-->

Minggu, 28 Desember 2025

Resmi Dilaporkan, PRI Desak Kejati Sulsel Usut Dugaan Korupsi di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng

 


Makassar, Sigapnews.com, Dugaan praktik korupsi dalam pengelolaan anggaran di RSUD Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, kini memasuki babak baru. Lembaga kajian dan pemantau kebijakan publik Public Research Institute (PRI) secara resmi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi tersebut ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel).Senin (29/12/2025). 

Laporan tersebut memuat sejumlah dugaan penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa rumah sakit, meliputi instalasi gizi, instalasi farmasi, serta pengadaan alat kesehatan. PRI menduga praktik tersebut melibatkan oknum pimpinan rumah sakit dan pihak rekanan tertentu, serta telah berlangsung selama beberapa tahun.

Direktur Eksekutif PRI, Muh. Abduh Azizul Gaffar, mengatakan pelaporan ini merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat sipil dalam mengawasi pengelolaan keuangan negara, khususnya di sektor pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik.

“Kami melihat ada pola penyimpangan yang tidak bisa dibiarkan. Rumah sakit daerah seharusnya menjadi tempat pelayanan masyarakat, bukan ladang bancakan anggaran,” ujar Abduh dalam keterangannya.

Abduh menegaskan, laporan yang disampaikan ke Kejati Sulsel disusun berdasarkan hasil kajian mendalam, investigasi lapangan, serta penelusuran informasi dan dokumen dari sejumlah sumber yang dinilai dapat dipertanggungjawabkan.

Menurutnya, dugaan yang ditemukan tidak sekadar berkaitan dengan kesalahan prosedural, melainkan mengarah pada penyalahgunaan kewenangan dan praktik yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara.

“Indikasinya kuat dan berulang. Ini bukan persoalan administratif, tetapi dugaan tindak pidana korupsi,” tegasnya.

Salah satu temuan utama PRI berkaitan dengan kegiatan instalasi gizi RSUD Anwar Makkatutu. Pengadaan dengan nilai anggaran ratusan juta rupiah tersebut diduga tidak dilaksanakan sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

PRI menduga proses pengadaan tidak melalui mekanisme e-katalog sebagaimana diwajibkan, serta terjadi pengondisian rekanan sejak tahap awal perencanaan.

“Kami menemukan indikasi bahwa rekanan sudah ditentukan sejak awal. Prinsip transparansi dan persaingan sehat patut dipertanyakan,” ungkap Abduh.

Selain instalasi gizi, PRI juga menyoroti pengelolaan instalasi farmasi. Salah satu perusahaan rekanan, PT Sanzaya Medika Pratama, diduga melakukan mark-up harga obat secara signifikan, bahkan mencapai lebih dari 300 persen dibandingkan harga pasar.

PRI menilai selisih harga tersebut tidak wajar dan berpotensi melanggar ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.

“Jika harga obat dinaikkan secara tidak rasional dan dilakukan berulang, maka itu jelas merugikan keuangan negara dan masyarakat sebagai pengguna layanan,” kata Abduh.

Dalam pengadaan alat kesehatan, PRI mencatat adanya dugaan praktik monopoli dan pengaturan pemenang proyek. Rekanan tertentu diduga kerap memenangkan pengadaan secara berulang tanpa proses persaingan yang sehat.

Bahkan, terdapat indikasi adanya intervensi dari oknum pimpinan rumah sakit serta dugaan pemberian keuntungan tertentu sebagai imbalan atas pengaturan proyek.

“Pengadaan alkes seharusnya terbuka dan kompetitif. Jika dikuasai segelintir pihak, maka patut diduga ada persekongkolan,” ujarnya.

Tak hanya soal pengadaan, PRI juga menyampaikan dugaan serius terkait adanya peredaran obat tanpa izin yang disinyalir digunakan untuk tujuan pengguguran kandungan dan diduga melibatkan oknum internal rumah sakit.

Abduh menyebut dugaan ini sangat sensitif karena berkaitan langsung dengan aspek hukum pidana, etika medis, serta keselamatan pasien.

“Ini persoalan serius yang harus ditangani secara profesional dan menyeluruh oleh aparat penegak hukum,” tegasnya.

PRI mendesak Kejati Sulsel untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan langkah penyelidikan dan penyidikan yang transparan dan independen. Seluruh pihak yang diduga terlibat, baik dari internal rumah sakit maupun pihak swasta, diminta untuk diperiksa tanpa pandang bulu.

PRI juga meminta Kejati Sulsel melakukan supervisi terhadap Kejaksaan Negeri Bantaeng, menyusul dugaan adanya upaya melemahkan proses hukum.

“Kami berharap penegakan hukum berjalan lurus dan tidak terpengaruh oleh lobi, tekanan politik, maupun kepentingan tertentu. Negara tidak boleh kalah oleh praktik korupsi,” pungkas Abduh.

(Red)

Wabup Soppeng Ir. Selle KS Dalle Diganjar Ucapan Spesial dari Keluarga Besar SDN 7 Salotungo pada Usia 53 Tahun


Soppeng, Sigapnews.com, Keluarga Besar SDN 7 Salotungo menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik atas milad ke-53 Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas dedikasi serta pengabdian beliau dalam mendukung pembangunan Kabupaten Soppeng, khususnya pada sektor pendidikan dan penguatan kualitas sumber daya manusia.

Ucapan tersebut disampaikan sebagai wujud refleksi dan penghargaan terhadap perjalanan kepemimpinan Ir. Selle KS Dalle yang dinilai konsisten menunjukkan komitmen kuat terhadap pelayanan publik yang berlandaskan nilai kemanusiaan, integritas, serta keberlanjutan pembangunan daerah.

Kepala SDN 7 Salotungo, Abd Asis, S.Pd.I, mewakili seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, menyampaikan bahwa sosok Wakil Bupati Soppeng dipandang sebagai figur pemimpin yang memiliki kepedulian nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan serta pembinaan karakter generasi muda di Kabupaten Soppeng.

Menurutnya, perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan tidak hanya tercermin melalui kebijakan formal, tetapi juga melalui dukungan moral dan keberpihakan pada penguatan nilai-nilai pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan peradaban.

“Sebagai insan pendidikan, kami melihat Ir. Selle KS Dalle sebagai pemimpin yang memahami pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing. Komitmen beliau menjadi energi positif bagi sekolah-sekolah di daerah,” ungkap Abd Asis.

Memasuki usia ke-53, Ir. Selle KS Dalle dinilai berada pada fase kematangan kepemimpinan yang ditandai dengan akumulasi pengalaman, kejernihan berpikir, serta kebijaksanaan dalam mengambil keputusan strategis.

Dalam perspektif pendidikan, fase ini menjadi titik penting lahirnya kebijakan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga sarat dengan nilai etik, humanis, dan berorientasi jangka panjang.

Keluarga Besar SDN 7 Salotungo memaknai milad ini bukan semata sebagai perayaan bertambahnya usia, melainkan sebagai momentum reflektif atas kontribusi nyata seorang pemimpin daerah dalam meneguhkan nilai-nilai pelayanan publik yang berkeadaban.

Pendidikan sebagai fondasi peradaban, lanjutnya, membutuhkan kehadiran pemimpin yang mampu membaca dinamika zaman, memahami kebutuhan riil di lapangan, serta menjembatani visi besar pembangunan daerah dengan realitas sosial masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Keluarga Besar SDN 7 Salotungo turut mendoakan agar Ir. Selle KS Dalle senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan lahir dan batin, serta keteguhan integritas dalam menjalankan amanah sebagai Wakil Bupati Soppeng.

Harapannya, setiap kebijakan yang diambil ke depan terus berpihak pada peningkatan kualitas pendidikan, penguatan karakter peserta didik, serta peningkatan martabat masyarakat secara menyeluruh.

Lebih jauh, pihak sekolah menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan satuan pendidikan sebagai kunci utama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing.

Dukungan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan sekolah diyakini akan melahirkan generasi Soppeng yang cerdas, berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan masa depan.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi tersebut, Keluarga Besar SDN 7 Salotungo optimistis Kabupaten Soppeng akan terus tumbuh dan berkembang di atas fondasi ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, serta kepemimpinan daerah yang visioner dan tercerahkan.

(Yun)

Sabtu, 27 Desember 2025

Ketulusan Aiptu Muhammad Ishak, Mengabdi dengan Hati, Berpangkat dengan Prestasi


Soppeng, Sigapnews.com, Ketulusan dalam mengabdi dan bekerja dengan hati kembali membuahkan hasil. Sosok anggota Kepolisian Resor (Polres) Soppeng, Polda Sulawesi Selatan, yang dikenal sederhana, humanis, dan dekat dengan masyarakat, kembali mencuri perhatian publik.

Adalah Aipda Muhammad Ishak, S.Sos, yang saat ini menjabat sebagai Danpos Lantas Cabenge Polres Soppeng, resmi menerima kenaikan pangkat menjadi Ajun Inspektur Polisi Dua (Aiptu).

Kenaikan pangkat tersebut menjadi bentuk penghargaan institusi Polri atas dedikasi, loyalitas, serta pengabdian yang telah ia tunjukkan selama bertugas.

Tidak semata dinilai dari kinerja formal, capaian ini juga mencerminkan pengakuan atas nilai-nilai kemanusiaan dan ketulusan yang secara konsisten ia terapkan dalam kesehariannya sebagai aparat penegak hukum.

Nama Aiptu Muhammad Ishak bukanlah sosok asing bagi masyarakat Soppeng. Beberapa tahun lalu, ia sempat menjadi perbincangan luas di media sosial setelah sebuah video memperlihatkan dirinya ikut menggali kubur bersama warga di salah satu pemakaman umum. Saat itu, ia masih mengenakan seragam dinas lengkap.

Aksi spontan tersebut menuai banyak pujian dari warganet. Banyak yang menilai, tindakan itu mencerminkan figur polisi yang benar-benar hadir di tengah masyarakat, menyatu tanpa sekat jabatan maupun atribut kedinasan.

Kepada awak media, Minggu (28/12/2025), Aiptu Muhammad Ishak mengungkapkan rasa syukur mendalam atas kepercayaan dan penghargaan yang diberikan institusi kepadanya. Ia menegaskan bahwa kenaikan pangkat bukanlah tujuan utama dalam pengabdiannya sebagai anggota Polri.

“Alhamdulillah, dengan keikhlasan mengabdi kepada masyarakat, dedikasi, serta loyalitas dalam bertugas, saya mendapatkan percepatan kenaikan pangkat selama tiga periode, dari Aipda menjadi Aiptu,” ungkapnya dengan penuh kerendahan hati.

Pria yang merupakan mantan personel Pasukan Brimob Polda Sulawesi Selatan ini dikenal sebagai sosok yang disiplin, pekerja keras, dan tidak pernah membeda-bedakan masyarakat dalam memberikan pelayanan maupun bantuan.

Dalam menjalankan tugas di bidang lalu lintas maupun di luar jam dinas, Aiptu Muhammad Ishak kerap terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial. Mulai dari kerja bakti, pendampingan warga yang mengalami musibah, hingga hadir dalam momen duka cita masyarakat.

Bagi Aiptu Muhammad Ishak, profesi polisi bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah amanah dan ladang ibadah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Pengabdianku adalah ibadahku. Apa yang saya lakukan semata-mata karena tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat,” tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa viralitas bukanlah tujuan dari setiap tindakan yang ia lakukan. Menurutnya, yang terpenting adalah kehadiran polisi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik dalam situasi resmi maupun dalam kondisi kemanusiaan.

“Bekerja dengan ikhlas saja. Soal dikenal atau tidak, itu bukan tujuan. Yang penting masyarakat merasakan kehadiran kita,” tambahnya.

Kenaikan pangkat yang diraih Aiptu Muhammad Ishak turut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Ketua Investigasi dan Monitoring LHI, Mahmud Cambang, menilai bahwa sosok tersebut merupakan contoh nyata polisi humanis yang bekerja dengan hati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

“Beliau adalah representasi polisi yang menjalankan tugas bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai pengabdian sejati kepada masyarakat,” ujar Mahmud.

Dengan capaian tersebut, Aiptu Muhammad Ishak berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta menjadi motivasi bagi rekan-rekan sesama anggota Polri untuk bekerja lebih profesional, humanis, dan penuh empati.

“Saya berharap apa yang saya capai ini bisa menjadi penyemangat untuk terus bekerja lebih baik dan tetap rendah hati dalam menjalankan tugas,” pungkasnya.

Kisah Aiptu Muhammad Ishak kembali menegaskan bahwa ketulusan, keikhlasan, dan pengabdian tanpa pamrih tidak pernah luput dari perhatian. Nilai-nilai tersebut akan selalu mendapatkan tempat terhormat, baik di mata masyarakat maupun institusi yang dilayani.

(Yun)

Jumat, 26 Desember 2025

Proyek Aspal Rp400 Juta di Sawakong Diduga Sarat Penyimpangan, Ketebalan Jalan Hanya Separuh dari RAB



Takalar, Sigapnews.com, Proyek pengaspalan jalan desa di Desa Sawakong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, yang menelan anggaran sekitar Rp400 juta dari APBD Perubahan 2025, diduga kuat bermasalah. 

Pekerjaan yang baru saja rampung tersebut kini menjadi sorotan tajam mahasiswa lantaran ketebalan dan kualitas aspal diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Proyek yang dikerjakan oleh CV Apar Prima Perkasa itu berlokasi di ruas jalan pemukiman warga. Namun, alih-alih menghadirkan infrastruktur yang kokoh dan tahan lama, hasil pekerjaan justru memunculkan kecurigaan adanya pengurangan volume pekerjaan yang berpotensi merugikan keuangan daerah.

Dugaan tersebut diungkapkan oleh Aliansi Pelajar Mahasiswa Indonesia (ASMAN PS) setelah melakukan pemantauan dan pengukuran langsung di lapangan pada Kamis (26/12/2025).

“Dalam dokumen RAB, lapisan AC-BC seharusnya setebal 4 cm dan AC-WC setebal 3 cm, total 7 cm. Tapi fakta di lapangan sangat jauh berbeda,” ungkap Asman, perwakilan ASMAN PS, Jumat (27/12/2025).

Ketebalan Diduga Dipangkas Lebih dari 50 Persen

Menurut Asman, secara visual kondisi aspal tampak tipis dan tidak meyakinkan. Dugaan tersebut kemudian diperkuat melalui pengukuran manual di beberapa titik ruas jalan.

“Hasil pengukuran kami menunjukkan AC-BC hanya sekitar 2 cm dan AC-WC sekitar 1 cm. Totalnya hanya 3 cm. Artinya, ketebalan aspal diduga dipangkas lebih dari 50 persen dari spesifikasi,” tegasnya.

Ia menilai kondisi ini tidak bisa dianggap sebagai kesalahan teknis biasa, melainkan mengarah pada indikasi penyimpangan pekerjaan yang harus diusut secara serius.

“Kalau ketebalan dikurangi sejauh ini, jelas bukan kebetulan. Ini berpotensi merugikan daerah dan patut dicurigai sebagai praktik yang disengaja,” lanjut Asman.

Risiko Jalan Cepat Rusak dan Pemborosan Anggaran

ASMAN PS memperingatkan bahwa pengurangan ketebalan lapisan aspal akan berdampak langsung pada daya tahan jalan. Terlebih, ruas jalan tersebut kerap dilalui kendaraan bermuatan berat dan sebelumnya sudah lama tidak mendapat perbaikan.

“AC-BC adalah lapisan struktural utama. Kalau dibuat tipis, jalan pasti cepat rusak. Bisa jadi belum setahun sudah berlubang. Ujung-ujungnya pemerintah kembali menganggarkan perbaikan. Ini sama saja pemborosan uang rakyat,” katanya.

Pengawasan PUPR Dipertanyakan

Tak hanya menyoroti kontraktor pelaksana, ASMAN PS juga mempertanyakan peran Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Takalar selaku penanggung jawab teknis dan pengawas pekerjaan.

“Mustahil pekerjaan seperti ini lolos tanpa pengawasan. Pertanyaannya, apakah pengawasan tidak dilakukan, atau dilakukan tapi dibiarkan?” sindir Asman.

Ia menegaskan, lemahnya pengawasan berpotensi menyeret pihak-pihak tertentu ke dalam dugaan kelalaian atau bahkan pembiaran.

Sempat Cekcok di Lapangan

Asman mengungkapkan bahwa saat melakukan pemantauan, dirinya sempat terlibat adu argumen dengan oknum pengawas proyek serta salah satu pihak dari Pemerintah Desa Sawakong.

“Saya hanya mempertanyakan kualitas dan ketebalan aspal, tapi justru mendapat respons tidak kooperatif. Padahal ini proyek publik yang dananya dari uang rakyat,” ujarnya.

Desak APH Turun Tangan, Aksi Digelar

Atas temuan tersebut, ASMAN PS mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Kejaksaan dan Inspektorat, untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut, mulai dari dokumen perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pengawasan.

“Kami mendesak audit teknis dan audit anggaran. Jika terbukti tidak sesuai RAB, harus ada sanksi tegas,” kata Asman.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa pada Senin mendatang di Kantor Dinas PUPR Kabupaten Takalar dan Kejaksaan Negeri Takalar sebagai bentuk kontrol sosial.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Takalar, CV Apar Prima Perkasa, maupun PPK proyek belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan pengurangan ketebalan dan kualitas pekerjaan tersebut.

(Tim) 

Kamis, 25 Desember 2025

Wisata Air Panas Lejja Jadi Pilihan Libur Keluarga Kasat Reskrim Polres Soppeng

 

Soppeng, Sigapnews.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Soppeng, AKP Dodie Rama Putra, SH, MH, memanfaatkan waktu libur bersama keluarga dengan mengunjungi salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Soppeng, yakni Kawasan Wisata Alam Air Panas Lejja, yang terletak di Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kamis (25/12/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan AKP Dodie Rama Putra bersama sang istri, Ny. Ika Dodie, serta ketiga buah hati mereka, Raja Dika Ar Rafi, Atu Dika Az Zahra, dan Rania Dika An Nafi.

Momen ini menjadi ajang kebersamaan keluarga di tengah padatnya aktivitas dan tanggung jawab AKP Dodie sebagai perwira Polri.

Diketahui, AKP Dodie Rama Putra yang belum lama ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Soppeng, sengaja mengajak keluarganya dari Kabupaten Bone untuk menikmati keindahan alam dan suasana tenang yang ditawarkan Kawasan Wisata Air Panas Lejja.

Kawasan ini memang dikenal luas sebagai destinasi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Air Panas Lejja memiliki panorama alam yang masih asri, dikelilingi hutan hijau yang terjaga, serta udara pegunungan yang sejuk.

Keunikan utama kawasan ini terletak pada kolam-kolam pemandian air panas alami yang mengandung belerang, yang dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Aliran air panas yang terus mengalir tanpa henti menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Selama berada di lokasi wisata, anak-anak AKP Dodie tampak menikmati suasana alam Lejja. Mereka terlihat antusias bermain dan berenang di kolam air panas, sambil menikmati pemandangan alam sekitar.

Keindahan lingkungan serta pengalaman berendam di air panas alami memberikan kesan mendalam bagi mereka.

Selain keindahan alam, Kawasan Wisata Air Panas Lejja juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti villa penginapan, area istirahat, serta kuliner khas daerah yang semakin menambah kenyamanan pengunjung.

Fasilitas tersebut menjadikan Lejja sebagai destinasi wisata keluarga yang lengkap dan ramah bagi semua kalangan.

AKP Dodie Rama Putra dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas potensi wisata alam yang dimiliki Kabupaten Soppeng.

Menurutnya, Air Panas Lejja merupakan aset daerah yang sangat berharga dan memiliki daya tarik luar biasa untuk terus dikembangkan.

“Potensi wisata alam di Kabupaten Soppeng sangat luar biasa. Air Panas Lejja menawarkan suasana yang masih alami, ekosistem yang terjaga, serta keunikan sumber air panas yang terus mengalir tanpa henti. Ini adalah kekayaan alam yang patut kita jaga bersama,” ungkap AKP Dodie.

Ia juga memberikan apresiasi kepada pihak pengelola kawasan wisata, yakni Perusahaan Lamateeso Soppeng, yang dinilai konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mengoptimalkan pengelolaan kawasan wisata tersebut.

“Kami mengapresiasi Perusahaan Lamateeso Soppeng yang terus berupaya mengelola kawasan ini dengan baik, menjaga kelestarian alamnya, serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kawasan Wisata Alam Air Panas Lejja merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Soppeng yang hampir tidak pernah sepi pengunjung, khususnya pada akhir pekan dan musim liburan.

Keindahan alam, udara sejuk pegunungan, serta manfaat kesehatan dari air panas belerang menjadi magnet utama yang terus menarik minat wisatawan.

Dengan potensi yang dimiliki, Air Panas Lejja diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan yang mampu meningkatkan sektor pariwisata sekaligus perekonomian masyarakat lokal Kabupaten Soppeng.


(Yun) 

Rabu, 24 Desember 2025

Kepemimpinan Tanpa Hiruk Pikuk, Suwardi–Selle Memilih Bekerja, Bukan Berjanji


Soppeng, Sigapnews.com, Di tengah iklim politik yang kerap diwarnai oleh retorika berlebihan, janji populis, dan pencitraan, Pemerintah Kabupaten Soppeng justru menampilkan wajah kepemimpinan yang berbeda.

Di bawah komando Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng, SE bersama Wakil Bupati Ir. Selle KS Dalle, roda pemerintahan dijalankan dengan pendekatan yang tenang, minim polemik, namun berorientasi pada hasil nyata.

Bagi duet Suwardi–Selle, politik tidak berhenti pada kemenangan elektoral atau sekadar pemenuhan janji kampanye.

Kepemimpinan dimaknai sebagai amanah untuk bekerja, melayani, dan menghadirkan perubahan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Prinsip tersebut tercermin dalam filosofi yang kerap digaungkan secara sederhana namun bermakna: politik boleh berjanji, tetapi kepemimpinan wajib menepati.

Bekerja dalam Senyap, Hasil yang Berbicara

Alih-alih membangun narasi besar melalui kata-kata, Suwardi–Selle memilih membangun kepercayaan publik lewat kerja konkret.

Program-program pembangunan dirancang secara terukur, dilaksanakan bertahap, dan dievaluasi secara berkelanjutan.

Pendekatan ini membuat banyak capaian pemerintah daerah berbicara dengan sendirinya tanpa perlu dikemas dalam euforia berlebihan.

Dalam praktiknya, berbagai kebijakan diarahkan untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Mulai dari peningkatan kualitas pelayanan publik, penguatan sektor ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur dasar, hingga upaya menjaga stabilitas sosial dan tata kelola pemerintahan yang sehat.

“Kami memilih bekerja dalam diam. Biar hasil yang berbicara lantang,” menjadi pesan moral yang menggambarkan karakter kepemimpinan keduanya: fokus, tenang, dan bertanggung jawab.

Menjaga Stabilitas dan Memperkuat Kolaborasi

Salah satu ciri menonjol kepemimpinan Suwardi–Selle adalah kemampuan menjaga stabilitas pemerintahan di tengah dinamika sosial dan politik.

Hubungan antara eksekutif dan legislatif dijaga tetap harmonis, sementara koordinasi lintas sektor, baik dengan perangkat daerah, dunia usaha, maupun elemen masyarakat terus diperkuat.

Kolaborasi dipandang sebagai kunci keberhasilan pembangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Soppeng membuka ruang dialog dan partisipasi publik, sehingga kebijakan yang lahir tidak bersifat elitis, melainkan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

Pendekatan ini juga memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap program-program pemerintah, karena mereka tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi bagian dari prosesnya.

Pelayanan Publik yang Lebih Responsif dan Berkelanjutan

Dalam bidang pelayanan publik, Suwardi–Selle mendorong perubahan paradigma birokrasi dari sekadar melayani secara administratif menjadi melayani secara solutif.

Aparatur pemerintah dituntut lebih responsif, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.

Pelayanan tidak lagi berhenti pada pemenuhan prosedur, tetapi diarahkan untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Setiap kebijakan dan program pembangunan dirancang agar tidak bersifat jangka pendek, melainkan memiliki dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Soppeng.

Politik Dewasa, Kepemimpinan Berintegritas

Pendekatan kepemimpinan yang dijalankan Suwardi–Selle menegaskan bahwa politik yang dewasa adalah politik yang menghadirkan solusi, bukan sensasi.

Di tengah tuntutan publik akan pemerintahan yang bersih dan efektif, model kepemimpinan seperti ini menjadi relevan dan dibutuhkan.

Tanpa hiruk pikuk pencitraan, Pemerintah Kabupaten Soppeng terus diarahkan untuk tetap berpijak pada nilai integritas, kerja nyata, dan keberlanjutan pembangunan.

Tujuan akhirnya jelas: menghadirkan kesejahteraan yang merata dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

Kepemimpinan Suwardi–Selle menjadi pengingat bahwa dalam politik dan pemerintahan, kepercayaan publik tidak dibangun dari janji yang lantang, melainkan dari kerja yang konsisten dan hasil yang nyata.

(Red)

Jumat, 19 Desember 2025

Bhabinkamtibmas Polsek Lalabata Lakukan Pengawasan, Pastikan Kelancaran Program MBG di Kelurahan Lemba




Soppeng, Sigapnews.com Bhabinkamtibmas Polsek Lalabata yang membawahi wilayah Kelurahan Lemba dan Desa Maccile, Aipda Budiaman, melaksanakan kegiatan sambang ke Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kemakmuran, Kelurahan Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng pada hari Jumat (19/12/2025).

Kegiatan sambang ini merupakan bentuk komitmen kepolisian dalam mendukung program pemerintah, khususnya di bidang pemenuhan gizi anak sekolah, sekaligus untuk memastikan proses penyaluran bantuan sosial tersebut berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Dalam kunjungannya, Aipda Budiaman menyampaikan bahwa penyaluran MBG untuk sementara waktu dihentikan seiring dengan dimulainya masa libur sekolah. Penyesuaian ini dilakukan agar program selaras dengan kalender pendidikan.

Penyaluran MBG untuk sementara sampai hari ini karena anak sekolah akan libur. Insya Allah akan dilanjutkan kembali pada tanggal 5 Januari 2025 setelah anak sekolah masuk sekolah, jelas Aipda Budiaman.

Ia menambahkan bahwa selama proses penyaluran berlangsung sebelumnya, situasi terpantau aman dan kondusif tanpa ditemukan kendala berarti. Masyarakat dan pihak terkait juga diimbau untuk tetap menjaga kebersihan, kualitas makanan, serta ketertiban saat penyaluran nantinya kembali dilaksanakan.

Kapolsek Lalabata Polres Soppeng, Iptu Mammuddin, S.Sos., menegaskan bahwa kehadiran anggota kepolisian dalam kegiatan sosial seperti program MBG sangat penting untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan dan tepat sasaran.

Kami menilai program Makan Bergizi Gratis ini sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah. Oleh karena itu, Polsek Lalabata berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan pendampingan agar penyalurannya berjalan aman, lancar, dan tidak menimbulkan permasalahan di lapangan, ujar Iptu Mammuddin.

Lebih lanjut, Kapolsek Lalabata berharap kerja sama antara pihak kepolisian, pemerintah, pengelola dapur MBG, serta masyarakat dapat terus terjalin dengan baik. Dengan sinergi tersebut, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.

(Yun)

Senin, 15 Desember 2025

Bangun Demokrasi Sejak Dini, KPU Soppeng Edukasi Pemilih Pemula di Kampus STAI Al Gazali


Soppeng, Sigapnews.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat partisipasi dan kualitas pemilih. 


Hari ini, KPU Soppeng sukses menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan Tahun 2025 yang secara spesifik menargetkan mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali Soppeng, yang masuk dalam segmen vital yakni Kelompok Pemilih Pemula.


Acara edukatif ini diselenggarakan dengan khidmat di Aula Kampus STAI Al Gazali, yang berlokasi di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, pada hari Senin, 15 Desember 2025.


Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III STAI Al Gazali, serta arahan dari Erwin Harianto selaku Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) kampus.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada KPU Soppeng yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada Kampus STAI Al Gazali untuk menjadi tuan rumah dan mitra dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih berkelanjutan yang sangat strategis ini,” ujar Erwin Harianto.


Beliau juga menegaskan bahwa inisiatif KPU ini sangat relevan. “Memberikan pendidikan tentang hak pilih dan demokrasi adalah kewajiban kita bersama. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memahami bahwa hak pilih mereka adalah instrumen suci untuk menentukan kualitas kepemimpinan dan kebijakan publik di masa depan,” tambahnya, disambut tepuk tangan meriah dari peserta.


Inti acara dilanjutkan dengan arahan dari Ketua KPU Kabupaten Soppeng, Bapak Risal. Beliau secara khusus menyoroti pentingnya kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan bagi generasi muda dalam menghadapi dinamika politik tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang.


“Esensi sejati dari Pendidikan Pemilih ini ialah untuk membentuk pemilih yang cerdas dan berkarakter,” tutur Risal dengan penekanan. “Pemilih cerdas adalah mereka yang mampu menganalisis rekam jejak, visi, dan misi calon, bukan sekadar memilih karena ikut-ikutan, tekanan, atau bahkan politik uang. Kami berharap adik-adik mahasiswa mampu menjadi duta literasi politik yang independen dan rasional.”


Risal menekankan bahwa menggunakan hak pilih di Pemilu dan Pemilihan bukan sekadar rutinitas lima tahunan.


“Kami menekankan pentingnya menggunakan hak pilih. Hak pilih merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk menentukan pemimpin yang akan mengelola negara dan daerah ini. Jika kita golput, kita menyerahkan nasib kita kepada pilihan orang lain. Partisipasi aktif, kritis, dan bertanggung jawab adalah wujud nyata dari nasionalisme dan kepedulian terhadap masa depan bangsa,” pungkasnya, menyerukan pentingnya kontribusi pemilih pemula dalam menghasilkan Pemilu yang berintegritas.


Kegiatan dilanjutkan dengan dipandu oleh Haswinardi, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Soppeng.


“Kami dari KPU Soppeng kembali menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kampus STAI Al Gazali yang telah menyediakan fasilitas yang representatif dan menyambut kami dengan baik untuk melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan ini,” ungkap Haswinardi.


Ia juga berpesan kepada peserta, “Kegiatan seperti ini tentu sangat penting dan fundamental buat adik-adik sekalian, terkhusus yang masuk dalam kategori segmentasi pemilih pemula, agar kalian memiliki basis pengetahuan yang kuat sebelum memasuki bilik suara.”


Sementara Narasumber utama, A. Mappasessu, Sekretaris KAHMI Soppeng, memaparkan materi bertema “Suara Hari Ini, Masa Depan Bangsa Hari Esok”. Materi ini sarat akan pesan moral dan kebangsaan, memuat tujuh poin penting yang menyoroti peran strategis pemilih pemula;

1. Demokrasi tidak lahir seketika, ia dirawat dengan kesadaran.

2. Pemilih Pemula adalah penjaga estafet demokrasi.

3. Suara bukan sekedar kertas, melainkan keputusan sejarah.

4. Tumbuhkan kesadaran, bukan sekadar pengetahuan.

5. Demokrasi berkelanjutan bergantung pada pemilih muda.

6. Demokrasi: dari ide ke masa depan Indonesia.

7. Demokrasi Indonesia mewujud pada Pancasila dan UUD 1945.


Di akhir pemaparannya, beliau menyampaikan subtansi esensial tentang filosofi dan implikasi moral dari tindakan “memilih” dalam Pemilu dan Pemilihan.


"Memilih bukan sekadar mencoblos gambar di bilik suara," tegas Mappasessu. "Ini adalah perwujudan kedaulatan moral kita. Filosofinya, setiap suara yang kita berikan membawa konsekuensi etis: apakah kita memilih berdasarkan nurani untuk kemaslahatan umat, atau memilih karena bujuk rayu sesaat. Implikasi moralnya, pilihan kita hari ini akan menentukan kualitas pembangunan yang dinikmati oleh generasi kita yang akan datang. Pemilih pemula harus menjadi benteng moral demokrasi." Penyampaian yang mendalam ini sukses membangkitkan kesadaran kritis para peserta.


Sesi terakhir, yakni sesi tanya jawab dan diskusi, berlangsung sangat interaktif. Peserta dengan antusias, kritis, dan lugas melontarkan pertanyaan dan berdiskusi intensif dengan narasumber. Topik-topik yang dibahas meliputi isu integritas pemilu, cara menangkal informasi hoaks, hingga peran konkret mahasiswa dalam mengawal proses demokrasi, menandakan tingginya minat politik di kalangan pemilih pemula STAI Al Gazali.


Acara ini dihadiri lengkap oleh jajaran Komisioner KPU Soppeng lainnya, termasuk Lanyala Soewarno (Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM), Muh. Hasbi (Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi), serta Sitti Rahmawati (Kasubag Parmas dan SDM), bersama staf KPU Kabupaten Soppeng.


(Yun) 

Selasa, 18 November 2025

Proyek Tanpa Papan Informasi di Wajo, Ada Apa di Balik Layar?

 


Wajo, Sigapnews.com, Sebuah proyek pekerjaan pembangunan perlengkapan Trotoar di Kabupaten Wajo menjadi sorotan warga setelah ditemukan telah berjalan selama kurang lebih satu minggu tanpa menampilkan papan informasi kegiatan sebagaimana yang diwajibkan dalam aturan transparansi proyek pemerintah.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya serta dugaan adanya ketidakterbukaan dari pihak pelaksana.

Pantauan warga setempat pada Rabu, 19 November 2025, menunjukkan bahwa proyek tersebut sudah memasuki tahap pekerjaan lapangan, namun hingga kini tidak terdapat papan informasi yang memuat keterangan sumber anggaran, pelaksana, nilai proyek, dan waktu pengerjaan.

Beberapa warga yang enggan disebut namanya mengaku heran karena pekerjaan sudah berlangsung cukup lama, tetapi tidak disertai informasi publik yang semestinya tersedia.

Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, pihak media mencoba mengonfirmasi Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wajo melalui pesan WhatsApp. Namun hingga berita ini disusun, belum ada respons ataupun penjelasan resmi dari yang bersangkutan.

Tidak adanya jawaban dari Pihak Dinas terkait membuat publik semakin mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi dalam proyek tersebut.

Selain itu, beredar dugaan di tengah masyarakat bahwa proyek tersebut terkait dengan pihak tertentu yang memiliki kedekatan dengan pejabat daerah.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi yang dapat menguatkan atau membantah informasi tersebut.

Warga berharap dinas terkait segera memberikan penjelasan agar tidak muncul spekulasi lebih jauh.

Ketiadaan papan informasi proyek dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas yang menjadi standar dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan.

Warga juga mempertanyakan peran pihak berwenang yang seharusnya melakukan pengawasan terhadap setiap pekerjaan yang menggunakan anggaran publik.

Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Wajo segera memberikan keterangan resmi sekaligus memastikan bahwa setiap proyek yang dikerjakan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan demi menjaga kepercayaan publik.

(ER)

Senin, 10 November 2025

Guru Dikorbankan, Kepala Sekolah Diduga ‘Bermain’, DPRD Makassar Turun Tangan

 


Makassar, Sigapnews.com, Dunia pendidikan di Kota Makassar kembali menjadi sorotan setelah mencuat dugaan praktik pungutan liar (pungli) di SD Inpres Bertingkat Bara-Baraya II.

Oknum kepala sekolah berinisial SS diduga melakukan pungli terhadap para guru, terutama terkait pencairan dana sertifikasi.

Informasi dugaan pungli tersebut telah lama beredar di kalangan tenaga pendidik. Namun, hingga kini aparat penegak hukum (APH) dinilai belum mengambil langkah tegas.

Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan guru yang merasa diperas oleh oknum pimpinan sekolah.

Seorang guru yang menjadi korban pungli dan enggan disebutkan namanya mengaku siap bersaksi jika kasus ini dibuka kembali.

“Kami siap diperiksa dan memberikan keterangan. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan. Sudah terlalu lama kami diam,” ujarnya dengan nada tegas.

“Kepala sekolah harus diberi sanksi tegas. Dunia pendidikan jangan dijadikan ladang pemerasan.”

DPRD Makassar Bergerak

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Ari Ashari Ilham menegaskan pihaknya akan segera memanggil Dinas Pendidikan serta kepala sekolah terkait untuk dimintai klarifikasi resmi.

“Kami tidak akan diam. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan dan kepala sekolah yang bersangkutan akan kami panggil. Masalah seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut,” kata Ari Ashari kepada wartawan.

Langkah tegas DPRD ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel.

Melalui Humasnya, Dzoel SB, PJI menilai langkah DPRD Makassar menunjukkan keberpihakan nyata terhadap keadilan dan perlindungan bagi tenaga pendidik.

“Kami menyambut baik sikap DPRD. Ini bukti nyata bahwa masih ada wakil rakyat yang berani mendengar suara bawah,” ujar Dzoel SB.

Kritik Tajam terhadap Birokrasi Pendidikan

Dzoel SB juga menyoroti rusaknya tata kelola birokrasi pendidikan di Kota Makassar yang dinilainya sudah “amburadul dan kehilangan arah moral”.

Ia menegaskan bahwa kerusakan sistem pendidikan hari ini adalah ancaman bagi masa depan bangsa.

“Kalau birokrasi pendidikan hari ini amburadul, bagaimana masa depan bangsa? Jika sekolah, tempat mencetak generasi penerus, justru dijadikan ladang pungli, kita sedang menggali kuburan peradaban sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, kasus di SD Inpres Bertingkat Bara-Baraya II hanyalah puncak gunung es dari berbagai persoalan yang terjadi di lapangan.

Ia menegaskan bahwa praktik serupa bisa saja terjadi di banyak sekolah lain jika tidak segera diusut tuntas.

Pungli Sama dengan Korupsi
Secara hukum, pungutan liar dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999, pelaku yang memaksa seseorang memberikan sesuatu untuk keuntungan pribadi dapat dipidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama dua puluh tahun serta denda hingga Rp1 miliar.

Selain itu, Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satgas Saber Pungli dan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah menegaskan bahwa setiap bentuk pungutan di sekolah harus bersifat sukarela, transparan, dan tidak mengikat.

Ujian Moral bagi Dunia Pendidikan

Kasus ini menjadi ujian moral bagi Dinas Pendidikan Kota Makassar serta aparat penegak hukum. Masyarakat kini menanti langkah konkret — bukan sekadar janji.

“Inilah momentum bersih-bersih dunia pendidikan. Jangan biarkan sekolah menjadi ruang gelap bagi korupsi kecil yang membusuk pelan-pelan,” ujar Dzoel SB menutup pernyataannya.

Jika tidak segera ditindak, kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan dan hukum akan tergerus. Pada akhirnya, yang akan menjadi korban adalah generasi muda yang tumbuh dalam sistem yang menormalisasi ketidakjujuran.

(Tim/AP)

Selasa, 28 Oktober 2025

Dari SDN 3 Lemba untuk Sesama, Ase Budu Jadi Bukti Nyata Peduli dan Berbagi


Soppeng, Sigapnews.com, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, SD Negeri 3 Lemba kembali melaksanakan Program Ase Budu (Aksi Sejuta Butir Beras untuk Dhuafa) yang kali ini menyasar Panti Asuhan Yatim Piatu Pondok Pesantren Yasrib serta kaum dhuafa di wilayah Kelurahan Lemba. Selasa (28/10/2025). 

Kegiatan sosial ini diwujudkan dengan penyaluran donasi berupa uang tunai kepada panti asuhan, serta pemberian sembako kepada warga dhuafa lanjut usia yang sering sakit-sakitan dan hidup bersama cucunya. Tak hanya itu, salah satu peserta didik SDN 3 Lemba juga turut menerima manfaat dari program mulia ini.

Kedatangan rombongan SDN 3 Lemba mendapat sambutan hangat dari Kepala Pondok Pesantren Yasrib, Bapak KM. Husaeni, S.Pd.I, yang turut memberikan nasihat dan motivasi kepada para peserta didik. Dalam kesempatan tersebut, anak-anak diberi ruang untuk mengajukan pertanyaan serta mendengarkan pesan moral tentang pentingnya berbagi dan menyantuni anak yatim.

Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan inovasi sekolah melalui program “Julik” (Jurnalis Cilik), di mana peserta didik sendiri yang memandu proses dokumentasi dan peliputan kegiatan sosial dan religius tersebut.

Turut hadir dan memberikan dukungan penuh dan sebagai mitra kolaborasi dalam kegiatan ini Lurah Lemba, Bapak Sofyan Massaire, SE., Bhabinkamtibmas Aiptu Budiaman, serta Babinsa Sertu Jupri, yang senantiasa mendampingi setiap langkah sosial SDN 3 Lemba sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi antara sekolah dan masyarakat.

Kepala SDN 3 Lemba, Falmunadi, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Program Ase Budu merupakan bukti nyata penanaman nilai kepedulian sosial sejak dini.

“Di momentum Hari Sumpah Pemuda ini, kami ingin menegaskan komitmen SDN 3 Lemba untuk terus menumbuhkan karakter Anak Indonesia Hebat anak yang peduli, berjiwa pemimpin, dan siap membangun bangsa dengan hati yang tulus,” ujar Falmunadi.

Sementara itu, Andi Rahmayuddin, selaku pembina dan pendamping kegiatan, berharap pembelajaran kontekstual seperti ini dapat menjadi pengalaman bermakna bagi peserta didik.

“Kami ingin anak-anak belajar langsung dari kehidupan nyata. Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah, menumbuhkan rasa empati, serta menjadi berkah bagi perjalanan pendidikan mereka ke depan,” tuturnya.

Melalui Program Ase Budu, SDN 3 Lemba terus menunjukkan konsistensinya dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, peduli, dan berjiwa sosial tinggi sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda untuk bersatu, peduli, dan berkontribusi membangun negeri khususnya di Bumi La Temmamala.

Kamis, 23 Oktober 2025

Dari Soppeng untuk Sulsel, SDN 1 Lamappoloware Ukir Prestasi di Lomba Membaca Estafet 2025


Makassar, Sigapnews.com, Tim dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lamappoloware, Kabupaten Soppeng, menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Lomba Membaca Estafet Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dengan berhasil meraih Juara 3.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di halaman Gedung Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, pada Selasa (21/10/2025).

Tim SDN 1 Lamappoloware yang menjadi perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Kabupaten Soppeng terdiri atas empat siswa: Sitti Ariqah Zahra Ghinayah, Iklima Assyfatun Haifa, Afifa Althafu Nisa, dan Khalil Ahnaf Zhadiq.

Dalam perlombaan tersebut, keempat siswa tampil kompak dan ekspresif, menunjukkan kemampuan membaca yang baik, penguasaan intonasi, serta kerja sama tim yang solid.

Penampilan mereka berhasil menarik perhatian dewan juri dan mengantarkan tim ini menempati posisi ketiga pada tingkat provinsi.

Selama proses lomba, tim didampingi oleh Kepala Sekolah SDN 1 Lamappoloware, Yuliawati, S.Pd, dan guru pembina, Andi Marwaningsi, S.Pd, yang aktif memberikan bimbingan sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan lomba.

Kepala Sekolah Yuliawati, S.Pd, mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan bangga. Anak-anak berlatih dengan tekun dan bersemangat tinggi.

"Hasil ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan kebersamaan bisa menghasilkan prestasi yang membanggakan,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Sementara itu, guru pembina Andi Marwaningsi, S.Pd, menilai lomba membaca estafet sebagai kegiatan positif yang dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa sejak dini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan minat baca dan melatih kepercayaan diri anak-anak dalam tampil di depan umum. Kami berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan secara rutin,” jelasnya.

Lomba membaca estafet sendiri merupakan ajang yang dirancang untuk mengasah kemampuan literasi, kefasihan membaca, dan kerja sama antarsiswa.

Dalam lomba ini, peserta membaca teks secara bergantian sesuai urutan tim, sehingga kekompakan dan ketepatan waktu menjadi kunci keberhasilan.

Keberhasilan SDN 1 Lamappoloware ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, baik dari lingkungan sekolah maupun masyarakat Kabupaten Soppeng.

Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi sekolah lain untuk terus mengembangkan potensi siswa, khususnya dalam bidang literasi dan bahasa Indonesia.

Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen SDN 1 Lamappoloware dalam membina karakter dan meningkatkan kualitas pendidikan mampu melahirkan generasi muda yang unggul, kreatif, serta berprestasi di tingkat provinsi.

(Yun)

Selasa, 21 Oktober 2025

Ultah Perkawinan ke-35, HM Djadi Galajapo Promosikan Donor Organ


Surabaya, Komedian HM Djadi Galajapo, membuat gebrakan lagi. Menandai ulang tahun perkawinannya yang ke-35 dengan Meliana Prastianingsih, 21 Oktober 1990 – 21 Oktober 2025, mendeklarasikan Gerakan Donor Organ Tubuh setelah meninggal dunia. Deklarasi ini dihadiri sejumlah sahabatnya di Depot Pecel Bu Kus, Jl. Bharata jaya XX, Senin (20/10).

“Setiap momen penting dalam kehidupan saya selalu ditandai dengan gerakan yang bermakna dan bermanfaat bagi sesama” ujarnya.

Djadi beralasan, menyandang sebutan sebagai Imam Besar Pelawak Indonesia harus memberi teladan yang baik untuk masyarakat, khususnya insan pelawak Indonesia. Ia menyebut, pada bulan Maret 2024 lalu, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-60, menerbitkan bukunya yang ke-8 yang ia beri judul “60 Fatwa Imam Besar Pelawak Indonesia”. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, di setiap momen khusus dalam kehidupannya, ia juga membuat berbagai gerakan positif. 

Antara lain, Gerakan Takut Dosa, Gerakan Artis Anti-maksiat, Gerakan Aksi Kemanusiaan, Gerakan Donor Darah,  Gerakan Waras (wani bertindak rasional) dan sejumlah “Gerakan” lain yang diharapkan berkontribusi positif bagi masyarakat. 

Djadi tidak main-main dengan deklarasinya. Lewat info sahabatnya, jurnalis Achmad Pramudito yang sudah 6 tahun menjadi donor mata bersama istri dan anak-anaknya, ia langsung menghubungi Bank Mata di RS Mata Undaan Surabaya, untuk mendaftarkan diri bersama istrinya. 

Sedangkan untuk donor organ tubuh lainnya, ia berencana dalam waktu dekat akan mendatangi RSUD Dr Soetomo untuk bertanya lebih lanjut tentang persyaratannya. Ia juga sudah beberapa tahun sebagai aktivis senior pendonor darah.

“Tekad saya, hidup donor darah, mati donor organ tubuh. Hidup penuh bahagia, mati penuh keindahan” ujarnya serius, disertai senyumnya yang khas.

(Redho)

Jumat, 10 Oktober 2025

Sinergi Tanpa Batas, TNI-Polri Soppeng Olahraga Bersama di Momen HUT ke-80 TNI


Soppeng, Sigapnews.com, Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80 Tahun 2025, Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K. bersama personel Polres Soppeng dan Bhayangkari menghadiri kegiatan Senam Sehat Bersama Rakyat yang digelar di Lapangan Sepak Bola H. Andi Panne, Kelurahan Macanre, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, pada Jumat (10/10/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari undangan Dandim 1423/Soppeng serta menjadi bentuk nyata sinergitas dan kekompakan antara TNI dan Polri dalam menjaga soliditas di tengah masyarakat.

Acara tersebut juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara aparat keamanan dan warga.

Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana menyampaikan bahwa kegiatan senam sehat ini tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang olahraga bersama, tetapi juga wadah memperkuat hubungan emosional dan kebersamaan antara TNI, Polri, serta masyarakat Kabupaten Soppeng.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin terus memperkuat kebersamaan dan sinergitas antara TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Soppeng.

"Sinergi ini adalah kunci dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif di tengah masyarakat,” ujar AKBP Aditya.

Kegiatan senam sehat tersebut diikuti dengan antusias oleh ratusan peserta, mulai dari anggota TNI, Polri, Bhayangkari, hingga masyarakat umum.

Seluruh peserta tampak kompak mengikuti setiap gerakan senam yang berlangsung di tengah suasana penuh semangat dan kebersamaan.

Selain senam bersama, acara juga diwarnai dengan kegiatan ramah tamah yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan.

Para peserta saling berinteraksi dan bersilaturahmi, memperlihatkan keharmonisan dan kekompakan antara dua institusi penjaga keamanan negara tersebut.

Di akhir kegiatan, seluruh peserta melaksanakan foto bersama sebagai simbol kebersamaan, persaudaraan, dan komitmen untuk terus memperkuat sinergi antara TNI-Polri dan masyarakat Kabupaten Soppeng.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan sinergitas antara TNI dan Polri semakin kokoh serta menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam mendukung terciptanya keamanan, ketertiban, dan persatuan di wilayah Kabupaten Soppeng.

(Red/Yun)

Tak Sekadar Menjaga Hukum, Kapolsek Lalabata Rangkul Warga untuk Ciptakan Desa Aman dan Damai


Soppeng, Sigapnews.com, Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukumnya, Kapolsek Lalabata, Iptu Mahmuddin, S.Sos, turun langsung memberikan himbauan kepada warga Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 09.45 WITA di Aula Kantor Desa Umpungeng, yang dirangkaikan dengan pertemuan rutin arisan Tim Penggerak PKK desa setempat.

Acara tersebut dihadiri oleh perangkat desa, pengurus PKK, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta puluhan warga yang antusias mendengarkan arahan dari Kapolsek.

Kehadiran aparat kepolisian di tengah kegiatan masyarakat ini menjadi bukti nyata komitmen Polsek Lalabata dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan warga desa.

Peran Bersama dalam Menjaga Kamtibmas

Dalam sambutannya, Iptu Mahmuddin menegaskan bahwa situasi keamanan di lingkungan masyarakat tidak dapat terwujud hanya dengan peran aparat, tetapi membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam menjaga stabilitas dan mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini.

“Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi juga kewajiban bersama. Kami mengimbau agar masyarakat tidak ragu melapor apabila menemukan tindak pidana atau hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya,” ujarnya.

Kapolsek menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam memberikan informasi sangat membantu pihak kepolisian dalam mengambil langkah cepat dan tepat terhadap potensi gangguan Kamtibmas.

Bijak Gunakan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Konflik

Selain membahas soal keamanan lingkungan, Kapolsek Lalabata juga menyoroti pentingnya bijak dalam bermedia sosial di era digital.

Menurutnya, kemajuan teknologi informasi memang memberikan banyak manfaat, tetapi juga dapat menimbulkan masalah apabila digunakan tanpa kehati-hatian.

“Gunakan media sosial dengan bijak. Jangan langsung percaya dengan setiap informasi yang beredar. Pastikan dulu kebenarannya sebelum dibagikan kepada orang lain,” tegas Iptu Mahmuddin.

Beliau menilai bahwa penyebaran berita palsu atau hoaks dapat memicu keresahan dan bahkan konflik sosial di masyarakat. Karena itu, ia mengajak warga agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab, serta mampu menjadi filter informasi di lingkungannya.

Waspadai Penipuan Online dan Investasi Ilegal

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek juga mengingatkan masyarakat mengenai maraknya penipuan online dan investasi ilegal yang sering menjerat korban dengan modus arisan online, pinjaman ilegal, atau investasi berkeuntungan tinggi dalam waktu singkat.

“Banyak korban yang tertipu karena tergiur dengan janji keuntungan besar. Kami harap warga lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada tawaran yang tidak masuk akal. Pastikan legalitasnya sebelum bergabung,” pesannya.

Ia juga menegaskan pentingnya melapor ke pihak kepolisian jika menemukan indikasi penipuan atau aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

Langkah ini diharapkan dapat membantu meminimalisir korban sekaligus menjaga ketertiban sosial di masyarakat.

Sinergi Polisi dan Masyarakat untuk Desa Aman

Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya Polsek Lalabata dalam membangun kedekatan dengan masyarakat melalui pendekatan persuasif dan edukatif.

Pendekatan ini tidak hanya memperkuat kesadaran hukum warga, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan lingkungan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Desa Umpungeng menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan perhatian yang diberikan pihak kepolisian.

Ia menilai kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam memperluas wawasan tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Polsek Lalabata yang mau turun langsung ke masyarakat. Ini bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga mempererat hubungan antara warga dan aparat kepolisian,” ungkapnya.

Membangun Desa Aman, Nyaman, dan Kondusif

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Umpungeng semakin sadar akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

Sinergi yang kuat antara polisi dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan desa yang aman, damai, dan sejahtera.

Polsek Lalabata berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan pembinaan, sosialisasi, serta kemitraan dengan masyarakat di berbagai wilayah.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan tercipta suasana yang kondusif sekaligus memperkuat ketahanan sosial di Kabupaten Soppeng.

(Red)

Selasa, 07 Oktober 2025

Dika Safitri Teliti Pemanfaatan Media Sosial untuk Penguatan Karakter di Sekolah Dasar


Soppeng, Sigapnews.com, Dika Safitri, mahasiswi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) Program Studi Administrasi Pendidikan dengan kekhususan Manajemen Pendidikan, tengah melakukan penelitian lapangan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai sarana penanaman nilai karakter di lingkungan sekolah dasar.

Penelitian tersebut dilakukan di SD Negeri 3 Lemba, Kabupaten Soppeng, salah satu sekolah yang dikenal aktif dalam pengembangan pendidikan karakter berbasis digital.

Melalui kegiatan ini, Dika berupaya menemukan cara efektif memanfaatkan platform media sosial dalam memperkuat nilai moral dan etika di kalangan peserta didik.

Dalam pelaksanaan penelitian, Dika tidak bekerja sendiri. Ia dibantu oleh adik sepupunya, Mardin, mahasiswa strata satu UNM, yang turut terlibat dalam proses observasi, wawancara, serta dokumentasi kegiatan di sekolah.

Keduanya terlihat aktif berinteraksi dengan guru dan siswa di lingkungan sekolah selama proses penelitian berlangsung.

Menurut Dika, gagasan riset ini berangkat dari keprihatinannya terhadap fenomena menurunnya etika dan moral sebagian tenaga pendidik di era digital.

Ia menilai bahwa media sosial, yang selama ini sering dikaitkan dengan hal-hal negatif, sesungguhnya dapat dijadikan sarana penyebaran nilai-nilai positif, termasuk dalam membentuk karakter siswa.

“Dasar penelitian saya berawal dari keprihatinan melihat dunia pendidikan saat ini. Ada sebagian oknum pendidik yang mulai keluar dari nilai-nilai etika dan moral,” ujar Dika saat ditemui di lokasi penelitian, Selasa (8/10).

“Saat menemukan konten edukatif milik Pak Andi Rahman Sulo, saya merasa sangat terinspirasi. Nilai-nilai karakter yang disampaikan melalui media sosial itu sangat kuat dan layak disebarluaskan ke sekolah-sekolah lain,” tambahnya.

SD Negeri 3 Lemba sendiri dikenal sebagai salah satu sekolah dasar yang aktif memanfaatkan media sosial untuk kegiatan edukatif.

Melalui akun resmi sekolah serta inisiatif para guru, berbagai kegiatan positif, seperti kampanye kebersihan, kegiatan keagamaan, hingga pembelajaran berbasis karakter, rutin dibagikan kepada masyarakat luas.

Koordinator Humas SD Negeri 3 Lemba, Andi Rahmayuddin, menegaskan bahwa pihak sekolah berkomitmen untuk menjadikan platform digital sebagai jembatan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat.

“Kami punya tujuan mulia, yaitu memasyarakatkan bahwa pendidikan karakter sangat penting di era digital saat ini,” ungkap Andi.

“Melalui platform digital, kami ingin menunjukkan bahwa sekolah dasar juga bisa menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai positif dan inspiratif.”

Sementara itu, Kepala SD Negeri 3 Lemba, Falmunadi, S.Pd, menyambut baik kehadiran Dika dan Mardin yang melakukan penelitian di sekolahnya.

Ia menilai, kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah dapat memberikan manfaat akademik sekaligus praktis dalam mengembangkan pendidikan karakter di tingkat dasar.

“Kami memberi ruang bagi siapa pun yang ingin meneliti dan berkontribusi di sekolah ini,” ujar Falmunadi.

“Kehadiran mahasiswa Pascasarjana seperti Dika kami harapkan dapat memperkaya wawasan akademik dan membantu menyebarluaskan inovasi pendidikan karakter yang telah kami jalankan.”

Melalui penelitiannya, Dika berharap hasil kajian yang dilakukan dapat menjadi referensi bagi para pendidik dan lembaga pendidikan dasar lainnya untuk memanfaatkan media sosial secara bijak dan kreatif.

Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya teori, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku nyata, termasuk di ruang digital.

“Media sosial adalah bagian dari kehidupan siswa dan guru masa kini. Karena itu, alih-alih dijauhi, media sosial sebaiknya diarahkan menjadi sarana pembentukan karakter yang baik dan inspiratif,” ujarnya.

Penelitian yang dilakukan Dika Safitri menjadi contoh nyata sinergi antara dunia akademik dan praktik pendidikan di lapangan.

"Upaya ini tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan di bidang manajemen pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi langsung dalam membangun generasi muda yang berkarakter kuat, beretika, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di era digital.

(Red)

DPK Soppeng Gelar Pelatihan Membaca Nyaring Tingkatkan Kompetensi Guru dan Pustakawan


Soppeng, Sigapnews.com, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Soppeng menggelar pelatihan membaca nyaring bagi guru SD, penggiat literasi, dan pustakawan di Aula Dinas Perpustakaan Kabupaten Soppeng pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Kegiatan bertema "Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan Melalui Membaca Nyaring" ini bertujuan meningkatkan kompetensi teknik membaca nyaring serta strategi pemilihan bahan bacaan sesuai usia dan tingkat literasi.

Kegiatan yang menjadi langkah implementasi amanat Undang‑Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan tersebut menghadirkan narasumber dari provinsi dan aparatur daerah.

Pelatihan dipandu oleh Rusman dari Kantor BKPSDM Kabupaten Soppeng, dengan materi utama disampaikan oleh Nisfu, S.Sos., M.AP dan Marhaya, S.Ag., M.Pd.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Ahmad menegaskan bahwa program ini dirancang untuk memberi keterampilan praktis membaca nyaring, teknik interaksi efektif dengan audiens anak, serta metode pemilihan bacaan yang menarik dan sesuai usia.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng, Abdullah, menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi kemajuan bangsa.

"Literasi bukan sekedar kemampuan membaca dan menulis tetapi menjadi pondasi utama dalam membangun pemikiran kritis, kreatif dan kolaboratif," ujar Abdullah.

Ia menambahkan bahwa membaca merupakan jendela untuk memahami ilmu pengetahuan dan mengembangkan imajinasi.

Abdullah berharap peserta mampu menerapkan teknik membaca nyaring yang efektif dan menyenangkan di sekolah masing‑masing serta mendorong sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat untuk meningkatkan budaya baca di tingkat lokal.

Pelatihan juga memberikan sesi praktik dan simulasi interaksi membaca nyaring di depan anak-anak, meliputi penguasaan intonasi, ekspresi emosi, serta cara merangsang imajinasi pendengar.

Dengan pendekatan praktis ini, panitia berharap para guru dan pustakawan dapat langsung menerapkan teknik yang dipelajari dan menjadi penggerak literasi komunitasnya.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng bertugas meningkatkan akses dan kualitas layanan perpustakaan serta mengembangkan kegiatan literasi masyarakat di Kabupaten Soppeng.

Melalui program pelatihan, kegiatan komunitas, dan kerja sama dengan instansi terkait, DPK berkomitmen mendorong peningkatan minat baca dan kompetensi literasi anak-anak serta masyarakat luas.

(Red)

Pemkab Soppeng Teguhkan Komitmen Pengendalian Korupsi Bersama BPKP Sulsel


Makassar, Sigapnews.com, Mewakili Bupati Soppeng, Wakil Bupati Soppeng Ir. Selle KS Dalle menghadiri kegiatan Sosialisasi Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) dan Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Rencana Aksi Kolaboratif Peningkatan Efektivitas Pengendalian Korupsi Tahun 2025, yang digelar oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor BPKP Sulsel, Makassar, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, yakni Makassar, Pangkep, Pare-Pare, Sidrap, Soppeng, Luwu Timur, dan Bulukumba.

Sosialisasi ini bertujuan memperkuat komitmen bersama antara BPKP dan pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas melalui penguatan sistem pengendalian korupsi di tingkat daerah.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Soppeng Ir. Selle KS Dalle menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Soppeng mendukung penuh langkah BPKP dalam memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas di daerah.

“Upaya pencegahan korupsi harus dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan. Pemerintah Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,” ujarnya.

Selle menambahkan bahwa penguatan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) menjadi instrumen penting dalam menilai sejauh mana tata kelola pemerintahan daerah berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas.

“Melalui IEPK, pemerintah daerah dapat mengukur efektivitas upaya pencegahan korupsi dan memastikan seluruh proses pemerintahan dilakukan dengan prinsip integritas,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPKP Sulawesi Selatan Rasono menekankan pentingnya sinergi antara BPKP dan pemerintah daerah untuk memperkuat efektivitas pengendalian korupsi di seluruh wilayah.

“Sinergi ini penting untuk memastikan pengendalian korupsi di daerah dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

"Kami berharap seluruh daerah dapat menjaga konsistensi dalam membangun sistem pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah di Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan efektivitas pengendalian korupsi, memperkuat tata kelola pemerintahan, serta menumbuhkan budaya kerja yang profesional, transparan, dan berintegritas.

Acara diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama antara BPKP Sulsel dan perwakilan pemerintah daerah peserta, termasuk Pemerintah Kabupaten Soppeng, sebagai bentuk tekad bersama dalam memperkuat akuntabilitas publik dan membangun pemerintahan daerah yang bebas dari korupsi.

(Red)

Senin, 06 Oktober 2025

Jaga Marwah Kelembagaan, KAHMI Soppeng Perkuat Konsolidasi Jelang Silatreg se-Sulawesi 2205

Soppeng, Sigapnews.com, Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Soppeng menegaskan sikap kelembagaannya terkait beredarnya pernyataan sepihak yang mengatasnamakan KAHMI di ruang publik. Sekaligus, jajaran Presidium MD KAHMI Soppeng juga menggelar rapat koordinasi dan silaturahmi internal dalam rangka persiapan menghadapi kegiatan Silaturahmi Regional (Silatreg) KAHMI se-Sulawesi 2025 yang akan digelar di Hotel Arya Duta Makassar pada 10–11 Oktober 2025 mendatang.

Dalam keterangan resminya, MD KAHMI Soppeng menyampaikan klarifikasi atas munculnya pernyataan dari salah satu presidium secara individu yang mengatasnamakan KAHMI Soppeng tanpa melalui koordinasi, diskusi, kajian dan atau tanpa melalui mekanisme organisasi. KAHMI menegaskan bahwa lembaga ini bersifat kolektif-kolegial, sehingga segala bentuk keputusan, sikap, maupun pernyataan resmi hanya dapat dikeluarkan secara bersama oleh lima Presidium MD KAHMI Soppeng.

“Setiap pernyataan yang muncul tanpa melalui mekanisme kolektif tidak dapat dianggap sebagai sikap resmi organisasi,” tegas Koordinator Presidium, Sade Makka, dalam rilis resminya.

Lebih lanjut, MD KAHMI Soppeng menegaskan bahwa pernyataan bersifat pribadi, termasuk yang mengatasnamakan organisasi tanpa mandat resmi, merupakan pandangan individu semata dan tidak mencerminkan kebijakan kelembagaan.
KAHMI juga mengimbau masyarakat dan rekan media agar tidak terkecoh dan terpengaruh oleh klaim sepihak dari pihak yang tidak memiliki kewenangan berbicara atas nama organisasi.

Majelis Daerah KAHMI Soppeng menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai intelektualitas, memperkuat solidaritas internal, serta menjaga marwah organisasi dengan tetap berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

 *Rapat Koordinasi Jelang Silatreg KAHMI se-Sulawesi 2025* 

Sejalan dengan penegasan kelembagaan tersebut, jajaran Presidium MD KAHMI Soppeng juga melaksanakan rapat koordinasi dan silaturahmi internal dalam rangka persiapan menghadapi Silaturahmi Regional (Silatreg) KAHMI se-Sulawesi 2025.

Rapat koordinasi awal dilakukan secara daring dan dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka serta kunjungan ke Sekretariat Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Selatan di Makassar, pada 3–4 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Koordinator Presidium Sade Makka, bersama para Presidium lainnya yakni Arfiani, Muh. Tariqullah, dan Saifuddin Karim.

Dalam kesempatan itu, KAHMI Soppeng membahas berbagai hal penting, terutama kesiapan dan partisipasi aktif dalam kegiatan Silatreg yang akan mempertemukan para alumni HMI dari seluruh Sulawesi.

Menurut Sade Makka, ajang Silatreg bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi momentum strategis untuk mempererat ukhuwah antaralumni sekaligus memperkuat sinergi lintas daerah.

“Silatreg ini menjadi momentum untuk mempertegas peran KAHMI sebagai wadah intelektual yang berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ungkapnya.

Selain membahas agenda Silatreg, forum koordinasi tersebut juga menjadi ruang refleksi terhadap berbagai isu aktual di daerah, termasuk pembahasan program internal organisasi guna memperkuat kiprah KAHMI di tengah masyarakat.

Presidium lainnya menambahkan, bahwa alumni HMI memiliki tanggung jawab moral di mana pun mereka berada untuk memberikan ide, solusi, dan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

“Sebagai alumni HMI, kita harus hadir dengan gagasan dan tindakan nyata sesuai nilai dasar perjuangan HMI,” ujar salah satu Presidium.

Melalui rapat dan koordinasi ini, MD KAHMI Soppeng menegaskan tekadnya untuk tampil solid, intelektual, dan kontributif dalam ajang Silatreg KAHMI se-Sulawesi 2025, sekaligus memperkuat eksistensi organisasi di tingkat regional maupun nasional.

Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Soppeng,
Presidium:

1. Sade Makka – Koordinator Presidium
2. Arfiani – Presidium
3. Muh. Tariqullah – Presidium
4. Saifuddin Karim – Presidium

Rabu, 01 Oktober 2025

Pemerintah Aceh Apresiasi PLN atas Pemulihan Penuh Sistem Kelistrikan di Aceh

Banda Aceh, Sigapnews.com, Pemerintah Aceh melalui Wakil Gubernur Aceh, H. Fadlullah, SE, M.M., menyampaikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) atas keberhasilan memulihkan 100 persen sistem kelistrikan di seluruh wilayah Aceh pada Kamis (2/10) pukul 00.07 WIB.

 Pemulihan ini menandai kembalinya pasokan listrik secara normal bagi seluruh pelanggan setelah sebelumnya terjadi gangguan di sejumlah daerah.

Wakil Gubernur Fadlullah menegaskan bahwa Pemerintah Aceh memberikan perhatian serius terhadap stabilitas serta keandalan pasokan listrik, mengingat pentingnya peran energi bagi kehidupan masyarakat, kegiatan ekonomi, dan pelayanan publik di seluruh daerah.

Ia juga mengapresiasi dedikasi personel PLN di Aceh yang bekerja tanpa henti untuk memastikan proses pemulihan berlangsung cepat dan aman.

“Pemerintah Aceh mendorong PLN agar melakukan langkah-langkah antisipasi terukur, penambahan pembangkit dan jaringan transmisi, serta penyediaan peralatan yang dibutuhkan agar ke depan tidak ada lagi pemadaman yang dirasakan masyarakat Aceh,” tegas Wakil Gubernur Aceh, H. Fadlullah, SE, M.M.

Lebih lanjut, Fadlullah menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan terus berkoordinasi dengan PLN dalam memperkuat keandalan sistem kelistrikan, terutama pada sektor vital seperti rumah sakit, fasilitas pemerintahan, pusat komunikasi, serta layanan publik lainnya.

Dengan pulihnya sistem kelistrikan secara menyeluruh, Pemerintah Aceh berharap aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah dapat kembali berjalan normal, produktif, serta semakin berkembang.

(**) 

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved