-->

Jumat, 24 Juli 2020

Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap

Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap



Sidrap (Sulsel), Sigapnews.com, -Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga unturata-ratambuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

Kementerian Pertanian melakukan panen perdana Porang Di Kab. Sidrap yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM; Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP; Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM; Direktur Pembiayaan Pertanian, Ir. Indah Megahwati, MP; Direktur Akabi, Ir.Amiruddin Pohan M.Si; Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI PUSAT, Bambang Setyatmojo; Group Head Asuransi Pertanian, Mikro Dan Program Pemerintah, Mochamad Fauzi Ridwan; Sekretaris Koperasi HKTI Annisa Lifta, S.T; serta beberapa Anggota DPRD Kab. Pinrang, Enrekang, Soppeng, dan Sidrap.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan lahan porang seluas 27 ha dan panen perdana Porang dengan berat umbi rata-rata 3kg/pohon. Kegiatan ini bertempat di lahan perkebunan porang Desa Talumae Kab. Sidrap. Dalam arahannya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM Mengajak para petani untuk mengubah pola pikir dalam bertani sehingga mampu mengubah kesejahteraan para petani khususnya di sidrap dengan mengajak para petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dimana saat ini tanaman porang menjadi umbi yang memiliki nilai jual/nilai ekspor yang sangat tinggi.

"Saya mengajak petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dan apabila para petani mengalami masalah terkait modal maka petani dapat memanfaatkan fasilitas KUR sebagai bantuan modal senilai 50 jt rupiah dalam bentuk pupuk, bibit dan lainnya," jelas H. Syahar. Jumat (24/7/2020).


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM menyampaikan bahwa pemerinta khususnya Kementerian Pertanian akan mengawal kelanjutan budidaya porang dan memanfaatkan alsintan yang telah dihibahkan ke petani untuk digunakan dalam budidaya porang sebab meningkatnya permintaan ekspor porang ke Negara China dan Jepang dengan jumlah ratusan ton/minggu. Sarwo Edi juga mengharapkan para petani mampu merubah cara bertani dari pola tradisional ke modern. Selain itu dijelaskan juga terkait program asuransi sebagai backup ketika petani mengalami gagal panen khususnya pada tanaman padi dengan membayar premi 36.000 per hektar per musim tanam dan juga asuransi ternak dengan membayar premi 40.000 per ekor per tahun jika ternak mati/hilang maka pemerintah melalui asuransi jasindo akan mengganti senilai 10jt

Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP, menyampaikan salah satu keunggulan tanaman porang sampai saat ini belum terdapat hama utama dan juga mengharapkan bank BNI sebagai mitra KUR Pertanian untuk mengawal para petani yang memiliki masalah terhadap kebutuhan modal usaha budidaya porang. Beliau juga mengharapkan BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang.

Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dr. Dedi Nursyamsi senantiasa mengingatkan kepada seluruh UPT BPPSDMP Kementan agar membuat program yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Saat ini semua UPT harus all out dalam membangun pertanian. Semua harus melakukan total foot ball dalam bekerja. Lakukan identifikasi, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengembangan bidang pertanian, kemudian fasilitasi mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh UPT," ujar Dedi saat memberikan arahan tentang penguatan BPP sebagai Kostratani via zoom meeting (24/07/2020).

Apa yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP sejalan dengan permintaan Staf Ahli Mentan agar BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang. Hal ini tentu menjadi sebuah tantang sekaligus peluang bagi BBPP Batangkaluku untuk berkiprah lebih luas di masyarakat dalam membangun pertanian sesuatu dengan kebutuhan masyarakat.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved