-->

Sabtu, 08 Maret 2025

Modernisasi Pertanian di Sidrap: Kementan Salurkan Alsintan Pre-Panen

Sidrap, Sigapnews.com, Dalam rangka peningkatan indeks pertanaman dan mendukung swasembada pangan di kabupaten Sidenreng Rappang, Kementerian Pertanian kembali menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) prapanen untuk brigade pangan, Selasa (4/2).

Di kesempatan lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bantuan alsintan diberikan gratis untuk mendorong modernisasi pertanian dan membantu petani agar dapat mengolah lahan secara efisien.

“Kami berikan alsintan ini agar pertanian Indonesia maju dan mampu mencapai swasembada pangan. Semua bantuan ini gratis,” ujar Menteri Andi Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti,  menekankan bahwa pembentukan Brigade Pangan sangat penting untuk mendorong pertanian modern yang berkelanjutan. Ia menyebut peran vital generasi milenial dalam mengelola pertanian berbasis teknologi modern.

Menurutnya, Brigade Pangan yang dikelola oleh para petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Adapun jenis alsintan yang diserahkan ke masing-masing brigade yaitu traktor roda 4 sebanyak 1 unit dan traktor roda 2 sebanyak 2 unit. Alsintan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah didampingi Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif.

Salah satu penerima manfaat bantuan yaitu Manager BP Sidenreng 2, Usman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Menteri Pertanian atas bantuan yang telah diberikan dan akan menggunakan bantuan tersebut dengan optimal.

"Kami merasa sangat terbantu karena traktor ini dapat mempercepat mengolah lahan yang kami kelola kurang lebih 200 hektar," ungkap Usman.

Hal yang sama diungkapkan Manager BP Lajonga, Husni. Menurutnya, alsintan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya swasembada pangan. Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah memperoleh bantuan 1 unit combine harvester pada tahap pertama.

"Kami sebagai petani pada saat pengolahan lahan terkendala di alat, sehingga pengolahan sangat lambat. Tidak hanya itu, pada saat musim panen tiba, terkadang padi hancur tergenang air karena lambatnya proses pemanenan yang disebabkan kurangnya combine di lokasi kami," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan adanya bantuan ini, ia merasa sangat bersyukur dan akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mendukung pemerintah mencapai swasembada pangan.

Rabu, 05 Maret 2025

Pasar Murah Kementan, Solusi Jitu Jaga Stabilitas Harga Pangan Menjelang Ramadhan


Gowa, Sigapnews.com, Dalam upaya mendukung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi Masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus bergerak cepat memastikan harga pangan, dan memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang bulan suci Ramadhan. Kamis (6/3/2025). 


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada operasi pasar pangan murah ini, pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak agar masyarakat dapat menikmati harga sembako yang murah dan terjangkau.


"Operasi pasar ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. 


"Kami mengapresiasi dukungan PosIND dalam penyediaan lokasi distribusi bahan pangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," ujar Andi Amran Sulaiman.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, dalam kesempatan membuka acara menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata aksi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, sehingga masyarakat tidak perlu merasa resah menghadapi bulan Ramadhan dan Idulfitri. 


“Jika program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, maka kegiatan serupa akan terus dilakukan bahkan setelah bulan Ramadhan. 


Harapannya, pemerintah dapat terus memfasilitasi serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. 


Dengan begitu, semua dapat menjalani ibadah puasa dan merayakan Idulfitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga,” ujar Idha Widi Arsanti. 


Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani melakukan kunjungan koordinasi ke Pos Makassar. 


Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan distribusi gula dalam program Pasar Murah yang saat ini sedang berlangsung di BBPP Batangkaluku berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. 


Dalam pertemuan tersebut, Jamaluddin Al Afgani  Kepala BBPP Batangkaluku berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan distribusi dan logistik, guna memastikan kelancaran pasokan gula yang menjadi salah satu komoditas utama dalam program ini. 


Koordinasi yang baik antara BBPP Batangkaluku dan Pos Indonesia Makassar diharapkan dapat mempercepat distribusi serta menghindari keterlambatan yang dapat menghambat akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.


“Kami ingin memastikan bahwa gula yang disalurkan dalam program Pasar Murah ini dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu, sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih murah,” ujar Jamaluddin Al Afgani Kepala BBPP Batangkaluku.


Pasar Murah yang digelar di BBPP Batangkaluku merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama menjelang periode kebutuhan tinggi. 


Program ini juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mendukung ketahanan pangan nasional.


Selain koordinasi terkait distribusi gula, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk membahas upaya peningkatan efektivitas pasar murah selama ramadhan, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program ini. 


Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan program Pasar Murah dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi Masyarakat.


BBPP Batangkaluku terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan. 


Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis, diharapkan kesejahteraan petani serta akses masyarakat terhadap bahan pangan yang terjangkau dapat terus ditingkatkan.


(Red) 

Rabu, 26 Februari 2025

Wabup Soppeng Selle KS Dalle Komitmen Majukan Daerah Lewat Retreat di Magelang

Magelang, Sigapnews.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle hari ini tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti Retreat Nasional bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se-Indonesia Kamis tanggal 27 Februari 2025. 

Retreati ini merupakan bagian dari program pengembangan kepemimpinan bagi para pemimpin daerah yang baru dilantik.
 
Retreat yang dibuka pada Jumat, 21 Februari 2025, diperuntukkan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
 
Bapak Selle KS Dalle menyampaikan bahwa agenda retreat hari ini meliputi pemaparan dari sejumlah Menteri dan pembekalan oleh Presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang dilanjutkan dengan acara Parade Senja.  Retreat akan ditutup oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, pada tanggal 28 Februari 2025.

Para Wakil Kepala Daerah akan mengikuti Retreat selama 2 hari mulai tanggal 27-28 Februari 2025 dan mulai hari ini akan bergabung dengan para Kepala Daerah yang terlebih dahulu sudah berada di Magelang.
 
Wakil Bupati Soppeng terpilih ini dengan mengenakan seragam loreng Komcad, menyatakan antusiasmenya terhadap program ini dan berharap dapat menyerap ilmu dan pengalaman berharga untuk kemajuan Kabupaten Soppeng.  

Beliau berkomitmen untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh guna mewujudkan Soppeng Setara, Sehat, Maju dan Berdaya Saing berbasis Agropolitan.

Senin, 24 Februari 2025

Kades Kohod Arsin Ditahan, Update Kasus Pagar Laut Tangerang

Jakarta, Sigapnews.com, Drama hukum yang melibatkan Kepala Desa Kohod, Arsin, akhirnya memasuki babak baru. Setelah menjalani pemeriksaan intensif di Bareskrim Polri, Arsin resmi ditahan bersama tiga tersangka lainnya terkait kasus dokumen pagar laut Tangerang.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa penahanan dilakukan pada Senin (24/2/2025) malam. Selain Arsin, yang ikut merasakan dinginnya jeruji besi adalah Sekretaris Desa Kohod, Ujang Karta, serta dua penerima kuasa berinisial SP dan CE.

Setelah serangkaian pemeriksaan, Bareskrim langsung menggelar rapat internal dan memutuskan penahanan keempat tersangka di hari yang sama.

“Setelah pemeriksaan, kami beserta unit melaksanakan gelar internal, dan memutuskan mulai malam ini mereka ditahan,” ujar Djuhandhani, Selasa 25 Februari 2025.

Kini, proses hukum memasuki tahap berikutnya. Djuhandhani memastikan bahwa berkas perkara akan segera dilengkapi dan dikoordinasikan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) demi mempercepat proses persidangan.

Langkah penahanan ini bukan tanpa alasan. Djuhandhani menegaskan setidaknya ada tiga faktor utama yang menjadi dasar keputusan ini.

“Tersangka tidak menghilangkan barang bukti, kemungkinan masih ada barang bukti yang akan kita perlukan untuk pengembangan perkara ini,” ujarnya.

“Dan yang ketiga, kita takutnya mengulangi perbuatannya dengan berbagai kewenangan yang dia miliki,” pungkas Djuhandhani.

Wujudkan Swasembada Pangan, Ini Harapan Mahasiswa dalam Kepemimpinan Mentan Andi Amran Sulaiman

Jakarta, Sigapnews.com, Ruang diskusi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, terasa berbeda pada Senin (25/2) siang. 

Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai universitas di Indonesia berkumpul, bukan sekadar untuk berdialog, tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan aspirasi mereka tentang masa depan pertanian Indonesia. 

Di hadapan mereka, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berbicara tegas, penuh keyakinan, memaparkan strategi besar pemerintah dalam membangun pertanian nasional.

Mahasiswa yang hadir tampak antusias. Mereka tidak hanya menyimak, tetapi juga mengajukan pertanyaan kritis. Namun, satu hal yang tidak terbantahkan mereka sepakat bahwa ketegasan Mentan Amran dalam membangun sektor pertanian adalah kunci bagi tercapainya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Muhammad Tafiqul Siregar, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, menyampaikan harapannya terhadap kebijakan yang diterapkan Menteri Amran. 

Baginya, keberanian dan transparansi dalam kepemimpinan menjadi nilai penting dalam membawa perubahan nyata. 

“Beliau cukup tegas dan transparan, Saya percaya, di bawah kepemimpinan Pak Amran, pertanian Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Bagi Tafiqul, pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan juga pondasi bagi ketahanan bangsa. 

Ia berharap kebijakan yang diambil tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan.

Sementara itu, Nursolihin, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, menyoroti respons cepat Menteri Amran dalam menyikapi permasalahan pertanian. 

Baginya, kepemimpinan yang sigap dan tegas sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor ini. 

“Beliau sangat tegas dalam menanggapi permasalahan yang ada, khususnya di bidang pertanian". 

"Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” terangnya.

Diskusi ini juga menjadi ruang bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk menyampaikan kondisi pertanian di wilayah mereka. 


Gregori, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan bagaimana tantangan ketahanan pangan di daerahnya bisa dijawab dengan kebijakan yang lebih berpihak pada petani. 

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” ujarnya.

Senada dengan Gregori, Alwi Sofyan dari Institut Pertanian STIPER Yogyakarta menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga distribusi dan akses yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Dengan program swasembada pangan, lahan-lahan pertanian dioptimalkan, pupuk didistribusikan langsung, dan berbagai langkah lain diambil". 

"Harapan kami, ke depan Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dalam ketahanan pangan,” kata Alwi.

Diskusi di Kantor Kementerian Pertanian itu lebih dari sekadar pertemuan formal. 

Ia menjadi jembatan antara mahasiswa, sebagai calon pemimpin masa depan, dengan pemegang kebijakan yang menentukan arah pertanian Indonesia. 

Para peserta pulang dengan keyakinan bahwa ketegasan Menteri Amran bukan sekadar retorika, melainkan komitmen nyata dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berdaya saing. 

Mereka percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari seluruh elemen bangsa, pertanian Indonesia bisa menjadi pilar ketahanan dan kedaulatan pangan.

Di tengah derasnya tantangan global, satu hal yang pasti, optimisme masih tumbuh subur di hati para mahasiswa pertanian Indonesia.

(Red) 

Jumat, 21 Februari 2025

Krisis Pangan Global dan Solusi Mentan Amran, Bentuk Ketahanan Pangan Indonesia

Makassar, Sigapnews.com, Pangan memiliki peran yang sangat strategis dan vital, pangan bermasalah, negara bermasalah. Hidup dan matinya suatu bangsa ditentukan oleh pangannya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada kegiatan sidang umum majelis HIMPUNI, di Makassar Jum'at (21/2/2025).

Menurut Mentan Amran, apabila krisis pangan terjadi maka mengakibatkan terjadinya krisis politik dan konflik sosial, oleh karenanya, ia meminta agar semua pihak untuk turun tangan menjaga ketahanan pangan.

"Apa dampak perubahan iklim dunia yang begitu mendadak? Jepang dan filipina kekurangan beras, Malaysia kami lihat tadi pagi DPRnya ribut berebut beras di Pelabuhan, dan Alhamdulillah Indonesia surplus di saat negara tetangga kekurangan, itu karena kerja keras kita semua, bukan karena saya," ungkapnya.

Dalam sambutannya, ia menyebut berdasarkan data BPS, produksi dengan melakukan transformasi dari pertanian tradisional menjadi modern diestimasikan terjadi peningkatan sekitar 52% dari Januari - Maret 2025 jika dibandingkan tahun 2024 di periode yang sama.

"Inilah yang dikatakan efisien, efisiensi adalah dana yang terbatas tetapi mampu menghasilkan lebih besar daripada rencana, itulah efisien, efektif, produktif," tegasnya.

Langkah strategis yang telah dilakukan Kementerian Pertanian adalah pompanisasi sawah tadah hujan yang dilakukan bersama TNI, Polri, Kejaksaan, Dosen dan seluruh anak bangsa. Untuk mendukung program tersebut Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 70.000 unit pompa, hasilnya terjadi peningkatan jumlah tanam menjadi 3 kali.

"Kita akan membangun lumbung pangan di bagian timur, dan itu akan menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dan penggerak pangan dunia ke depan," serunya dengan nada optimis.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia sebagai negara agraris kekuatannya adalah sektor pertanian, sehingga ia akan membangun kluster pertanian dengan luas 1 juta hektar sehingga menjadi terbesar di dunia.

Selain itu, ia meminta kepada HIMPUNI untuk turut menggerakkan generasi milenial dan generasi Z yang jumlah populasinya 52%, dengan syarat agar mau ke dunia pertanian yaitu menghasilkan keuntungan yang menjamin kesejahteraannya dan menggunakan teknologi.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, memasuki era industri 4.0, insan pertanian harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi serta teknologi dan inovasi.

"Teknologi dan inovasi sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktek langsung di lapang," katanya.

Hadir dalam acara Majelis Umum II HIMPUNI, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri, pimpinan Komite DPD RI, Wakil Menteri Koperasi, Ketua DPRD Sulsel, para Guru Besar, perwakilan dunia usaha, dunia industri dan para Kepala UPT Kementan di Sulsel.

(Red) 
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved