Kamis, 30 Januari 2025

Potensi Pertanian Millenial, SMK 5 Merauke Dorong Swasembada Pangan Indonesia
Rabu, 29 Januari 2025

Keberhasilan Pertanian Soppeng di Akhir Jabatan Kaswadi Razak

Panen Sukses Bawang Merah di Desa Tellulimpoe Soppeng, Ariyadin : Harapan Baru bagi Petani

Keajaiban Panen Bawang Merah di Soppeng, Bukti Kebesaran Allah di Akhir Masa Jabatan Bupati Kaswadi
Selasa, 28 Januari 2025

Field Trip Sains, Belajar Budi Daya Jagung di BPSI Tanaman Serealia
Minggu, 26 Januari 2025

Spekulasi Keterlambatan Jadwal RAT di Gapoktan Sipurennue Kelurahan Salokaraja, Bagaimana Solusinya?
Rabu, 22 Januari 2025

Kapolres Soppeng: Optimalisasi Lahan dengan Penanaman Sayur di Polybag

Bupati Soppeng dan Forkopimda Bersama Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Di Arena Survey Lahan, Semua Mencair dalam Bingkai Persaudaraan dan Loyalitas Tanpa Batas
Senin, 20 Januari 2025

Harga Padi di Bulukumba Masih Dibawah HPP, Padahal Pemerintah Sudah Tetapkan Standar Harga Pembelian
Kamis, 16 Januari 2025

Rumuskan Pengembangan Brigade Pangan Merauke, Kementan Gelar Rapat Koordinasi
Selasa, 14 Januari 2025

Meski Memasuki Masa Panen, Petani Sukabumi Justru Resah. Apa Pasalnya?
Senin, 13 Januari 2025

Petani Kulonprogo Menjerit Gegara Harga Gabah di Bawah HPP, Bulog Diminta Segera Bertindak
Jumat, 10 Januari 2025

Adopsi Teknologi dan Sistem Kerja Modern Tanpa Tinggalkan Nilai Kearifan lokal, Songko Recca Jadi Tonggak Penting Perjalanan Modernisasi Pertanian di Bone
Jumat, 20 Desember 2024

Bahas Kerjasama Terstruktur Wujudkan Swasembada Pangan
Pinrang, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat untuk wujudkan swasembada pangan Untuk mencapai swasembada pangan, Mentan Amran menyebutkan pihaknya akan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.
Amran menekankan pemerintah, petani, dan seluruh pihak harus bersinergi sehingga program optimasi lahan dapat diakselerasikan secara masif. Dengan begitu, hasil pertanian di dapat meningkat signifikan.
“Optimasi lahan dan teknologi pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi. Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi. Kami berkomitmen untuk mengadopsi mekanisasi pada segala lini kegiatan pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan langkah ini, kami berharap dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke level yang lebih maju dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menjelaskan fokus utama BPPSDMP adalah menghadirkan inovasi berkelanjutan yang mampu mentransformasi sektor pertanian melalui Brigade Swasembada Pangan.
“Brigade Swasembada Pangan adalah wujud nyata sinergi pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi yang kuat, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan yang berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mewujudkan kemandirian pangan di tingkat lokal hingga nasional” Jelasnya.
Dalam upaya mempercepat pencapaian ketahanan pangan nasional, rapat koordinasi Brigade Swasembada Pangan digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kegiatan ini dihadiri oleh (Plt) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, Dandim 1404/Pinrang Letkol Inf Abdullah Mahua, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani, Kepala BSIP Sulsel Yusuf, Kepala Dinas Kabupaten Pinrang, Kepala Loka Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Umbi Sarjoni Penyuluh Pendamping Lapangan, Brigade Swamsebada Pangan, Mentor Brigade Pangan, serta Pendamping Brigade Pangan.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas tantangan dan strategi merealisasikan Brigade Swasembada Pangan. Salah satu poin penting yang disepakati adalah perlunya kerjasama yang terstruktur dan berkelanjutan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pengelola Brigade Swasembada Pangan (BSP) dan petani pemilik lahan. Kamis (19/12/2024).
Kesepakatan Strategis yang disepakati oleh semua stakeholder, Dimana Mekanisme Pengelolaan Lahan Pada musim tanam jeda (peningkatan Indeks Pertanaman), yaitu 70:30. Petani yang biasanya hanya menanam 1 kali atau IP 100 agar bisa meningkatkan ke IP 200 dan IP 300. Lahan petani yang baru ditanami 1 kali akan dikelola oleh Brigade Pangan pada musim tanam ke -2 dan ke-3 dengan skema bagi hasil 70:30, di mana 70% hasil diberikan Kepada Brigade Pangan, dan 30% untuk petani pemilik lahan.
Untuk IP 100 (musim tanam pertama), pengelolaan lahan akan melibatkan Kerjasama Agribisnis Plus (KSA+) yaitu penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Brigade Swasembada Pangan sedangkan Petani penggarap tetap melakukan pengelolaan lahan sesuai dengan pola kerjasama yang sudah terbangun dengan pemilik lahan. Pada musim tanam pertama tersebut, pengelola brigade pangan tetap diharapkan berkolaborasi dengan petani penggarap atau pemilik lahan dalam proses budidaya.
Kerjasama antara pengelola BSP dan petani pemilik lahan akan berlangsung selama minimal 5 tahun, menciptakan kesinambungan dalam produksi pangan.
Semua stakeholder yang hadir sepakat untuk mendukung implementasi program ini demi memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan produksi pangan dapat meningkat secara signifikan, sejalan dengan tujuan nasional dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.
Brigade Swasembada Pangan menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci sukses program ini. Dengan optimisme dan semangat gotong royong, Indonesia bergerak menuju Swasembada Pangan.
Rabu, 04 Desember 2024

Bupati Soppeng Hadiri Launching Bibit Cabai Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional dan Pengendalian Inflasi Daerah
Soppeng, Sigapnews.com, Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak, SE menghadiri acara Launching Bibit Cabai dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Nasional dan Pengendalian Inflasi Daerah, yang dilangsungkan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Congko, Kec. Marioriwawo, Kamis (05/12/2024).
Pada acara tersebut, Koordinator Kelompok Fungsional, Bapak Dr. Ir. Muh. Nur Fattah, M. Si. dalam laporannya menyampaikan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan persentase produksi hortikultura, khususnya tanaman cabai, yang berperan penting dalam stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Distribusi bibit cabai ini diharapkan dapat meringankan beban petani dan secara signifikan meningkatkan produksi cabai di Kabupaten Soppeng.
Distribusi bibit cabai dilakukan di sembilan titik, dengan rincian sebagai berikut:
- BPP Marioriwawo: 200.000 bibit
- BPP Liliriaja: 200.000 bibit
- BPP Citta: 200.000 bibit
- BPP Lilirilau: 200.000 bibit
- BPP Ganra: 250.000 bibit
- BPP Lalabata: 350.000 bibit
- BPP Donri-Donri: 250.000 bibit
- BPP Marioriawa: 250.000 bibit
- Dinas TPHPKP Soppeng: 150.000 bibit.
Dengan tersedianya bibit cabai dalam jumlah besar ini, diharapkan dapat tercipta pengendalian inflasi, meringankan beban petani, dan pada akhirnya meningkatkan produksi cabai di Kabupaten Soppeng. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Acara tersebut, secara resmi di Launching oleh Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak, SE ditandai dengan pemecahan kelapa.
Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak, SE dalam sambutannya menekankan pentingnya program ini sebagai langkah proaktif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan inflasi. Beliau menyebut program ini sebagai terobosan yang belum banyak dilakukan daerah lain di Indonesia.
Adapun jenis cabe yang ditanam yaitu Cabe Tampaning yang merupakan cabe varietas unggul asli Soppeng yang telah diakui Kementerian Pertanian.
Keunggulan Cabe Tampaning, antara lain ketahanan terhadap iklim, nilai ekonomi tinggi, masa panen yang panjang, dan daya tahan yang baik, menjadikan varietas ini sangat menjanjikan. Sehingga kami menargetkan penanaman mencapai 2 juta pohon.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi Cabe Tampaning di Soppeng, tetapi juga membuka peluang pasar yang luas, bahkan hingga ke luar daerah.
Selain itu, Bupati juga berharap program ini meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Meskipun masa jabatannya akan segera berakhir, Bupati Soppeng menegaskan komitmennya untuk tetap memberikan yang terbaik bagi masyarakat Soppeng, salah satunya melalui program ini.
Beliau ingin memastikan bahwa periode kepemimpinannya dapat meninggalkan warisan yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Acara dilanjutkan penyerahan secara simbolis bibit cabe Tampaning oleh Bupati Soppeng kepada perwakilan Danramil, Kapolsek, Kepala Sekolah tingkat SMK/SLTP/SD/TK, dan Ketua Gapoktan.
Turut hadir, para Anggota Forkopimda, Kab. Soppeng, Pj. Sekretaris Daerah Soppeng, Para Staf Ahli, Para Asisten Setda, Para Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kab. Soppeng, Para Camat, para Koordinator BPP Bersama Penyuluh, Ketua KTNA Kabupaten dan Para Ketua KTNA Kecamatan, Lurah dan Desa se-Kab. Soppeng, Para Perwakilan Kepala Sekolah TK, SD, SMP dan SMA Sederajat, para Ketua Kelompok Tani Penerima Bantuan Bibit Cabe Se-Kabupaten Soppeng.
Kamis, 15 Agustus 2024

Pastikan Segera Beroperasi, Kodim Soppeng Bersama Pihak Balai Vetereiner Maros Pantau Langsung Pengoperasian Bantuan Pompa Air Untuk Petani
Soppeng, Sigapnews.com, Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas TPHPKP menyalurkan sejumlah bantuan Pompa air untuk petani, Kamis (15/8/2024).
Kadis TPHKP Ariyadin Arif menuturkan bahwa, Bantuan ini diberikan akibat dampak perubahan iklim global berupa cuaca ekstrim atau elnino yang sudah mulai dirasakan masyarakat petani khususnya di Kabupaten Soppeng".
Menurut Ariyadin, "Berdasarkan pemantauan dan pengamatan PPL dan POPT di lapangan menunjukkan bahwa hampir sebagian besar pertanaman mengalami cekaman kekeringan atau kekurangan air baik pada masa pertumbuhan vegetatif maupun generatif, ujarnya.
"Menindaklanjuti hal tersebut, lanjut Ariyadin, "Kementerian Pertanian melalui Dinas TPHPKP melakukan gerakan cepat untuk menyelamatkan pertanaman padi yang sangat memprihatinkan dengan menyalurkan bantuan pompa sebanyak 67 unit dengan rincian pompa ukuran 3 inci sebayak 33 inci, pompa 4 inci 27 unit & pompa 6 inci sebanyak 7 unit, sebutnya.
"Bantuan ini merupakan wujud bentuk komitmen dan kehadiran pemerintah kabupaten soppeng dalam melayani kebutuhan petani, katanya.
Ariyadin mengaku, "Bantuan Pompanisasi ini juga belum sepenuhnya dapat mengakomodir semua lahan pertanaman mengingat keterbatasan anggaran APBN sehingga para PPL dituntut untuk lebih selektif dalam menentukan skala prioritas pertanaman yang betul-betul sangat kritis untuk diselamatkan khususnya tanaman padi yang sudah masuk fase primordia atau pengisian buah dimana air setimba sangat diperlukan, terangnya.
"Mengingat masih ada beberapa lokasi pertanaman yang belum terakomodir, olehnya itu kami sudah menyampaikan usulan tambahan Pompanisasi apabila ada realokasi dari kabupaten lain, ungkap Kadis TPHPKP Ariyadin Arif.
Sekadar diketahui, kegiatan penyaluran bantuan Pompanisasi didampingi oleh Kodim 1423 melalui Pasiter dan Babinsa serta Balai Besar Vetereiner Maros untuk memastikan bahwa bantuan tersebut harus segera di operasikan dengan batas waktu 1 x 24 jam sudah terlapor di Kementan dan Mabes TNI.
(Red)
Kamis, 25 Juli 2024

UPT Pelatihan Kementan BBPP Batangkaluku Terima Kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian
Gowa, Sigapnews.com, UPT Pelatihan Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian, Muhammad Arsyad dalam rangka Peningkatan Produksi Pangan, Rabu (24/7/2024).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap agar peningkatan produksi dapat mengembalikan Indonesia mencapai swasembada pangan, terutama padi dan jagung dalam beberapa waktu kedepan.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa sektor pertanian berkembang secara berkelanjutan, memberikan hasil yang memuaskan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ungkap Amran.
Senada pernyataan Mentan, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan SDM adalah faktor pengungkit utama dalam pembangunan pertanian, termasuk juga dalam peningkatan produksi pertanian. “Oleh karena itu, jika kita ingin memajukan pertanian, majukan dulu SDM-nya,” tutur Dedi.
Didampingi Kepala BBPP Batangkaluku, Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian ini meninjau areal percontohan lahan tanaman pangan untuk menyaksikan hasil sistem tanam jajar legowo sebagai inovasi peningkatan produksi pangan.
Sebelum itu, Staf Khusus Menteri yang biasa disapa Prof. Arsyad ini juga turut menyapa peserta pelatihan fungsional dasar bagi penyuluh pertanian tingkat ahli dan terampil di Aula Hasanuddin.
Muhammad Arsyad memberikan respon positif terkait upaya BBPP Batangkaluku terhadap peningkatan produksi pangan.
“Peserta pelatihan dapat menggunakan teknologi yang diperkenalkan, sehingga sistem tanam yang telah diterapkan di BBPP Batangkaluku dapat mendorong produktivitas,” ungkapnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi merupakan salah satu transformasi pertanian tradisional menuju modern, terlebih dalam mendukung perluasan areal tanam (PAT) di tingkat petani, sehingga pada tingkat regional mampu meningkatkan produktivitas pangan baik reguler maupun non-reguler.
Ia berharap agar penyuluh yang telah dilatih di UPT Pelatihan memiliki kemampuan, dan mengadopsi inovasi serta memberikan informasi kepada petani di daerahnya masing-masing.
Dalam keterangannya, ia berpesan agar BBPP Batangkaluku terus mengikuti perkembangan global, tidak berhenti membuat inovasi, dan juga melahirkan SDM pertanian yang membawa manfaat bagi masyarakat dan mendukung program Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menjelaskan bahwa sistem tanam yang digunakan adalah jajar legowo 2 : 1 yaitu penanaman 2 baris kemudian diantarai 1 baris kosong dengan jarak antar baris adalah 20 cm dan jarak tanam mundur yaitu 10 cm.
Jamaluddin juga menjelaskan penggunaan pupuk pada areal percontohan yang menggunakan anorganik sebanyak 20% dan organik lebih maksimum. Penggunaan pupuk organik dilakukan pada saat tanaman berusia 7, 15, 30, dan 45 hari, sedangkan nonorganik hanya digunakan di usia 7 hari.
“Jadi jika menerapkan sistem ini dalam jangka panjang, dengan pengendalian OPT yang baik, pemupukan secara berimbang, maka kami optimis kebutuhan pangan kita akan terpenuhi jika semua masyarakat melakukannya dengan baik,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dan Komandan Kodim 1426 yang diwakili Pasiter turut mengungkapkan kekagumannya atas inovasi yang telah dilakukan BBPP Batangkaluku.
“kami sangat terkesan dan jika berkenan kami akan mengajak PPL dan Petani Takalar untuk memperoleh ilmu di sini agar hasil produksi di Takalar dapat meningkat dari segi kualitas dan kuantitas,” ungkap Parawangsa Kadis Pertanian Takalar.
Seakan tidak mau kalah, Pasiter Kodim 1426 Takalar Muhammad Nur juga berharap agar Babinsa dapat belajar di BBPP Batangkaluku untuk menambah bekal dalam membersamai petani menggenjot PAT di Takalar.
Selasa, 23 Juli 2024

Pergeseran Posisi di BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi : Rotasi Mutasi dan Promosi Merupakan Bagian Dinamisasi Organisasi
Jawa Barat, Sigapnews.com, Untuk meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan, pergeseran posisi terjadi di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Serah terima jabatan dilakukan Sabtu (20/7/2024), di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Jawa Barat.
Serah Terima Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama lingkup BPPSDMP melibatkan Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Sukim Supandi, Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara I Gusti Made NGR. Kuswandana, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Jamaludi Al Afgani, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Indra Zakariya Rayusman, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor Yoyon Haryanto, dan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari O'eng Anwarudin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Muhammad Amin, dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti.
Menurut Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Rotasi, Mutasi dan Promosi merupakan bagian dinamisasi organisasi sebagai upaya meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Hari ini telah dilakukan serah terima 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian, terimakasih dan apresiasi kepada pejabat lama atas pengabdian dan dedikasi yang luar biasa,” tutur Dedi.
“Kepada pejabat baru saya berpesan dan berharap kinerja dapat ditingkatkan lagi, terutama yang menjadi konsentrasi program Kementan, Perluasan Areal Tanam (PAT) sebagai antisipasi darurat pangan nasional,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Prof Dedi ini menambahkan, kegiatan ini merupakan program yang sangat strategis.
“Oleh karena itu, sesuai dengan arahan menteri pertanian Amran Sulaiman, seluruh insan pertanian, mulai dari eselon 1, eselon 2, sampai eselon 4 termasuk seluruh staff, wajib hukumnya untuk mensukseskan program tersebut, agar produksi meningkat sehingga kita terbebas dari krisis pangan nasional,” katanya.
Ia pun menyampaikan kepada pejabat yang baru untuk fokus di program ini.
“Support penuh, di saat yang sama juga tidak melupakan tugas reguler, sehingga kinerja organisasi Kementan dapat meningkat terus,” katanya.
Pada hari Senin (22/7/2024), di rapat pimpinan lingkup BPPSDMP, Pejabat yang baru di lantik diperkenalkan kepada pimpinan UK UPT yang lain, acara digelar offline dan online di Kantor Pusat Kementan.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram