Kamis, 23 Juli 2020
Rabu, 22 Juli 2020

PDAM Gowa Lanjutkan Pemasangan Gratis Untuk 1.115 MBR
Gowa, Sigapnews.com, - Perusahaan Daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Gowa kembali memberikan kemudahan bagi warga yang kurang mampu yang masuk dalam kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menjadi pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Gowa, H Hasanuddin Kamal mengatakan program pemasangan sambungan baru ini tidak dipungut biaya alias gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau warga yang tergolong kurang mampu.
“Untuk program ini kita memang tidak memberikan beban kepada masyarakat dengan menggratiskan biaya pemasangan barunya. Namun, syaratnya harus warga yang tergolong kurang mampu dari segi penghasilan,” kata Hasanuddin Kamal, Rabu (22/7/2020).
Ia menjelaskan, program yang bersentuhan dengan masyarakat berpenghasilan rendah ini sudah berjalan sejak awal bulan Juli ini dan diupayakan akan rampung pada Agustus mendatang.
“Saat ini sudah ada 40 persen yang terealisasi, insya Allah Agustus sudah rampung semua,”ucapnya.
Adapun jumlah masyarakat penerima pemasangan sambungan secara gratis ini, kata H Hasanuddin Kamal, itu berjumlah 1.015 KK yang tersebar di beberapa Kecamatan yang ada di kabupaten Gowa.
“Sebenarnya yang kita usulkan ke kementerian PUPR itu ada 1.050, namun yang diterima hanya 1.015 KK. Program ini sudah kita lakukan sejak 2017 lalu,” sambungnya.
Diketahui, program pemasangan baru secara gratis dari PDAM Gowa ini ditujukan kepada masyarakat yang tergolong kurang mampu agar dapat menikmati sarana air bersih untuk dikomsumsi
(Rilis GoWa-MO).
Senin, 20 Juli 2020

Pelayanan Disdukcapil Gowa Menuai Kritikan
Minggu, 19 Juli 2020

Giat Musda I PTRTU DPD Sulsel
Jumat, 17 Juli 2020

Ini Cara Membuat SIM Baru dan Perpanjangan di Satuan Lantas Polres Gowa di Masa Kebiasaan Baru
Kamis, 16 Juli 2020

BBPP Batangkaluku Gelar Diskusi Bertajuk Teknologi Penggorengan Hampa Udara
Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, tetap produktif di tengan pandemi Covid-19. Kegiatan DIDESAKU (Diskusi Dengan Widyaiswara Batangkaluku) merupakan salah satu wujud nyata bahwa sektor pertanian tidak pernah berhenti, terutama dalam memberikan pelayanan pelatihan kepada insan pertanian walaupun secara virtual.
Kegiatan DIDESAKU (Diskusi Dengan Widyaiswara Batangkaluku) pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2020 bertema Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, A. Amal Hayat M, SP., M.Si.
Materi DIDESAKU pada kesempatan ini dibawakan oleh Widyaiswara Ahli Muda Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Hari Ismanto, STP.
Hari Ismanto memberikan Materi tentang Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) merupakan salah satu solusi pada saat terjadi panen raya buah, sayur atau produk perikanan. Pada saat panen raya, biasa terjadi harga jual di tingkat petani menurun drastis.
Dijelaskan bahwa, "Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) merupakan salah satu cara untuk memproduksi makanan yang sehat dan bermutu tinggi.
"Pada mesin Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) ini bekerja pada suhu dan tekanan rendah, yang artinya produk yang diproses atau digoreng menggunakan alat tersebut utamanya produk pertanian yang peka terhadap panas, akan menjadi renyah dengan rasa, begitupun aroma dan warna tidak jauh berbeda dengan bahan aslinya.
Dikatakannya bahwa "Penggorengan vakum memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : mengurangi kadar minyak dalam produk gorengan, mempertahankan warna alami dan rasa (lebih baik daripada penggorengan konvensional), dan mengurangi efek negatif dari kualitas minyak. Terang Hari Irwanto.
"Beberapa komoditi pertanian yang cocok diproses dengan teknologi penggorengan hampa antara lain (1) buah : nangka, nanas, salak, apel, durian, melon, dll (2) sayur : wortel, jamur, kacang panjang, bawang dll, (3) seafood : ikan tuna, teri, udang".
"Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) diharapkan dapat diterapkan pada wilayah dengan komoditas-komoditas lokalitas yang melimpah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produk pertanian tersebut.
"Dengan demikian diharapkan pula dapat memunculkan UMKM baru pada sentra-sentra produk pertanian. (Al-Az).
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram