-->

Rabu, 23 April 2025

Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Kunjungi Ogan Ilir untuk Tanam Padi Serentak

Ogan Ilir - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan hari ini dalam rangka memimpin kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi secara nasional. Dalam kegiatan tersebut, Presiden turut serta dalam kegiatan tanam padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien di area yang luas.

“Alhamdulillah, hari ini saya diundang oleh Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatra Selatan untuk melihat peningkatan  lahan dari yang tadinya rawa dan tidak produktif dan katanya disini adalah tempat buaya. Sekarang sedang dibangun 105.000 hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia. Tadi saya sendiri mencoba , kaget juga, saya untuk pertama kali mengendalikan drone,”ujar Presiden Prabowo pada kegiatan tanam di Desa Pelabuhan Dalam Kec. Pamulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu(23/4).

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam mendorong swasembada pangan nasional. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya manajemen air dan perawatan lahan yang optimal untuk memastikan hasil panen maksimal.

“Drone itu yang menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang  tadinya 1 hektare ke tenaga manusia  dikerjakan selama 25 hari sekarang 25 hektare 1 hari dan ini nanti ada 100.000 hektar sawah yang produktif disini,”kata Presiden Prabowo. 

 Presiden Prabowo mengatakan sesuai laporan yang di terima Beliau, program ini diperkirakan akan meningkatkan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun—kenaikan sebesar 25 persen. Langkah nyata ini tentu menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi menuju posisi sebagai lumbung pangan dunia.

“Kita sudah bisa membantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara yang minta-minta, kita negara yang membantu. Ini membanggakan. Negara kuat adalah negara yang mampu menjamin ketahanan pangannya sendiri,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama bangsa. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani dan pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam transformasi sektor pertanian ini.

“Terima kasih kepada semua unsur , Terima kasih Menteri Pertanian dan semua jajarannya , semua stakeholder, semua unsur saya ucapkan terima kasih juga pemerintah-pemerintah daerah para gubernur, bupati, pemimpin-pemimpin di daerah, kelompok tani”.

“Semuanya bahu-bahu dari semua daerah kita angkat kemampuan kita, kita angkat penerimaan janji yang didapat oleh para petani kita, para petani kita adalah kelompok produsen, kelompok yang menghasilkan pangan untuk seluruh bangsa Indonesia kalau pangan kita aman , negara aman”kata Presiden Prabowo. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Mentan menyampaikan bahwa pada bulan April ini, penanaman serentak dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.

“Khusus Sumatera Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini kita optimis bisa mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan hanya target, tapi berdasar realita dan tren positif serapan serta produksi,” ujar Mentan Amran.

Mentan Amran juga menambahkan bahwa serapan beras nasional hingga April ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dan stok beras nasional tembus 3 juta ton—angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

“Dalam program ini, pemerintah juga telah memperbaiki irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah, yang akan semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani,” kata Mentan Amran.

Menko Pangan, Zulkifli Hasan, turut menyatakan keyakinannya terhadap kinerja sektor pertanian nasional. Ia menyebut Menteri Pertanian sebagai sosok tangguh yang telah mendorong produksi dalam negeri ke arah swasembada.

“April ini stok beras kita 3 juta ton. Jika kondisi normal hingga 2026, kita tidak perlu impor beras lagi. Apalagi Mentan terus menggenjot penanaman dan membuka lahan baru, walaupun irigasi belum semuanya selesai. Jika irigasi tuntas dan tidak ada kemarau panjang, produksi akan melimpah,” kata Menko Zulhas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan. 

“Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan,” tutup Menko Zulhas. 

Diketahui, kegiatan tanam serentak ini dilaksanakan secara hybrid di 14 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, hingga NTB dengan melibatkan ribuan petani dan penyuluh lapangan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, jajaran Forkopimda, serta ribuan petani yang antusias mengikuti proses tanam padi secara langsung.

(Red) 

Jumat, 18 April 2025

Antara Kritik dan Solusi Internal yang Bermartabat

Soppeng, Sigapnews.com, Dalam dunia jurnalistik, wartawan sering dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,ujung tombak demokrasi yang membongkar ketidakadilan dan menyuarakan kebenaran. 

Namun di balik gemerlap sorotan publik, terkadang kritik antar sesama jurnalis justru memicu kesalahpahaman bahkan melahirkan pahlawan-pahlawan munafik yang lebih sibuk menyudutkan rekan seprofesi daripada memperbaiki masalah secara kolektif.  

Tidak jarang kritik terhadap kinerja atau etika jurnalis lain disampaikan secara terbuka tanpa dialog internal terlebih dahulu. 

Alih-alih membangun,hal ini justru memecah belah solidaritas dan menciptakan persepsi negatif di mata publik. 

Padahal, persoalan internal seharusnya diselesaikan dengan diskusi profesional bukan melalui pemberitaan yang berpotensi mencemarkan integritas sesama wartawan.  

"Kita sering lupa bahwa sebelum menyoroti kesalahan orang lain, ada mekanisme internal seperti dewan pers atau organisasi profesi yang bisa menjadi mediator, ungkap HR,

"Jurnalis harus menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah tanpa merusak reputasi kolega", tandasnya. 

Ironisnya, beberapa oknum menjadikan kritik sebagai alat untuk mendongkrak popularitas pribadi, seolah-olah mereka paling benar dan berani. 

Padahal, idealisme sejati terletak pada upaya memperbaiki industri media dari dalam, bukan sekadar pencitraan. 

Jika setiap kesalahan dibesar-besarkan tanpa solusi, yang muncul bukanlah pahlawan, melainkan hipokrisi yang merugikan profesi ini.  

Kritik itu perlu, tapi harus proporsional dan bertanggung jawab, Jurnalis adalah cermin masyarakat. Jika kita tidak bisa berbenah diri, bagaimana bisa kita meminta akuntabilitas dari pihak lain

Jurnalis memang pahlawan informasi, tetapi gelar itu harus dipertahankan dengan integritas, bukan pencitraan semu. 

Mari kembalikan semangat kolegialitas, selesaikan masalah dengan dialog, dan jadikan kritik sebagai pisau bedah yang menyehatkan bukan pisau belati yang menusuk sesama.

(Yun) 

Brigade Pangan Sidrap Siap Menuju IP 300 dan Swasembada Pangan 2025


Sidrap, Sigapnews.com, Seluruh Brigade Pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang mengikuti rapat koordinasi pangan II dalam rangka penerapan IP 300 tahun 2025 yang dilaksanakan di lapangan upacara SKPD Sidrap, Rabu (16/4).


Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah seluruh elemen dalam mendukung kebijakan strategis di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar utama bagi stabilitas sebuah negara. 

Mentan Amran mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kondisi darurat pangan global yang bisa berdampak serius pada Indonesia jika tidak diantisipasi dengan baik.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak.

“Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, teknologi lainnya dan inovasi. 

"Sementara ekstentifikasi kita dorong oplah pada lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” papar Idha.

Dalam rakor tersebut, ditetapkan penerapan IP 300 di lahan 51.839 hektare dengan target produksi 1.051.869 ton GKP per tahun untuk mendukung swasembada pangan.

Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Prof Fadjry Djufry selaku Pj. Swasembada Pangan Sulsel mengapresiasi langkah Bupati Sidrap yang menargetkan 1 juta ton lebih produksi beras yang siap mendukung swasembada pangan nasional. 


"Kami sangat berharap Kabupaten Sidrap menjadi contoh pertanian maju dan kabupaten pertama melaksanakan program IP 300 secara serentak dan menggunakan semua peralatan modern sehingga bisa menghemat waktu dan menghasilkan kualitas gabah yang lebih baik,” ungkap Prof Fadjry dalam sambutannya.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif. Dalam arahannya, ia menyebut hasil panen berpotensi meningkat karena sejumlah faktor pendukung sudah terpenuhi, seperti ketersediaan pupuk dan air yang lancar, benih yang berkualitas, serta harga gabah yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp6.700 per kilogram.

“Teknologi pertanian yang kita miliki sangat banyak, tanah kita cukup luas, Maka target saya, melalui rumusan rapat tudang sipulung sudah dipersiapkan untuk kita melakukan langkah berani menanam 3 kali setahun atau IP 300,” jelas Syaharuddin.

Manager Brigade Pangan Alesalewo , Agung mengatakan pihaknya akan berkomitmen penuh untuk mengawal swasembada pangan.

"Bantuan alat mesin pertanian akan kami optimalkan sebaik mungkin, untuk mendukung percepatan tanam dan efisiensi kerja di lapangan. Kami juga siap mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan hingga pascapanen," jelas Agung.

(Red) 

Kamis, 17 April 2025

Menggali Potensi Ketahanan Pangan Nasional Lewat Brigade Pangan Kementan

Jakarta, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utama dalam hal ini beras, sebagai bagian dalam upaya mengejar target swasembada pangan. Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan sambutan pembukaan pelatihan bagi Brigade Pangan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Amran mengatakan melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.

“Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektar per brigade. Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.

Selain itu, Brigade Pangan diberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian, pelatihan, serta akses ke benih unggul, pupuk, dan pestisida. “Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda,” katanya.

Salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan menurut Amran adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan pemanfaatan alsintan, dapat membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.

“Dalam situasi di mana tenaga kerja pertanian semakin berkurang, alsintan menjadi solusi untuk memastikan proses pertanian tetap berjalan lancar. Dengan penggunaan alsintan pengelolaan lahan lebih terstruktur, termasuk optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat,” tutur Menteri Amran.

“Alsintan bukan hanya alat,
tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak,” papar Amran.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan. Saat ini, jumlah Brigade Pangan yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025.

“Saat ini, Brigade Pangan yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 Hektar yang tersebar di 12 Provinsi,” ungkap Santi.

Dengan jumlah Brigade Pangan dan luas lahan wilayah kerja Brigade Pangan tersebut, Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 2.347 unit berupa Traktor Roda 4 sebanyak 647 unit, TR2 sebanyak 1.391 unit, dan Crawler sebanyak 309 unit.

Santi menjelaskan dalam rangka meningkatkan kompetensi petani pengelola Brigade Pangan dalam mengoptimalkan kinerja alat dan mesin pertanian, maka Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM Pertanian yaitu Pelatihan bagi Brigade Pangan.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty juga menjelaskan secara teknis bahwa Pelatihan dilaksanakan dengan beberapa sesi dimana setiap pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari secara offline.

“Pelatihan yang dibuka serentak di 12 provinsi lokasi Oplah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola Brigade Pangan dalam mengoperasikan TR2 dan TR4 untuk mengoptimalkan olah tanah di wilayah kerja BP dan menyusun laporan usaha tani serta penyisihan pendapatan untuk biaya penyusutan Alsintan,” terang Inneke.

Ditambahkan Inneke, untuk Bulan April Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 30 April 2025 di 12 Provinsi wilayah Oplah. Dengan target peserta pelatihan sebanyak 16.382 orang.

“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan ini bisa mendorong pertanaman dan panen padi khususnya di 12 provinsi lokasi Oplah ini, guna mendorong terwujudnya swasembada pangan dalam waktu dekat ini”, tegas Inneke.

(Red) 

Selasa, 15 April 2025

Efisiensi Pertanian Meningkat: Brigade Pangan di Sidenreng Rappang Manfaatkan Alsintan

Sidenreng Rappang, Sigapnews.com, Petani yang tergabung dalam Brigade Pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, mulai mengoptimalkan pengolahan lahan dengan memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian. Selasa (15/4/2025).

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pengoptimalan lahan serta penerapan teknologi modern menjadi kunci utama dalam mendorong peningkatan hasil produksi pertanian. 

“Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi". 

"Kami berkomitmen mengadopsi mekanisasi di seluruh lini kegiatan pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” ujarnya. 

Menurut Menteri Amran, penggunaan alsintan ini akan membawa sektor pertanian Indonesia ke tingkat yang lebih maju dan berkelanjutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa pembentukan Brigade Pangan bertujuan meningkatkan frekuensi tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam satu musim. 

Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan lahan dan meningkatkan produksi pangan nasional.

Manager Brigade Pangan, Agussalim, menyatakan bantuan traktor roda 4 mempercepat pengolahan lahan dibandingkan sebelumnya yang hanya menggunakan traktor roda 2 dengan kapasitas 2 hektar per musim tanam. 

“Dengan traktor roda 4, kami menargetkan mampu mengolah 3 hektar per hari,” kata Agussalim. 

Ia juga menjelaskan bahwa tarif pengoperasian traktor roda 4 lebih efisien dan mendorong peningkatan pendapatan anggota brigade.

Sementara itu, Manager Brigade Pangan lainnya, Agung Alesalewo, menyampaikan bahwa di Desa Takkalasi, lahan yang telah diolah menggunakan alsintan mencapai 5 hektar dari total 10 hektar milik warga. 

“Pengoperasian alsintan membuat proses pengolahan lahan menjadi lebih mudah, efektif, dan cepat serta dapat meringankan tenaga dan biaya petani,” ujar Agung. 

Ia juga menargetkan semua pengurus brigade mampu mengoperasikan alsintan agar produktivitas semakin meningkat.

Dengan peningkatan kemampuan pengoperasian alsintan oleh anggota Brigade Pangan, diharapkan pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan dapat terwujud dan menjadi pendorong utama ketahanan pangan nasional.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan sektor pertanian melalui inovasi teknologi, peningkatan sumber daya manusia, dan optimalisasi lahan guna mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

(Red/*) 

Jumat, 11 April 2025

Kabupaten Soppeng Diwacanakan Gabung dengan Calon Provinsi Bugis Timur


Soppeng, Sigapnews.com, Kabupaten Soppeng, salah satu wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), kini ramai diperbincangkan setelah muncul wacana untuk "pamit" dari Sulsel. Ternyata, hal ini terkait rencana pemekaran wilayah yang akan membentuk Provinsi Bugis Timur sebagai provinsi baru. 

Soppeng disebut-sebut sebagai salah satu dari lima kabupaten yang akan bergabung dengan calon provinsi ini. Minggu (12/4/2025). 

Wacana pemekaran Provinsi Bugis Timur digulirkan untuk mempercepat pembangunan, memudahkan layanan publik dan mengoptimalkan potensi lokal. 

Soppeng yang dikenal dengan produksi kopi berkualitas tinggi dan wisata air panas alami, dinilai memiliki sumber daya yang lebih terfokus jika bergabung dengan provinsi baru ini . 

Selain itu, pemekaran diharapkan mengurangi ketimpangan pembangunan antara wilayah timur Sulsel dan Makassar sebagai ibu kota provinsi.  

Daftar 5 Kabupaten yang Akan Meninggalkan Sulsel  

Berikut kabupaten yang diusulkan bergabung dengan Provinsi Bugis Timur beserta data kuncinya :

1.Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) 

   - Luas: 1.883–2.506 km² (bervariasi menurut sumber)  

   - Kecamatan: 11  

   - Potensi: Lumbung pangan dan PLTB (energi terbarukan) .  

2. Kabupaten Wajo  

   - Luas: 2.504–2.506 km²  

   - Kecamatan: 14  

   - Potensi: Pengrajin sutra dunia dan perikanan darat .  

3. Kabupaten Soppeng  

   - Luas: 1.359–1.557 km²  

   - Kecamatan: 8  

   - Potensi: Kopi dan wisata alam .  

4. Kabupaten Bone  

   - Luas: 4.559 km²  

   - Kecamatan: 27  

   - Potensi: Pelabuhan Bajoe dan wilayah strategis .  

5. Kabupaten Sinjai

   - Luas: 820 km²  

   - Kecamatan: 9  

   - Potensi: Pertanian dan perikanan .  

Total luas calon Provinsi Bugis Timur diperkirakan 11.302–13.000 km setara dengan Sulawesi Utara, dengan populasi sekitar 2,5 juta jiwa .  

Wacana ini masih dalam tahap diskusi dan memerlukan persetujuan pemerintah pusat. Beberapa isu krusial meliputi, 

Pemilihan ibu kota Watampone (Bone), Sengkang (Wajo), atau Pompanua (perbatasan Bone-Soppeng-Wajo) menjadi kandidat utama.  Dampak ekonomi Pemekaran berpotensi menarik investasi tetapi perlu kajian matang soal pembagian sumber daya   

Jika disetujui, ini akan menjadi perubahan besar dalam peta administratif Sulawesi setelah pemekaran Sulawesi Barat pada 2004 .

(Yun) 

Strategi Merangkul Lawan Politik, Antara Sinergi dan Musuh dalam Selimut

Ilustrasi. 

Soppeng, Sigapnews.com, Dunia politik kerap diwarnai dinamika persaingan yang kompleks. Di tengah perbedaan pendapat dan kepentingan, muncul trik-trik taktis untuk merangkul lawan politik, Namun di balik upaya kolaborasi itu, tidak jarang terselip musuh dalam selimut yang justru mengancam dari belakang. Minggu (12/3/2025). 

Merangkul Lawan Strategi atau Jebakan?  

Politik adalah seni merangkul bahkan terhadap pihak yang berseberangan. 

Beberapa tokoh politik mengaku menggunakan pendekatan diplomasi dan lobi untuk menciptakan sinergi. 

Kita harus bisa bekerja sama meski berbeda pandangan,asalkan tujuan akhirnya untuk kemaslahatan rakyat, ujar salah satu politikus senior.  

Namun tidak semua upaya merangkul lawan berakhir harmonis.Ada kalanya pendekatan tersebut justru dimanfaatkan pihak lain untuk kepentingan terselubung.

Dalam politik Anda harus waspada. Bisa saja orang yang hari ini Anda ajak berunding, besok justru menusuk dari belakang ungkap seorang analis politik. 

"Kadang yang paling berbahaya bukanlah lawan di depan mata tapi mereka yang berada di sebelah kita, kata seorang politikus yang enggan disebutkan namanya. 

Ke depan, politik akan terus berkembang dengan strategi baru, namun satu hal yang pasti, kewaspadaan dan kecerdikan membaca situasi tetap menjadi kunci bertahan di tengah gelombang persaingan.

(Red/Yun) 

Senin, 07 April 2025

Pasca Hari Raya Idul Fitri Capaian Rekor Pangan Indonesia: Prabowo Subianto Puji Upaya Petani di Panen Raya Majalengka

Majalengka, Sigapnews.com, Beberapa hari setelah Idul Fitri, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. (7/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani.

"Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa, tanpa pangan, tidak ada negara, tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menyatakan kebahagiaannya karena pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau.

Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.

“Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka.

"Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak.

"Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden.

Empat belas provinsi utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, dan Sulsel tercatat menyumbang hampir 91,42% produksi nasional bulan ini. Dengan luas panen 1,43 juta hektare dan produksi 7,89 juta ton GKG, wilayah ini menjadi tulang punggung produksi nasional. Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di luar Pulau Jawa, kontribusi tertinggi berasal dari Sulsel, Lampung, dan NTB.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti pada capaian ini.

Program strategis seperti cetak sawah, distribusi pupuk, teknologi pertanian, dan koperasi desa akan terus diperluas untuk mendorong kemandirian pangan.

“Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menjaga harga pangan".

"Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau". 

"Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen, dan Kita ingin petani hidup makmur,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. 

"Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).

“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. 

"Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” lanjutnya.

Menutup sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya kepada seluruh petani Indonesia. 

Ia menyebut mereka sebagai pahlawan produksi, dan menegaskan bahwa pemerintahannya akan berdiri bersama mereka untuk membangun masa depan pangan Indonesia.

“Kami bangga mengabdi kepada rakyat. Tidak ada panggilan lebih mulia daripada membela petani. Karena itu, petani harus dimuliakan. Harus makmur. Dan kami akan buktikan itu bersama-sama,” tegas Presiden Prabowo.

Dengan komitmen kuat dan sinergi nasional, Indonesia melangkah mantap menuju swasembada pangan yang berkelanjutan, menjawab tantangan global dengan keberanian dan kerja nyata.

(Red) 

Kepala Bulog Faisal Armin Soroti Kinerja Perpadi Soppeng yang Belum Maksimal : Pengurus Harus Segera Terbentuk


Soppeng, Sigapnews.com, Kepala Bulog  kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Faisal Armin, menyatakan bahwa kinerja Perhimpunan Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Kabupaten Soppeng dinilai belum maksimal dalam mencapai tujuan organisasi. 

Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan stakeholders terkait, meskipun Soppeng memiliki potensi besar dengan 16 penggilingan padi.lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota lain di wilayah tersebut. Senin (7/4/2025). 

Perpadi Soppeng harus lebih optimal dalam mendukung program ketahanan pangan, terutama swasembada beras nasional. 

"Saat ini, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, termasuk pembentukan kepengurusan yang solid," tegas Faisal.  

Mitra Bulog Aktif, Kapasitas Penggilingan Mencapai 1.790 Ton/Hari.

Dari 16 penggilingan padi yang ada, semuanya telah menjadi mitra aktif Bulog dengan total kapasitas produksi mencapai 1.790 ton per hari. 

Angka ini menunjukkan potensi besar Soppeng sebagai salah satu penyangga stok beras nasional.  

Namun, Perpadi Soppeng mengaku masih menghadapi kendala internal, terutama terkait kepengurusan yang belum terbentuk secara resmi. 

"Kami berharap pengurus segera terbentuk agar koordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah bisa lebih efektif," ungkap perwakilan Perpadi Soppeng.  

Perpadi: Ujung Tombak Swasembada Beras Nasional

Faisal menekankan bahwa Perpadi memegang peran kunci dalam mendukung program swasembada beras Indonesia. "Penggilingan padi adalah ujung tombak. 

"Jika mereka berjalan maksimal, distribusi dan kualitas beras akan lebih terjamin, sehingga target swasembada nasional bisa tercapai, jelasnya.

(Yun) 

Kamis, 03 April 2025

Asumsi yang Real Solusi Penting Tentukan Kebijakan Publik

Soppeng Sigapnews.com,  Dalam proses pembuatan kebijakan publik, asumsi yang realistis dan berbasis data menjadi kunci untuk menghindari dampak negatif pada masyarakat. (4/4/2025). 

Belakangan ini, muncul kritik dari warga yang menilai sejumlah wacana pemerintah terkesan sepihak dan hanya menguntungkan segelintir pihak dengan koneksi tertentu, sementara kepentingan rakyat banyak diabaikan. 

Kami berharap pemerintah lebih jeli dalam menerima masukan. Jangan sampai kebijakan yang dibuat justru mengorbankan banyak orang hanya untuk memenuhi kepentingan kelompok tertentu 
 
Masyarakat berpesan agar pemerintah lebih transparan dalam merumuskan kebijakan dan melibatkan partisipasi publik sejak awal. "Program yang baik harus melalui proses diskusi terbuka

Kebijakan yang baik harus lahir dari proses inklusif dan berbasis fakta, bukan sekadar kepentingan politik atau bisnis. Jika tidak, yang terjadi adalah ketimpangan sosial yang semakin melebar dan rakyat kecil kembali menjadi korban.

Rabu, 02 April 2025

Soppeng Butuh Inovasi, Bukan Sekadar Copy-Paste


Soppeng, Sigapnews.com, Warga kabupaten Soppeng patut berbangga dengan tatanan pembangunan yang sudah terbentuk selama ini. Namun, pertanyaannya, apakah cukup hanya mengandalkan pola lama tanpa terobosan baru? hal itulah yang menjari pertanyaan sejumlah pihak, Rabu (2/4/2025). 

Beberapa waktu terakhir, masyarakat mulai menyoroti praktik  kebijakan yang terkesan hanya meniru atau mengulang program sebelumnya tanpa sentuhan kreativitas.Jangan hanya mengcopy-paste tatanan yang sudah baik sekadar untuk mengganti nama. Pemimpin harus berani melahirkan gebrakan baru  

Warga soppeng Butuh Pemimpin Visioner dan menantikan pemimpin yang tidak hanya sekadar melanjutkan, tetapi juga membawa ide segar, inovasi, dan terobosan baru dan perubahan yang tidak hanya mengandalkan jiplakan dari masa lalu, melainkan karya orisinal yang lahir dari pemikiran progresif 

Kami ingin bangga dengan hasil pemikiran pemimpin kami sendiri, bukan sekadar mengadopsi program yang telah ada. 

Jika pemimpin berani berpikir out of the box, bukan tidak mungkin Soppeng akan menjadi contoh daerah yang mengutamakan inovasi ketimbang sekadar mengikuti tren, Warga Soppeng siap mendukung, asalkan ada komitmen nyata untuk perubahan 

Soppeng punya segalanya untuk menjadi lebih baik. Kini, saatnya bergerak maju dengan terobosan, bukan sekadar mengulang masa lalu. 

(Yunandar) 

Kamis, 27 Maret 2025

Harga Gabah Petani Rp 6.500/kg: Kebijakan Nasional Dijaga Bersama, Masyarakat Diminta Turun Tangan

Soppeng, Sigapnews.com, Pemerintah telah menetapkan harga gabah basah petani sebesar Rp6.500 per kilogram sebagai kebijakan nasional. (27/3/2025).

Keputusan ini bertujuan untuk melindungi kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas pangan nasional. Namun, implementasinya membutuhkan pengawasan ketat dari semua pihak, termasuk peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan.

Kebijakan Harga Gabah: Perlindungan untuk Petani

Harga gabah Rp6.500/kg diharapkan dapat menjadi batas minimal yang adil bagi petani, terutama di tengah fluktuasi pasar dan tingginya biaya produksi.

Kebijakan ini harus benar-benar diterapkan di lapangan agar tidak dimanfaatkan oleh tengkulak atau oknum yang ingin mengambil keuntungan sepihak.

"Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan kita. Jika harga gabah tidak stabil, mereka yang paling dirugikan. Karena itu, semua pihak harus mengawal kebijakan pro- Rakyat.

Aktivis seringkali menjadi garda terdepan dalam menyuarakan ketidakadilan, namun, isu seperti harga gabah petani justru sering luput dari perhatian. Padahal, ini adalah perjuangan nyata yang berdampak langsung pada kehidupan jutaan petani kecil.

Jika ada penyelewengan, masyarakat mesti bersuara dan diperjuangkan, yang bukan hanya sebagai isu-isu politis sesaat. 

Kebijakan harga gabah Rp6.500/kg adalah langkah positif, tetapi tidak akan berarti tanpa pengawasan kolektif. Masyarakat, aktivis, dan khususnya mahasiswa harus terlibat aktif dalam memastikan petani tidak dirugikan.

"Jangan hanya ribut saat harga sembako naik, tapi diam ketika petani dipermainkan. Jika ingin berjuang untuk rakyat.

(Yun) 

Rabu, 26 Maret 2025

Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle Dukung MOU Kerjasama OPLAH 2025

Soppeng, Sigapnews.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, memberikan dukungan penuh terhadap penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Kerjasama Optimasi Potensi Lahan (OPLAH) yang berlangsung di Ruang Data Makodim 1423/Soppeng pada Rabu, 26 Maret 2025.

Acara yang dihadiri oleh Dandim 1423 Soppeng, Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, S.Pd., perwakilan Dinas TPHPKP Provinsi Sulsel, dan berbagai pihak terkait ini, menandai langkah penting dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional.

Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle menekankan pentingnya kerjasama dan saling membantu di lapangan untuk keberhasilan program ini.

Wabup berharap suasana kolaboratif yang terjalin dapat dipertahankan dan ditingkatkan. 

“Ini bagian dari program nasional Presiden kita tentang ketahanan pangan,” ujar Wabup Soppeng Selle KS Dalle.

Kata Dia, “Kesempatan ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan kami mewakili Bapak Bupati siap membantu rekan-rekan semuanya,” terangnya.

Sementara itu, Dandim 1423/Soppeng, Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, S.Pd., juga menyampaikan harapannya agar kerjasama ini berjalan lancar dan saling mendukung. 

Sementara itu, Tim Teknis Dinas TPHPKP Provinsi Sulsel, Basri Yusuf, SE., menyatakan kesiapannya untuk mengawasi dan memberikan dukungan penuh kepada para pihak yang terlibat dalam program OPLAH di lapangan.

Penandatanganan MOU ini disambut antusias oleh seluruh pihak yang hadir.

Penandatanganan ini sebagai langkah awal, keberhasilan program OPLAH yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Soppeng dan sekitarnya.

(Red) 

Senin, 24 Maret 2025

UPT Kementan Gelar Pelatihan Alsintan untuk Swasembada Pangan

Gowa, Sigapnews.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku baru saja membekali penyuluh pendamping brigade pangan Kalimantan Utara melalui Training of trainer Alat Mesin Pertanian dalam rangka mendukung swasembada pangan.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai pertemuannya dengan penyuluh mengajak para PPL untuk menggebrak pertanian Indonesia dengan mempercepat capaian swasembada pangan.

Menurut dia ada tiga langkah yang bisa ditempuh penyuluh dalam mewujudkan Indonesia swasembada.

“Pertama adalah PPL harus meningkatkan produktivitas, kedua meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan ketiga meningkatkan luas tambah tanam atau LTT. Aku PPL yang jadi menteri. Saya jadi PPL tahun 1995. Jadi PPL itu adalah menteri pertanian dan menteri pertanian adalah PPL,” kata Mentan.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan SDM penyuluhan memegang peran penting untuk kemajuan pertanian. 

“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari efektif yaitu tanggal 19 sampai dengan 21 Maret 2025 dan dihadiri secara virtual oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian agar lebih terampil dalam mengoperasikan dan merawat alat mesin pertanian.

“Penguasaan teknologi mekanisasi pertanian oleh penyuluh sangat penting untuk mendukung efektivitas dan efisiensi di lapangan. Dengan keterampilan yang diperoleh, diharapkan penyuluh dapat mendampingi petani dalam memanfaatkan alat mesin pertanian secara optimal guna meningkatkan produktivitas dan mempercepat swasembada pangan,” ujar Inneke Kusumawaty.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto berharap dengan adanya pelatihan ini, seluruh SDM penyuluh pertanian akan lebih siap mendukung operasional brigade pangan dan mensukseskan brigade pangan.

Total peserta sebanyak 33 orang yang merupakan penyuluh pertanian berasal dari Nunukan, Tana Tidung, Bulungan, dan Malinau diberi materi pelatihan yaitu, Pengenalan dan Pengoperasian Traktor Roda 4, Perawatan, dan Trouble Shooting Traktor Roda 4.

Sabtu, 08 Maret 2025

Modernisasi Pertanian di Sidrap: Kementan Salurkan Alsintan Pre-Panen

Sidrap, Sigapnews.com, Dalam rangka peningkatan indeks pertanaman dan mendukung swasembada pangan di kabupaten Sidenreng Rappang, Kementerian Pertanian kembali menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) prapanen untuk brigade pangan, Selasa (4/2).

Di kesempatan lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bantuan alsintan diberikan gratis untuk mendorong modernisasi pertanian dan membantu petani agar dapat mengolah lahan secara efisien.

“Kami berikan alsintan ini agar pertanian Indonesia maju dan mampu mencapai swasembada pangan. Semua bantuan ini gratis,” ujar Menteri Andi Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti,  menekankan bahwa pembentukan Brigade Pangan sangat penting untuk mendorong pertanian modern yang berkelanjutan. Ia menyebut peran vital generasi milenial dalam mengelola pertanian berbasis teknologi modern.

Menurutnya, Brigade Pangan yang dikelola oleh para petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Adapun jenis alsintan yang diserahkan ke masing-masing brigade yaitu traktor roda 4 sebanyak 1 unit dan traktor roda 2 sebanyak 2 unit. Alsintan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah didampingi Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif.

Salah satu penerima manfaat bantuan yaitu Manager BP Sidenreng 2, Usman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Menteri Pertanian atas bantuan yang telah diberikan dan akan menggunakan bantuan tersebut dengan optimal.

"Kami merasa sangat terbantu karena traktor ini dapat mempercepat mengolah lahan yang kami kelola kurang lebih 200 hektar," ungkap Usman.

Hal yang sama diungkapkan Manager BP Lajonga, Husni. Menurutnya, alsintan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya swasembada pangan. Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah memperoleh bantuan 1 unit combine harvester pada tahap pertama.

"Kami sebagai petani pada saat pengolahan lahan terkendala di alat, sehingga pengolahan sangat lambat. Tidak hanya itu, pada saat musim panen tiba, terkadang padi hancur tergenang air karena lambatnya proses pemanenan yang disebabkan kurangnya combine di lokasi kami," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan adanya bantuan ini, ia merasa sangat bersyukur dan akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mendukung pemerintah mencapai swasembada pangan.

Rabu, 05 Maret 2025

Pasar Murah Kementan, Solusi Jitu Jaga Stabilitas Harga Pangan Menjelang Ramadhan


Gowa, Sigapnews.com, Dalam upaya mendukung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi Masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus bergerak cepat memastikan harga pangan, dan memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang bulan suci Ramadhan. Kamis (6/3/2025). 


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada operasi pasar pangan murah ini, pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak agar masyarakat dapat menikmati harga sembako yang murah dan terjangkau.


"Operasi pasar ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. 


"Kami mengapresiasi dukungan PosIND dalam penyediaan lokasi distribusi bahan pangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," ujar Andi Amran Sulaiman.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, dalam kesempatan membuka acara menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata aksi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, sehingga masyarakat tidak perlu merasa resah menghadapi bulan Ramadhan dan Idulfitri. 


“Jika program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, maka kegiatan serupa akan terus dilakukan bahkan setelah bulan Ramadhan. 


Harapannya, pemerintah dapat terus memfasilitasi serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. 


Dengan begitu, semua dapat menjalani ibadah puasa dan merayakan Idulfitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga,” ujar Idha Widi Arsanti. 


Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani melakukan kunjungan koordinasi ke Pos Makassar. 


Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan distribusi gula dalam program Pasar Murah yang saat ini sedang berlangsung di BBPP Batangkaluku berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. 


Dalam pertemuan tersebut, Jamaluddin Al Afgani  Kepala BBPP Batangkaluku berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan distribusi dan logistik, guna memastikan kelancaran pasokan gula yang menjadi salah satu komoditas utama dalam program ini. 


Koordinasi yang baik antara BBPP Batangkaluku dan Pos Indonesia Makassar diharapkan dapat mempercepat distribusi serta menghindari keterlambatan yang dapat menghambat akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.


“Kami ingin memastikan bahwa gula yang disalurkan dalam program Pasar Murah ini dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu, sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih murah,” ujar Jamaluddin Al Afgani Kepala BBPP Batangkaluku.


Pasar Murah yang digelar di BBPP Batangkaluku merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama menjelang periode kebutuhan tinggi. 


Program ini juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mendukung ketahanan pangan nasional.


Selain koordinasi terkait distribusi gula, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk membahas upaya peningkatan efektivitas pasar murah selama ramadhan, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program ini. 


Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan program Pasar Murah dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi Masyarakat.


BBPP Batangkaluku terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan. 


Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis, diharapkan kesejahteraan petani serta akses masyarakat terhadap bahan pangan yang terjangkau dapat terus ditingkatkan.


(Red) 

Rabu, 26 Februari 2025

Wabup Soppeng Selle KS Dalle Komitmen Majukan Daerah Lewat Retreat di Magelang

Magelang, Sigapnews.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle hari ini tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti Retreat Nasional bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se-Indonesia Kamis tanggal 27 Februari 2025. 

Retreati ini merupakan bagian dari program pengembangan kepemimpinan bagi para pemimpin daerah yang baru dilantik.
 
Retreat yang dibuka pada Jumat, 21 Februari 2025, diperuntukkan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
 
Bapak Selle KS Dalle menyampaikan bahwa agenda retreat hari ini meliputi pemaparan dari sejumlah Menteri dan pembekalan oleh Presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang dilanjutkan dengan acara Parade Senja.  Retreat akan ditutup oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, pada tanggal 28 Februari 2025.

Para Wakil Kepala Daerah akan mengikuti Retreat selama 2 hari mulai tanggal 27-28 Februari 2025 dan mulai hari ini akan bergabung dengan para Kepala Daerah yang terlebih dahulu sudah berada di Magelang.
 
Wakil Bupati Soppeng terpilih ini dengan mengenakan seragam loreng Komcad, menyatakan antusiasmenya terhadap program ini dan berharap dapat menyerap ilmu dan pengalaman berharga untuk kemajuan Kabupaten Soppeng.  

Beliau berkomitmen untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh guna mewujudkan Soppeng Setara, Sehat, Maju dan Berdaya Saing berbasis Agropolitan.

Senin, 24 Februari 2025

Kades Kohod Arsin Ditahan, Update Kasus Pagar Laut Tangerang

Jakarta, Sigapnews.com, Drama hukum yang melibatkan Kepala Desa Kohod, Arsin, akhirnya memasuki babak baru. Setelah menjalani pemeriksaan intensif di Bareskrim Polri, Arsin resmi ditahan bersama tiga tersangka lainnya terkait kasus dokumen pagar laut Tangerang.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa penahanan dilakukan pada Senin (24/2/2025) malam. Selain Arsin, yang ikut merasakan dinginnya jeruji besi adalah Sekretaris Desa Kohod, Ujang Karta, serta dua penerima kuasa berinisial SP dan CE.

Setelah serangkaian pemeriksaan, Bareskrim langsung menggelar rapat internal dan memutuskan penahanan keempat tersangka di hari yang sama.

“Setelah pemeriksaan, kami beserta unit melaksanakan gelar internal, dan memutuskan mulai malam ini mereka ditahan,” ujar Djuhandhani, Selasa 25 Februari 2025.

Kini, proses hukum memasuki tahap berikutnya. Djuhandhani memastikan bahwa berkas perkara akan segera dilengkapi dan dikoordinasikan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) demi mempercepat proses persidangan.

Langkah penahanan ini bukan tanpa alasan. Djuhandhani menegaskan setidaknya ada tiga faktor utama yang menjadi dasar keputusan ini.

“Tersangka tidak menghilangkan barang bukti, kemungkinan masih ada barang bukti yang akan kita perlukan untuk pengembangan perkara ini,” ujarnya.

“Dan yang ketiga, kita takutnya mengulangi perbuatannya dengan berbagai kewenangan yang dia miliki,” pungkas Djuhandhani.

Wujudkan Swasembada Pangan, Ini Harapan Mahasiswa dalam Kepemimpinan Mentan Andi Amran Sulaiman

Jakarta, Sigapnews.com, Ruang diskusi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, terasa berbeda pada Senin (25/2) siang. 

Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai universitas di Indonesia berkumpul, bukan sekadar untuk berdialog, tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan aspirasi mereka tentang masa depan pertanian Indonesia. 

Di hadapan mereka, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berbicara tegas, penuh keyakinan, memaparkan strategi besar pemerintah dalam membangun pertanian nasional.

Mahasiswa yang hadir tampak antusias. Mereka tidak hanya menyimak, tetapi juga mengajukan pertanyaan kritis. Namun, satu hal yang tidak terbantahkan mereka sepakat bahwa ketegasan Mentan Amran dalam membangun sektor pertanian adalah kunci bagi tercapainya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Muhammad Tafiqul Siregar, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, menyampaikan harapannya terhadap kebijakan yang diterapkan Menteri Amran. 

Baginya, keberanian dan transparansi dalam kepemimpinan menjadi nilai penting dalam membawa perubahan nyata. 

“Beliau cukup tegas dan transparan, Saya percaya, di bawah kepemimpinan Pak Amran, pertanian Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Bagi Tafiqul, pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan juga pondasi bagi ketahanan bangsa. 

Ia berharap kebijakan yang diambil tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan.

Sementara itu, Nursolihin, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, menyoroti respons cepat Menteri Amran dalam menyikapi permasalahan pertanian. 

Baginya, kepemimpinan yang sigap dan tegas sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor ini. 

“Beliau sangat tegas dalam menanggapi permasalahan yang ada, khususnya di bidang pertanian". 

"Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” terangnya.

Diskusi ini juga menjadi ruang bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk menyampaikan kondisi pertanian di wilayah mereka. 


Gregori, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan bagaimana tantangan ketahanan pangan di daerahnya bisa dijawab dengan kebijakan yang lebih berpihak pada petani. 

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” ujarnya.

Senada dengan Gregori, Alwi Sofyan dari Institut Pertanian STIPER Yogyakarta menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga distribusi dan akses yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Dengan program swasembada pangan, lahan-lahan pertanian dioptimalkan, pupuk didistribusikan langsung, dan berbagai langkah lain diambil". 

"Harapan kami, ke depan Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam ketahanan pangan,” kata Alwi.

Diskusi di Kantor Kementerian Pertanian itu lebih dari sekadar pertemuan formal. 

Ia menjadi jembatan antara mahasiswa, sebagai calon pemimpin masa depan, dengan pemegang kebijakan yang menentukan arah pertanian Indonesia. 

Para peserta pulang dengan keyakinan bahwa ketegasan Menteri Amran bukan sekadar retorika, melainkan komitmen nyata dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berdaya saing. 

Mereka percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari seluruh elemen bangsa, pertanian Indonesia bisa menjadi pilar ketahanan dan kedaulatan pangan.

Di tengah derasnya tantangan global, satu hal yang pasti, optimisme masih tumbuh subur di hati para mahasiswa pertanian Indonesia.

(Red) 

Jumat, 21 Februari 2025

Krisis Pangan Global dan Solusi Mentan Amran, Bentuk Ketahanan Pangan Indonesia

Makassar, Sigapnews.com, Pangan memiliki peran yang sangat strategis dan vital, pangan bermasalah, negara bermasalah. Hidup dan matinya suatu bangsa ditentukan oleh pangannya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada kegiatan sidang umum majelis HIMPUNI, di Makassar Jum'at (21/2/2025).

Menurut Mentan Amran, apabila krisis pangan terjadi maka mengakibatkan terjadinya krisis politik dan konflik sosial, oleh karenanya, ia meminta agar semua pihak untuk turun tangan menjaga ketahanan pangan.

"Apa dampak perubahan iklim dunia yang begitu mendadak? Jepang dan filipina kekurangan beras, Malaysia kami lihat tadi pagi DPRnya ribut berebut beras di Pelabuhan, dan Alhamdulillah Indonesia surplus di saat negara tetangga kekurangan, itu karena kerja keras kita semua, bukan karena saya," ungkapnya.

Dalam sambutannya, ia menyebut berdasarkan data BPS, produksi dengan melakukan transformasi dari pertanian tradisional menjadi modern diestimasikan terjadi peningkatan sekitar 52% dari Januari - Maret 2025 jika dibandingkan tahun 2024 di periode yang sama.

"Inilah yang dikatakan efisien, efisiensi adalah dana yang terbatas tetapi mampu menghasilkan lebih besar daripada rencana, itulah efisien, efektif, produktif," tegasnya.

Langkah strategis yang telah dilakukan Kementerian Pertanian adalah pompanisasi sawah tadah hujan yang dilakukan bersama TNI, Polri, Kejaksaan, Dosen dan seluruh anak bangsa. Untuk mendukung program tersebut Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 70.000 unit pompa, hasilnya terjadi peningkatan jumlah tanam menjadi 3 kali.

"Kita akan membangun lumbung pangan di bagian timur, dan itu akan menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dan penggerak pangan dunia ke depan," serunya dengan nada optimis.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia sebagai negara agraris kekuatannya adalah sektor pertanian, sehingga ia akan membangun kluster pertanian dengan luas 1 juta hektar sehingga menjadi terbesar di dunia.

Selain itu, ia meminta kepada HIMPUNI untuk turut menggerakkan generasi milenial dan generasi Z yang jumlah populasinya 52%, dengan syarat agar mau ke dunia pertanian yaitu menghasilkan keuntungan yang menjamin kesejahteraannya dan menggunakan teknologi.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, memasuki era industri 4.0, insan pertanian harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi serta teknologi dan inovasi.

"Teknologi dan inovasi sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktek langsung di lapang," katanya.

Hadir dalam acara Majelis Umum II HIMPUNI, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri, pimpinan Komite DPD RI, Wakil Menteri Koperasi, Ketua DPRD Sulsel, para Guru Besar, perwakilan dunia usaha, dunia industri dan para Kepala UPT Kementan di Sulsel.

(Red) 
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved