-->

Senin, 15 Juni 2020

Petani Bonto Daeng Kec. Ulu Ere Kab.Bantaeng Panen Cabai Besar Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) -Demi menjaga stok ketersediaan pangan di masa pandemi Covid-19, para petani desa Bonto Daeng Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, panen cabai besar guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dimana cabai merupakan bumbu yang wajib tersedia didapur.

Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi covid-19.

Ketersedian stok pangan termasuk cabai besar menjadi hal yang utama bagi pemerintah, ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabai di berbagai daerah.

Sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.

Menindaklanjuti arahan tersebut, sebagai insan pertanian tetap aktif dilapangan, H. Saing Ketua Poktan Bonto Tappalang saat ditemui di lahan miliknya mengatakan bahwa panen cabai besar varietas  (Filar f1, Cosmos, darmais f1) dengan luas tanam 25 ha yang sementara panen 4.30 ha dengan provitas 20 ton/ha dan puncak panen mulai Juni sampai dengan Juli 2020.

Beliau juga mengungkapkan bahwa Pandemi covid-19 ini berpengaruh pada distribusi cabai yang dipanen, terlebih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah juga menyebabkan kami kesulitan dalam memasarkan hasil panen sebab daya serap pasar rendah, padahal produksi melimpah sehingga harga turun.

Kasman penyuluh pendamping mengatakan, kami terus mendorong petani agar tetap dapat memelihara tanamannya sehingga tetap bisa berproduksi ditengah covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan, serta mendorong petani untuk melakukan mitra pengolahan cabai sehingga hasil produksi tersebut dapat langsung di manfaatkan, ujarnya Senin (15/6/2020).

Kasman menambahkan bahwa solusi agar harga cabai dapat  stabil yaitu dengan mengatur pola tanam yang tidak bersamaan sehingga ada perbedaan waktu panen namun tetap harus mengenjok produksi atau GEDOR HORTI (gerakan mendorong produksi).

"Intinya kami selaku fasilitor tetap semangat mengawal petani untuk melakukan usahataninya," tegasnya.

Penulis :  Heppy Sinaga/Al Az/Fitriani
Sumber :  Kasman/Penyuluh Kabupaten Bantaeng

Senin, 01 Juni 2020

Momentum Harlah Pancasila, Mentan SYL Sebut 5 Hal Yang Perlu Dipedomani Jajarannya

 

Sigapnews.com - Jakarta - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menggelar upacara Hari Kelahiran Pancasila, Senin (1/6/2020). Diikuti pejabat dan seluruh pegawai Kementerian Pertanian secara virtual. 

Peringatan Hari Lahir Pancasila, ungkap SYL, hendaknya dapat menjadi momentum untuk meningkatkan rasa gotong royong membangun pertanian Indonesia. Apalagi di tengah tantangan Covid-19 saat ini.


“Yang terpenting dalam peringatan hari lahir Pancasila adalah bagaimana kita secara sungguh-sungguh memperkokoh rasa kenegaraan dengan menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam relung kehidupan," ungkap SYL di Agriculture War Room Kementan Jakarta usai mengikuti upacara virtual bersama Presiden RI.

SYL mengatakan Covid-19 memberi tantangan-tantangan baru. Termasuk tantangan pada perekonomian dunia. Nilai-nilai Pancasila hendaknya dapat menjadi kekuatan untuk terus berjuang menjadikan Indonesia sebagai negara pemenang dalam pertarungan ini.

“Di tengah tantangan Covid-19 yang melanda hampir di seluruh negara di dunia, bekerja di bidang pertanian, menjamin tidak ada persoalan terkait perut rakyat. Menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam bekerja akan mendorong rasa ikhlas dan ketulusan kita untuk mensyukuri nikmat Allah. Saatnya kita berbuat untuk bangsa dan negara," tegas SYL.

Pertanian, lanjut dia, menjadi faktor penentu bagi bangsa Indonesia dalan melewati dinamika-dinamika yang dihadirkan Covid-19. Ia mengatakan setidaknya ada lima hal yang perlu untuk dipedomani oleh jajarannya.

“Pertama adalah bagaimana program yang kita rencanakan dapat diintensifkan. Kedua, tingkatkan koordinasi kelembagaan dan kawal implementasinya hingga kelembagaan dan personal taninya,” ungkap SYL.

Koordinasi kelembagaan yang dimaksud harus mampu secara terstruktur, memastikan program dan kebijakan yang dibuat pemerintah dapat menyentuh hingga level petani secara personal. Untuk sampai dititik itu penting bagi Kementerian Pertanian menggandeng erat pemerintah daerah. Tidak hanya di tingkat provinsi, tapi hingga kabupaten dan kota.

"Keempat, hal yang terpenting adalah hati-hati dengan masalah administrasi. Pastikan tidak ada pelanggaran di situ. Kelima, bangun pendekatan dan kemitraan yang kuat," ungkapnya.

Dalam membenahi beragam persoalan di sektor pertanian, tidak mungkin bagi Kementerian Pertanian untuk bergerak sendiri. SYL mengatakan, pendekatan dan kemitraan yang dibangun secara berjenjang akan menghadirkan koordinasi yang baik di tingkat gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas, hingga level penyuluh dan desa.

"Saya mengajak seluruh pihak, sekali lagi mari kita maknai nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan. Bekerja di sektor pertanian adalah panggilan perjuangan. Saatnya kita menjadi garda terdepan Pancasila. Kita harus hadir dan katakan bahwa kita Pancasila," tutup SYL. (Red).

Minggu, 31 Mei 2020

Menteri Pertani SYL Tinjau Progam P2L di Desa Borong Pa'la'la Gowa



Sigapnews.com Gowa (Sulsel) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan peninjauan penerima manfaat Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Borong Pa'lala, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Minggu (31/5).

Mentan SYL mengatakan kehadiran Program P2L ini sebagai upaya untuk pemenuhan pangan masyarakat di tengah Pandemi virus corona atau Covid-19.  SYL menyebutkan Covid-19 yang mewabah di Indonesia saat ini berdampak pada sejumlah sektor terutama ekonomi.

Menurutnya banyak masyarakat saat ini kesulitan memenuhi kebutuhan  akibat kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin. Olehnya itu salah satu upaya yang bisa dilakukan saat ini ada bertani dengan memanfaatkan pekarangan rumah.

Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini menilai untuk bertani tidak mesti membutuhkan lahan yang luas. Cukup memanfaatkan lahan dekat rumah maka sudah bisa menghasilkan.

"Dalam menghadapi kriss yang ada pertanian menjadi pilihan untuk bisa survive. Oleh Karena itu, mari kita menggalakkan pertanian, tidak perlu dengan lahan besar. Di family Farming atau lahan-lahan Keluarga di sekitar rumah kita menjadi sangat penting," ujar SYL.

Ia berharap kepada para ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani untuk mengmabil bagian agar bisa memanfaatkan pekarangan di sekitar rumahnya masing-masing dengan menanam sayur-sayuran.

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dalam sambutannya menyambut baik kehadiran program P2L ini. Kehadiran program ini kata Adnan tetap membuat masyarakat produktif di masa pandemi Covid-19 ini.

"Mudah-mudahan ini menjadi sebuah program yang bermanfaat untuk bisa menaikkan pendapatan masyarakat yang tentu akan berkolerasi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tambah Adnan.

Pada kesempatan ini Mentan SYL juga memberikan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani yang di Kabupaten Gowa. Bantuan sebesar Rp. 60 juta tersebut diserahkan kepada Kelompok Wanita Tani Biring Balang Desa Borong Pa'la'la Kecamatan Pattallassang.

Kelompok Wanita Tani Mawar Merah Desa Katangka Kecamatan Bontonompo, Kelompok Wanita Tani Lassa-lassa Ledies Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangang dan Kelompok Wanita Tani Mawar Kelurahan Malino Kecamatan Tinggimoncong. Serta penyerahan bibit sayuran kepada Karangtaruna Desa Borong Pa'la'la.

Turut hadir dalam acara ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Amir Uskara, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kasdam XIV Hasanuddin, Wakil Ketua DRD Sulsel, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Danrem 141 Toddopuli, Wakil Bupati Gowa, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa dan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa.(Al-Az).

Jumat, 29 Mei 2020

Olah Lahan Manfaatkan Alsintan Traktor Roda 2 Untuk Percepatan Tanam Padi di Kecamatan Tubo Sendana, Kab. Majene



Sigapnews.com, Majene (Sulbar) - Di tengah wabah pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia tidak menghalangi petani untuk tetap melakukan usaha tani.

Para petani yang tergabung di Kelompok Tani Gunung Ombo di desa Tubo Selatan, di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan semangat tetap beraktivitas melakukan pengolahan lahan untuk persiapan tanam padi.

Menurut Mirwan, salah satu petani di kelompok tani tersebut, menyatakan bahwa pengolahan lahan tersebut untuk percepatan tanam padi. Sabtu (30/5/2020).

Selain itu, keberadaan Alsintan jenis Traktor Roda Dua bantuan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, memudahkan dan mempercepat proses olah tanah yang biasa dilakukan oleh petani sendiri secara manual.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh Penyuluh Pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi serentak. "Hal  ini merespons arahan Presiden Jokowi untuk antisipasi krisis pangan maka harus dilakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi, meskipun di beberapa daerah surplus beras,” kata Syahrul.

Mentan mengatakan untuk menghindari adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu, dan lebih gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras, dengan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu kita harus siapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat.

Mentan meminta adanya lumbung pangan, di tingkat provinsi dan kabupaten. Bahkan kepala desa dan lurah diharapkan turut membangun juga lumbung pangan desa agar ketersediaan pangan selalu ada.

"Rakyat jangan buru-buru menjual padinya agar cadangan beras di tingkat rakyat selalu ada,"tambahnya.

Mentan SYL terus meyakinkan bahwa pasokan pangan aman dan meminta komitmen bersama dari seluruh daerah untuk tetap fokus pada upaya peningkatan produksi pangan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi menambahkan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, olah, dan panen. "Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah COVID-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,"kata Dedi.

Menurut Muslimin, Penyuluh Pertanian wilayah tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya curah hujan yang masih cukup tinggi, petani segera menyiapkan lahan sawahnya untuk persiapan tanam padi selanjutnya. Kelompok Tani Gunung Ombo dengan luas areal sawah 25 ha, ditambah adanya Alsintan untuk mengolah tanah, percepatan tanam padi optimis tercapai dalam waktu dekat ini. (BBPP-BK).

Penulis :  Hari Ismanto
Sumber : Muslimin (Penyuluh Pertanian Kab. Majene)

Poktan Bintala Dulaa Terus Lakukan Percepatan Tanam Guna Jaga Stok Pangan



Sigapnews.com, Gorontalo - Himbauan dari Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo mengatakan tetap produktif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,  Dedi Nursyamsi menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.

Kalimat tersebut terus mengaum ditelinga Petani  maupun Penyuluh, sehingga meskipun ditengah pandemi Covid-19, Petani dan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bone Bolango terus menggerakkan sektor pertanian.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Poktan Bintala Dulaa Desa Bulotalangi Kecamatan Bulango Timur Provinsi Gorontalo yang  melakukan kegiatan penanaman jagung.


Ketua Poktan Bintala Dulaa, Raflin Kai mengatakan bahwa anggota kelompok tetap melakukan kegiatan penanaman jagung dengan luas 13 ha dari 25 ha luas lahan anggota kelompok tani. 
Kegiatan penanaman jagung Poktan Bintala Dulaa rencananya akan tuntas sampai pekan depan.

Adapun jenis varietas jagung yang ditanam adalah Bisi 2 dan Bima Premium 919.

Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Bulango Timur, Suwandi Said mengatakan bahwa untuk musim tanam April-September 2020, target luas tanam kecamatan Bulango Timur adalah 170 Ha. 

"Gerakan Tanam Jagung akan terus digenjot, hingga target penanaman jagung 170 Ha dan akan selesai pada Bulan Juni minggu ke 2.

Suwandi juga menjelakan data luas lahan produktif, potensi lahan jagung untuk Kecamatan Bulango Timur adalah seluas 170 Ha, dengan tingkat Produktifitas 4,6 ton JKP per Ha / Musim tanam, yang dikelola oleh 10 kelompok tani. ungkapnya. Sabtu (30/5/2020).

Penyuluh Pertanian Desa Bulotalangi, Yahya Ngoiyo menegaskan akan terus melakukan pengawalan dan pendampingan dalam hal budidaya jagung dilapangan. 

"Kami akan terus bersama-sama dengan kelompok tani untuk mencapai target luas tanam sehingga ketersediaan pangan terpenuhi" Tegas Yahya. (BBPP-BK).

Penulis :  Heppy Sinaga
Sumber Data : Suwandi Said / Koor. Penyuluh Kec.Bulango Timur

Kebutuhan Akan Jagung, Petani Minsel terus Tingkatkan Produksi



Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - Saat ini ancaman krisis pangan diprediksikan akan terjadi. Melalui konferensi video di ruang rapat Agriculture War Room (AWR), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan.

"Yang harus kita waspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah COVID-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan akan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG. Olehnya tetap produktif ditengah pandemi covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia”, ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan walau covid melanda, segala aspek pertanian tetap harus berjalan. “Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi Tetapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Dedi.

Tahun 2019, Kementerian Pertanian memberikan support kepada Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka pengembangan produksi jagung pakan ternak. Sulut mendapat bantuan bibit dan alat produksi pertanian. Bantuan itu, disiapkan untuk lahan 30 ribu hektar. Selanjutnya tahun 2020, bantuan naik menjadi 50 ribu hektar perluasan tanaman jagung.

27 Mei 2020, penyuluh Yulce. A. Sondakh, dari BPP Amurang Barat. bersama dengan kelompok tani Mawali Desa Teeptrans Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulut, melakukan panen jagung varietas Bisi 18. Luas lahan yang dipanen 1 Ha dan provitas mencapai 5 ton/ha.

“Sekarang ini kebutuhan jagung pakan ternak di Provinsi Sulut mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan aktifitas peternakan yang semakin tinggi seperti peternakan kuda dan sapi sehingga mereka membutuhkan pakan untuk ternak mereka. Olehnya, kami bersama petani, semangat sekali tanam jagung, terlebih saat ini kami sudah bisa panen hasilnya,” ujar Yulce, Jumat (29/5/2020).

“Walau covid 19 masih mengintai kami, kami tetap bersama petani lakukan panen karena kalua terlambat panen, kualitas dari jagung akan jelek. Tapi, kami tetap menginformasikan kepada petani mengenai standar kesehatan yang harus dilakukan dilapangan seperti jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan,” lanjut Yulce. (BBPP-BK).

Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Yulce. A. Sondakh, penyuluh dari BPP Amurang Barat

Petani Bone Percepat Olah Lahan Jagung Antisipasi Kekeringan



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Isu terkait ancaman kekeringan di tengah wabah Covid-19 membuat petani semakin bersemangat memanfaatkan ketersediaan air dengan mempercepat pengolahan lahan untuk ditanami. Salah satunya seperti yang dilakukan anggota Kelompok Tani Buhung Patu, yang beralamat di Desa Arallae Kec. Kahu, Kab. Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Menurut Andi Sofyan, Ketua Kelompok Tani Buhung Patu  yang melakukan penanaman bersama anggota kelompok dan petugas, luas lahan kelompok tani Buhung Patu yang digunakan untuk  Kegiatan Pengembangan Perbenihan Jagung (Penangkaran Benih) Varietas Nasa 29 adalah 50 Ha. Ketersediaan air yang bersumber dari air hujan perlu disikapi dengan bersegera melakukan pengolahan. Hal ini karena kondisi cuaca yang sulit diprediksi, khususnya musim hujan.

"Kami terus berusaha memberikan motivasi ke anggota kelompok agar semangat dalam melakukan pengolahan lahan, apalagi ada potensi kekeringan yang sudah diprediksi oleh BMKG, maka kami sebagai ketua kelompok harus ikut berkontribusi dengn melakukan langkah-langkah antisipasi agar pangan bisa tetap tersedia dengan aman di tingkat petani, salah satunya dengan mempercepat pertanaman," tutur Sofyan.Jumat (29/5/2020).

"Sebagai petani, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi kelompok kami untuk menjadi penangkar benih jagung. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok," tuturnya.

Apa yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Bone sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi.

Motivasi ini disampaikan oleh Kepala BPPSDMP untuk memastikan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun demi mengamankan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Sumber Informasi : Andi Baso Kresna

Masih Suasana Lebaran, Petani Jagung Kab. Sigi Tetap Produktif Lakukan Panen



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian, Estevin. Tanggal 27 Mei 2020, Estevin  mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan dikelompok tani Karya Makmur, di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, luas hamparan 10 Ha dengan varietas Jagung Pioner pada luas panen hari ini 1,5 Ha dan produktvitas mencapai 9,2 Ton/ Ha dan harga saat ini di tingkat petani sebesar Rp. 4000/Kg.

“Komoditas pangan satu ini merupakan salah satu komoditas utama yang di budidayakan oleh petani, oleh karena itu pemeliharaan jagung yang tepat seperti pemupukan dan pemeliharaan lainnya sangat mempengruhi hasil panen  yg diperoleh oleh petani,” ujar Estevin.

“Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya tetap semangat mendampingi mereka di lapangan untuk melakukan panen, ujarnya, Jumat (29/5/2020).

Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka dilapangan,” tambah Estevin.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.

“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani,” jelas SYL.

Arahan yang sama juga senantiasa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi.  (BBPP-BK).

Penulis : Asrul / Rosdiana
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Estevin (Penyuluh pertanian Kab. sigi)

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved