-->

Kamis, 25 Juli 2024

UPT Pelatihan Kementan BBPP Batangkaluku Terima Kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian

Gowa, Sigapnews.com, UPT Pelatihan Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian, Muhammad Arsyad dalam rangka Peningkatan Produksi Pangan, Rabu (24/7/2024).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap agar peningkatan produksi dapat mengembalikan Indonesia mencapai swasembada pangan, terutama padi dan jagung dalam beberapa waktu kedepan.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa sektor pertanian berkembang secara berkelanjutan, memberikan hasil yang memuaskan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ungkap Amran.

Senada pernyataan Mentan, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan SDM adalah faktor pengungkit utama dalam pembangunan pertanian, termasuk juga dalam peningkatan produksi pertanian. “Oleh karena itu, jika kita ingin memajukan pertanian, majukan dulu SDM-nya,” tutur Dedi.

Didampingi Kepala BBPP Batangkaluku, Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian ini meninjau areal percontohan lahan tanaman pangan untuk menyaksikan hasil sistem tanam jajar legowo sebagai inovasi peningkatan produksi pangan.

Sebelum itu, Staf Khusus Menteri yang biasa disapa Prof. Arsyad ini juga turut menyapa peserta pelatihan fungsional dasar bagi penyuluh pertanian tingkat ahli dan terampil di Aula Hasanuddin.

Muhammad Arsyad memberikan respon positif terkait upaya BBPP Batangkaluku terhadap peningkatan produksi pangan.

“Peserta pelatihan dapat menggunakan teknologi yang diperkenalkan, sehingga sistem tanam yang telah diterapkan di BBPP Batangkaluku dapat mendorong produktivitas,” ungkapnya.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi merupakan salah satu transformasi pertanian tradisional menuju modern, terlebih dalam mendukung perluasan areal tanam (PAT) di tingkat petani, sehingga pada tingkat regional mampu meningkatkan produktivitas pangan baik reguler maupun non-reguler.

Ia berharap agar penyuluh yang telah dilatih di UPT Pelatihan memiliki kemampuan, dan mengadopsi inovasi serta memberikan informasi kepada petani di daerahnya masing-masing.

Dalam keterangannya, ia berpesan agar BBPP Batangkaluku terus mengikuti perkembangan global, tidak berhenti membuat inovasi, dan juga melahirkan SDM pertanian yang membawa manfaat bagi masyarakat dan mendukung program Kementerian Pertanian.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menjelaskan bahwa sistem tanam yang digunakan adalah jajar legowo 2 : 1 yaitu penanaman 2 baris kemudian diantarai 1 baris kosong dengan jarak antar baris adalah 20 cm dan jarak tanam mundur yaitu 10 cm.

Jamaluddin juga menjelaskan penggunaan pupuk pada areal percontohan yang menggunakan anorganik sebanyak 20% dan organik lebih maksimum. Penggunaan pupuk organik dilakukan pada saat tanaman berusia 7, 15, 30, dan 45 hari, sedangkan nonorganik hanya digunakan di usia 7 hari.

“Jadi jika menerapkan sistem ini dalam jangka panjang, dengan pengendalian OPT yang baik, pemupukan secara berimbang, maka kami optimis kebutuhan pangan kita akan terpenuhi jika semua masyarakat melakukannya dengan baik,” terangnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dan Komandan Kodim 1426 yang diwakili Pasiter turut mengungkapkan kekagumannya atas inovasi yang telah dilakukan BBPP Batangkaluku.

“kami sangat terkesan dan jika berkenan kami akan mengajak PPL dan Petani Takalar untuk memperoleh ilmu di sini agar hasil produksi di Takalar dapat meningkat dari segi kualitas dan kuantitas,” ungkap Parawangsa Kadis Pertanian Takalar.

Seakan tidak mau kalah, Pasiter Kodim 1426 Takalar Muhammad Nur juga berharap agar Babinsa dapat belajar di BBPP Batangkaluku untuk menambah bekal dalam membersamai petani menggenjot PAT di Takalar.

Selasa, 23 Juli 2024

Pergeseran Posisi di BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi : Rotasi Mutasi dan Promosi Merupakan Bagian Dinamisasi Organisasi

Jawa Barat, Sigapnews.com, Untuk meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan, pergeseran posisi terjadi di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Serah terima jabatan dilakukan Sabtu (20/7/2024), di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Jawa Barat. 

Serah Terima Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama lingkup BPPSDMP melibatkan Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Sukim Supandi, Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara I Gusti Made NGR. Kuswandana, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Jamaludi Al Afgani, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Indra Zakariya Rayusman, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor Yoyon Haryanto, dan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari O'eng Anwarudin.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Muhammad Amin, dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti.

Menurut Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Rotasi, Mutasi dan Promosi merupakan bagian dinamisasi organisasi sebagai upaya meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan. 

“Hari ini telah dilakukan serah terima 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian, terimakasih dan apresiasi kepada pejabat lama atas pengabdian dan dedikasi yang luar biasa,” tutur Dedi. 

“Kepada pejabat baru saya berpesan dan berharap kinerja dapat ditingkatkan lagi, terutama yang menjadi konsentrasi program Kementan, Perluasan Areal Tanam (PAT) sebagai antisipasi darurat pangan nasional,” ujarnya. 

Pria yang akrab disapa Prof Dedi ini menambahkan, kegiatan ini merupakan program yang sangat strategis.

“Oleh karena itu, sesuai dengan arahan menteri pertanian Amran Sulaiman, seluruh insan pertanian, mulai dari eselon 1, eselon 2, sampai eselon 4 termasuk seluruh staff, wajib hukumnya untuk mensukseskan program tersebut, agar produksi meningkat sehingga kita terbebas dari krisis pangan nasional,” katanya.

Ia pun menyampaikan kepada pejabat yang baru untuk fokus di program ini.

“Support penuh, di saat yang sama juga tidak melupakan tugas reguler, sehingga kinerja organisasi Kementan dapat meningkat terus,” katanya.

Pada hari Senin (22/7/2024), di rapat pimpinan lingkup BPPSDMP, Pejabat yang baru di lantik diperkenalkan kepada pimpinan UK UPT yang lain, acara digelar offline dan online di Kantor Pusat Kementan.

Senin, 22 Juli 2024

Tingkatkan SDM Pertanian, Mentan Amran Sebut 4 Kunci Yang Perlu Dipegang Teguh

Jakarta, Sigapnews.com- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumberdaya manusia andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.

Peningkatan pemahaman SDM pertanian dilakukan Kementan di antaranya melalui Training of Trainers (TOT) bertajuk 'Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau', yang akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 30 Juli – 01 Agustus 2024 mendatang.

Pelatihan ini akan digelar secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan secara online serentak di UPT Pelatihan, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, kata Mentan Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.

“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” ujar Amran.

Sementara itu, plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi.

"Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan," ujar Dedi saat Konferensi Pers secara online dalam rangka TOT 'Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau', Jakarta, Senin (22/7/24).

Selain itu, kata Dedi, pertanian juga mendorong pertumbuhan agroindusti di hilir dan memacu ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan devisa negara.

"Dalam rangka menyediakan pangan masyarakat sebagai wujud ketahanan pangan dalam negeri, maka sektor pertanian diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di Indonesia," ujar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, secara nasional, pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan diharapkan meningkat hingga 5,7-6,0% per tahun, yang didorong oleh peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja dan peningkatan kualitas SDM.

Oleh karena itu, kata Dedi, Kementan mendorong peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi musim kemarau melalui TOT dengan tema 'Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau'.

"ToT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait peningkatan produksi padi di musim kemarau dalam rangka mendukung peningkatan areal tanam sebagai upaya peningkatan produksi padi nasional," kata Dedi.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 47.764 orang yang terdiri dari 185 Widyaiswara, 262 Dosen, 70 Guru, dan 47.247 penyuluh pertanian (PNS, PPPK, THL Pusat, THL Daerah) di seluruh Indonesia.

Para peserta akan diberikan pelatihan bagaimana meningkatkan produksi padi di musim kemarau, memilih benih padi unggul, mengelola lahan sawah, Gerakan Tani Pro Organik (GENTA ORGANIK), pengelolaan OPT padi, pompanisasi dan pengelolaan air di lahan sawah, dan tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan.

Kamis, 18 Juli 2024

Penyuluh Pertanian dari Berbagai Kabupaten Ikuti Pelatihan Fungsional Dasar di UPT Kementan


Gowa, Sulsel, Sigapnews.com, Jabatan fungsional penyuluh pertanian memerlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek pertanian.

Pelatihan fungsional dasar membantu mereka menguasai keterampilan dasar yang esensial untuk menjalankan tugas secara efektif.

Oleh karena itu, guna meningkatkan keterampilan dasar penyuluh pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar Pelatihan Fungsional Dasar Bagi Penyuluh Pertanian untuk tingkat Ahli dan Terampil.

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 15 Juli - 5 Agustus 2024, diikuti oleh Penyuluh Pertanian Ahli sebanyak 34 orang dan Penyuluh Pertanian Terampil sebanyak 23 orang, peserta berasal dari beberapa provinsi seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Peserta akan dibekali beberapa materi inti seperti dasar-dasar penyuluh pertanian, komunikasi dalam penyuluhan, pengemasan data dan informasi, identifikasi potensi wilayah dan Agroekosistem, pengembangan profesi penyuluh pertanian, dan beberapa materi lainnya.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan.

“Dulu kita pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan,” imbuh Amran.

Mempertegas pernyataan Mentan Amran, Plt. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan jika ingin pertanian maju maka majukan dahulu kualitas SDM khususnya Penyuluh Pertanian.

"Karena itu, dengan Penyuluh Pertanian yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan yang dibutuhkan petani.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggaraan dan Pelatihan, Fitriani dalam sambutannya menjelaskan tujuan pelatihan tersebut yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, memberikan wawasan komprehensif, serta menyamakan persepsi penyuluh pertanian.

“Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN RB) Nomor : 35 Tahun 2020  tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Jadi kita berharap bapak ibu peserta dapat memanfaatkan dan menggali pengetahuan pada pelatihan ini melalui materi yang dipaparkan oleh Widyaiswara,” harapnya.

Di akhir sambutan, Fitriani berpesan kepada peserta agar menjadi penyuluh pertanian inovatif, kreatif dalam melaksanakan tugas, bangun komunikasi efektif dengan petani, berikan pelayanan terbaik, jadi agen perubahan di bidang pertanian.

(Hend/*) 

Kamis, 04 Juli 2024

Agung Wirawan Ungkap Rahasia Sukses Hidroponik di Program BOC


Gowa, Sigapnews.com, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien, dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial.

Untuk itu, Amran menambahkan Kementan sangat berkomitmen mendukung pengembangan pengusaha-pengusaha muda sektor pertanian di seluruh Indonesia.

Untuk menciptakan pengusaha muda di sektor pertanian, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memfasilitasi para pengusaha muda untuk berbagi informasi terkait sukses bertani dan berwirausaha produk pertanian yang baik melalui program Bertani On Cloud (BOC).

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai UPT BPPSDMP mendapat amanah untuk menyelenggarakan BOC Volume 266 dengan tema “sukses berbisnis melalui kluster hidroponik” dengan narasumber Agung Wirawan sebagai Owner Gowa Hydrofarm, Kamis (4/7/2024).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, dalam arahannya dirinya menyampaikan bahwa perkembangan pertanian beriringan dengan perkembangan teknologi.

“Dulu orang-orang menanam di tanah, sekarang kita bisa memanfaatkan air sebagai media tanam,” ucapnya

Dedi menambahkan bahwa sekarang tanah semakin hari semakin sedikit dan apabila kita mengandalkan tanah maka kita mengalami kesulitan.

“Walaupun lahan kita sempit, kita masih bisa melakukan budidaya, menghasilkan oksigen, menghasilkan pangan. Bikin saja hidroponik,” ajaknya.

Sementara itu, Agung Wirawan menjelaskan motivasinya mendirikan usaha hidroponik karena ingin memotivasi pemuda untuk terjun ke dunia pertanian.

“Saya berani berkata, saya lebih memilih untuk menjadi petani dari pada bekerja di tempat lain,” ungkapnya.

Dalam merintis usaha hidroponik, Agung tentu saja melalui berbagai proses seperti upgrade bahan greenhouse dan tambah lubang produksi, menjalin mitra dengan toko, petani hingga menembus pasar supermarket.

Agung juga berbagi tips menjalankan usahanya yaitu fokus pada kepuasan pelanggan, selalu belajar, bangun relasi, memulai dengan bisnis kecil, disiplin, berani dan sabar.

(Red)


Kamis, 27 Juni 2024

Keterbukaan Informasi Publik: Fondasi Pemerintahan yang Akuntabel


Jakarta, Keterbukaan Informasi Publik adalah konsep dan praktik di mana informasi yang dimiliki oleh badan publik harus dapat diakses oleh masyarakat luas. 

Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa setiap warga negara berhak mengetahui apa yang dilakukan oleh pemerintah dan badan publik lainnya, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.

Olehnya itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, “Keterbukaan diperlukan sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dengan mengontrol atau melakukan pengawasan terhadap kebijakan tersebut. 

"Saat ini, keterbukaan informasi merupakan hal yang penting dan menjadi kebutuhan bagi setiap orang, sehingga baik pemerintah atau badan publik maupun swasta wajib menyediakan dan melayani pemberian informasi kepada publik khususnya yang terkait dengan kepentingan publik,” ujar Mentan Amran. 

Sejalan dengan penyampaian Mentan Amran, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan wajib hukumnya untuk insan BPPSDMP berjuang melakukan keterbukaan informasi publik dengan transparan.

“Apalagi keterbukaan informasi publik sepertinya sudah menjadi kebutuhan buat kita semua. Oleh karena itu, kita semua harus berkomitmen mendukung keterbukaan informasi publik di lingkungan BPPSDMP,” kata Dedi.

Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku mengikuti sosialisasi monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik tahun 2024 secara daring. 

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri.

Dalam sambutannya, Kabiro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri, menyatakan bahwa implementasi keterbukaan informasi publik (KIP) dilaksanakan untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2008. 

“Pemeringkatan KIP dilaksanakan dalam rangka monitoring dan evaluasi pengelolaan dan pelayanan informasi publik di PPID UK/UPT,” ungkapnya.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memantau kualitas KIP, memberikan umpan balik, dan memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan KIP.

Peserta yang mengikuti monitoring dan evaluasi KIP tahun 2024 terdiri dari 8 PPID Pelaksana eselon I, 38 PPID Pelaksana eselon II, dan 74 PPID pelaksana UK/UPT. Kick-off kegiatan dimulai pada tanggal 26 Juni 2024 dan penilaian akan dilakukan melalui dua tahap: tahap I berupa penilaian berdasarkan hasil pengisian Self-Assessment Questionnaire dan Website, serta tahap II berupa penilaian berdasarkan validasi standar layanan informasi publik dan wawancara.

Kepala BBPP Batangkaluku, Muhammad Sidiq, yang turut mengikuti sosialisasi tersebut, menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas organisasi.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat bagi masyarakat, baik melalui media digital maupun layanan langsung di kantor kami,” ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pelaksanaan KIP di BBPP Batangkaluku, Muhammad Sidiq menambahkan bahwa seluruh jajaran telah menandatangani komitmen bersama pelaksanaan KIP. 

"Komitmen ini mencakup penyediaan anggaran, sarana dan prasarana pendukung, serta pelayanan publik yang cepat, mudah, dan transparan sesuai amanat UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.


(Red) 

Selasa, 25 Juni 2024

Kolaborasi Kementerian Pertanian dan BKPSDM Luwu Timur dalam Pelatihan Smart Farming


Gowa, Sigapnews.com, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di berbagai kesempatan mengatakan transformasi pertanian dari tradisional ke modern menjadi salah satu solusi cepat untuk meningkatkan produksi pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan cuaca.

Olehnya itu, Kementerian Pertanian memanfaatkan peluang perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan tersebut melalui program Smart Farming.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, “Smart farming merupakan metode pertanian modern yang dilakukan dengan cerdas. Hal ini dapat mendongkrak produktifitas, memperbaiki kualitas dan untuk menekan ongkos produksi," ungkapnya.

Konsep smart farming dalam pembangunan pertanian harus diikuti dengan peningkatan agenda intelektual seluruh stakeholder utamanya Petani dan Penyuluh sebagai garda terdepan pertanian. Untuk memastikan program ini berhasil, Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten/Kota.

Melalui UPT Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kerja sama dengan BKPSDM Kabupaten Luwu Timur gelar Pelatihan Smart Farming Bagi Penyuluh Pertanian.

Kegiatan pembukaan pelatihan berlangsung di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku, Selasa (24/6/2024), dalam sambutannya, Kepala BBPP Batangkaluku Muhammad Sidiq memperkenalkan BBPP Batangkaluku sebagai salah satu UPT di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian sebagai lembaga pelatihan untuk menghasilkan SDM Pertanian yang kreatif dan profesional dengan Wilayah Kerja seluruh provinsi di Sulawesi.

“Selamat datang Wakil Bupati Luwu Timur dan teman-teman Penyuluh, kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini, semoga ke depannya kita akan terus bekerjasama,” ungkapnya.

Wakil Bupati Luwu Timur, Mochammad Akbar Andi Leluasa dalam sambutannya mengatakan, metode smart farming ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat Luwu Timur dikarenakan mayoritas masyarakat Luwu Timur bekerja di sektor pertanian, inilah alasan Pemerintah Daerah mengalokasikan banyak anggaran untuk sektor pertanian.

“Melalui kerjasama ini diharapkan penyuluh dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh sehingga kegiatan ini dapat tercapai dengan optimal sesuai dengan harapan Pemerintah dan memberikan kontribusi besar untuk pembangunan Kabupaten Luwu Timur,” harap Wabup Lutim saat membuka pelatihan.

Pelatihan yang berlangsung selama 7 (tujuh) hari tersebut diikuti sebanyak 40 orang peserta dan akan dibekali materi terkait pengenalan dan pengembangan pertanian berbasis smart farming, teknik irigasi buatan, pengenalan alat smartphone untuk aplikasi smart farming, pengenalan sensor dan mikrokontroler, bahasa pemrograman, instalasi smart farming, analisa usaha tani smart farming, dan kunjungan Praktek Kerja Lapangan.

Rabu, 12 Juni 2024

Mentan Amran Minta Mahasiswa Ciptakan Inovasi dan Lapangan Kerja dalam Sektor Pertanian


Serpong, Sigapnews.com- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak mahasiswa Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) untuk menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern. Dalam kuliah umum yang diadakan di Kampus PEPI pada Rabu, 12 Juni 2034, Mentan menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa, dengan kemampuan menciptakan teknologi baru yang dapat menjadi acuan bagi pertanian global.

"Hilangkan pikiran mencari kerja, tetapi usahakan agar kita yang membuka lapangan kerja. Latih kemampuan dari sekarang, kita sebagai mahasiswa Indonesia bisa membuat sparepart Alsintan sendiri," ujar Mentan. 

Ia mendorong mahasiswa untuk menghasilkan inovasi yang tidak hanya mendukung swasembada pangan nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.

Mentan menegaskan bahwa mahasiswa, terutama yang berkecimpung di sektor pertanian, harus bekerja keras mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. 

Hal ini bisa dicapai melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, termasuk dari negara-negara maju seperti Jepang.

"Kita bisa membangun kerjasama dengan Jepang dan negara-negara lain, baik swasta maupun lembaga pemerintah, untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia. Ke depan, kita bisa memproduksi apa saja yang dibutuhkan petani," katanya.

Dalam kuliah umum tersebut, Mentan juga mengajak para pengajar di PEPI untuk memberikan tugas-tugas yang menantang bagi mahasiswa, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan pertanian masa depan dan sejajar dengan negara-negara maju. Menurutnya, semangat juang dan ketekunan adalah kunci keberhasilan.

"Tolong kasih PR yang paling susah. Jangan beri kesempatan mereka main-main. Bung Karno dulu dengan sedikit orang bisa gegerkan republik ini dan dunia karena spirit luar biasa. Semangat kita harus seperti itu, tidak pernah mengeluh dan pantang menyerah," tegas Mentan.

Mentan berharap mahasiswa PEPI mampu menguasai seluruh aspek pertanian, mulai dari produksi hingga hilirisasi. Ia mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam program upaya khusus (Upsus) atau perluasan areal tanam di Merauke dan memaksimalkan program merdeka belajar.

"Dengan begitu, mahasiswa PEPI ke depannya mampu menguasai berbagai bidang di sektor pertanian," jelasnya.

Dalam acara tersebut, Mentan juga mengapresiasi upaya PEPI dalam mendorong inovasi di sektor pertanian. Ia berharap lebih banyak mahasiswa terlibat dalam penelitian dan pengembangan alat mesin pertanian, sehingga Indonesia bisa menjadi contoh bagi pertanian dunia.

(Red) 

Senin, 27 Mei 2024

Bantuan Pertanian Rp. 413,7 Miliar Diberikan Mentan Amran di Sulsel


Makassar, Sigapnews.com, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan, menyerahkan bantuan senilai Rp. 413,7 miliar kepada sejumlah petani, bantuan diserahkan secara simbolis di Kantor Gubernur, Senin (27/5/2024).

Bantuan tersebut merupakan bantuan reguler tahun 2024 senilai Rp. 365,3 miliar dan bantuan bencana alam senilai Rp. 48,4 miliar, bantuan ini bertujuan untuk mengakselerasi peningkatan produksi pertanian di Sulawesi Selatan

Dalam sambutannya, Mentan Amran menyampaikan bahwa pihaknya telah melapor ke Presiden dan menyampaikan kalau petani membutuhkan uluran tangan Pemerintah yaitu sarana produksi, pupuk, regulasi dan seterusnya.

"Saya katakan produksi turun karena dua hal. Sarana produksi tidak dipenuhi, Kemudian harga tidak menentu. Selanjutnya (anggaran pupuk) yang disetujui yaitu Rp. 28 triliun ditambah Rp. 5 triliun, total Rp. 33 triliun," terangnya.

Mentan Amran masih dalam sambutannya juga meminta kepada seluruh Bupati untuk tidak bermain-main terhadap El-Nino yang melanda Indonesia.

"Para Bupati minta tolong jangan main di sektor ini. Krisis ekonomi, pertanian kita tumbuh. Krisis kesehatan, kita pakai masker, tapi kalau krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik, konflik sosial dan itu tidak ada damai di antara kita. Oleh karena itu, petani adalah pahlawan pangan Indonesia. Harus kita jaga, harus kita kawal. Harus kita perjuangkan aspirasi mereka," ungkapnya.

Mentan berharap semua saling bersinergi dan melalui bantuan tersebut dapat meringankan beban korban sehingga mereka dapat bangkit kembali dan memperkuat perekonomian Sulsel yang sempat terganggu akibat bencana.

“Bencana di Sulsel ini harus kita hadapi bersama, karena satu petani yang terkena bencana adalah musibah kita bersama. Maka yang terdampak ini akan kita beri bibit, benih, traktor, dan pupuk gratis,” jelasnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengajak para Bupati dan Walikota untuk memanfaatkan secara optimal bantuan dari Pemerintah melalui Kementerian Pertanian

"Sampaikan bantuan ini ke masyarakat, kemudian dimonitor pemanfaatannya, dimonitor pemanfaatannya sehingga apa yang sudah menjadi program nasional tercapai di Sulawesi Selatan," terangnya saat memberikan sambutan.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen Tandyo Budi saat memberikan sambutan yang meminta kepada seluruh pihak untuk mengoptimalkan program Kementerian Pertanian menuju Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

"Mari kita optimalkan semuanya sehingga program unggulan dari pemerintah kita bisa mendukung, khususnya program program yang sifatnya sangat strategis apalagi berkaitan dengan ketahanan pangan. Ini sangat luar biasa yang nilainya sangat strategis," tegasnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengajak semua pihak untuk menjaga lahan pertanian. 

“Kita butuh pangan, masyarakat butuh pangan. Oleh karena itu, kita harus sama-sama memastikan lahan-lahan pertanian yang sudah ada tidak berkurang, tidak beralih fungsi,” katanya. 

Dedi juga berpesan agar dalam kondisi apapun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah.

Dalam kegiatan penyerahan bantuan tersebut, juga diterangkan alokasi bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) prapanen 2024 di Sulawesi Selatan berupa pompa untuk mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan total 3.149 unit yang diserahkan kepada Dinas, Kodim, Poktan/Gapoktan.

Merespon arahan Menteri Pertanian terkait program PAT, UPT Kementan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai salah satu Koordinator Wilayah pada 6 (enam) kabupaten melakukan pendataan CPCL PAT Pompa dan Padi Gogo.

Adapun hasil pendataan PAT Pompa yaitu Kabupaten Gowa 1.136,5 hektare, Takalar 3.985,2 hektare, Wajo 8.731,2 hektare, Luwu 1.625,6 hektare, Palopo 969,9 hektare, Bone Bolango 91 hektare.

Sedangkan untuk potensi PAT padi gogo yaitu Kabupaten Gowa 200 hektare, Takalar 200 hektare, Wajo 310 hektare, Luwu 670 hektare, dan Bone Bolango 107 hektare.

BBPP Batangkaluku turut mengusulkan Alsintan yang dapat mendukung PAT di 6 kabupaten tersebut diantaranya berupa pompa sebanyak 994 unit, traktor roda 2 sebnyak 653 unit, dan traktor roda 4 sebanyak 6 unit.

(Red) 

Senin, 20 Mei 2024

Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian Melalui Sertifikasi di UPT Kementan Sulsel


Gowa, Sigapnews.com, Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Dalam rangka menunjang tugas dan fungsinya, Penyuluh pertanian perlu dilengkapi serangkaian peningkatan kompetensi dan sertifikasi.

Sebanyak 67 peserta mengikuti Bimbingan Teknis Sertifikasi Profesi Bagi Penyuluh Pertanian Swadaya di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Pelatihan diberikan kepada Penyuluh Pertanian Level Supervisor dan Fasilitator yang berlangsung selama 3 hari (20 - 22 Mei 2024).

Di berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman selalu menegaskan agar penyuluh pertanian harus menjadi SDM Pertanian yang profesional dan berkualitas.

“Dengan adanya penyuluh pertanian yang profesional dan berkualitas, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani serta kesejahteraan petani dan juga kesejahteraan penyuluh,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian merupakan wujud komitmen Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kualitas penyuluh pertanian.

“Sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme penyuluh pertanian,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili Kepala Bagian Umum, Rosdiana mengatakan, berdasarkan Permenpan-RB bahwa guna meningkatkan kompetensi dan profesional, Penyuluh pertanian wajib mengikuti pelatihan yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.

"Kemudian untuk sertifikasi profesi merupakan proses pemberian serfitikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif," terangnya.

Rosdiana menambahkan bahwa sertifikat yang diberikan bukan diterbitkan oleh BBPP Batangkaluku, melainkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Semua profesi membutuhkan sertifikasi untuk menguji keprofesionalitasan yang bersangkutan di bidangnya.

"Sertifikasi kompetensi ini merupakan salah satu persyaratan yang akan mendongkrak nilai peserta apabila mengikuti pendaftaran ASN untuk jabatan Penyuluh pertanian. Peluang berikutnya untuk menjadi ASN diharuskan untuk membekali diri dengan berbagai kegiatan-kegiatan misalnya Bimtek dan Pelatihan," jelasnya.

Di akhir sambutannya, Rosdiana berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan serius dan disiplin serta mengikuti sampai selesai.

(Red) 

Selasa, 14 Mei 2024

Wakil Bupati Soppeng Pimpin Perbaikan Irigasi Latenreng Yang Jebol


Soppeng, Sigapnews.com, Bendungan irigasi Latenreng yang terletak di Desa Bulue kecamatan Marioriawa kabupaten Soppeng yang mengairi sawah hingga ke wilayah Desa Laringgi dan Kelurahan Manorang Salo yang baru-baru ini runtuh atau ambruk yang disebabkan derasnya air akibat hujan terus terjadi pada jum'at (3/5) sehingga membuat masyarakat petani sekitarnya resah.

Nampaknya keresahan itu diketahui oleh Wakil Bupati Soppeng H Lutfi Halide, MP. 

Keresahan petani ditengah butuhnya air dalam mengairi sawahnya, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Padaidi menggelar rapat yang dilangsungkan di rumah ketua H. Bakri dengan menyepakati untuk melakukan gotong royong dalam memperbaikinya. Minggu (12/5/2024). 

Meski Irigasi Latenreng ini adalah kewenangan dinas PU Pengairan Provinsi Sulawesi Selatan tidak menyurutkan langkah masyarakat untuk melakukan perbaikan yang didukung oleh Wakil Bupati Soppeng Ir H. Lutfi Halide, MP. 

Namun sebelum itu, GP3A Padaidi telah berkonsultasi dengan pihak PU Pengairan provinsi sulawesi selatan dan didapatkan informasi bahwasanya rencana perbaikan tersebut bisa dibiayai pada bulan November 2024 mendatang. 

Meski demikian, GP3A Padaidi dengan support dari Wakil Bupati Soppeng H Lutfi Halide tetap melakukan perbaikan bendungan dan Irigasi yang mengairi sawah 1.400 ha di Desa Laringgi dan 300 ha di wilayah Kelurahan Manorang Salo. Selasa (14/5/2024). 

Dengan semangat para petani dan masyarakat, sekitar 300 orang melakukan perbaikan bendungan dan irigasi yang bobol, yang diawali dengan gotong royong mengangkat material ke lokasi bendungan yang berjarak sepanjang 1 km. 

Kehadiran Wakil Bupati Soppeng H Lutfi Halide yang akrab di sebut Sahabat Petani ini disambut baik oleh masyarakat dan GP3A Padaidi. 

Ketua GP3A H. Bakri menyampaikan terimakasih kepada Wakil Bupati Soppeng H Lutfi Halide yang hadir memberikan support dan semangat kepada kami, ujarnya. 

"Yang tidak kalah pentingnya kata H. Bakri adalah bantuan material, Semen, Batu dan Pasir dari pak Wakil Bupati Soppeng H. Lutfi Halide sehingga perbaikan bendungan dan irigasi Latenreng ini yang mendesak untuk dilakukan dapat berjalan dengan baik dan riang gembira, ucapnya. 

Dengan hadirnya Bapak Wakil Bupati Soppeng dalam kegiatan ini menjadi semangat dan harapan besar bagi masyarakat tani khususnya di wilayah kecamatan Marioriawa. 

(Hendra/JOIN)

Senin, 06 Mei 2024

Pemanfaatan Potensi Jahe dalam Pelatihan Agribisnis Pertanian

Gowa, Sigapnews.com, Setelah membekali pelatihan bagi penyuluh pertanian selama 7 (tujuh) hari, UPT Kementan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menutup kegiatan Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe Bagi Penyuluh Pertanian, Senin (06/05/2024).

Secara terpisah, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, sasaran umum BPPSDMP adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

“Yang tak kalah penting adalah SDM pertanian menjadi pengungkit produktivitas dan pengungkit produksi melalui inovasi teknologi. 

"Dan bagaimana agar inovasi teknologi itu betul-betul diimplementasikan oleh seluruh insan pertanian, praktisi, pengusaha pertanian itu yang paling penting,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, Hari Ismanto saat menutup pelatihan mengungkapkan bahwa peserta telah banyak memperoleh ilmu terkait tanaman jahe, mulai dari budidaya, penanganan, pascapanen, pengolahan hasil, pemasaran, sampai analisa usaha tani.

"Penyuluh Pertanian dapat menerima dan menyerap seluruh materi, mulai dari hulu hingga hilir, tidak hanya budidaya melainkan sampai ke pemasarannya," ungkapnya.

Hari Ismanto menerangkan bahwa pada saat ini telah banyak minuman yang memberikan efek buruk bagi kesehatan, sedangkan Indonesia mempunyai rempah-rempah yang begitu banyak termasuk jahe yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.

"Jahe dan jamu merupakan identitas bangsa yang harus dilestarikan, harapannya jelas, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan, diaplikasikan, dan disebarluaskan terutama kepada petani," harapnya.

Sementara itu, menurut salah satu peserta pelatihan, Syarif Ahayu menyebut bahwa sebelum mengikuti pelatihan, banyak yang memandang sebelah mata tanaman jahe, namun setelah mengikuti pelatihan, nyatanya tanaman jahe dapat menjadi sumber ekonomi.

"Visi misi kami yaitu bagaimana mengangkat tanaman jahe di daerah masing-masing agar bahan baku jahe dapat tersedia," ungkapnya.

Syarif Ahayu dalam kesan dan pesannya juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada BBPP Batangkaluku yang telah memfasilitasi para penyuluh berupa pelatihan agribisnis tanaman jahe.

Kegiatan yang dibuka pada tanggal 30/04/2024 tersebut telah diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari 2 angkatan dengan masing-masing 30 orang setiap angkatannya, adapun peserta berasal dari seluruh provinsi di Sulawesi.

(Hendra) 

Jumat, 03 Mei 2024

Strategi Perluasan Areal Tanam, Kunci Antisipasi Krisis Pangan Nasional

Gowa, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Training of Trainers (ToT) dengan tajuk Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional dalam rangka meningkatkan pemahaman bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Babinsa untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan melalui Perluasan Areal Tanam (PAT).


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menyampaikan, sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun yang akan datang adalah pertanian dan SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.

"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," ujarnya.

“SDM Pertanian mulai dari penyuluh hingga para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan,” sambungnya.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dengan tegas mengatakan bahwa terkait pangan, kondisi global sedang tidak biasa-biasa saja, “sejak Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, Indonesia mengalami fenomena alam yang disebut El-Nino, kemarau berkepanjangan,’ ungkapnya saat membuka kegiatan tersebut.

Dedi menambahkan bahwa dengan kondisi global saat ini, mengharuskan Indonesia melakukan swasembada dan tidak boleh bergantung kepada negara lain melalui Perluasan Areal Tanam melalui Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi di Lahan Sawah Tadah Hujan, serta Tanam Sisip di Lahan Perkebunan.

Dalam paparannya, Dedi menyebut isu global yang mempengaruhi pembangunan pertanian diantaranya perang rusia dan ukraina, perlambatan signifikan pada negara ekonomi utama, covid-19, tekanan inflasi dan kerentanan system keuangan di negara berkembang, perubahan iklim dan iklim ekstrim.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu 2 – 4 Mei 2024 dan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian termasuk BBPP Batangkaluku, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor KORAMIL di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini akan diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL Pusat, 8.775 penyuluh pertanian THL Daerah, serta 72.875 Babinsa.

(Red)

Kamis, 02 Mei 2024

Dari Kabupaten Gowa melalui PAT, untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional


Gowa, Sigapnews.com, Penguatan perluasan areal tanam (PAT) padi merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional dengan target sebanyak dua hektar lahan sawah kering pada tahun 2024 ini. Hal ini untuk memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat rapat koordinasi dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Pertanian dengan TNI AD di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat 08 Maret 2024.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa sektor pertanian merupakan sektor paling penting saat ini dan masa depan. Krisis pangan terus jadi tantangan bahkan ancaman, karena adanya perubahan iklim dan ketidakpastian kondisi sosial, ekonomi dan politik.

“Salah satunya goncangan ekonomi yang disebabkan konflik Rusia-Ukraina berdampak pada produktivitas pertanian Indonesia utamanya dari ketersediaan pupuk. Namun dampak lebih besar yang kita rasakan saat ini adalah adanya fenomena alam el nino,” ucapnya.

Dedi menambahkan strategi khusus yang dilakukan adalah penyesuaian pola dan waktu tanam, pengelolaan air dan pemanfaatan sumber daya air alternatif, penyelamatan dan perlindungan serta pemberdayaan petani. BPPSDMP menyadari bahwa keberhasilan upaya mengatasi dampak el nino dan perubahan iklim lainnya memerlukan peran serta petani dan pemerintah daerah.

Dalam rangka mendukung program PAT, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Kabupaten Gowa melaksanakan Kegiatan Penanaman Perdana Lahan IP0 Program Perluasan Areal Tanam (PAT), di Desa Belabori Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, Kamis (2/5/2024).

Melalui kegiatan tersebut diharapkan banyak lahan kering yang memiliki sumber air dapat dimanfaatkan melalui pompanisasi sehingga terjadi peningkatan produksi padi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule dalam sambutannya.

"Pengaruh El Nino tahun lalu dampaknya bukan hanya pada tahun itu, tetapi juga berdampak beberapa tahun setelahnya terutama di sektor pertanaman," ungkapnya.

Muhammad Taufiq menambahkan bahwa terjadi penurunan produksi akibat el nino yang berdampak terhadap waktu tanam yang mundur, dan waktu panen juga ikut mundur.

"Potensi produksi tahun ini dibanding tahun lalu akan cenderung lebih rendah, oleh karena itu pihaknya (Kementerian Pertanian) mengejar target peningkatan produksi melalui program PAT," terangnya.

Ia menjelaskan untuk mengantisipasi kekurangan produksi tersebut maka diperlukan tambah tanam di luar penanaman reguler, maka dibuat 3 program sekarang untuk perluasan areal tanam seluruh Indonesia dengan total 2 juta hektare.

"Adapun programnya yaitu yang pertama Optimasi Lahan Rawa dengan target 400 ribu hektare secara nasional, sedangkan di Sulsel terdapat 4 kabupaten yaitu Pinrang, Sidrap, Wajo, Bone totalnya 13 ribu hektare, sedangkan yang kedua yaitu Pompanisasi dengan target 1 juta hektare secara nasional, untuk di Sulsel semua Kabupaten mendapat target 93 ribu hektare dan yang ketiga Padi Gogo dengan 600 ribu hektare secara nasional dan target di kabupaten gowa 200 hektare," rincinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Muhammad Fajaruddin mengatakan bahwa PAT di Kabupaten Gowa telah mencapai kurang lebih 1000 hektare dan akan dikembangkan sesuai target yang diberikan.

"Setelah mengunjungi beberapa Kecamatan, kita temui memang masih ada beberapa luasan tanam yang perlu kita tingkatkan produktivitasnya," ungkapnya.

Ia meyakini melalui program PAT, apa yg dilakukan Kementan telah bermanfaat bagi kabupaten Gowa dan melalui dukungan dan bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat melalui Kementan sekiranya dapat meningkatkan produktivitas.

"Gowa merupakan Kabupaten yang menjadi penopang pangan di bagian selatan dan produktivitas terus mengalami peningkatan. Penopang pertama produksi padi, produktivitas mengalami peningkatan setiap tahun. Tahun 2022 kurang lebih 415 ribu ton, tahun 2023 menjadi 419 ribu ton," terangnya.

Selain padi, terdapat juga tanaman jagung, dengan produksi pada tahun 2022 yaitu 350 ribu ton naik menjadi 370 ribu ton di tahun 2023. 2 (dua) komoditas tersebut menjadi pendukung ketahanan pangan yang ada di Gowa.

"Sektor pertanian memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi sebesar 29,35% yang terbesar. Khusus tanaman pangan dan hortikultura kita mendapatkan sumbangsih sebesar 21,21%, hal ini yang membuat Gowa berhasil menjadi juara 1 penilaian pembangunan daerah di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan," ungkapnya saat memberikan sambutan.

Dalam kegiatan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum dan jajaran BBPP Batangkaluku serta tamu undangan lainnya melakukan tanam padi bersama sebagai wujud dukungan program PAT.

(Red/HJ)

Selasa, 30 April 2024

Meningkatkan Kompetensi Penyuluh Pertanian, Kementan Gelar Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe


Gowa, Sigapnews.com, Dalam rangka mendukung program Jamu Sebagai Identitas Bangsa, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, melaksanakan Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe bagi Penyuluh Pertanian, Selasa (30/04/2024).

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, sikap Penyuluh Pertanian dalam beragribisnis jahe dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala  BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyampaikan kunci keberhasilan pembangunan pertanian tidak lain adalah peningkatan produktivitas. 

“Tujuannya adalah menyediakan pangan bagi 280 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani serta menggenjot ekspor,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Muhammad Sidiq dalam sambutannya mengatakan bahwa program Jamu sebagai Identitas Bangsa merupakan program yang telah disepakati oleh Bappenas dan DPR.

"Program tersebut bertujuan untuk mengangkat dan mempromosikan jamu sebagai integral dan warisan budaya indonesia yang unik dan berharga. Jamu yang merupakan sistem pengobatan tradisional berbasis herbal yang telah digunakan selama berabad-abad tersebut tidak hanya merepresentasikan kearifan lokal, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang siginifikan," ungkapnya.

Muhammad Sidiq menambahkan bahwa pelatihan agribisnis jahe tidak hanya dirancang sebagai forum pembelajaran tetapi juga sebagai perform untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis tentang budidaya dan pemasaran jahe.

"Sama seperti komoditas lainnnya, tanaman jahe juga menghadapi sejumlah tantangan teknis, mulai dari persiapan lahan, hingga pasca panen yang perlu kita atasi bersama, sehingga diperlukan pengenalan dan pengalaman melalui pelatihan bagaimana beragribisnis tanaman jahe yang baik agar tercapai hasil optimal secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas," terangnya.

Kegiatan pelatihan berlangsung selama 7 (tujuh) hari, diikuti oleh peserta yang berasal dari seluruh provinsi se-Sulawesi, dan dibagi menjadi 2 (dua) angkatan untuk masing-masing angkatan terdiri dari 30 (tiga puluh) orang peserta. Adapun metode pelatihan yang digunakan berupa ceramah, diskusi, praktek, simulasi, demonstrasi dan metode lainnya.

(Red) 

Kamis, 25 April 2024

Sertifikasi Kompetensi, Kunci Profesionalisme Penyuluh Pertanian

Gowa, Sigapnews.com, Pada berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman berulang kali menyatakan bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan dan meminta agar penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman apabila ingin berhasil. 

Dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi penyuluh pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa Kementerian Pertanian, khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi bagi penyuluh pertanian. 

"Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional, dan standar khusus,” imbuh Dedi. 

Menindaklanjuti pernyataan Kepala BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi Bagi Penyuluh Pertanian Level Supervisor kerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong di UPT Diklat Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah, Palu.

Kepala BBPP Batangkaluku melalui Ketua Tim Kerja Program dan Kerjasama, Yuli Nurnaningsih mengatakan bahwa peningkatan kompetensi penyuluh pertanian melalui sertifikasi adalah langkah penting dalam memastikan penyuluh memiliki keterampilan dan pengetahuan terkini untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada petani.

"Sertifikasi memungkinkan penyuluh untuk memperoleh pengakuan resmi atas kemampuan mereka, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mendampingi petani," ungkapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 (delapan) hari yakni mulai Senin tanggal 22 april 2024 hingga 29 April 2024 dengan rangkaian kegiatan pelaksanaan Bimbingan Teknis 5 (lima) hari dan Sertifikasi Kompetensi 3 (tiga) hari yang diikuti oleh sebanyak 36 (tiga puluh enam) peserta yang berasal dari Kabupaten Buol dan Parigi Moutong.

(Red/*) 

Jumat, 19 April 2024

Pelajar SMP Makassar Jelajahi Dunia Pertanian dalam Outing Class di UPT Kementan


Gowa, Sigapnews.com, Sebanyak 112 Murid Sekolah Menengah Pertama Zion Makassar yang duduk di kelas VIII beserta 9 Guru Pendamping melakukan outing class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Jum'at (19/4/2024). 

Setibanya di BBPP Batangkaluku, rombongan disambut oleh sejumlah pegawai yang akan memandu seluruh peserta Outing Class. Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Budi Putra melakukan pembagian kelompok menjadi 5 bagian. 

"Kelompok 1 pengenalan tanaman hidroponik dan penanaman kangkung, Kelompok 2 penanaman padi, Kelompok 3 pengenalan tanaman hortikulturaKelompok 4 pengenalan pestisida nabati, kelompok 5 pengolahan hasil," terangnya. 

Budi Putra berharap dengan adanya outing class tersebut, generasi muda dapat lebih mengenal dunia pertanian dan menghargai hasil-hasil pertanian. 

Hal tersebut sesuai dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, yang mendorong upaya regenerasi petani sebagai bagian dari penciptaan generasi penerus pembangunan pertanian. 

"Kami terud mendukung upaya pemerintah dalam mencetak generasi petani yang berpotensi menjadi pengusaha muda di sektor pertanian," kata Dedi. 

Sementara itu, Yustinus Guru Pendamping SMP Zion Makassar menerangkan maksud kunjungan muridnya yaitu untuk mengenal pertanian yang merupakan mayoritas anak-anak yang lahir di kota dan belum mengenal pertanian. 

"BBPP Batangkaluku memberikan kami kesempatan dan kami merasa senang. Kiranya tingkatan selanjutnya boleh diberikan kesempatan lagi untuk belajar," ungkapnya.

Kamis, 18 April 2024

Mengoptimalkan Potensi Pertanian Melalui Pelatihan

Gowa, Sigapnews.com, Peningkatan pertanian salah satunya dapat dilakukan dengan SDM yang berkualitas. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian berupaya untuk mencetak SDM pertanian yang handal, berdaya saing, dan kompeten.

Seperti pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi meminta kepada seluruh UPT untuk dapat berperan aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian, salah satunya melalui pelaksanaan pelatihan.

“Faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian adalah SDM. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian maju, majukan dahulu SDM-nya,” tuturnya. 

Salah satu UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian yang membidangi pelatihan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. 

Dalam rangka melaksanakan tugas fungsinya, BBPP Batangkaluku menggelar rapat Persiapan Pelatihan Agribisnis Tanaman Jahe dan dilanjutkan rapat persiapan pelatihan lain dan penyusunan ulang jadwal palang 2024, Kamis (18/4/2024).

Rapat dibuka oleh Ketua Kelompok Substansi, Fitriani. "Pelatihan yang diberikan harus bermanfaat di lapangan nantinya karena peserta yang telah mengikuti pelatihan, pengetahuan, kompetensi, dan keterampilannya akan meningkat," ujarnya.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh seluruh bidang karena turut membahas terkait sarana dan prasarana, pertanggungjawaban teknis dan administrasi, evaluasi, dan rencana ke depan terkait pelatihan yang akan dilaksanakan. 

(Red/Hendra) 

Selasa, 16 April 2024

Wujudkan Visi Pembangunan Pertanian, Kementan Lantik Pejabat-Pejabat Baru


Gowa, Sigapnews.com, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan pengukuhan terhadap Ketua Kelompok Substansi dan Ketua Tim Kerja, serta pelantikan terhadap Pejabat Fungsional lingkup sekretariat dan UPT BPPSDMP secara hybrid, Selasa (16/4/2024).


Dalam kegiatan tersebut sejumlah pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku mengikuti prosesi pengukuhan dan pelantikan, diantaranya Budi Darma Putra, SE., MM dikukuhkan sebagai Ketua Kelompok Program dan Evaluasi, Hari Ismanto, S.TP., M.Si dikukuhkan sebagai Ketua Tim Kerja Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur.


Sedangkan pegawai yang mengikuti pelantikan jabatan fungsional yaitu Abdul Rahman, S.A.P sebagai Analis Pengelola Keuangan APBN Pertama, Erma Dewi, S.T.  M.Si sebagai Widyaiswara Pertama, Heppy Love Rida Sinaga, S.Si., M.T.P sebagai Widyaiswara Pertama, Sabaruddin, S.Pt sebagai Analis Pengelola Keuangan APBN Pertama.


Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh pegawai yang dikukuhkan dan dilantik agar fokus meningkatkan SDM pertanian.


"Kalian mau jadi Dosen, Widyaiswara, Penyuluh, termasuk para pendukung (jabatan lain) semua. Tujuan utama kita adalah tingkatkan kapasitas para SDM pertanian kita, sehingga kita semua mampu mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional," ujarnya saat melakukan pengukuhan dan pelantikan.


Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meminta semua turun ke lapangan, "kita semua dikerahkan, baik itu eselon I, II, III, dan IV untuk turun ke lapangan, yang harus kita tingkatkan adalah Luas Tambah Tanam (LTT) terutama di luar luas baku sawah seperti optimasi lahan, pompanisasi, intercropping padi gogo, terutama perkebunan kelapa sawit dan kelapa."


Dedi menyebut bahwa target yang harus dicapai yaitu 2 juta hektare diantaranya dari optimasi lahan yaitu 500 ribu hektare, dari pompanisasi 1 juta hektare, intercropping padi gogo sebanyak 500 ribu hektare.


"Wajib hukumnya kita kejar sampai titik darah terakhir," tegasnya.


Secara terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman targetkan optimasi lahan rawa meningkatkan indeks pertanaman (IP) minimal 2 kalo dalam setahun. 


Tidak hanya itu, produktivitaspun akan terus digenjot melalui perbaikan infrastruktur air dan penataan lahan hingga sarana dan prasarana yang digunakan dalam menggarap lahan.


“Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,”tambah Mentan Amran.


(Red) 

Sabtu, 23 Maret 2024

UPT Kementan di Sulsel Libatkan Masyarakat Penyuluh dan Petani Bahas Tindak Lanjut Program Pertanian Tingkatkan Produksi

Wajo, Sigapnews.com, Untuk mewujudkan upaya yang merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Muhammad Taufiq Rotule, M.Si beserta tim dari BBPP Batangkaluku yang diwakilkan oleh Ketua Tim Kelompok Program dan Evaluasi Sugeng Mulyono, S.TP., MP  beserta Tim, turun langsung melakukan kunjungan sekaligus untuk rapat berkoordinasi dengan pihak terkait pada 22 Maret 2024 di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo.

Mentan Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal. Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) masih satu (IP 100), namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya lahan - lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun.

Karena itu, Amran berharap dengan program ini dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun. Hasil identifikasi ada sekitar 300.000 haktar (ha) lahan yang IP 100. Lahan  ini yang diangkat menjadi IP 200 atau IP 300.

"Kalau kita angkat IP nya dua kali saja dan produktivitasnya dari 4 menjadi 5 ton, berarti akan tambahan produksi ini bisa jadi potensi luar biasa. Kami akan siapkan pompa. Inilah solusi cepat untuk menangani pangan,” kata Amran..

Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) masih satu (IP 100), namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun, yang artinya lahan - lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun.

Karena itu, Amran berharap dengan program ini dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun. 

Hasil identifikasi ada sekitar 300.000 haktar (ha) lahan yang IP 100, dan lahan  ini yang diangkat menjadi IP 200 atau IP 300.

"Kalau kita angkat IP nya dua kali saja dan produktivitasnya dari 4 menjadi 5 ton, berarti akan ada tambahan 1 juta ton gabah dari Jawa Tengah, ini bisa jadi potensi luar biasa, sehingga Kami akan siapkan pompa, dan inilah solusi cepat untuk menangani pangan,” kata Amran.. 

Amran menilai, pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan dan Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam. 

Kepala BPPSDMP Dedy Nursyamsi menyampaikan, Pertanian menekankan beberapa poin penting, termasuk luas tambah tanam pada lahan baku sawah eksisting, gerakan pompanisasi, optimalisasi lahan, dan tumpang sari lahan perkebunan.

Dengan dukungan sarana dan prasarana pertanian yang dikerahkan, diharapkan potensi tersebut dapat dioptimalkan. 

Kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa menjadi sorotan utama, dengan target peningkatan Indeks Produksi (IP) dari IP0 menjadi IP100, dan dari IP100 menjadi IP200. 

"Kami percaya bahwa dengan adanya kerjasama antar instansi dan pemanfaatan potensi Lahan, kita dapat mencapai kedaulatan pangan yang diinginkan," ujar Dedy Nursyamsi. 

Sementara itu, Dalam Rapat Koordinasi di Kabupaten Wajo ini Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Muhammad Taufiq Rotule, M.Si menambahkan bahwa "Untuk Optimalisasi Lahan (OPLA) Rawa dan konstruksi OPLA akan dipercepat sehingga dapat dilakukan penanaman pada bulan Maret. 

"Survei Investigasi Desain (SID) dan konstruksi serta penanaman dapat dilakukan secara parallel di wilayah program OPLA Rawa dan ditemukan petensi penggunaan pompanisasi sehingga bisa dimasukkan pada kegiatan program pompanisasi. 

"Dari potensi OPLA Rawa di kabupaten Wajo itu, seluas 3.695 ha yang terletak di 9 kecamatan, dan sudah ada yang sudah selesai proses SID, jelasnya. 

"Rapat Koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan darurat pangan. 

"Dengan optimalisasi lahan dan sinergi antarlembaga, Sulawesi Selatan dapat menjadi pionir dalam mencapai kedaulatan pangan di tingkat nasional.

Selanjutnya peserta dari rapat langsung meninjau kelapangan yang berlokasi di kecamatan Mattirotappareng yang merupakan aliran sungai yang menjadi salah satu lokasi pompanisasi air ke lahan sawah petani yang ada di kecamatan tersebut.

Hadir dalam kegiatan itu, Tenaga Ahli Menteri Kementerian Pertanian M. Arsyad, Komandan Kodim 1406/Wajo Letkol Inf Wahyu Yunus, Kepala Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kab. Wajo Ir. Muhammad Ashar, serta Perwakilan BBWS Pompengen Jeneberang, Tim SID Universitas Hasanuddin untuk Kabupaten Wajo, Koordinator BPP Kecamatan Se-Kabupaten Wajo. 

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved