Kamis, 18 Juni 2020
Rabu, 17 Juni 2020
Wisma Mulia Tolak 7 Tuntutan 7 Pekerja yang Didampingi LKBH Makassar Karena Merasa Bangkrut
Sabtu, 13 Juni 2020
LKBH Makassar Nilai Hukuman Mati Pantas Buat Pelaku Penyiraman Air Keras Ke Novel Baswedan Penyidik KPK
Sigapnews.com, Makassar - Tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada 2 terdakwa pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan (NB), penyidik Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada sidang perdana di Pengadilan Jakarta selama 1 tahun dinilai LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) Makassar diluar nalar dan logika hukum.
"Pantasnya terdakwa pelaku penyiraman air keras ke NB harusnya hukum pidana mati, karena tindak pidana yang dilakukan sejatinya adalah upaya penghilangan nyawa," ungkap Muhammad Sirul Haq, Direktur LKBH Makassar diruang kerjanya, Sabtu, 12/06/2020.
Sebagaimana dapat disimpulkan unsur-unsur pembunuhan berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP (Kitap Undang-Undang Hukum Pidana) yakni barangsiapa yang sengaja dengan rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian pertanggungjawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
Hal ini diutarakan kemudian Sirul, menurutnya unsur-unsur pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP telah terpenuhi secara sempurna. "Niat penyiraman air keras patut diduga berdasarkan bukti-bukti yang ada berupa perencanaan pembunuhan Pasal 340 KUHP, JPU disini kehilangan akal sehat dan nurani tanpa pengindahkan hukum yang ada serta melukai rasa keadilan masyarakat," tutur Sirul dengan penuh emosi.
Inilah perilaku yang mencoreng wajah dewi keadilan dan bahan tertawaan yang memilukan bagi dunia hukum Indonesia dan hilangnya harapan masyarakat akan penegakan hukum yang menurut Sirul adalah panggung sandiwara.
"Tontonan hukum kita yang tercermin dengan panggung pengadilan penyiraman air keras, menjadi luka pilu penegakan hukum dan hukum hanya menjadi permainan bagi penguasa dan orang-orang dibelakangnya," ujar Andi Mahardika, Manager Penanganan Perkara LKBH Makassar.
Kamis, 11 Juni 2020
7 Karyawan Wisma Mulia Berhenti Gajian, LKBH Makassar Ajukan Bipartit
Sigapnews.com, Makassar - Nasib naas menimpa 7 karyawan Wisma Mulia yang terletak di bilangan jalan Sungai Pareman 3 Nomor 1 ini, sudah 2 bulan tidak terima gaji selain itu BPJS kesehatan mereka pun otomatis tak terbayarkan.
Hal inilah yang mendapat perhatian khusus dari LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) Makassar dengan menyurati pimpinan Wisma Mulia untuk digelar bipartit berupa pertemuan antara perusahaan dan pekerja yang didampingi kuasa hukum sebagaimana secara resmi yang diatur Undang-Undang Ketenagakerjaan.
"Kasihan mereka 2 bulan sudah tak terima gaji, gaji pun dibawah UMK (upah minimum kota) Makassar, tidak dibayarkan BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan mereka tidak ada," ungkap Muhammad Sirul Haq, Direktur LKBH Makassar, Jumat 12/06/2020.
Tambah Pengacara Makassar ini yang sering disapa Sirul, mengungkapkan bahwa, "seharusnya mereka sudah harus pengangkatan sebagai pegawai tetap mengingat masa kerja mereka sudah ada diatas 6 tahun, tidak mendapatkan THR dan gaji lampau dibawah UMK Makassar akan kami mintakan juga."
Wisma Mulia sendiri merupakan usaha layanan penyewaan kamar dengan jumlah kamar 38, yang menurut Miliadi, satpam Wisma Mulia yang sudah bekerja 12 tahun namun mendapat perlakuan sama, mengatakan, "kami ini kasihan selama memasuki 2020 kurang diperhatikan lagi pemilik Wisma Mulia, mulai dari gaji kurang, BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan bermasalah dan juga tidak mendapatkan THR,"
Miliadi berharap dengan kehadiran LKBH Makassar ini dapat membantu mereka mewujudkan perjuangan mereka menuntut hak sebagai pekerja Wisma mulia. "Semoga LKBH Makassar menjadi dewa penolong bagi kami ditengah kondisi yang sudah terabaikan oleh pimpinan Wisma Mulia," tutur Miliadi dengan penuh harap. (**).
LKBH Makassar Buka Layanan Pengaduan Online Tarif Listrik Menggila
Selasa, 09 Juni 2020
Menuju New Normal, Kapolsek Wajo Rakor Pembentukan Program “KampungTa”
Sigapnews.com, Makassar - Kapolres Pelabuhan Makassar Akbp Muhammad Kadarislam Kasim Canangkan pembentukan Program KampungTa (Kampung Tanggap dan Aman) dari wabah Covid-19.
Untuk mensukseskan Program KampungTa ” Kapolsek Wajo Kompol Amir Mahmud melakukan rakor bersama tripka Kecamatan dan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. Senin, (08/09/2020).
Pembentukan Kampung’ Ta dalam rangka menumbuh kembangkan peran serta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan aktifitas bersosial sehari-hari menuju kehidupan New Normal dan bersama-sama melakukan pencegahan maupun menekan penyebaran Covid-19.
Kompol Amir Mahmud “Kami dari Polres Pelabuhan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada elemen pemerintah dan masyarakat yang telah membantu mempersiapkan Program KampungTa dimana dalam pembentukan Kampung Tanggap dan Aman dari penyeberan Covid-19 ini, merupakan program Kapolres dalam mengajak serta dan mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama, bahu-membahu dan tolong-menolong dalam memutus penyebaran Covid-19.”
” Kita saling gotong-royong bahu-membahu untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini diwujudkan dengan kita membentuk lumbung pangan, satgas keamanan dan satgas kesehatan. Disitu semua saling bahu-membahu dengan harapan dibentuknya kampungTa , masyarakat akan sadar untuk berpartisipasi, karena Program kampungTa (Tanggap dan Aman) dari Wabah Covid-19 ini ,dibentuk dari kita untuk kita menuju kehidupan New Normal, ” Jelas Kapolsek Wajo Polres Pelabuhan Makassar.
Kabar Buruk, Positif Covid-19 di Sulsel Tembus 2.014 Kasus
Sigapnews.com, Makassar - Berdasarkan data Pemprov Sulsel melalui situs resmi Sulsel Tanggap COVID-19, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah menembus angka 2.014 kasus.
Hingga Selasa 9 Juni 2020 pukul 00;00 Wita dari 2.014 kasus itu terdapat 674 pasien yang sembuh dan 94 meninggal dunia.
Selain itu, tercatat jumlah pasien yang kini sedang menjalani perawatan sebanyak 1.239 orang. Dimana 529 dirawat di rumah sakit dan 710 menjalani isolasi mandiri
Sementara kategori orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 967 orang. Sebanyak 4.841 orang sudah selesai pemantauan dan total keseluruhan yang dipantau hingga Kamis malam sebanyak 5.808 orang.
Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) ada 364 orang. Sebanyak 1.446 orang sudah dalam kondisi sehat atau non-Covid-19 dan 175 meninggal dunia. Jumlah keseluruhan PDP 1.985 orang.
Secara keseluruhan, update terkini Covid-19 di Sulsel hingga Selasa sore, yakni 2.014 yang positif, 1.239 orang dirawat, 673 yang telah sembuh atau sekitar 33,5 persen dan 94 meninggal dunia.
Berikut sebaran pasien positif Covid-19 di Sulsel per Kabupaten Kota hingga Selasa 9 Juni 2020 pukul 00;00 Wita.
Kota Makassar 1.024 Kasus
Kabupaten Luwu Timur 192 Kasus
Kabupaten Gowa 145 Kasus
Kota Parepare 37 Kasus
Kabupaten Maros 32 Kasus
Kabupaten Sidrap 20 Kasus
Kabupaten Soppeng 9 Kasus
Kabupaten Sinjai 10 Kasus
Kabupaten Takalar 7 Kasus
Kabupaten Tana Toraja 6 Kasus
Kabupaten Pinrang 5 Kasus
Kabupaten Luwu 4 Kasus
Kabupaten Luwu Utara 3 Kasus
Kabupaten Wajo 3 Kasus
Kabupaten Bulukumba 2 Kasus
Kota Palopo 2 Kasus
Kabupaten Bone 1 Kasus
Kabupaten Pangkep 1 Kasus
Kabupaten Toraja Utara 1 Kasus
Kabupaten Jeneponto 1 Kasus
RS Lain-lain 95 Kasus
Rekreasi Duta Covid-19 Sulsel 346 Kasus
Senin, 08 Juni 2020
Korban Kriminal di Rapid Tes Berbayar, Wakarumkit Pelamonia : Agar Steril
Sabtu, 06 Juni 2020
Berita Duka, Mantan Sekprov Sulsel Andi Muallim Tutup Usia
Jumat, 05 Juni 2020
Kabag Humas : PJ Walikota Komitmen Tegakkan Keterbukaan Informasi Publik
Sigapnews.com, Makassar - Kepala Bagian Humas Pemkot Makassar, Firman Pagarra menegaskan komitmen Pj Walikota Makassar, Prof Yusran Jusuf untuk selalu terbuka dan memberi ruang yang sebesar-besarnya kepada seluruh awak media yang ingin melakukan peliputan di lingkungan Pemkot Makassar. Hal ini ditegaskan Firman di ruang kerjanya, Jumat (5/5/2020).
“Sejak hari pertama di lantik selaku Pj Walikota Makassar, beliau sudah tekankan kepada kami dan seluruh pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk selalu terbuka dan aktif memberikan informasi kepada publik melalui wartawan. Ini bentuk komitmen beliau menjadikan Pemkot Makassar sebagai institusi yang menjunjung tinggi asas keterbukaan informasi publik” tegas Firman Pagarra.
Terkait keterbukaan informasi yang dijalankan oleh Pemkot Makassar, Firman Pagarra memberikan penjelasan.
“Kami diberi tugas untuk memastikan dan memudahkan kerja-kerja jurnalis di Pemkot Makassar. Termasuk menghubungkan dengan narasumber, baik itu dengan Pj Wali Kota, kepala OPD maupun dengan kami selaku Kabag Humas. Tentu saja ada dinamisasi didalamnya, misalnya ketika Pj WaliKota Makassar sedang sibuk atau ada agenda lain yang tidak bisa ditunda, maka pimpinan OPD termasuk kami selaku Kabag Humas wajib untuk memberikan layanan informasi kepada teman-teman jurnalis” lanjut Firman.
Pernyataan ini juga untuk mengklarifikasi informasi terkait sulitnya wartawan mendapat layanan wawancara langsung dengan Yusran.
“Pak Pj selama ini sangat senang saat di temui wartawan, termasuk jika ditanya mengenai strategi penangan covid-19 di Makassar, atau upaya menggerakkan roda ekonomi yang terganggu selama masa pandemi. Apalagi saat ini beliau tengah menyiapkan sebuah program strategis Gerakan Makassar Sehat, Low Contact High Immunity sebagai solusi Makassar keluar dari pandemi. Tentu saja ini tidak akan maksimal tanpa pelibatan teman-teman jurnalis. Terkait dua hari ini beliau tidak bisa menyempatkan waktu menemui wartawan itu kami pastikan karena memang hanya karena kesibukan dan agenda beliau yang sangat padat akhir-akhir ini”lanjut Firman.
Pada prinsipnya menurut Firman, posisi media massa sangat strategis dalam menyukseskan seluruh program Pemkot Makassar yang tengah dicanangkan saat ini. (Red).
Kamis, 04 Juni 2020
Direksi Perumda Air Minum Paparkan Dua Hal Urgent Dihadapan Pj Walikota
Sigapnews.com, Makassar - Penjabat Walikota Makassar Yusran Jusuf selaku kuasa pemegang mandat di Perusahaan umum daerah air minum kota Makassar menghadiri persentasi yang dibawakan Direktur utama Hamzah Ahmad di Aula tirta Perumda air minum daerah kota Makassar. Kamis 4 Juni 2020.
Persentase yang dipaparkan direksi perumda air minum adalah salah satunya adalah Program unggulan perumda air minum kota Makassar berdasarkan hasil rekomendasi temuan eksternal BPK BPKP dan Inspektorat.
Dalam persentasenya dihadapan Pj Walikota Yusran Jusuf Dirut PDAM Hamzah Hamsah mengatakan ada dua hal persoalan yang urgent dilaksanakan PDAM yang pertama adalah masalah kebocoran air.
"Setiap tahun audit yang dilakukan oleh BPK maupun BPKP persoalan utama yang selalu mencuat berulang ulang adalah rekomendasi untuk meminimalisir kebocoran air, ini adalah prioritas program utama kami untuk membenahinya, di periode ini," katanya.
Persoalan yang kedua.menurut Hamzah adalah program rehabilitasi jaringan pipa dikawasan timur kota, namun menurut Hamzah kendala yang dihadapi pihaknya untuk merealisasikan rehabilitasi pipa belum mendapatkan izin dari Dinas Pekerjaan Umum
"Saat ini kami terkendala izin dari Balai Jalan PU karena persoalan izin kami belum mendapat respon dari pihak balai Jalan, jika rehabilitasi pipa tidak dilakukan, hasil dari audit BPK PDAM kehilangan 700 juta menurut hitungan BPK," terangnya.
Untuk itu Hamzah berharap dukungan dan bantuan Pj Walikota untuk membantu mendapatkan rekomendasi izin melalui pemerintah kota Makassar.
'Realisasikan rehabilitasi pipa baru PDAM telah mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi pipa tersebut. Anggaran dan persiapan pekerjaan sudah kami persiapan tinggal dari PU kota Makassar sehingga persoalan ini bisa kita disiapkan dengan adanya dukungan dari pemerintah kota," terangnya.
Yusran berharap dalam meningkatkan mutu layanan kepada pelanggannya pemerintah kota makassar terus mendorong PDAM untuk meningkatkan kualitas
layanannya.
"Alhamdulillah semua program PDAM sudah berjalan dengan terencana termasuk mengembangkan jaringan baru dengan melakukan langkah langkah yang strategis dengan membenahi persoalan pipa lama, meteran dan mencari mitra untuk meningkatkan layanannya," terang Yusran. (Red).
Rabu, 03 Juni 2020
LKBH Makassar Dampingi Warga Laporkan Purn.TNI AD Penyerobot Tanah di Polda Sulsel
Sigapnews.com, Makassar - Mantan tentara TNI AD (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) yang pernah bertugas sebagai Danramil (Komandan Rayon Militer) Bontoala, Kota Makassar berinisial M dilaporkan oleh warga masyarakat Zaitun didampingi tim dari LKBH Makassar (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) di Kantor Polda Sulsel (Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan) Rabu, 3 Juni 2020.
"Kami mendatangi Polda Sulsel ini berkaitan penyerobotan dan pengrusakan lahan tanah kebun berdasarkan sertifikat hak milik nomor 996, Dusun Borong, Desa Borongloe sekarang Kelurahan Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa yang sampai sekarang diduduki oleh oknum purnawirawan militer angkatan darat yang merugikan klien kami warganegara ibu Zaitun," ujar Andi Mahardika, Manager Penanganan Kasus LKBH Makassar selagi mendampingi klien di Ditkrimum (Direktorat Kriminal Umum) Polda Sulsel.
Menurut Zaitun, warganegara yang diserobot bahwa lokasi tersebut dilapangan telah dikuasai pihak ke 3 yang tidak mau keluar dari lokasi tanah, orang tersebut telah lama menyerobot lokasi tanpa alas hak yang jelas menggunakan powernya (pengaruhnya - red)
"Waktu kami datangi pihak yang tinggal di lokasi tanah katanya perkara ini dimenangkan di pengadilan TUN Makassar, banding dan kasasi mengenai pengguguran sertifikat tapi sampai sekarang pihak BPN Gowa belum ada pemberitahuan resmi atas sertifikat resmi yang dipegang warga juga merupakan klien kami," tutur Andi Mahardika yang telah bergelut dengan LKBH Makassar sejak 2018.
LKBH Makassar bersama Zaitun telah kooperatif dan mendatangi terlapor untuk keluar dari lokasi tapi bersikeras dan menyatakan punya dasar tinggal karena telah membeli dari pihak lain yang diperkuat dengan putusan pengadilan.
"saat ini pihak ahli waris kami yakni anak dari Walida, pemilik tanah berdasarkan sertifikat hak milik sedang bersama kami untuk dimintai keterangnnya oleh pihak penyidik unit 3 Subdit III Ditkrimum Polda Sulsel," ungkap Zaitun di ruang Ditkrimum Polda Sulsel
Zaitun dan LKBH Makassar berharap dengan adanya laporan ini pihak penyidik Polda Sulsel dapat bergerak cepat memproses laporan tindak pidana penyerobotan ini dan memanggil pelaku mantan tentara berinisial M untuk mempertanggungjawabkan perilaku tindak pidana penyerobotannya yang merupakan perbuatan melawan hukum.
Sumber : GowaMo
Selasa, 02 Juni 2020
Pangdam dan Pj. Wali Kota Makassar Pantau Penanganan Covid-19 di RSUD Daya
Senin, 01 Juni 2020
Harlah Pancasila, Pj Walikota Makassar Vidcon Bersama Presiden RI
Minggu, 31 Mei 2020
Anggaran Pilkada Tak Perlu Ditambah, Ini Hitungan Nurani Strategic
Jumat, 29 Mei 2020
PJ Walikota Tunjuk Sejumlah Sekdis Menjadi Plt Kepala Dinas
Sigapnews.com, Makassar - Penjabat Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf menunjuk sejumlah Sekretaris Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas di instansinya masing-masing.
Diantara yang ditunjuk yakni, Sitti Kusnaeni Sakka Manggasali sebagai Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarg Berencana, Andi Amalia Malik selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Apriady selaku Plt Kepala Dinas Penataan Ruang, Elodewata Wahid Yunus selalu Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran,dan Nirwan Niswan Mungkasa. Selalu Plt Dinas Pekerjaan Umum.
Penunjukan ini dilakukan agar tidak ada lagi pejabat yang rangkap jabatan.
Penyerahan surat tugas diserahkan secara langsung oleh Pj Walikota Makassar di rujab Walikota, Jumat (30/5/2020).
"Ini sebagai akselerasi, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing SKPD, dikarenakan dengan penunjukan ini maka tidak ada lagi kepala SKPD yang rangkap jabatan," ujar Prof Yusran Yusuf.
Dengan adanya penunjukkan ini diharapkan seluruh kepala dinas dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugas kedinasannya.
Hal senada diungkapkan Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Basri Rahman, yang menyampaikan bahwa penunjukkan yang dilakukan merupakan upaya untuk mengoptimalkan kinerja masing-masing dinas.
Penunjukkan sekretaris OPD dikarenakan, sekretaris dianggap paling mumpuni dan paling memahami tupoksi kerja di kedinasannya masing-masing, sehingga berbagai program dapat segera berjalan.
"Sekretaris merupakan lapisan kedua setelah kepala dinas, sehingga dianggap telah memahami tupoksi kerja masing-masing," tandasnya. (Red).
Kamis, 28 Mei 2020
Biro SDM Polda Sulsel Gelar Pemeriksaan Swab PCR Covid-19 Kepada Casis Bakomsus Perawat dan Bidan Polri T.A. 2020
Kejati Support Pemkot Makassar Amankan 2 Aset Pulau
Rabu, 27 Mei 2020
Ciptakan RPH Terintegrasi, Wujudkan RPH Sesuai Standarisasi
Tinjau Area Persawahan, Yusran Optimis Produksi Pangan Makassar Bisa Meningkat
Sigapnews.com, Makassar - Kondisi pandemi seperti ini sedikit banyak sangat berpengaruh pada perputaran roda perekonomian dunia. Masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan namun juga di harapkan tetap produktif menghadapi wabah ini.
Pemerintah juga di minta untuk tetap memperhatikan kondisi perekonomian dan ketersediaan produksi pangan daerah masing-masing. Olehnya itu Penjabat Walikota Makassar Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar Abd Rahman Bando di dampingi Camat Manggala Anshar Umar mengunjungi persawahan yang letaknya berada di kampung Kajenjeng, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Rabu (27/5/2020).
Dalam kunjungannya, Prof Yusran takjub melihat lahan persawahan seluas kisaran 300 ha ini yang menurutnya sangat berpotensi untuk menopang ketersediaan pangan di Kota Makassar.
“Alhamdulillah saya bersyukur di Makassar ternyata masih ada lahan persawahan seperti ini. Tinggal bagaimana di benahi agar ketahanan pangan dapat di amankan. Lahan ini tentu sangat potensial bagi keberlangsungan hidup masyarakat juga persediaan pangan Makassar”ujarnya.
Melihat lepas lahan persawahan tersebut, Pj Wali Kota Makassar ini optimis Makassar dapat menjadi penyuplai untuk daerah lainnya. Yang di butuhkan hanyalah pembenahan lokasi agar segera dapat di gunakan maksimal. Selain itu menurut Yusran, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pengerukan sungai Kajenjeng sebagai antisipasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Sederhana saja yang di butuhkan untuk mendapatkan hasil maksimal dari lahan ini yakni perbaikan tanggul dan drainasenya. Kita akan siapkan mobil excavator untuk melakukan pengerukan sungai Kajenjeng dan diharap nanti menjadi daerah tangkapan air jadi bonusnya karena berfungsi ganda”,tambah Yusran.
Sejalan dengan keinginannya itu, Prof Yusran meminta kepada dinas terkait agar juga menyiapkan pembinaan dan penyuluhan kepada petani agar produksi pertanian bisa lebih optimal. Bukan hanya itu, jika ini bisa di wujudkan maka kesejahteraan warga tentu akan meningkat dan dapat menjadi alternatif agrowisata mengingat minimnya persawahan di Makassar. (AL-AZ)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram