Minggu, 26 Juli 2020

Manfaatkan Lahan Tidur, PPL Kab.Maros Berkolaborasi Alumni Faston Kembangkan Cabe Organik
Minggu, 07 Juni 2020

Ketua PMI Sulsel Lepas Armada Penyemprotan Massal Untuk Wilayah Maros
Sabtu, 23 Mei 2020

Panen Padi Dengan Power Reaper Sangat Membantu Petani Panen Dipersawahan Kontur Pegunungan
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) Panen padi yang berlangsung saat bulan puasa merupakan tantangan tersendiri bagi para petani utamanya yang berada di tengah sawah saat cuaca terik sambil menahan dahaga dan lapar.
Untungnya hal ini dapat sedikit teratasi dengan hadirnya teknologi mekanisasi di bidang pertanian yang meringankan kerja petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, “mekanisasi pertanian bertujuan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Dengan alsintan, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat dan efisien”.
Dengan program utama Kementerian Pertanian saat ini yaitu Komando Strategis Pembangunan Nasional (Kostra Tani) yang mendorong peran serta BPP di tingkat kecamatan akan mengantarkan pada tujuan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“Saat ini Kementerian Pertanian bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0. ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian”. Terang Dedi Nursyamsi dalam mengisi agenda lain.
Jajaran pemerintah dan petani Kabupaten Maros dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP Kab. Maros) merespon kebijakan Mentan dengan menyiapkan bantuan alat panen padi power reaper yang sangat membantu petani panen di persawahan dengan kontur pegunungan.
Berbeda dengan alat panen combine harvester berukuran besar untuk sawah yang datar, power reaper berukuran kecil seperti traktor roda dua dan mudah dibawa ke lokasi persawahan yang berada di ketinggian.
Tepatnya di Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu, kelompok tani Baru yang didampingi penyuluhnya Muhlis, A.Md.P yang sampai saat ini tetap panen padi dan diperkirakan akan selesai saat selesai lebaran.
Kelompok tani baru memanen padi mereka dengan jenis varietas Cigeulis, Ciherang, dan Mekongga seluas 1,8 Ha dan potensi panen mencapai 32 Ha.
Produktivitasnya sekitar 5,2 ton/Ha setelah dihitung dengan metode ubinan dan harga jualnya berkisar Rp 4.000 – Rp. 4.300/GKP.
Tidak lupa disaat pandemi Covid-19 Muhlis menghimbau para petani agar menerapkan physical distancing saat panen untuk menjaga kesehatan begitupun di himbau berhati-hati saat membawa gabah hasil panen dikarenakan jalan yang menanjak dan becek karena hujan.
Ia juga menyatakan bahwa saat ini harga jual gabah/beras relatif bagus. (BBPP-BK).
Minggu, 17 Mei 2020

Mentan Genjot Percepatan Tanam Padi Di Maros, Ini Harapannya
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL), melakukan penanaman padi bersama petani Maros, Minggu, (17/05/2020).
Penanaman padi yang dilakukan langsung menteri pertanian, dalam rangka program percepatan penanaman padi yang dicetuskan Kementerian Pertanian RI.
Usai melakukan penanaman padi, mantan Gubernur Sulsel dua periode menjelaskan, selain turun langsung melakukan penamanan, kedatangannya langsung bertatap muka dengan petani di Maros yakni untuk memastikan ketersediaan pangan serta kesiapan pangan di seluruh Indonesia, dalam menghadapi masa COVID-19 dan masa kekeringan yang tidak lama lagi.
"Kami ingin semuanya harus siap menghadapi dinamika masa COVID-19 dan termasuk masa kekeringan. Maka hari ini kami datang untuk memastikan ketersediaan pangan dasar kita, khususnya beras. Bahan ini harus terus tersedia selama musim kering," jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya melihat langsung di Sulsel, khususnya di Kabupaten Maros, pemerintah setempat dan kelompok tani bersungguh-sungguh melakukan percepatan penanaman.
"Kita sudah selesai musim tanam pertama. Dan kita akan segera masuk pada musim kering. Tapi masih ada sisa hujan di bulan Mei menuju Juni, yang dimamanfaatkan orang Sulsel dengan sangat baik. Dan ini merupakan langkah yang baik yang perlu diapresiasi dengan baik," jelasnya.
Dalam kondisi tersebut, Syahrul berharap, 55,6 juta hektar lahan persawahan mampu ditanami. Menurutnya, jika ini bisa menghasilkan dengan baik, maka kemampuan hasil pertanian petani jika dikali 7 ton itu sangat besar untuk pangan.
"Sehingga akan berjalan dengan baik, tidak ada bencana dan malapetaka, insyaallah ini akan tercapai maksimal," terangnya.
Secara khusus, Syahrul berharap, kabupaten Maros bisa menjadi lumbung pangan terbaik. Apalagi kata dia, kabupaten Maros memiliki balai penelitian, dan petani di Maros sudah terbiasa dengan IP 200, IP300.
"Tadi kami sudah ada kesepakatan antaran Wakil Bupati dan Dinas Provinsi untuk mempercepat IP300-nya. IP300 ini tahan 3 kali. Jadi kita akan menggenjot, penanaman padi IP300 sebanyak 3000 hektar," bebernya. (Red/Al-Az).
Minggu, 10 Mei 2020

FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram