-->

Sabtu, 01 Februari 2025

Gotong Royong Bersama Koramil 1423-05, Menjaga Kebersihan Pasar Tettikenrarae

Soppeng, Sigapnews.com, Personil Koramil 1423-05/Marioriwawo Kodim 1423/Soppeng bersama warga Kel. Tettikenrarae melaksanakan karya bakti Pembersihan Pasar bertempat Pasar kel. Tettikenrarae kec. Marioriawa Kab. Soppeng, Minggu (02/02/2025).

Pembersihan Pasar/Karya Bakti dilakukan untuk Menghindari Bersarangnya nyamuk Demam Berdarah, saat hujan deras tiba, agar diwilayah tersebut terhindar dari Demam Berdarah terang Pelda Laenre (Plt Danramil 1423/05)

Lebih lanjut, ia menjelaskan, melalui kegiatan gotong-royong /Karya Bakti yang dilakukan oleh Personil Koramil 1423/05 diharapkan benar-benar membawa manfaat bagi kepentingan masyarakat luas, serta bermanfaat pula untuk terbinanya hubungan baik atau kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Tettikenrarae mengatakan, Saya sangat Mengapresiasi Personil Koramil ikut membantu dan memberikan motivasi ke warga saya agar bahu membahu gotong -royong/Karya Bakti Membersihkan Pasar di kampung kami,” terangnya.

Jumat, 31 Januari 2025

Buka Event Bola Voli Smanca Volleyball Competition, Wakapolres Soppeng Sebut Wadah Silaturahmi dan Reuni

Soppeng, Sigapnews.com, Wakapolres Soppeng, Kompol H. Sudarmin, S.Sos., M.H mewakili Kapolres Soppeng selaku ketua PBVSI cabang Soppeng dan menghadiri Event Turnamen Bola Voli “Smanca Volleyball Competition” yang dilangsungkan di Lapangan Gasis Watansoppeng, Kecamatan Lalabata, Jumat, 31 Januari 2025. 

Dalam kesempatan itu, Wakapolres Soppeng Kompol Sudarmin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Event ini merupakan wadah silaturahmi dan reuni bagi bapak ibu guru, dan anak-anak sekalian.” ujarnya. 

"Kegiatan ini juga merupakan silaturahmi bagi kita semua yang sempat hadir". 

"Kepada panitia saya harapkan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, sebagaimana yang diharapkan".

"Demikian pula para dewan wasit, agar melaksanakan tugas dengan baik dan adil ”, tegas Wakapolres Kompol Sudarmin. 

Selain itu, Wakapolres Soppeng Kompol Sudarmin juga memberikan motivasi kepada peserta turnamen bola voli, yang menurutnya, “Pemain voli yang memiliki jantung, sportivitas adalah mereka yang memiliki semangat, dedikasi, dan mental kuat dalam bermain voli".

Oleh karena itu, "Tetaplah semangat, kuatkan kerjasama tim, dan patuhi keputusan wasit". 

"Dan yang terpenting adalah jaga kesehatan dan keselamatan bersama, ”Tegas Wakapolres. 

Sebelum mengakhiri sambutannya Kompol H. Sudarmin tidak lupa juga memberikan himbauan kepada supporter. 

Ia menghimbau,, “Dukung tim dengan baik, ingat batas lapangan, jangan ada yang melempar dan mengeluarkan kata-kata yang menyinggung pribasi, "Jadilah supporter yang bijak!”. Ucapnya sembari menutup sambutan.  

Sebagai simbol pembuka Event Turnamen Bola Volli, Wakapolres Soppeng melakukan sercive bola voli sebagai teknik dasar dalam permainan.

Adapun yang hadir dalam event tersebut, Pengurus organisasi PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) Kab. Soppeng, Panitia pelaksana, Wasit, dan juga peserta turnamen bola voli. 

(Red) 

Kamis, 30 Januari 2025

Aktivitas Sosial Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Salurkan Bantuan di Marioriwawo

Soppeng, Sigapnews.com, Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.IK, M.IK didampingi Ketua Bhayangkari Cab.Soppeng Ny.Ageng Aditya, beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Polsek Marioriwawo, Jl. KS. Tubun No. 1 Kelurahan Tettikenrarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng. Jumat, (31/1/2025). 

Dalam kunjungan itu, Kapolres Soppeng bersama rombongan tiba di Mapolsek Marioriwawo, disambut hangat oleh Kapolsek Marioriwawo AKP Tajuddin bersama Personil Polsek dan Bhayangkari Ranting Marioriwawo.

Dalam kunjungan tersebut dilakukan tatap muka Kapolres bersama Personil Polsek yang dihadiri para Lurah/Kepala Desa se-Kec. Marioriwawo. 

Dalam tatap muka tersebut, Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana menjadikan momen perkenalan diri selaku Kapolres Soppeng yang baru. 

Dalam kesempatannya, Kapolres Soppeng AKBP Aditya memberikan petunjuk dan arahan terkait pelaksanaan tugas Personil Polsek di lapangan, yang didampingi PJU Polres Soppeng dan Kapolsek Marioriwawo.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Kapolres Soppeng menyerahkan Bantuan Sosial kepada 5 orang warga Kecamatan Marioriwawo. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Soppeng, Camat Marioriwawo, para Kepala Desa dan Lurah, Personil Danramil 1423-05, dan Tokoh Masyarakat.

(Red) 

Dorong Modernisasi Pertanian, Kunjungan Universitas Telkom Bahas IoT di BBPP Batangkaluku

Gowa, Sigapnews.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Teknologi Informasi dan Informatika Universitas Telkom dalam rangka berdiskusi mengenai pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT (Internet of Things).

Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara dunia akademik dan sektor pertanian dalam mendorong inovasi teknologi. Diskusi yang berlangsung tidak hanya membahas penerapan hidroponik berbasis IoT, tetapi juga bagaimana teknologi ini dapat mendukung modernisasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementerian Pertanian  menekankan pentingnya modernisasi dalam pertanian.

"Saya percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia!" tegas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian.

“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” kata Idha.

Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Andi Baso Kresna memandu langsung rombongan tersebut untuk menyaksikan penggunaan IoT melalui smartfarming di berbagai titik lokasi pemasangan.

"Untuk hidroponik kita telah merancang sistem pencampuran nutrisi, sensor ph air, dan menyediakan bak pengairan otomatis serta sensor-sensor lainnya untuk mendukung produksi," terangnya.

Andi Baso menambahkan bahwa pembuatan smartfarming, khususnya sistem penyiraman otomatis, mencakup berbagai level, mulai dari level 1 hingga level tertinggi. Hal ini memberikan beragam pilihan bagi peserta pelatihan.

"Pada dasarnya, alat-alat ini sangat membantu petani. Namun, tantangan utama kita adalah bagaimana memastikan alat-alat ini memiliki daya tahan yang lebih lama dan tidak cepat rusak," sebutnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Telkom, Muhammad Irsan menyampaikan maksud kunjungannya yaitu untuk mendukung penelitian terkait pemanfaatan tanaman hidroponik berbasis IoT untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bonto-bontoa.

"Tujuan kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat yang telah menjadi mitra kami untuk melakukan produksi tanaman hidroponik, kami akan sosialisasikan secara kecil-kecilan setelah berkunjung dari sini. Kemudian kami berencana merancang aplikasi dimana mitra kami dapat menjual hasil panennya melalui aplikasi tersebut," ucapnya.

Menurutnya, memperoleh informasi IoT di BBPP Batangkaluku merupakan langkah yang tepat karena telah banyak berbicara mengenai sistem, kendala serta implementasi jangka panjang penggunaan IoT melalui smartfarming, dan hal tersebut dapat mendukung penelitian Universitas Telkom.

(Red) 

Komandan Yonif 751/VJS Pimpin Uji Petik, Siapkan Prajurit untuk Batalyon Tangkas 2025

Sentani, Jayapura, Sigapnews.com,- Batalyon Infanteri 751/VJS mengadakan uji petik kemampuan perorangan anggota dalam rangka persiapan Batalyon Tangkas tahun 2025. Uji petik berupa materi lari oraum perorangan dilaksanakan di lingkungan Mako Batalyon dengan rute yang ditentukan. (Kamis, 30/01/2025)

Setiap satuan tentunya akan mempersiapkan kemampuan anggotanya dalam ajang Batalyon Tangkas yang tidak lama lagi diselenggarakan. Yonif 751/VJS sebagai satuan pemukul Kodam XVII/Cenderawasih melatih kemampuan anggotanya dengan maksimal. Dari beberapa materi latihan yang telah dilaksanakan, hari ini diadakan uji petik lari menggunakan baju oraum sejauh 5 km dengan target waktu yang ditentukan. 

Komandan Batalyon 751/VJS ikut serta dalam kegiatan tersebut dan memberikan semangat kepada para prajuritnya. "Kegiatan ini ditujukan agar kita semua mengetahui sejauh mana hasil latihan yang telah kita laksanakan, sehingga kita tahu apa yang harus diperbaiki sebagai bahan evaluasi. Terimakasih untuk semangat dan hasil yang sudah memenuhi target pada uji petik lari hari ini, saya harap diuji petik materi lain sama memuaskannya." Arahan Letkol Inf Erwan Harliantoro, S.H., M.Han

Kegiatan uji petik berjalan dengan lancar sesuai rencana. Seluruh peserta yang sebelum kegiatan sudah melaksanakan tes kesehatan, hingga di akhir kegiatan dinyatakan sehat dan aman oleh tim kesehatan yang mendampingi kegiatan.

(Red) 

Potensi Pertanian Millenial, SMK 5 Merauke Dorong Swasembada Pangan Indonesia

Merauke, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memberikan pendampingan bagi Sekolah pertanian dan petani millenial untuk membangun pertanian modern di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Dalam upaya mendukung pengembangan pertanian dan penyediaan sumber daya manusia (SDM) petani milenial, SMK Negeri 5 Merauke menggelar kegiatan penanaman padi sawah. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi petani milenial yang berkompeten dan berdaya saing dalam sektor pertanian.

Kegiatan ini bertujuan dalam rangka menuju Indonesia swasembada pangan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) padi sawah dengan membangun insfrastruktur dasar melalui program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR). 

Untuk mendukung  program tersebut di perlukan adanya penguatan kompetensi budidaya tanaman padi serta operasional alsintan pendukung bagi peserta.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi pertanian modern di masa mendatang.

 “Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi," kata Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti mengatakan, siswa pertanian merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.

Pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. 

Kegiatan ini bukan hanya sebatas penanaman padi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam menyiapkan SDM unggul di bidang pertanian. 

"Kita ingin anak-anak muda memiliki keterampilan dan pemahaman yang mendalam tentang sistem pertanian modern.

Kepala Dinas TPHBun Kabupaten Merauke Josefa Louise Rumaseuw juga mengapresiasi inisiatif SMK Negeri 5 Merauke dalam mendukung program ketahanan pangan. 

“Melalui program ini, kita berharap dapat meningkatkan produksi pertanian dan ketersediaan benih unggul di daerah, serta memberikan peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian,” ungkapnya.

Selain itu, keterlibatan Brigade Pangan dan para pendamping dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan pertanian di Merauke. 

Dengan adanya pendampingan yang intensif, para siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan bertani yang lebih baik, mulai dari teknik budidaya hingga manajemen hasil panen.

Kegiatan penanaman padi ini menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya menciptakan ekosistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. 

SMK Negeri 5 Merauke berkomitmen untuk terus mengembangkan program pendidikan berbasis pertanian guna mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia usaha dan industri pertanian.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi model dalam mencetak generasi petani milenial yang mampu menjawab tantangan pertanian di masa depan serta turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Polbangtan Manokwari, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Merauke, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya, termasuk perwakilan dari Dandim, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, dan Kepala Polsek Tanah Miring. Turut hadir pula Penyuluh Pendamping Lapangan, Pendamping Brigade Pangan, serta anggota Brigade Pangan di Distrik Tanah Miring.

(Red) 

Rabu, 29 Januari 2025

Kolaborasi Koramil Marioriawa dan SDN 52, Edukasi Lingkungan Bersih Tingkatkan Semangat Belajar Siswa

Soppeng, Sigapnews.com, Personel Koramil 02/Marioriawa Kodim 1423/Soppeng, mengajak Siswa Siswi SDN 52 Welongge melaksanakan kegiatan kerja bhakti bersihkan saluran air dan bahu jalan yang banyak ditumbuhi rumput liar di Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Kamis, 30/01/2025.

Kegiatan kerja bhakti tersebut berkolaborasi dengan Kepala Sekolah serta para Guru dan Siswa Siswi SDN 52 Welongge serta beberapa warga setempat dengan sasaran pembersihan saluran air dan bahu jalan yang sudah kelihatan rimbun ditumbuhi rumput liar dengan membabat rumput liar di pinggir kiri kanan jalan tersebut.

Lettu Inf. Paisal selaku Danramil 1423-02/Marioriawa mengatakan, kondisi lingkungan yang banyak ditumbuhi rumput dan ilalang sehingga membuat lingkungan tidak nyaman dipandang mata serta menjadikan lingkungan tidak sehat, oleh karena itu Kami mengajak para siswa siswi melaksanakan karya bakti di sekitar lingkungan sekolah, apabila lingkungan bersih maka siswa siswi menjadi betah di sekolah sehingga minat belajar siswa pun akan meningkat, ”pungkasnya".

Sementara itu, salah satu guru mengungkapkan terima kasih atas kunjungan bapak-bapak TNI dari Koramil 02/Marioriawa, sekaligus mengedukasikan pola hidup sehat lingkungan bersih dan sehat kepada anak didik kami, "tutupnya".

Keberhasilan Pertanian Soppeng di Akhir Jabatan Kaswadi Razak

Soppeng, Sigapnews.com, Di penghujung masa kepemimpinannya, Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sektor pertanian dan perkebunan. Bertempat di Kawasan Multi Agri Medde, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Rabu (29/1), Bupati Kaswadi secara langsung meninjau perkembangan pertanian dan perkebunan di daerah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kaswadi menegaskan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian Soppeng. Selama kepemimpinannya, ia telah menginisiasi berbagai program guna meningkatkan kesejahteraan petani, seperti modernisasi alat pertanian, penguatan ketahanan pangan, serta pengembangan varietas tanaman unggul.

"Kita tidak boleh berhenti berinovasi. Pertanian dan perkebunan adalah aset utama daerah ini, dan sudah menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa petani mendapat dukungan maksimal, baik dari segi teknologi maupun kebijakan," ujar Bupati Kaswadi.

Kawasan Multi Agri Medde sendiri merupakan salah satu lokasi pengembangan pertanian terpadu di Kabupaten Soppeng. Di tempat ini, berbagai inovasi pertanian, termasuk budidaya tanaman hortikultura dan perkebunan, telah diterapkan guna meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi kerja petani.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Aryadin Arif, yang turut mendampingi, mengapresiasi langkah Bupati Kaswadi yang tetap fokus pada pertanian hingga akhir masa jabatannya. "Pak Bupati selalu hadir dan turun langsung ke lapangan, memastikan bahwa pertanian dan perkebunan di Soppeng terus berkembang. Ini adalah bukti nyata kepedulian beliau terhadap sektor yang menjadi andalan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Para petani dan masyarakat setempat pun menyambut baik kunjungan ini. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Salah satu petani, Andi Wawan, mengungkapkan bahwa berkat kebijakan pertanian yang diterapkan, hasil panen mereka meningkat signifikan.

Dedikasi Bupati Kaswadi di bidang pertanian dan perkebunan hingga akhir masa jabatannya ini menjadi warisan berharga bagi Kabupaten Soppeng. Dengan pondasi yang telah dibangun, diharapkan sektor pertanian Soppeng semakin maju dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat.

Panen Sukses Bawang Merah di Desa Tellulimpoe Soppeng, Ariyadin : Harapan Baru bagi Petani

Soppeng, Sigapnews.com, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Kabupaten Soppeng, Aryadin Arif, S. STP., M. Si, melakukan panen bawang merah di Kawasan Multi Agri Medde, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Rabu (29/1). 

Panen ini menjadi momen bersejarah, mengingat bawang merah yang biasanya ditanam di musim kemarau kini berhasil dipanen di luar musim dengan hasil yang memuaskan.

Aryadin mengakui bahwa awalnya ia sempat khawatir dengan keberhasilan program ini. “Saya awalnya ragu, karena bawang merah biasanya lebih cocok ditanam di musim kemarau. Musim hujan membuatnya rentan terhadap busuk umbi dan layu fusarium. Tapi berkat dorongan dan jiwa petarung yang dimiliki oleh Bupati Soppeng, yang terus aktif memberikan motivasi, akhirnya apa yang saya khawatirkan terbantahkan,” ujarnya.

Panen ini membuktikan bahwa inovasi dan keberanian dalam bertani bisa membawa hasil yang luar biasa. Dengan strategi pertanian yang tepat, termasuk penggunaan varietas unggul, pengelolaan air yang baik, serta pendampingan intensif kepada petani, hambatan musim dapat diatasi.


Aryadin pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE, yang akrab disapa “Fung Aji Dulli.” “Terima kasih, Fung Aji Dulli, atas bimbingan dan dorongannya. Tanpa semangat dan kepemimpinan beliau, panen di luar musim ini mungkin tidak akan terwujud,” ucapnya penuh syukur.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para petani di Soppeng untuk lebih berani berinovasi dalam budidaya bawang merah, sehingga tidak lagi hanya bergantung pada musim tertentu. Selain itu, dari sisi ekonomi, panen di luar musim memberikan keuntungan lebih besar karena harga jual bawang merah lebih tinggi dibandingkan saat panen raya.

Dengan keberhasilan ini, Soppeng semakin menunjukkan potensinya sebagai daerah pertanian yang inovatif dan mampu menghadapi tantangan iklim dengan strategi yang tepat.

Keajaiban Panen Bawang Merah di Soppeng, Bukti Kebesaran Allah di Akhir Masa Jabatan Bupati Kaswadi

Soppeng, sigapnews.com, Bupati Soppeng, H. Andi Kaswadi Razak, SE, di penghujung masa jabatannya kembali membuktikan bahwa keajaiban dapat terjadi dengan izin Allah SWT. Keberhasilan panen bawang merah di luar musim di Kawasan Multi Agri Medde, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, menjadi bukti nyata bahwa usaha yang dibarengi dengan doa dan tawakkal dapat melampaui batasan nalar manusia. Rabu (29/1/2025). 

Dalam kesempatan panen tersebut, Bupati Kaswadi menegaskan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. "Jika Allah berkehendak, maka segala sesuatunya akan terjadi, walaupun di luar nalar kita sebagai manusia biasa. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga soal keyakinan bahwa usaha yang baik, ketekunan, doa, tawakkal, dan ikhtiar adalah kunci kesuksesan," ujarnya.



Keberhasilan ini dianggap sebagai pencapaian luar biasa, mengingat bawang merah umumnya ditanam menjelang musim kemarau. Saat musim hujan, tanaman ini rentan terhadap busuk umbi dan layu fusarium, yang membuat banyak petani enggan mengambil risiko. Namun, berkat semangat juang dan inovasi yang diterapkan, kekhawatiran itu terpatahkan dengan hasil panen yang memuaskan.

Para petani yang hadir turut mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan mereka. Plt. Kadis Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Aryadin Arif mengaku terinspirasi oleh kepemimpinan Bupati Kaswadi yang selalu mendorong keberanian dalam bertani. "Beliau tidak hanya memberi arahan, tapi juga turun langsung, menunjukkan bahwa dengan niat yang baik dan keyakinan kepada Allah, hal yang dianggap mustahil bisa terjadi," katanya.

Keberhasilan panen bawang merah di luar musim ini juga berdampak besar terhadap ekonomi petani, karena harga jual lebih tinggi dibandingkan panen di musim kemarau. Hal ini membuktikan bahwa pertanian di Soppeng tidak hanya bergantung pada pola tradisional, tetapi juga terus berkembang dengan inovasi dan keberanian untuk menantang batasan.

Di akhir masa jabatannya, H. Andi Kaswadi Razak, SE, meninggalkan warisan berharga bagi dunia pertanian Soppeng—bukan hanya dalam bentuk kebijakan dan program, tetapi juga semangat juang, keyakinan, dan keteladanan dalam menghadapi tantangan dengan penuh tawakkal kepada Allah SWT.

Selasa, 28 Januari 2025

Satgas Yonif 751/VJS dan PLN Hadirkan Terang untuk Kesejahteraan Papua



Puncak-Papua, Sigapnews.com, Satgas Yonif 751/VJS yang berada di Distrik Sinak dan Distrik Agandugume mengawal penyaluran penerangan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat Distrik Sinak dan Distrik Agandugume, dimana kedua Distrik tersebut masih mengalami keterbatasan sumber penerangan (Rabu,29/01/2025).

Program pemasangan alat penyalur daya listrik (APDAL) ini diharapkan menjadi solusi untuk penerangan di daerah pedalaman. Arus yang dihasilkan Abdal akan dialirkan ke Iras dan menjadi penerangan di malam hari, dengan hal ini pemerintah juga membangunkan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL).

Penyaluran listrik ini merupakan program lanjutan dimana sebelumnya pernah dilaksanakan yang tidak lain guna Meningkatkan kesejahteraan. Masyarakat juga antusias, terlibat dalam pemasangan alat kelistrikan, mereka saling membantu dengan tim dari pihak PLN.

Komandan Satgas Yonif 751/VJS mengapresiasi kegiatan tersebut. "Personel Satgas Yonif 751/VJS siap membantu program pemerintah melalui penganan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan daerah di pedalaman Papua. Selama program itu dilaksanakan disektor wilayah Satgas Yonif 751/VJS maka kita akan siap mengamankan." Ungkapan dari Letkol Inf Erwan Harliantoro, S.H., M.Ham.

Besar harapan dengan adanya Satgas Yonif 751/VJS di Distrik Sinak dan Agandugume dapat ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah penugasan.

Field Trip Sains, Belajar Budi Daya Jagung di BPSI Tanaman Serealia

Maros, Sigapnews.com, - Siswa SMP Islam Athirah Bukit Baruga melakukan kunjungan edukatif ke Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Serealia di Maros pada Rabu (22/1/2025) kemarin. Kegiatan ini merupakan bagian dari studi lapangan atau field trip sains yang khusus untuk siswa kelas VII.

Sebanyak 126 siswa dan 16 guru pendamping mengikuti kegiatan ini, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang pertanian, khususnya pengelolaan tanaman jagung, salah satu komoditas unggulan di Indonesia.

Ketua panitia, Muhammad Syahril Ramlan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan luar kelas yang bertujuan memperkaya pengalaman belajar siswa.

“Belajar tidak hanya di dalam kelas. Field trip sains ini adalah salah satu cara untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada siswa,” ujar Syahril.

Selama kunjungan, siswa mempelajari berbagai aspek budi daya jagung, mulai dari pemilihan benih, pengolahan lahan, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyimpanan bibit unggul.

Secara teknis, siswa dibagi dalam tiga kelompok besar yang masing-masing dipandu oleh instruktur dari BPSI Tanaman Serealia. 

Mereka mengunjungi beberapa titik edukasi, termasuk pengenalan dan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman serealia.

Siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, mencatat dan mengajukan pertanyaan untuk menambah pemahaman.

Kepala BPSI Tanaman Serealia, Amin Nur, menyambut hangat kedatangan siswa dan berharap ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan ketika kembali ke sekolah. 

“Harapan kami, setelah kembali ke sekolah, apa yang dipelajari di sini bisa diterapkan, baik di lingkungan sekolah maupun rumah, seperti menanam tanaman kecil-kecilan,” ungkap Amin Nur.

Selain berkunjung ke BPSI Tanaman Serealia, siswa SMP Islam Athirah juga melanjutkan kunjungan ke PT. Semen Tonasa. 

Di sana, mereka mempelajari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta mengelilingi pabrik produksi menggunakan bus.

(Red) 

Implikasi Revisi UU Hukum Acara Pidana, Masa Depan Penyidikan di Indonesia

Oleh: Prof Dr Amir Ilyas, SH, MH Guru Besar Ilmu Hukum

Jakarta, Pembaharuan hukum acara pidana dengan melalui revisi UU No. 8/1981, dan guna menjalankan "semangat perlindungan" hak asasi dalam penegakan hukum, mengikuti UU No. 1/2023 yang akan berlaku pada 2 Januari 2026, di masa mendatang. 

Gagasan untuk "menunggalkan fungsi penyidikan dalam institusi Polri, makin kencang dari beberapa kalangan, terutama dari kelompok akademik yang berlatar belakang. "kepolisian".

Gagasan ini tentunya, selain mengusik institusi kejaksaan, juga akan mendebarkan jantung komisi anti rasyuah. 

"Jangan-jangan akan dibubarkan pasca revisi undang-undang hukum acara pidana".

Tanpa menafikan fungsi Kamtibmas Kepolisian, penilaian publik atas kewenangan Kejaksaan dalam menjalankan fungsi penyidikan tindak pidana tertentu (seperti korupsi, dan pelanggaran HAM berat), memang berada dalam dua kutub. 

Ada yang berkehendak agar fungsi penyidikan tersebut dipertahankan. 

Ada juga yang menginginkan agar institusi kejaksaan tidak diberikan lagi, kewenangan penyidikan. 

Harapan untuk mencabut kewenangan itu, selain disebabkan "ego sektoral" institusi, juga muncul dari "aktor kejahatan" eks narapidana korupsi, terutama mantan narapidana korupsi yang berlatar "politisi," dan korporasi.

Gagasan untuk "menghilangkan" fungsi penyidikan kejaksaan, sesungguhnya bukan "barang baru" yang muncul di tengah-tengah isu dan diskursus pembaharuan KUHAP. 

Tiga tahun setelah lahirnya UU No. 16/2004 tentang Kejaksaan (Perubahan terkahir UU No. 11/2021), Subarda Midjaja, seorang purnawirawan TNI AD mengajukan uji materil di Mahkamah Konstitusi (MK) atas Pasal 30 huruf d UU Kejaksaan. 

MK kemudian menyatakan permohonan tidak dapat diterima, karena Pemohon tidak memiliki legal standing.

Namun dengan berdasarkan Putusan MK Nomor 28/PUU-V/2007 tersebut. MK sudah mulai membuka "titik terang" jikalau konstitusi pun tidak pernah menyatakan fungsi penyidikan hanya menjadi "wewenang tunggal" Kepolisian. Pasal 30 ayat 5 UUD NRI 1945 dan Pasal 14 UU Kepolisian menjadi rujukan MK.

Ketentuan dalam UUD NRI 1945 yang menyatakan Susunan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. 

Kemudian dengan berdasarkan Pasal 14 Kepolisian, ditegaskan: "dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya".

Kewenangan penyidik tunggal dalam konteks itu dimaknai, bukan lahir dari UUD NRI 1945, tetapi dengan melalui UU Kepolisian. 

Kemudian, dengan berdasarkan Pasal 24 ayat 3 UUD NRI 1945 sebagai cantolan institusi kejaksanaan, "badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang. 

Berikut dengan memberikan "kewenangan penyidikan untuk tindak pidana tertentu" bagi kejaksaan tidak akan menggangu prinsip "diferensiasi fungsional, check and balance, dan sharing power" dalam KUHAP.

Dalam hemat penulis, diskursus soal siapa yang paling berwenang dalam fungsi-fungsi penyidikan dimaksud tidak perlu lagi diperpanjang perdebatannya. 

Ada baiknya, sekarang berkonsentrasi pada misi bersama, menegakkan hukum di atas kepentingan dan kebutuhan masyarakat. 

Kita harus menyadari, bahwa lahirnya UU KPK dan UU Tipikor, bukan karena hendak membubarkan institusi lain (seperti Kepolisian), tetapi demi mengukuhkan semangat reformasi dalam pencegahan korupsi, agar pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat terjamin, untuk penghidupan yang layak.

Bersama-sama kita memberantas korupsi, adalah kata yang tepat untuk itu. Tidak saling menegasikan satu sama lain. 

Harus disadari, hukum berjalan tertatih-tatih di belakang kenyataan, bukan sekadar pameo indah dalam ruang-ruang kuliah saja. Modus operandi kejahatan kini berkembang searah dengan kemajuan tekhnologi dan informasi. 

Hal itu tentunya menjadi tujuan sosiologis atas "pemencaran" kewenangan penyidikan untuk tindak pidana tertentu, tidak hanya dalam domain kepolisian.

Pembaruan KUHAP untuk mensegerakan penyidikan tunggal bagi Kepolisian, tidak ada yang salah. 

Dengan catatan kewenangan tunggal dimaksud, hanya untuk tindak pidana umum. Diantara kepolisian dan kejaksaan, jelaslah berlaku prinsip diferensiasi fungsional dan sharing power, check and balance, serta pengawasan secara horizontal.

Kewenangan penyidikan pada Kejaksaan, KPK, dan PPNS lainnya selama fungsi koordinatif berjalan satu sama lain, beriringan tidak akan mengganggu sistem penegakan hukum pidana. 

Penegak hukum pun tidak kebal hukum. Polisi, jaksa, pengacara, hakim, kesemuanya sama dalam perlakuan, equity diantara mereka. Praktik sudah menunjukkan, korupsi sudah banyak mengantarkannya di depan meja hijau, pengadilan.

Hal yang pasti, pengawasan atas kewenangan penyidikan, penyidikan tindak pidana umum, penyidikan tindak pidana tertentu, tidak hanya datang dari sesama penegak hukum. 

Prayudisial, praperadilan saat ini menjadi bahan pertimbangan, bagi polisi, Jaksa, KPK, jangan asal dalam menjalankan fungsi penyidikan, lalu dengan gegabah menetapkan seseorang dalam status tersangka.

(Red) 

Senin, 27 Januari 2025

Syahriyal Wahyu Maulana, Analisis Kritis Terhadap UU No.11 Tahun 2021 Pasal 8 Ayat 5

Makassar, Sigapnews.com,- Kembali polemik menerpa dalam sebuah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan, tak hentinya menuai banyak kritikan khususnya terkait ketentuan dalam Pasal 8 Ayat 5 yang menyebutkan proses hukum terhadap jaksa harus melalui izin Jaksa Agung.

Disela-sela kesibukannya di Jakarta saat ini, praktisi hukum Syahriyal Wahyu Maulana, SH saat dimintai keterangan dan pendapatnya soal polemik diatas melalui via telepon, juga menyikapi poin penting dalam UU ini.

Yah, kalau soal diatas dipertanyakan, maka saya mengatakan bahwa jika pasal tersebut bertujuan melindungi jaksa yang menangani kasus besar, diperlukan kejelasan lebih rinci.

“Kita paham jika pasal itu digunakan untuk melindungi jaksa-jaksa yang akan mengungkap korupsi besar. Namun, tanpa Jaksa Agung pun, mereka tetap bisa dilindungi, misalnya oleh civil society”, terangnya.

Seharusnya frasa melaksanakan tugas dan kewenangan dijelaskan secara definitif. Selain itu, jika dalam 1×24 jam Jaksa Agung tidak memberi izin, maka izin itu harus dianggap otomatis diberikan.

Riyal sapaan akrabnya juga menyoroti kemunduran dalam kualitas hukum akibat pasal ini. Karena izin seperti ini pernah ada sebelumnya yakni di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan sudah dihapus, tetapi kini muncul kembali di Kejaksaan.

Ini menunjukkan upaya menebalkan imunitas jaksa, bahkan sudah dilegalisasi melalui undang-undang, memandang bahwa perizinan seperti yang diatur dalam Pasal 8 Ayat 5 sebenarnya tidak diperlukan.

“Ketika jaksa menangani perkara, itu sudah menjadi kewenangan penuh, sehingga tidak perlu lagi perizinan dari atasan dalam hal ini jaksa agung. (KML)

Warga Toddang Saloe Protes : Jalan Rusak Karena Banjir Bukan Tambang, Mahmud : Pentingnya Akurasi Berita

Soppeng, Sigapnews.com, Terkait pemberitaan di salah satu media online lokal Soppeng dengan judul "Pemilik Tambang Diduga Anggota DPRD, Warga Toddang Saloe Wajo Protes Jalannya Rusak Parah", Ketua Lembaga Kajian Advokasi HAM dan Investigasi (LHI), Mahmud, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.

Dari hasil verifikasi tim monitoring LHI, diketahui bahwa kerusakan jalan yang dimaksud bukan disebabkan oleh aktivitas kendaraan pengangkut tambang pasir, melainkan akibat banjir. Hal ini diperkuat oleh pernyataan warga setempat.

"Iya, benar jalan pernah ditutup, tetapi itu karena banjir, bukan karena kendaraan tambang," ujar Eki, salah satu warga, Senin (27/1/2025).

Selain itu, warga lainnya justru mengapresiasi pemilik tambang yang disebut dalam pemberitaan. "Pemilik tambang sangat peduli dengan kondisi lingkungan. Bahkan, ia sering membantu perbaikan jalan tani," tambah seorang warga.

Ketua LHI, Mahmud, menyayangkan pemberitaan yang dianggap tidak faktual tersebut. "Kami di LHI selalu memantau kegiatan pertambangan untuk memastikan tidak ada yang merugikan masyarakat. Jika ada masalah, kami pasti tindak lanjuti. Namun, pemberitaan harus berdasarkan fakta, bukan sekadar wacana," tegasnya.

Mahmud juga menegaskan bahwa tambang yang disebut dalam berita memiliki izin resmi. "Jika ada pihak yang mencoba menghalangi aktivitas tambang berizin, itu melanggar hukum. Kami harap media lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan keresahan publik," pungkasnya.*

Pelajaran Verifikasi Berita dari Kesalahan Publikasi Bontangku

Bontang, Sigapnews.com, Media Massa melalui Media sosial dan media online Bontangku menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dalam publikasi berita terkait kasus pencurian motor di kawasan Bontang Lestari yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Melalui klarifikasinya, pihak Bontangku mengakui bahwa informasi yang sebelumnya telah disebarluaskan belum sepenuhnya diverifikasi kebenarannya.

Saudara Dimas Aidil, salah satu pihak pertama yang menyebarkan informasi video CCTV dalam kejadian tersebut, telah memberikan klarifikasi berbeda mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Dengan adanya klarifikasi ini, Bontangku berkomitmen untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam menyajikan berita di masa mendatang.

"Kami akan selalu mengedepankan akurasi dan independensi dalam setiap pemberitaan," ujar Muhammad Olifiansyah selaku Founder dan Pimpinan di Bontangku.

Pihak redaksi mengakui bahwa mereka telah kecolongan dalam proses verifikasi informasi sehingga menyebarkan berita yang tidak akurat.

Hal ini membuat Bontangku menyadari pentingnya melakukan cross-check dan verifikasi terhadap semua informasi sebelum dipublikasikan.

Bontangku meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyajikan berita di masa mendatang.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi penyebaran berita bohong dan selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya," tandasnya menutup.

(Red) 

Motif Mutilasi Wanita Blitar Terungkap, Ini Penjelasan Lengkap dari Polda Jatim

Surabaya, Sigapnews.com, Misteri kematian Wanita asal Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur (Jatim), yang jenazahnya ditemukan warga Ngawi dalam koper merah, kini telah terungkap.

Gerak cepat ( Gercep) tim gabungan kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jatim dan jajaran Satreskrim akhirnya selang 3 hari pasca ditemukan mayat, pihak kepolisian berhasil mengamankan terduga pelaku.

Hal itu disampaikan oleh Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat konferensi pers di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Senin (27/1).

Menurutnya, "Terduga pelaku yang diamankan petugas adalah inisial A yang mengaku suami siri korban,"ujar Kombes Pol Dirmanto.

Di kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengatakan, pembunuhan keji ini dilakukan di salah satu hotel di Kediri Jawa Timur.

"Pelaku telah merencanakan korban dimasukkan dalam koper, namun rupanya tidak muat", katanya. 

"Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper, tapi karena tidak cukup, jadi dimutilasi," terang Kombes Farman.

Awal dari kejadian pembunuhan itu bermula dari terduga pelaku dan korban chek in di sebuah hotel yang ada di wilayah Kediri pada tanggal 19 Januari 2025 malam.

"Berdasarkan pengakuan tersangka A ini, ada percekcokan dan yang terjadi, korban dicekik oleh yang bersangkutan sehingga meninggal dunia," tandas Kombes Farman.

Setelah meninggal dunia, pelaku merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang mayat yang sudah dibunuh.

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik, lakban, pisau. Pisau beli di salah satu tempat," terang Kombes Farman.

Kemudian, pada 20 Januari 2025 dini hari, pelaku lalu melakukan aksinya melakukan mutilasi diawali kepala korban. 

Diupayakan masuk tetapi gak cukup, kemudian, pelaku memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha. 

"Dimasukkan lagi ke koper, namun tidak muat, baru terakhir betis yang dimutilasi, lalu merencanakan membuang potongan, baik itu kepala maupun kaki," jelas Kombes Farman.

Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka A yang mengaku suami siri korban ini, disebutkan aksi itu sudah direncanakan sebelumnya.

Tersangka mengaku sakit hati dan cemburu karena tersangka sempat memergoki korban memasukan laki - laki ke kamar kos nya.

"Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari". 

"Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel wilayah Kediri," ujar Kombes  Farman.

Tersangka akan dikenakan Pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP lebih Subsider 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi menemukan mayat dalam koper besar di tumpukan sampah, Kamis (23/1/2025).

Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut tanpa kepala dan dua kaki. 

Lalu Polres Ngawi Polda Jatim segera melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa mayat tersebut adalah mayat wanita asal Blitar Jawa Timur. 

(Redho)

Menguak Dugaan Korupsi Dana BOK dan JKN di Puskesmas Sentosa Baru, Ini Kata Ketua DPW PWDPI Sumut

Medan, Sigapnews.com, Dugaan Korupsi yang menyelimuti penggunaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jasa Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sentosa Baru, disebut - sebut telah melahirkan image jelek bagi perjalanan Pelayanan Dunia Kesehatan di Kota Medan.

Temuan atas adanya dugaan korupsi tersebut, disinyalir bukan hanya terjadi pada 1 Puskesmas saja, tetapi diduga kuat kondisi yang sama juga terjadi pada Puskesmas lainnya yang tersebar di Kota Medan.

Sontak hal ini, banyak melahirkan asumsi miring ditengah-tengah masyarakat, atas buruknya Pelayanan Medis yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Apalagi disebut-sebut, tidak sedikit jumlah dugaan korupsi yang terjadi hingga Ratusan Juta Rupiah.

Jagad Raya Pelayanan Kesehatan Kota Medan pun kembali mendapat kritikan pedas, sehingga membuat langit pelayanan medis yang satu ini menjadi gelap gulita.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Sumatera Utara (Sumut) Dinatal Lumbantobing, seketika juga menyoroti dan akan segera mengungkap tuntas temuan tersebut.

Menurutnya, dugaan Korupsi BOK dan JKN ini, diprediksi bukan hanya terjadi pada Puskesmas Sentosa Baru saja, tapi tidak tertutup kemungkinan dugaan yang sama juga terjadi pada 40 Puskesmas lainnya yang ada di Kota Medan.

Kepada Wartawan, sat diwawancara, Sabtu (26/1/2025) di Medan, Dinatal Lumbantobing menjelaskan, kasus ini mencuat setelah adanya temuan Inspektorat Medan atas kelebihan bayar terhadap dana BOK dan JKN di 41 puskesmas yang ada di Kota Medan dan salah satunya di Puskesmas Sentosa Baru.

Sesuai Laporan Hasil Akhir (LHA) Inspektorat di Puskesmas Sentosa Baru, awalnya dugaan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 23.300.000,-. Lalu, terjadi perubahan menjadi Rp. 205.900.000,-, sehingga membuatnya semakin mencuat kepermukaan.

Dinatal Lumbantobing juga mengatakan, LSM Garuda Merah Putih Sumatera Utara (GMPSU) yang dinakhodainya selaku Ketua Umum (Ketum), akan terus menyoroti dan menggiring kasus ini hingga ke Ranah Hukum. Dan tidak pandang bulu siappun yang terlibat didalamnya, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena telah merusak citra baik Pelayanan Kesehatan di Kota Medan dan merugikan Keuangan Negara.
  
Masih menurut Dinatal Lumbantobing, permasalahan terkait dugaan korupsi dana BOK dan JKN ini, semestinya harus diungkapkan secara terang benderang, transparan, tanpa ada ditutup-tutupi. Agar masyarakat tau seberak kondisi yang terjadi menyelimuti Dunia Pelayanan Kesehatan di Kota Medan.

“Lembaga Kami DPW PWDPI Sumut, akan mengungkapkan dugaan Korupsi Dana BOK dan JKN ini. Sebagai awal permulaan, Kami sudah mempunyai bukti atas temuan di Puskesmas Sentosa Baru, dan ini sebagai pintu masuk penyidik untuk melakukan pengembangan di 40 puskesmas lainnya”, kata Dinatal Lumbantobing.

Dijelaskannya lagi, terkait LHA Inspektorat di Puskesmas Sentosa Baru ada kejanggalan, yang seketika dapat berubah-ubah. Hal ini menguatkan dugaan terhadap adanya Indikasi Korupsi Dana BOK dan JKN di seluruh Puskesmas yang tersebar di Kota Medan.

“Iya, berawal LHA Inspektorat di Puskesmas Sentosa Baru atas kelebihan bayar tersebut sebesar Rp. 23.300.000,-. Kemudian, ketika hal ini mulai disoroti berubah menjadi Rp. 205.900.000”, ungkap DL Tobing sapaan akrabnya.

“Agar persoalan ini menjadi terang benderang, Kami segera melaporkannya ke APH dan sebagai dua alat bukti yang cukup, ini juga sebagai pintu masuk penyidik mengusut tuntas dugaan Korupsi Fana BOK dan JKN di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Medan”, sebut DL Tobing.

Hal tersebut, lanjutnya,  dibuktikan juga atas pernyataan yang telah disampaikan oleh Kepala Puskesmas Sentosa Baru dr Hari Putra Dermawan MH(Kes), ketika dilakukan Konfrensi Pers, Kamis (24/8/2024) lalu.

“Pada pemeriksaan awal memang Rp. 205 Juta, namun Hasil Audit Akhir yang tertuang dalam LHA menjadi Rp. 23.300.000,-, dan ini sudah Kami Konfirmasi kepada atasan”, ucap Hari.

Bukti lainnya, ucap DL Tobing, hal ini diperkuat dengan adanya rekaman percakapan Kepala Puskesmas (Kapus) Hari yang disampaikannya saat rapat dengan para pegawainya, bahwa LHA Sentosa Baru terkecil dari seluruh Puskesmas.  

“Pembuktian atas adanya rekaman percakapan dari Kapus saat melakukan rapat bersama Pegawai Puskesmas sebagai bukti petunjuk bagi penyidik nantinya”, terang DL Tobing.

Belum sampai disitu, menurut DL Tobing, bahwa terkait hal tersebut telah dilakukan konfirmasi ke pihak Inspektorat Medan, dan didapat informasi bahwa masalah tersebut sudah ditanggani oleh Inspektur Khusus (Irbansus).

Namun, tandas DL Tobing, atas keterangan yang disampaikan oleh Inspektorat dan Irbansus, sepertinya ada persekongkolan antara Kapus dan Inspektorat terkait perubahan LHA tersebut.

“Kami menilai seperti ada persekongkolan, saat berita mulai viral tiba-tiba LHA Inspektorat berubah lagi dari Rp. 23.300.000,- kembali lagi ke Rp. 205.900.000. Sehingga hal ini patut diduga ada kongkalikong”, jelasnya.

Parahnya, saat tim melakukan audensi guna untuk klarifikasi dan konfirmasi kepada Inspektorat dan Irbansus menyebutkan, bahwa terhadap Kapus Sentosa Baru dr Hari akan dilakukan tindakan. Namun hingga saat ini, tindakan tersebut tidak ada dilakukan, diam dan seolah-oleh sengaja disenyapkan.

Tapi, paska dinonaktifkannyaTaufik Ririansyah dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, yang diduga telah melakukan penyelewengan terhadap dana BOK dan JKN, Tahun Anggaran 2021, 2022 dan 2023, dibuat sebagai Teguran Ganti Rugi (TGR). Dan belakangan, mirisnya, pengembalian yang disebut kelebihan bayar oleh Inspektor itu, malah menjadi beban para Pegawai Puskesmas.

“Kami telah melakukan audensi guna klarifikasi dan konfirmasi adanya TGR tersebut, kenapa Pegawai Puskesmas yang harus bertanggung jawab, dan hal ini juga dibenarkan oleh Inspektorat dan Irbansus dalam acara gelar audensi tersebut", ungkap DL Tobing.

Sekarang, yang menjadi unsur permasalahannya adalah : Pertama, Pengembalian atas kelebihan bayar dana BOK dan JKN, yang telah dipergunakan oleh Nakes sesuai prosedur,  terpaksa mereka harus membayar dan termasuk pegawai yang telah pensiun.

Kedua, Sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, seluruh pegawai wajib membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak  (SKTJM) sesuai jumlah yang disetor setiap Pegawai.

Ketiga, Belum diketahui sejauh mana besarnya LHA masing-masing Puskesmas yang harus disetor ke Kas Daerah dan sejauh mana Puskesmas yang telah menyelesaikan pembayaran tersebut.   

“Kami berharap, selaku Inspektorat yang melakukan Pengawasan Internal terhadap kinerja dan Keuangan Negara, serta melakukan pencegahan tindak pidana korupsi dituntut integritas, harus memberi kepercayaan kepada public dan tidak berat sebelah, jujur dan transparan”, harap DL Tobing.

(Tim/RZ)

Minggu, 26 Januari 2025

Spekulasi Keterlambatan Jadwal RAT di Gapoktan Sipurennue Kelurahan Salokaraja, Bagaimana Solusinya?

Soppeng, Sigapnews.com, Seluruh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sipurennue di Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, tengah mempertanyakan jadwal Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang hingga kini belum diumumkan oleh pengurus. Senin (27/1/2025). 

RAT yang seharusnya menjadi agenda rutin tahunan untuk mengevaluasi kinerja, pelaporan keuangan, dan perencanaan program kerja, kini menjadi tanda tanya besar bagi para anggota.

Beberapa anggota Gapoktan seperti Muliadi, Tamrin, Asmir, Masriadi, Amirullah, Haeruddin, dan Abdul Rauf menyuarakan kekhawatirannya atas keterlambatan ini. 

Mereka mengaku belum mendapatkan informasi jelas mengenai kapan RAT akan dilaksanakan.

"RAT itu sangat penting untuk kami. Selain sebagai bentuk transparansi dari pengurus, ini juga jadi kesempatan bagi anggota untuk memberikan masukan dan mengetahui bagaimana keuangan Gapoktan dikelola," ujar Muliadi.

Hal senada disampaikan oleh Tamrin. Ia berharap pengurus segera mengambil langkah konkret untuk menjadwalkan RAT. 

"Kami hanya ingin ada kejelasan. Jangan sampai keterlambatan ini menimbulkan spekulasi di antara anggota," katanya.

Masriadi, salah satu anggota lainnya, menyampaikan kekhawatirannya bahwa keterlambatan RAT bisa memengaruhi kepercayaan anggota terhadap pengurus. 

"Keterbukaan itu penting. Jika RAT terus tertunda, bisa jadi kepercayaan anggota kepada pengurus mulai berkurang," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Gapoktan Sipurennue, Muh. Idris menjelaskan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh salah seorang pengurus melaksanakan hajatan.

"Kami mohon kesabaran dari anggota, jadwal RAT akan segera kami umumkan," ungkap Idris. 

Dengan situasi ini, para anggota berharap pengurus dapat segera menyelesaikan persiapan dan melaksanakan RAT sesuai aturan. 

Mereka berharap pertemuan tahunan ini dapat menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen organisasi dalam mendukung kesejahteraan petani di Kelurahan Salokaraja.

(Red) 

Upaya Koramil 1423-04/Liliriaja Soppeng Cegah DBD dengan Pembersihan Saluran Air

Soppeng, Sigapnews.com, Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan yang bersih, Koramil 04/Liliriaja sebagai upaya untuk menghindari sumber jenis penyakit, Kodim 1423/Soppeng bersama masyarakat melaksanakan gotong royong pembersihan saluran air yang dilangsungkan di Kelurahan Appanang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Senin (27/01/2025)

Dalam kegiatan ini dihadiri para personel Koramil 1423-04/Liliriaja, Ketua poktan se Kelurahan Appanang bersama anggota, serta ketua dan anggota RT/RW bersama masyarakat setempat.

Disela kegiatan itu, Ws. Danramil 04/Liliriaja Pelda Syarifuddin menyampaikan bahwa saat ini pihaknya bersama warga Kelurahan Appanang melaksanakan kegiatan gotong royong yang difokuskan pada sasaran pembersihan saluran air sepanjang 100 meter. Ujarnya. 

Pelda Syarifuddin menerangkan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan karya bakti pembersihan sampah disaluran tersebut agar aliran air menjadi lancar, karena jika ada genangan air maka akan berakibat kepada tersumbatnya sampah dan lumpur yang dapat berpotensi munculnya jentik nyamuk yang dapat menimbulkan bibit penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), terangnya.

Dikesempatan itu, Ws. Danramil juga menghimbau kepada warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka untuk mencegah timbulnya bibit penyakit saat musim hujan tiba".

"Kepada warga saya menghimbau agar segera membersihkan lingkungan tempat tinggal". 

"Bersihkan sampah–sampah yang selama ini belum dibersihkan". 

"Jangan sampai terjadi genangan air saat musim hujan yang dapat menimbulkan bibit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)" tandas Pelda Syarifuddin menutup. 

(Red/Syukur) 
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved