-->

Sabtu, 11 April 2020

Tim P4S Shafana Cakrawala Maros Gelar Penyemprotan Disinfektan dan Sosialisasi Pencegahan Covid 19


Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Tim Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
Shafana Cakrawala yang berada di kabupaten Maros melakukan penyemprotan Disinfektan ke tempat kritis seprti rumah ibadah, gereja dan PAUD, Selasa (7/4/2020).

Penyemprotan tersebut dilakukan dalam rangka memutus mata rantai Covid 19, selain itu juga dirinya ikut ambil bagian dalam melawan penyebaran Corona Virus Desease 19.

"Tim P4S melakukan kegiatan penyemprotan ini setidaknya P4S Shafana Cakrawala dapat berkontribusi dalam melawan Covid 19, ujar salah satu anggota tim.

Sebanyak tujuh Masjid, satu Gereja dan satu sekolah PAUD yang ada di Kacamatan Cenrana menjadi sasaran lokasi penyemprotan.

Selain penyemprotan Disinfektan, hal lain yang tak kalah penting di lakukan tim P4S adalah mengedukasi warga masyarakat utamanya yang berada di sekitar Pusat pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Shafana Cakrawala dengan turun langsung ke masyarakat terutama ke kelompok-kelompok tani untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar jangan panik terhadap wabah covid-19.

Selain itu juga disampaiakan agar memperbaiki pola makan serta mengkonsumsi makanan yang bergizi yang di tanam oleh para anggota Kelompok Tani .

Kontribusi Tim P4S dengan mengedukasi warga dengan Pencegahan serta penyemprotan Disinfektan ini, sejalan dengan pesan Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu, “Dalam kondisi pandemi Corona, Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif.

Jika sebaran Covid 19 ini tidak di lawan secara bersama-sama akan membuat ekonomi menurun, sehingga hal itu membuat Tim P4S yang ada di kabupaten Maros ini semangat dengan melawan virus Corona ini sebab jika tidak di lakukan perlawan maka akan berimbas ke para petani yang merupakan ujung tombak pangan nasional.

Seperti yang di sampaikan Kementerian Pertanian bahwa harus di ingat, satu-satunya lapangan kerja yang tersedia adalah pertanian, maka janganlah kita lakukan lockdown atau isolasi, olehnya itu Tim P4S berupaya agar petani lancar dalam beraktifitas dan tidak locdown sehingga mereka ambil bagian dalam pencegahan Covid 19 apa lagi menjelang panen.

Kita akan menghadapi masa panen raya di seluruh Indonesia, tapi dalam situasi seperti ini hal tersebut tidak membuat masyarakat terutama petani kita menjadi panik, makanya tetap tenang, ujar Mentan pada setiap memberikan motivasi bagi para pahlawan pangan dalam naungan kementeriannya.

Dalam hal pandemi yang melanda dunia saat ini dan menjadi perbincangan disemua kalangan terutama para petani kita di pedesaan, maka P4S Shafana Cakrawala turut mengambil bagian dalam Melawan Covid 19 ini.

Dalam situasi pandemi Covid 19 meraka tak tinggal diam, P4S mengambil langkah dengan turun bersama Tim dan berbagai stakeholder untuk bersama-sama melawan Covid 19 terutama di Kabupaten Maros khususnya di sekitar P4S dan Kecamatan Cenrana.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa P4S merupakan bagian dari Kementrian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dimana P4S ini adalah salah satu ujung tombak dalam memperbaiki pertanian di Indonesia, khususnya di perdesaan.

Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita segera berbenah untuk kebangkitan bangsa dari petani untuk Indonesia. (NN-Al Az) BBPP - BK.

Kamis, 09 April 2020

Klp Tani Binaan P4S Shafana Cakrawala Maros Manfaatkan Limbah Ternak Menjadi Biogas



Sigapnews.com, Maros (Sulsel) Salah satu anggota Kelompok Tani Binaan P4S Shafana Cakrawala Zainuddin kabupaten Maros Provunsi Sulawesi Selatan telah melakukan pengolahan limbah ternak menjadi biogas. 

Zainuddin yang kerap di sapa Bapak Ambo selaku pemilik biogas telah merasakan manfaat penggunaan biogas kurang lebih Lima tahun terakhir.

"Alhamdulillah sudah lima tahun saya merasakan manfaat biogas ini dan sampai saat ini belum ada kendala, katanya.

"Inilah manfaat mengolah limbah pertanian, meskipun ada anjuran tidak meninggalkan rumah karena covid 19 tetapi umumnya orang kalau gas habis pasti kita harus keluar rumah, tandas pak Ambo.

Dikatakannya "Berbeda dengan kami, meskipun bukan musim Corona jika gas habis tidak perlu keluar rumah cari gas karena cukup memanfaatkan limbah ternak, ungkapnya.

Menurutnya, banyak manfaat yang di rasakan dengan menggunakan biogas, selain mengurangi biaya untuk beli gas, juga dapat menjadi media penerang jika mati lampu sehingga tidak perlu ke warung untuk cari lilin. 


Lanjutnya menjelaskan bahwa , manfaat lain dari biogas, kandang sapi lebih bersih dan tidak bau dengan adanya Biogas tersebut, serta limbah biogasnya dimanfaatkan untuk menjadi pupuk, tukasnya.

Pupuk yang dihasilkan dalam bentuk padat dan cair yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman, baik di sawah ataupun tanaman di halaman rumah yang berupa sayuran maupun bunga-bunga. 

Selain itu tanaman juga lebih sehat dan hasilnya juga menyehatkan manusia karena tidak menggunakan bahan kimia. 

"Alhamdulillah, tanaman sayuran dengan hasil pupuk kandang membuat badan jadi sehat karena mengurangi bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, lanjut pak Ambo yang meskipun diusianya yang sudah mencapai 72 tahun masih sehat bugar. 

Biogas ini dihasilkan dari hasil pemanfaatan limbah kotoran sapi  yang masih baru kemudian diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:1, yang artinya 1 kg limbah kotoran padat diencerkan dengan air 1 liter.

Inilah limbah yang membawa berkah, tutur Pak Ambo diakhir obrolannya. *(JML) BBPP-BK*


#kementerian pertanian
#bppsdmp
#bbppbatangkaluku
#p4s
#pertaniancegahcovid19
#pertaniantidakberhenti

Begini Alasan Kelompok Tani di Maros Tetap Panen Padi di Tengah Covid 19


Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Pandemi corona virus disease (COVID-19) saat ini sedang melanda seluruh dunia. Jumlah korban terus bertambah karena belum diketahui secara jelas cara pencegahan maupun pengobatannya.

Salah satu cara pencegahan COVID-19 adalah dengan melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.

Semua aktivitas, baik bekerja, belajar hingga beribadah, disarankan untuk dilakukan di dalam rumah.

Tapi hal ini menimbulkan pertanyaan penting. Bagaimana menjaga pasokan makanan bila semua orang harus beraktivitas di dalam rumah?.

Selain para petugas kesehatan yang berjuang dalam mengobati para pasien yang terinfeksi COVID-19, peran para pekerja sektor pertanian juga sangat penting dalam menjaga pasokan produksi pangan bagi masyarakat.

Bila produksi pangan tidak tercukupi, maka musibah lain akan melanda.

Di tengah musibah COVID-19, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menjaga pasokan produksi pertanian.

Hal tersebut dilakukan dengan menghimbau agar para petani tetap terus menanam, memelihara tanaman dan panen tepat waktu.

Terkait dengan kondisi saat ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pelaku pertanian, penyuluh dan seluruh insan pertanian harus menjaga kesehatan, melakukan protokol pencegahan Covid 19 dengan menjaga jarak, menggunakan masker , tidak menyentuh muka baik mulut, hidung atau mata dan harus sering mencuci tangan dengan sabun.

Berdasarkan pantauan di lapangan, himbauan tersebut telah di laksanakan oleh Petani dan Penyuluh seperti di Kecamatan Maros Baru saat melaksanakan panen padi di Kelompok Tani Sipakatau,
Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, saat melakukan panen padi.

Poktan Sipakatau menanam padi varietas Ciliwung dengan menerapkan sistem Legowo 3:1. Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Armiati Abbas, SP di BPP Maros Baru, estimasi provitasnya adalah 6,2 ton/ha.

Selanjutnya di Kecamatan yang sama juga dilakukan panen oleh Kelompok Tani Tomarunang, Kelurahan Baju Bodoa.

Poktan Tomarunang memanen padi varietas Ciliwung dengan provitas  6 Ton/ha, Proses pemanenan didampingi langsung oleh penyuluh pertanian KelurahanBaju Bodoa , Fauzia Moto, SP.

“Meskipun diintai Corona, kami tetap semangat untuk Panen, karena panen tidak bisa ditunda, dengan tetap mematuhi instruksi Mentan melalui penyuluh pertanian tentang protokol kesehatan yang sangat  kami patuhi, karena petani tak ingin tertular Virus Korona", ujar Daeng Caco Ketua Kelompok Tani Sipakatau mewakili petani setempat.(FE) BBPP - BK.

Selasa, 07 April 2020

Tim P4S Shafana Cakrawala Maros Gelar Penyemprotan Disinfektan dan Sosialisasi Pencegahan Covid 19


Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Tim Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
Shafana Cakrawala yang berada di kabupaten Maros melakukan penyemprotan Disinfektan ke tempat kritis seprti rumah ibadah, gereja dan PAUD, Selasa (7/4/2020).

Penyemprotan tersebut dilakukan dalam rangka memutus mata rantai Covid 19, selain itu juga dirinya ikut ambil bagian dalam melawan penyebaran Corona Virus Desease 19.

"Tim P4S melakukan kegiatan penyemprotan ini setidaknya P4S Shafana Cakrawala dapat berkontribusi dalam melawan Covid 19, ujar salah satu anggota tim.

Sebanyak tujuh Masjid, satu Gereja dan satu sekolah PAUD yang ada di Kacamatan Cenrana menjadi sasaran lokasi penyemprotan.

Selain penyemprotan Disinfektan, hal lain yang tak kalah penting di lakukan tim P4S adalah mengedukasi warga masyarakat utamanya yang berada di sekitar Pusat pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Shafana Cakrawala dengan turun langsung ke masyarakat terutama ke kelompok-kelompok tani untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar jangan panik terhadap wabah covid-19.

Selain itu juga disampaiakan agar memperbaiki pola makan serta mengkonsumsi makanan yang bergizi yang di tanam oleh para anggota Kelompok Tani .

Kontribusi Tim P4S dengan mengedukasi warga dengan Pencegahan serta penyemprotan Disinfektan ini, sejalan dengan pesan Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu, “Dalam kondisi pandemi Corona, Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif.

Jika sebaran Covid 19 ini tidak di lawan secara bersama-sama akan membuat ekonomi menurun, sehingga hal itu membuat Tim P4S yang ada di kabupaten Maros ini semangat dengan melawan virus Corona ini sebab jika tidak di lakukan perlawan maka akan berimbas ke para petani yang merupakan ujung tombak pangan nasional.

Seperti yang di sampaikan Kementerian Pertanian bahwa harus di ingat, satu-satunya lapangan kerja yang tersedia adalah pertanian, maka janganlah kita lakukan lockdown atau isolasi, olehnya itu Tim P4S berupaya agar petani lancar dalam beraktifitas dan tidak locdown sehingga mereka ambil bagian dalam pencegahan Covid 19 apa lagi menjelang panen.

Kita akan menghadapi masa panen raya di seluruh Indonesia, tapi dalam situasi seperti ini hal tersebut tidak membuat masyarakat terutama petani kita menjadi panik, makanya tetap tenang, ujar Mentan pada setiap memberikan motivasi bagi para pahlawan pangan dalam naungan kementeriannya.

Dalam hal pandemi yang melanda dunia saat ini dan menjadi perbincangan disemua kalangan terutama para petani kita di pedesaan, maka P4S Shafana Cakrawala turut mengambil bagian dalam Melawan Covid 19 ini.

Dalam situasi pandemi Covid 19 meraka tak tinggal diam, P4S mengambil langkah dengan turun bersama Tim dan berbagai stakeholder untuk bersama-sama melawan Covid 19 terutama di Kabupaten Maros khususnya di sekitar P4S dan Kecamatan Cenrana.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa P4S merupakan bagian dari Kementrian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dimana P4S ini adalah salah satu ujung tombak dalam memperbaiki pertanian di Indonesia, khususnya di perdesaan.

Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita segera berbenah untuk kebangkitan bangsa dari petani untuk Indonesia. (NN-Al Az) BBPP - BK.

Begini Tips H.Bahar Alumni Sertifikasi Profesi Fasilitator Organik Tanaman Hingga Sukses



Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Fasilitator Organik merupakan salah satu profesi di Bidang Pertanian yang telah memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Sebagai salah satu Tempat Uji Kompetensi (TUK), BBPP Batangkaluku telah beberapa kali melaksanakan sertifikasi Fasilitator Organik Tanaman. 

Diantara alumni sertifikasi yang baru dilaksanakan pada Maret 2020 adalah H. Baharuddin Syam yang biasa disapa H. Bahar. 
H. Bahar mengikuti sertifikasi profesi setelah sebelumnya mengikuti Pelatihan Fasilitator Organik Tanaman (Faston) yang dilaksanakan oleh P4S Alam Hijau Lestari.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan kelembagaan pelatihan/permagangan petani yang tumbuh dan berkembang dari petani, oleh petani, dan untuk petani yang secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian di wilayahnya.

H. Bahar menuturkan bahwa sebelum mengikuti pelatihan Fasilitator organik di P4S Alam Hijau Lestari, saya sudah senang bercocok tanam, khususnya sayuran tetapi belum terlalu memahami tentang pertanian organik, tururnya, Selasa (7/4/2020).

Setelah mengikuti pelatihan Faston, saya baru sadar bahwa bertani secara organik memiliki manfaat yang sangat besar, baik buat tanaman maupun untuk manusia, ujarnya. 

Oleh karenanya sejak selesai pelatihan, saya semakin giat mensosialisasikan pertanian organik ke petani, bahkan sampai keliling ke luar provinsi. 

Berhubung karena saat ini sedang ada musibah covid 19, maka kami fokus membina di wilayah terdekat dengan rumah. 

Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam mensosialisasikan pertanian organik, ada beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya sikap petani secara umum yang belum percaya bahwa pertanian organik bisa meningkatkan produksi.

"Memang butuh kesabaran pak, karena petani butuh bukti, oleh karena itu saya merubah strategi dalam mensosialisasikan pertanian organik agar petani mau menerapkan"
lanjut Haji Bahar, saat diwawancara melalui telepon.

Haji Bahar yang sebelumnya berprofesi sebagai pengusaha air galon sekaligus Ketua Regional PT. Bandung Eco Sinergy Teknologi (PT.BEST) Regional Makassar menuturkan bahwa "sejak mengikuti kegiatan sertifikasi profesi Bidang Fasilitator Organik Tanaman di BBPP Batangkaluku, saya semakin tertantang untuk membuktikan bahwa pertanian organik adalah solusi pembangunan pertanian masa depan Indonesia". 

Oleh karena itu saya mengajak ke petani untuk menerapkan pertanian organik dengan cara bekerja sama. Kami mencari lahan yang potensial, kemudian seluruh sarana produksi kami siapkan. Misalnya pada tanaman padi, biasanya kami tanya petani berapa hasil yang diperoleh selama ini dengan budidaya secara konvensional, jika misalnya 5 ton/ha, maka kami sampaikan jika produksi kurang dari 5 ton kami tambahkan kekurangannya dengan catatan mengikuti semua SOP budidaya yang kami siapkan dan tanpa keadaan Post Major, (seperti ledakan hama/penyakit, bencana alam dll) dan jika lebih dari 5 ton, maka kelebihan dari 5 ton kita bagi dua.Alhamdulillah mulai ada respon positif, ucap H.Bahar.

Lebih lanjut Haji Bahar mengungkapkan bahwa, saat ini kami juga sedang bekerja sama dengan petani mengembangkan budidaya Cabe Merah organik. Kami bekerja sama dengan Kelompok Tani Lamaloang, Dusun Takkalassi, Desa Tammappaduae, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. 

Proses awal kami bersama-sama dengan petani membuat pupuk organik padat, membuat arang sekam dan Pupuk Organik Cair. Karena semua input produksi menggunakan organik, maka dibutuhkan tambahan produk yang memiliki kualitas yang bagus dan terpenting lagi produk tersebut harus legal dan sudah mendapat ijin edar dari Kementan.

Oleh karenanya kami tambahkan pupuk organik cair yang kadar C Organiknya di atas 50%. Ini tentu sangat baik bagi tanaman sebagai pengganti dari pupuk anorganik yang selama ini digunakan.

Sebagaimana komitmen kami dengan P4S Alam Hijau Lestari bahwa kami akan membina proses budidaya dan pemasaran hasil akan diupayakan secara bersama-sama melalui P4S supaya petani bisa terbantu.

Alhamdulillah, di P4S saat ini sudah dibentuk tim khusus untuk pemasaran semua produk yang dihasilkan oleh petani binaan.

Kami ikut pelatihan fasilitator sekitar 50 orang untuk 2 angkatan dan semua komitmen menjadi bagian dari P4S Alam Hijau Lestari sebagai instruktur.

Pesan kami ke petani indonesia, mari kita lestarikan pertanian dengan kembali ke alam (baca organik). 

Agar produksi tetap stabil, mari gunakan teknologi yang tepat guna, sehingga tetap memberikan hasil yang menguntukan bagi petani.

Bagi alumni fasilitator organik tanaman, apalagi yang sudah tersertifikasi, mari amalkan ilmunya dan jangan pernah berhenti, himbaunya. 

Petani sangat membutuhkan keberadaan kita, butuh pencerahan tentang pertanian organik sebagaimana yang diatur dalam SNI 6729 tahun 2016. Ingat, dengan bertani organik, tanah semakin subur, petani untung dan masyarakat sehat, pungkasnya.(Jml) BBPP-Bk.

Rabu, 11 Maret 2020

Tingkatkan Kompetensi Kelompok Tani Budidaya Jamur Tiram, Memacu Capai Produksi Optimal


Sigapnews.com, Maros - Sebanyak 20 petani asal Kabupaten Maros yang tergabung dalam P4S Nijalling Alam Makmur Kabupaten Maros menjadi peserta Permagangan Teknis Budidaya Jamur Tiram Bagi Petani,  Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Maros, 11 Maret 2020.

Kegiatan yang digelar selama dua hari dari Tanggal 11 – 12 Maret 2020 tersebut diadakan di P4S Nijalling Alam Makmur Kec. Bontoa Kabupaten Maros.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus/anggota kelompok tani dalam melakukan kegiatan budidaya jamur tiram dengan mengacu pada GAP guna memacu untuk mencapai hasil produksi yang optimal.

Permagangan di buka oleh Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Maros (Syamsul bahri, SP.,M.Si) yang dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa dinas mendukung kelompok tani yang ingin berkembang dan menyarankan agar kelompok tani bergabung dan membentuk P4S untuk pengembangan sarana dan prasarana.

"Kami berharap kepada peserta/petani yang mengkuti permagangan ini, setelah memperoleh materi  dapat membagi ilmu yang didapat ke petani lain ", ujarnya.

Beliau juga menyampaikan persaingan P4S berprestasi sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat mengembangkan potensi komoditi yang dihasilkan.

Selain itu, Dia berpesan agar kiranya untuk memperbaiki kemasan produk agar dapat dipasarkan pada kegiatan Hari Pangan Sedunia dan kegiatan lainnya.

Sementara itu di kegiatan yang sama, Saripuddin merupakan salah satu peserta (Ketua kelompok tani Pattunggalengan) sangat berterimakasih kepada BBPP Batangkaluku dan P4S Nijalling Alam Makmur atas ikut sertaannya dalam permagangan ini.

"Kami sangat membutuhkan kegiatan seperti ini guna menambah wawasan dan pengetahuan kami,  dimana nantinya materi-materi dan pembelajaran yang didapat bisa kami terapkan dengan harapan hasil produksi kami bisa meningkat", tutupnya.(Al-Az).

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved