 19 dan langkanya minyak goreng.

Perusahaan-perusahaan Farmasi dan Sabun serta jenis perusahaan lainnya yang berbahan baku minyak sawit di China tampak mengurangi produksinya.

Sebuah komoditi yang pernah dianggap remeh oleh Uni Eropa dengan cara pelarangan peredarannya di U.E. saat ini telah nyaris melumpuhkan berbagai bidang usaha dan perekonomian dunia.
Naiknya harga minyak goreng mempengaruhi kenaikan disegala sektor dan pada akhirnya menyumbang angka Inflasi global. Sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia Indonesia mempunyai potensi penguasaan sumber energi bahan bakar diluar energi fossil minyak bumi.

Minyak sawit telah menjadi primadona sumber Biofuel masa depan.
Oleh karena itu, kelangkaan minyak goreng yang terjadi di tanah air dan dunia harus kita anggap bukan sebagai malapetaka atau ironi negara produsen minyak goreng terbesar, akan tetapi sebagai pemanasan untuk perbaikan regulasi dan tataniaga sekaligus tatakelola dari hulu ke hilir pertanian dan industri minyak sawit sang juara dunia.


Oleh : Mirah Kusumaningrum, Pengamat Ekonomi Rakyat, Tinggal di Jawa Timur

Published : HB

Senin, 19 Februari 2024

Tingkatkan Minat Generasi Muda di Sektor Pertanian, UPT Kementan Gelar Pelatihan dan Penggunaan Sarpras


Gowa - Dalam rangka mendukung program YESS, Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku memfasilitasi penggunaan sarana dan prasarana bagi para peserta ToT Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis yang diselenggarakan oleh Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) di Aula Syech Yusuf BBPP Batangkaluku, Senin (19/2). 

Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari (19-22 Februari 2024) tersebut dihadiri oleh 51 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten, diantaranya Maros, Bantaeng, Gowa, Bone, dan Bulukumba. Seluruh peserta akan difasilitasi berupa ruang belajar dan asrama. 

Selain memberikan pelatihan, BBPP Batangkaluku juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan stakeholder untuk menunjang kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelatihan pertanian. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP bersama dengan Unit Pelaksana Teknisnya senantiasa mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas SDM aparatur maupun non-aparatur pertanian. 

"BPPSDMP melalui BBPP Batangkaluku terus membangun sinergisitas dengan berbagai pihak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten guna mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian," ujar Dedi. 

YESS merupakan salah satu program Kementan yang bekerjasama dengan IFAD (International Fund of Agriculture Development). Program tersebut dirancang guna mendukung dan meningkatkan minat generasi muda petani untuk menekuni sektor pertanian di Indonesia.

Jumat, 21 Februari 2020

Rumah Digrebek Polisi, Pengedar Ganja Dolok Sagala Gol


Sigapnews.com, Sergai -- Budi Wibowo (43) warga Sarang puah, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai harus meringkuk di Sel Mapolsek Dolok Masihul setelah kedapatan Narkoba jenis Daun Ganja di rumahnya, Kamis (20/02/2020) sekira pukul 04.30 Wib.

Dari penggerebekan tersebut Polisi berhasil menemukan barang bukti berupa tiga buah Rokok Magnum yang sudah berisikan daun ganja, Daun Ganja Kering dalam Plastik kecil dengan berat 30 gram ditemukan diatas Kulkas.


Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robin Simatupang kepada media, Jumat (21/02/2020) mengatakan Penggerebekan di rumah terduga pengedar ganja yang terletak di Dusun Sarang Puah Desa Dolok Sagala Kecamatan Dolok Masihul berdasarkan laporan dari masyarakat tentang aktifitas pelaku sering melakukan transaksi Narkoba jenis daun ganja tersebut.

“Atas laporan tersebut kami lakukan penggerebekan bersama kepala Desa, kemudia berhasil menemukan barang bukti Narkoba Daun Ganja Kering diatas Kulkas,” Kata AKBP Robin.

Masih dikatakan Kapolres, Pelaku mengaku membeli narkoba jenis daun ganja dari Bandar ZF di daerah Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang dan sudah 5 bulan menjalani bisnis haram tersebut. 

“Pelaku Mengaku Membeli dari Bandar di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Saat ini kita lakukan Pengembangan untuk melakukan penangkapan Bandarnya,” Tegas Kapolres.

Atas Perbuatannya Pelaku dikenakan Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 111 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,”Tutup Kapolres  (RH).

Kamis, 23 April 2020

Kerjasma P4S Kawat Duri Dengan The Research Institute of Humanity and Nature (RIHN) Jepang Teliti Sorghum



Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul menyampaikan bahwa petani harus tetap produktif ditengah pandemi covid-19. Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun karena kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kami percaya pola hidup buruk bisa kita lawan dengan mendorong diverifikasi pangan dengan mencoba menghidupkan pangan-pangan lokal disetiap wilayah, kemudian kita harus berani mencoba membangun home-home industri pertanian disetiap kecamatan melaui Kostratani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menambahkan Kementan membentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang menjadi kawah candradimuka para petani millenial yang bakal menjadi job creator pertanian dengan bisnis yang kompetitif.

P4S memang selama ini dikenal sebagai pusat pembelajaran bagi petani atau sarana berbagi bagi petani di daerah.

Pusat Pelatihan pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)  Kawat Duri (Kawan Tanti Dukungan Mandiri) berlokasi di Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo bekerja sama dengan Universitas Negeri Gorontalo dan The Research Institute of Humanity and Nature (RIHN) Jepang, melakukan penelitian adaptasi Sorghum di lahan P4S Kawat Duri seluas 1 ha. Menurut Ketua P4S Kawat Duri, R. Widjadja Teguh Tjahyono, kerjasama penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui adaptasi Sorgum terkait kandungan gizi sebagai pangan alternatif pengganti beras dan dan biomass berupa batang dan daun untuk pakan ternak.


Sorgum menempati pangan urutan kelima dunia setelah gandum, beras, jagung, dan barley, ujar peneliti senior SEAMEO Biotrop Bogor, Profesor Supriyanto. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah kering dan minim unsur hara. Bahkan, kata Supriyanto, sorgum bisa bertahan di tanah dengan kandungan garam tinggi termasuk di pinggir pantai. Dibanding nasi alias beras, sorgum diklaim jauh lebih unggul dalam hal nilai gizi. Data Kemeterian Kesehatan mencatat bahwa sorgum memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras. Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah.
Tujuan lain kerjasama ini adalah untuk membangkitkan minat masyarakat sekitar menanam sorgum, karena di samping pangan, sorgum juga menyimpan aneka manfaat lain seperti sebagai pakan ternak, energi (etanol), serat, pupuk, obat-obatan (kandungan komponen bioaktif seperti polifenol, flavonoid, sterol, dan tanin yang dimiliki sorgum baik untuk membantu pemulihan pasien kanker kolon) serta sebagai bahan baku industri kertas dan papan partikel meja atau dinding.(HRI/AL Az) BBPP-BK.

Selasa, 14 Juli 2020

Bamsoet Dorong Pengembangan Home Industri Modifikasi Otomotif



Jakarta, Sigapnews.com, - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya home industri motor dan mobil custom (modifikasi otomotif) sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Terlebih orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo, adalah bagian dari pecinta motor custom. Hal tersebut menunjukan potensi pengembangan dan prospek bisnis usaha kecil menengah  modifikasi otomotif sangat tinggi.

"Di Amerika Serikat, dalam salah satu market reseacrh menemukan ada kecenderungan anak-anak muda tak lagi aktif membeli mobil. Mereka memilih memodifikasi mobil yang sudah ada. Kalaupun mau membeli, mereka memilih membeli mobil yang sudah dimodifikasi. Bukan tak mungkin hal tersebut juga akan terjadi di Indonesia. Memiliki 64 juta penduduk berusia 16-30 tahun, membuat pengembangan usaha modifikasi otomotif sangat cerah," ujar Bamsoet saat menerima pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (13/7/20).

Pengurus IMI Pusat yang hadir antara lain Ketua Umum Sadikin Aksa, Ketua Badan Pengawas Boy Haryanto Joedo, Sekretaris Jenderal Jeffrey, serta Direktur Sprint dan Rally Rifat Sungkar.

Mantan Ketua DPR RI ini menambahkan, besarnya jumlah penduduk berusia muda juga menjadi kunci utama Indonesia menjadi pemain utama dalam kancah usaha modifikasi otomotif dunia. Salah satu pakar sepeda motor asal Amerika Serikat, Shige Suganuma, telah mengakui kualitas motor custom Indonesia.

"Pengakuan tersebut menunjukan bahwa usaha modifikasi otomotif Indonesia sudah mendapat pengakuan dunia. Sebelumnya, para pemerhati otomotof dari Jepang, Italia, dan Prancis juga telah memberikan pengakuan serupa," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menuturkan, bidang usaha modifikasi otomotif termasuk dalam turunan lima sektor bidang manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dari Presiden Joko Widodo dalam mempersiapkan Indonesia memasuki era Revolusi Industri 4.0. Usaha modifikasi otomotif juga termasuk salah satu sektor usaha di UMKM yang mampu membuka banyak lapangan kerja sekaligus menggairahkan perekonomian nasional.

"Perputaran uang di segmen usaha modifikasi otomotif ini sudah mencapai ratusan miliar per tahunnya. Dalam acara Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 yang akan digelar pada Oktober 2020 di Jakarta, menargetkan nilai transaksi hingga Rp 4 miliar dari 25 ribu pengunjung. Sebelumnya di tahun 2019, ajang pameran ini mampu mencatat transaksi hingga Rp 3,8 miliar dari 22.534 pengunjung. Belum lagi ditambah dari ajang serupa di berbagai daerah. Bidang usaha ini termasuk yang mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan," ujar Bamsoet. 

Bamsoet mengajak IMI bersama-sama Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian Keuangan serta pemerintah daerah untuk menggagas lahirnya kawasan industri modifikasi otomotif, sehingga terintegrasi dan mobil atau motor hasil modifikasi tersebut bisa menggelinding di jalan-jalan raya secara aman karena memenuhi standart keselamatan, berdokumen resmi dan membayar pajak. (*)

Jumat, 24 Juli 2020

Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap



Sidrap (Sulsel), Sigapnews.com, -Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga unturata-ratambuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

Kementerian Pertanian melakukan panen perdana Porang Di Kab. Sidrap yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM; Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP; Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM; Direktur Pembiayaan Pertanian, Ir. Indah Megahwati, MP; Direktur Akabi, Ir.Amiruddin Pohan M.Si; Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI PUSAT, Bambang Setyatmojo; Group Head Asuransi Pertanian, Mikro Dan Program Pemerintah, Mochamad Fauzi Ridwan; Sekretaris Koperasi HKTI Annisa Lifta, S.T; serta beberapa Anggota DPRD Kab. Pinrang, Enrekang, Soppeng, dan Sidrap.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan lahan porang seluas 27 ha dan panen perdana Porang dengan berat umbi rata-rata 3kg/pohon. Kegiatan ini bertempat di lahan perkebunan porang Desa Talumae Kab. Sidrap. Dalam arahannya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM Mengajak para petani untuk mengubah pola pikir dalam bertani sehingga mampu mengubah kesejahteraan para petani khususnya di sidrap dengan mengajak para petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dimana saat ini tanaman porang menjadi umbi yang memiliki nilai jual/nilai ekspor yang sangat tinggi.

"Saya mengajak petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dan apabila para petani mengalami masalah terkait modal maka petani dapat memanfaatkan fasilitas KUR sebagai bantuan modal senilai 50 jt rupiah dalam bentuk pupuk, bibit dan lainnya," jelas H. Syahar. Jumat (24/7/2020).


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM menyampaikan bahwa pemerinta khususnya Kementerian Pertanian akan mengawal kelanjutan budidaya porang dan memanfaatkan alsintan yang telah dihibahkan ke petani untuk digunakan dalam budidaya porang sebab meningkatnya permintaan ekspor porang ke Negara China dan Jepang dengan jumlah ratusan ton/minggu. Sarwo Edi juga mengharapkan para petani mampu merubah cara bertani dari pola tradisional ke modern. Selain itu dijelaskan juga terkait program asuransi sebagai backup ketika petani mengalami gagal panen khususnya pada tanaman padi dengan membayar premi 36.000 per hektar per musim tanam dan juga asuransi ternak dengan membayar premi 40.000 per ekor per tahun jika ternak mati/hilang maka pemerintah melalui asuransi jasindo akan mengganti senilai 10jt

Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP, menyampaikan salah satu keunggulan tanaman porang sampai saat ini belum terdapat hama utama dan juga mengharapkan bank BNI sebagai mitra KUR Pertanian untuk mengawal para petani yang memiliki masalah terhadap kebutuhan modal usaha budidaya porang. Beliau juga mengharapkan BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang.

Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dr. Dedi Nursyamsi senantiasa mengingatkan kepada seluruh UPT BPPSDMP Kementan agar membuat program yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Saat ini semua UPT harus all out dalam membangun pertanian. Semua harus melakukan total foot ball dalam bekerja. Lakukan identifikasi, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengembangan bidang pertanian, kemudian fasilitasi mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh UPT," ujar Dedi saat memberikan arahan tentang penguatan BPP sebagai Kostratani via zoom meeting (24/07/2020).

Apa yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP sejalan dengan permintaan Staf Ahli Mentan agar BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang. Hal ini tentu menjadi sebuah tantang sekaligus peluang bagi BBPP Batangkaluku untuk berkiprah lebih luas di masyarakat dalam membangun pertanian sesuatu dengan kebutuhan masyarakat.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Kamis, 25 Maret 2021

DPHPKP Gelar Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur Dihadiri Wabup Soppeng dan Kepala BBPP Batangkaluku


Anggota DPRD Eka Syafri Agelsyah, Kadis Pertanian, Wabup Soppeng dan Kepala BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa)

Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com, - Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP membuka secara resmi acara Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur di Desa Maccile Kec. Lalabata, Kamis (25/03/2021)

Dikesempatan itu Wakil Bupati Soppeng dalam sambutannya mengatakan, "Saya tidak mau peningkatan produksi, tapi peningkatan pendapatan petani karena hal ini tertuang pada visi Bupati yaitu kesejahteraan. Ujarnya.

"Saya mau ada nilai tambah di padi dan bebek dimana kita bisa mebuat MOU antara kelompok tani dengan para pemilik warung makan, sehingga nanti kedepannya orang mengatakan jangan mati sebelum makan Nasu Palekko di Soppeng. Papar Mantan Kadis Pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Saya ingin melihat ada contoh yang dapat dilihat untuk masyarakat lainnya. Jangan ragu untuk memulai sesuatu dan saya akan minta kepada kepala desa dan kantor untuk tanam sayur. Sebutnya.

"Selama 3 hari ini, saya berharap yang hadir di tempat ini, setelah kembali ke tempatnya masing-masing agar membuka pelatihan ke masyarakat lainnya. Oleh karena itu, saya berharap semuanya memperhatikan pelatihan ini dengan baik, serta kita akan membuat organisasi petani organik sebagai ajang diskusi untuk membenahi apa yang kurang. Kata Wabup berlatar belakang pendidikan pertanian ini.

Dikatakannya, Menjelang memasuki bulan suci ramadhan, saya mohon untuk semuanya agar kiranya tetap menjaga kebersihan, imbuhnya.

Sementara itu, Sambutan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku,  DR. Sabir, S.Pt, M.Si menyampaikan, "Materi ini diangkat karena dilatarbelakangi oleh beberapa persoalan diantaranya saat ini kita diperhadapkan suatu masalah, dimana ketersedian pupuk bersubsidi kurang dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkomsumsi pangan sehat, sehingga hal ni melatarbelakangi kita kembali menggunakan pupuk organik. Paparnya.

"Karena pertanian kita ini bukan lagi pertanian dulu, dimana dulu kita bertani dalam rangka memenuhi kebutuhan  hidup keluarga, tapi sekarang pertanian sudah menjadi kewajiban dalam mendapatan keuntungan dan berorientasi bisnis, sehingga pertanian ini harus diolah secara efisien dan profesional dengan cara kita membutuhkan ilmunya. Jelas Kepala BBPP Batangkaluku.

Kadis DPHPKP bersama Wakil Bupati Soppeng (Foto Istimewa).

Dikegiatan yang sama Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP), Ir. Fajar, MMA dalam pemaparannya mengatakan, "Terkait pelatihan ini dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi para petani tentang ketersediaan pupuk khususnya kouta pupuk subsidi di Soppeng tahun ini yaitu hanya 70% dan ini merupakan tantangan tersendiri, ujar Kadis Pertanian Kabupaten Soppeng.

Kata Fajar, "Apa yang dilakukan pada hari ini merupakan salah satu solusi karena ini teknologinya sangat sederhana dan mudah dilakukan. Katanya.

Lanjutnya, "Karena disini saya melihat ada suatu inovasi yang bisa di contoh dan merupakan tindaklanjut dati perintah Wabup dimana kedepannya bukan hanya berorientasi pada peningkatan produksi tapi lebih kepada peningkatan pendapatan. Tandas Kadis Pertanian Ir.Fajar.

Sebelumnya ketua panitia A.Nur Hafida, S.Hut, M.Si dalam laporannya mengatakan, Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik.

Peserta pelatihan berasal dari pengurus/anggota kelompok tani di Kab. Soppeng.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 27 Maret 2021.

Turut hadir, anggota Dewan Komisi II Kab. Soppeng Muhammad Eka Syafri Agelsya, para narasumber, para tim fasilitator. (Red/Edil Rauf).

Minggu, 12 Januari 2020

Temu Padangkang 2020 Hadirkan Coach Nasional dan Coach Internasional, ini yang dibahas


Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Acara Temu Padangkang Wajo 2020 dengan mengambil tema "Saatnya naik kelas" yang merupakan seminar kewirausahaan yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Minggu 12 Januari 2020.

Dari data yang diperoleh dari Choach Suryadin Laoddang pendaftar dari kegiatan ini berjumlah 1.200 orang, dan dalam Seminar Kewirausahaan ini menghadirkan Coach Suryadin Laoddang, Coach Asbar Andaya, Coach Iqbal Faiz, Choach H. Ambo Ampa, Coach Iwan Susanto dan Coach Internasional Coach Dr. Imam El Fahmi.


Dalam laporan Abd. Rahim, S.STP yang merupakan panitia pelaksana menyatakan bahwa Temu Padangkang Wajo tahun 2020 di inisiasi oleh pengusaha pengusaha sukses yang berdarah Wajo, yang sukses di tanah rantau serta para pengusaha sukses lainnya.

Kegiatan ini kerjasama Pemerintah Kabupaten Wajo dengan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Wajo, kegiatan ini disambut baik oleh Bupati Wajo, Wakil Bupati Wajo, karena mereka berdua serius mengembangkan Kewirausahaan di Kabupaten Wajo.

"Diharapkan Kegiatan ini dapat memacu dan membangkitkan semangat generasi muda untuk menjadi seorang pengusaha dan diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Wajo untuk mendukung kegiatan ini," jelasnya. 

Foto : Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S. Sos, M. Si 

Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para coach dan para tamu undangan di kota Sengkang, semoga kehadiran dari pengusaha pengusaha sukses nasional yang sedang bersama-sama hadir dapat memberikan spirit dan dapat mentransfer ilmu, membagi ilmu untuk masyarakat Wajo utamanya Putra Putri Wajo.

Dikatakan kalau Pemerintah Daerah menggaungkan program ini dan salah satu misi yang digenjot adalah menggerakkan roda perekonomian, di tahun 2018 , perekonomian anjlok sampai 1,7% , yang mana pernah dikisaran 9% dan Alhamdulillah bersama BPS di tahun 2019 Ini digenjot berbagai upaya dan ini sudah di atas 4% , dan target di 2020 ini bisa menjadi 7%.

"Dengan berbagai upaya untuk gerakan berbagai roda perekonomian kita dengan jangka sampai 2024 akan mencetak 10.000 enterpreneur, tentu ini butuh dukungan dari seluruh stakeholder, jika hanya mengharapkan APBD maka tentu kita tidak akan mampu mencapai 10.000 enterpreneur, makanya kita akan coba mengkolaborasi, termasuk hari ini kami menyampaikan Terima kasih yang tinggi kepada coach internasional kita serta coach nasional kita, beserta seluruh yang hadir di tengah-tengah kita, untuk berbagi semangat merubah mental merubah mindset generasi muda kita sehingga menjadi generasi entrepreneur," kata Dr. H. Amran Mahmud.

"Padangkang adalah bahasa Bugis yang artinya pedagang saat peperangan di Tosora dan kita kalah perang pada saat itu, maka banyak orang-orang Wajo yang keluar daerah untuk merantau ke Kalimantan, Papua, Jawa, Singapura, Malaysia sampai Brunei dan mereka menjadi orang-orang besar di sana menjadi pedagang yang berhasil menjadi entrepreneur," Bupati Wajo menambahkan.

Dikatakan, kalau bicara interpreneur dari dulu orang Wajo itu memang jiwanya jiwa padangkang atau bisnisman, kehadiran para coach ini merupakan sebuah kekuatan besar, dia support penuh kegiatan ini dan mengajak OPD serta Camat untuk mengawal ini dengan serius.

"Saya berharap kepada Bapak Sekda sebagai ketua tim percepatan akses Keuangan, saya juga berharap kepada OPD untuk memiliki inovasi dan kreativitas, jangan berpikir APBD, Jangan berpikir nanti bergerak kalau ada anggaran, tapi bagaimana kita menjadi fasilitator, bagaimana menjemput dan memberi fasilitas yang meringankan kepada dunia usaha," ungkap Bupati Wajo.


Bupati Wajo juga menyampaikan bahwa suatu daerah yang mau maju, berkembang dan hebat kalau menghadirkan tiga pilar yang pertama kekuatan birokrasinya sendiri yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif dan kedua adalah masyarakat di dalamnya ada pengusaha serta perguruan tingginya.

Disampaikan kalau Pemerintah cukup menjadi fasilitator, juga dengan menghadirkan infrastruktur yang baik yang akan menghadirkan 1.000 km jalan baik dan mantap, tidak mungkin pariwisata maju, industri maju dan pertanian maju kalau infrastruktur jelek, inilah tugas sebagai pemerintah.

"Perampingan OPD supaya bisa bergerak lincah, supaya biaya birokrasinya kita rampingkan sehingga banyak dinikmati masyarakat kita," kata Dr. H. Amran Mahmud.

"Makanya kita hadirkan 10.000 enterpreneur dan banyak yang katakan tidak mungkin, memang kalau kita berpikir setengah-setengah memang tidak mungkin, tapi kalau kita bekerja keras  Insya Allah pasti bisa," Bupati Wajo menambahkan.

Dikatakan kalau kehadiran para coach untuk memberikan tips kepada para pengusaha pengusaha, apa yang dilakukan supaya bisa sukses, bisa jadi orang yang hebat, dia mau ada tindak lanjut dan dikatakan kalau Pemerintah Kabupaten Wajo akan mensuport karena ini memang program unggulan mereka berdua dengan Wakil Bupati Wajo, dan di 2024 akan cetak 10.000 enterpreneur.

"Inilah yang kita harapkan ingin berpacu bersama, kalau ini semua bergerak apalagi kalau ikon Sutra kita kembangkan mulai dari hulu sampai ke hilir, saya optimis gerakan roda roda perekonomian akan bergerak cepat dan akan bisa mempengaruhi seluruh sektor-sektor," jelas Dr. H. Amran Mahmud.

"Intinya kita ingin menekan Angka kemiskinan, angka pengangguran dan menjadikan Wajo menjadi sesuai dengan visi kami yaitu menghadirkan Pemerintah Amanah untuk mewujudkan Wajo yang maju dan sejahtera.


Dalam sesi berikutnya yang merupakan Talk Show yang menghadirkan coach H. Ambo Ampa dan coach Iman Susanto yang memberikan inspirasi kepada para peserta dan menceritakan awal mula pergerakan bisnis mereka yang dimulai dari bawah hingga bisa sukses seperti sekarang ini dan acara ini dipandu oleh coach Iqbal Fais.

Dari coach Suryadin Laoddang yang menjelaskan kenapa masyarakat Wajo mau menjadi pengusaha, diantaranya karena adanya kalah bersaing, karena pernah ditipu, bangkrut, menghindari dari keterpurukan serta pergi untuk kembali atau dalam bahasa Bugisnya sompe.

Dan dilanjutkan oleh coach internasional Dr. Imam Al Fahmi yang menjelaskan tentang sebuah produk yang harus ditawarkan kepada konsumen dengan 5 kriteria yaitu adanya asas manfaat, ada inovasi yang kontinyu, ada produk baru, ada teknologi digital dan packaging yang bagus.

Juga dijelaskan lima hal yang melekat pada market atau pasar diantaranya Global export, kedua persaingan yang sehat, ketiga regulasi dan persaingan usaha yang keempat komunitas atau organisasi dan yang kelima adalah ekspor atau eksbisi dagang.

( Humas Pemkab Wajo )

Kamis, 08 Desember 2022

DPKHP Kerjasama Dengan Kodim 1423 Soppeng Kembangkan Perikanan


Soppeng, Sigapnews.com,- Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dandim 1423 Soppeng dan Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Soppeng yang dilangsungkan di Makodim 1423 Soppeng, Kamis (8/12/2022).

Dandim 1423 soppeng, Letkol Inf. Sigit Suhendro Hadi K. S.T.,M.Tr ( Han ) dalam sambutannya mengatakan,
"Saya sangat mengapresiasi ide ide yang di terapkan oleh pemerintah Kabupaten Soppeng, karena apa yang di berikan kepada masyarakat bukan hanya sebuah sumbangan berupa makanan atau uang melainkan peralatan sehingga di kemudian hari mereka akan mandiri dalam mencukupi kebutuhan masing-masing atau dapat melakukan bisnis penjualan ikan yang di mana untuk menambah penghasilan yang lumayan untuk menafkahi suatu keluarga.

"Kita harus bangga memiliki putra Soppeng yang memiliki manfaat untuk Kabupaten Soppeng entah halnya dalam segi perekonomian, dari segi tenaga, maupun dari segi ide yang dituangkan ke dalam suatu program kerja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk melihat masyarakat di Kabupaten Soppeng ini menjadi masyarakat yang sejahtera.

Kepala dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan, Ir.Erman Asnawi, M.Si dalam sambutannya mengatakan, "Pada hari ini telah ditandatangani PKS pengembangan perikanan antara Dandim 1423 Soppeng dengan DPKHP Soppeng yang antara lain berupa penyerahan 9 paket kolam terpal untuk makodim dan 8 koramil dan edukasi serta pengawasan program.

"Di sini kita bisa melihat bahwa kolam terpal terbanyak di sulawesi selatan bahkan si seluruh Indonesia berada di Kabupaten soppeng, dan konsep kolam terpal ini juga dialokasikan untuk masyarakat yang berada di dataran tinggi atau di gunung yang mana masyarakat yang berada di gunung selama ini harus susah payah turun ke pasar hanya untuk membeli ikan, dan itu yang harus kita rubah menjadi masyarakat yang di gunung yang menjual ikan ke pasar.

"Dan perawatan ikan yang berada ki kolam terpal ini pun sangat mudah, air kolamnya hanya di ganti satu kali dalam satu siklus panen, di karenakan usaha kolam terpal ini dalam satu kolam akan di lengkapi dengan pangan dan obat obatan yang bisa bertahan cukup lama.

"Harapannya  TNI yang memiliki image yang baik di mata masyarakat, dengan menerapkan kolam terpal di masyarakat maka masyarakat akan ikut juga membuat kolam terpal di rumah masing-masing.

(Red/Edil Rauf)

Minggu, 23 Februari 2020

Hasil Buatan Sapri Dg Sigollo Menjadi Obyek Praktek Lapang Peserta Diklat Vokasi Alsintan BBPP Batangkaluku


Sigapnews.com, Gowa - Sebanyak 30 peserta Pelatihan Vokasi Alat dan Mesin Pertanian melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapang) yang dilangsungkan di Limbung, Kabupaten Gowa, Minggu (23/2/2020).

Peserta PKL tersebut mengunjungi salah satu petani sukses dan juga sebagai ketua kelompok tani “Bontorita I” yaitu Sapri dg. Sigollo. 


Dalam kunjungannya para peserta di arahkan ke Dapok media persemaian padi buatan Sapri yang sangat terkenal di daerah limbung utamnya produk buatan beliau yang bisa dibandingkan dengan hasil buatan luar yang ternama, bahkan hampir semua kelompok tani yang ada disekitarnya lebih memilih menggunakan dapok buatannya. 

Sapri Daeng Sigollo itu, selain aktif membina kelompok tani dan disekitarnya, dia juga membantu petani-petani yang ingin memodifikasi ALSINTAN mereka, sehingga lebih mudah dalam penggunaan sehari-hari. 


Menurut keterangan Sapri, salahsatu dampak perubahan yang berhasil dibuat di sekitarnya yaitu dengan mengajak petani-petani untuk mau menggunakan Transplanter. 

ALSINTAN ini awalnya susah untuk mau digunakan oleh kelompok tani disekitarnya, tapi dengan usahanya untuk mau mengubah pola pikir petani, diapun mencoba untuk menggunakan dilahannya terlebih dahulu. 

Kerja kerasnya itupun membuahkan hasil walaupun diawal penggunannya, dia mengalami kegagalan. 

Tapi dari kegagalan itu, dia menemukan masalah yang berhasil dia lalui, sehingga hasil produksi padinya lebih meningkat, dan dengan menggunakan teknologi ALSINTAN ini, semuanya terasa lebih efisien.

Adapun proses bisnis yang beliau jalankan dengan menerapkan ilmunya, dilihat dari peningkatan pemesanan dapok buatan sapri yang terus menerus dengan memberikan harga Rp. 20.000 /kotak. 

Bayangkan jika terdapat 2 hingga 3 Ha lahan yang dimiliki konsumennya, Sapri dapat meraup untung 2 hingga 4 Juta untuk sekali pembuatan, bagaimana jika ditotal pesanannya selama masa tanam berlangsung?. 

Petani seperti inilah yang sering dibicarakan oleh Mentan, petani itu harus modern dan inovatif. Ini akan terealisasi dengan dukungan penyuluh yang memiliki kompetensi yang baik dan terus dikembangkan.


Setelah mendapatkan materi dan motivasi dari salah satu petani sukses, peserta selanjutnya mendapatkan arahan dari Ismail S.Pi yang juga selaku koordinator penyuluh pertanian kabupaten gowa. 

Ismail berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar memanfaatkan momen pembelajarannya selama di BBPP Batangkaluku.

"Ini merupakan peluang bagi petani, setelah dapatkan ilmunya langsung terapkan dilapangan, gagal itu urusan belakangan. Intinya Action dilapangan !! “ungkap ismail.

Selanjutnya dalam arahannya Ismail mengajak kepada seluruh peserta untuk tidak memiliki mental-mental petani/kelompok tani yang terus berharap dengan bantuan pemerintah saja. 

Jadilah petani yang maju, mandiri, modern, buktikan saja semuanya dengan hasil kita dan menjadi orang yang bermanfaat untuk sekitar, sehingga bantuan itu akan datang dengan sendirinya, tandasnya.


Adapun saran yang disampaikan koordinator penyuluh  untuk kelompok-kelompok tani, agar menerapkan manajemen yang baik di tempatnya, baik itu anggaran, kegiatan, dan pelaporan, karena manajemen merupakan inti agar usaha itu berjalan dengan sistematis dan baik. 

Untuk yang ingin meningkatkan usahanya seperti yang kita ketahui sekarang ini, telah hadir program KUR dari pemerintah untuk petani yang ingin memulai usahanya. Ini merupakan program yang baik untuk meningkatkan fasilitas dan usaha petani hingga ke pelosok daerah, pungkas Ismail. (Al-Az/Her).

Minggu, 01 Maret 2020

Kembali Jual Shabu, Mantan Napi Narkoba, Diringkus Ops Reskrim Polsek Dolok Masihul


Sigapnews.com, Sergai -- Lagi duduk santai tunggu Pembeli Shabu Mantan Residvis yang inisial Hot Matua Narkoba kembali Ditangkap Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Dolok Masihul di teras rumahnya

Berdasarkan keterangan dari Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang SH, M.Hum mengatakan penangkapan pelaku tersebut berdasarkan informasi masyarakat tentang jual beli peredaran narkotika jenis sabu diwilayahnya.

Tersangka pengedar shabu yang berinisial Hot Matua (42) thn adalah warga Dudun I Desa Pekan Kemis, Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bardagai adalah mantan Residivis narkoba yang Diamankan Ops Reskrim Polsek Dolok Masihul,Sabtu (29/2/2020) sekira pukul 13.30 WIB berhasil diamankan Tim opsnal Reskrim Polsek Dolok Masihul.


Tim opsnal unit reskrim Polsek Dolok Masihul melakukan pengeledahan dan berhasil menemukan barang bukti barang bukti 4 lembar  plastik klip transparan berisikan butiran kristal warna putih di duga narkotika jenis sabu seberat 0,8 gram, 1 buah pipet yang runcing pada ujungnya di modif menjadi sekop, 1 bal kertas tiktak dengan bungkus bertuliskan teroador dan 1 lembar uang kertas pecahan Rp 50.000, 5 lembar uang kertas pecahan Rp 10.000,.

"Selanjutnya, Tim melakukan penyisiran di setiap lokasi, di rumah pelaku dan langsung memanggil pelaku yang lagi duduk cantik di depan teras rumahnya dan petugas langsung melakukan penggeledahan terhadap tersangka Hot Matua dan hasil penggeledahan ditemukan satu bungkus rokok sempurna berisikan 4 plastik narkotika jenis shabu dan barang bukti lainya di kantong celana belakang  pelaku,"bilang Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang dalam keteranganya kepada awak media, Minggu (01/03/2020).

Selanjutnya pengakuan tersangka inisial Hot Matua, dirinya juga merupakan mantan residivis kasus yang sama dalam kepemilikan narkotika jenis shabu pada tahun 2008 silam dan di vonis selama 8 bulan oleh Pengadilan Pangkalan Brandan.

Bahkan bapak tiga anak ini mengaku memperoleh barang haram jenis Shabu dari seseorang bandar narkoba yang berinisial IN warga Batu Bara dan tersangka Hot Matua juga mengakui kalau sekali pesan sebanyak 1/4 Gram dengan Harga 300.000 rupaih dengan harga kontandan saya kemas kembali menjadi paketan dan dijual  1 paket seharga 100.000 rupiah.

",Terang Kapolres Robin dalam jual shabu, pelaku Hot Matua mengeluarkan modal 300.000 rupiah dan dipaketkan tersangka  bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp200.000,- rupiah sekali beli. 

Lanjut Kapolres.Tersangka Hot Matua mengaku terakhir memberi shabu, Rabu(26/02/2020) dan tersangka Hot Matua melakukan transaksi kepada IN  di lokasi jalinsum Batu Bara tempat dirinya nongkrong di sebuah warung.

Ironisnya, selain menjual shabu tersangka Hot Matua juga mengkonsumsi narkotika jenis shabu dan daun ganja kering. Dimana pelaku mengaku baru konsumsi pada Hari Kamis(27/02/2020) lalu. Tujuan pelaku memakai agar kondisi badan terasa Fit dan tidak bisa tidur,''beber Kapolres Sergai meniru pengakuan tersangka.

Tersangka Hot Matua sudah cukup lama menjalankan bisnis barang haram jenis shabu sejak tahun 2008 dan sempat berhenti. Pada tahun 2018 dirinya kembali menjual barang haram tersebut di wilayahnya dan berjalan dua bulan kembali berhenti, pada tanggal (26/02/2020) pelaku kembali menjual sabu dan hingga dilakukan penangkapan.


"Saat ini tersangka dan berikut barang bukti narkotika jenis sabu sudah diamankan di Mapolsek Dolok Masihul guna proses hukum lebih lanjut dan  kita kenakan Pasal 114 (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan Ancaman Hukuman Penjara  Paling Lama 20 Tahun,” tutup Kapolres AKBP Robin Simatupang (RH)

Minggu, 12 Juli 2020

MPR RI Peduli Covid 19, Bamsoet Serahkan Bantuan kepada Petani dan Peternak Millineal



Bogor (Jabar), Sigapnews.com, - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan Empat Pilar MPR RI, Generasi Lintas Budaya, dan kitabisacom menyalurkan bantuan kepada Himpunan Petani dan Peternak Millenial Indonesia (HPPMI). 

Bantuan sebesar Rp 400 juta yang berasal dari donasi warga melalui program MPR RI Peduli - Lawan Covid-19 ini akan dimanfaatkan para petani millenial untuk mengembangkan berbagai usaha pertanian dan peternakan, sehingga bisa meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil panen pertanian dan peternakan mereka.

"Para millenial yang berani terjun di berbagai usaha pertanian dan peternakan adalah para pahlawan yang akan menjamin kedaulatan pangan Indonesia di masa mendatang. 

Mereka membawa semangat dan gairah baru dalam meningkatkan produktifitas pertanian dan peternakan nasional. Sehingga bisa melepaskan cengkraman Indonesia dari ketergantungan impor," ujar Bamsoet saat menyerahkan bantuan kepada HPPMI, di Bogor, Minggu (12/7/20).

Turut hadir Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Ichsan Firdaus dan Robert Kardinal, Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, Ketua Umum Yayasan Generasi Lintas Budaya Olivia Zalianty serta Ketua Umum Gerak BS Aroem Alzier. Dalam acara tersebut Bamsoet juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada para anggota HPPMI.

Mantan Ketua DPR RI ini mendorong produk pertanian hortikultura jamur yang menjadi salah satu andalan HPPMI, bisa terus dikembangkan sehingga menjadi kebanggaan Indonesia untuk menjadi salah satu eksportir besar jamur di dunia. Kementerian Pertanian mencatat di periode 2018-2019, produksi jamur nasional per tahun rata-rata di kisaran 33 ribu ton. Sedangkan kebutuhan domestik mencapai 48 ribu ton. 

"Artinya masih ada selisih sekitar 15 ribu ton per tahun yang belum mampu terpenuhi dari produksi dalam negeri. Ini adalah peluang besar dari para pembudidaya jamur. Ditambah dengan hadirnya pandemi Covid-19, menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap makanan sehat seperti jamur pasti akan meningkat. Daripada mengandalkan impor yang hanya menguntungkan importir tanpa membawa efek ekonomi kepada sektor pertanian nasional, lebih baik kebutuhan jamur domestik dipenuhi dari produksi dalam negeri," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, dengan semakin meningkatnya produktifitas jamur nasional, Indonesia juga bisa membidik pasar ekspor. Di tahun 2007, Indonesia pernah masuk lima besar negara eksportir jamur terbesar dengan volume ekspor mencapai 18.000 ton ke Jerman, Rusia, USA, dan Jepang. Di tahun mendatang setelah mampu memenuhi kebutuhan domestik, peluang ekspor masih terbuka lebar.

"Didukung para millenial yang kreatif dan energik, akan semakin membawa dunia pertanian dan peternakan kita melek teknologi informasi. Kekuatan teknologi informasi inilah yang akan membawa pertanian dan peternakan Indonesia melesat tinggi. Manfatkan teknologi informasi seperti media sosial untuk mencari informasi pengembangan sekaligus membuka pasar. Sehingga para petani Indonesia bisa berusaha di desa, rezeki kota, dengan bisnis mendunia," pungkas Bamsoet. (*)

Senin, 26 September 2022

Mentan SYL Dorong Petani Terapkan Smartfarming Melalui Pelatihan Swadaya


Bali, Sigapnews.com, -Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong petani khususnya yang tergabung di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) terapkan smartfarming hingga pelosok desa.

Tidak hanya itu, peranan P4S akan terus diperkuat melalui akselerasi networking dan kolaborasi dengan pemerintah dan private sektor sehingga mampu mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus tumbuhnya petani milenial.

"Dengan kerjasama di lapangan kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju.

"Oleh karena itu, dengan hadirnya P4S ini tentu saja ini menjadi lembaga - lembaga swadaya masyarakat yang Insyah Allah Kementerian Pertanian akan membackup dan konsepsinya akan diperkuat," ujar Mentan SYL pada acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Senin (26/9/22).

SYL menjelaskan bahwa dalam melakukan penguatan kapasitas kelembagaan P4S ini, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendorong melalui berbagai upaya, salah satunya melalui penguatan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian.

Dengan demikian melalui program ini Petani dapat terbantu dalam mengembangkan budidaya pertanian mulai dari hulu hingga hilir, katanya.

Dikatakannya"Kita bersyukur Pak Jokowi sudah siapkan KUR untuk permodalan, namun ini bukan bantuan tapi ini permodalan dengan hitung- hitungan yang jelas, tandasnya.

"Jadi kita bicara bahwa pertanian dalam konteks bisnis yang terus berputar," terang SYL.

Dalam kesempatan ini, Mentan SYL juga turut melantik kepengurusan P4S periode 2022 - 2027.

SYL meminta untuk segera mengimplementasikan berbagai inovasi pertanian yang sudah didapatkan dalam berbagai pelatihan yang diberikan Kementan.

"Contoh yang ada di Bali sudah bagus, enggak usah pake teori -teori deh, imbuhnya.

"Jadi yang pertanian yang bagus di suatu tempat, yang best practice langsung pindahkan juga ke tempat lain.

"Petani milenial yang bagus juga ayo kerja karena Tuhan sudah berikan kita alam, matahari selalu ada, angin bertiup dengan cukup, air setiap saat ada, tanah di dataran rendah, tinggi bahkan bukit kita punya," ajak Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan Kementan melalui BPPSDMP mendorong beberapa P4S untuk menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) terkait Pertanian Presisi dan Regeneratif.

"Kegiatan Fornas P4S dilakukan secara hybrid dihadiri terdiri dari forum komunikasi nasional, forum komunikasi P4S provinsi, P4S model, dan P4S swadaya dan bersamaan dilakukan kegiatan magang bagi petani," ujar Dedi.

Dedi mengatakan P4S tumbuh secara swadaya dengan dilatar belakangi oleh motivasi petani atau pelaku usaha agribisnis yang sukses dalam usahanya untuk membagi pengalaman dan kiat-kiat keberhasilannya kepada sesama petani melalui proses pelatihan dan permagangan di bidang pertanian/perdesaan.

"P4S itu mitra Kementerian Pertanian dalam membangun sektor pertanian. P4S siap implementasikan smartfaming dan implementasi KUR di daerah masing -masing," tegas Dedi.

Kegiatan Fornas P4S berlangsung pada tanggal 24–27 September 2022, sementara kegiatan magang petani penerima manfaat program READSI di P4S di Bali akan berlangsung sampai tanggal 9 Oktober 2022.

Adapun rangkaian yang telah dilaksanakan dianataranya sosialisasi aplikasi tim lumbung In, Focus Group Discussion kemudian acara dilanjutkan musyawarah nasional P4S ke-5 dan lainnya.

"Melalui rangkaian pelatihan dan kegiatan ini, P4S siap menjadi pusat memperbaharuan pertanian di desa masing -masing,"tutup Dedi.

Diketahui, dalam acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Mentan SYL juga menerima 4 penghargaan sekaligus diantaranya penghargaan dari KTNA Nasional sebagai pelopor peningkat kapasitas petani melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh.

Selanjutnya, penghargaan DPM/DPA sebagai pelopor penguatan petani millenial melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluhan, penghargaan Forum Komunikasi P4S sebagai pelopor P4S sebagai pembaharuan pedesaan dan penghargaan dari DPP Perhiptani atas jasa sebagai inisiator pelatihan sejuta petani dan penyuluh secara hybrid. (**)

Senin, 25 Juli 2022

Ikatan Alumni ITN Wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten Gelar Rapat Kerja Perdana



SIGAPNEWS.COM
, Bekasi - Ikatan Alumni Institut Teknologi Nasional (IKA Alumni ITN) Malang menggelar Rapat Kerja Perdana atau ke I di Hotel Aston Bekasi, Kota Bekasi, Minggu (24/07/2022). Adapun yang hadir Pengurus IKA ITN Malang Wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten (JJB) Masa Bhakti 2022 - 2025.

M. Herriyansyah Andrian Ketua Umum IKA ITN Malang Wilayah JJB mengatakan, Raker ini bertujuan untuk membrackdown Visi Misi dan Program Kerja Alumni secara mendalam. Dimana melalui Raker Perdana IKA ITN Wilayah JBB ini diputuskan rencana program kerja (roadmap) dan penataan organisasi.


"Alhamdulillah sudah digelar Raker Perdana IKA ITN Wilayah JJB Masa Bhakti 2022-2025. Raker ini untuk menguatkan program kerja dan penataan pedoman organisasi, agar bisa bekerja maksimal di 100 hari kerja," kata M. Herriyansyah Andrian, saat membuka Rapat Kerja ke I IKA Alumni ITN Wilayah JJB.

Katanya IKA ITN Wilayah JJB akan melanjutkan, mendirikan dan melanjutkan pendirian IKA ITN secara nasional. Dimana kami secara khusus yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten tentunya, ada kontribusi kepada bangsa dan negara secara nasional, karena basis pengetahuannya adalah Tehnokrat.

"Semoga teknokrat-teknokrat kami yang telah berpengalaman di dalam dan di luar negeri, bisa kita inventarisasi dan berikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat," terangnya.

IKA ITN Wilayah JJB katanya juga akan membuat Badan Usaha Alumni IKA ITN. Yang nantinya akan disinergikan dengan Institut atau kampus, dimana almamater kami berada.

"IKA Alumni JJB beserta alumni ITN lainnya akan menciptakan lapangan pekerjaan dan UMKM-UMKM baik bisnis mikro maupun makro," tukas Heri sapaan akrabnya.

Ketika ditanya berapa kekuatan alumni IKA ITN? Heri menjawab, bahwa alumni IKA  ITN total semuanya nasioanl ada 30.000 orang. Sementara Jabodetabek ada sekitar 600-an orang alumni.

"Semua alumni ini (red-30.000 orang) akan kita ikat dalam sebuah IKA Alumni ITN. Sehingga menjadi kekuatan bersama kedepannya," jawabnya.

Adapun kata Heri program jangka pendek adalah penguatan kelembagaan, kesekretariatan dan legal standing. Untuk program jangka menengah program percepatan untuk ekonomi makro, UMKM, dan badan amal usaha mahasiswa.

"Untuk program jangka panjang akan ada pemilihan kongres IKA Alumni ITN ke 2 yang akan melanjutkan program besar bersekala nasional," pungkas Heri Alumni Teknis Mesin 1991 ini.

Sementara itu, Erwin Sembarat Wijaya Sekretaris Jenderal IKA Alumni ITN Wilayah JJB mengatakan, raker ini adalah pertemuan pertama dari IKA ITN Wilayah JJB. Katanya ini dibentuk sebagai perpanjangan almamater ITN Malang yang memiliki basis alumni yang cukup banyak.

"Sudah selayaknya kita membentuk satu kesatuan, agar kita bersinergi dengan baik. Dalam rangka mencapai kemajuan bersama sebagai alumni di Jakarta, Jawa Barat dan Banten," ujarnya.

Harapannya kedepan kata Erwin, adalah kita bisa menghasilkan sesuatu kerja nyata. Serta program-program yang dapat kita gelontorkan dan jalankan dengan baik di semua arena.

"Mencakup area tehnisan yang kita kuasai. Kira-kira seperti itu harapan awal raker perdana IKA Alumni ITN Wilayah JJB ini," pungkas Erwin Alumni Teknik Elektro 1998.

Selain itu,  Rudhi Wibawa Juru Bicara IKA Alumni ITN JJB mengatakan, rapat hari ini adalah merupakan output dari amanah kongres yang sudah dijalankan. Yang mana dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2022 kemarin dan melahirkan kepengurusan IKA ITN Wilayah JJB.

"Kongres tersebut melahirkan kepengurusan dan terpilih Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) ITN Malang Wilayah JJB," ucapnya.

Tentu dengan terbentuknya IKA ITN ini kita punya harapan, bahwa selama ini alumni ITN yang tersebar bisa menaunginya dan memberikan fasilitas untuk meningkatkan usaha-usaha kerjasama dengan ITN. Dimana ITN sebagai almamater para alumni bisa menjalin kerjasama bersama 

"Kita harapkan IKA ITN ini menjadi wadah yang memberikan kontribusi. Tentunya bukan hanya untuk ITN tetapi juga bagi dunia pendidikan dan dunia kerja," ucap Rudhi penuh semangat.

Perlu diingat kata dia, ITN adalah salah satu Institut yang banyak melahirkan teknokrat-tehnokrat yang tersebar di Indonesia. Sehingga saatnyalah kita sebagai alumni memberikan sebuah wadah kontribusi langkah nyata kedepan.

"Hal ini (red-raker) bukanlah langkah akhir, tetapi adalah langkah awal, untuk kedepan lebih besar lagi," pungkas Rudhi Alumni Tehnik Mesin 1989 ini.

Acara Rapat Kerja Perdana IKA ITN Wilayah JJB di Hotel Aston Bekasi, Kota Bekasi, Minggu (24/07/2022) dihadiri lintas angkatan dan berbagai jurusan teknik ITN Malang. Mulai dari jurusan Teknik Mesin, Teknik Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Pengairan, Teknik Industri dan Teknik Sipil dari tahun 1977 sampai yang termuda tahun 2007. (red)

Penulis: Syafrudin Budiman SIP

Sabtu, 01 Oktober 2022

Penambang PETI Diblok Mandiodo Masih Terbidik Hukum Jalur KSO MTT Aman



Konawe Utara, Sigapnews.com, - Akhir-akhir ini aktivitas penambangan di IUP PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo menuai banyak sorotan dari sejumlah Lembaga LSM Pemerhati Pertambangan dan Lingkungan Sulawesi Tenggara. Pasalnya, ditemukan sejumlah Kontraktor Mining sedang beroperasi menggunakan puluhan alat berat tanpa mengantongi izin penambangan KSO MTT.

Beberapa pekan sebelumnya, Tim Gakkum KLHK berhasil meringkus sejumlah Kontraktor yang sedang melakukan penambangan dikawasan Hutan (HPT) di dalam IUP PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo tanpa mengantongi izin, Dan Diantaranya telah ditetapkan jadi tersangka.

Kejadian tersebut telah mencontreng nama baik Kontraktor yang sedang melakukan penambangan resmi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo melalui Kerja Sama Operasional Mandiodo,Tapunggaya,Tapuemea ( KSO MTT).

Betapa tidak, aktivitas pertambangan di IUP PT.Antam,Tbk blok Mandiodo yang perlahan mulai tertata rapi dari pasca penindakan Oleh Tim Bareskrim Mabes Polri dan Gakkum KLHK RI,18 Oktober 2021 lalu kepada Eks 11 IUP yang diduga melakukan aktivitas ilegal Mining di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo saat itu.

Hari ini, kembali dilakukan oleh beberapa kontraktor yang secara massiv melakukan ilegal Mining

Didalam IUP PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo tanpa memiliki Izin, Mereka sangat berani Dan kita akan usut siapa dibelakangnya, " tegas Rahmat Mustafa Ketua Korsorsium Pengusaha Tambang Nickel (KOPTAN) Konawe Utara (Konut) pada Sabtu (1/10/2022) kepada Redaksi media ini.

Berangkat dari persoalan ini,
KOPTAN Konut turut memberikan tanggapan. Ada beberapa hal yang menjadi analisa kami terkait adanya atau ditemukannya aktivitas Ilegal Mining disejumlah titik wilayah IUP PT.Antam Blok Mandiodo oleh beberapa Kontraktor yang sempat menjadi sorotan Media dan Lembaga LSM.


Setidaknya. Karena mereka merasa ada backingan aparat dan bertentangan atas nama Masyarakat alias Pemilik Lahan. Faktor lain; karena ada peluang baik penggunaan Dokuman terbang maupun penggunaan Jetty, " bebernya.

Lanjut Rahmat "Jadi para penambang PETI tersebut diduga bebas melakukan aktivitas ilegal Mining meski tanpa Izin dari KSO MTT, karena beranggapan adanya fasilitas yang bisa mereka gunakan untuk memuluskan Ore Nikel hasil penambangan nya keluar dari wilayah IUP PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo.


Beberapa Kerugian Negara akibat PETI tersebut . Terkait hal ini, Ketua KOPTAN Konut, "Rahmat Mustafa" mengusulkan beberapa poin yang menjadi rekomendasi kepada KSO MTT untuk menanggulangi kegiatan Ilegal Mining alias PETI di Blok Mandiodo ;

Pertama, KSO MTT perlu melakukan penegakan aturan untuk semua bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh kegiatan ilegal mining alias PETI di Blok Mandiodo, terutama menyasar cukong-pemodal dan beking yang banyak mengambil keuntungan dari bisnis

PETI gelap ini, termasuk penghindaran terhadap pajak dan retribusi lainnya;

Kedua, Perlu dibentuknya satuan tugas khusus untuk pemberantasan Para Penambang Ilegal alias PETI yang bertanggung jawab langsung ke KSO MTT.

Ketiga, Perlu dilakukan upaya pencegahan aktivitas PETI, dengan melakukan edukasi ke masyarakat terkait dampak negatifnya, dengan melibatkan pemangku kepentingan, seperti Pemerintah setempat, lembaga pengusaha lokal, pemerhati lingkungan, tokoh
masyarakat, tokoh pemuda tokoh adat dll.

Keempat, Merangkul para Pemilik Lahan dan membukakan peluang kerjasama, misalnya untuk penambangan harus memiliki izin dari KSO MTT.

Kelima, Menyediakan akses investor untuk support kegiatan penambangan, dengan catatan pengusaha lokal atau masyarakat pemilik lahan harus memiliki izin resmi dari KSO MTT.


Karena penambangan yang dilakukan tanpa memililiki izin dari pemilik IUP atau Perusahaan yang telah resmi mendapat KSO dari pemegang IUP maka dikategorikan sebagai 'Ilegal Mining. Bagaimana yang terjadi di blok Mandiodo PT.Antam,Tbk Resmi menunjuk KSO MTT penambangan dalam hal ini diwilayah Mandiodo PT.Antam,Tbk

Demi menegakan keadilan dan supremasi Hukum di Bumi Oheo Konawe Utara, KOPTAN KONUT Mendukung penuh upaya KSO MTT untuk menertibkan penambang ilegal PETI di wilayah konsesi PT.Antam,Tbk Blok Mandiodo.

Menimbang beberapa hal :
- Bahwa KSO MTT adalah satu satunya KSO yang resmi mendapat kontrak kerjasama dengan PT.Antam,Tbk wilayah Mandiodo,Lalindu dan Lasolo.

- Bahwa KSO MTT, telah menerbitkan Kontrak kerja sama penambangan kepada Kontraktor lokal maupun non lokal di wilayah Blok Mandiodo.

- Bahwa KSO MTT, sebagai pemegang izin penambangan yang resmi di Blok Mandiodo, telah memberdayakan Kontraktor lokal melalui konsep kerjasama yang benar dan legal.

Oleh sebab itu, secara khusus KOPTAN Konut turut menghimbau kepada teman-teman pengusaha lokal Konawe Utara agar mengikuti aturan dan konsep kerjasama yang benar terkait penambangan di blok Mandiodo. Sebab, kontraktor lokal harus menjadi contoh bagi kontraktor luar, jangan kemudian lokal selalu jadi korban dalam permasalahan hukum yang akan timbul kemudian akibat penambangan ilegal yang tidak berizin, " harapnya.

Jalanya sudah ada yaitu KSO MTT, untuk keamanan investasi kenapa harus mencari jalan lain jika sudah ada pintu resmi yang disediakan oleh PT.Antam di Mandiodo, " tutupnya
Kontributor Sultan

Sumber:Rahmat Mustafa (Ketua KOPTAN Konut)

Jumat, 19 Juni 2020

Kinerja dan Prestasi Erick Thohir Dalam Mengelola BUMN, Dipuji Relawan Letho



Sigapnews.com, Jakarta - Loyalis Erick Thohir (Letho) for Jokowi-Amin kembali memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Menteri BUMN Erick Thohir dalam memimpin kementerian BUMN. Sejak dilantik hingga saat ini banyak hal yang sudah dilakukan oleh Erick Thohir dalam menjaga  ekonomi Indonesia dalam menaungi BUMN yang asetnya hingga Rp 8.200 triliun.

Hal ini disampaikan Anshar Ilo selaku ketua umum Letho for Jokowi Amin, saat dihubungi Sabtu pagi (20/06/2020). 

"Kami memberikan apresiasi kepada Erick Thohir selaku Menteri BUMN. Kinerja beliau sudah sangat bagus dan terus ditingkatkan, agar BUMN menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi nasional," tandasnya.

Kata Ilo sapaan akrabnya, Eric Thohir selaku Menteri BUMN harus terus bertumbuh menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain BUMN menyediakan faktor produksi baik barang dan jasa.

"BUMN juga diharapkan bisa menjadi agen pembangunan bangsa yang tidak hanya membuka bisnis, menyediakan lapangan kerja, dan meraih keuntungan. Akan tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial tinggi," terang Ilo

Menurutnya, Letho akan terus mengawal Erick Thohir dalam mengelola BUMN dengan benar. Semangat perbaikan BUMN yang dikelola secara jujur, transparan, dan demi kemajuan bangsa mendorong Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sejumlah langkah luar biasa dan tak terduga sejak awal hingga saat ini termasuk dalam berhadapan dengan mafia-mafia di BUMN.

"Letho dan publik masih terus menunggu langkah fenomenal sang menteri dalam membenahi ratusan BUMN termasuk  mencegah munculnya praktik-praktik kotor yang dilakukan oleh mafia dan trader-trader di BUMN," lugasnya.

Letho Usul Pilkada Ditunda 2021

Menyikapi dinamika politik yang sedang menghangat akhir-akhir ini perihal rencana pelaksanaan pilkada serentak 2020, terutama terkait wabah pandemi Covid 19 dan keterbatasan anggaran. Menurut Anshar Ilo selaku Ketua Umum Loyalis Erick Thohir (Letho) meminta agar jangan memaksakan pelaksanaan Pilkada 2020 dan ditunda 2021.

"Kami mengusulkan kepada Pemerintah dan DPR RI untuk menunda Pilkada 2020 ke tahun 2021. Persoalan wabah covid 19 belum usai dan kita terus waspada serta berjuang melawan covid 19. Jika belum selesai pandemi covid 19, kenapa harus dipaksakan?," tanya Ilo.

Menurutnya, ada banyak hal yang lebih penting yang harus lebih diprioritaskan oleh Pemerintah yakni memastikan pencegahan pelunaran covid19 yang masih terus menyebar. Di samping itu, menurutnya Pilkada harus mengikuti protokol Covid-19 dan dengan sejumlah perubahan dalam proses pelaksanaan pada setiap tahapannya. 

"Tanpa perubahan proses pelaksanaan, tahapan Pilkada jelas akan menciptakan pertemuan para pemangku kepentingan terutama di proses pemutakhiran data pemilih, verifikasi dukungan dalam pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, dan rekapitulasi dan penetapan," imbuh Ilo.

Terakhir Letho menekankan, agar Pemerintah memikirkan kemungkinan mengalihkan dana kampanye dan pelaksanaan Pilkada untuk digunakan sebagai sumber dana tambahan untuk memastikan pencegahan covid 19. Bahkan katanya juga bisa sebagai tambahan biaya stimulasi dalam menolong masyarakat yang terdampak karena covid19 ini.

"Persoalan kemanusiaan lebih utama daripada urusan politik lokal. Nyawa dan kesehatan masyarakat adalah yang utama," pungkasnya.

Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP.
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved