-->

Senin, 03 November 2025

Buka Urban Farming Fest 2025, Munafri Dorong Keterlibatan Anak Muda Dalam Pertanian Kota


Makassar, -  Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) turut berpartisipasi dalam Urban Farming Fest yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Makassar di kawasan Pantai Losari, Senin (3/11). 

Keikutsertaan ini menjadi bentuk dukungan BBPP Batangkaluku dalam mendorong pengembangan pertanian perkotaan sekaligus mengenalkan berbagai inovasi teknologi pertanian kepada masyarakat.

Pada kegiatan tersebut, BBPP Batangkaluku menampilkan satu stand pameran yang digunakan untuk memperkenalkan beragam inovasi pelatihan, di antaranya teknologi budidaya jamur tiram (Smart Kumbung Portable), sistem pertanian hidroponik yang dapat diterapkan di lingkungan urban, serta tanaman hortikultura yang dibudidayakan menggunakan lahan organik.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian nasional guna mewujudkan swasembada pangan.

"Dengan teknologi itu produktivitas naik, indeks pertanaman naik, kemudian biaya produksi turun. Karena menggunakan artificial intelligence. Menggunakan robotik dan seterusnya. Dan itu benar," ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti. Ia menjelaskan bahwa modernisasi pertanian melalui mekanisasi dan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) cerdas menjadi strategi utama. Selain itu, penguatan kelembagaan petani lewat konsolidasi lahan dan pembentukan korporasi petani juga menjadi fokus pemerintah.

"Pertanian ke depan harus menjadi sektor yang tangguh, modern, dan berdaya saing. Kunci keberhasilannya ada pada inovasi teknologi, penguatan kelembagaan petani, serta pengembangan SDM unggul,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (3–4 November 2025) tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa cita-cita Menteri Pertanian adalah agar Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga dapat memberi makan negara lain.

Menurutnya, hal tersebut akan meningkatkan martabat bangsa di mata dunia, dan seluruh pihak harus mendukung upaya tersebut.

Tidak hanya itu, Munafri juga mendorong keterlibatan anak muda dalam pertanian kota dengan memanfaatkan teknologi modern dan ingin urban farming tak hanya jadi gerakan lingkungan, tapi juga peluang usaha baru.

“Kita ingin membuktikan bahwa dari lahan kecil pun, Makassar bisa mandiri dan berdaya secara pangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi, Yuli Nurnaningsih mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kesempatan untuk hadir di Urban Farming Fest ini sebagai bagian dari upaya memperkuat pertanian perkotaan dengan lahan terbatas.

"Melalui stand pameran kami, masyarakat dapat melihat langsung bahwa teknologi dan metode budidaya dapat diterapkan tidak hanya di desa atau lahan luas, tapi juga di lingkungan kota yang lahan terbatas," ujar Yuli.

Partisipasi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat kota untuk memanfaatkan ruang terbatas secara produktif sekaligus memperkenalkan teknologi pertanian modern yang praktis dan ramah lingkungan.

(Yun) 

Rabu, 29 Oktober 2025

Kementan Latih 1.350 Anggota Brigade Pangan di Sidrap, Dorong Produktivitas Pertanian

 


Sidrap, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya peningkatan produktivitas pertanian nasional melalui pembentukan dan pelatihan Brigade Pangan di berbagai daerah. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelola Brigade Pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 1.350 peserta yang berasal dari 90 Brigade Pangan yang dibentuk pada tahun 2025 untuk mendukung program Oplah Nonrawa. Bimtek ini menjadi wadah penguatan kemampuan teknis, manajerial, dan kelembagaan bagi para pengelola Brigade Pangan agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian modern di tingkat lapangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, Brigade Pangan merupakan garda terdepan dalam mewujudkan pertanian produktif dan berdaya saing tinggi.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak untuk menggerakkan pertanian kita menjadi lebih produktif dan modern. Dengan peningkatan indeks pertanaman, efisiensi alat dan mesin pertanian, serta semangat gotong royong petani muda, Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” ujar Mentan Amran.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menilai peningkatan kapasitas pengelola Brigade Pangan merupakan langkah strategis untuk memperkuat SDM pertanian berbasis inovasi dan teknologi.

“Kunci dari peningkatan produksi pertanian adalah peningkatan indeks pertanaman. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para pengelola mampu mengoptimalkan sumber daya, teknologi, dan kelembagaan agar setiap hektare lahan dapat menghasilkan maksimal,” kata Idha.

Acara penutupan Bimtek yang dilaksanakan oleh Polbangtan Gowa bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku turut dihadiri Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif. Dalam sambutannya, ia menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan Brigade Pangan.

Menurutnya, modernisasi pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani.

“Pemerintah telah menurunkan harga pupuk, menyediakan benih, dan melengkapi kebutuhan alsintan. Tidak ada lagi alasan bagi generasi muda untuk tidak memaksimalkan potensi lahan pertanian. Dengan semangat Brigade Pangan, kita targetkan produksi gabah di Sidrap mencapai 1 juta ton,” tegas Syaharuddin.

Bupati juga berharap seluruh pengelola Brigade Pangan dapat menjadi teladan di tingkat desa dan kecamatan dalam menerapkan sistem pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani selaku Penanggung Jawab Swasembada Brigade Pangan Kabupaten Sidrap, menekankan pentingnya komitmen dalam menjalankan peran sebagai penggerak pertanian.

“Pengelola Brigade Pangan harus berkomitmen meningkatkan indeks pertanaman dari satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam per tahun, serta meningkatkan profitabilitas usaha tani. Targetnya, pendapatan pengelola bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan,” jelas Jamaluddin.

Ia menambahkan, keberhasilan Brigade Pangan tidak hanya diukur dari peningkatan hasil panen, tetapi juga dari kemampuan petani mengelola lahan secara produktif, efisien, dan berkelanjutan.

Melalui program ini, Kementerian Pertanian berharap tercipta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, dan Brigade Pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong swasembada beras secara berkelanjutan.

(Red)

Brigade Pangan di Sidrap, Garda Terdepan Pertanian Modern Dukung Ketahanan Pangan


Sidrap, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia pertanian melalui pembentukan dan pelatihan Brigade Pangan di berbagai daerah. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelola Brigade Pangan, yang dilaksanakan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 1.350 peserta dari 90 Brigade Pangan yang terbentuk pada tahun 2025 untuk program Oplah Nonrawa. Bimtek ini bertujuan memperkuat kemampuan teknis, manajerial, dan kelembagaan pengelola Brigade Pangan agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian modern dan peningkatan produktivitas di tingkat lapangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam mendorong pertanian modern dan peningkatan indeks pertanaman.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak untuk menggerakkan pertanian kita menjadi lebih produktif dan modern. Dengan peningkatan indeks pertanaman, efisiensi alat dan mesin pertanian, serta semangat gotong royong petani muda, Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” ujar Mentan Amran.

Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala BPPSDMP Kementan,  Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas pengelola Brigade Pangan merupakan langkah strategis dalam memperkuat SDM pertanian yang berbasis kemandirian, inovasi, dan teknologi.

“Kunci dari peningkatan produksi pertanian adalah peningkatan indeks pertanaman. Melalui pelatihan, kami ingin memastikan pengelola Brigade Pangan mampu mengoptimalkan sumber daya, teknologi, dan kelembagaan agar setiap hektare lahan bisa menghasilkan maksimal,” tutur Idha Widi Arsanti.

Dalam acara penutupan Bimtek yang diadakan oleh Polbangtan Gowa bekerja sama Bersama BBPP Batangkaluku, turut hadir  Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif, sekaligus memberikan  dukungan penuh terhadap gerakan Brigade Pangan. Menurutnya, modernisasi pertanian dari sistem manual ke penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) merupakan langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani.

“Pemerintah telah menurunkan harga pupuk, menyediakan benih, dan melengkapi kebutuhan alsintan. Tidak ada lagi alasan bagi generasi muda untuk tidak memaksimalkan potensi lahan pertanian. Dengan semangat Brigade Pangan, kita targetkan produksi gabah di Sidrap mencapai 1 juta ton, sehingga Sidrap menjadi salah satu penyumbang beras terbesar di Indonesia,” tegas Bupati Syaharuddin.

Ia juga berharap agar seluruh pengelola Brigade Pangan dapat menjadi motor penggerak perubahan di tingkat desa dan kecamatan, serta menjadi teladan dalam penerapan pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku), Jamaluddin Al Afgani,  selaku PJ Swasembada Brigade Pangan Kabupaten Sidrap menekankan bahwa para pengelola Brigade Pangan harus memiliki komitmen kuat dalam menjalankan perannya.

“Pengelola Brigade Pangan harus berkomitmen meningkatkan indeks pertanaman dari satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun, serta berupaya meningkatkan profitabilitas usaha tani. Ketika indeks pertanaman meningkat, maka pendapatan petani juga akan meningkat. Sejalan dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, targetnya pengelola Brigade Pangan dapat meraih pendapatan minimal Rp10 juta per bulan,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan Brigade Pangan bukan hanya diukur dari peningkatan hasil panen, tetapi juga dari kemampuan petani dan pengelola dalam mengelola lahan secara produktif, efisien, dan berkelanjutan.

Kementerian Pertanian terus mendorong sinergi lintas sektor  antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan Brigade Pangan  dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

(Yun*) 

Selasa, 28 Oktober 2025

Harga Pupuk Turun 20 Persen, Mentan Amran dan KSP Qodari Pastikan Kebijakan Presiden Prabowo di Lapangan


Lampung Utara, Sigapnews.com, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kios Pupuk Mitra Tani Sejati di Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (29/10).

Sidak dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran dan KSP Qodari berdialog langsung dengan distributor dan petani setempat guna memastikan harga pupuk di lapangan benar-benar mengalami penurunan sesuai instruksi pemerintah.

Distributor di kios yang dikunjungi menyampaikan bahwa harga pupuk bersubsidi kini turun secara signifikan.

“Ini perintah Bapak Presiden. Presiden sayang petani, makanya harga pupuk diturunkan 20 persen. Ini pertama kali dalam sejarah pertanian Indonesia harga pupuk turun ekstrem,” ujar Mentan Amran saat sidak.

Para petani di lokasi menyambut baik kebijakan tersebut. Eko, salah satu petani di Kotabumi Utara, mengatakan bahwa kebijakan penurunan harga pupuk telah memberi dampak langsung terhadap biaya produksi mereka.

“Benar, harga pupuk turun. Urea sekarang Rp90 ribu per sak, sebelumnya Rp125 ribu. Kami senang sekali. Terima kasih kepada Pak Presiden dan Pak Menteri Pertanian,” ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan bahwa hasil temuan di lapangan membuktikan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menekan harga pupuk.

“Hari ini terbukti bahwa harga pupuk turun 20 persen. Keputusan dibuat di Jakarta, dan hanya dalam beberapa hari sudah terealisasi di Kotabumi. Baik distributor maupun petani mengonfirmasi langsung, ini nyata,” kata Qodari.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan penurunan harga eceran tertinggi (HET) pupuk hingga 20 persen, yang berlaku mulai 22 Oktober 2025.

Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 mengenai Jenis, Harga Eceran Tertinggi, dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

Penurunan harga berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi. Harga pupuk urea turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram, NPK kakao dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram, ZA khusus tebu dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram.

Menurut Mentan Amran, kebijakan ini merupakan langkah strategis dalam revitalisasi sektor pupuk nasional tanpa menambah beban subsidi APBN.

“Bapak Presiden Prabowo memerintahkan agar pupuk sampai ke petani dengan harga terjangkau. Tidak boleh ada keterlambatan, tidak boleh ada kebocoran.

"Kami merevitalisasi industri, memangkas rantai distribusi, dan menurunkan harga 20 persen tanpa tambahan subsidi,” ungkapnya.

Kementerian Pertanian memastikan akan terus melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar kebijakan penurunan harga ini benar-benar dirasakan oleh seluruh petani di Indonesia.

Pemerintah juga berkomitmen menjaga ketersediaan pupuk agar musim tanam mendatang dapat berjalan optimal.

(Red)

Efektivitas Kebijakan Pupuk Subsidi, Mentan dan KSP Temui Distributor di Lampung


Lampung Utara, Sigapnews.com, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kios Pupuk Mitra Tani Sejati di Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (29/10).

Sidak dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran dan KSP Qodari berdialog langsung dengan distributor dan petani setempat guna memastikan harga pupuk di lapangan benar-benar mengalami penurunan sesuai instruksi pemerintah.

Distributor di kios yang dikunjungi menyampaikan bahwa harga pupuk bersubsidi kini turun secara signifikan.

“Ini perintah Bapak Presiden. Presiden sayang petani, makanya harga pupuk diturunkan 20 persen. Ini pertama kali dalam sejarah pertanian Indonesia harga pupuk turun ekstrem,” ujar Mentan Amran saat sidak.

Para petani di lokasi menyambut baik kebijakan tersebut. Eko, salah satu petani di Kotabumi Utara, mengatakan bahwa kebijakan penurunan harga pupuk telah memberi dampak langsung terhadap biaya produksi mereka.

“Benar, harga pupuk turun. Urea sekarang Rp90 ribu per sak, sebelumnya Rp125 ribu. Kami senang sekali. Terima kasih kepada Pak Presiden dan Pak Menteri Pertanian,” ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan bahwa hasil temuan di lapangan membuktikan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menekan harga pupuk.

“Hari ini terbukti bahwa harga pupuk turun 20 persen. Keputusan dibuat di Jakarta, dan hanya dalam beberapa hari sudah terealisasi di Kotabumi. Baik distributor maupun petani mengonfirmasi langsung, ini nyata,” kata Qodari.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan penurunan harga eceran tertinggi (HET) pupuk hingga 20 persen, yang berlaku mulai 22 Oktober 2025.

Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 mengenai Jenis, Harga Eceran Tertinggi, dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

Penurunan harga berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi. Harga pupuk urea turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram, NPK kakao dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram, ZA khusus tebu dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram.

Menurut Mentan Amran, kebijakan ini merupakan langkah strategis dalam revitalisasi sektor pupuk nasional tanpa menambah beban subsidi APBN.

“Bapak Presiden Prabowo memerintahkan agar pupuk sampai ke petani dengan harga terjangkau. Tidak boleh ada keterlambatan, tidak boleh ada kebocoran.

"Kami merevitalisasi industri, memangkas rantai distribusi, dan menurunkan harga 20 persen tanpa tambahan subsidi,” ungkapnya.

Kementerian Pertanian memastikan akan terus melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar kebijakan penurunan harga ini benar-benar dirasakan oleh seluruh petani di Indonesia.

Pemerintah juga berkomitmen menjaga ketersediaan pupuk agar musim tanam mendatang dapat berjalan optimal.

(Red)

Sabtu, 25 Oktober 2025

Petani Sidrap Didorong Tinggalkan Cara Konvensional, Brigade Pangan Jadi Motor Modernisasi

 


Sidrap, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat langkah konkret mewujudkan modernisasi dan regenerasi petani melalui optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) di berbagai daerah.

Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan motivasi dan pembinaan pengelola Brigade Pangan (BP) yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pancalautan, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan yang diikuti 60 pengelola Brigade Pangan dari empat kelompok ini diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Program ini menjadi bagian dari komitmen Kementan untuk mempercepat adopsi teknologi pertanian modern di kalangan petani dan penyuluh, sekaligus memperkuat regenerasi petani muda yang adaptif terhadap inovasi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa modernisasi pertanian bukan hanya soal penggunaan mesin, tetapi juga perubahan cara berpikir petani agar lebih efisien dan berdaya saing.

“Modernisasi bukan sekadar penggunaan mesin, tapi perubahan cara berpikir petani. Kita ingin lahir petani muda yang tangguh, inovatif, dan profesional. Dengan alsintan, efisiensi meningkat, produksi naik, kesejahteraan petani terwujud,” ujarnya.

Melalui pendekatan ini, Kementan mendorong petani meninggalkan metode tanam konvensional seperti tanam benih langsung (tabela) yang dinilai kurang efisien, dan beralih ke tanam pindah (transplanting) menggunakan rice transplanter.

Teknologi ini terbukti mampu menekan kehilangan hasil, mempercepat tanam, serta meningkatkan kualitas pertanaman.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan bahwa Brigade Pangan memiliki peran strategis sebagai ujung tombak modernisasi pertanian di lapangan.

“Brigade Pangan adalah ujung tombak di lapangan. Mereka memastikan alsintan digunakan efektif, mempercepat tanam, dan membantu petani beradaptasi dengan teknologi".

"Kami ingin setiap alsintan yang disalurkan benar-benar menjadi sumber produktivitas dan semangat regenerasi,” katanya.

Dalam kegiatan ini, para peserta memperoleh pembekalan tentang pemanfaatan alsintan untuk percepatan tanam, efisiensi tenaga kerja, serta peningkatan indeks pertanaman.

Selain itu, mereka juga dimotivasi menjadi agen perubahan yang menularkan praktik pertanian modern di wilayahnya masing-masing.

Kepala BBPP Batangkaluku sekaligus Penanggung Jawab Brigade Pangan Sidrap, Jamaluddin Al Afgani, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari strategi membangun sistem pertanian tangguh dan mandiri.

“Kita ingin para pengelola Brigade Pangan memanfaatkan alsintan secara maksimal dan menjadi contoh bagi masyarakat, khususnya dalam penggunaan rice transplanter,” ujarnya.

“Dengan dukungan penuh Kementan, Brigade Pangan diharapkan memperkuat kerja sama antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah demi mewujudkan swasembada pangan nasional,” tambahnya.

Brigade Pangan sendiri merupakan kelompok kerja yang beranggotakan petani, penyuluh, dan pengelola alsintan.

Mereka berperan membantu petani mulai dari olah tanah hingga panen secara kolektif.

Keberadaannya dinilai menjadi solusi atas keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian, sekaligus pendorong transformasi menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan teknologi, Kementan optimistis regenerasi petani dan kemandirian pangan nasional dapat terwujud.

BBPP Batangkaluku bersama Brigade Pangan siap menjadi pelopor pertanian modern menuju swasembada pangan yang berdaulat dan berkelanjutan.

(Red)

Rabu, 22 Oktober 2025

Kementan Tanamkan Nilai Cinta Pertanian di Kalangan Santri Sejak Usia Muda


Gowa, Sigapnews.com,  Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong regenerasi petani terus dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk dengan menyasar kalangan santri.

Melalui kegiatan pembelajaran luar kelas atau outing class, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menjadi tempat edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian.

Sebanyak 17 santri dari Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) As-Shafa mengikuti kegiatan tersebut pada Rabu (22/10/2025).

Dalam kunjungan ini, para santri diajak melihat langsung aktivitas pertanian, mengenal berbagai jenis tanaman, dan mempelajari teknik budidaya hidroponik serta pengolahan pupuk organik.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya membangun pertanian masa depan bukan hanya dari sisi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga dari aspek mentalitas dan karakter generasi penerus.

“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi,” tegas Amran.

Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa usia petani di Indonesia saat ini semakin tua, sementara kebutuhan pangan terus meningkat, karena itu, regenerasi petani menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Petani yang ada saat ini sebagian besar sudah lanjut usia, sedangkan kebutuhan pangan tidak berkurang, sehingga itulah mengapa regenerasi petani sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.

Selama kegiatan, para santri tampak antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran.

Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari instruktur BBPP Batangkaluku, tetapi juga aktif bertanya dan mencatat berbagai hal baru yang mereka pelajari.

Suasana belajar yang santai dan interaktif membuat kegiatan berlangsung menyenangkan.

Pembina RTQ As-Shafa, Surya Agusti Nintyas, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan kepada para santri untuk belajar langsung di lingkungan pertanian.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan baru bagi anak-anak binaannya.

“Kami membawa 17 santri dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.

"Alhamdulillah, kami disambut dengan baik dan dibawa berkeliling mengenal berbagai tanaman. Ini pengalaman pertama yang sangat berharga bagi para santri,” tuturnya.

Surya menambahkan, pihaknya berencana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh santri di lingkungan pesantren.

“Harapan kami setelah pulang dari sini, anak-anak bisa mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.

"Di pondok, kami memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, bahkan bisa diterapkan di rumah masing-masing,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, BBPP Batangkaluku menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi petani dan penyuluh, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami pentingnya sektor pertanian sejak dini.

Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap dunia pertanian, sekaligus memperkuat semangat regenerasi petani di masa depan.

Kegiatan serupa rencananya akan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian di berbagai daerah, sebagai bagian dari program nasional untuk membangun SDM pertanian unggul, tangguh, dan berdaya saing global.

(Red)

Pentingnya Generasi Muda dalam Pertanian, Kunjungan Belajar Santri Ke UPT Kementan

Gowa, Sigapnews.com,- UPT Pelatihan Kementerian Pertanian (Kementan), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menjadi tujuan pembelajaran luar kelas bagi generasi muda. Kali ini, sebanyak 17 santri dari Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) As-Shafa melakukan kunjungan outing class untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian, Rabu (22/10/2025).

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, membangun pertanian masa depan bukan hanya soal teknologi dan infrastruktur, tetapi juga soal mentalitas dan karakter para pelaku utamanya.

"Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi," tegasnya.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” ujarnya.

Kegiatan ini disambut hangat oleh tim BBPP Batangkaluku. Para santri diajak berkeliling area balai, mengamati beragam jenis tanaman, dan mendapatkan penjelasan langsung mengenai teknik budidaya tanaman hidroponik dan pengolahan pupuk organik. 

Suasana belajar berlangsung santai dan interaktif, membuat para santri antusias bertanya dan mencatat hal-hal baru yang mereka temui.

Pembina RTQ As-Shafa, Surya Agusti Nintyas, menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan pendampingan dari pihak BBPP Batangkaluku.

"Kami membawa 17 santri dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian. 

"Alhamdulillah, kami disambut dengan baik dan dibawa berkeliling mengenal berbagai tanaman yang dijelaskan secara detail. Ini menjadi pengalaman pertama yang berharga bagi para santri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Surya berharap agar pengetahuan yang diperoleh selama kunjungan ini dapat diterapkan di lingkungan pondok pesantren.

“Harapan kami setelah pulang dari sini, anak-anak bisa menerapkan ilmu yang mereka dapatkan, apalagi kami juga memiliki lahan di pondok. 

"Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan di sana, bahkan di rumah masing-masing,” tambahnya.

Melalui kegiatan outing class ini, BBPP Batangkaluku tidak hanya menjadi tempat pelatihan bagi petani dan penyuluh, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi pelajar dan santri untuk mengenal pentingnya pertanian sejak dini. 

Upaya ini sejalan dengan komitmen Kementerian Pertanian dalam membangun generasi muda yang peduli dan cinta terhadap sektor pertanian.

(Red) 

Selasa, 14 Oktober 2025

Dari Maros, Kementan dan KKP Satukan Langkah Menuju Swasembada Pangan

 


Maros, Sigapnews.com, Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melatih petani penggarap Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (14/10).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani penggarap smart fisheries village (SPV) secara efektif dan berkelanjutan. Materi yang disampaikan mencakup Persiapan dan Pengolahan Lahan Sawah, Persemaian Benih Padi, Pemupukan Berimbang, serta Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan peningkatan kualitas sumber daya manusia petani adalah kunci utama ketahanan pangan Indonesia.

"Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi petani sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan negara kita," ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kebijakan. 
 
“Semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Peran petani, khususnya petani padi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam sambutannya mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap program besar pemerintah yaitu swasembada pangan.

"Ada program besar yang saat ini menjadi tujuan bersama, meskipun ini program di Kementerian Pertanian tetapi kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bagaimana kita secara bersama-sama menuju tercapainya swasembada pangan," ujarnya.

Jamal menambahkan bahwa swasembada pangan artinya negara mampu memenuhi pangan kita secara mandiri.

"Berbicara tentang mandiri pangan kita mulai dari hal yang paling kecil. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu ekstensifikasi seperti cetak sawah rakyat dan intensifikasi seperti peningkatan indeks pertanaman (IP)," jelasnya.

Menurutnya, beberapa hal dasar untuk mencapai IP yaitu terdapat potensi air, ketersediaan benih genjah, pengaturan jadwal tanam dan melakukan pemeliharaan.

Secara terpisah, Kepala BRPBAPPP Maros, Andi Indra Jaya Asaad mengatakan pihaknya siap menyediakan lahan percontohan dan berharap dapat menjadi model integrasi sektor pertanian dan perikanan demi terwujudnya ketahanan pangan.

"Terdapat 22 hektar yang akan digarap oleh smart fisheries village sehingga potensi kerjasama yang dapat dilakukan bersama BBPP Batangkaluku yaitu pengelolaan sawah organik, pembuatan pupuk organik, dan pelatihan budidaya palawija", tutupnya.

(Red)

HUT ke-61 Partai Golkar, Komitmen Sosial untuk Soppeng yang Lebih Sejahtera


Soppeng, Sigapnews.com, Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Soppeng menggelar serangkaian kegiatan sosial dengan tema “Golkar Solid, Indonesia Maju.”

Rangkaian kegiatan ini menjadi momentum bagi partai berlambang pohon beringin itu untuk menegaskan komitmennya hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam ranah politik, tetapi juga sosial dan kemanusiaan.

Kegiatan sosial tersebut digelar di Kantor DPD II Partai Golkar Soppeng, Jalan Merdeka, Kelurahan Lapajung, Kecamatan Lalabata, dan berlangsung sejak Rabu (15/10/2025).

Sejumlah kegiatan meliputi pasar murah, aksi donor darah, hingga pembagian paket sembako bagi masyarakat di seluruh kecamatan di Kabupaten Soppeng.

Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng, H. Andi Kaswadi Razak, menyampaikan bahwa semangat peringatan HUT kali ini tidak hanya dirayakan dengan seremonial, tetapi diwujudkan dalam bentuk nyata kepedulian terhadap warga.

“Golkar lahir dan tumbuh bersama rakyat. Maka setiap langkah kami harus memberi arti. Kebersamaan ini harus terus terjaga, bukan hanya saat perayaan, tapi dalam setiap pengabdian,” ujar Andi Kaswadi Razak.

Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Soppeng, Andi Wahda, S.E., menegaskan bahwa momen HUT ke-61 ini menjadi refleksi atas kiprah panjang Partai Golkar yang terus berupaya berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

“HUT Golkar bukan semata soal usia, tapi tentang kedewasaan dalam melayani. Kami ingin keberadaan Golkar benar-benar memberi manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat Soppeng,” ujarnya di sela kegiatan.

Rangkaian acara dimulai dengan pasar murah yang digelar sejak pukul 08.00 hingga 11.30 Wita. Warga yang hadir dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Panitia juga menyediakan isi ulang gas LPG 3 kg gratis bagi warga yang berbelanja dengan menunjukkan KTP atau fotokopinya.

Langkah ini disambut antusias oleh masyarakat karena membantu meringankan beban ekonomi rumah tangga.

Kegiatan dilanjutkan dengan aksi donor darah pada siang harinya, pukul 13.00 hingga 17.00 Wita, yang melibatkan tenaga medis, relawan, serta kader partai.

Aksi kemanusiaan ini menjadi bentuk nyata solidaritas kader Golkar terhadap sesama.

Tidak berhenti di situ, pada Jumat (17/10/2025), Partai Golkar Soppeng juga akan menggelar pembagian paket sembako secara serentak di seluruh kecamatan.

Kegiatan ini bertujuan menjangkau masyarakat di pelosok agar bantuan yang diberikan benar-benar merata dan dirasakan langsung oleh warga yang membutuhkan.

Sebagai penutup rangkaian perayaan, akan digelar hiburan rakyat bertajuk “Yoker Gembira” di Hark Café & Eatery Malaka, mulai pukul 08.00 hingga 11.30 Wita.

Acara ini dikemas dengan suasana santai dan penuh keakraban antara kader Golkar dan masyarakat, sekaligus menjadi ajang silaturahmi tanpa sekat.

Momentum peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Kabupaten Soppeng ini menunjukkan wajah humanis partai yang terus bertransformasi menjadi kekuatan sosial yang peduli terhadap rakyat.

Di bawah kepemimpinan H. Andi Kaswadi Razak, Golkar Soppeng menegaskan komitmennya untuk tetap solid, peduli, dan konsisten memperjuangkan kesejahteraan masyarakat menuju cita-cita besar: Indonesia Maju.

(Red/YUN) 

Minggu, 12 Oktober 2025

Warga Torete Gelar Aksi Spontanitas Hentikan Aktivitas PT. TAS


Morowali, Sulawesi Tengah, Sigapnews.com, Puluhan warga Desa Torete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, menggelar aksi spontanitas di perempatan jalan houling PT. Teknik Alum Service (TAS) dan jalan nasional Trans Sulawesi Bungku–Kendari, Minggu (12/10/2025).

Aksi tersebut dilakukan warga setelah mengetahui adanya aktivitas penggusuran lahan oleh pihak perusahaan yang diduga dilakukan tanpa sepengetahuan masyarakat setempat. Lahan yang digusur diketahui masih dalam sengketa dan menjadi bagian dari persoalan dana pembebasan aset desa serta lahan pribadi warga yang belum terselesaikan.

Sejumlah warga menilai tindakan perusahaan tersebut telah melanggar kesepakatan bersama, karena proses penyelesaian ganti rugi lahan masih berlangsung.

Pantauan di lokasi menunjukkan aksi didominasi oleh kaum perempuan yang membawa sejumlah karton berisi tuntutan. Di antaranya meminta agar Direktur PT. TAS, Edy Santi, bertanggung jawab atas aktivitas penggusuran dan menghentikan sementara seluruh kegiatan perusahaan hingga persoalan lahan diselesaikan.

Ketua Aliansi Masyarakat Torete, Firna, bersama Ketua Asosiasi Torete Bersatu, Arlan, turut hadir dalam aksi tersebut untuk menyuarakan aspirasi warga.

Hingga berita ini diturunkan, aktivitas houling PT. TAS masih terhenti sementara akibat aksi pemalangan yang dilakukan warga.

(Red)

Kamis, 09 Oktober 2025

Kementerian Pertanian Tingkatkan Kapasitas SDM Lewat TOT Brigade Pangan di Sulawesi Selatan

 


Gowa, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.

Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas Brigade Pangan (BP) yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku serta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, pada 6–8 Oktober 2025 ini, diikuti oleh para pendamping Brigade Pangan dari berbagai kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendamping agar mampu menjalankan peran strategis dalam mendukung kinerja Brigade Pangan di lapangan, khususnya dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Brigade Pangan memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam mengawal produktivitas pertanian di seluruh daerah.

“Brigade Pangan bukan hanya sekadar program, tetapi gerakan besar untuk memastikan setiap lahan produktif dapat dikelola secara optimal oleh SDM pertanian yang terampil dan tangguh.

"Program ini menjadi bagian dari strategi besar Kementerian Pertanian dalam mempercepat swasembada pangan,” ujar Amran.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM Brigade Pangan merupakan langkah penting untuk memastikan efektivitas program di lapangan.

“Brigade Pangan merupakan gerakan nyata yang tidak hanya membantu petani dari sisi teknis, tetapi juga menanamkan semangat kemandirian dan modernisasi pertanian.

"Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin melahirkan SDM pertanian yang cakap, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” jelasnya.

Selama TOT berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi strategis, mulai dari penguatan manajemen kelembagaan, strategi pendampingan petani, hingga penerapan teknologi pertanian modern.

Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan rencana percepatan tanam serta upaya peningkatan indeks pertanaman di wilayah kerja masing-masing.

Dari hasil pelatihan ini, para peserta yang lulus akan menjadi fasilitator bimbingan teknis (bimtek) bagi Brigade Pangan di tingkat kabupaten dan kecamatan.

Mereka diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam memperkuat kelembagaan petani, mengawal kegiatan produksi, serta membangun sinergi antara pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian.

Sebagai tuan rumah pelaksanaan TOT, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menilai kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat sinergi lintas lembaga pertanian.

“Kami berharap alumni TOT ini mampu menjadi ujung tombak dalam mendampingi Brigade Pangan di setiap kabupaten.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mempercepat percepatan tanam, meningkatkan indeks pertanaman, dan memastikan ketersediaan pangan di daerah,” ujarnya.

Program Brigade Pangan sendiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, penyuluh, dan petani.

Fokus utama program ini mencakup penguatan kelembagaan petani, percepatan tanam, optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), serta peningkatan produktivitas lahan pertanian.

Melalui pelatihan TOT ini, para pendamping tidak hanya dibekali dengan kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab sosial dalam mendampingi petani.

Kementerian Pertanian berharap, Brigade Pangan akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga ketersediaan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

(Red)

Rabu, 08 Oktober 2025

Lewat Penanaman Jagung Kepolres Soppeng dan Pemkab Bersinergi Menuju Swasembada Pangan 2025


Soppeng, Sigapnewsm.com,Dalam upaya mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan nasional tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng bersama Kepolisian Resor (Polres) Soppeng menggelar kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV yang dilaksanakan secara nasional pada Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini dipusatkan di halaman Polsek Lilirilau, Kabupaten Soppeng, dan terhubung secara nasional melalui Zoom Meeting Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV yang berlangsung dari pukul 10.30 hingga 12.00 WITA.

Penanaman jagung tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Kapolri Nomor ST/2276/X/KEP/2025 tertanggal 3 Oktober 2025 tentang pelaksanaan tanam jagung serentak kuartal IV.

Program ini menjadi bagian dari Rencana Kerja Polres Soppeng Tahun Anggaran 2025, selaras dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah Polres Soppeng dalam mendorong tercapainya swasembada pangan nasional.

“Kegiatan ini menunjukkan sinergitas yang kuat antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam memperkuat kemandirian pangan.

"Melalui gerakan tanam jagung serentak ini, kita berharap produksi pertanian di Soppeng semakin meningkat dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Bupati Suwardi Haseng.

Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada hasil pertanian, tetapi juga menjadi sarana memperkuat kebersamaan lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Sementara itu, Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K. menegaskan komitmen Polri untuk berperan aktif dalam mendampingi dan mengawal pelaksanaan program tanam jagung agar berjalan optimal dan tepat sasaran.

“Polri siap berperan aktif dalam mendampingi serta mengawasi pelaksanaan program tanam jagung ini agar berjalan optimal dan tepat sasaran. Ini adalah wujud komitmen kami untuk mendukung swasembada pangan nasional,” tegas AKBP Aditya Pradana.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil produksi jagung, tetapi juga memperkuat kerja sama lintas sektor antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Melalui sinergi tersebut, Kabupaten Soppeng diharapkan dapat menjadi salah satu daerah yang berkontribusi signifikan terhadap ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Asisten Setda Soppeng, Pimpinan Cabang Bulog, Dandim 1423 Soppeng, jajaran pejabat Polres Soppeng, Koordinator Penyuluh Pertanian, serta para Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Lilirilau.

Personel Polsek Lilirilau juga ikut ambil bagian secara langsung dalam kegiatan penanaman di lapangan.

Momentum ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

Kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Soppeng sekaligus memperluas partisipasi masyarakat dalam program ketahanan pangan nasional.

Selain menjadi wujud dukungan terhadap kebijakan nasional, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta memperkuat posisi Kabupaten Soppeng sebagai lumbung pangan potensial di Sulawesi Selatan.

(Red/*)

Dari Jualan Online Hingga Jadi Duta UNJ, Nur Syifa Buktikan Doa Orang Tua Tak Pernah Sia-sia


Jakarta, Sigapnews.com, Sosok Nur Syifa Nadiastuti, wisudawati Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mencuri perhatian publik dalam prosesi wisuda UNJ gelombang pertama sesi ketiga yang digelar pada Rabu (8/10).

Di balik senyumnya yang hangat, tersimpan kisah perjuangan luar biasa. Selama empat tahun menempuh pendidikan, Syifa berhasil mengukir lebih dari 150 prestasi tingkat nasional dan internasional.

Sejak kecil, Syifa telah ditempa dalam lingkungan yang sarat doa dan harapan dari kedua orang tuanya. Ia tumbuh dengan pesan sederhana yang kini menjadi kompas hidupnya: menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan agama.

“Dulu aku belum memahami makna doa itu, tapi orang tua selalu membimbingku untuk menjadi anak yang pintar, berprestasi, dan bisa menginspirasi banyak orang,” ujarnya saat ditemui tim Humas UNJ seusai wisuda.

Memasuki dunia perkuliahan di UNJ, Syifa berpegang pada pesan terakhir sang ayah: “Jadilah mahasiswa terbaik.” Kalimat itulah yang menuntunnya menapaki masa kuliah dengan semangat pantang menyerah.

Menempuh studi di bidang manajemen bukan keputusan spontan bagi Syifa.

Ia menyadari bahwa manajemen bukan sekadar soal bisnis, tetapi juga tentang mengatur hidup dan mewujudkan impian.

“Aku ingin jadi pekerja kantoran yang keren sekaligus pengusaha sukses. Karena itu aku belajar manajemen agar tahu cara memimpin dan mengelola bisnis,” katanya.

Kini, cita-cita itu mulai terwujud. Sebelum diwisuda, Syifa telah diterima bekerja di Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia.

Selain itu, ia juga aktif sebagai konten kreator edukasi dengan total pengikut mencapai 150 ribu di platform Instagram dan TikTok.

Selama empat tahun di UNJ, Syifa mencatat berbagai prestasi: mulai dari Duta UNJ, Mahasiswa Berprestasi Utama, hingga pembicara di forum nasional dan internasional.

Ia juga pernah mewakili UNJ sebagai Duta di bawah koordinasi Humas UNJ, di mana ia belajar etika komunikasi, public speaking, serta profesionalitas.

“Menjadi Duta UNJ itu penuh pengalaman berharga. Aku pernah mendampingi Reza Rahadian, menjadi MC bersama Narji, dan belajar tampil percaya diri di depan umum,” kenangnya.

Pengalaman magang di Humas UNJ menjadi titik balik dalam karier profesional Syifa. Ia belajar langsung bagaimana menjaga citra lembaga dan menjalin komunikasi efektif.

“Magang di Humas membuatku paham profesionalitas kerja. Itu yang jadi bekal hingga diterima magang di anak perusahaan BUMN dan akhirnya direkrut sebelum wisuda,” jelasnya.

Di luar kampus, Syifa juga dikenal sebagai pembicara dan juri lomba esai ilmiah di berbagai universitas bergengsi seperti UI, IPB, UGM, UNDIP, dan UNNES.

Pengalamannya sebagai peserta lomba esai membuatnya ingin berbagi inspirasi kepada mahasiswa lain.

“Aku selalu bilang ke peserta, kamu tidak akan berhasil kalau melewati kegagalan tanpa evaluasi,” tuturnya.

Namun di balik gemerlap prestasi, Syifa menyimpan kisah duka yang mendalam. Sang ayah, yang selama empat tahun setia mengantarnya ke kampus setiap hari, meninggal dunia sehari sebelum dirinya menjalani sidang skripsi.

“Papah selalu antar jemput aku dari pagi sampai malam, dalam panas, hujan, dan badai. Dukungan papah itu yang membuat aku semangat kuliah dan berprestasi,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Kini setiap penghargaan yang diraihnya menjadi persembahan khusus untuk mendiang sang ayah. “Doa papah selalu jadi kekuatan aku. Semoga beliau bisa lihat aku dari sana dan bangga,” tambahnya lirih.

Sebelum kuliah, Syifa terbiasa membantu ibunya berjualan di lokapasar daring. Dari pengalaman itulah ia belajar strategi pemasaran digital, negosiasi, dan promosi produk.

“Dari jualan online bareng ibu, aku belajar cara iklan dan jualan. Ternyata seru banget dan itu jadi dasar karierku sekarang,” ujarnya.

Syifa menutup perbincangan dengan penuh makna. Ia mengaku bersyukur bisa menempuh pendidikan di UNJ yang menjadi tempat tumbuh dan berprosesnya hingga kini.

“Aku bersyukur kuliah di UNJ. Di sini aku belajar banyak hal yang nggak bisa didapat di tempat lain,” katanya.

Bagi Syifa, kesuksesan bukan hanya miliknya, tetapi juga hasil doa dan dukungan keluarga.

“Doa orang tua, kerja keras, dan pengalaman di UNJ jadi bekal utama aku untuk terus melangkah. Semoga bisa bermanfaat bagi banyak orang, seperti doa papa dan mama sejak dulu,” tutupnya dengan senyum penuh haru.

(Redho)

Selasa, 30 September 2025

Penguatan Peran Brigade Pangan, UPT Kementan Gelar Pelatihan di Rappang


Sidrap, Sigapnews.com- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertania (BPPSDMP)  c.q Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan bagi Pengelola dan Pendamping Brigade Pangan Makkoring pada 29 September hingga 1 Oktober 2025 di Desa Lasiwala, Kabupaten Sidenreng Rappang.


Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran Brigade Pangan (BP) Makkoring sebagai garda terdepan dalam mendukung swasembada pangan di tingkat lokal. Selama tiga hari, peserta mendapatkan materi dari Widyaiswara BBPP Batangkaluku dan penyuluh pendamping, termasuk praktik pengoperasian serta teknik pembibitan menggunakan alat mesin pertanian rice transplanter.


Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utamanya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan.


"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan," kata Mentan Amran.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa Brigade Pangan harus berfungsi sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan pangan di tingkat daerah.


“Brigade Pangan adalah ujung tombak lapangan. Oleh karena itu, data harus sinkron, strategi harus jelas, dan pengawalan harus berkelanjutan agar produktivitas benar-benar meningkat,” ungkapnya.


Salah satu peserta pelatihan, Suparman selaku Manajer BP Makkoring mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas dirinya bersama tim.


“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru, khususnya dalam pengoperasian rice transplanter dan teknik pembibitan yang lebih efisien," jelasnya.


Hal senada disampaikan Asrul selaku Penyuluh Pendamping, menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengelola BP terutama penerapan alsintan rice transplanter yang mana saat ini petani terkendala oleh terbatasnya buruh tanam dan bergesernya pola sistem tanam pindah ke tanam benih langsung


"Olehnya itu kami mendukung penuh penerapan rice transplanter di lahan petani. Di samping memudahkan petani dalam budidaya, juga memberikan tambahan penghasilan bagi kelembagaan BP," sebutnya.


Asrul berharap agar pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan oleh Kementan sehingga pengetahuan, pemahaman, dan pelaksanaan oleh pengelola BP di lapangan dapat dirasakan kehadirannya oleh petani.


Pelatihan ini juga menjadi bukti nyata peran Kementerian Pertanian melalui BBPP Batangkaluku dalam mendukung optimalisasi alsintan di tingkat lapangan.


Dengan keterampilan yang dimiliki, pengelola dan pendamping BP diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan, sekaligus solusi atas permasalahan yang dihadapi petani, seperti keterbatasan tenaga kerja tanam dan pergeseran pola budidaya.

Sabtu, 27 September 2025

Panen Raya Jagung Jadi Strategi Kedaulatan Pangan, Bukan Sekadar Seremonial


Gowa, Sigapnews.com, Panen raya jagung serentak yang digelar di berbagai wilayah Indonesia pada Sabtu (27/9/2025) menjadi momentum penting dalam perjalanan Indonesia menuju kedaulatan pangan. Tidak sekadar seremoni, kegiatan ini dipandang sebagai strategi konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Acara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berlangsung meriah dengan kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Dalam sambutannya, Amran menegaskan bahwa lonjakan produksi pangan nasional merupakan buah dari kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani.

“Jagung adalah komoditas strategis, dan panen serentak hari ini menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat menuju swasembada.

"Produksi jagung nasional meningkat 2,7 juta ton dengan nilai tambah sekitar Rp15 triliun yang langsung dirasakan petani.

"Padi juga naik tiga juta ton dengan potensi surplus empat juta ton bernilai lebih dari Rp113 triliun.

"Ini bukti konkret kepemimpinan Presiden Prabowo yang berpihak pada kesejahteraan petani,” ujar Amran.

Menurutnya, pencapaian ini tak lepas dari penyederhanaan regulasi, percepatan distribusi sarana produksi, hingga bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digelontorkan pemerintah.

“Prinsipnya sederhana, selama itu menyejahterakan petani, pemerintah akan lakukan dengan segala cara.

"Alhamdulillah, kita optimis swasembada akan tercapai lebih cepat sebagaimana arahan Presiden,” tambahnya.

Panen Serentak di Seluruh Nusantara

Kementerian Pertanian mencatat, panen raya kali ini mencakup 1.788 hektare lahan dengan estimasi hasil 7.153 ton jagung. Adapun sepanjang Januari–Agustus 2025, total produksi jagung nasional sudah mencapai 11,18 juta ton. Angka tersebut menjadi sinyal positif bagi kemandirian pangan Indonesia.

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, yang turut menghadiri panen raya di OKU Timur, Sumatera Selatan, menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan kerja nyata bersama.

“Panen raya ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah strategis untuk memastikan pangan kita cukup, harga stabil, dan kesejahteraan petani meningkat. Jika ketersediaan pangan terjaga, maka masyarakat tenang dan petani semakin sejahtera,” katanya.

Dukungan Penuh Polri

Dukungan atas program swasembada pangan juga datang dari Kepolisian Republik Indonesia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan kesiapan Polri dalam mengawal distribusi pangan hingga pembangunan infrastruktur penyimpanan.

“Hingga saat ini, penanaman jagung sudah dilakukan di 483.822 hektare dari total 819.081 hektare yang tersedia, dengan target akhir mencapai satu juta hektare.

"Pada panen kuartal ketiga, lahan 166.512 hektare menghasilkan estimasi 751.442 ton. Khusus panen raya hari ini, luas lahan 1.788 hektare ditargetkan menghasilkan 7.153 ton,” jelasnya.

Selain itu, Polri juga membangun 18 gudang penyimpanan di 12 provinsi dengan kapasitas total 800.000 ton. Dari jumlah tersebut, 17 gudang sudah selesai, dan satu unit di Papua segera rampung.

“Gudang ini kami siapkan agar hasil jagung dapat terserap optimal oleh Bulog dan harga tetap stabil sesuai acuan,” tambah Kapolri.

Kalimantan Barat Jadi Lumbung Baru

Tak hanya Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan, Kalimantan Barat juga muncul sebagai salah satu daerah dengan potensi besar. Kapolda Kalbar dalam laporannya menyampaikan produktivitas jagung di wilayahnya mencapai 7–8 ton per hektare.

Mentan Amran menilai Kalbar berpeluang menjadi lumbung pangan nasional sekaligus daerah penghasil untuk ekspor. “Jika penanaman 374.000 hektare di Kalbar terealisasi, sekali musim tanam bisa menghasilkan sekitar Rp10,2 triliun. Harapan kita, Kalbar menjadi terdepan untuk ekspor, sehingga pendapatan petani meningkat signifikan,” pungkasnya.

Dari Seremoni ke Strategi

Panen raya jagung 2025 ini menegaskan bahwa upaya mencapai swasembada pangan tidak lagi sebatas jargon.

Produksi meningkat, infrastruktur penyimpanan tersedia, regulasi dipermudah, hingga dukungan keamanan dari Polri – semuanya mengarah pada satu tujuan: kedaulatan pangan Indonesia.

Momentum ini menjadi pesan jelas bahwa swasembada pangan bukan lagi sekadar mimpi, melainkan strategi nyata yang dijalankan bersama antara pemerintah, DPR, aparat keamanan, dan tentu saja para petani sebagai garda terdepan.

(Red/Yun)

Modernisasi Pertanian, Kementan Dorong Pemanfaatan Alsintan untuk Swasembada Pangan

 


Gowa, Sigapnews.com,– Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian dalam menghadapi tantangan pangan nasional. Salah satu langkah penting adalah memperkuat pelatihan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani dan penyuluh pertanian.

Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui kunjungan Tenaga Ahli Menteri (TAM) Bidang Pengembangan Pertanian Presisi, Desrial dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Pembiayaan Pertanian Mat Syukur ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sabtu(27/09/2025). 

Dalam kunjungan ini, TAM bersama Kepala Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eko Nugroho Dharmo Putro melakukan pengecekan langsung ke bengkel Alat Mesin Dan Pertanian (Alsintan) yang dimiliki BBPP Batangkaluku.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya pemanfaatan alsintan.

"Modernisasi pertanian melalui alsintan adalah kunci untuk mengejar target produksi, memperkuat Brigade Pangan, dan mewujudkan kedaulatan pangan bangsa. Tanpa alsintan, kita tidak akan mampu melakukan percepatan olah tanah dan tanam tiga kali dalam setahun," tegas Menteri Pertanian.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pelatihan alsintan  harus terus ditingkatkan sebagai pusat pembelajaran petani.

"SDM pertanian yang menguasai alsintan adalah garda terdepan dalam percepatan tanam, panen, hingga pengolahan hasil pertanian. Inilah yang akan membawa pertanian Indonesia." ujarnya.

Bengkel alsintan ini menjadi salah satu fasilitas unggulan di BBPP Batangkaluku, karena tidak hanya digunakan untuk praktik pelatihan, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran bagi petani dan penyuluh untuk memahami cara penggunaan, perawatan, hingga perbaikan alsintan.

Usai melakukan pengecekan, TAM kemudian berdiskusi dengan Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani mengenai strategi balai dalam memperkuat peran alsintan untuk mendukung produktivitas pertanian.

Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menyampaikan bahwa pelatihan alsintan menjadi ciri khas yang membedakan BBPP Batangkaluku dengan balai pelatihan lainnya.

"Di sini kami memberikan pembekalan kepada petani dan penyuluh agar mereka tidak hanya mampu mengoperasikan alsintan, tetapi juga memahami aspek pemeliharaan dan perbaikan. Keunggulan ini penting agar alsintan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal di lapangan," ujarnya.

Menanggapi hal itu, TAM Desrial memberikan apresiasi sekaligus dorongan agar BBPP Batangkaluku terus fokus mengembangkan pelatihan alsintan.

"BBPP Batangkaluku memiliki keistimewaan dalam membina petani melalui pelatihan alsintan. Harapan kami, balai ini semakin memperkuat pembelajaran bagi petani dan penyuluh untuk mendukung program Brigade Pangan. Brigade Pangan inilah yang akan menjadi motor percepatan produktivitas, mewujudkan tanam tiga kali setahun (IP 300), dan menuju swasembada pangan nasional," tegasnya.

Penggunaan alsintan menjadi faktor kunci dalam modernisasi pertanian. Alsintan berperan penting untuk mempercepat seluruh proses pertanian mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Dengan penggunaan alsintan, pekerjaan yang biasanya memakan waktu berhari-hari dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam.

Selain itu, alsintan juga membantu mengatasi keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian. Dengan semakin berkurangnya jumlah petani muda, penggunaan alsintan menjadi solusi strategis agar produktivitas tetap terjaga bahkan meningkat.

Kementerian Pertanian menegaskan bahwa keberhasilan program tanam tiga kali setahun (IP 300) sangat ditopang oleh keberadaan alsintan. Tanpa alsintan, percepatan olah tanah dan tanam akan sulit terwujud. Karena itu, kemampuan petani dan penyuluh dalam menguasai alsintan menjadi faktor penentu keberhasilan program.

Dengan adanya fasilitas bengkel alsintan, BBPP Batangkaluku tidak hanya berperan sebagai tempat pelatihan reguler, tetapi juga sebagai pusat unggulan pelatihan alsintan di Indonesia.

Melalui pelatihan ini, petani diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan alsintan di lapangan, mendukung efisiensi biaya produksi, mempercepat proses budidaya, serta meningkatkan produktivitas pertanian.

(Red) 

Selasa, 23 September 2025

Kenalkan Pertanian Sejak Dini, UPT Pelatihan Kementan Edukasi Siswa SDIT Al Fikri


Makassar, Sigapnews.com, Sebanyak 105 siswa SDIT Al Fikri Makassar mengikuti kegiatan outing class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Selasa (23/9/2025).

Dalam kegiatan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan praktik bercocok tanam hidroponik serta pengelolaan ternak ayam pedaging dan petelur. Suasana belajar berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, karena siswa diberi kesempatan untuk mencoba langsung.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pertanian untuk mendukung keberlanjutan pangan nasional.
“Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya agar sektor pertanian tetap produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani perlu terus digalakkan agar produksi pangan tetap terjaga.
“Segala tantangan petani muda harus dicarikan solusi dan difasilitasi agar tetap bersemangat berproses di bidang pertanian,” jelasnya.

Kepala SDIT Al Fikri, Ismu Haryati, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan BBPP Batangkaluku. Ia menilai kegiatan ini selaras dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan.

“Anak-anak sangat antusias karena bisa praktik langsung. Kami berharap mereka terinspirasi dan mencoba menerapkan ilmu yang didapat di sekolah,” katanya.

Kegiatan outing class ini menjadi bentuk sinergi positif antara dunia pendidikan dengan BBPP Batangkaluku, sekaligus upaya menanamkan minat pertanian sejak dini kepada generasi penerus bangsa.

(Red)

Rabu, 17 September 2025

Outing Class Kementan, Siswa Diajak Cinta Pertanian


Gowa, Sigapnews.com, Puluhan siswa Sekolah Alam Darul Istiqamah tampak antusias mengikuti outing class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Rabu (17/9/2025). Dengan penuh keceriaan, mereka belajar mengenal dunia pertanian melalui praktik langsung, mulai dari menanam hortikultura, budidaya jamur tiram, hingga pengolahan hasil pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian. “Keterlibatan petani muda menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Mereka harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani penting karena mayoritas petani saat ini sudah berusia tua. “Sedangkan kebutuhan pangan terus meningkat. Karena itu, mendorong lahirnya petani muda menjadi kunci ketahanan pangan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, siswa kelas 3 dan 4 mendapat materi menanam hortikultura, pengolahan hasil pertanian, serta pengenalan alsintan. Sementara siswa kelas 5 dan 6 diajarkan budidaya jamur tiram, pembuatan trichoderma, hidroponik, dan pengolahan jahe.

Guru pendamping, Fatmawati, menyebut outing class ini bertujuan menanamkan kecintaan anak terhadap pertanian dan alam. “Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga menstimulasi motorik anak-anak melalui praktik langsung,” ujarnya.

Para siswa tampak bersemangat saat mencoba menanam bunga kol, mengemas olahan jahe, hingga praktek inokulasi trichoderma. Suasana interaktif itu membuktikan bahwa pertanian dapat dipelajari dengan cara menyenangkan sekaligus inspiratif.

Diharapkan pengalaman ini menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda untuk mencintai pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan bangsa.

(Red)

Senin, 15 September 2025

Bupati Soppeng : Olahraga Jadi Gerakan Nasional untuk Bangun Karakter dan Kesehatan Bangsa

 


Soppeng, Sigapnews.com, Pemerintah Kabupaten Soppeng menggelar upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 tahun yang dilangsungkan di Halaman Kantor Bupati Soppeng, Jalan Salotungo, Senin (15/9/2025).

Upacara berlangsung khidmat dengan Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, bertindak selaku inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Bupati membacakan sambutan resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang menegaskan pentingnya olahraga sebagai bagian dari gerakan kebangsaan.

Menurutnya, olahraga tidak hanya membangun kesehatan jasmani, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter, daya juang, dan persatuan bangsa.

Bupati Suwardi menegaskan kembali pesan Presiden RI yang mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai budaya hidup.

Ia menekankan bahwa bangsa yang sehat, kuat, dan tangguh lahir dari generasi yang terbiasa berolahraga sejak dini.

“Olahraga adalah jalan membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara fisik, berkarakter, dan memiliki jiwa patriotisme,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, komunitas, hingga dunia usaha, untuk ikut ambil bagian dalam membangun ekosistem olahraga yang berkelanjutan.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada para atlet Soppeng yang berhasil mengharumkan nama daerah di kancah internasional.

Muhammad Armyn, peraih medali emas di Pentathlon Asia Championship 2024 di Thailand.

Mulki JP. Asnawi dan Jabir Saleh Asnawi, keduanya sukses menyabet medali emas di ajang The 8th Karate Do Gojukai Global Championship 2025 di Jepang.

Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Soppeng atas dedikasi dan perjuangan para atlet.

“Prestasi yang diraih para atlet ini adalah bukti bahwa Soppeng memiliki potensi besar di bidang olahraga.

"Pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan penuh agar lahir lebih banyak atlet unggul dari daerah ini,” tegas Bupati.

Selain penghargaan, momentum Haornas juga dijadikan ajakan untuk memperluas akses olahraga bagi masyarakat.

Bupati menekankan perlunya pembangunan ruang publik yang ramah olahraga, penguatan pembinaan atlet berbasis sport science, serta dorongan pada industri dan pariwisata olahraga.

Kepada generasi muda, ia berpesan agar tidak terjebak gaya hidup pasif.

“Mulailah dengan hal sederhana, seperti bersepeda, berenang, atau memainkan olahraga tradisional bersama teman-teman. Jadikan olahraga sebagai aktivitas harian, bukan sekadar kegiatan seremonial,” imbaunya.

Pemerintah Kabupaten Soppeng menegaskan bahwa olahraga adalah bagian penting dari pembangunan manusia, berdampingan dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Melalui dukungan infrastruktur, pelatihan berbasis ilmiah, serta penghargaan kepada atlet berprestasi, diharapkan lahir generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi.

“Olahraga bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membentuk masyarakat yang sehat, produktif, dan memiliki semangat gotong royong.

"Dengan kebersamaan, kita bisa menjadikan olahraga sebagai kekuatan untuk membangun daerah,” pungkas Bupati Suwardi.

(Red/Yun)

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved