Kamis, 30 Juni 2022
Minggu, 08 Januari 2023
Salurkan Sembako Untuk Warga Terdampak Banjir di Jateng, Ahmad Muzani: Ini Tidak Seberapa Mudah-Mudahan Dapat Diterima dan Dimanfaatkan
Jawa Tengah, Sigapnews.com, - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyalurkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok di sejumlah titik di wilayah Jawa Tengah, Minggu (8/1/2023). Ribuan paket sembako disalurkan.
Daerah yang dikunjungi antara lain Desa Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, dan Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, serta Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, penyaluran bantuan 15 ribu paket sembako ini adalah wujud simpati dan empati Partai Gerindra kepada korban banjir di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Kegiatan ini juga bagian dari arahan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar kader-kadernya turun ke bawah membantu masyarakat yang terkena musibah.
"Pak Prabowo menyampaikan salam hormat kepada ibu dan bapak sekalian. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban bapak ibu semua.
"Pak Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa hadir, tapi beliau mengutus kami-kami untuk langsung memberikan bantuan ini.
"Ini adalah wujud simpati dan empati Partai Gerindra untuk membantu rakyat yang sedang kesulitan.
"Mudah-mudahan kehadiran kami bisa memberi semangat untuk bisa melewati masa-masa sulit ini," kata Ahmad Muzani.
Dikatakan Muzani, Prabowo selaku pimpinan Partai Gerindra selalu memberi pesan kepada kadernya agar terus berbuat baik untuk masyarakat.
"Terutama kepada masyarakat yang kesusahan akibat terdampak bencana alam seperti banjir di sejumlah wilayah di Jawa Tengah ini.
"Pak Prabowo selalu berpesan kepada kami untuk selalu berbuat baik kepada masyarakat terutama rakyat kecil yang terkena musibah dan sangat membutuhkan bantuan.
"Jika tidak bisa berbuat baik untuk bangsa dan negara, minimal berbuat kebaikan untuk masyarakat sekitar.
"Jika tidak bisa berbuat baik untuk masyarakat, minimal berbuat baik untuk keluarga.
"Jika tidak bisa juga, ya paling tidak jangan menyusahkan orang lain. Itulah pesan Pak Prabowo yang selalu beliau sampaikan kepada kader-kadernya," jelas Muzani.
Wakil Ketua MPR itu mengaku, bantuan yang diberikan kepada masyarakat Jawa Tengah ini berasal dari urunan internal kader Gerindra. Namun demikian, Muzani mengingatkan bahwa bantuan ini bukan bagian dari agenda politik untuk 2024.
"Jangan pernah berpikir bahwa bantuan yang diberikan berkaitan dengan politik. Jangan pernah ada pikiran pilih apa mereka pada 2019 dan jangan berpikir bantuan ini diberikan dengan harapan terkait dengan 2024.
"Bantuan yang diberikan semata-mata karena memang mereka memerlukan dan membutuhkan ini. Itulah kehadiran kami sebagai partai, sehingga partai bisa menjadi penenang dan penyelamat masyarakat disaat mereka membutuhkan bantuan," jelas Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono mengatakan, mudah-mudah ada pelajaran yang bisa diambil dari musibah banjir yang dialami masyarakat Jawa Tengah.
Karena ujian sejatinya datang terkadang untuk menguji rasa kebersamaan dan kesetiakawanan antar sesama manusia itu sendiri.
"Semoga ujian ini bisa kita lewati bersama-sama dan pada akhirnya kebersamaan kita meningkat dan semakin kuat.
"Tidak banyak yang bisa kami berikan oleh DPP Gerindra dan mudah-mudahan diterima baik dan bermanfaat untuk bapak ibu semua," ujar anggota DPR RI Dapil Jateng I meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kudus dan Salatiga.
Pada kesempatan ini Muzani didampingi Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Ketua OKK Prasetyo Hadi, Bendahara Fraksi Gerindra DPR Novita Wijayanti, Ketua DPP Jamal Mirdad dan Anggota DPR RI Sudewo, serta Ketua DPD Gerindra Jateng Abdul Wachid dan sejumlah anggota DPRD Gerindra Jawa Tengah.
(Edil Rauf)
Sabtu, 22 Februari 2020
Sukseskan Moment Pilkada 2020, KPU Selayar Akan 'Gandeng' Mahasiswa KKN
Minggu, 19 November 2023
Hasil Panen Food Estate Sungguh Diharap Dapat Menekan Harga Beras Yang Terus Naik Dengan Liar
Banten (MNC), Pembangunan kebun singkong dalam sebutannya yang lebih mentereng adalah Food Estate di Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, kata Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan peninjauan pembukaan lahan kebun singkong itu untuk mendukung program cadangan pangan strategis nasional, seperti laporan resmi Kemhan, Selasa, 24 November 2020.
Niat baik pemerintah melaksanakan program Food Estate sungguh mulia untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia dalam jangka panjang. Awalnya secara bertahap rencananya 1,2 juta hektar akan dibangun hingga tahun 2019. Ketika itu rincian awal dari program Food Estate akan dilakukan di wilayah Kalimantan Barat selyas 120.000 hektar. Di Kalimantan Tengah 180.000 hektar. Di Kalimantan Timur 10.000 hektar. Dan di Maluku 190.000 hektar.
Pembangunan Food Estate ini juga dimaksudkan sebagai program untuk membangun kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar di mana Kebun itu dibangun. Karena yang akan dibangun bukan hanya kebun singkong itu saja, tapi juga turunan sampai industrinya.
Menteri Pertahanan Letnan Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto telah memaparkan road map Kemenhan dalam upaya pengembangan Food Estate kepada Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers konferen usai rapat terbatas yang berlangsung secara virtual, Rabu, 23 September 2020.
Lokasi Food Estate itu yang sudah ditentukan di Kalimantan Tengah, juga sudah disetujui Gubernur setemlat dalam bentuk dukungan memberi lahan dan siap mem- back up pekerjaannya di lapangan, tandas Menhan.
Pembangunan kebun singkong ini sudah dimulai pada tahun 2021 dengan luas lahan pertama 30 ribu hektar dan selanjutnya diharap pada tahun 2025 dapat mencapai 1,4 juta hektar. Sebab Indonesia sebagai konsumen mie terbesar ke dua di dunia, perlu jaminan agar tidak tergantung pada pasokan dari negeri orang.
Presiden Joko Widodo sendiri sudah melihat lahan yang akan dijadikan Food Estate di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada 9 Juli 2020. Maksud pemerintah menyiapkan lumbung pangan ini untuk mengantisipasi krisis pangan yang diperkirakan akan melanda dunia.
Upaya Menhan Prabowo Subianto, (Kompas.com, 28 September 2020) mengerahkan prajurit TNI untuk melakukan penanaman singkong secara besar-besaran dalam proyek Food Estate atau lumbung pangan yang direncanakan ada di sejumlah provinsi di Indonesia, sungguh sangat mulia. Karena targetnya memang 1,4 juta hektar hingga tahun 2025 harus dicapai. (Antara, Senin, 28 September 2020). Meskipun sejatinya, ketahanan pangan merupakan tanggung jawab Menteri Pertanian.
Prabowo Subianto mengaku mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk memberi dukungan bagi pelaksanasn Food Estate. Sehingga dalam pembagian tugasnya Menhan akan menangani pembangunan cadangan pangan singkong. Karena singkong dapat menghasilkan tepung tapioka yang bisa menjadi bahan utama kebutuhan pangan.
Ketika itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menegaskan program penanaman singkong oleh Kemenhan tidak termasuk yang akan digarap oleh Kementerian Pertanian. Untuk lumbung pangan di Kalimantan Tengah telah disiapkan lahan seluas 30 ribu hektar itu akan dibagi untuk Kementan dan Kemenhan.
Menurut Syahrul Yasin Limpo, penanaman singkong oleh Kemenhan sebagai cadangan pangan strategis tidak termasuk tugas pokok. Dia juga menuturkan potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian di Kalimantan Tengah ada sekitar 164.598 hektar berdasarkan data dari Kementerian PUPR.
Pelaksanaan proyek lumbung pangan ini sesungguhnya tersebar di sejumlah wilayah. Diantaranya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat hingga Jawa Timur serta Papua. Untuk pelaksanaan bagi masing-masing wilayah lumbung pangan ini akan mengembangkan komoditas yang berbeda. Lumbung pangan di Sumba Tengah misalnya akan mengembangkan komoditas padi dan jagung.
Diinformasikan juga oleh Syahrul Yasin Limpo bahwa Kemenhan berencana melakukan penanaman singkong sebagai upaya menambah cadangan pangan strategis di lahan seluas 60 ribu hektar pada tahun ini juga. Lokasinya terletak di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabukaten Kspuas, Kalimantan Tengah. .
Menurut Kementan Syahrul Yasin Limpo, dari 164.598 hektar lahan yang dicanangkan untuk proyek Foid Estate, sekitar 142 ribu hektar yang bisa ditanami. Dari angka tersebut lebih mengerucut menjadi 82 ribu hektar. Belakangan muncul kritik terhadap program Food Estate yang sangat diharap bisa mengatasi masalah kebaikan harga beras yang liar di pasar. Kritik pada proyek Food Estate ini diungkapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebagai proyek kejahatan lingkungan. Catatan terhadap Food Estate ini diungkapkannya di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 15 Agustus 2023, seperti yang juga dilaporkan oleh Kompas.com.
Pernyataan itu terkait dengan pendapat soal dugaan aliran dana kejahatan lingkungan Rp 1 triliun yang masuk ke partai politik tertentu untuk biaya Pilu 2024.
Padahal, program Food Estate merupakan kebijakan pemerintah yang bagus karena memiliki konsep pengembangan pangan secara terintegrasi. Sehingga kebijakan yang digagas Presiden Joko Widodo ini pantas dan patut menjadi kebijakan yang masuk dalam Program Strategis Nasional untuk tahun 2020 - 2024.
Jadi dapat segera dibayangkan jika Good Estate dapat berhasil panen raya, maka dari 30 ribu hektar itu saja, hasil minimal berdasarkan pengalaman petani tradisional di daerah Lampung, dapatlah kalkulasi hasilnya minimal 30.000 x 90.000 x 6 kg x Rp 8.000 per kg, maka total hasilnya sungguh fantastis, dan pasti dapat menekan harga beras yang terus bergerak liar naik ke ubun-ubun rakyat kebanyakan.
Banten, 20 November 2023
Penulis: Jacob Ereste
Minggu, 28 Agustus 2022
Senin, 13 Maret 2023
Hiburan Rakyat Andi Palalloi Tabrang di Soppeng, Ribuan Warga Penuhi Lapangan Marioriawa
Senin, 24 Februari 2020
Yenny Sucipto Bacawali Kota Depok Blusukan ke Pasar Kemiri Bersama Relawan
Kamis, 24 Oktober 2019
Adnan Bupati Gowa Paparkan Peran Ketahanan Pangan Dalam Mendukung Ketahanan Nasional
Selasa, 17 Maret 2020
Letho Meminta Menteri BUMN Bereaksi Pro-aktif Dalam Penanggulangan COVID19
Minggu, 28 Juni 2020
Pilkada Serentak 2020, Wabup Gowa Harap Lahirkan Pemimpin Cerdas dan Bebas Narkoba
Senin, 24 Februari 2020
Yenny Sucipto Bacawali Kota Depok Blusukan ke Pasar Kemiri Bersama Relawan
Senin, 09 November 2020
Budayawan Muda Sulsel Abdi Mahesa : Pilkada Damai 2020 Adalah Kebutuhan Masyarakat Sulawesi Selatan
Sabtu, 02 Mei 2020
KPK Bersama Penggiat Anti Korupsi Kawal Bansos Covid-19 di Sulsel
Sigapnews.com, Makassar - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menerbitkan Surat Edaran No. 11 Tahun 2020, tanggal 21
April 2020 tentang Penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dan data non-DTKS, dalam pemberian Bantuan
Sosial kepada masyarakat dalam upaya mengatasi dampak
pandemik global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
”DTKS yang dikelola oleh Kementerian Sosial merupakan basis
data yang selama ini digunakan untuk pemberian bantuan
sosial kepada masyarakat secara nasional. DTKS senantiasa
mengalami perbaikan”, kata Ketua KPK Firli Bahuri, Rabu,
22/4/20, di Jakarta.
Alasan pertama, Firli menjelaskan, melalui pelaksanaan
rencana aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas-
PK), DTKS telah dipadankan dengan data kependudukan di
Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
(Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri berdasarkan Nomor
Induk Kependudukan (NIK).
“Sehingga penerima bantuan pada DTKS diyakini
keberadaannya berdasarkan NIK,” jelas Firli.
Alasan lain penggunaan DTKS adalah, perbaikan
terkait ketepatan status penerima bantuan dilakukan secara
berkala dengan bantuan pendataan oleh pemerintah daerah,
dan prosedur verifikasi validasi (verivali), sehingga diyakini
penerima telah tepat sasaran.
Untuk mengawasi pelaksanaan surat edaran KPK tersebut,
Koordinator Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK RI
Wilayah VIII Sulawesi, Adliansyah Malik Nasution yang akrab
disapa Bang Choky, mengajak dedengkot Penggiat Anti Korupsi
di Sulsel, Djusman AR, bersama rekan-rekan lainnya
membantu KPK, jangan sampai terjadi penyimpangan dalam
penyaluran bantuan sosial tersebut.
Djusman AR yang dikonfirmasi, Ahad 3/5/20,
mengatakan, 'Dirinya siap bersinergi dan mengajak rekan-rekan penggiat anti
korupsi lainnya di Sulsel, membantu KPK melakukan pengawasan
dan pelaporan ke KPK, bila ditemukan indikasi penyalahgunaan
dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sosial tersebut.
“KPK berharap ke masyarakat, khsusus kepada kami lembaga
yang memang fokus pada pemberantasan tindak pidana korupsi,
untuk terlibat langsung mengawal dan memonitoring, serta
mengadukan ke KPK apabila menemukan hal-hal yang
menyimpang dari ketentuan pendistribusian bantuan sosial
tersebut” tegas Djusman AR.
Direktur Lembaga Peduli Sosial Ekonomi Budaya Hukum dan Politik (LP-SIBUK) Sulsel, Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar, mengatakan,
pihaknya tak punya alasan apapun untuk tidak mendukung
langkah KPK tersebut, sebab lembaganya memang dari dulu
sampai sekarang, tak pernah surut dalam melakukan perlawanan terhadap perbuatan tindak pidana korupsi di
Sulsel, pungkas Dujusman AR yang juga Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKal) NGO Sulawesi ini.(Red).
Minggu, 31 Mei 2020
Anggaran Pilkada Tak Perlu Ditambah, Ini Hitungan Nurani Strategic
Selasa, 10 November 2020
Gunakan Hak Pilih Anda, Ini Specimen Surat Suara Pilkada Soppeng 2020
Selasa, 23 Februari 2021
Mantapkan Pengelolaan dan Penata Usahaan Kearsipan, BBPP Batangkaluku Gelar Sosialisasi
Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) melakukan sosialisasi penyeragaman pembuatan naskah dinas dan penggunaan teknologi informasi berbasis tata naskah dinas elektronik, Selasa (23/2/2021), di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku.
Kegiatan sosialisasi yang diikuti pegawai dari pengolah arsip bagian umum, kelompok program dan evaluasi serta kelompok penyelenggaraan pelatihan BBPP Batangkaluku, dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana.
Dalam sambutannya, Rosdiana, mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengelolaan dan penatausahaan arsip di lingkungan BBPP Batangkaluku, arsip bukan hanya tumpukan kertas semata atau sebatas kumpulan informasi, tetapi lebih dari itu.
“Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memahami pentingnya pengelolaan dan penyimpanan arsip”,harapnya.
Sumarlin, Arsiparis Muda BBPP Batangkaluku yang juga merupakan narasumber dalam sosialisasi ini mengatakan sebagaimana Undang-Undang RI nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai perkembangan teknologi informasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan perusahaan, organisasi politik dan perseorangan dalam bentuk pelaksanaan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
“Pengelolaan arsip dinamis di Balai ini sangatlah ditentukan oleh peran SDM pada unit pengelola kearsipan di BBPP Batangkaluku, agar pengelolaan arsip dinamis dapat secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, pemeliharaan serta penyusutan”,tuturnya.
Pentingnya sosialisasi ini dalam rangka penerapan tata naskah dinas dan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di BBPP Batangkaluku agar SDM pegawai yang ada di unit pengelola dapat memahami keseragaman, kaidah, norma dan standar kearsipan dalam pembuatan naskah dinas sesuai Permentan Nomor 06 Tahun 2020.
“Di Balai sendiri pengelola arsip sudah berjalan dengan baik akan tetapi masih perlu meningkatkan kompeten pegawai dalam hal pembuatan naskah dinas”,pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Sumarlin menjelaskan, proses pengelolaan arsip dinamis khususnya naskah dinas harus mengacu pada tata naskah dinas dan pola klasifikasi kearsipan Kementan agar terkelompokkan, terstruktur utuh dan menyeluruh agar informasi yang tercipta memudahkan dalam penemuan kembali. (Al Aziz).
Selasa, 06 Juli 2021
Bupati Wajo Dorong Percepatan Pengarusutamaan Gender
Wajo (Sulsel), Sigapnews.com,-- Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, (Dinsos P2KB-P3A) Kabupaten Wajo menggelar kegiatan sosialisasi kebijakan pengarusutamaan Gender (PUG) di gedung Dharmawanita, Selasa, 6 Juli 2021. Selain sosialisasi, Dinas P3A-P2KB juga melakukan pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) tingkat desa.
Sosialisasi dibuka langsung Bupati Wajo, Amran Mahmud. Dalam sambutannya, Amran mengatakan, hingga saat ini masih terjadi kesenjangan dalam hal akses, partisipasi, kontrol terhadap sumberdaya, dan manfaat pembangunan yang didapatkan oleh penduduk Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan diberbagai bidang pembangunan, baik ekonomi, sosial budaya dan politik.
Jika dicermati dengan baik, kata Amran, data menunjukkan bahwa penduduk perempuan khususnya, masih mengalami ketidaksetaraan dan diskriminasi dalam berbagai hal di masyarakat, seperti akses kesehatan, pendidikan yang relatif rendah, perbedaan upah kerja, pernikahan usia anak, perdagangan perempuan dan kekerasan terhadap perempuan yang cenderung semakin meningkat setiap tahunnya.
"Isu-isu gender yang termanifestasi dalam bentuk kesenjangan gender diberbagai aspek pembangunan merupakan suatu permasalahan yang sulit untuk diatasi tanpa suatu upaya yang serius, konsisten, dan berkesinambungan. Makanya, pemerintah desa menjadi gerbang terdepan dalam masalah kesetaraan gender,"ucapnya.
Amran menambahkan, Pemerintah Kabupaten Wajo telah melakukan percepatan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan senantiasa melakukan pembinaan dan mendorong untuk menerbitkan regulasi tentang Pengarusutamaan Gender sebagai dasar dan acuan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender pada level Kecamatan. Hal ini terlihat dengan Kabupaten Wajo telah memiliki Peraturan Daerah tentang Pengarusutamaan Gender.
"Harapan kita bersama pada tahun ini dapat meningkat lagi dalam nominasi untuk mendapatkan penghargaan bidang Pengarusutamaan Gender ini. Meskipun penghargaan ini bukanlah tujuan utama namun merupakan reward atas kerja keras kita semua dalam mendorong pembangunan Pengarusutamaan Gender Kabupaten Wajo,"ungkapnya.
Sementara Kepala Dinsos P2KB-P3A, Ahmad Jahran berharap peran Camat dan Kepala Desa dalam mensosialisasikan Pengarusutamaan Gender ini. Karena persoalan ini bukan hal kecil.
"Saya harap semua peserta yang hadiri di acara ini bisa berperan aktif dalam mensosialisasikan Pengarusutamaan Gender. Karena tingkat perceraian di Wajo naik derastis,"ungkapnya.
Jumat, 03 Mei 2024
Strategi Perluasan Areal Tanam, Kunci Antisipasi Krisis Pangan Nasional
Gowa, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Training of Trainers (ToT) dengan tajuk Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional dalam rangka meningkatkan pemahaman bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Babinsa untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan melalui Perluasan Areal Tanam (PAT).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menyampaikan, sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun yang akan datang adalah pertanian dan SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," ujarnya.
“SDM Pertanian mulai dari penyuluh hingga para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan,” sambungnya.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dengan tegas mengatakan bahwa terkait pangan, kondisi global sedang tidak biasa-biasa saja, “sejak Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, Indonesia mengalami fenomena alam yang disebut El-Nino, kemarau berkepanjangan,’ ungkapnya saat membuka kegiatan tersebut.
Dedi menambahkan bahwa dengan kondisi global saat ini, mengharuskan Indonesia melakukan swasembada dan tidak boleh bergantung kepada negara lain melalui Perluasan Areal Tanam melalui Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi di Lahan Sawah Tadah Hujan, serta Tanam Sisip di Lahan Perkebunan.
Dalam paparannya, Dedi menyebut isu global yang mempengaruhi pembangunan pertanian diantaranya perang rusia dan ukraina, perlambatan signifikan pada negara ekonomi utama, covid-19, tekanan inflasi dan kerentanan system keuangan di negara berkembang, perubahan iklim dan iklim ekstrim.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu 2 – 4 Mei 2024 dan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian termasuk BBPP Batangkaluku, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor KORAMIL di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini akan diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL Pusat, 8.775 penyuluh pertanian THL Daerah, serta 72.875 Babinsa.
(Red)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram