-->

Rabu, 20 Mei 2020

Begini Cara Alumni Sertifikasi Fasilitator Tanaman Organik Bina Petani Ditengah Pandemi Covid 19

Begini Cara Alumni Sertifikasi Fasilitator Tanaman Organik Bina Petani Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Wajo (Sulsel) - Pertanian adalah salah satu bidang yang dituntut harus tetap produktif di tengah mewabahnya covid 19. Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapkan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di negeri ini. Salah satu tumpuan besar dalam memajukan pertanian di negeri ini adalah generasi muda yang biasa disebut petani milenial.

Ambo Tang  yang biasa dipanggil Tang adalah salah satu alumni sertifikasi fasilitator organik tanaman yang dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) BBPP Batangkaluku yang berasal dari Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelum  mengikuti sertifikasi profesi, Tang sudah mengikuti lebih awal Pelatihan Fasilitator Organik Tanaman (Faston) yang dilaksanakan oleh P4S Alam Hijau Lestari.

Menurut Tang, sejak mengikuti pelatihan Fasilitator organik tanaman, dia semakin termotivasi untuk membangun kesadaran petani agar bertani secara organik.

"Minimal masyarakat paham dulu tentang pertanian organik, mudah-mudahan setelah paham mereka beralih secara perlahan untuk melakukan budidaya secara sehat tanpa menggunakan pestisida kimia sintesis," tutur Tang. Rabu (20/5/2020).

Meskipun wabah covid 19 sedang melanda, Tang tetap semangat turun ke lapangan  melakukan pembinaan ke petani. "Kami turut memotivasi agar petani melakukan pemeliharaan dengan baik sehingga kelak bisa diperoleh hasil yang maksimal," tuturnya.

"Kami selalu mencoba mencari teknologi organik yang tepat guna, hal ini agar produksi tetap terjaga dan lambat laun petani mulai menghilangkan ketergantungannya dengan bahan kimia," jelas Tang.

Sejalan dengan perkembangan Petani Milenial, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian  bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman mereka," ujar SYL.

Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu, Kita harus lakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalanlah sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia," tegas Dedi.(BBPP-BK).

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved