Jumat, 10 Juni 2022
Rabu, 08 Juni 2022
Kabar Tak Sedap dimasa Pemerintahan Ahok Tahun 2015, Anak Buahnya Korupsi : Bareskrim Amankan Aset Senilai Rp 700 Miliar
Senin, 06 Juni 2022
Relawan Deklarasi Nasional Erick Thohir for President 2024 di Surabaya, Ketum Partai UKM Indonesia Ucapkan Selamat
Dugaan Buronan Polisi Jepang Berada di Indonesia, Polri Pro Aktif Kordinasi Imigrasi Terkait
Sabtu, 04 Juni 2022
Deklarasi Nasional Erick Thohir for President 2024 Menggema di Surabaya
Jumat, 03 Juni 2022
Luar Biasa Perhatian Kapolri, Bantu Bad Pasien di Klinik Milik Penemu Obat Penyakit Kulit
Jumat, 27 Mei 2022
Melayat di Rumah Duka Almarhum Buya Syafii Maarif, Kapolri : Kita Telah Kehilangan Tokoh dan Bapak Bangsa
Rabu, 25 Mei 2022
HIPSI Sepakat Dukung Puan Maharani Presiden 2024
Senin, 23 Mei 2022
Sekjen: Refleksi HUT ke 1 Partai UKM Indonesia, Kader Muda Milenial dan Muda Enterpreneur Pasti Cocok Disini
Selasa, 17 Mei 2022
Puan : Sebelum Pemerintah Mengambil Kebijakan, Ini Yang Mesti Diperhatikan
Puan : Sosok Fatmawati Kebanggaan Keluarga dan Masyarakat Bengkulu
Senin, 16 Mei 2022
Isu Duet Anies-Puan di Pilpres 2024 Mencuat
Kolase Puan Maharani dan Anies Baswedan. (Foto: Diolah dari Google).
Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pipin Sopian mengungkapkan partainya terbuka dan partai politik manapun. Ia mengatakan koalisi nantinya dibangun dengan sejumlah persyaratan.
Dimana salah satunya parpol yang berkoalisi tak boleh tunduk pada kelompok oligarki, sebab itu bikin hancur marwah semua parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut.
"Kami sangat welcome berkoalisi dengan partai bang Masinton (PDI Perjuangan) yang penting kita tidak bisa disetir oleh oligarki, sehingga membuat marwah partai politik tidak ada. Karena kalau kebijakan disetir oleh oligarki, maka kebijakan sudah tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat," katanya.
Ia menambahkan meski PKS terbuka, namun belum bisa menentukan sosok capres dan cawapres 2024.
Menurutnya untuk menentukan sosok tersebut tidak bisa dalam waktu singkat namun harus melalui pertimbangan yang matang. "Ada perlu pertimbangan visi-misi apakah cocok atau tidak, lalu soal sosoknya sendiri bukan sosok yang bukan hanya bisa pencitraan saja tapi bisa menyelesaikan persoalan bangsa," terangnya.
Pipin kembali menegaskan bahwa untuk koalisi, pihaknya ingin bernuansa nasionalis-religius.
Namun PKS sendiri tak ada rencana untuk membentuk koalisi yang isinya semua partai Islam karena dikhawatirkan terjadi polarisasi.
Untuk keluarnya nama Capres-Cawapres, kata dia, di internal PKS sendiri sangat partisipatif. Artinya mendengar aspirasi dari lapisan paling bawah hingga nanti dipertimbangkan di lapisan paling atas misalnya tingkat Majelis Syuro. Menurutnya, untuk di internal PKS nama yang kuat adalah Salim Segaf Al-Jufri.
Selain itu, ada juga nama-nama lain yang selama ini muncul di berbagai survei ternyata juga didukung kader-kader lapisan bawah PKS. "Misalnya ada nama Anies Baswedan, ada Ganjar, Sandi dan ada Prabowo juga. Ini semua masih akan dipertimbangkan secara matang, dari level bawah sampai atas. Kita partisipatif lah, tidak bisa ujug-ujug menentukan calon," tutupnya.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram