-->

Selasa, 01 Juli 2025

Sosialisasi Pendidikan di Soppeng, Sinergi Guru dan Kebijakan Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025


Soppeng, Sigapnews.com, Dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam perencanaan kurikulum berbasis regulasi terbaru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng menggelar kegiatan sosialisasi di SD IT Ar-Raihan. Selasa (1/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Muhammad Husni, S. Pd., M. Pd., yang menjadi pembicara utama pada rapat Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 1 Kabupaten Soppeng.

Kegiatan tersebut mengangkat topik “Implikasi Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 dan Penerapan Koding dan Kecerdasan Artifisial (K2A) serta Pendekatan Pembelajaran Mendalam dalam Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan”.

Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025 menegaskan peran penting guru yang diberi tugas sebagai kepala satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum dengan pendekatan pembelajaran mendalam dan integrasi Koding serta Kecerdasan Artifisial sebagai mata pelajaran pilihan yang kontekstual dan berorientasi pada pembentukan karakter serta kompetensi abad ke-21.

Muhammad Husni menekankan, “Penyusunan kurikulum bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan proses strategis yang menuntut pemikiran pedagogis yang reflektif dan responsif terhadap dinamika peserta didik dan perkembangan global.

"Kurikulum harus lahir dari kebutuhan dan identitas lokal, namun tetap sejalan dengan visi nasional pendidikan Indonesia".

"Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu menerjemahkan kebijakan ini ke dalam praktik yang bermakna di kelas.”ujarnya.

Selain Muhammad Husni, acara ini juga dihadiri oleh Koordinator Wilayah UPT Pendidikan Kecamatan Lalabata Drs. Jamal, M. Si., Pengawas Gugus 1 Kabupaten Soppeng Drs. Sudirman, S. Sos., Ketua Gugus 1 Kabupaten Soppeng Abdul Asis, S. Pd. I., dan Kepala SD IT Ar-Raihan Faisal Bakhtiar, S. Pd.

Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan pentingnya sinergi lintas fungsi untuk mengawal implementasi kebijakan pendidikan secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Peserta yang terdiri dari guru-guru berbagai satuan pendidikan dasar di Gugus 1 menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti materi dan berdiskusi kritis terkait tantangan serta strategi penerapan kurikulum adaptif dan kontekstual.

Para guru dibekali kemampuan menyusun modul ajar dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), memilih Dimensi Profil Lulusan, hingga melakukan asesmen pembelajaran secara menyeluruh.

Melalui forum ini, KKG diharapkan menjadi wadah pengembangan profesionalisme guru sekaligus ruang strategis untuk memastikan transformasi kebijakan nasional dapat terlaksana efektif di tingkat akar rumput pendidikan.

Diharapkan hasil sosialisasi ini mendorong peningkatan kualitas perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan penguatan budaya sekolah yang transformatif.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan kapasitas pendidik, inovasi kurikulum, dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dinas ini terus berupaya memastikan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan perkembangan nasional.

(Yun/*)

Senin, 30 Juni 2025

Mabbaca Doang Salama, Menari dengan Doa dan Nilai Hidup


Soppeng, Sigapnews.com, Di tengah semarak Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Soppeng, SDN 3 Lemba mempersembahkan sebuah karya tari yang tidak hanya indah secara artistik, tetapi juga sarat nilai edukatif: "Mabbaca Doang Salama’", yang berarti membaca doa keselamatan dalam budaya Bugis.

Tari ini mengangkat nilai-nilai spiritual, budaya, dan moral yang menyatu dalam gerak dan irama.

Dalam kisah yang ditampilkan, dua karakter anak menjadi pusat cerita: satu rajin dan tekun, satunya lagi malas dan abai terhadap nilai-nilai kehidupan.

Melalui visualisasi gerak yang lembut dan penuh makna, ditunjukkan bagaimana doa dan kerja keras menjadi jalan menuju keberkahan hidup.

Setiap gerakan tari mencerminkan perjalanan batin: dari kelalaian menuju kesadaran, dari permainan menuju tanggung jawab.

Alunan doa yang dibacakan dengan khusyuk menjadi jembatan antara nilai agama dan budaya lokal, seolah mengingatkan bahwa dalam tradisi kita terdapat pesan luhur untuk generasi masa depan.

Lebih dari sekadar lomba, penampilan ini menjadi media pembelajaran karakter yang mengajarkan pentingnya keikhlasan, disiplin, dan penghargaan terhadap warisan leluhur.

Di balik balutan kostum dan koreografi, tersembunyi semangat bahwa anak-anak Indonesia bukan hanya pewaris budaya, tetapi juga penjaganya.

Dengan meraih Juara 3, SDN 3 Lemba membuktikan bahwa pendidikan sejati tak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di panggung, dalam gerak, dan dalam jiwa yang terus belajar menghargai nilai-nilai kehidupan.

(Red)

Nur Rahma Yasmar, Siswi SDN 161 Karya, Juara 1 FLS2N Kategori Nyanyi Solo Tingkat Kabupaten Soppeng


Soppeng, Sigapnews.com, Nur Rahma Yasmar, siswi SDN 161 Karya Kecamatan Lilirilau, berhasil meraih Juara 1 kategori nyanyi solo tingkat Sekolah Dasar dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Soppeng.

Prestasi ini ditorehkan dalam ajang yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, yang diikuti oleh peserta berbakat dari seluruh penjuru kabupaten. Senin (30/6/2025).

Penampilan Nur Rahma berhasil mencuri perhatian juri dan penonton berkat kualitas vokal yang jernih, teknik yang matang, serta ekspresi penghayatan yang menyentuh hati.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasinya dalam berlatih, serta dukungan penuh dari keluarga, sekolah, dan guru pendampingnya, Rosmawati R.

Putri bungsu dari Yasir Opu Daeng Makati dan Sumartini ini menunjukkan bahwa dengan latihan dan dukungan yang tepat, prestasi gemilang dapat diraih.

Kepala SDN 161 Karya, Huriah, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Nur Rahma.

“Ini menunjukkan bahwa siswa kami punya potensi besar dan mampu bersaing di tingkat kabupaten, bahkan lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Dengan kemenangan ini, Nur Rahma akan mewakili Kabupaten Soppeng di ajang FLS2N tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Prestasi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus mengembangkan bakat dan kreativitas mereka di bidang seni maupun bidang lainnya.

SDN 161 Karya merupakan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Soppeng yang berkomitmen mendukung pengembangan bakat siswa melalui pendidikan berkualitas dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

Sekolah ini terus berupaya mencetak generasi muda yang berprestasi dan berkarakter.

(Yun/JOIN)

Kamis, 26 Juni 2025

Siber GO, Ketika Siswa SDN 161 Karya Jadi Guru Digital


Soppeng, Kamis siang, 26 Juni 2025. Pukul 14.00 WITA. Di balik layar komputer dan gadget, wajah-wajah muda tampak antusias. 

Mereka bukan sekadar peserta webinar biasa. Kali ini, mereka adalah bintang utama. Siswa-siswi SDN 161 Karya, sebuah sekolah dasar di Kabupaten Soppeng yang tengah menapaki jejak sebagai Sekolah Rujukan Google, tampil percaya diri membagikan ilmu dalam sebuah webinar bertajuk Siber GO, singkatan dari Siswa Berbagi Tentang Google.

Webinar ini bukan acara biasa. Ini adalah episode pertama dari rangkaian yang digagas untuk menumbuhkan literasi digital sejak dini, dari siswa untuk siswa. 

Dan yang membuatnya istimewa: narasumbernya adalah empat siswa kelas 5 Palakka SDN 161 Karya. Mereka adalah Andi Dewi Shakila Jahra, Almira Qaireen Agloia, Akifah Naila Azzahra, dan Alya Nadia Putri, empat nama yang hari itu menjelma menjadi “guru digital” bagi ratusan peserta yang hadir via Google Meet dan menyaksikan lewat YouTube.

Di bawah panduan hangat sang moderator, Dewi Soraya, S.Pd., M.Pd., guru sekaligus mentor mereka, satu per satu dari para narasumber cilik ini menyampaikan materi dengan bahasa mereka sendiri, sederhana, segar, dan jujur dari pengalaman nyata.

Andi Dewi membuka sesi dengan memperkenalkan cara memanfaatkan Gmail dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 

Bukan sekadar mengirim pesan, tapi bagaimana email bisa menjadi sarana berlatih menyusun kalimat, membaca instruksi, hingga berinteraksi dengan guru secara formal.

Kemudian Almira memperkenalkan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dengan Google Sites.” 

Ia menunjukkan bagaimana membuat portofolio digital yang tidak hanya menarik, tapi juga mencerminkan kebiasaan positif seperti disiplin, percaya diri, dan kreatif.

Akifah melanjutkan dengan berbagi cara menyusun naskah ceramah menggunakan Google Docs. 

“Kita bisa menulis bersama, mengedit bersama,” katanya sembari menunjukkan fitur kolaboratif yang ternyata mampu menyatukan ide teman-teman sekelasnya.

Terakhir, Alya membawakan materi tentang membuat mind mapping untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 

Ia menggambarkan bagaimana satu tema bisa bercabang menjadi berbagai subtopik, dan semuanya bisa divisualisasikan indah hanya dengan Google Docs.

Yang menarik, bukan hanya materi mereka yang membuat takjub. 

Cara mereka menyampaikan, menjawab pertanyaan, hingga menyapa peserta menunjukkan bahwa anak-anak ini telah akrab dengan dunia presentasi digital, sesuatu yang bahkan tak semua orang dewasa miliki.

Salah satu yang turut menyimak dan memberikan apresiasi adalah Dr. Nur Alim, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng. 

“Kita perlu terus memberi ruang seperti ini untuk anak-anak kita,” ujar dia. 

“Mereka bukan hanya belajar teknologi, tapi juga belajar keberanian, tanggung jawab, dan berbagi pengetahuan, ”katanya.

Webinar Siber GO mungkin hanya berdurasi satu jam lebih. Tapi dampaknya terasa lebih panjang. Tak hanya peserta yang mendapat ilmu baru, tetapi juga para guru dan orang tua yang melihat betapa pentingnya memberi ruang eksplorasi bagi siswa di era digital ini.

Di akhir acara, ratusan komentar masuk di kolom chat, pujian, pertanyaan, dan ucapan terima kasih. Sebuah bukti bahwa anak-anak, ketika diberi kesempatan, bisa menjadi agen perubahan.

Dan ini baru episode pertama. SDN 161 Karya tampaknya baru saja membuka jalan, jalan di mana anak-anak menjadi penggerak literasi digital dari ruang kelas mereka sendiri.

(@RS) 

Rabu, 11 Juni 2025

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soppeng Sukses Gelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Tahun 2025


Soppeng, Sigapnews.com, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kabupaten Soppeng sukses menggelar Lomba Bertutur sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Lomba Pengembangan Perpustakaan Daerah Tahun Anggaran 2025.

Lomba yang berlangsung selama dua hari (11-12/6) ini diikuti oleh siswa-siswi SD/MI/Sederajat tingkat kabupaten, dengan tujuan utama meningkatkan minat membaca dan melestarikan budaya lokal melalui cerita rakyat.

Lomba Bertutur yang dinilai oleh tiga dewan juri yakni Megawati, S.Hum, MM, Andi Astati, S.Pd, M.Pd, dan Heriady, S.Sos, MM, menghasilkan pemenang yang diumumkan pada Kamis, 12 Juni 2025.

Juara pertama diraih oleh Raniah Iffah Humairah dari UPTD SPF SDN 100 Dare Bunga-Bungae Kelurahan Pajalesang Kecamatan Lilirilau dengan nilai 2590.

Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Nur Afiqah Azzahra dari UPTD SPF SDN 17 Bila dan Aliqah Syua dari UPTD SPF SDN 135 Salebbo Mario.

Tak hanya itu, panitia juga menetapkan tiga juara harapan yakni Aina Talita Zahra, Anugrah Agung Prasetya, dan Zhafira masing-masing membawa pulang Juara Harapan I, II, dan III dengan nilai yang bersaing ketat.

Ahmad, pelaksana kegiatan dari Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Soppeng, menjelaskan bahwa lomba bertutur ini tidak hanya bertujuan meningkatkan minat baca dan keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga memperluas wawasan peserta dan menanamkan nilai moral serta cinta budaya sejak dini.

“Kami berharap para pemenang menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan bertutur dan melestarikan warisan budaya kita,” ujarnya.

Dengan suksesnya pelaksanaan lomba ini, DPK Soppeng berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang memajukan literasi dan budaya di kalangan pelajar.

Lomba Bertutur ini menjadi wadah ekspresi yang penting bagi generasi muda untuk memperkenalkan dan melestarikan cerita rakyat sebagai bagian dari identitas daerah.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Soppeng berkomitmen meningkatkan kualitas literasi dan pelestarian budaya lokal melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan masyarakat, khususnya pelajar di tingkat dasar hingga menengah.

(Red)

Sabtu, 31 Mei 2025

Dua Siswa SDN 212 Rompegading Siap Tampil di FLS2N Tingkat Kecamatan Liliriaja


Soppeng, Sigapnews.com, Dua siswa berbakat dari SD Negeri 212 Rompegading siap mengharumkan nama sekolah dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kecamatan Liliriaja, yang akan digelar pada 10 Juni 2025 mendatang. Mereka terpilih mewakili Gugus 20 Wilayah Tiga Liliriaja.

Dua siswa tersebut adalah Aura Azizah, siswi kelas V yang akan berlaga di cabang lomba menyanyi solo, dan Muhammad Alfian Reski, siswa kelas III yang akan bersaing dalam lomba kriya.

Keduanya merupakan siswa berprestasi yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang seni.

Kepala SDN 212 Rompegading, Linda Ramadhani, S.Pd., menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada kedua siswanya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dan anak-anak yang mengikuti lomba bisa lebih bersemangat, serta mampu kembali mewakili hingga ke tingkat kabupaten dan mengharumkan nama sekolah,” ujarnya, Sabtu (31/5/2025).

Partisipasi dalam FLS2N ini bukan hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sebagai sarana menumbuhkan rasa percaya diri dan kecintaan terhadap seni dan budaya sejak dini.

Dukungan dari sekolah, guru, dan orang tua diharapkan menjadi penyemangat tambahan bagi Aura dan Alfian agar dapat memberikan penampilan terbaik mereka.

SDN 212 Rompegading sendiri terus berkomitmen untuk mendorong prestasi siswa di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik, sebagai bagian dari upaya membentuk karakter dan mengembangkan potensi generasi muda.

Kepala sekolah berharap, keberhasilan siswa dalam ajang ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh warga sekolah untuk terus berprestasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

SDN 212 Rompegading, yang berlokasi di Soppeng, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai sekolah yang menanamkan nilai-nilai karakter, seni, dan budaya dalam setiap proses pembelajarannya, guna mencetak generasi muda yang unggul dan berprestasi.

(Red)

Rabu, 28 Mei 2025

Wisuda Bermakna di Tengah Kesederhanaan, Pesantren Al Wutsqo Depok Tetap Istiqomah di Tengah Larangan Wisuda Berlebihan


Depok, Sigapnews.com, Di tengah seruan pemerintah untuk meniadakan wisuda yang berlebihan, Pesantren Al Wutsqo Depok tetap menggelar prosesi wisuda ke-27 dengan penuh makna dalam suasana yang sederhana dan khidmat.

Acara tersebut digelar pada Kamis (29/5/2025) di Museum Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Wisuda ini menjadi wujud adaptasi pesantren terhadap Surat Edaran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang perayaan wisuda secara berlebihan mulai dari jenjang TK hingga MA/SMA.

Meski dilaksanakan secara sederhana, momen tersebut tetap terasa hangat dan membanggakan bagi para santri dan orang tua mereka.

Dalam sambutannya, Abi Adnan selaku pengurus Pesantren Al Wutsqo menegaskan bahwa pelaksanaan wisuda ini tidak hanya menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah, tetapi juga menjadi ajang refleksi bagi para santri atas perjalanan belajar mereka.

“Kami ingin tetap menjaga esensi dari prosesi wisuda. Bukan sekadar seremoni, tapi menjadi pengingat akan tanggung jawab ilmu yang telah dipelajari,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya hafalan juz 30 sebagai fondasi spiritual dan mental santri dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Setiap santri wajib menyetor hafalan juz 30. Ini bukan beban, tapi bekal agar mereka kuat saat terjun ke masyarakat. Kami juga mendorong mereka untuk terus mengejar beasiswa,” tambahnya.

Acara turut dihadiri oleh jajaran pengurus, para ustadz dan ustadzah, serta kepala madrasah Ir. Taufik.

Kehadiran para wali santri dari berbagai daerah, termasuk dari Subang, semakin menambah kekhidmatan acara.

Beberapa bahkan rela menempuh perjalanan sejak pagi demi menyaksikan langsung putra-putri mereka diwisuda.

Salah satu momen haru terjadi ketika Dhya Faiha, putri dari Agung Sedayu, pengurus DPN PPWI bidang UMKM dan Pewarta Warga mengikuti prosesi.

Agung menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.

“Alhamdulillah, prosesi wisuda ini sangat berkesan. Terlebih lagi digelar di lokasi yang sarat nilai budaya seperti Museum Betawi Setu Babakan,” tuturnya.

Pesantren Al Wutsqo menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari komitmen baru dalam menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa.

Sebagai lembaga pendidikan berbasis pesantren, Al Wutsqo berkomitmen melahirkan generasi yang berilmu, bertakwa, dan siap memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

(Red)

IGTKI-PGRI Soppeng Rayakan HUT ke-75, Bunda PAUD Ajak Perkuat Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

Soppeng, Sigapnews.com, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Soppeng merayakan Hari Ulang Tahun ke-75 dengan menggelar acara di Baruga Rumah Jabatan Bupati Soppeng. Rabu (28/5/2025).

Acara ini dihadiri oleh 250 guru TK se-Kabupaten Soppeng serta sejumlah pejabat dan perwakilan organisasi pendidikan.

Dalam Perayaannya, Bunda PAUD Kabupaten Soppeng, Hj. Suarni Suwardi, memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi para guru PAUD yang terus bersemangat dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini.

Ia mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah dan organisasi pendidikan, untuk memperkuat sinergi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Soppeng.

“Semangat dan motivasi para pendidik PAUD adalah kunci terciptanya pendidikan yang berkualitas. Mari kita perkuat kerja sama yang produktif untuk mewujudkan generasi masa depan yang unggul,” ujar Hj. Suarni.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Dr. Nuralim, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya peran guru TK dalam membentuk karakter anak sejak dini.

Ia menyebut guru PAUD memiliki peran mulia dan penuh kesabaran dalam mendidik anak-anak. “Guru PAUD luar biasa sabar dan penuh kasih dalam mendidik murid-muridnya,” ungkap Nuralim dengan penuh haru.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan orang tua sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak usia dini.

Sekretaris IGTKI-PGRI Kabupaten Soppeng, Musdalifah, S.Pd.I., S.Pd., M.Si., menyatakan komitmen organisasi untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan pendidikan PAUD di wilayah tersebut.

“Mari kita terus jalin kerja sama dengan semua pihak agar pendidikan anak usia dini di Kabupaten Soppeng semakin maju dan berkualitas,” ujarnya.

Acara ditutup oleh Ketua Panitia, Gusnaini, S.Pd., yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi guru TK secara profesional dan moral.

Ia menekankan bahwa guru TK adalah ujung tombak dalam mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan saing berdaya demi mewujudkan Indonesia maju.

Hadir pula dalam acara tersebut jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Koordinator Wilayah UPTD Kecamatan se-Kabupaten Soppeng, serta perwakilan organisasi pendidikan seperti PGRI, IGI, HIMPAUDI, dan IGRA.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata sebagai tanda penghargaan kepada seluruh tamu undangan.

IGTKI-PGRI Kabupaten Soppeng merupakan organisasi yang menaungi guru taman kanak-kanak di wilayah Soppeng.

Organisasi ini aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini melalui pelatihan, kegiatan pengembangan kompetensi guru, dan sinergi dengan pemerintah daerah serta organisasi pendidikan lainnya.

(Red/Yun)

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved