-->

Kamis, 22 September 2022

Dikonfirmasi Soal Hak Pendidikan Adikpas Kadisdik Sulsel Bumkam


Setiawan Aswan, kadisdik Sulsel
sumber dok.foto media Sulsel.com

Sigapnews.com||Sulsel,
Pasca SMA Negeri 5 Sinjai Demo. Disana dilakukan penyegaran melalui kebijakan disdik Sulsel. (22/9)

Sebelumnya Aliyudin, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Sinjai, ditarik berkantor di Disdik prov. Sulsel.

Sedang Jabatan PLH, kepala sekolah SMA Negeri 5 Sinjai di jabat oleh Sabri.

Sabri mengembang amanah sejak sekitar sepekan setelah peristiwa Demonstrasi terjadi.

Perlu diketahui saat aksi demonstrasi berlangsung selama dua hari, aktifitas belajar, ikut lumpuh total.

Menurut Andi Baso Pangeran ketua OSIS SMA Negeri 5 Sinjai, pergerakan siswa murni.

"tidak ada unsur lain", jelasnya saat dimintai keterangan berita, Rabu (21/9)

Lantas terkait hak pendidikan Anak didik lapas (Adikpas). yang sebelumnya diklaim sebagai pemicu aksi demonstrasi siswa SMA Negeri 5 Sinjai membuat sejumlah kalangan penasaran.

Publik butuh kejelasan sehubungan peranan aktif Dinas P3AP2KB Sinjai, dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan.

Sabri, PLH Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Sinjai, menerangkan, bahwa pihak sekolah dan stakeholder terkait, sudah berupaya mencarikan solusi.

Untuk itu, Sabri berharap agar semua pihak "saling membantu mencari solusi", harapnya

Sementara, Andi Aryani Djalil, Kepala Bidang (Kabid), P3AP2KB kabupaten Sinjai menyebut semua pihak terkait, perlu menyikapi persoalan Adikpas dengan serius.

Hal tersebut memang perlu disikapi serius termasuk Dinas P3AP2KB sangat membutuhkan informasi lebih lanjut terkait status pemenuhan hak Pendidikan 6 Adikpas tersebut.

Dikatakan Adikpas tetap didampingi memperoleh jaminan perlindungan anak dan pendidikan formal sesuai dengan harapan dalam pemenuhan hak pendidikan anak.

"Soal status Pendidikan saya tegaskan hal tersebut sangat penting", tandasnya, Kamis sore, saat dijumpai di kantornya.

Terpisah, Andi Tenri Rawe Baso, ST., M.Si, kepala Dinas P3AP2KB Sinjai menanggapi konfirmasi, Supriadi Buraerah, pimred sniperjurnalis.com. Kamis malam (23/9/2022).

Terkait hak pendidikan anak yang sebelumnya pernah belajar di sekolah SMA Negeri 1 Sinjai 5 orang dan SMA Negeri 5 Sinjai, 1 orang. Lantas kini sedang berada dalam pembinaan lapas anak di Maros, menurut Andi Tenri Rawe Baso, pihaknya tetap melakukan kegiatan pendampingan.

Berjumlah 6 andikpas, dapat disampaikan 3 diantaranya sudah mendapat sekolah untuk melanjutkan pendidikan. 3 orang lagi, kami masih menunggu konfirmasi dari cabang dinas", demikian penjelasan, Andi Tenri Rawe Baso.

Menurut informasi dihimpun, bersumber dari keterangan orang tua, Adikpas, menurutnya, belum semua Adikpas memperoleh jaminan Pendidikan formal, sampai saat ini.

"Ada sekolah siap menerima Adikpas, akan tetapi saya diminta untuk membayar dengan besaran jutaan rupiah. sebab sekolah tersebut berstatus swasta. Jadi saya belum menempuh jalur tersebut karena kurang biaya", katanya

Kadis pendidikan, Dr.setiawan Aswad, M.Dev. Plg dimintai tanggapan sayangnya Kadisdik enggan memberi tanggapan, (22/9/2022).

Kendati demikian dapat diketahui lebih lanjut ungkapan seorang mengerti UUD tentang perlindungan dan hak anak menerangkan pemprov Sulsel wajib menuntaskan pemenuhan kebutuhan pendidikan anak secara umum termasuk hak Adikpas.

"Soal hak pendidikan Adikpas dapat dilihat dalam aturan undang-undang no 23 tahun 2002 Pasal 1 ayat 15 dan Pasal 9 ayat 1", kuncinya

Laporan : Supriadi Buraerah

Selasa, 20 September 2022

Andi Seto Gadista Asapa Responsif dan Merakyat, Dinanti Lanjutkan Dua Periode



Sinjai,Sigapnews.com,-Andi Seto Gadista Asapa merupakan sosok pemimpin bersahaja. Dia resmi memimpin Bumi Panrita Kita, sebutan Daerah Kabupaten Sinjai sejak tahun 2018 ( periode pertama).

Selain, Enerjik, dan gesit menonjolkan sejumlah potensi produk kerja cerdas sejak memimpin pemerintahan di kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Andi Seto juga patut disebut responsif dan merakyat.

Sejumlah perogram telah terbukti seperti dunia usaha mikro kecil dan menengah UMKM, Pariwisata, Pendidikan, kesehatan, pertanian, Peternakan, dan masih banyak program kerja cerdas lainnya, demikian ungkapan Muhammad Said salah satu warga kabupaten Sinjai.

Said menyebut berdasarkan data hasil survei sejak beberapa bulan terakhir, meliputi sejumlah wilayah kecamatan di kabupaten Sinjai "kepemimpinan ASA, sapaan singkat Andi Seto Gadista Asapa lebih lanjut di periode kedua dominan dinanti warga meluas.

Hasil wawancara survei menjadi acuan "Dinda" imbuh said.

warga masyarakat banyak mengaku kagum dengan kiprah kepemimpinan putra mantan Bupati Sinjai dua periode berturut-turut Andi Rudiyanto Asapa (Alm-red).

Ditanya mengapa dirinya melakukan survei.

Said, menjawab ini adalah bentuk partisipasi selaku warga masyarakat Sinjai sekaligus penggiat dunia pers. Artinya "konstribusi sosial".

"Saya rasa sah-sah saja kalau saya melakukan survei. Dan hasilnya banyak warga berharap Andi Seto dapat melanjutkan periode kedua", tutur Said

Pemilihan Bupati Sinjai periode berikut, said menyebut tahun depan pesta demokrasi tersebut digelar, pasca masa jabatan Andi Seto Gadista Asapa dinyatakan berakhir pada periode 2018-2023.

mudahan, Seto senantiasa "sukses" menyelesaikan periode pertamanya, dan akan melaju di jabatan periode kedua", demikian perediksi berdasarkan surve Versi hasil wawancara Muhammad Said.

Penulis :Pimred Sniperjurnalis.com (Supriadi Buraerah).

Minggu, 28 Juni 2020

Kasus Positif di Sinjai Kembali Bertambah 1 Dari Hasil Pemeriksaan Sample


Irwan Suaib saat wawancara dengan awak media (foto istimewa).

Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sinjai hari ini melaporkan penambahan satu pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Pemkab Sinjai, Irwan Suaib, Minggu (28/6/2020) malam tadi.“Informasi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Sinjai pada hari ini terjadi penambahan satu kasus positif,” ungkap Irwan.

Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai ini menyebutkan, penambahan kasus tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sampel terhadap 158 orang.

“Hari ini ada 158 sampel yang keluar, hal itu sesuai pemeriksaan Balai Besar Veteriner Maros dan hasilnya 157 orang negatif dan 1 orang dinyatakan positif,” jelas Irwan.

Pasien tersebut merupakan warga Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, berinisial A (23). Saat ini kata Irwan, pasein tersebut sementara dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sinjai sembari menunggu jawaban dari Hotel Harper untuk dirujuk ke Makassar.

Dengan bertambanya satu kasus, sambung Irwan, total keseluruhan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sinjai mencapai 55 orang. Dari jumlah itu, 23 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 32 orang lainnya masih dalam perawatan. (Suradi).

Senin, 25 Mei 2020

Gegara BLT Anggota BPD Tewas Tertikam Warga



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT),  sejatinya untuk menjadi solusi bagi warga yang terdampak Covid-19 serta berada di bawah garis kemiskinan.

Bukan malah jadi bahan perdebatan hingga memunculkan permasalahan di tengah masyarakat. Namun,  kenyataan terjadi di lapangan program ini terkadang jadi sumber masalah.

Seperti halnya yang terjadi di Dusun Tomantan, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai,  Sulawesi Selatan, Minggu (24/05/2020) sekira pukul 20.00 Wita.

Pertengkaran yang dipicu permasalahan BLT menyebabkan satu nyawa melayang.

Asdar seorang Anggota Badan Permusyaratan Desa (BPD) tewas seketika usai ditikam warganya sendiri,  Anwar Bin Kadir (45).

Ikhwal permasalahan bermula saat istri, Anwar mendatangi rumah lelaki,  Amir yang tak lain adalah mertua Asdar.

Kedatangannya untuk mempertanyakan BLT yang belum sampai ke tangannya.

Istri pelaku diduga geram lantaran para tetangga telah menerima BLT sementara dirinya belum ada sama sekali.

Kepala Kepolisian Resort Sinjai,  AKBP Iwan Irmawan menjelaskan, sesampai di rumah kepala dusun. Istri pelaku terlibat cekcok dan adu mulut dengan Asdar.

Perdebatan itu makin keras, karena rumah kepala dusun dan pelaku berdekatan, hingga suara mereka terdengar oleh pelaku.

"Istri pelaku ini awalnya hendak bertemu dengan kepala dusun. Namun karena pak kepala dusun sedang tidak ada di rumah, si istri kemudian bertemu  lelaki Asdar (korban) menantu Amir Kepala Dusun hingga akhirnya mereka terlibat cekcok dan kebetulan didengar langsung oleh pelaku," jelas Kapolres.

Kapolres melanjutkan, sebelum tewas,  Asdar sempat melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam jenis parang panjang.

"Menurut kesaksian istri pelaku, saat kejadian suaminya sempat diparangi oleh Asdar yang mengenai bagian lengan. Namun tidak menyebabkan luka.

Mendapat serangan,  Anwar berbalik menyerang dan menikam Asdar menggunakan badik." lanjutnya.

Pasca kejadian Anwar bersama istri langsung meninggalkan lokasi. Sementara, Asdar tewas bersimbah darah di TKP.

"Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak dilarikan ke Puskesmas Biji Nangka. Sementara pelaku telah kita amankan," tutupnya.

Usai diamankan kini pelaku,  Anwar sementara menjalani proses penyemeriksaan di penyidik Unit Reserse Umum Polres Sinjai.

Anwar terancam dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara. (Red).

Rabu, 20 Mei 2020

Kelompok Tani Bolaloppoe, Desa Palae Sinjai Lakukan Percepatan Tanam



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Setelah memasuki panen raya di bulan April dan awal Mei untuk Wilayah Kabupaten Sinjai,  petani diminta untuk segera melakukan pengolahan lahan untuk memulai kegiatan pertananam  padi. Padi merupakan tanaman penghasil makanan pokok masyarakat Indonesia yang harus terjamin ketersediaannya, apalagi di tengah Pandemi Covid-19. Rabu (20/5/2020).

Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia. “Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas Mentan SYL.

Arahan untuk melakukan percepatan juga merupakan respon atas prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana diperkirakan beberapa daerah di Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang di masa mendatang. Menurut BMKG, musim kemarau tahun ini akan menjadi musim kemarau terkering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 9,9 % daerah zona musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, Sementara itu, sekitar 64,9 %, memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18,7%, baru memasuki puncak musim kemarau pada bulan September.  

Mentan SYL menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan panjang, antara lain percepatan musim tanam, mempercepat penyediaan benih, pupuk hingga obat-obatan dan menyiapkan sejumlah wadah untuk menampung air yang mengairi area pertanian. Ketersediaan air pun bisa dipastikan tetap ada, meski terjadi kekeringan.

Kepala pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi juga menghimbau penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani berproduksi. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Inilah yang memotivasi Penyuluh Pertanian untuk mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan percepatan tanam, seperti di Kelompok Tani Bolaloppoe, Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai. Lahan yang ditanami seluas 0,7 Ha, milik petani, Syamsuddin. Pada kegiatan penanaman ini  varietas yang di tanam adalah Ciliwung.  Menurut penyuluh pertanian lapangan H. Alifuddin, SP yang mendampingi kelompok tani saat melakukan penanaman, bahwa varietas ciliwung merupakan salah satu varietas yang banyak ditanam oleh petani karena varietas ini memiliki banyak anakan produktif, tahan rebah, tahan terhadap hama wereng coklat dan wereng hijau, tahan terhadap penyakit tungro dan bakteri hawar daun, serta rasa nasi enak.

Pada penanaman ini, digunakan transplanter sehingga pengerjaan penanaman lebih cepat, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Menurut Syamsuddin selaku pemilik lahan, adanya transplanter sangat membantu dalam penanaman padi. “biasanya kami butuh banyak tenaga kerja saat penanaman padi, dengan adanya transplanter, tenaga kerja dapat dikurangi dan waktu pengerjaan juga lebih cepat," kata Syamsuddin. (BBPP-BK).

Penulis: Risna Ardhayanti, STP, M.Si
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber bahan berita : Ir. Reny Hasriani, M.SI

Rabu, 13 Mei 2020

Kelompok Tani Tosyongki Sinjai lakukan Olah lahan, Kejar Tanam



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) -Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab dari presiden untuk memastikan stok pangan cukup untuk 267 juta masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan, utamanya beras adalah melalui percepatan tanam padi.

Setelah dilakukan pemanenan, lahan kembali diolah untuk dilakukan penanaman kembali, terlebih adanya potensi air yang tersedia, sehingga kegiatan budidaya dapat segera dilakukan.

Ditengah pandemi Covid-19, ketersedian stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat, utamanya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah covid-19 dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan, tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.  

Sebagai salah satu insan pertanian yang harus terus aktif bergerak di tengah kondisi pandemi covid-19, Nur Alamsyah melakukan pengawalan penanaman padi di Kelompok Tani Tosyongki, Desa Pattalassang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Padi yang ditanam adalah varietas Ciliwung, pada lahan seluas 0,20 Ha, milik anggota kelompok.

“Kami tetap turun ke lapangan, mendampingi petani melakukan kegiatan budidaya, karena ini sudah tupoksi kami dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Setelah kegiatan panen bulan lalu, kami mengarahkan petani untuk segera melakukan pengolahan lahan dan penanaman, "jelas Nur Alamsyah. Rabu (13/5/2020).

"Ini sesuai dengan arahan pak Mentan untuk melakukan percepatan tanam. Kondisi ini juga ditunjang oleh adanya potensi air yang tersedia yang berasal dari pompanisasi. Untuk pengolahan lahannya dilakukan dengan menggunakan traktor tangan sehingga lebih efektif dan efisien dari segi waktu, ”tambahnya. (BBPP-BK).

Penulis : Risna Ardhayanti dan Reny Hasriani
Sumber : Imran Syam (PP Kab. Sinjai)

Jumat, 24 April 2020

Patuhi Protokol Pemerintah, Kelompok Tani Tunreng Tellue Panen Raya



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghimbau kita agar tetap produktif dan semangat meskipun ditengah pandemi Covid-19. Himbauan dan protokol yang dianjurkan pemerintah untuk menjaga jarak atar satu dan lainnya (physical distancing) sering diterapkan petani agar tetap melaksanakan panen dengan kondisi baik.

Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi yang menganjurkan para penyuluh untuk terus mendampingi petani mulai dari budidaya hingga panen agar berjalan dengan sesuai rencana. 


Adalah Andi Ilham Amir seorang penyuluh yang tetap setia mendampingi kelompok tani binaannya saat panen. Salah satunya kelompok Tani Tunreng Tellue dari Desa Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan yang sedang melaksanakan panen padi sejak pertengahan April hingga saat berita ini diturunkan. Adapun varietas padi yang dipanen merupakan varietas ciliwung dengan luasan lahan mencapai 18, 50 Ha.


Data yang diperoleh Andi Ilham Amir panen kali ini memiliki produktivitas rata-rata 5,6 ton/Ha. Adapun harga ditingkat petani saat ini mencapai Rp. 3.800/Kg. Panen ini dapat membantu perekonomian Kelompok Tani Tunreng Tellue dalam menyambut bulan ramadhan sehingga mereka dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan tenang, Sabtu (25/4/2020).


“Panen kali ini prosesnya agak berbeda dengan panen sebelum-sebelumnya karena penyuluh dan anggota kelompok tani harus menjaga jarak satu sama lain saat di lahan agar penyebaran virus corona dapat diputus” ungkap Andi Ilham Amir.(IQBL) BBPP-BK.

Sabtu, 18 April 2020

Poktan Rumpala II di Kab.Sinjai Semangat Panen Cabe


Sigapnews.com, Sinjai - Sektor Pertanian  merupakan prioritas dalam menghadapi Covid 19, terobosan kerjasama dengan gojek sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, agar semua menteri termasuk pemerintah pusat dan daerah fokus menjamin dan mempersiapkan stok pangan termasuk dalam pendistribusiannya.

Sebagai orang pertanian yang berada di barisan terdepan atau pejuang pangan, kita harus tetap produktif ditengah pandemi Covid-19 sebab sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun, Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesian, walaupun  dalam kondisi Covid-19, baik pejabat daerah yang di provinsi beserta jajarannya maupun di daerah kabupaten secara langsung harus dapat memastikan tentang ketersediaan pangan nasional yang aman dan terkendali dengan baik.

Menurut Menteri  Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan akan mendorong untuk bersama kementerian lain agar mengambil sebuah sikap, Walaupun sebenarnya tugas Kementan adalah mempersiapkan produksi sedangkan saat ini produksi sudah siap. Bagaimana Supply dan Demand, bukan hanya kementan, perlu juga pihak lain termasuk pada gubernur dan  bupati. ” Kata Syahrul Yasin Limpo.”

Syahrul  Yasin  Limpo telah memerintahkan kepada para  Insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia, oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan, ia mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pendemi Covid-19.

Ketersediaan stok pangan termasuk Cabe  menjadi hal yang utama bagi pemerintah dari segala tingkatan, ungkapan itu dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabe besar diberbagai daerah.

Hasil Produksi tersebut sebagai akibat dari angjuran Dedi Nursyamsi  yang menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” Penyuluh Pertanian  harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan  dengan baik. Jangan sampai ada (Komoditas) pangan  yang bertahan.
                
Tak hanya iti, Dedi Nursamsi juga telah menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian  agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.
              
Katanya "Kostratani ini, ibarat  menu lengkap, dari hulu ke hilir pertanian akan menjadi Maju, Mandiri dan Modern, apalagi disaat ini, Corona atau Covid-19 yang sedang menyerang dalam menyediakan stok pangan, tegas Kepala BPPSDMP.

Dedi Nursyamsi sering menegaskan bahwa untuk urusan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani  juga ikut serta. Pertanian tidak boleh pindah tetap menggunakan tanah, tanam dan panen.
                
"Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya  suatu bangsa meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat panen. Ini  membuktikan pertanian tidak berhenti.

Dari dasar itulah para Penyuluh Pertanian tetap harus aktif dan  produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan memprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
                   
Seperti yang di lakukan oleh Kelompok tani Rumpala II yang merupakan salah satu kelompok tani yang berada di Desa Bontolempangan, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan yang di ketuai oleh Bapak  Talib.

Ketua dan anggota Kelompok Tani tersebut  melakukan pemanenan cabe dengan luas panen 1 ha dengan varietas yang ditanam adalah varietas Rimbun 3, dengan potensi lahan 3 ha dan mempunyai provitas  adalah 13.022 ton/ha   dengan  harga  Rp.4.000,- /kg.
                   
Menurut Penyuluh Pertanian Ibu Muliati, SP  yang bertugas di wilayah Kerja kelompok Tani Rumpala II, Gapoktan Malisiparappe, mengatakan “ Bahwa cabe yang ditanam untuk wilayah sekitar Desa Bontolempangan, pada Kelompok tani Rumpala II Gapoktan Malisiparappe, menanam cabe dengan  varietas Rimbun 3.

Menurut alasan petani, varietas ini memang cocok karena tahan terhadap keriting daun, buahnya lebat dan padat, sangat cocok untuk pengiriman sehingga pemasarannya mudah.

Kalau mengenai stok atau persediaan komoditi terkhusus di Sinjai Barat  animo masyarakat untuk tanam cabe semakin meningkat, petani termotivasi untuk menanam cabe karena petani  melihat  cocok untuk ditanam di wilayah tersebut.

Dalam rangka kegiatan panen yang berlangsung  pada tanggal 15 April 2020, dimana petani bersama-sama memanen pada tanaman cabe besar.
                
Mengingat semakin maraknya tentang wabah virus Covid-19, tetapi petani tetap melakukan aktivitasnya,. Namun harus diingat bahwa kita harus mengikuti anjuran  pemerintah dalam  pencegahan Covid yang mana tetap menjaga jarak fisik atau  physical distancing, wabah corona bukan merupakan penghalang bagi  petani tetapi harus tetap maju demi untuk memenuhi kebutuhan pangan pada masyarakat.(MUS) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved