-->

Kamis, 07 Mei 2020

Mentan Tegaskan Pejuang Pangan Tetap Produksi, Poktan Sipakalebbi Panen Jagung



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Penyuluh dan Petani yang ada di Kecamatan Dua Boccoe semangat panen jagung meskipun dalam suasana puasa rhamadhan, Rabu (6/5/2020).

Berdasarkan pantauan dilapangan , penyuluh dan Petani masih aktif turun ke lahan, termasuk yang dilakukan oleh kelompok tani Sipakalebbi  yang ada di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe, kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan didampingi penyuluh, petani semangat bekerja melakukan panen untuk menjaga ketersedian pangan tetap stabil.

Dalam kegiatan Panen jagung tersebut yang didampingi Penyuluh Pertanian Taswin dari BPP Kostratani Dua Boccoe, dilakukan oleh Poktan Sipakalebbi  dengan potensi panen 15 Ha dengan Produktivitas 7 Ton/ Ha .

Dikesempatan itu penyuluh pendamping Taswin  mengatakan, " penyuluh siap dukung program kostratani dengan selalu mendampingi petani.

"Kami penyuluh tetap bekerja seperti biasa dilapangan, memotivasi dan memberikan bimbingan kepada petani untuk menjaga ketersediaan pangan serta memberikan arahan kepada petani agar tetap waspada dengan adanya pendemi ini untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, tandas Taswin.


Masyarakat  semakin gelisah dengan pendemi covid 19 , khususnya dalam memenuhi ketersedian pangan , Namun Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah tetap menjamin stok pangan  termasuk stok jagung.

Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan menegaskan pertanian tidak boleh mati, pertanian harus terus hidup untuk menyediakan kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Apalagi panen raya serentak dilakukan untuk mengamankan pangan jutaan masyarakat Indonesia .  Sebelas komoditas strategis telah dipastikan aman menjelang puasa dan Idul Fitri.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Pertanian,  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama , masalah hidup matinya suatu bangsa.

"Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid 19, tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah, dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti, " tukas Dedi.

Ditengah kondisi pendemi Covid -19 Penyuluh dan Petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19.

Penulis : Erma Dewi
Sumber  data : Taswin/ BPP Dua Boccoe, Kabupaten Bone

Sabtu, 02 Mei 2020

Kiat Petani Jagung Gapoktan Mattiro Bulu Laccori Kab. Bone Tetap Bekerja dan Produktif Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Jagung merupakan tanaman kedua yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia setelah padi. Kadar karbohidrat  jagung cukup tinggi yaitu 72,4 gram/100 gram jagung dan bila dibandingkan dengan kadar karbohidrat padi sebesar 78,9 gram/100 gram beras maka tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar dan dapat dipertimbangkan menjadi bahan pengganti beras. 

Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Menyampaikan pada penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal demikian ditegaskan kembali oleh Kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan keberlangsungan hidup suatu bangsa.

Untuk memenuhi harapan tersebut, meski di tengah ancaman wabah virus corona, panen jagung masih tetap dapat dilakukan. Para petani mulai memetik buah hasil kerja keras selama tiga bulan terakhir. Guna memenuhi ketersediaan pangan.

Kegiatan panen didampingi penyuluh pertanian Taswin yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mattiro Bulu Laccori Desa Laccori Kecamatan  Dua Boccoe Kabupaten Bone dengan Varietas NK 212 yang dibudidayakan seluas 8-10 Ha sementara panen 1 Ha dengan hasil panen 7 ton. 


Taswin sebagai pendamping selalu mengingatkan petani agar tetap bekerja dan produktif di tengah pandemi covid 19 dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker sebagai pencegahan dari penyebaran virus.


Dahlan (Ketua Gapoktan) juga mengungkapkan bahwa panen kali ini berbeda dengan panen sebelumnya karena petani harus mengenakan masker, jaga jarak dan tidak terlalu berdekatan, namun hal ini tidak menurunkan semangat kami untuk tetap turun ke lahan. 

"Setelah panen ini, kami bersama anggota sepakat untuk  memulai pengolahan lahan guna percepatan tanam kembali."Pungkasnya.

Penulis : Heppy Sinaga
Sumber Data : Taswin /Penyuluh Pertanian

Kamis, 30 April 2020

Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) Turut Berpartisipasi Penyaluran Beras Ke Masyarakat Terdampak Covid- 19


Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait dan sering digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan, permasalahan yang disebabkan oleh rantai distribusi pangan dan ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah. Permasalahan utama yang terjadi selama ini adalah tingginya disparitas harga antara produsen dan konsumen yang mengakibatkan keuntungan tidak proporsional antara pelaku usaha. Harga yang tinggi di tingkat konsumen tidak menjamin petani (produsen) mendapatkan harga yang layak, sehingga diperlukan keseimbangan harga yang saling menguntungkan, baik di tingkat produsen maupun tingkat konsumen.

Sebagai solusi permanen dalam mengatasi disparitas harga pangan, Pemerintah dan Kementerian Pertanian melakukan terobosan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI). Kegiatan ini  dilakukan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis dan efisiensi rantai distribusi pemasaran dengan memperpendek rantai pasok. Kegiatan PUPM secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat Pemerintah untuk menahan gejolak harga pada saat suplai melimpah maupun kurang ditengah pandemi Covid-19 ini. Kamis (30/4/2020).

Saat ini Gapoktan Lontara melakukan panen di area 235 Ha, dengan Provitas 8 Ton/Ha yang berlokasi di Kecamatan Tanette Riattang. Kelompok Tani ini ikut berpatisipasi aktif dengan menyalurkan beras produk hasil pertaniannya kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura  dan Perkebunan Kabupaten Bone serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone, kegiatan ini dapat berdampak positif kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Kepala Dinas Sunardi Nurdin ikut mendukung kegiatan tersebut. Karena dengan kegiatan itu kita juga membantu strategi sektor pertanian dalam membantu menghadapi Covid-19. Medsos BBPP-BK.

Senin, 27 April 2020

Meski Wabah Covid-19, Petani di Kab. Bone Terus Lakukan Panen Padi



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Ketersediaan pangan, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu ada di tengah mewabahnya virus covid-19. 

Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan. 

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

"Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi. 

Dedi menambahkan pula bahwa,"untuk dapat terus aktif bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri dan keluarga dan lingkunganya.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan, sama seperti sebelum mewabahnya virus covid-19. 

“Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini tupoksi kami sebagai penyuluh. 


"Ke-khawatiran ada, namun ini di tepis dengan cara menerapkan protokol kesehatan saat turun ke lapangan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan, “ Kata Andi Sepalawan yang kerap di sapa Asep Penyuluh Pertanian Desa Awang Cenrana saat ditemui mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan panen padi, Senin (27/4/2020).

Saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Selatan,  salah satunya di Kabupaten Bone, tepatnya di Kelompok Tani Mappideceng, Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana. 

Informasi dari Pak Asep selaku penyuluh pendamping,  luas panen di wilayah kelompok tani Mappideceng adalah 40 Ha. Varietas yang ditanam adalah ciherang dengan produktivitas kurang lebih 6 ton / Ha. 


Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.

Hasil panen petani ini biasanya sebagian disimpan untuk konsumsi rumah tangga, sebagian dijual ke pedagang pengumpul. 

Saat ini harga gabah Rp. 4.300 /kg. “Insya Allah setelah panen akan dilakukan penanaman padi lagi oleh petani. Ini sesuai arahan pak Mentan agar jangan sampai ada lahan yang menganggur lama,” tutur Asep.(RSN) BBPP-BP.

Rabu, 22 April 2020

Kasdar : Pengusaha Tani Millenial Berharap Usaha Meningkat dan Tak Ada Kendala Ditengah Covid 19



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan sumberdaya alam membuat sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam.

Saat ini, peran generasi muda dibidang pertanian sangat dibutuhkan, terlebih persepsi kebanyakan orang mengenai pertanian yang kotor, menguras tenaga dan penghasilan kecil harus segera diubah. 

Saat ini pertanian sudah berkembang, sudah banyak inovasi teknologi yang berkembang dan memudahkan petani dan banyak petani berdasi yang sukses dengan penghasilan yang tinggi sehingga melahirkan petani muda milenial yang keren dan kekinian serta menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda lainnya.  

Peran penting generasi muda saat ini mendorong Kementerian Pertanian untuk menarik minat anak muda untuk terlibat dalam program petani milenial.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengungkapkan, kini banyak petani milenial yang sukses menjadi pengusaha di berbagai sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan. 

Wabah covid 19, bagi petani dan penyuluh tidak menyurutkan langkah mereka untuk menjadi garda terdepan bidang pertanian untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia. 

Mengutip Pernyataan Menteri Pertanian “saat pandemi covid 19 yang masih dihadapi sejumlah negara termasuk Indonesia, sektor pertanian semakin dibutuhkan untuk memenuhi ketahanan pangan. Pertanian seperti apa yang dibutuhkan, pertanian yang efektif, efisien dan transparan yang dapat dilakukan melalui petani milenial yang modern, ” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi melalui aplikasi zoom dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, menambahkan, keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian. 

"Sumberdaya Manusia Pertanian merupakan penggerak utama pembangunan pertanian. Untuk itu kita harus mampu mencetak generasi muda dibidang pertanian yang maju, mandiri dan modern, " tegas Kepala BPPSDMP. 

Petani muda milenial tersebar diseluruh pelosok Indonesia, dan salah satunya adalah Kasdar, petani milenial dari Kabupaten Bone tepatnya di Desa Ulubalang Kecamatan Salomekko dan merupakan Ketua kelompoktani Tanah Litae. 

Diusianya yang menginjak 29 tahun, Kasdar telah memiliki beberapa usaha dibidang pertanian. Usaha yang dimilikinya adalah penggilingan padi dan jasa dalam membantu pemanenan padi. Usaha penggilingan padi sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu dan dirintis oleh orangtuanya. 

Namun karena keterbatasan usia yang sudah tua, usaha ini dilanjutkan olehnya sedangkan usaha bidang jasa pemanenan padi dengan menggunakan Combine Harvester sebanyak 2 unit sudah dirintis sendiri oleh beliau sejak tahun 2018. 

Untuk pemasaran beras dari usaha penggilingannya, sejak Bulan Februari Tahun 2020 sudah dikirimkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 400 ton dan biasanya pada bulan Agustus, pemasarannya sampai pada wilayah NTT, Surabaya, Sorong dan Papua. 


Dari hasil wawancara via telepon dengan Ismail,SP, penyuluh pertanian sekaligus Koordinator PPL-BPP Salomekko Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone Prov.Sulsel berujar bahwa “Penyuluh sebagai pendamping dan motivator bagi petani terutama petani muda milenial untuk bisa menjadi pengusaha  muda dibidang pertanian”, Rabu (21/4/2020).

“Motivasi selalu kami berikan kepada petani binaan kami, untuk tetap produktif dan bekerja memenuhi kebutuhan pangan dan memenuhi pendapatan mereka. Bentuk pendampingan yang kami lakukan saat ini adalah membantu mereka dalam menyusun dan menghitung analisa usahataninya dan membantu petani sekitar untuk mendapatkan harga yang layak dan menguntungkan kedua belah pihak saat transaksi dengan pak Kasdar. Selain pak Kasdar, masih banyak lagi petani milenial lainnya yang punya tekad untuk memenuhi kebutuhan beras baik dalam daerah Bone sendiri maupun untuk skala Nasional,” ujar Ismail. 

Harapan Kasdar sendiri sebagai petani milenial, berharap semoga kedepannya usahanya ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala walau ditengah covid 19. 

“Terimakasih kami ucapkan kepada penyuluh dan Pak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi kepada kami. Semoga kedepannya, usaha kami ini bisa membantu masyarakat dan memenuhi kebutuhan beras baik dalam Provinsi Sulawesi Selatan maupun diluar Provinsi Sulawesi Selatan,” tutur Kasdar. (QQ/Al -Az) BBPP-BK.

Jumat, 17 April 2020

Penyuluh Produktif Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnew.com, Bone (Sulsel) - Oryza sativa atau lebih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan nama Padi, merupakan tanaman primadona yang oleh masyarakat kita dijadikan sebagai pangan pokok dan mayoritas lahan petani digunakan untuk membudidayakan tanaman ini.

Kepopuleran tanaman padi ini, menjadikannya sebagai salah satu program utama Kementerian Pertanian yaitu untuk meningkatkan produksi padi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang selalu menyampaikan untuk tetap produktif ditengah pandemi covid-19.

"Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia,"kata Mentan.

Dalam berbudidaya padi, langkah kegiatan yang harus dilakukan mulai dari memilih varietas benih, melakukan pengolahan tanah, penyemaian sampai pada proses panen diharapkan senantiasa didampingi oleh penyuluh.

Hal senada dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi senantiasa mengingatkan bahwa Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. "Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” tegasnya mengingatkan.

Dari ketegasan tersebut, salah satu Penyuluh Pertanin yang tetap aktif mendampingi petani di tengah Wabah Covid-19 adalah Fatmawati, SP, penyuluh dari BPP Tanete Riattang, Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

Fatmawati melakukan pendampingan pada saat kegiatan Penyemaian kepada Kelompok Tani Sipatokkong yang ada di Desa Lontara, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.

Adapun Varietas padi yang di semaikan tersebut yakni jenis Varietas Mekongga dengan luas tanam 25 ha.

"Dari himbauan Bapak Kepala BPPSDMP bahwa penyuluh pertanian harus aktif mendampingi petani agar pangan tetap berjalan, sehingga meskipun di tengah menyebarnya virus Corona, tak menghalangi kami bersama petani untuk tetap melakukan penyemaian padi," tandas Fatmawati.

"Dengan melihat kondisi petani yang tetap aktif justru menjadi penyemangat bagi kami untuk selalu aktif mendampingi mereka yang tentunya dengan tetap memperhatikan himbauan protokoler pencegahan covid 19 pada saat turun kelahan,” pungkas Fatmawati. (Pinem/QQ/JML) BBPP-BK.

Minggu, 12 April 2020

Meskipun Penuh Resiko, PPL dan Petani di Bone Kompak Panen Padi di Tengah Covid 19

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester (Foto Al-Az)

Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Ketersediaan pangan, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu ada di tengah mewabahnya virus covid-19.

Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan.

Pesan ini dipertegas kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, bahwa petani dan penyuluh harus terus bekerja dan untuk bisa terus bekerja, harus selalu menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran protokol dari Kementeria Kesehatan.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan,  seperti halnya sebelum mewabahnya Covid-19.

Musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Selatan,  salah satunya di Kabupaten Bone, tepatnya di Kelompok Tani Mappideceng, Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana.

Informasi dari Penyuluh Pertanian Desa Awang Cenrana, Andi Sepalawan yang biasa dipanggil Asep bahwa luas panen di wilayah Kelompok Tani Mappideceng adalah seluas 40 Ha, Senin (13/4/2020). 

Menurutnya, Varietas yang ditanam adalah jenis padi Ciherang dengan produktivitas kurang lebih 6 ton / Ha.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil.

Semangat PPL dan Petani nampak terlihat dalam pemanenan demi ketersediaan pangan, walaupun penuh resiko di tengah wabah Covid 19.

“Kami tetap turun ke lapangan untuk memantau kegiatan pertanian, meskipun penuh dengan resiko di tengah wabah virus Corona, ujar Asep.

"Ini adalah tupoksi kami, bersama-sama petani  untuk menjaga ketersediaan pangan, doakan kami selalu sehat,” pungkasnya. (RSN-JML) BBPP-BK.

Sabtu, 11 April 2020

PPL Hasanuddin : Panen Kedelai Varietas Argomulyo di Kab.Bone Untuk Memenuhi Ketersediaan Pangan Tradisional Dagri


Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Kedelai adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang merupakan bahan dasar pembuatan makanan tradisional yang menjadi makanan favorit bagi keluarga Indonesia. 

Pangan tradisional tersebut yang merupakan pangan sehat antara lain  tahu, tempe dan kecap sebagai olahannya. 

Disamping itu kedelai juga merupakan sumber protein nabati dan minyak nabati dunia. 

Di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan bahan pembuatan panganan tradisional yang berbahan dasar kedelai tersebut, sebagian besar kebutuhan dalam negeri masih diimpor langsung dari negara Amerika. 

Sementara saat ini di tengah terpaan Wabah Virus Corona untuk memenuhi kebutuhan dalalam negeri (Dagri), Kelompok Tani Anugrah telah melakukan panen komoditas Kedelai sejak tanggal 6 April 2020 lalu yang bertempat di Kelurahan Mattirowalie Kecamatan Tanete Riatang Barat Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. 

Menurut Penyuluh Pertanian yang membina DI wilayah kelurahan Mattirowalie, Hasanuddin, S.TP bahwa kedelai yang ditanam oleh masyarakat tani ini adalah Varietas Argomulyo dengan luasan penanaman sekitar 10 hektar dengan Produksi yang dihasilkan rata-rata 1,76 ton/ ha. 

Dikatakannya, "Walaupun kita dilanda musibah Wabah Corona namun pertanian harus terus maju, tidak tinggal diam dan pantang menyerah, tegasnya.

Ini dilakukan sambungnya, Sebagaimana himbauan Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, agar para Penyuluh Pertanian, Petani, dan seluruh insan pertanian  tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan Rakyat Indonesia dan dalam bekerja memperjuangkan ketersediaan pangan supaya tetap menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ungkap Hasanuddin, Ahad (12/4/2020).


Selain itu Hasanuddin menuturkan bahwa, panen kedelai yang di lakukan oleh kelompok tani Anugrah ini salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan tradisional dalam negeri (Dagri), tandasnya.

"Semoga Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan pangan Nasional ditengah cobaan yang melanda dunia, pungkas Hasanuddin. (BDP/ERM/JML) BBPP - BK.
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved