-->

Rabu, 24 Juni 2020

Sebut Kajari dan Kapolres Positif Covid-19, Bupati Bulukumba Isolasi Mandiri


Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali (Foto ist).

Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) -Bupati Bulukumba Sulawesi Selatan, A.M Sukri Sappewali mengumumkan dirinya telah melakukan isolasi mandiri yang dimulai pada, Selasa (23/6/2020).

Hal tersebut diumumkan orang nomor satu di Bulukumba ini melalui pesan WhatsApp (WA), Sealsa (23/6). Pengumuman Bupati ini juga telah beredar luas diberbagai WA group.

DENGAN POSITIF NYA KAJARI KAPOLRES DAN KA BPD BULUKUMBA DENGAN SENDIRINYA SAYA HARUS DIISOLASI DIRI SAMBIL MENUNGGU HASIL TEST  MOHON MAAF DEMI KEAMANAN DAN KESEHATAN KITA  TDK BISA DULU BERINTERSAKSI LANGSUNG 🙏🙏🙏

#Bupati Bulukumba

Demikian bunyi isi penyampaian Bupati Bulukumba dalam WA Group yang beredar pada, Selasa (23/6) siang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bulukumba, Daud Kahal membenarkan hal tersebut, ia mengatakan pengumuman Bupati, A.M Sukri Sappewali melakukan isolasi mandiri itu disampaikan di WA Group jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pasca disebutkannya, Kajari, Kapolres, hingga kepala BPD positif virus Corona.

“Iya pak Bupati sendiri yang umumkan di Group Pemkab,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media.

Saat ini, lanjut Kadis Kominfo itu, Bupati berlatar belakang TNI itu melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan (Rujab), di Jl. Anggrek, Bulukumba.

Bupati sendiri juga telah melakukan Swab tes, dan menunggu hasil.

“Bupati isolasi di Rujab sambil menunggu hasil swabnya,” jelas Daud.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah Hatta mengumumkan dirinya positif Covid-19.

Pengumuman Kapolres ini menuai pujian dari warga Bulukumba karena dinilai sangat membantu dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Bulukumba. Diketahui ia saat ini menjalani karantina di RS Bhayangkara Makassar.

Senin, 22 Juni 2020

Tak Sampai 24 Jam Pelaku Pembunuhan di Bulukumba Berhasil Diringkus



Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Tak sampai 24 jam lamanya, Unit Resmob Polres Bulukumba berhasil meringkus terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, Minggu (21/06/2020).

Peristiwa penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia ini terjadi di Jl. Sungai Teko, Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Setelah mengambil keterangan saksi di tempat kejadian, Unit Resmob yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra, SIK didampingi Kanit Resmob Aiptu Ardiman Yacob berhasil menangkap pelaku Heri (20) di Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng.

Korban Hakim (45) sopir mobil warga Jalan Sungai Teko, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba meregang nyawa setelah ditikam dengan sebilah badik oleh Heri (20) yang merupakan anak tirinya sendiri.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra, SIK mengatakan, kejadian ini berawal pada saat korban datang dari Bantaeng memeriksa keadaan rumahnya, kemudian bertemu dengan pelaku dan terjadi pertengkaran mulut, korban kemudian berusaha menikam pelaku namun berhasil ditangkis dan badik korban terjatuh.

"Pelaku Heri (20) kemudian mengambil badik tersebut dan kemudian menikam korban sebanyak dua kali yang mengenai bagian bawah dada dan bawah ketiak korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ungkap AKP Berry Juana Putra, SIK.

Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui benar dirinya yang telah melakukan penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korban meninggal dunia, dimana
sebelumnya ada konflik keluarga.

Dimana isteri korban Murni adalah ibu kandung pelaku kerap cekcok antara korban dengan isterinya (ibu pelaku). Pada saat kejadian isteri korban sudah 4 hari meninggalkan rumah karena bertengkar. (Red).

Sabtu, 09 Mei 2020

6 positif covid-19, RPBB : Tuntut Pemda Laksanakan Protokol Pencegahan sesuai Surat Edaran


Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Relawan Pemuda Bulukumba Bersatu (RPBB) Menuntut Pemerintah Daerah mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan hingga tingkat Desa/Kelurahan agar melaksanakan pencegahan dan penanganan Covid-19.

Lebih serius dengan tujuan memutus rantai penularan covid-19 berdasarkan Surat Edaran Menteri Desa, PDTT Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa.

Para relawan berharap pemuda di tiap desa bisa bersinergi dengan Pemerintah setempat dengan cara ikut menginisiasi gerakan-gerakan yang bisa membantu terealisasinya Kebijakan Pemerintah pusat sehingga penyebaran Virus Covid-19 usai dan tidak memperburuk dampak ekonomi yang semakin mempersulit kehidupan masyarakat

Irwan selaku Koordinator relawan kabupaten Bulukumba mengatakan  hampir semua Desa/Kelurahan tidak menjalankan sesuai protokol pencegahab sesuai Surat Edaran. hal ini menandai ketidakseriusan dan pemerintah daerah dari Bupati, Camat, dan Desa/Kelurahan masih kurang memperhatikan dan tidak serius menangani pandemi ini.

"kasus positif di Kabupaten Bulukumba sudah 6 orang, 2 sembuh dan 4 masih dalam perawatan. Tentu kita tidak menginginkan penambahan lagi." Tuturnya Irwan pada saat rapat pertemuan dengan sejumlah pemuda dari berbagai kecamatan. Sabtu (09/05/2020).

Irwan menambahkan kita semua tidak menginginkan Kabupaten Bulukumba menjadi daerah yang di anggap zona merah. Untuk itu, sangat perlu percepatan penanganan serta kesigapan yang terintegrasi dari tingkat Bupati, Camat dan Desa/Kelurahan demi mengantisipasi bertambahnya orang yang terjangkit.

"Masalah ini adalah masalah kita bersama. Hanya perlu pencegahan untuk menyelamatkan yang belum terjangkit dan penanganan untuk menyembuhkan yang telah terjangkit," tegasnya Irwan. (**).

Sumber : GowaMo

Poktan JENNAE II Bulukumba Hasilkan Panen Cabe 250 Kg /panen Meski Sering Alami Kendala


Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia dan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Kegiatan produksi pertanian di masa pandemi virus Covid-19 ini harus tetap berjalan.

Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

Ketersedian stok pangan termasuk cabai merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabai merah di berbagai daerah.

Sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.

Arahan tersebut dipenuhi oleh Poktan  Jennae II Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, panen cabai merah keriting guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dimana cabai merupakan bumbu yang wajib tersedia didapur.

Rahmi Yuliana Penyuluh Pertanian pendamping  mengatakan bahwa panen kali ini menggunakan varietas pilar dengan luas panen 0,15 Ha dan  hasil yang diperoleh 250 kg per sekali panen. Hanya saja kendala yang dihadapai petani cabai saat ini harga pendistribusian menurun yaitu 5000/kg.

"Proses distribusi juga sedikit terhambat, akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah daerah, Sehingga kesulitan menjual hasil panen petani," Katanya, Sabtu (9/5/2020).

Mustamin Ketua Poktan Jennae II mengungkapkan Selama pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, kami petani tidak bisa leluasa mendistribusikan ke pasar, karena keterbatasan jam operasional pasar. Padahal jika tidak segera dijual akan cepat membusuk.

"Hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap melakukan panen dan tetap berproduktif ditengah pandemi cocovid-19," pungkasnya.

Penulis :  Heppy Sinaga
Sumber Data :  Rahmi Yuliana / Penyuluh Pertanian Bulukumba

Senin, 06 April 2020

Meski Di Tengah Wabah Covid 19, Petani di Bulukumba Tetap Semangat Panen Padi

Sigapnews.com,  Bulukumba - Kelompok Tani ( Poktan) Cinranae 2 di Desa Bontosunggu Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba provinsi Sulawesi selatan mulai mekakukan aktivitas panen padi ditengah Wabah virus Covid-19, Selas (7/4/2020).

Ditengah kebijakan Pemerintah untuk tinggal dalam rumah "stay at home", namun ini tidak berlaku bagi petani di Desa Bontosunggu.

Mereka tetap harus turun ke lahan melakukan kegiatan budidaya dan  pemanenan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi kita semua, khususnya beras yang menjadi makanan pokok di Indonesia.

Hal itu dilakukan sehubungan dengan pesan Menteri Pertanian dalam kondisi pendemi Corona , Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah -satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah Bidang Pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Himbauan tersebut diperkuat oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi  yang menyerukan agar para penyuluh mendorong petani tetap produktif sebagai upaya penyediaan pangan dan pemanfaatan jejaring.

Dalam menghadapi panen raya di seluruh Indonesia, dalam situasi ini akan menjadi kepanikan masyarakat terutama petani kita, maka dari itu Kelompok Tani Cinranea 2 mengambil bagian dalam melawan Pendemi Covid 19 dengan  tetap melakukan Panen untuk memenuhi ketersedian pangan khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Muhammad  Ajis selaku petani dari  kelompok tani Cinranae 2 Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba mengatakan bahwa panen saat ini tidak terhambat dengan wabah virus covid 19 atau Virus Corona.

Dalam kegiatan panen tersebut di dampingi penyuluh pertanian Desa Bontosunggu Andi Nastainah, melakukan kegiatan panen padi dilahannya seluas 2 ha dengan produksi rata-rata sekitar 6,1 Ton Gabah/ ha. yang didukung oleh pemanfaatan Alsintan sehingga dapat mendukung percepatan olah tanah, tanam menggunakan combine harvester, sehingga waktu pekerjaan panen lebih efektif dan efisien, selain itu juga menjaga jarak dengan petani lain serta untuk menekan kehilangan hasil.

Besar harapan kepada  Petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pertanian agar Tetap semangat menggerakkan roda pembangunan sektor pertanian. *(Ris-Erm) BBPP-BK#

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved