-->

Rabu, 27 Mei 2020

Poktan Rirennuang Desa Tanrongi Siwa Buat Demplot Uji Coba Pupuk Super Tani, Ini Kata Penyuluh



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Pertanian harus tetap jalan dan tidak berhenti, usai produksi lanjut tanam seperti yang di lakukan oleh petani di kabupaten Wajo dalam mengahadapi kemarau panjang dari prediksi BMKG sehingga penyuluh dan petani tetap turun kelapangan melakukan kegiatan pendampingan, meskipun masih dalam situasi pandemi Covid 19.

Saat ini masyarakat Indonesia bukan hanya dihadapkan pada masalah covid 19, tetapi juga permasalahan kemarau panjang yang diprediksi akan melanda beberapa daerah.

Dampak dari kemarau panjang ini terutama bagi sektor pertanian adalah keterbatasan dalam ketersediaan air terutama di lahan-lahan pertanian.

Berkaitan dengan prediksi akan adanya kemarau panjang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa para petani akan diminta segera menanam kembali setelah panen raya selesai bulan ini.

"Panen raya kita Mei ini, sesudah panen akan dilakukan upaya penanaman. Percepatan musim tanam ini akan dilakukan dengan memanfaatkan sisa curah hujan sebelum memasuki kemarau panjang. Selain itu, hal ini dilakukan untuk memanfaatkan sisa air tanah di lahan-lahan persawahan,” ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa Ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19. Karenanya, dibutuhkan percepatan tanam agar kebutuhan pangan terus terpenuhi, termasuk pasca Covid-19 nanti.  Untuk itu dibutuhkan penyuluh yang berkualitas agar proses ini tetap berjalan.

“Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan. Namun tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 seperti selalu cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan,” tutur Dedi.

Sesuai dengan instruksi dari Menteri Pertanian, penyuluh pertanian Nurmiati, SP dari BPP Siwa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pendampingan kegiatan demplot pertanaman padi menggunakan uji coba pupuk super Tani di kelompok tani Rirennuang, yang berlokasi di Desa Tanrongi Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo.

Menurut Nurmiati, kegiatan ini di laksanakan Tanggal 26 Mei 2020 kemarin di lahan seluas 0,5 Ha dengan menggunakan varietas Inpari 42.

Kata Nurmiati, Varietas Inpari 42 ini memiliki kelebihan karena tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yakni hama tungro, wereng batang coklat (WBC), dan hawar daun bakteri.

"Demplot ini di buat agar dapat memotivasi petani untuk melakukan percepatan tanam dalam rangka mendukung ketahanan pangan walau di tengah wabah corona.

“Dengan adanya wabah covid 19 ini sebaiknya sebagian masyarakat bekerja dirumah saja, biar kami bersama petani yang bekerja dilahan demi ketersediaan pangan kedepan,”ujar Nurmiati. Rabu (27/5/2020).

“Kalau produksi petani meningkat maka kami penyuluh merasa puas karena itu bukti kerja tulus dan ikhlas kami berhasil, kata Nurmiati.

"Semoga kedepannya wabah corona ini bisa segera lenyap, dan kita semua bisa bekerja semaksimal mungkin demi kemajuan Pertanian Indonesia”, imbuh Penyuluh berhijab ini menutup.

Penulis : Rezky Yulianti
Sumber : Nurmiati,SP (Penyuluh dari BPP Siwa Kabupaten Wajo)
Editor : Jamaluddin Al Afgani

Rabu, 20 Mei 2020

Begini Cara Alumni Sertifikasi Fasilitator Tanaman Organik Bina Petani Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Pertanian adalah salah satu bidang yang dituntut harus tetap produktif di tengah mewabahnya covid 19. Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapkan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di negeri ini. Salah satu tumpuan besar dalam memajukan pertanian di negeri ini adalah generasi muda yang biasa disebut petani milenial.

Ambo Tang  yang biasa dipanggil Tang adalah salah satu alumni sertifikasi fasilitator organik tanaman yang dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) BBPP Batangkaluku yang berasal dari Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelum  mengikuti sertifikasi profesi, Tang sudah mengikuti lebih awal Pelatihan Fasilitator Organik Tanaman (Faston) yang dilaksanakan oleh P4S Alam Hijau Lestari.

Menurut Tang, sejak mengikuti pelatihan Fasilitator organik tanaman, dia semakin termotivasi untuk membangun kesadaran petani agar bertani secara organik.

"Minimal masyarakat paham dulu tentang pertanian organik, mudah-mudahan setelah paham mereka beralih secara perlahan untuk melakukan budidaya secara sehat tanpa menggunakan pestisida kimia sintesis," tutur Tang. Rabu (20/5/2020).

Meskipun wabah covid 19 sedang melanda, Tang tetap semangat turun ke lapangan  melakukan pembinaan ke petani. "Kami turut memotivasi agar petani melakukan pemeliharaan dengan baik sehingga kelak bisa diperoleh hasil yang maksimal," tuturnya.

"Kami selalu mencoba mencari teknologi organik yang tepat guna, hal ini agar produksi tetap terjaga dan lambat laun petani mulai menghilangkan ketergantungannya dengan bahan kimia," jelas Tang.

Sejalan dengan perkembangan Petani Milenial, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian  bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman mereka," ujar SYL.

Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu, Kita harus lakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalanlah sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia," tegas Dedi.(BBPP-BK).

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Senin, 18 Mei 2020

Penyuluh Pertanian Kec. Takkalalla Kab.Wajo Tetap Setia Dampingi Petani Percepat Tanam Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Untuk menjaga ketersediaan ketahanan pangan sesuai anjuran Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) tentang Gerakan Tanam Padi dan Jagung serentak di seluruh Indonesia dan dalam rangka menjaga ketahanan pangan khususnya mengantisipasi dampak Covid -19.

Kelompok Tani Makkita Pole, Desa Ceppaga, Kec. Takkalalla, Kab. Wajo Prov. Sulawesi Selatan melakukan penanaman padi varietas Inpari 42 dilahan seluas 1,30 Hektar yang dilaksanakan pada Tanggal 14 Mei 2020. 

Kegiatan tersebut melibatkan Ketua Kelompok Tani Makkita Pole (Muh. Jafar), anggota kelompok tani, Penyuluh Pertanian (Muh. Fadly, S.ST), dan Pemimpin Pertanian Kec. Takkalalla (Guspiani Ibnur, S.Pt.,M.Si) dengan tetap memperhatikan ketentuan social distancing untuk menghindari penularan Covid-19.

Hal ini sejalan dengan arahan Kepala pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi yang menghimbau penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani berproduksi. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Kepala BPPSDMP juga mengingatkan insan pertanian untuk menjaga kesehatan diri dan mematuhi protocol kesehatan Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker, sering mencuci tangan serta menghindari kerumunan, saat beraktivitas di lapangan.

Anjuran untuk tetap bekerja dari rumah bagi ASN lain sepertinya tidak berlaku bagi Penyuluh Pertanian. “Disaat ASN lain dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH) namun tidak bagi kami Penyuluh Pertanian, kami tetap turun ke lapangan dengang  semangat  mendampingi para kelompok tani untuk tetap berproduksi. Tentu saja dengan menerapkan protocol kesehatan,” papar Guspiani.

Pada kegiatan penanaman di kelompok tani Makkita Pole  varietas yang di tanam adalah Inpari 42.  Menurut penyuluh pertanian lapangan Muh. Fadly, S.ST dari BPP Manyili yang mendampingi kelompok tani saat melakukan penanaman, bahwa varietas inpari 42 ini masih tergolong baru digunakan oleh petani serta masih banyak yang belum diketahui dan perlu disosialisasikan ke petani.

“Varietas inpari 42 ini keunggulannya diantaranya produksi tinggi, rendemen 58-60 persen, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit, Inpari 42 memiliki umur tanaman 112 HSS (hari setelah semai), tahan rebah serta tekstur nasi pulen,” ungkap Fadly, Senin (18/5/2020).

Pemimpin pertanian Kec. Takkalalla (Guspiani Ibnur), mengungkapkan bahwa percepatan tanam padi selalu kami sampaikan kepada petani demi menjaga ketersediaan pangan saat pandemi Covid-19 ini. Kondisi ini juga ditunjang oleh adanya potensi air yang tersedia.

Ketua kelompok tani Makkita Pole, Muh. Jafar sangat mengapresiasi dengan adanya Penyuluh Pertanian yang langsung terjun ke lapangan untuk memberikan petunjuk dan arahan. “Kami berharap dari instansi setempat dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Wajo dapat memberikan bantuan benih unggul baru di musim tanam berikutnya,” kata Jafar.

Penulis : Guspiani Ibnur (PPL Kab. Wajo)
Editor : Risna Ardhayanti

Minggu, 17 Mei 2020

Ketua WPP PPP Sulsel Berbagi Sembako di Wajo



Sigapnews.com, Makassar - Ketua Pimpinan Wilayah Wanita Persatuan Pembangunan (PW WPP) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Nurhidayati Zainuddin menyerahkan bantuan paket sembako di Kabupaten Wajo, Minggu (17/5/2020).

Bantuan paket sembako sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diserahkan langsung Andi Etti sapaannya kepada masyarakat di Desa Pallawarukka Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

Ketua WPP Wajo, Marlina turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut.



"Alhamdulillah, di bulan ramadhan di tengah pandemi Covid-19 Kami menyerahkan bantuan paket sembako bersama WPP di Kabupaten Wajo, " ujar Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulsel ini.

Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini berharap paket bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak wabah Covid-19 di Kabupaten Wajo.

"Nilainya tidak seberapa namun kami ingin turut membantu masyarakat di tengah kondisi yang menyulitkan seperti saat sekarang ini. Dan saatnya kita bersama dan saling membantu, " ujarnya.

Sementara, Marlina menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian Ketua WPP Sulsel kepada masyarakat Wajo. Menurutnya, Andi Etti adalah figur yang memang tidak diragukan kepeduliannya kepada masyarakat.

"Selama ini, Pung Etti memang sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dan semoga beliau diberikan kesehatan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat di Sulawesi Selatan khususnya di Wajo dan Soppeng," ujar Anggota DPRD Kabupaten Wajo dua periode ini.(Red/Rhm).

Sabtu, 16 Mei 2020

Bagi Ratusan Paket Sembako, Andi Etti : Penyuluh Agama Harus Mengedukasi Masyarakat Terkait Covid-19



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel)  - Anggota DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati Zainuddin kembali membagikan ratusan paket sembako kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini, Minggu (17/5/2020).

Setelah pekan lalu, Andi Etti sapaannya memberikan bantuan kepada penyuluh Agama di Kabupaten Soppeng, kali ini giliran ratusan penyuluh Agama dari 14 Kecamatan di Kabupaten Wajo provinsi Sulawesi Selatan yang mendapatkan paket sembako.

"Alhamdulilah, hari ini Kami kembali menyalurkan paket sembako ke penyuluh agama. Pekan lalu di Soppeng, hari ini di Kabupaten Wajo. Semoga ini cukup membantu teman-teman penyuluh yang juga terkena dampak Covid-19," ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini.

Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulsel ini juga menitipkan pesan kepada para penyuluh agama di Kabupaten Wajo untuk terus mengedukasi masyarakat agar mentaati keputusan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Peran penyuluh agama sangat penting untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat khususnya di Majelis Taklim binaanya masing-masing terkait himbauan pemerintah misalnya beribadah di rumah saja dan meniadakan untuk sementara salat di Masjid," jelasnya.

Salah satu penyuluh Agama Kabupaten Wajo, Zulkifli menyampaikan apresiasi atas perhatian Angggota DPRD Sulsel dari Soppeng dan Wajo ini kepada penyuluh agama yang juga merasakan dampak wabah Covid-19.

"Kami atas nama pribadi dan teman-teman penyuluh menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Andi Nurhidayati atas perhatiannya. Jujur, selama wabah Covid-19 ini aktifitas penyuluh sangat terbatas, baik untuk kegiatan keagamaan maupun aktifitas lainnya," ujarnya.

Ratusan paket sembako, Wakil Ketua PPP Sulsel ini berisi 5 Kg beras premium, Gula 2 Kg, Minyak 1 Liter dan 1 kaleng susu. (Red/Rhm).

Rabu, 06 Mei 2020

Begini Cara Penyuluh Pertanian BPP Tancung Tingkatkan Kompetensi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnes.com, Pandemi covid 19 di Indonesia yang saat ini masih berlangsung, bukan hanya memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif di sektor pertanian terutama bagi penyuluh pertanian.

Profesi penyuluh pertanian yang menjadi garda terdepan di sektor pertanian, sampai saat ini masih aktif mendampingi petani dilapangan.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, semua insan pertanian harus tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh untuk mewujudkan kemandirian pangan.

“Kita membutuhkan tenaga ekstra keras, pemikiran-pemikiran out of the box, serta kerjasama yang semakin erat. Saatnya para petani, penyuluh, peneliti, akademisi, swasta, dan pelaku sektor pertanian lainnya untuk menjadi pahlawan bagi bangsa dan negeri ini dengan semangat kebersamaan,” ujar SYL.

Sejalan dengan himbauan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Untuk bekerja mendampingi petani demi menunjang tugas pokok dan tanggung jawab di lapangan, kompetensi penyuluh pertanian juga perlu ditingkatkan melalui pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek).

Dengan pemberlakuan social distancing ditengah covid 19, menyebabkan pelatihan dan bimtek yang biasanya dilakukan melalui tatap muka secara langsung, saat ini dilakukan secara online.

Pembelajaran online adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer ataupun Hand Phone dan jaringan internet yang memungkinkan peserta belajar tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelatihan di kelas.

Penyuluh pertanian yang berlokasi kerja di BPP Tanjung Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, pada hari Selasa tanggal 05 Mei 2020 mengikuti Safari Bimtek Online melalui aplikasi zoom yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertanian.

Untuk peserta yang berasal dari BPP Tancung, sebanyak 7 orang penyuluh pertanian yang mengikuti bimtek online ini. Salah satunya adalah Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Tancung Andi Asrizal Idris,SP, M.Si dan Penyuluh pertanian Indrawati Husni, SP.

Sebagai koordinator penyuluh, jauh hari sebelum pelaksanaan bimtek online, Asrizal senantiasa mengingatkan kepada rekan penyuluh pertanian yang ada di BPP Tancung untuk mengikuti kegiatan bimtek ini.

Ada 3 (tiga) materi yang disajikan diantaranya adalah materi Pengendalian Hama Lalat Buah dan Penyakit Antraknosa Tanaman Cabai, materi Budidaya Ayam Kampung dan materi Pengendalian Penyakit Busuk Buah Kakao. Disela pemaparan materi juga dilakukan proses diskusi antara narasumber dan peserta.

Menurut Indrawati, wabah covid 19 ini tidak hanya memberikan dampak negatif tapi juga memberikan dampak positif terutama bagi dirinya sebagai penyuluh pertanian yang dapat mengikuti pelatihan dan bimtek online tanpa harus meninggalkan lokasi dan pendampingannya kepada petani di wilayah kerjanya.

“Kalau kami sebagai penyuluh dengan adanya bimtek online ini memberikan manfaat, bukan hanya menambah ilmu pengetahuan tapi juga mengajari kami untuk mampu memanfaatkan teknologi yang ada. Apalagi BPP Tancung sebagai BPP Kostratani mewajibkan kami untuk bisa menggunakan aplikasi zoom maupun aplikasi lainnya terkait dengan Kostratani,” tutur Indrawati. Rabu (6/5/2020).

“Bimtek online ini juga memiliki nilai plus yaitu kompetensi meningkat tanpa harus pergi meninggalkan lokasi kerja dan juga sertifikat sebagai pemenuhan angka kredit dapat tercapai. Jadi, meskipun di tengah pendemi covid ini tidak mematikan langkah kami sebagai penyuluh untuk tetap berkinerja positif,” tegas Indrawati.(QQ) BBPP-BK.

Sabtu, 02 Mei 2020

Ditengah Pandemi Covid 19, Penyuluh Kab.Wajo Aktif Dampingi Petani Penangkar Benih Kerjasama Taiwan dan Unhas



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Kementerian Pertanian memprioritaskan kebutuhan bahan pokok sebagai pasokan masyarakat serta melindungi ekonomi di sektor pertanian agar tidak melemah selama proses pengendalian penyebaran Covid 19 di Indonesia. 

Tentu saja jika berbicara mengenai sektor pertanian tidak terlepas dari peran penyuluh dan petani dilapangan.  Kebutuhan bahan pokok tersedia, jika pelaku utama sektor pertanian tidak berhenti untuk melaksanakan kegiatan bercocok tanam, perlu pendampingan secara aktif dari penyuluh kepada petani walaupun ditengah penyebaran covid 19 ini. 


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menuturkan wabah Covid-19 menjadi catatan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kemampuan petani di dalam negeri. Sebab, peran petani amat strategis dalam penyediaan pangan dalam negeri, terlebih saat banyaknya berbagai pembatasan sosial yang diterapkan saat ini. 

Hal sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa pejuang Covid-19 bukan hanya dokter dan para tenaga medis. Namun juga petani yang setiap hari berada di sawah untuk menanam, mengolah tanah, dan memanen hasil taninya.


Ia menuturkan, pertanian merupakan garda terdepan untuk pencegahan Covid-19. Sebab, dengan ketersediaan pangan yang cukup, masyarakat bisa menjaga imunitas tubuh. Oleh karena itu pihaknya pun meminta dukungan publik agar terus mendukung petani untuk terus menjaga produksi pangan dalam negeri.

Dukungan terhadap petani dibuktikan dengan kerja yang nyata dilapangan oleh Penyuluh Pertanian dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo.


Kerjasama yang dilakukan antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Taiwan International Cooperation And Development Fund (ICDF). Kerjasama dalam bentuk kegiatan perbenihan padi dilahan persawahan kelompok tani. 

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan benih padi yang baik yang sesuai dengan kondisi alam yang berada di Sulawesi Selatan, melakukan penangkaran benih padi dengan target benih padi berkualitas, unggul dan bermutu. 

Dari hasil kerjasama kegiatan perbenihan padi ini, hari Kamis tanggal 30 April 2020 dilakukan kegiatan panen dilahan penangkaran benih Kelompok Tani Adil Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, luas lahan panen mencapai 60 Ha dengan varietas Inpari 32, produktivitas mencapai 8,2 Ton/ha.

Kegiatan panen dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo Ir.Muhammad Ashar, Kabid Tanaman Pangan, Camat Tanasitolo, Kapolsek Tanasitolo, Danramil Tanasitolo, Lurah Mappadaelo, Koordinator BPP Tancung, penyuluh pertanian Kecamatan Tanasitolo dan Ketua Kelompok Tani Adil. 

“Dari awal kegiatan kerjasama ini, kami terus mendampingi petani, walaupun kami tahu mereka sudah dilatih sebelumnya oleh Unhas. Namun, sudah jadi tugas dan tanggungjawab kami untuk mendampingi mereka mulai dari awal kegiatan persiapan lahan sampai pada panen saat ini, "Ujar A.Asrizal. 


Begitu pula dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, yang sangat bersemangat mengetahui bahwa Kabupaten Wajo menjadi salah satu daerah yang terpilih mendapatkan bantuan kegiatan pengembangan benih padi.

“Alhamdulillah, petani kami mendapatkan kesempatan untuk menerima bantuan kegiatan pengembangan benih padi yang merupakan bentuk kerjasama antara Unhas dan ICDF. Saya selalu memberikan mereka motivasi dan semangat untuk tetap ke sawah walaupun ditengah merebaknya covid 19. Kami juga menghimbau kepada penyuluh untuk tetap aktif dampingi petani dan selalu memperhatikan social distancing," Ungkap Ashar, Sabtu (2/5/2020).

“Melalui kerjasama ini petani didorong untuk mampu memproduksi benih padi unggul untuk dijual dan meningkatkan ekonomi masyarakat, selain itu tugas kami sebagai insan pertanian untuk menjaga ketahanan pangan ditengah wabah covid 19 sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian. "Tandasnya.(QQ) BBPP-BK.

Jumat, 24 April 2020

Petani Kec.Takkalala Kab. Wajo Panen Jagung Perdana di Masa Pendemi Covid-19


Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab dari presiden untuk memastikan stok pangan cukup untuk 267 juta masyarakat Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa ditengah pandemi covid 19, pejabat daerah beserta jajarannya diharapkan secara langsung memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing, Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersedian pangan nasional aman dan terkendali.

Sektor lain mungkin mengalami penurunan bahkan terhenti sebagai imbas dari pendemi covid-19. tapi sektor pertanian harus terus berjalan karena berkaitan dengan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus  selalu terpenuhi.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Salah satu insan pertanian yang tetap aktif ditengah pandemi Covid-19 adalah para anggota kelompok tani Berkah yang diketuai oleh Samsu Rijal. Didampingi penyuluh Pertanian lapangan Muh. Fadly S.ST, saat melakukan panen perdana jagung varietas Bisi-18 pada lahan sawah tadah hujan seluas 1,5 Ha milik anggota Kelompok, di Desa Ceppaga, Kecamatan Takkalalla, Kab. Wajo sejak hari kamis, 22/04/2020. Jumat. 22/04.

Pada panen perdana ini juga hadir  Camat Takkalalla, Sandi Borahim, S.STP, Pemimpin Pertanian Kecamatan Takkalalla, Guspiani Ibnur, S.Pt, M.Si,  dan Kapolsek Takkalalla Bambang Purwanto, SH.

“Sesuai arahan Mentan, pejabat daerah juga diharapkan untuk turun langsung memastikan ketersediaan pangan di daerah masing-masing, untuk itulah kami hadir di sini,” kata Sandi Borahim.

“Dari hasil ubinan diperoleh provitas 4,6 ton/Ha, angka ini relatif masih kecil, namun dapat dimaklumi karena komoditi jagung ini baru pertama kali di tanam di kelompok tani ini, sehingga masih membutuhkan bimbingan dalam hal teknis budidaya jagung, dan ini tugas kami untuk melakukan pembimbingan” ungkap Guspiani.

Saat ini harga jagung kering Pipilan Rp. 2.000/Kg.  Meskipun harga jagung anjlok turun, ini tidak memupus harapan Ketua Kelompok Tani bersama anggotanya untuk tetap menanam jagung di musim tanam berikutnya. Mereka berharap bantuan benih jagung bisa datang  tepat waktu dan juga ada bantuan corn sheller dari instansi setempat dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo. 

“ini diharapkan kiranya dapat menjadi pendorong dan pemompa semangat petani di Kecamatan Takkalalla untuk dapat terus meningkatkan produksi tanaman jagung. Apalagi semakin banyaknya peternakan ayam petelur yang berkembang di wilayah ini yang hasil jagung bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak,” tutur Samsu Rijal. 

"Kami berharap harga jagung bisa stabil, minimal sama dengan harga dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah, minimal dikisaran harga Rp. 3000/Kg," ungkap Samsu Rijal. (GUS-RSN) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved