-->

Selasa, 11 Agustus 2020

Puji Keberhasilan Olly Dondokambey Gubernur Sulawesi Utara, Benteng Jokowi Siap Dukung Dua Periode



Jakarta,Sigapnews.com, – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dinilai berhasil memajukan Propinsi Sulawesi Utara, sehingga menjadi tumbuh dan berkembang di banyak sektor-sektor ekonomi. Karena itu Benteng Jokowi (Bejo) menyatakan mendukung Olly Dondokambey dua periode.

“Dukungan ini kami sampaikan langsung secara organisasi Benteng Jokowi kepada Olly Dondokambey, saat bertemu beliau 8 Agustus 2020 lalu. 

"Saya bersama Sekjen Bejo Zaenal Azis dan beberapa pengurus melakukan silaturrahim dan pertemuan terbatas dengan beliau,” kata Jack TW. Tumewan, SE Ketua Umum Benteng Jokowi, Selasa (11/08/2020) di Jakarta.

Menurut  Pak Jack sapaan akrabnya, di tangan Olly Dondokambey, persoalan dan tantangan kemajuan dilakukan Gubernur Sulut ini. Dimana Olly sapaan akrabnya menjadikan Propinsi Sulut sebagai salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia.

“Selama memimpin Gubernur Olly memang banyak melakukan terobosan yang berdampak bagi Bumi Nyiur Melambai menuju perubahan yang lebih baik. Salah satu yang digenjot politisi senior PDIP ini adalah sektor pariwisata,” kata Ketua Organisasi Relawan Jokowi Amin pada Pilres 2019 lalu.

Menurut Pak Jack, sejak dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Utara pada Februari 2016, Olly langsung bergerak cepat. Terutama di sektor pariwisata yang menjadi potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi berkesinambungan.

“Selama ini Gubernur Olly melakukan upaya banyak hal untuk memajukan sektor pariwisata. Terbukti beliau membuka rute penerbangan internasional ke Bandara Sam Ratulangi, Manado. Pak Olly jago dalam  Lobi-lobi kepada pemerintah pusat, kementerian, maupun swasta agar ekonomi bergerak,” tandas Pak Jack.
Saat ini kata Pak Jack, Gubernur Sulut asal PDI Perjuangan ini memulai kemudahan perizinan, bebas visa, ketersediaan maskapai pesawat dan pembangunan kanwil bea cukai. Ini yang menjadi gebrakan Olly untuk menunjang pariwisata di Sulut.

Bahkan terbukti 4 tahun terakhir, Provinsi Sulawesi Utara telah mampu mendorong pertumbuhan kinerja di sektor pariwisatanya hingga 600 persen. Atas prestasi tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganugerahi Sulut sebagai ‘The Rising Destination of The Year 2019’.

“Pariwisata Sulut khususnya Kota Manado memiliki pertumbuhan tertinggi, dalam empat tahun terakhir. Dimana pertumbuhannya mencapai sebesar 6 kali lipat atau 600 persen sehingga layak mendapat penghargaan sebagai ‘The Rising Star’. Bahkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) meningkat dari sekitar 2 juta naik ke 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, ketimbang daerah lainnya yang hanya 5 persen sampai 10 persen,” puji Pak Jack yang juga Sekjen Asosiasi Pengusaha Pariwisata Alam Indonesia (APPAI) ini.

Tambah Pak Jack, saat ini Sulut juga terus melakukan pembenahan, termasuk membangun infrastruktur jalan raya dan pelabuhan serta meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM). Beliau berusaha memecahkan masalah, agar bisa mendatangkan turis lebih banyak dan menyiapkan infrastruktur memadai, untuk menunjang sektor wisata.

“Kata Pak Olly, Sulut itu bukan hanya Pulau Bunaken. Masih banyak destinasi lainnya, seperti Pulau Lembeh, Likupang, dan lainnya. Beliau perlu kita dukung agar bisa terus melanjutkan dan mengembangkan Sulut lebih maju sesuai visi Presiden Jokowi, Menuju Indonesia Maju,” ungkap Ketua Umum Himpunan Pengusaha Penggerak Pariwisata Nusantara (Hippan) ini.

Sementara itu Zaenal Aziz, Sekjen Bejo juga mendukung langkah maju Olly Dondokambey Gubernur Sulut dalam upaya memulihkan ekonomi bangsa. Terutama di masa pendemi diperlukan dukungan kepada pemerintah dalam pemulihan ekonomi masyarakat Indonesia yang terdampak oleh pandemi covid-19, salah satu pemulihan tersebut di sektor wisata.

“Wabah pandemi ini mengahancurkan sistem perekonomian masyarakat setempat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa terdapat empat sektor  yang paling tertekan akibat wabah pandemi ini, hal ini meliputi rumah tangga. Dimana sektor rumah tangga juga terancam kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama dikeluarga miskin dan rentan disektor informal,” kata Zaenal yang juga Direktur Utama PT. Dinamika Utama Jaya ini.

Selanjutnya bidang UMKM, korporasi dan sektor keuangan. Oleh karena itu ia akan turut mengambil alih dalam upaya pemerintah memajukan perekonomian bangsa di tengah pandemi.

“Untuk ikut memajukan perekonomian bangsa tentunya dimulai dari memajukan perekonomian daerah mulai dari pertanian, perdagangan, energi dan teknologi karena kemakmuran masyarakat daerah sangat berdampak pada pendapatan dan kinerja bangsa Indonesia kedepan,” jelasnya.

Menurut Zaenal, langkah awal yang dilakukan organisasinya, adalah dengan melaksanakan kegiatan pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodokambey, S.E dan Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. Hal ini untuk bersinergi dengan daerah setempat untuk membagun investasi dan energi terbarukan yang dapat mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.

“Zaman sekarang ini, bukan saatnya lagi berkompetensi, akan tetapi yang harus dilakukan adalah kolaborasi dan sinergitas untuk kebaikan bersama,” terangnya.

Zaenal juga mengatakan, hari ini dan kedepan pemerintah itu tidak lagi bercerita tentang berkompetisi tetapi kolaborasi. Namun banyak hal yang dapat dibentuk kerjasama antara kita dengan masyarakat setempat.

“Yang mana pada akhirnya, secara bersama-sama dapat saling bekerja dalam memulihkan pendapatan dan perekonomian di tengah pandemi covid 19. Sebab apa yang disinergikan bersama ini, dapat menghasilkan hasil yang optimal untuk kemajuan bersama,” pungkas Zaenal. (red)

Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP

Jumat, 29 Mei 2020

Kebutuhan Akan Jagung, Petani Minsel terus Tingkatkan Produksi



Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - Saat ini ancaman krisis pangan diprediksikan akan terjadi. Melalui konferensi video di ruang rapat Agriculture War Room (AWR), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan.

"Yang harus kita waspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah COVID-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan akan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG. Olehnya tetap produktif ditengah pandemi covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia”, ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan walau covid melanda, segala aspek pertanian tetap harus berjalan. “Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi Tetapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Dedi.

Tahun 2019, Kementerian Pertanian memberikan support kepada Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka pengembangan produksi jagung pakan ternak. Sulut mendapat bantuan bibit dan alat produksi pertanian. Bantuan itu, disiapkan untuk lahan 30 ribu hektar. Selanjutnya tahun 2020, bantuan naik menjadi 50 ribu hektar perluasan tanaman jagung.

27 Mei 2020, penyuluh Yulce. A. Sondakh, dari BPP Amurang Barat. bersama dengan kelompok tani Mawali Desa Teeptrans Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulut, melakukan panen jagung varietas Bisi 18. Luas lahan yang dipanen 1 Ha dan provitas mencapai 5 ton/ha.

“Sekarang ini kebutuhan jagung pakan ternak di Provinsi Sulut mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan aktifitas peternakan yang semakin tinggi seperti peternakan kuda dan sapi sehingga mereka membutuhkan pakan untuk ternak mereka. Olehnya, kami bersama petani, semangat sekali tanam jagung, terlebih saat ini kami sudah bisa panen hasilnya,” ujar Yulce, Jumat (29/5/2020).

“Walau covid 19 masih mengintai kami, kami tetap bersama petani lakukan panen karena kalua terlambat panen, kualitas dari jagung akan jelek. Tapi, kami tetap menginformasikan kepada petani mengenai standar kesehatan yang harus dilakukan dilapangan seperti jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan,” lanjut Yulce. (BBPP-BK).

Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Yulce. A. Sondakh, penyuluh dari BPP Amurang Barat

Sabtu, 23 Mei 2020

Ditengah Menjelang Lebaran, Poktan Sumaru Endo Panen Bawang Merah



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Bawang merah banyak dibudidayakan oleh petani di berbagai wilayah di Indonesia. Bawang merah merupakan komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang cukup baik.

Hal tersebut membuat para petani bawang merah terus berupaya berproduksi untuk  memenuhi ketersedian bawang merah di tengah pandemi Covid-19 dan untuk mengantisipasi tingginya permintaan bawang merah menjelang lebaran. Sabtu (23/5/2020).

Kelompok Tani yang membudidayakan bawang merah adalah Kelompok Tani Sumaru Endo Desa Karondoran,  Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Sesuai Instruksi Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

"Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah, ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah,"tegas SYL.

Senada dengan arahan Dedi Nursyamsi,  Kepala BPPSDMP bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

"Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan, " jelasnya.

Menindak lanjuti arahan Mentan dan Kepala BPPSDMP, Kelompok Tani Sumaru Endo melakukan panen bawang merah dengan luas 0,3 hektar dengan Varitas Lansuna.

Penyuluh pendamping, Aneke Turangan, SP menjelaskan bahwa, luas tanam 0,3 hektar tersebut baru didesa Karondoran belum lagi didesa sebelah yang tidak lama lagi akan melaksanakan panen, sehingga ketersediaan bawang merah akan tetap terpenuhi hingga lelebaran

Ketua Poktan Nofly Sumigar mengungkapkan rasa terima kasihnya  kepada para Penyuluh yang telah memberikan pendampingan dilapangan mulai dari pembedengan hingga panen, sehingga dapat menghasilkan panen bawang merah yang memuaskan. (BBPP-BK).

Penulis :  Heppy Sinaga
Sumber Data : Aneke Turangan,SP/ Penyuluh Pertanian

Jumat, 15 Mei 2020

Khawatir Virus Corona, Penyuluh Kec. Langowan Dampingi Petani Panen Jagung



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Pandemi corona atau Covid 19 yang melanda Negeri ini tak menghalangi petani untuk memproduksi komoditas pangan seperti jagung. Salah satu daerah yang sedang melaksanakan panen di bulan Mei 2020
adalah Kecamatan Langowan utara, Sulawesi Utara.

Panen jagung yang dilaksanakan di Kelompok Tani Poopo, Desa  Karumenga ini mulai panen sejak 14 Mei yang lalu dengan varietas Bisi 222, dan luas panen mulai 1 Ha dengan Produktivitas 5,5 ton dengan harga jual 4500 rupiah/kg.

Reki Longkutoi, anggot Kelompok Tani Poopo mengatakan bahwa tgl 14 Mei baru awal panen untuk lahan milikinya, dan kondisinya lebih cepat panen dibanding dengan petani sekitaranya.

"Saat ini kami sudah panen 1 Hektar, dan lebih cepat dibanding lahan-lahan yang ada, dikarena masa tanam waktu itu juga lebih cepat, namun nantinya semua petani jagung di daerah  ini juga akan melaksanakan panen secara serentak dalam beberapa minggu kedepan," ungkapnya. 

"Sebenarnya sudah sejak minggu sebelumnya kami ingin lakukan panen, dikarenakan kendala wabah virus corona ini membuat kami khawatir juga untuk keluar rumah, namun setelah kami dapat arahan dan bimbingan dari para penyuluh membuat kami semangat lagi untuk bekerja di lahan untuk produksi pangan," Jelasnya. Sabtu (16/5/2020).


Max Sampul, salah satu penyuluh pertanian yang selalu memberikan semangat dan terus mendampingi  petani sehingga panen jagung tetap berlangsung dan menjadikan stok jagung aman, terlebih untuk kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran. 

Menurutnya pertanian mesti terus bergerak dan berjalan karena  di beberapa wilayah sudah mulai terdengar kesulitan yang timbul akibat pandemi corona ini, salah satunya terkait ketersediaan produk pertanian berupa bahan makanan pokok termasuk pakan ternak. 

Di beberapa daerah produk pertanian mulai sulit diproduksi dan dihasilkan sehingga harga kebutuhan pangan cenderung mulai mengalami kenaikan.

Meskipun demikian max sampul dan petani tetap waspada dan patuh terhadap Protokol Kesehatan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Hal ini sejalan dengn instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang menyampaikan bahwa penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Serta penegasan Kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan keberlangsungan hidup suatu bangsa. BBPP-BK.

Penulis   : Al Aziz
Editor      : JamluddinAl Afgani
Sumber   : Max Sampul (Penyuluh Pertanian)

Petani Minahasa Akan Percepat Tanam Amankan Ketersediaan Pangan



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut ) -Kelompok Tani (Poktan) Perorangan, Desa Kombi, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, melakukan olah tanah. Hal Ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat Indonesia meski di tengah pandemi Covid-19.

Penyuluh pendamping, Johanis Rawung mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pemanenan, tanah kembali diolah. Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Selain itu pengolahan tanah ini juga dilakukan untuk percepatan tanam. Hal ini merupakan tindakan untuk mengantisipasi kelangkaan pangan ditengah pandemi covid-19.


"Kami berharap dengan percepatan tanam, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia,"ungkapnya. Sabtu (16/5/2020).

Sesuai dengan pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia.

"Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,"tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

"Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan,"tegas Dedi.

Menindaklanjuti arahan tersebut, sebagai insan pertanian tetap aktif di lapangan, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Perorangan, Recky Montong mengatakan bahwa dilakukan pengolahan tanah dengan luas 2 Ha dan rencana tanam pada tanggal 18 Mei 2020 dengan komoditas jagung varietas JH 37.

"Kami sebagai petani semangat melakukan percepatan tanam dan tetap produktif, karena Penyuluh yang mendampingi juga aktif membimbing kami dalam budidaya pertanian yang baik khususnya pengolahan tanah guna memperoleh hasil yang maksimal,"ujarnya. (BBPP-BK).

Penulis : Heppy Sinaga
Editor      : Al Aziz
Sumber :  Johanis Rawung/ Penyuluh Kabupaten Minahasa

Kamis, 14 Mei 2020

Prov.Sulut, Percepatan Tanam Usai Olah Lahan Guna Jaga Ketersediaan Pangan



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -Anggota Kelompok Tani (Poktan) Takisela,  Desa Kiawa I, Kecamatan kawangkoan utara, Kab. Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, memulai menanam padi, Kamis (14/5). Para petani tetap melakukan aktivitasnya dengan tanam padi memasuki pertengahan ramdhan ini meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Niko Silam salah satu anggota Poktan Takisela menyebutkan, dirinya sebagai petani yang sehari-harinya memang bekerja di sawah, melakukan percepatan pengolahan lahan setelah panen, karena potensi ketersediaan air yang memadai sehingga langsung bersiap untuk menanam padi kedua kalinya.

“Saya tidak bisa hanya diam di rumah saja, Walaupun ada virus Corona, bagaimana mau makan jika kami di rumah saja,  beberapa hari yang lalu kami sudah panen,
terlebih selagi adanya potensi air yang tersedia, sehingga harus segerakan mengolah lahan dan menanami kembali,” ujar pria asli Kiawai ini.


Beliau juga menyatakan bukan bermaksud mengabaikan imbauan pemerintah yang mengajak diam di rumah dan jaga jarak karena Covid-19, tetapi kami sebagai petani harus tetap mengolah lahan dan tetap menanam padi. Karena sudah menjadi keharusan bagi petani untuk kembali mengolah lahannya. Namun kami tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, yaitu menjaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan.

Penyuluh pertanian pendamping, Niko mengungkapkan bahwa dengan bergerak  dan berjemur di sawah, bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit serta  jika petani tidak bergerak lakukan percepatan tanam setelah panen tentunya akan berpengaruh pada ketersediaan pangan nantinya. 

"Saat ini kami sudah melakukan penanaman padi sekitar 0,5 Ha dengan varietas Ciherang, dan tentunya setelah semua lahan diolah nantinya langsung kami lakukan tanam lagi, terus menerus supaya proses tanam ini lebih cepat,"tutur Niko.

Seperti pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada seluruh insan pertanian harus tetap melakukan pekerjaannya di tengah Pandemi Covid 19, khususnya mencegah terjadinya krisis pangan.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dengan pangan yang sehat dan bergizi akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita juga kuat.
 
“Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian,” katanya.

Sementara itu, para petani di desa tetangga sebagian sudah menanam padi kembali. Sebagian lainnya baru tahap persiapan pengolahan lahan untuk ditanami.(BBPP-BK).

Penulis : Al AzIz / Hari Ismanto
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Max Sampul, SP (Penyuluh Pertanian Kab. Minahasa)

Siap Jaga Pangan, Poktan Agrosubur Panen Padi Bersama Penyuluh





Sigapnews.com, Minahasa, (Sulut) - Pandemi corona virus  (Covid-19) tidak menyurutkan semangat para petani dan penyuluh di Kecamatan Sonder , Kabupaten Minahasa , Sulawesi Utara , untuk turun ke sawah  untuk menjaga kelangsungan kegiatan pertanian , mulai dari persiapan lahan, pemeliharaan , panen, hingga pengolahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah Pandemi covid 19.

Sesuai instruksi dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo diberbagai kesempatan mengatakan pertanian tidak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

"Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan Produktivitas bahkan ekspor,"tegas SYL.

Dalam arahannya juga , Syahrul menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh elemen pertanian mau terjun kelapangan dan dapat dipastikan optimis semua dapat dikendalikan dan diamankan bersama.

Terkait dengan instruksi  Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa , dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat  panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Pernyataan  tersebut langsung ditindaklanjuti dibeberapa daerah termasuk, Di Desa Tounelet 1, Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, Kelompok Tani Agrosubur  melakukan panen padi. Poktan Agrosubur menanam padi varietas Ciherang. Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian djenly muaja, , estimasi produktivitasnya adalah 7,0 ton/Ha. Kamis (14/5/2020).

Meskipun diintai Corona, Kami tetap semangat untuk Panen, karena panen tidak bisa ditunda , dengan tetap mematuhi instruksi Mentan melalui penyuluh tentang Protokol kesehatan sangat  kami patuhi, karena petani tak ingin tertular Virus Corona Kata Ketua Kelompok Tani Agrosubur mewakili petani setempat. BBPP-BK.

Penulis : Erma
Editor    : Al Aziz
Sumber : : Djenly Muaja (Penyuluh Pertanian)

Percepat Tanam Padi, Langkah Tepat Petani Tondano Timur Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Musim panen telah selesai, petani giat langkah percepatan tanam padi sawah. Peringatan dini BMKG tentang ancaman kekeringan menjadi penyemangat petani di Poktan Suka Maju, Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara melakukan percepatan aktivitas tanam padi.

Hreitha Sumanti, salah satu petani di Poktan Suka Maju menyatakan saat ini sementara menanam padi varietas Serayu pada lahan sawah seluas 1,5 ha. Selagi air masih tersedia, kami segera menanam setelah panen akhir bulan April kemarin.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak  Gubernur dan Bupati di 77 titik  untuk melaksanakan tanam padi dan jagung serentak. Mentan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat.

Yang harus diwaspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah Covid-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG, kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan Pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan.

Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita,” jelas Dedi. “Jangan lupa untuk tetap perhatikan protokol penanganan covid 19 di lapangan," tambah Dedi. BBPP-BK.

Penulis : Hari ISMANTO
Editor    : Al AzIz
Sumber : Ondo Turang (Penyuluh Pertanian)

Senin, 11 Mei 2020

Panen Jagung Kelompok Tani Imanuel Sulut Dimasa Covid-19, Tetap Optimalkan Hasil Panen



Sigapnews.com, Minahasa (Sultra) - Pandemi corona yang tengah mewabah di dunia menyebabkan beberapa negara khawatir dengan ketahanan pangan mereka, Bagaimana dengan Indonesia? Ketersediaan pangan selama pandemi corona tetap melimpah hampir di seluruh wilayah, bahkan untuk komoditas pakan ternak. Hal ini di buktikan dengan dilaksanakannya panen jagung pakan ternak varietas Bisi 222 di Kelompok Tani Imanuel, Desa Raringis, Kec. Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Seperti arahan Menteri Pertanian SYL, “Pandemi Covid 19 ini tidak mematikan semangat Pahlawan pangan kita yaitu petani dan para penyuluh untuk tetap termotivasi melakukan pekerjaan sehari-hari mereka, yaitu menyediakan kebutuhan pangan untuk kita semua sehingga tidak terjadi krisis pangan yang diramalkan oleh FAO. Mari bekerja dan saling menjaga untuk melawan pandemi Covid 19 ini”. 

"Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan SYL.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi agar seluruh pelaku pertanian senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini. 


“Panen jagung kami laksanakan ditengah pandemi corona dengan tetep mengedepankan keamanan dan kesehatan, produktivitas jagung yang kami panen sangat baik yakni 9 ton per ha dan kami telah bekerjasama dengan kios pakan yang siap menerima hasil panen kami dengan harga Rp. 3.200/kg”, demikian diungkap Hans Maki selaku petani, Senin (11/5/2020).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh penyuluh Pertanian yang mendampingi selama masa budidaya Michael Rundengan, bahwa dalam setiap tahap budidaya kami berusaha menerapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja disamping usaha agar hasil panen tetap optimal. (BBPP-BK).

Penulis : Intan Ariani
Editor    : Al Aziz / Jamaluddin
Sumber Data : Michael Rundengan/Hari Ismanto

Jumat, 08 Mei 2020

Dipastikan Hingga Lebaran Stok Bawang Merah di Minahasa Aman Terkendali


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -
Gunakan masker dan selalu menjaga jarak saat di lahan pertanian. Begitulah gambaran kondisi saat ini, petani di Desa Seretan Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang melakukan panen bawang merah.

Petani bawang merah,  Welem Lowing, menyatakan bahwa aktivitas petani tetap normal seperti biasa, dengan tetap menerapkan aturan di tengah Pandemi Covid-19. Welem melanjutkan, pada musim ini varietas yang ditanam adalah varietas Langsuna. Jumat (8/5/2020).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Bertty Oroh, mengtakan bahwa panen bawang merah kali ini menyebabkan harga bawang merah mulai merangkak naik, disebabkan permintaan yang tinggi khususnya menjelang Lebaran. Di sisi lain, perubahan atau pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim memang cukup mempengaruhi ketersediaan bawang merah di Kabupaten Minahasa.BBPP-BK.

Penulis : Hari ISMANTO
Eeditor : Al Az

Kamis, 07 Mei 2020

Bupati Bolamo Berikan Bantuan Bibit Kepada Petani Berprestasi



Sigapnews.com, Bolamo (Sulut) - Bupati Bolaang Mongondow Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow beserta jajaran dibawahnya, Kadis Pertanian, Kadis Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan dan Penyuluh Pertanian dan BPP Lolak melakukan tanam dan menyerahkan bantuan benih jagung, benih padi, benih ikan dan pupuk gratis kepada masyarakat secara simbolis yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bolaangmongondow.

Kegiatan tersebut bertajuk “Gerakan Tanam dan Penyerahan Bantuan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun Anggaran 2020”.



“Saya berharap dengan bantuan paket bibit jagung, padi dan ikan yang diberikan ini dapat membantu masyarakat tani. Hasilnya nanti dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sehingga dampak covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow ini dapat diminimalisir,”ujar Bupati.

Dalam acara tersebut bantuan yang diserahkan berupa paket benih jagung Hibrida Bisi-18 dan jagung manis yang disiapkan untuk 10.000 Ha lahan. Paket bantuan untuk benih jagung yang akan disebar ke seluruh Kecamatan yang ada di Kab.Bolaangmongondow.

Setiap Kecamatan akan ada 2 kelompok tani yang mendapatkan paket benih jagung tersebut. Paket jagung untuk tahap awal ada 300 sachet (15 kg /sachet) benih jagung, pupuk cair ZPT 24.000 Liter dan pupuk kompos.

Paket bantuan benih padi akan diberikan langsung kepada petani berprestasi yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow. Paket ini berupa benih padi sejumlah 211.850 Kg, Pupuk Organik Cair (POC) sejumlah 22.208 Liter, Urea 700 Ton dan NPK 525 Ton.

Paket bantuan benih ikan nila akan diberikan kepada 8 kelompok sasaran pembudidaya ikan nila yang ada di Kab. Bolaang Mongondow. Paket ikan yang diserahkan pada kegiatan ini sejumlah 200.000 ekor serta pakan ikan 4 ton.

Selain petani dan kelompok tani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang saat ini dikembangkan sebagai pusat informasi, pusat data dan tempat pelatihan dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) juga diberikan paket bantuan benih Jagung.

Kadis Pertanian Kab. Bolaang Mongondow Ir. Raymon Ratu mengatakan benih jagung yang diberikan diharapkan ditanam dilahan BPP masing-masing. Dari 15 BPP yang ada di kab. Bolaang Mongondow diharapkan dapat membantu kebutuhan pangan masyarakat sekitar. Masing-masing BPP diharapkan mengatur waktu dan pola tanam dari paket bibit jagung yang diberikan, sehingga panen tidak berhenti.

“Kepada Kepala BPP dan Jajaranya saya harapkan paket bibit ini diatur waktu tanamnya, misal dengan waktu selang 10 hari per BPP. Waktu dan Pola tanam yang tepat diharapkan setiap minggu kita ada panen di BPP mulai dari 2 bulan kedepan. Hasil Panen nantinya kita akan sumbangkan kepada masyarakat terdampak covid-19. Saya harap semua jajaran di BPP medukung penuh program ini,” tandas Kadis Pertanian.



Pengembangan BPP saat ini sebagai garda terdepan kemajuan pertanian indonesia dengan Program KOSTRATANI. “Dengan dukungan pemerintah daerah dari Bupati melalui program bantuan paket benih saya harapkan BPP lebih semangat lagi dalam menjalankan Tugas, Fungsi dan Peran BPP dalam mengerakan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan yang muara nantinya adalah kesejahteraan masyarakat tani selain itu pertanian jangan sampai terhenti gara-gara wabah ini, kita harus tetap semangat membantu masyarajat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, " Imbuhnya menutup.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), KOSTRATANI merupakan program pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi dalam rangka meningkatkan produkstivitas dan pendapatan yang bermuara pada kesejahteraan petani. Selain itu Pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan dan olahannya.

Selain tetap maju pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha dibidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahtraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat panen dan semangat olah. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19  dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian melalui progran KOSTRATANI untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Penulis: Rostanti Paudi, STP, Agus Hariyono, S.ST
Editor: Mahardhika Atmaja

Selasa, 05 Mei 2020

Konsumsi Minuman Herbal Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh, Produk P4S Inovasi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Minsel (Sulut) - Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor usaha, dimana banyak sektor usaha diantaranya pariwisata, transportasi, retail mengalami penurunan bahkan terhenti, namun tidak untuk sektor pertanian.

Sektor pertanian harus terus berjalan karena berkaitan dengan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus  selalu terpenuhi dan tentu saja dengan pangan, maka  daya tahan tubuh lebih terjaga.

Salah satu usaha  pertanian yang semakin eksis di tengah pandemi covid-19 adalah usaha pengolahan minuman herbal. Mengkonsumsi minuman herbal diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari paparan covid-19, sehingga permintaan akan produk minuman herbal semakin meningkat.

Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengintruksikan jajarannya baik pusat, UPT maupun daerah sampai akar rumput insan pertanian untuk terus melakukan pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat  yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin minum jamu atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini dan diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh” ungkap SYL.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nusyamsi meminta  agar insan pertanian selalu menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan kerjanya, karena hanya dengan badan yang sehat maka aktivitas dapat dilakukan. Dan salah cara menjaga kesehatan bisa dengan mengkonsumsi minuman yang dapat meningkatkan imunitas yaitu minuman herbal.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Retey Indah yang berlokasi di kabupaten Minahasa Selatan, propinsi. Sulawesi Utara salah satu produk unggulannya adalah minuman herbal. P4S ini dibawah pimpinan ibu Ketsi Pojoh. Usaha pengolahan minuman herbal yang diberi label TEMUKAB,  saat ini kecipratan untung ditengah pandemi Covid-19.

Menurut penuturan beliau melalui sambungan telpon (4/5), produk yang dihasilkan oleh P4S cukup banyak dipesan oleh konsumen yang datang  dari dalam kabupaten maupun luar kabupaten.

“Sejak 3 bulan terakhir ini kami banyak mendapatkan orderan minuman herbal yang kami produksi, baik itu dari teman-teman ataupun masyarakat luar yang menginginkan produk kami ini. Hal ini disebabkan  minuman  dibuat dari rempah-rempah diyakini dapat menangkal serangan virus corona. Selain untuk dijual, produk juga dibagikan kepada warga sekitar sebagai ulur kasih kami dalam usaha menjaga kesehatan bersama,” ungkap bu Ketsi.

Lantaran jumlah permintaan yang meningkat, produksi juga  meningkat.  Biasanya sebelum wabah ini ada, dalam seminggu hanya sekali produksi, namun untuk saat ini bisa 2-3 kali produksi dalam seminggu. Itupun masih banyak pesanan yang ditolak dikarenakan kapasitas mesin produksi yang terbatas dan juga keterbatasan bahan baku yang hanya berasal dari hasil kebun sendiri.

P4S Retey Indah yang  fokus bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian, banyak menghasilkan produk diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung baik dari pisang; singkong serta talas dan tentunya minuman herbal  TEMUKAB..

“Sebetulnya banyak hasil olahan kami diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung dan minuman herbal. Saat ini minuman herbal dengan merk TEMUKAB yang paling banyak dipesan, dimana bahan untuk membuat produk tersebut adalah jahe, temulawak dan kunyit, merupakan bahan rempah yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas untuk menangkal virus yang saat ini mewabah,” tutur bu Ketsi, Rabu (6/5/2020).

Minuman TEMUKAB yang dihasilkan P4S Retey Indah berupa serbuk siap saji (instan) yang sangat praktis untuk diminum, bercitarasa khas rempah dan menyehatkan. “Semua produk dan jenis minuman yang kami hasilkan ini diolah secara alami tanpa bahan pengawet sehingga lebih sehat.” tutupnya. BBPP-BK.

Penulis : Gede Mahardika
Editor : Risna Ardhayanti

Sabtu, 02 Mei 2020

Mentan Instruksikan Insan Pertanian Untuk Terus Aktif Bergerak, Demi Menjaga Ketersediaan Stok Pangan


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Ketersediaan pangan akhir akhir ini menjadi perhatian utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu tersedia di tengah mewabahnya virus Covid-19.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan.

"Untuk menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan ketahanan pangan yang kuat maka dari itu kementerian pertanian telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, " jelasnya.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan, sama seperti sebelum mewabahnya virus covid-19.

Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini merupakan tanggung jawab kami sebagai penyuluh. "Namun kami harus tetap menjaga kesehatan ketika berada di lapangan sesuai dengan menerapkan protokol kesehatan yang instruksikan pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan" kata Eldy Korompis. Penyuluh Pertanian Desa Touliang saat ditemui mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan panen padi.

Saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Utara,  salah satunya di Kabupaten Minahasa, tepatnya di Kelompok Tani Suka Maju, Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Ahad (3/5/2020).

Informasi dari Pak Temy Rumagit salah satu anggota kelompok tani Suka Maju bahwa luas panen  dari awal 29 April 2020 lalu di wilayah poktan Suka Maju di atas lahan seluas 1 Ha dan tentunya hingga saat ini makin bertambah, Varietas yang ditanam adalah varietas lokal (Superwin) dengan produktivitas rata-rata 6,2 ton / Ha.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.

Harga hasil panen petani kali ini sangat bersahabat harga jual gabah  ke pengumpul Saat ini yaitu Rp. 5.200 /kg. “semoga harga di tingkat petani tetap stabil sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat" tutur Temy. (AZR/AL Az) BBPP-BK.

Kamis, 30 April 2020

Walaupun Ditengah Covid 19, Kab.Tomohon Jaga ketersediaan dan kestabilan Harga Bawang Putih



Sigapnews.com, Tomohon (Sulut) - Kementerian Pertanian berupaya untuk bisa swasembada bawang putih tahun 2021, hal ini bukan mustahil jika dilihat dari karakteristik lahan beberapa daerah di Indonesia.

Dari data yang diperoleh terkait pasokan bawang putih, perkiraan produksi bawang putih lokal bulan Februari hingga Mei yang secara kumulatif mencapai 43 ribu ton. Sekitar 10 persen kebutuhan bawang putih secara Nasional dapat dipenuhi dari produksi bawang putih dalam negeri. 


Kementerian Pertanian mendorong segenap insan pertanian untuk selalu aktif dilapangan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia.

Hal senada juga sering disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “Untuk  seluruh insan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani juga ikut serta, pertanian tidak boleh pindah tetap menggunakan tanah, tanam dan panen”, ujar Dedi.


Kebutuhan dan permintaan masyarakat saat ini akan bawang putih juga mengalami peningkatan terlebih di Bulan Ramadhan ini, hal ini dikarenakan bawang putih menjadi bumbu masakan utama  yang menjadi pelengkap di setiap masakan. 

Walaupun ditengah covid 19, diharapkan ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih dapat terjaga. Untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih maka pemerintah khususnya Kabupaten Tomohon menyalurkan bantuan berupa bibit bawang putih kepada petani yang mempunyai wilayah yang strategi untuk budidaya bawang putih. 


Semangat petani untuk menanam bawang putih dilihat dari kegiatan pertanaman bawang putih yang dilakukan oleh Kelompok tani Mandiri di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Kelompok tani Mandiri mempunyai lahan 16 Ha sebagai lahan pertanian, dan digunakan 0,5 Ha untuk bercocok tanam bawang putih. Kamis (30/4/2020).


Kegiatan pertanaman bawang putih ini didampingi oleh Erni Wajonh, SP selaku Koordinator BPP Kelurahan Kakaskasen Satu. 

“Petani bersemangat untuk mencoba melakukan penanaman bawang putih, dimana permintaan bawang putih saat ini sangat tinggi sehingga akan mempengaruhi kenaikan harga bawang putih,
dan untuk itu kami memotivasi petani di daerah ini untuk mencoba bertanam bawang putih terlebih karena kami melihat kondisi lahan mereka sesuai untuk pertanaman bawang putih, di samping itu mereka juga menerima bantuan bibit bawang putih dari Dinas Pertanian Kabupaten Tomohon”, ujar Erni.

Penulis : Sumarni
Editor : Rezky Yulianti

Jumat, 24 April 2020

Kelompok Tani Mandiri Kab. Minahasa, Panen Tomat Hingga 24 Ton


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Panen merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap petani, senyum dan harapan akan hasil melimpah merupakan sebuah kepuasan tersendiri untuk menggerakkan roda ekonomi di kalangan petani.

Hal serupa di kelompok tani Mandiri, Desa Pinabetengan Utara, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Bela Roring, ketua kelompok tani tersebut, menyampaikan bahwa tomat yang dipanen saat ini adalah varietas Servo. Hingga hari ini, sudah panen ke sepuluh kali dengan total produksi mencapai 24 ton. Jumat. (24/04/2020).

Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai SOP pencegahan di tengah pandemi Covid-19, petani didampingi Penyuluh Pertanian Rohan Liwe, SP, menyampaikan bahwa panen tomat kali ini berbeda dengan panen terdahulu. Petani dan pendamping harus menggunakan APD dan menjaga jarak aman (social distancing) yang tentu saja belum terbiasa dengan hal tersebut pada saat melakukan panen. Namun hal tersebut tidak membuat petani berhenti melakukan aktivitas.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19. Pertanian harus tetap produktif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti daalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi. (HRI/AL -Az) BBPP-BK.

Berhasil Manfaatkan Bantuan Benih dan Subsidi Pupuk, Bolmong Utara Panen Jagung


Sigapnews.com, Bolaang Mongondow Utara (Sulut) - Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah berupaya menjamin stok pangan beras dan jagung aman, walaupun dampak pandemi Covid-19 yang semakin meluas menyebabkan masyarakat menjadi was-was.

Namun hal tersebut tidak berlaku di kelompok tani Totokia yang berlokasi di Desa Saleo, Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, petani tetap melakukan kegiatan panen jagung varietas Bisi 228 dengan produktivitas mencapai 5.2 ton.

Deni D. Lauma, SP, Penyuluh Pertanian setempat menjelaskan bahwa di beberapa wilayah di Bolaang Mondondow Utara sudah mulai panen jagung sejak pertengahan bulan lalu dan sampai bulan ini masih terus panen, ujarnya. (24/4/2020).

Adanya bantuan benih dan subsidi pupuk menjadi bukti bahwa kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi patut diapresiasi. Dengan adanya panen yang terus berlangsung akan menjamin ketersediaan jagung.

Hal ini sejalan dengan yang diserukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah COVID-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen.Ini membuktikan Pertanian tidak berhenti," ujar Dedi.  (HRI/AL-  Az) BBPP-BK.

Senin, 20 April 2020

Kelompok Tani di Kec.Lolak Tetap Panen Padi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Bolaangmogondow (Sulut) - Kepala BPP Kecamatan Lolak, Penyuluh dan seluruh Jajarannya turun langsung menyaksikan panen perdana dilokasi penangkaran benih padi di Kelompok Tani Hulu Liwon.

Keterangan resmi penyuluh pendamping yang membina kelompok tani Hulu Liwon, Menyebutkan jika kelompok tani Hulu Liwon yang berangotakan 18 orang dengan luasan lahan yang dikuasi seluas 20 Ha merupkan salah satu kelompok yang telah ditunjuk sebagai wilayah penangkaran benih padi varietas Inpago 8 hasil kerjasama dengan dinas pertanian Bolaangmongondow. Selasa. (21/04).

“Dimusim tanam 2020 ini kita mendapat jatah kurang lebih 3 hektar bantuan bibit untuk ditangkarkan dari dinas pertanian untuk kelompok diwilayah binaan saya dan melihat hasil yang baik dan keseriusan anggota kelompok tani semoga untuk tahun depan dapat penambahan bantuan lagi untuk menjadikan kec. Lolak ini mandiri benih padi” Pungkas Mustaman Lupoyo, SST, Penyuh pendamping Kelompok tani Hulu Liwon

Ditengah Pandemi Covid-19 ini kami bertepatan dengan panen padi yang kami tanam pada bulan januari kemarin, Dalam Panen Tersebut  diperkirakan total panen dari 3 Ha ini mencapai 14,5 Ton dengan produksi rata-rata perhektar kurang lebih 4,2 Ton, dimana hasil ini tergolong rendah karena pada saat awal penanaman kami kekurangan air dan ada serangan hama serta penayakit yang meyerang tanaman kami.

Ketua Kelompok tani Hulu Liwon Levi William Sangi Menyatakan “Wabah virus Covid-19 tidak menghalangi kami dalam melakukan panen saat ini yang memang panen ini kami tunggu-tunggu dari awal, untuk panen saat ini kami mendapatkan hasil yang kurang optimum dikarenakan pada saat tanam kami sudah diberikan ujian baik itu kekurangan air dan adanya serangan yang cukup merepotkan, namun kami tetap bersyukur dengan hasil panen saat ini”, pungkasnya

Menurut kepala BPP kec. Lolak Agus Hariyono, SST, yang juga mendapingi saat panen menyatakan “Bila Tim medis sebagai garda terdepan bekerja sekuat tenaga untuk menyelamatkan pasien, Begitu juga kami sebagai penyuluh dan para petani terus berjuang ditengah himbauan pemerintah untuk  menjaga kesehatan dan sosial serta physical distancing (jaga Jarak) untuk menjamin suplai pangan kebutuhan masyarakat tercukupi”

Ini dilakukan sambungnya, sebagaimana arahan bapak menteri pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, agar penyuh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Serta arahan  kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa maslah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19

“Semoga apa yang kami lakukan saat ini dapat membuat Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan nasional dibidang pangan ditengah cobaan wabah yang sedang melanda dunia”, imbuhnya.  (MHA28/Al Az) BBPP-BK).

Kamis, 09 April 2020

Ditengah Covid 19, Petani Cabai di Kotamobagu Pasarkan Hasil Tani Via Online


Sigapnews.com, Kotamobagu (Sulut) -Strategi Hortikultura 2020-2024 oleh Kementerian Pertanian salah satunya adalah fokus pada tanaman cabai.

Tanaman Cabai merupakan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, dan juga merupakan bumbu pokok masakan yang oleh masyakarat Indonesia terutama masyarakat Sulawesi Utara yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang banyak.

Cabai  memiliki kandungan senyawa kapsaisin yang bersifat stomakik yang mampu meningkatkan nafsu makan, oleh sebab itu banyak masyarakat yang senang mengkonsumsinya.

Saat ini masyarakat sedikit was-was dengan adanya pandemi virus Corona, harga cabai ditakutkan naik dipasaran.

Kekhawatiran masyarakat karena naiknya harga cabai tidak perlu dikhawatirkan lagi terutama bagi masyarakat Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara.

Pasalnya, petani yang merupakan alumni Pelatihan Tematik Cabai yang diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku pada bulan Maret kemarin tetap setia dilapangan memenuhi permintaan cabai rawit dilokasinya.

Lukman Nur, SE (Alumni Pelatihan Tematik cabai) sekaligus ketua Kelompok Tani Kiblat Tani Sukses Kelurahan Matali Kota Kotamobagu memang telah lama bergelut dibudidaya tanaman cabai.

Beliau bersama dengan anggota kelompok taninya menanam Varietas tanaman cabai rawit Dewata 43 F1, dengan total jumlah pohon 2000 dan panen mencapai 200 Kg perminggunya.

Beliau mengatakan bahwa ditengah masa pandemi virus corona ini, cabai rawit yang biasanya didatangkan dari luar Kota Kotamobagu saat ini terbatas, dan dengan keterbatasan tersebut dikhawatirkan menaikkan harga tanaman cabai tersebut.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa untuk mengatasi keterbatasan stok tanaman cabai dilokasi, kami selaku pelaku utama dibidang pertanian khususnya tanaman cabai rawit akan senantiasa memanfaatkan lahan kelompoktani yang ada terutama untuk tanaman cabai demi memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi di Kota Kotamobagu dan dengan harga yang masih dalam tingkat kewajaran.

Untuk harga tanaman cabai dilokasinya, dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp.40.000/Kg sampai Rp.45.000/Kg.,

Harga jual tersebut berbeda dengan harga yang ditawarkan oleh Lukman, Beliau mengatakan bahwa harga jual cabai oleh kelompok taninya dijual sekitar Rp.35.000/ Kg.

Kembali beliau mengatakan bahwa, saat ini dengan adanya virus corona dan aktivitas dipasar yang dibatasi, maka penjualan produk tanaman cabainya dijual online via Facebook lewat market place.

Beliau menyampaikan pesan ditengah kecemasan masyarakat terhadap virus corona  ini bahwa “Masyarakat cukup dirumah saja, biar kami yang dikebun”.

Kestabilan harga pangan tidak bisa tercapai jika hanya pemerintah pusat saja yang bekerja. Perlu kerjasama dan peran aktif mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha pertanian.

Peran kita semua sebagai bagian dari Kementerian Pertanian adalah selalu mendukung petani untuk senantiasa semangat berbudidaya tanaman sehingga kelangkaan produk-produk pertanian tidak terjadi dan senantiasa terjadi kestabilan harga.(Al-Az).

Kamis, 05 Maret 2020

Tingkatkan Produksi Lebih dan Kendali Hama, BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Tematik Jagung di Minsel


Sigapnews.com, Minahasa Selatan (Sulut) - BBPP Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan Tematik Jagung di BPP Amurang Barat, Kab. Minahasa Selatan dengan fokus pada pengendalian hama penyakit dan pengolahan hasil.

Kegiatan yang diselenggarakan BBPP Batangkaluku ini berlangsung selama 3 hari dari 04 s/d 06 Maret mendatang dengan Jumlah peserta 30 orang, yang berasal dari 10 Kecamatan di Minahasa Selatan.


Pelatihan ini di buka oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Minahasa Selatan dalam arahannya beliau menyampaikan terimakasih kepada BBPP Batangkaluku yang telah melaksanakan kegiatan di Minsel.

Dengan pelatihan tematik ini petani sangat senang karena bisa membantu menyelesaikan masalah di petani terutama pada serangan hama penyakit dan inovasi pengolahan hasil jagung yang dapat lebih meningkatkan nilai tambah petani.

Peningkatan kompetensi hulu hingga hilir ini juga merupakan salah satu usaha untuk mencapai pembangunan pertanian di Minahasa Selatan.

Ini dapat di buktikan bahwa di Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan merupakan daerah Sentra Jagung  yang rata rata produksi bisa mencapai 8 ton/ha, berdasarkan hasil  identifikasi di lapangan oleh BBPP Batangkaluku.


Sesuai yang diharapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu yang menaruh harapan pertanian pada generasi milenial. Menurutnya, milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan startup pertanian.(Al-Az).

Kadis Pertanian Kotamubagu Buka Pelatihan Tematik Cabai dan Bawang yang di Selenggarakan Oleh BBPP Batangkaluku


Sigapnews.com, Kotamubagu (Sulut) - Kadis Pertanian dan Perikanan Kotamubagu Muhammad Yahya, SP.  membuka secara resmi Pelatihan Tematik Cabai Angkatan IV dan Bawang Merah Angkatan III yang dilaksanakan di P4S Bungatani Kotamubagu, (4/3/2020).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku yang berlangsung selama 3 hari dari 04 s/d 06 maret mendatang dengan Jumlah peserta 39 orang, yang berasal dari Kecamatan Kotamobagu Barat, Timur, Selatan dan Utara.

Kegiatan pelatihan ini di selenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus dan anggota kelompok tani sehingga dapat mengatasi persoalan hama dan penyakit tanaman cabai yg mengacu pada GAP sehingga produksi optimal dapat tercapai.

Dalam arahan Kadis Pertanian dan Perikanan Kotamubagu, beliau menyampaikan mengenai pembinaan terhadap petani milenial komoditi cabai dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada dilahan mereka.

Kata Dia "Apalagi komoditas tanaman cabai juga saat ini di kotamobagu sebagian besar telah mandiri dan kegiatan usaha tani saat ini dananya  bersumber dari swadaya tanpa menunggu bantuan dari pemerintah, " ungkap Muhammad Yahya.

Dikatakannya bahwa "Dinas Pertanian Kotamobagu saat ini melakukan pengawalan terhadap 3 komoditas pertanian yaitu Cabai, Bawang Merah dan Tomat, "jelasnya.

Yayat Sudrajat salah satu Kelompok Tani “Baru Muncul” Kecamatan Kotamobagu Selatan mengatakan bahwa, pelatihan - pelatihan seperti ini sangat diharapkan oleh petani, dengan harapan kedepannya, mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta produksi tanaman cabai mereka.

Besar harapan mereka untuk bisa mengikuti pelatihan yang lain dengan komoditas pertanian lainnya.

Untuk diketahui saat ini pemerintah meluncurkan Program Program  KUR ( Kredit Usaha Rakyat) yang merupakan program proritas pemerintah berupa kebijakan pemberian kredit/pembiayaan modal kerja kepada individu, badan usaha atau kelompok usaha yang produktif dan layak, untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah yang selanjutnya  dapat digunakan oleh kelompok tani yayat untuk menumbuh kembangkan pertanian di Kotamobagu.(Al-Az).

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved