-->

Selasa, 26 Januari 2021

Dedy Nursyamsi : Capai Tujuan Pembangunan Pertanian Produktivitas Tapi Kualitas Jadi Poin Penting


Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan secara virtual (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -
Memasuki masa New Normal sejak Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, berbagai kegiatan aktivitas sudah mulai kembali dilaksanakan, meski belum sepenuhnya pulih seperti kondisi sebelum Covid-19.

Sebelumnya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan kegiatan pelatihan dengan menggunakan sistem Pelatihan Jarak jauh dengan menggunakan media internet berupa pembelajaran secara virtual dengan aplikasi zoom meeting.

Mengawali tahun 2021, pertama kalinya sejak masa pandemi ini BBPP Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan secara _offline_ 2 (dua) angkatan yaitu Pelatihan Fungsional Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli yang diikuti 32 peserta dan Pelatihan Fungsional Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Terampil sebanyak 28 orang peserta.

Bersamaan dengan itu juga dibuka pelatihan secara _online_ 1 (satu) angkatan yaitu Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Muda Milenial-P4S dengan jumlah peseta 30 orang. Adapun asal peserta ketiga angkatan pelatihan tersebut berasal dari wilayah kerja BBPP Batangkaluku yang meliputi provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo.



“Pada kegiatan pelatihan sebelumnya banyak pelatihan yang dilaksanakan secara virtual terkait pandemi covid-19, namun karena pelatihan ini sangat urgent untuk menyiapkan penyuluh pertanian yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilapangan, sehingga kali ini kita lakukan secara tatap muka/ offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, salah satunya adalah setiap peserta wajib membawa keterangan hasil Swab Test yang negatif” ungkap Sabir, Kepala BBPP Batangkaluku.

Sabir menambahkan proses pelatihan tatap muka digelar dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 semaksimal mungkin. Selain itu selama mengikuti pelatihan ini seluruh peserta, narasumber, dan panitia pelaksana dibekali dengan masker pelindung, hand sanitizer, penyediaan wastafel dan sabun cuci tangan di setiap sudut bangunan dan dikelas pelatihan.


Kepala BBPP Batangkaluku Dr.Sabir dan Widyaiswara saat pembukaan pelatihan bagi Penyuluh dan petani Millenial (Foto Istimewa).

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian secara vritual, dan diselenggarakan selama 21 hari efektif pada tanggal 25 Januari hingga 15 Februari 2021 mendatang bertempat di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku.

Dalam arahannya Dedi Nursyamsi mengajak seluruh peserta pelatihan dan seluruh elemen (Widyaiswara, Penyuluh, Petani Milenial, Kelompok Tani) untuk berjuang sampai terwujudnya tujuan pembangunan pertanian. Menurut beliau produktivitas menjadi hal yang penting, kata kunci demi mencapai tujuan tersebut. Tidak hanya produktivitas, tapi kualitas juga menjadi poin penting. Oleh karena itu daya saing produk kita harus terus menerus meningkat.

“Jika semua itu berhasil maka tujuan pembangunan pertanian berada digenggaman kita. Didukung dengan kualitas SDM yang professional, berdaya saing dan jiwa kewirausahaan yang tinggi maka kita juga mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang lebih tinggi. Tujuan yang luar biasa ini dapat kita capai dengan cara yang luar biasa, oleh orang-orang yang luar biasa. “Kita semua ini bukan orang biasa, Kita ini semua penyuluh – penyuluh yang luar biasa” ungkap Dedi.

Secara terpisah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan kualitas SDM adalah hal yang penting. "SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas. Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, penyuluh pertanian harus hebat, harus mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat, "katanya. (BBPP BK -AL/YN)

Selasa, 22 September 2020

Kelompok Tani Massengereng II Desa Lompulle Kec. Ganra Kab.Soppeng Panen Padi Varietas Tahan Tungro



Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com, - Sebagai upaya untuk mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi hasil penelitian Lolittungro. Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolittungro), bekerja sama dengan pemerintah kabupaten soppeng melakukan Diseminasi Produksi Benih Padi Varietas Tahan Tungro yang lokasinya berada di Kelompok Tani Massengereng II Desa Lompulle Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Ir.Fajar, M.Si mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan kelompok tani mampu memproduksi benih bermutu dan bersertifikat, sehingga kebutuhan benihnya dapat terpenuhi secara mandiri.

Menurutnya, Kegiatan diseminasi itu, dilaksanakan sejak Bulan Mei 2020 dan penanamannya dilakukan mulai tanggal 30 Mei 2020 pada lahan seluas 5 hektar dengan menggunakan Varietas Inpari 36 Lanrang dan Inpari 32.

“Alhamdulillah petani sangat respon terhadap teknologi ini, setelah petani melakukan pemeliharaan tanamannya selama +/- 3 bulan, hari ini dilakukan panen dengan hasil yang menggembirakan,” ujarnya, Selasa (22/9/2020).

Ia menjelaskan, untuk varietas di ubin diperoleh hasil ubinan, Varietas 36 Lanrang seberat 6,00 kg atau setara 9,60 ton/ha GKP (8,30 ton/ha GKG) dan Varietas Inpari 32 seberat 6,20 kg atau setara 9,92 ton/ha GKP (8,58 ton/ha GKG).

“Rata-rata jumlah rumpun ataupun populasi dalam plot ubinan sebanyak 81 rumpun, rata-rata jumlah tanaman per rumpun sebanyak 25 batang,”paparnya.

Sekedar diketahui, Kegiatan diseminasi ini, direncanakan akan dilanjutkan oleh Lolittungro pada Musim tanam berikutnya, dengan luas areal 10 hektar, di samping disiapkan lokasi lainnya di bumi latemmamala, yang endemik penyakit tungro dan tingkat provitasnya masih rendah seluas 10 hektar. (Al-Az). 

Pastikan Produksi Terus Berjalan, BPP Benteng Bontoharu Dampingi Petani Binaan Panen Padi



Selayar (Sulsel), Sigapnews.com, - Jubair, A.Md, Salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bontoharu terus dampingi petani binaannya dalam melakukan panen padi yang saat ini sedang berlangsung dibeberapa desa di Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Selasa (22/9/2020). 

Menurutnya, meski dimasa pandemi covid-19 yang sudah memasuki masa new normal, namun pendampingan kepada petani tidak boleh kendor atau menurun, perhatian dan semangat kepada petani harus terus diberikan guna memberikan motivasi kepada mereka agar terus punya semangat untuk tingkatkan produksi.

“Panen dikepulauan selayar ini sudah dilakukan hampir serentak diberbagai kecamatan, kami sebagai penyuluh bersama-sama turun kesawah lakukan panen, namun tidak lupa tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk mengikuti protokol kesehatan demi keselamatan dan kesehatan kita bersama”,katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” tegas SYL.

Peran penyuluh harus dioptimalkan dalam mendampingi petani kecil agar keberpihakan terhadap petani kecil benar-benar terwujud. Dan salah satu langkah penyuluh yang dapat diambil agar pendampingan benar-benar dirasakan oleh petani adalah dengan memberikan solusi permasalahan yang sedang dan selalu dihadapi petani disuatu wilayah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menegaskan, tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif.

Di mana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.

Salahuddin, petani dari Poktan Cinta Alam 2, Dusun Palemba, Desa Kalepadang, Kecamatan Bontoharu saat ditemui dilapangan mengatakan saat ini kami sudah mulai panen sekitar 1 ha, dengan luas lahan 11 Ha menggunakan varitas ciherang.

“Kami sangat berterimkasih kepada para penyuluh yang selalu setiap mendampingi kami selaku petani, selain itu memberikan solusi dan keluhan/permasalahan kami dilapangan, setelah panen ini rencananya akan kami segera olah untuk persiapan tanam berikutnya sehingga produksi tidak terhenti”,ujarnya.

Selasa, 15 September 2020

Penyuluh Pertanian Di Jeneponto Tetap Semangat Dampingi Petani Panen Padi Ditengah Pandemi



Jeneponto (Sulsel), Sigapnews.com, - Berlokasi di Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto, para penyuluh pertanian masih semangat melaksanakan tugasnya mendampingi petani meski masih ditengah pandemi covid 19.

Hal ini sesuai seruan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyerukan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja menjaga aktivitas pembangunan pertanian untuk terus bergerak dan memastikan ketersediaan pasokan pangan Nasional aman dan terkendali. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa sektor pertanian yang terus didorong oleh pemerintah untuk terus tumbuh berkembang walau dengan kondisi pandemi covid 19. “Yang meningkat itu hanya pertanian, pertumbuhannya 16,4%, ini sangat luar biasa ditengah pandemi covid 19,” ujar Syahrul.

Seruan dari Syahrul ini dilanjutkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi yang mengeluarkan himbauan agar para Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas mendampingi petani. “Sektor yang lain mungkin terhenti dengan adanya Covid 19, namun sektor pangan harus tetap berjalan, karena seluruh rakyat Indonesia membutuhkan pangan,“ tegas Dedi.



Hal ini kemudian ditaati oleh para Penyuluh Pertanian se-Indonesia, khususnya Penyuluh Pertanian yang bertugas di BPP Binamu. Pendampingan terhadap Kelompok Tani Sidenre IV di Kelurahan Sidenre, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Propinsi Sulawesi Selatan yang melakukan panen tanaman padi.

Dengan varietas yang ditanam yaitu Inpari 42 dan penerapan teknologi yang tepat maka diperoleh hasil panen yang meningkat.

Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Erma Bahri, SP salah satu Penyuluh Pertanian di BPP Binamu, berat ubinan 6,5 kg, estimasi produktivitasnya adalah 10,4 ton/Ha.

Ditengah pandemi covid 19 ini penyuluh tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Yakni untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19.

Beliau juga mengatakan bahwa panen yang dilaksanakan ditengah pandemi ini sangat berpengaruh terhadap penyuluh, utamanya masalah hal keakraban, dimana tidak ada lagi yang namanya makan bersama dengan petani, canda tawa dengan petani sangat dibatasi karena adanya sistem jaga jarak, namun begitu tidak menurunkan semangat kami untuk terus hadir bersama petani, karena  hal pencegahan penyebaran covid memang perlu dilakukan demi kesehatan dan keselamatan kita bersama.

"Bekerja sambil berolahraga, kami tetap jaga jarak satu sama lainnya, mengurangi kerumunan orang, serta berjemur pagi hari sambil bekerja di lahan pertanian,” tambahnya.

Penulis : Ferial, SP
Editor : Al Az /QQ

Jumat, 11 September 2020

Percepatan Satu Data Pertanian, BBPP Batangkaluku Gelar Sosialisasi Aplikasi Laporan Utama Kementan


Kepala BBPP Batangkaluku memberikan arahan tentang Kostratani (Foto Istimewa).

Kendari (Sultra), Sigapnews.com,  - Data pertanian yang akurat adalah sumber terpenting terciptanya kebijakan yang efektif. Berhasil atau tidaknya kebijakan soal pangan dan pertanian dapat dinilai dari sejauh mana masyarakat merasakan manfaat dari kebijakan itu.

Olehnya, Penguatan peran Komando Strategis Pertanian (Kostratani)  terus dilakukan kementerian pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Program Utama Kementan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku pada hari kamis 10 s/d 11 september 2020 di Hotel Claro - Kendari, Sulawesi Tenggara , Jumat (11/9/2020).



Sosialisasi yang diikuti 105 orang peserta terdiri dari penyuluh dan Admin BPP yang berasal dari berbagai kabupaten di sulawesi tenggara, antaranya kab. bombana, kab. kolaka, kab. kolaka utara, kab. kolaka timur, kab. konawe, kab. konawe selatan, kab. konawe utara dan kota kendari.

Kostratani sebagai program yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah hal penting yang harus dilakukan. Kita ingin semua sumberdaya yang dimiliki pertanian bisa dimaksimalkan, termasuk sumberdaya manusia. Oleh karena itu, kita berharap sosialisasi yang digelar bisa diikuti dengan maksimal sehingga bisa diimplementasikan di lapangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan pembangunan pertanian oleh penyuluh pertanian berkolaborasi dengan petugas teknis/fungsional pertanian lainnya yang ada di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian.



Senada dengan arahan Budianti Kadidaa, Kadis. Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra sekaligus membuka sosialiasi ini mengatakan salah satu tujuan sosialisasi ini adalah terkoneksinya berbagai data dan informasi, dengan adanya data dan informasi yang riil di lapangan, akan digunakan sebagai perencanaan atau program pembangunan pertanian. Untuk itu rekan-rekan di BPP dituntut bekerja lebih keras untuk menyiapkan data yang senantiasa ter-update, tidak stagnan melainkan selalu berubah dari waktu ke waktu. Dengan adanya data dengan dukungan sarana dan prasarana.

Dikesempatan yang sama Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan melalui sosialiasi ini, kita membekali penyuluh di BPP cara meng-input data  komoditas strategis menggunakan aplikasi Laporan Utama Kostratani, kegiatan ini merupakan awal proses tansformasi BPP menjadi Kostratani dalam fungsinya sebagai Pusat data dan Informasi pertanian.

Beliau juga menghimbau kepada para penyuluh, bahwa entri data laporan utama Kementan harus segera ditindaklanjuti untuk dikoneksikan ke Agricultur War Room (AWR) dalam mendukung program Kostratani.

Sebagaimana yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu bahwa Kostratani sebagai yang terdepan dalam menjalankan program utama Kementan harus diperkuat dengan data dan informasi.

“Semua data dan informasi mengenai perkembangan pertanian di daerah harus disajikan secara lengkap. Jadi kita bisa lihat sejauh mana perkembangan pertanian di daerah, termasuk apa kendalanya. Dan di Kostratani, petani bisa berkonsultasi untuk memaksimalkan pertanian. Makanya kita terus perkuat peran Kostratani,” tuturnya.

Meski dihadiri banyak peserta namun penerapan Protokol kesehatan tetap dilakukan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan serta mengecek suhu tubuh setiap peserta sebelum memasuki ruangan sosialiasi.  (BBPP-BK).

Penulis : Al Aziz / Hari Ismanto
Editor : Sabir

Rabu, 09 September 2020

Semangat Petani Bontobaru Kepulauan Selayar Panen Padi di Masa New Normal




Selayar, Sigapnews.com, - Petani di Desa Bontobaru Kecamatan Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan gelar panen padi. Panen padi dimulai pada september dan diperkirakan akan berakhir pada oktober 2020 mendatang. Rabu, (09/09/2020).

Dengan semangat luar biasa petani Desa Bontobaru ini terus berupaya meningkatkan hasil produksinya, dari masa pandemi covid -19 hingga menuju masa new normal saat ini.

Ketersediaan pangan di era new normal harus dipastikan aman baik khususnya di kabupaten kepulauan selayar  maupun di daerah lainnya.  Namun meski new normal tetap harus melaksanakan protokoler Kesehatan. 

 Petani tetap bekerja dan pergi ke sawah untuk terus berproduksi, dengan tetap menjaga social and physical distancing serta pola hidup bersih dan sehat harus terus diterapkan.

Hamaruddin Petani dari Poktan Sinar Baru mengatakan sangat bersyukur sekali saat ini bisa panen kembali seperti biasanya, meski menuju masa new normal namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan untuk saling mejaga satu sama lainnya.

“Saat ini sudah panen sekitar 1 hektar dengan padi varietas ciherang,  provitas 7,04 ton/hektar, potensi lahan 25 hektar dan untuk didaerah kecamatan lainnya perkiraan panen hingga oktober mendatang,”ungkapnya.

Penyuluh Pertanian Kec. Pastim, Darmawati,  menyampaikan agar para petani melaksanakan anjuran dan instruksi sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus covid 19 yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 

“Petani kita luar biasa, memiliki rasa optimis bahwa di era new mormal ini produksi akan semakin meningkat dan harus tetap semangat untuk melaksanakan panen padi serta tidak menjadikan pandemi covid 19 sebagai halangan bagi petani untuk melakukan proses panen,”katanya.


Beliau juga berharap kepada para petani agar tetap melakukan aktivitas sesuai dengan protokol pencegahan covid 19, agar petani tetap aman dalam berusahatani.
Pemerintah berharap kondisi saat ini bukan menjadi penghalang bagi petani untuk tetap berproduksi.

 Tentunya pemerintah juga akan terus mengupayakan semaksimal mungkin petani terlindungi dan masyarakat pun dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian bahwa pertanian harus tetap berproduksi pada setiap kondisi apapun. Pangan tidak boleh berhenti. Pertanian Indonesia "Maju, Mandiri, Modern".

Penulis :  Al Aziz
Sumber : Darmawati Penyuluh Pertanian Kab.Kep.Selayar/ Hari Ismanto

Kamis, 03 September 2020

Sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementan Turut Maksimalkan Peran BPP Kepulauan Selayar



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -  Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, Kamis (03/09) menggelar Sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Serta Balai Pelatihan Penyuluhan (BPP) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan melalui Video Telekonferensi  via Aplikasi Zoom.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan yang diwakili oleh Sekertaris Dinas Pertanian, Agussalim yang sekaligus membuka sosialisasi menyampaikan bahwa Kab. Kepulauan selayar memiliki 10 BPP, diantaranya, BPP Bontomarannu, BPP Bontomanai, BPP Bontomatene, BPP Bontosikuyu, BPP Buki, BPP Pasilambena, BPP Pasimarannu, BPP Pasimasunggu, BPP Pasimasunggu Timur, dan BPP Takabonerate.



Yang saat ini semua bisa hadir dalam sosialisasi Pelaporan Program Utama Kementerian Pertanian.

Beliau juga berharap para penyuluh aktif memaksimalkan peran BPP, terutama peran untuk memperkuat pelaporan data dan informasi dengan pengiriman melalui aplikasi pelaporan program utama Kementan yang harus dilaporkan setiap minggunya.

Dikesempatan yang sama Fitriani Kabid. Program dan Evaluasi BBPP Batangkaluku mengatakan sebagaimana salah satu tujuan Kostratani adalah untuk  mengoptimalisasi tugas fungsi dan peran BPP sebagai  pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, dengan demikian kostratani ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan pertanian.

“Salah satu dari 5 peran kostratani saat ini adalah peran BPP sebagai pusat data dan informasi, dimana semua data tersebut nantinya akan terkoneksi/terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di kementerian pertanian,”tuturnya.



Data yang dimaksud adalah yang terkait dengan program utama kementan yang nantikan akan secara periodik dilaporkan melalui aplikasi laporan utama kementerian pertanian.

“Sosialisasi yang merupakan bagian dari pendampingan BBPP Batangkaluku terhadap model BPP kostratani di Kab. Kepulauan Selayar, dan berharap dapat membekali para penyuluh pertanian yang ada di BPP mengenai cara penginputan data khususnya komoditas strategis menggunakan aplikasi laporan utama kementan melalui aplikasi laporan Utama di alamat http://laporanutama.pertanian.go.id,”katanya.

Sementara arahan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian  (BBPP) Batangkaluku, Sabir, Sebagaimana tujuan pembangunan pertanian yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa, meningkatkan kesejahteraan petani  dan meningkatkan ekspor.

Tujuan pembangunan pertanian ini  bisa kita wujudkan dengan cara peningkatan profuktivitas,  perbaikan kualitas dan kontinyutas produk, hal ini bisa kita capai tentunya dengan kerja  keras kita  sebagai insan pertanian.

Oleh karena itu kita sebagai insan pertanian dituntut untuk bekerja keras , bisa bekerja luar biasa dengan cara luar biasa dalam rangka untuk tetap berswasembada pangan dan dalam rangka tetap menyediakan pangan bagi  untuk 267 jiwa, hal ini bisa kita capai bersama dengan salah satu program unggulan kementerian pertanian saat ini adalah adanya kostratani.

Kegiatan dilanjutkan dengan panduan singkat aplikasi dengan cara login dan penginputan data pada aplikasi laporan Utama Kementan.

Petugas BPP Kostratani harus login ke Kostratani  dengan username dan password yang telah dibagikan dan bisa mengentry data dan informasi sesuai dengan username yang tersedia di layar komputer.

Kali ini, dipandu oleh widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Hari Ismanto.
Dan diakhiri dengan acara tanya jawab. (Al-Az). 

Minggu, 26 Juli 2020

Pemuda Tani dan PPL Kab. Maros Kembangkan Cabe Organik Dengan Memanfaatkan Lahan Tidur



Maros, Sigapnews.com, - Lahan merupakan bagian dari bentang alam (landscape) yang mempunyai sifat keruangan (spatial) dan merupakan lokasi aktivitas manusia. Fenomena kebutuhan lahan akan cenderung terus meningkat sejalan dengan adanya perkembangan pertumbuhan penduduk. Sementara itu lahan ditinjau dari ketersediaannya dalam arti luasan terhadap batas administratif lahan bersifat terbatas. Lahan bersifat tetap dengan nilai ekonomis yang cenderung meningkat, khususnya di perkotaan, sehingga lahan tidak hanya sebagai obyek yang dimanfaatkan tetapi juga sebagai obyek yang diam untuk kepentingan investasi.

Untuk mendongkrak laju peningkatan produksi pangan, khususnya untuk semua komoditas strategis, harus diupayakan pemanfaatan lahan tidur. Lahan tidur merupakan lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun.

Salah satu inisiator dalam memanfaatkan lahan tidur untuk peningkatan produksi pangan di Kab. Maros adalah Haji Baharuddin Syam. Alumni Pelatihan Fasilitator Organik Tanaman ini bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian, Marwanti, SP memotivasi Pemuda Tani untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Menurut Haji Bahar, dia telah melakukan uji coba penanaman cabe organik pada lahan tidur di lokasi kelompok tani Lamaloang di Kecamatan Marusu. 

"Kami sudah melakukan penanaman cabe dengan cara organik di Kelompok Tani Lamaloang, Alhamdulillah cabenya saat ini sudah berbuah dan seluruh input produksi yang digunakan adalah full organik, sekalipun baru tahap awal, perkembangan cabe tersebut menunjukkan hal yang sangat positif," jelas Haji Bahar.

"Setiap hari kami terus bergerak mendatangi petani memberikan informasi terkait keuntungan melakukan budidaya secara organik, perlahan-lahan sudah banyak petani yang mulai beralih dari pola budidaya konvensional ke pola budidaya organik. Hal ini karena mereka mulai menyadari bahwa pertanian organik sangat menguntungkan," lanjutnya.

"Hari ini kita sedang melakukan pembersihan lahan bersama kelompok Pemuda Tani di desa Temmapaduae, Kec. Marusu. Ini adalah lokasi kedua yang kita akan jadikan sebagai percontohan budidaya cabe secara organik. Kami ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa tanpa menggunakan bahan kimia kita bisa melakukan produksi pertanian dengan baik dengan tetap menjaga kuantitas dan kualitas produksi," tutupnya.

Penyuluh Pertanian Desa Temmapaduae Marwanti, SP menjelaskan bahwa kolaborasi antara alumni fasilitator tanaman organik dengan Penyuluh Pertanian sangat bermanfaat. 
"Setelah melakukan percontohan budidaya cabe organik di kelompok tani Lamaloang, kami semakin yakin bahwa budidaya secara organik tetap bisa meningkatkan produksi. Oleh karena itu kami semakin termotivasi untuk membuka percontohan budidaya organik di tempat lain. Kami berharap, kedepan Kabupaten Maros bisa menjadi sentra produksi pangan organik di provinsi Sulawesi Selatan," tutur Marwanti.

Apa yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Kabupaten Maros dan alumni pelatihan fasilitator tanaman organik sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Prof. Dr. Dedi Nursyamsi. Dalam beberapa kesempatan, Dedi menjelaskan bahwa seluruh Insan pertanian harus all Out dalam membangun pertanian di Republik Indonesia. "kita semua harus selalu all out  dalam membangun pertanian demi keamanan pangan 267 juta penduduk Indonesia," jelas Dedi.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved