-->

Sabtu, 02 Mei 2020

Kiat Petani Jagung Gapoktan Mattiro Bulu Laccori Kab. Bone Tetap Bekerja dan Produktif Ditengah Pandemi Covid 19

Kiat Petani Jagung Gapoktan Mattiro Bulu Laccori Kab. Bone Tetap Bekerja dan Produktif Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Jagung merupakan tanaman kedua yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia setelah padi. Kadar karbohidrat  jagung cukup tinggi yaitu 72,4 gram/100 gram jagung dan bila dibandingkan dengan kadar karbohidrat padi sebesar 78,9 gram/100 gram beras maka tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar dan dapat dipertimbangkan menjadi bahan pengganti beras. 

Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Menyampaikan pada penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal demikian ditegaskan kembali oleh Kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan keberlangsungan hidup suatu bangsa.

Untuk memenuhi harapan tersebut, meski di tengah ancaman wabah virus corona, panen jagung masih tetap dapat dilakukan. Para petani mulai memetik buah hasil kerja keras selama tiga bulan terakhir. Guna memenuhi ketersediaan pangan.

Kegiatan panen didampingi penyuluh pertanian Taswin yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mattiro Bulu Laccori Desa Laccori Kecamatan  Dua Boccoe Kabupaten Bone dengan Varietas NK 212 yang dibudidayakan seluas 8-10 Ha sementara panen 1 Ha dengan hasil panen 7 ton. 


Taswin sebagai pendamping selalu mengingatkan petani agar tetap bekerja dan produktif di tengah pandemi covid 19 dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker sebagai pencegahan dari penyebaran virus.


Dahlan (Ketua Gapoktan) juga mengungkapkan bahwa panen kali ini berbeda dengan panen sebelumnya karena petani harus mengenakan masker, jaga jarak dan tidak terlalu berdekatan, namun hal ini tidak menurunkan semangat kami untuk tetap turun ke lahan. 

"Setelah panen ini, kami bersama anggota sepakat untuk  memulai pengolahan lahan guna percepatan tanam kembali."Pungkasnya.

Penulis : Heppy Sinaga
Sumber Data : Taswin /Penyuluh Pertanian

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved