-->

Selasa, 07 April 2020

Begini Tips H.Bahar Alumni Sertifikasi Profesi Fasilitator Organik Tanaman Hingga Sukses

Begini Tips H.Bahar Alumni Sertifikasi Profesi Fasilitator Organik Tanaman Hingga Sukses



Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Fasilitator Organik merupakan salah satu profesi di Bidang Pertanian yang telah memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Sebagai salah satu Tempat Uji Kompetensi (TUK), BBPP Batangkaluku telah beberapa kali melaksanakan sertifikasi Fasilitator Organik Tanaman. 

Diantara alumni sertifikasi yang baru dilaksanakan pada Maret 2020 adalah H. Baharuddin Syam yang biasa disapa H. Bahar. 
H. Bahar mengikuti sertifikasi profesi setelah sebelumnya mengikuti Pelatihan Fasilitator Organik Tanaman (Faston) yang dilaksanakan oleh P4S Alam Hijau Lestari.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan kelembagaan pelatihan/permagangan petani yang tumbuh dan berkembang dari petani, oleh petani, dan untuk petani yang secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian di wilayahnya.

H. Bahar menuturkan bahwa sebelum mengikuti pelatihan Fasilitator organik di P4S Alam Hijau Lestari, saya sudah senang bercocok tanam, khususnya sayuran tetapi belum terlalu memahami tentang pertanian organik, tururnya, Selasa (7/4/2020).

Setelah mengikuti pelatihan Faston, saya baru sadar bahwa bertani secara organik memiliki manfaat yang sangat besar, baik buat tanaman maupun untuk manusia, ujarnya. 

Oleh karenanya sejak selesai pelatihan, saya semakin giat mensosialisasikan pertanian organik ke petani, bahkan sampai keliling ke luar provinsi. 

Berhubung karena saat ini sedang ada musibah covid 19, maka kami fokus membina di wilayah terdekat dengan rumah. 

Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam mensosialisasikan pertanian organik, ada beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya sikap petani secara umum yang belum percaya bahwa pertanian organik bisa meningkatkan produksi.

"Memang butuh kesabaran pak, karena petani butuh bukti, oleh karena itu saya merubah strategi dalam mensosialisasikan pertanian organik agar petani mau menerapkan"
lanjut Haji Bahar, saat diwawancara melalui telepon.

Haji Bahar yang sebelumnya berprofesi sebagai pengusaha air galon sekaligus Ketua Regional PT. Bandung Eco Sinergy Teknologi (PT.BEST) Regional Makassar menuturkan bahwa "sejak mengikuti kegiatan sertifikasi profesi Bidang Fasilitator Organik Tanaman di BBPP Batangkaluku, saya semakin tertantang untuk membuktikan bahwa pertanian organik adalah solusi pembangunan pertanian masa depan Indonesia". 

Oleh karena itu saya mengajak ke petani untuk menerapkan pertanian organik dengan cara bekerja sama. Kami mencari lahan yang potensial, kemudian seluruh sarana produksi kami siapkan. Misalnya pada tanaman padi, biasanya kami tanya petani berapa hasil yang diperoleh selama ini dengan budidaya secara konvensional, jika misalnya 5 ton/ha, maka kami sampaikan jika produksi kurang dari 5 ton kami tambahkan kekurangannya dengan catatan mengikuti semua SOP budidaya yang kami siapkan dan tanpa keadaan Post Major, (seperti ledakan hama/penyakit, bencana alam dll) dan jika lebih dari 5 ton, maka kelebihan dari 5 ton kita bagi dua.Alhamdulillah mulai ada respon positif, ucap H.Bahar.

Lebih lanjut Haji Bahar mengungkapkan bahwa, saat ini kami juga sedang bekerja sama dengan petani mengembangkan budidaya Cabe Merah organik. Kami bekerja sama dengan Kelompok Tani Lamaloang, Dusun Takkalassi, Desa Tammappaduae, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. 

Proses awal kami bersama-sama dengan petani membuat pupuk organik padat, membuat arang sekam dan Pupuk Organik Cair. Karena semua input produksi menggunakan organik, maka dibutuhkan tambahan produk yang memiliki kualitas yang bagus dan terpenting lagi produk tersebut harus legal dan sudah mendapat ijin edar dari Kementan.

Oleh karenanya kami tambahkan pupuk organik cair yang kadar C Organiknya di atas 50%. Ini tentu sangat baik bagi tanaman sebagai pengganti dari pupuk anorganik yang selama ini digunakan.

Sebagaimana komitmen kami dengan P4S Alam Hijau Lestari bahwa kami akan membina proses budidaya dan pemasaran hasil akan diupayakan secara bersama-sama melalui P4S supaya petani bisa terbantu.

Alhamdulillah, di P4S saat ini sudah dibentuk tim khusus untuk pemasaran semua produk yang dihasilkan oleh petani binaan.

Kami ikut pelatihan fasilitator sekitar 50 orang untuk 2 angkatan dan semua komitmen menjadi bagian dari P4S Alam Hijau Lestari sebagai instruktur.

Pesan kami ke petani indonesia, mari kita lestarikan pertanian dengan kembali ke alam (baca organik). 

Agar produksi tetap stabil, mari gunakan teknologi yang tepat guna, sehingga tetap memberikan hasil yang menguntukan bagi petani.

Bagi alumni fasilitator organik tanaman, apalagi yang sudah tersertifikasi, mari amalkan ilmunya dan jangan pernah berhenti, himbaunya. 

Petani sangat membutuhkan keberadaan kita, butuh pencerahan tentang pertanian organik sebagaimana yang diatur dalam SNI 6729 tahun 2016. Ingat, dengan bertani organik, tanah semakin subur, petani untung dan masyarakat sehat, pungkasnya.(Jml) BBPP-Bk.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved