-->

Rabu, 21 April 2021

Hadiri Panen Padi Diladang Desa Soga, Ini Instruksi Wabup Soppeng


Panen padi ladang di Desa Soga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng (Foto Istimewa).


Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com,- Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP, melakukan kunjungan kerja di Desa Soga Kecamatan Marioriwawo yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, staf ahli bidang Sosail dan SDM , dan Kadis Pertanian, Rabu 21 April 2021.


Wakil Bupati soppeng melakukan panen padi ladang bersama Camat Marioriwawo, Drs. Amin Saing, M.Si, Kepala Desa Soga H. Budirman Asis, S.IP dan masyarakat Desa Soga.


Dalam kunjungannya wakil bupati memberikan saran dan masukan kepada kepala desa dan BPP Marioriwawo bahwa "Padi Ladang" ini harus dijaga kualitasnya karena bulirnya dan aroma dari padi ini yang dinilai cukup baik.


Menurut wakil bupati, daerah-daerah yang tidak memiliki sawah, dapat mengambil langkah alternatif padi ladang ini, karena di anggap mampu menjaga ketahanan pangan. Katanya.


Wabup Soppeng menyarankan kepada BPP Marioriwawo untuk mencoba melakukan penanaman padi ladang ini di lingkungan BPP Marioriwawo sebagai bahan percontohan untuk masyarakat lainnya. Imbuh mantan Kadis Pertanian Sulsel ini.


Selain itu, Wakil Bupati Soppeng juga mengharapkan kepada kadis pertanian untuk mendorong penanaman padi ladang ini untuk di sosialisasikan dan diterapkan di daerah yang tidak memiliki sawah, karena hasilnya sudah dapat dilihat di desa soga ini bahwa varietasnya ada, dan hasilnya pun bisa dilihat. Jelasnya.


Selanjutnya, wakil bupati soppeng melanjutkan kunjungan nya ke tempat budidaya lobster dan burung tekukur yang sekaligus menutup kunjungan kerja di desa soga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. (Red/Humas).

Senin, 19 April 2021

Dibawah Kepemimpinan Bupati HA.Kaswadi Razak, Program Inovasi Pertanian Asbatik Dicanangkan


Bupati Soppeng HA.Kaswadi Razak bersama Wabup Lutfi Halide saat melepas ikan dan itik di persawahan BPP Kecamatan Liliriaja (Foto Istimewa)

Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com,-Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE bersama Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP menghadiri acara pencanangan program Asbatik (ASE BALE ITIK) yang dilangsungkan di BPP Kecamatan Liliriaja, Senin (19 April 2021)

Sebelum memulai acara, Bupati dan Wakil Bupati Soppeng melakukan pelepasan ikan dan itik dilingkungan persawahan BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Liliriaja dan dilanjutkan dengan penanaman tanaman hidroponik yang turut didampingi oleh staff ahli, para kepala SKPD, perwakilan perbankan, penyuluh pertanian serta pegawai lingkup pemerintah kabupaten soppeng.

Dikesempatan itu Kadis pertanian, Ir fajar menyampaikan, "Ada 4 program yang digagas oleh teman-teman di BPP, yang pertama, adalah program Asbatik ini, yang intinya adalah kegiatan menanam padi dengan memelihara ikan dan itik, dan jika semuanya berjalan dengan baik maka akan menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.

Yang kedua memanfaatkan pekarangan dengan tanaman hidroponik, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada dan yang terakhir adalah desa yang tidak punya sawah, agar melakukan peningkatan pendapatan petani dengan teknologi tanam runtuh atau dengan berinovasi dengan ide-ide yang lain.


Tanaman hidroponik (Foto Istimewa)

Wakil Bupati soppeng dalam arahannya menyampaikan bahwa masalah yang sering dihadapi teman-teman terutama kalau kita menanam varietas umum yang dari luar selalu ikut tumbuh rumput-rumput liarnya, sehingga dengan adanya pelepasan ikan dan itik ini, begitu baru mau tumbuh ikan dan itik akan memakannya dan aerasi tanah akan muncul. Ujar magister pertanian ini.

"Sementara itu untuk sayuran, berdasarkan pengamatan dipasar masih banyak sayuran yang dijual dari luar, namun sekarang telah terlihat bahwa masyarakat juga mulai menanam sayuran sendiri di pekarangan rumah masing-masing, beber Wabup Soppeng.

"Saya berharap agar perbankan bekerjasama dengan penyuluh melalui program-program KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang ada untuk membantu petani-petani kita. Imbuh Lutfi Halide.

"Selain itu, Saya berharap agar penyuluh benar-benar melakukan pendampingan yang maksimal kepada masyarakat, agar yang dihasilkan juga maksimal. Tegas Wabup Soppeng yang juga mantan kadis pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.


Bupati Soppeng bersama Wabup dan kadis pertanian kabupaten Soppeng (Foto Istimewa)

Sementara itu Bupati Soppeng dalam arahannya menekankan bahwa ini adalah niat dan tujuan yang akan kita capai bersama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. tutur orang nomor 1 di kabupaten Soppeng ini yang diketahui adalah pecinta pertanian.

"Analisa ekonomi juga perlu dilakukan, karena ini akan menjadi modal besar untuk pertumbuhan ekonomi di soppeng ini dan termasuk dengan pasca panennya agar menjadi program yang membanggakan, jelas Bupati Andi Kaswadi Razak.

"Selain itu, perencanaannya agar dilakukan dengan maksimal, schedule yang jelas untuk meminimalisir biaya dan nilai tambahnya jelas, papar penyandang gelar sarjana ekonomi ini.

"Persoalan dengan biaya, kami akan bicarakan dengan perbankan selama analisis usahanya jelas. Ungkap Bupati Soppeng.

Bupati Soppeng lebih lanjut mengatakan, "Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian serius, yang harus dipromotori seperti budaya kolam sawah yang saat ini mulai ditinggalkan. Persoalan bibit dan anggaran, biarlah pemerintah yang memikirkan, terang Bupati yang peduli ekonomi masyarakatnya ini.

"Kita juga harus berpikir kedepan untuk memberikan nilai tambah pada ekonomi kita. Dan berharap agar niat baik pemerintah ini jangan disalahgunakan serta program Asbatik ini dapat menjadi kebanggaan di masyarakat, pungkas Bupati Soppeng. (Red/Edil Rauf)

Kamis, 25 Maret 2021

DPHPKP Gelar Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur Dihadiri Wabup Soppeng dan Kepala BBPP Batangkaluku


Anggota DPRD Eka Syafri Agelsyah, Kadis Pertanian, Wabup Soppeng dan Kepala BBPP Batangkaluku (Foto Istimewa)

Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com, - Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP membuka secara resmi acara Pelatihan Teknis Tematik Pupuk Organik Bagi Non Aparatur di Desa Maccile Kec. Lalabata, Kamis (25/03/2021)

Dikesempatan itu Wakil Bupati Soppeng dalam sambutannya mengatakan, "Saya tidak mau peningkatan produksi, tapi peningkatan pendapatan petani karena hal ini tertuang pada visi Bupati yaitu kesejahteraan. Ujarnya.

"Saya mau ada nilai tambah di padi dan bebek dimana kita bisa mebuat MOU antara kelompok tani dengan para pemilik warung makan, sehingga nanti kedepannya orang mengatakan jangan mati sebelum makan Nasu Palekko di Soppeng. Papar Mantan Kadis Pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Saya ingin melihat ada contoh yang dapat dilihat untuk masyarakat lainnya. Jangan ragu untuk memulai sesuatu dan saya akan minta kepada kepala desa dan kantor untuk tanam sayur. Sebutnya.

"Selama 3 hari ini, saya berharap yang hadir di tempat ini, setelah kembali ke tempatnya masing-masing agar membuka pelatihan ke masyarakat lainnya. Oleh karena itu, saya berharap semuanya memperhatikan pelatihan ini dengan baik, serta kita akan membuat organisasi petani organik sebagai ajang diskusi untuk membenahi apa yang kurang. Kata Wabup berlatar belakang pendidikan pertanian ini.

Dikatakannya, Menjelang memasuki bulan suci ramadhan, saya mohon untuk semuanya agar kiranya tetap menjaga kebersihan, imbuhnya.

Sementara itu, Sambutan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku,  DR. Sabir, S.Pt, M.Si menyampaikan, "Materi ini diangkat karena dilatarbelakangi oleh beberapa persoalan diantaranya saat ini kita diperhadapkan suatu masalah, dimana ketersedian pupuk bersubsidi kurang dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkomsumsi pangan sehat, sehingga hal ni melatarbelakangi kita kembali menggunakan pupuk organik. Paparnya.

"Karena pertanian kita ini bukan lagi pertanian dulu, dimana dulu kita bertani dalam rangka memenuhi kebutuhan  hidup keluarga, tapi sekarang pertanian sudah menjadi kewajiban dalam mendapatan keuntungan dan berorientasi bisnis, sehingga pertanian ini harus diolah secara efisien dan profesional dengan cara kita membutuhkan ilmunya. Jelas Kepala BBPP Batangkaluku.

Kadis DPHPKP bersama Wakil Bupati Soppeng (Foto Istimewa).

Dikegiatan yang sama Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP), Ir. Fajar, MMA dalam pemaparannya mengatakan, "Terkait pelatihan ini dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi para petani tentang ketersediaan pupuk khususnya kouta pupuk subsidi di Soppeng tahun ini yaitu hanya 70% dan ini merupakan tantangan tersendiri, ujar Kadis Pertanian Kabupaten Soppeng.

Kata Fajar, "Apa yang dilakukan pada hari ini merupakan salah satu solusi karena ini teknologinya sangat sederhana dan mudah dilakukan. Katanya.

Lanjutnya, "Karena disini saya melihat ada suatu inovasi yang bisa di contoh dan merupakan tindaklanjut dati perintah Wabup dimana kedepannya bukan hanya berorientasi pada peningkatan produksi tapi lebih kepada peningkatan pendapatan. Tandas Kadis Pertanian Ir.Fajar.

Sebelumnya ketua panitia A.Nur Hafida, S.Hut, M.Si dalam laporannya mengatakan, Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik.

Peserta pelatihan berasal dari pengurus/anggota kelompok tani di Kab. Soppeng.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 27 Maret 2021.

Turut hadir, anggota Dewan Komisi II Kab. Soppeng Muhammad Eka Syafri Agelsya, para narasumber, para tim fasilitator. (Red/Edil Rauf).

Sabtu, 13 Maret 2021

Pacu Ekspor Sarang Walet, Mentan Kunjungi Rumah Prosesing Di Jatim


Mentan SYL saat mengunjungi pemrosesan sarang burung walet di Surabaya Jatim (Foto Istimewa) 

Surabaya (Jatim), Sigapnews.com, - Setelah melepas ekspor sarang burung walet (SBW) asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 494 kilogram dengan nilai Rp. 9,9 milyar ke Tiongkok di Terminal Teluk Lamong, Jumat (12/3), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melanjutkan kunjungan kerjanya ke rumah pemrosesan sarang burung walet di Surabaya.

Ekspor SBW yang sebelumnya dilepas bersama dengan Menteri Perdagangan, Menteri BUMN dan Gubernur Jawa Timur ini dilakukan bersama 33 komoditas pertanian unggulan Jatim lainnya senilai Rp. 140,3 milyar ke 12 negara tujuan sekaligus.

"Produktifitas sarang burung walet kita diminati dunia. Saya akan ke Tiongkok lepas pandemi ini, agar ekspor kita ini lebih kuat," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat melakukan peninjauan langsung ke rumah pemrosesan sarang burung walet.

Menurut Mentan, komoditas sub sektor peternakan ini berada dibawah pembinaannya, yaitu untuk produktivitas dibawah Direktorat Jendral Peternakan, dan fasilitasi ekspornya dikawal Badan Karantina Pertanian. 

Mentan SYL menambahkan, usaha agribisnis sarang burung walet ini sangat menarik, selain memerlukan higienitas yang maksimum. Industri ini juga padat karya, dikerjakan dengan tenaga banyak orang, dan ini sangat baik untuk negara.

Mentan SYL saat launching produksi pertanian (Foto Istimewa)

Sebagai informasi saat ini Provinsi Jatim memiliki 84 rumah walet yang terdaftar dengan rumah pemrosesan walet sebanyak 9.  Dari data IQFAST Barantan tercatat di tahun 2020 volume ekspornya sebanyak 245, 3 ton dengan nilai mencapai hingga Rp. 3,5 triliun.  Dari jumlah ini 26 persen berhasil
memenuhi pasar Tiongkok dan sisanya diserap pasar ekspor lainnya seperti Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Kanada, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Vietnam.

 Kementan juga mencatat adanya  tren peningkatan ekspor SBW Jatim dari data 1 Januari hingga 10 Maret 2021 mencapai 51,3 ton dan nilai Rp. 661,3 miliar.

"Ini menjadi fokus kami baik Kementan, Kemendag, wakil negara kita di sana dan lainnya untuk mendorong SBW agar tidak bersoal di pasar Tiongkok. Tidak ada kuota, asal mampu penuhi persyaratannya. Pasarnya masih terbuka lebar dan kita mampu secara produksi," jelas Syahrul.

Agra Soeharsa, Direktur PT Surya Aviesta mengapresiasi dukungan yang diberikan, ia menyebutkan sebagai industri dengan model padat karya ini berharap dukungan penuh baik pemerintah pusat dan daerah khususnya pada perijinan hingga akses pasar. "Kami harap pemerintah terus dapat mendampingi dan tentu membantu mempermudah akses pasar," katanya. 

Secara teknis, Kepala Barantan Ali Jamil menambahkan bahwa saat ini persyaratan ekspor sarang burung walet secara umum mudah. Ia hanya menekankan bahwa yang boleh diekspor hanya sarang walet yang sudah bersih.

"Pada prinsipnya mudah, yang terpenting adalah tidak dalam bentuk kotor, artinya itu harus sudah ada proses terlebih dahulu," ungkap Jamil.

Sedangkan untuk ekspor ke Tiongkok, calon eksportir dapat menghubungi unit pelaksana teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia untuk pendampingan, agar dapat memenuhi persyaratan sesuai Protokol Karantina Indonesia dengan Otoritas Karantina Tiongkok (GACC).

"Kita harus jaga semua ini, kita syukuri. Caranya adalah dengan mendorong kualitas ekspornya dan juga dengan menjaga kelestariannya," tukas Jamil. (Red).

Kamis, 11 Maret 2021

Gelar Panen Perdana Tanaman Hasil Hidroponik Cara Wabup Soppeng Jaga Ketersediaan Pangan


Wabup Soppeng saat bersama Sekda dan SKPD panen perdana tanaman hidroponik (Foto Istimewa).

Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com, - Wakil Bupati Soppeng Ir.H.Lutfi Halide, MP bersama Sekkab Soppeng Drs.H.A.Sessu,M.Si serta para pimpinan SKPD melakukan panen perdana percontohan Hidroponik yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Soppeng, Jumat 12/ 3/2021.

Diketahui Jenis tanaman Hidroponik yang menjadi percontohan tersebut diantaranya, Brocoli merah dan Hijau, Kankung Cabut dan Seledri serta Selada.

Wakil Bupati dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa, " Hari ini pak sekda bersama pimpinan SKPD panen perdana sayur organik tanpa pestisida, yang di tanam di halaman kantor daerah.

"Dilakukannya percontohan hidroponik ini dengan harapan bagaimana visi misi bupati dan wakil bupati segera kita jabarkan sampai dengan tingkat lapangan masyarakat, Jelas mantan Kadis pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Olehnya itu, Kata Wabup, " Saya bersama teman-teman SKPD membuat percontohan di halaman kantor daerah untuk bisa direfleksikan oleh masyarakat kita, jelasnya.


Wabup Soppeng saat memperlihatkan hasil panen tanaman sayur hasil hidroponik (Foto Istimewa).

"Ini umurnya tidak sampai satu bulan sudah bisa panen, terang Wabup Soppeng.

"Saya berharap nantinya semua desa dan lurah mendorong masyarakatnya menanam sehingga kebutuhan sehari-harinya utamanya sayur dapat terpenuhi dan juga sebagai salah satu upaya ketersediaan pangan di tengah Pandemi Covid 19. Tandas Wabup yang berlatar belakang ilmu pertanian ini.

Terakhir Wabup Sopppeng menghimbau kepada para SKPD agar kegiatan seperti ini dapat dikembangkan di SKPD masing masing dengan memanfaatkan lahang sekitar kantor yang masih kosong. (Red/Adi).

Rabu, 03 Maret 2021

Mentan SYL Sebut Tiga Konsep Kerjasama Kementan Dengan Kemendibud Dalam Penguatan Ketahanan Pangan



Jakarta, Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan penandatanganan kerjasama dukungan duta petani milenial terhadap penerapan merdeka belajar, kampus merdeka untuk menguatkan ketahanan pangan nasional.

Kerjasama ini merupakan kolaborasi dan sinergitas untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pendidikan dan pertanian.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa saat ini Kementan telah menerapkan arah kebijakan strategis, yakni pertanian berkonsep maju, mandiri dan modern. Tiga konsep tersebut merupakan konsep jangka panjang yang disiapkan untuk mempercepat dan mendorong hadirnya kemakmuran dan kesejahteraan.

"Karena itu yang dibutuhkan kita saat ini adalah riset untuk memperkuat teknologi dan penguasaan mekanisasi. Dan pertanian pasti membutuhkan Kemendikbud untuk mempersiapkan semua kebutuhan anak anak kita. Sebab pertanian tidak pernah surut dengan kepentingan sepanjang manusia hidup," ujar Mentan, Rabu, 3 Maret 2021.

Terkait hal ini, kata Mentan, konsep merdeka belajar merupakan langkah maju yang wajib diterapkan dalam semua lini pembelajaran. Apalagi, Kementan sendiri sudah menetapkan target pencetakan petani muda, yakni sebanyak 2,5 juta.

"Saya ingin konsep ini diterapkan untuk mengejar ketertinggalan. Apalagi target saya adalah mencetak 2,5 juta petani yang tervokasikan di bidang pertanian. Sekali lagi saya menyambut baik merdeka belajar dan saya yakin kerjasama ini membawa berkah. Saya berharap dalam waktu yang tidak lama ada sesuatu yang bisa kita hasilkan," katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyambut baik kerjasama yang dilakukan 2 lini kementerian ini. Menurut Nadiem, pertanian dan pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Pertanian dan pendidikan itu adalah 2 lini sektor strategis, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan. Keduanya dituntut berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada," katanya.

Nadiem menambahkan, kerjasama ini meliputi penelitian, peningkatan kemampuan kapasitas SDM, penerapan reka cipta dan pengabdian masyarakat. Diharapkan, semua upaya ini mampu menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Kita memiliki generasi emas yang harus difasilitasi dengan baik. Karena itu saya harap kerjasama ini semakin memacu semangat kita untuk bekerja lebih giat demi kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara," tutupnya.

Sementara Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan kerjasama merdeka belajar adalah dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian.

“Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan sumberdaya manusia pertanian milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan”, terang Dedi.

Sumber : Kementan

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved