Rabu, 09 September 2020
Kamis, 03 September 2020
Sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementan Turut Maksimalkan Peran BPP Kepulauan Selayar
Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, Kamis (03/09) menggelar Sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Serta Balai Pelatihan Penyuluhan (BPP) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan melalui Video Telekonferensi via Aplikasi Zoom.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan yang diwakili oleh Sekertaris Dinas Pertanian, Agussalim yang sekaligus membuka sosialisasi menyampaikan bahwa Kab. Kepulauan selayar memiliki 10 BPP, diantaranya, BPP Bontomarannu, BPP Bontomanai, BPP Bontomatene, BPP Bontosikuyu, BPP Buki, BPP Pasilambena, BPP Pasimarannu, BPP Pasimasunggu, BPP Pasimasunggu Timur, dan BPP Takabonerate.
Yang saat ini semua bisa hadir dalam sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementerian Pertanian.
Beliau juga berharap para penyuluh aktif memaksimalkan peran BPP, terutama peran untuk memperkuat pelaporan data dan informasi dengan pengiriman melalui aplikasi pelaporan program utama Kementan yang harus dilaporkan setiap minggunya.
Dikesempatan yang sama Fitriani Kabid. Program dan Evaluasi BBPP Batangkaluku mengatakan sebagaimana salah satu tujuan Kostratani adalah untuk mengoptimalisasi tugas fungsi dan peran BPP sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, dengan demikian kostratani ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan pertanian.
“Salah satu dari 5 peran kostratani saat ini adalah peran BPP sebagai pusat data dan informasi, dimana semua data tersebut nantinya akan terkoneksi/terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di kementerian pertanian,”tuturnya.
Data yang dimaksud adalah yang terkait dengan program utama kementan yang nantikan akan secara periodik dilaporkan melalui aplikasi laporan utama kementerian pertanian.
“Sosialisasi yang merupakan bagian dari pendampingan BBPP Batangkaluku terhadap model BPP kostratani di Kab. Kepulauan Selayar, dan berharap dapat membekali para penyuluh pertanian yang ada di BPP mengenai cara penginputan data khususnya komoditas strategis menggunakan aplikasi laporan utama kementan melalui aplikasi laporan Utama di alamat http://laporanutama.pertanian.go.id,”katanya.
Sementara arahan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sabir, Sebagaimana tujuan pembangunan pertanian yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor.
Tujuan pembangunan pertanian ini bisa kita wujudkan dengan cara peningkatan profuktivitas, perbaikan kualitas dan kontinyutas produk, hal ini bisa kita capai tentunya dengan kerja keras kita sebagai insan pertanian.
Oleh karena itu kita sebagai insan pertanian dituntut untuk bekerja keras , bisa bekerja luar biasa dengan cara luar biasa dalam rangka untuk tetap berswasembada pangan dan dalam rangka tetap menyediakan pangan bagi untuk 267 jiwa, hal ini bisa kita capai bersama dengan salah satu program unggulan kementerian pertanian saat ini adalah adanya kostratani.
Kegiatan dilanjutkan dengan panduan singkat aplikasi dengan cara login dan penginputan data pada aplikasi laporan Utama Kementan.
Petugas BPP Kostratani harus login ke Kostratani dengan username dan password yang telah dibagikan dan bisa mengentry data dan informasi sesuai dengan username yang tersedia di layar komputer.
Kali ini, dipandu oleh widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Hari Ismanto.
Dan diakhiri dengan acara tanya jawab. (Al-Az).
Minggu, 26 Juli 2020
Pemuda Tani dan PPL Kab. Maros Kembangkan Cabe Organik Dengan Memanfaatkan Lahan Tidur
Manfaatkan Lahan Tidur, PPL Kab.Maros Berkolaborasi Alumni Faston Kembangkan Cabe Organik
Jumat, 24 Juli 2020
Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap
Kamis, 23 Juli 2020
Sosialisasi Konstratani di Kab.Gowa, Kepala BBPP Batangkaluku Harap Optimalisasi Fungsi BPP
Kamis, 16 Juli 2020
Forum Komunikasi P4S Sulawesi Barat Laksanakan Tradisi Mattammu Bulung Padi
Rabu, 15 Juli 2020
Bertani On Cloud, Puslatan Edukasi Cara Mudah Membuat Pupuk Organik Padat
Bupati Gowa : "Kabupaten GOWA Harus Menjadi Percontohan Pengembangan Family Farming"
Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian melalui BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel melakukan audience dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan Yasin Limpo, terkait kegiatan pendampingan Program Utama Kementan di Kab. Gowa. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Gowa, Kadis TPH Kab. Gowa (Sugeng Priyanto), Kepala BBPP Batangkaluku ( Dr. Sabir, S.Pt., M.Si), dan Kepala BPTP Sulsel (Dr. Ir. Abdul Wahid, M.Si).Rabu (15/7/2020).
Dalam arahannya, Bupati Gowa meminta agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming.
"Kami berharap agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming. Kami mengharapkan ada percontohan family farming di setiap Kecamatan sehingga Kabupaten Gowa bisa menjadi rujukan dalam pengembangan Family Farming," ujar Adnan.
Family farming merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) guna mewujudkan ketahanan pangan sekaligus sebagai peluang usaha kreatif untuk masyarakat .
Kepala BPTP Sulsel, Abdul Wahid yang hadir dalam audience mengatakan bahwa program family farming yang dikembangkan berdasarkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming itu dirancang untuk memenuhi kecukupan pangan keluarga dan dioptimalkan sebagai produksi pangan rumah tangga.
"Program ini bentuk implementasi pembangunan pertanian masa kini dan masa depan dengan berbagai permasalahan yang semakin kompleks," ujarnya.
Menurut Wahid, Program family farming yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, ternak, pengomposan sampah, dan tanaman hias itu saat ini sudah mulai diterapkan di kawasan Taman Agro Esukasi di BPTP Sulsel. Selain itu, Badan Litbang melalui BB Padi telah merekomendasikan model pertanaman padi secara hidroponik. Model pertanaman ini dinilai sangat cocok untuk lahan terbatas, sekaligus untuk kebutuhan estetika. selain itu agar dapat menyediakan kecukupan pangan masyarakat pada kondisi lahan terbatas seiring peningkatan konsumsi," lanjutnya.
Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir menjelaskan bahwa selama ini BBPP Batangkaluku sudah rutin berkolaborasi dengan Dinas TPH Kab. Gowa dalam khususnya dalam pengawalan program utama Kementerian pemanfaatan lahan pekarangan, salah satu melalui kerjasama dengan Kostratani BPP Bonto-Bonto.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa dalam kondisi Covid-19 seperti saat ini, semua negara mengalami dampak secara ekonomi, termasuk Indonesia, semua bisnis berhenti dan mengalami kerugian, dan satu-satunya bisnis yang harus terus berjalan adalah pertanian. Oleh karenanya semua masyarakat agar tetap produktif di tengah Pandemi dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
"Dampak Corona membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, yang miskin menjadi semakin miskin. Maka salah satu solusinya adalah dengan cara bertani. Jika kita mau tidak miskin, tidak sengsara, rahmat Tuhan ada di sekitar kita. Maka tanamlah yang bisa ditanam, sehingga bertani bisa membuat orang terhindar dari kemiskinan, minimal bisa menyiapkan pangan secara mandiri," ungkap SYL.
"Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa memberikan tambahan penghasilan," ungkap SYL.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan lahan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organi dari limbah rumah tangga," ungkap Dedi.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Rabu, 01 Juli 2020
Dr. Sabir : Dengan Kostratani Semua Fungsional di Kecamatan Akan Bergerak dan Berperan, Tidak Hanya Penyuluh Pertanian
Sigapnews.com, Jeneponto (Sulsel) - Kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian saat ini melalui gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi. Simpul gerakan yang sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian adalah lewat koordinasi, sinergi, dan penyelarasan kegiatan pembangunan pertanian akan berpusat di kecamatan atau yang disebut sebagai Kostratani.
Kegiatan ini merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
Tujuan jangka panjang kostratani adalah mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Sedangkan program jangka pendeknya adalah untuk meningkatkan penguatan sarana prasarana, kelembagaan, kapasitas SDM, dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian meminta para Penyuluh dan mendorong petani pertanian di daerah untuk membangun Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) atau petani asosiasi. Hadirnya asosiasi petani di desa akan ikut memperlengkapi memajukan 5 fungsi Kostratani di setiap kecamatan.
“Yang harus dipertimbangkan adalah pembangunan pertanian bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab petani dan masyarakat, termasuk pihak swasta. Oleh karena itu disebut sebagai gerakan, “tegas Dedi Nursyamsi yang juga Pananggung Jawab KostraTani Nasional.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa ada 3 pola dukungan untuk implementasi KEP pendukung KostraTani: 1) Manajemen berjamaah yang mengelola pertanian dari hulu hingga hilir, pertanian hulu harus mengakses modal untuk mencoba tengkulak; 2) Inovasi teknologi pertanian sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan; dan 3) gerakan bekerja sama menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan yang dikenal dengan KostraTani.
Sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Kepala BBPP Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt., M.Si saat melakukan kunjungan kerja ke BPP Bangkala Kab. Jeneponto berpesan agar para penyuluh pertanian memaksimalkan peran BPP dengan mewujudkan fungsi Konstratani. Rabu (1/7/2020).
Menurut Sabir, Peran kostratani adalah, 1) Pusat data dan informasi, 2) pusat gerakan pembangunan pertanian. 3) pusat pembelajaran, 4) pusat konsultasi bisnis dan 5) pusat pengembangan jejaring kemitraan.
Lebih lanjut Sabir mengatakan penyelenggaraan Kostratani dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP. Nantinya BPP akan berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. BPP akan menjadi center of excelent semua aktivitas pertanian.
“Dengan Kostratani semua fungsional di kecamatan juga akan bergerak dan berperan, tidak hanya penyuluh pertanian, tetapi juga fungsional lainnya seperti mantri tani, POPT, petugas medik veteriner, paramedik veteriner, petugas penjaga pintu air, petugas IT, pengawas alsintan, Koramil, dan Polsek,” kata Sabir.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Senin, 22 Juni 2020
Kelompok Wanita Tani Bersama Penyuluh di Luwu Utara Manfaatkan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Keluarga
Sigapnews.com, Luwu Utara (Sulsel) - Pandemi Covid-19 yang juga terjadi di negara kita mengakibatkan terjadinya penurunan bahkan terhentinya berbagai sektor usaha. Hal ini tentu saja berdampak terhadap kondisi ekonomi dan pendapatan keluarga. Turunnya pendapatan membuat kaum ibu harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya di tengah pandemi ini.
Peran ibu dalam menjaga ketahanan pangan keluarga di masa pandemi covid-19 setidaknya terbagi dalam tiga hal: pertama, kemampuan untuk mengatur ekonomi keluarga sehingga mampu untuk membeli kebutuhan pangan. Pepatah mengatakan tidak boleh besar pasak daripada tiang (pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan).
Kedua, kreatifitas ibu dalam melakukan diversifikasi pangan yang ternyata juga dipengaruhi kondisi alam dan sosial budaya di sekitarnya. contohnya dalam pemanfaatan bahan pangan lokal seperti sinole,kapurung, dange dari sagu.
Ketiga, kreatifitas ibu untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di pekarangan sebagai tempat menanam tanaman pangan. Para ibu yang tinggal di perdesaan biasanya akan memanfaatkan tanah di sekitar rumahnya untuk menanam bermacam kebutuhan pangan. Ketela, cabe, sayuran, bumbu dapur, dan palawija biasanya ditanam di sekitar rumah untuk menunjang pangan keluarga. Mereka yang tinggal di perkotaan dengan lahan perumahan yang terbatas , dapat memanfaatkan pot, polybag yang disusun secara vertikal untuk menanam beragam sayuran yang bermanfaat bagi keluarga.
Upaya memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dilakukan oleh ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek, yang berada di Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. Ketua KWT, Suhaeba, A.Ma.Pd mengatakan, tanaman yang dibudidayakan di lahan pekarangan adalah sayuran terong dan cabe. “Kami bersama-sama ibu-ibu anggota KWT, memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong dengan menanaminya sayuran dan cabe, sehingga sumber bahan pangan bisa tersedia di pekarangan setiap rumah tangga, tanpa perlu keluar biaya membeli ke pasar,” tutur Suhaeba. Selasa (22/6/2020).
Kegiatan pemanfaatan pekarangan ini, juga tidak lepas dari bimbingan Penyuluh Pertanian dari BPP Bone-Bone, Nurawal, SP. “Sebagai penyuluh pertanian, tentu tugas kami membimbing ibu-ibu KWT terkait teknis budidaya tanaman agar tanaman yang di tanaman di pekarangan dapat tumbuh dengan subur,” kata Nurawal.
“Harapan kami kegiatan pemanfaatan pekarangan bisa dilakukan mulai di tingkat rukun tetangga dan juga bisa melibatkan para kader PKK di Kabupaten Luwu Utara melaksanakan program ini untuk menunjang pangan keluarga. Selain tanaman pangan, lahan kosong di pekarangan juga dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat keluarga. Model kreatifitas yang dilakukan secara serentak akan bermanfaat dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi saat ini,” jelas Nurawal
Kerja nyata penyuluh pertanian Nurawal di lapangan sesuai dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi yang meminta penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi petani. “Penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organik dari limbah rumah tangga,” jelas Dedi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu memotivasi masyakarat untuk tetap produktif di tengah pandemi dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan. “Dampak corona membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Salah satu solusinya adalah dengan cara bertani. Rahmat Tuhan ada disekitar kita, maka tanamlah yang bisa di tanam, karena bertani bisa membuat orang sejahtera, minimal bisa menyiapkan pangan secara mandiri,” ungkap Mentan SYL.
Penulis : Nurawal, SP (Penyuluh Pertanian Kab. Luwu Utara) dan Risna Ardhayanti, STP, M.Si
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sabtu, 20 Juni 2020
Didampingi Penyuluh, Poktan Suka Bina Panen Raya Dengan Alsintan
Sigapnews.com, Tojo Una Una (Sulteng) - Ketersediaan pangan di segala kondisi untuk seluruh masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian oleh sebab itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan terus berupaya mengedukasi jajarannya dan atau pejuang pertanian agar tetap meningkatkan hasil produksi pertanian utamanya produksi pangan.
Menurutnya,"Insan pertanian harus terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Senada yang di ungkapkan oleh Kepala Badan SDM pertanian Dedi Nursyamsi bahwa dihimbau kepada seluruh pelaku pertanian agar senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini.
Dengan motivasi dan himbauan kedua pemimpin tersebut dapat di implementasikan seperti kegiatan yang di lakukan oleh BPP Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una melaksanakan panen raya padi yang di lakukan (18/6).
Panen padi dengan varietas Inpari 30 dengan luas lahan panen 33 hektar dengan menggunaka alsintan combine harvester dari UPJA Sivia Patuju.
Dalam panen raya tersebut menghasilkan 5,2 ton GKP per hektar dengan harga jual Rp. 9.500/kg.
"Penggunaan alsintan berupa combine harvester sengaja di lakukan oleh petani khususnya Poktan Suka Bina karena untuk mengurangi kehilangan hasil yang biasa terjadi apabila menggunakan cara tradisional, jelas Herlina Pandi PPL BPP Taya, Minggu (20/6/2020).
"Selain itu, kata Herlina Pandi," penggunaan alsintan juga untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan mengurangi kerumunan dalam kegiatan panen karena sekarang ini masih dalam kondisi pandemi covid 19 sehingga penerapan protapkes covid 19 tetap di patuhi " pungkas PPL BPP Taya (BBPP-BK).
Penulis : Intan Ariani/Rosdiana
Editor : Al Az
Sumber : Herlina Pandi (Penyuluh BPP Taya)
Jumat, 19 Juni 2020
Penyuluh Didampingi POPT dan Poktan Je'ne Tallasa Kompak Kendalikan Hama Tikus
Kamis, 18 Juni 2020
Bangun Komitmen Bersama Terkait Layanan Informasi Satu Pintu, Dr.Sabir Harap Sesuai UU No 14/2008
Sigapnews.com, BBPP Batangkaluku - Dalam rangka memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat mendukung Pertanian Maju, Mandiri dan Modern, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan penandatanganan dokumen komitmen bersama pelaksanaan keterbukaan informasi publik. Kamis. 18/06/2020.
Sebagaimana pada Undang-Undang KIP No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian sebagai badan publik wajib memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat sekaligus menciptakan dan menjamin keterbukaan akses seluas-luasnya atas informasi publik yang dimiliki dengan mudah dan tepat kepada masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan Penandatanganan komitmen yang dilakukan oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir, S. Pt, M.Si bersama dengan Kepala Bagian Umum, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Kepala Bidang Program dan Evaluasi, para Kasubag dan kepala Seksi, Pejabat Fungsional Tertentu, Tim Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID), serta disaksikan oleh seluruh pegawai.
Kepala Balai dalam arahannya menyampaikan bahwa dengan adanya Pejabat Pengelola Informasi dan dokumentasi (PPID) di lingkungan BBPP Batangkaluku diharapkan masyarakat yang akan menyampaikan permohonan informasi dilayani satu pintu agar lebih mudah dan tidak berbelit belit.
Beliau juga menambahkan bahwa sebagai instansi pemerintah, kita harus berkomitmen untuk senantiasa menyampaikan hal-hal berkenaan dengan informasi publik dan melakukan pelayanan cepat, tepat, akurat, dan transparan, sebagaimana yang diatur pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. tapi tentunya tetap harus selektif dalam menyebarkan informasi, maka masyarakat yang butuh informasi juga harus mengikuti prosedur permohonan informasi yang telah ditetapkan.
“Petugas PPID juga diharapkan terus mengupdate data-data terkait dengan informasi publik. Selain itu, pelayanan BBPP Batangkaluku kedepannya bisa lebih baik lagi dan unsur terkait dalam PPID ini, bisa melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, sehingga masyarakat akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan,”Harapnya.
Data dan informasi bisa diperoleh masyarakat dengan mendatangi langsung bagian PPID BBPP Batangkaluku dengan mengikuti alur pelayanan yang telah ditentukan maupun mengakses website PPID BBPP Batangkaluku pada alamat http://bbpp-batangkaluku.ppid.pertanian.go.id, Data dan informasi tersebut terus menerus diperbaharui serta dapat diperoleh secara gratis. (BBPP-BK).
Penulis : Al Aziz
Rabu, 17 Juni 2020
Manfaatkan Lahan Ditengah Pandemi, P2L Sebagai Solusi Ketersediaan Pangan Bagi Keluarga
Senin, 15 Juni 2020
Petani Bonto Daeng Kec. Ulu Ere Kab.Bantaeng Panen Cabai Besar Ditengah Pandemi Covid 19
Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) -Demi menjaga stok ketersediaan pangan di masa pandemi Covid-19, para petani desa Bonto Daeng Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, panen cabai besar guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dimana cabai merupakan bumbu yang wajib tersedia didapur.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi covid-19.
Ketersedian stok pangan termasuk cabai besar menjadi hal yang utama bagi pemerintah, ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabai di berbagai daerah.
Sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.
Menindaklanjuti arahan tersebut, sebagai insan pertanian tetap aktif dilapangan, H. Saing Ketua Poktan Bonto Tappalang saat ditemui di lahan miliknya mengatakan bahwa panen cabai besar varietas (Filar f1, Cosmos, darmais f1) dengan luas tanam 25 ha yang sementara panen 4.30 ha dengan provitas 20 ton/ha dan puncak panen mulai Juni sampai dengan Juli 2020.
Beliau juga mengungkapkan bahwa Pandemi covid-19 ini berpengaruh pada distribusi cabai yang dipanen, terlebih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah juga menyebabkan kami kesulitan dalam memasarkan hasil panen sebab daya serap pasar rendah, padahal produksi melimpah sehingga harga turun.
Kasman penyuluh pendamping mengatakan, kami terus mendorong petani agar tetap dapat memelihara tanamannya sehingga tetap bisa berproduksi ditengah covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan, serta mendorong petani untuk melakukan mitra pengolahan cabai sehingga hasil produksi tersebut dapat langsung di manfaatkan, ujarnya Senin (15/6/2020).
Kasman menambahkan bahwa solusi agar harga cabai dapat stabil yaitu dengan mengatur pola tanam yang tidak bersamaan sehingga ada perbedaan waktu panen namun tetap harus mengenjok produksi atau GEDOR HORTI (gerakan mendorong produksi).
"Intinya kami selaku fasilitor tetap semangat mengawal petani untuk melakukan usahataninya," tegasnya.
Penulis : Heppy Sinaga/Al Az/Fitriani
Sumber : Kasman/Penyuluh Kabupaten Bantaeng
Senin, 01 Juni 2020
Momentum Harlah Pancasila, Mentan SYL Sebut 5 Hal Yang Perlu Dipedomani Jajarannya
Minggu, 31 Mei 2020
Menteri Pertani SYL Tinjau Progam P2L di Desa Borong Pa'la'la Gowa
Jumat, 29 Mei 2020
Olah Lahan Manfaatkan Alsintan Traktor Roda 2 Untuk Percepatan Tanam Padi di Kecamatan Tubo Sendana, Kab. Majene
Sigapnews.com, Majene (Sulbar) - Di tengah wabah pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia tidak menghalangi petani untuk tetap melakukan usaha tani.
Para petani yang tergabung di Kelompok Tani Gunung Ombo di desa Tubo Selatan, di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan semangat tetap beraktivitas melakukan pengolahan lahan untuk persiapan tanam padi.
Menurut Mirwan, salah satu petani di kelompok tani tersebut, menyatakan bahwa pengolahan lahan tersebut untuk percepatan tanam padi. Sabtu (30/5/2020).
Selain itu, keberadaan Alsintan jenis Traktor Roda Dua bantuan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, memudahkan dan mempercepat proses olah tanah yang biasa dilakukan oleh petani sendiri secara manual.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh Penyuluh Pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi serentak. "Hal ini merespons arahan Presiden Jokowi untuk antisipasi krisis pangan maka harus dilakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi, meskipun di beberapa daerah surplus beras,” kata Syahrul.
Mentan mengatakan untuk menghindari adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu, dan lebih gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras, dengan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu kita harus siapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat.
Mentan meminta adanya lumbung pangan, di tingkat provinsi dan kabupaten. Bahkan kepala desa dan lurah diharapkan turut membangun juga lumbung pangan desa agar ketersediaan pangan selalu ada.
"Rakyat jangan buru-buru menjual padinya agar cadangan beras di tingkat rakyat selalu ada,"tambahnya.
Mentan SYL terus meyakinkan bahwa pasokan pangan aman dan meminta komitmen bersama dari seluruh daerah untuk tetap fokus pada upaya peningkatan produksi pangan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi menambahkan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, olah, dan panen. "Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah COVID-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,"kata Dedi.
Menurut Muslimin, Penyuluh Pertanian wilayah tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya curah hujan yang masih cukup tinggi, petani segera menyiapkan lahan sawahnya untuk persiapan tanam padi selanjutnya. Kelompok Tani Gunung Ombo dengan luas areal sawah 25 ha, ditambah adanya Alsintan untuk mengolah tanah, percepatan tanam padi optimis tercapai dalam waktu dekat ini. (BBPP-BK).
Penulis : Hari Ismanto
Sumber : Muslimin (Penyuluh Pertanian Kab. Majene)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram