-->

Selasa, 19 Mei 2020

Antisipasi Kelangkaan Pangan Khususnya Komoditi Bawang Putih, Petani Bantaeng Lakukan Panen Bawang Putih



Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) - Petani Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan melangsungkan panen  bawang putih dengan luas lahan 11 hektare.

Mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga komoditi Bawang putih, menyusul kurangnya pasokan dampak dari virus corona saat ini, Kelompok Tani Sipakatau mengambil sejumlah langkah. Salah satunya dengan melakukan kegiatan panen bawang putih
Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere. Selasa. (19/05/2020).

Jenis varietas bawang putih yang dipanen kali ini adalah lembu hijau. Dikelola  diatas lahan seluas sebelas Hektare pada ketinggian kurang lebih  950-1000 dpl. Diketahui, lembu hijau merupakan salah satu varietas bawang Putih yang cocok ditanam untuk karakter tanah daerah ketinggian di Kabupaten Bantaeng.



"Hari ini kita panen bawang putih. Ini salah satu upaya kita mengantisipasi kelangkaan
Ketersediaan pangan khususnya komoditi bawang putih. Semoga bisa menambah stok selama bulan Ramadhan dan hingga lebaran nanti. Untuk bawang putih varietas (varites)  ini diperkirakan, hasil panennya mencapai  6,5 hingga  7 ton/hektare,"ujar Kasman Penyuluh Pertanian Kab. Bantaeng.

"Meski hasil produksi kali ini menurun akibat kondisi iklim (hujan) yang  tidak stabil dan adanya serangan hama trip nematoda tapi hama tersebut masih bisa dikendalikan, hingga hasilnya masih tergolong memuaskan dimasa seperti ini,"tuturnya.

Kedepan, menurut Kasman  pihaknya juga akan mengembangkan lahan pertanian khusus bawang putih di beberapa daerah yang potensial di Kabupaten ini. Pengembangan lahan ini bertujuan meningkatkan produksi akan komoditi bawang putih.

"Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan ini, akan bisa memenuhi kebutuhan Kab. Bantaeng akan bawang putih. Sehingga harga nantinya akan tetap stabil. Ini khusus di wilayah Bantaeng dulu.

Kepala Desa Bonto Daeng saat ditemui mengatakan selalu pemerintah desa sangat merespon dengan adanya komoditi baru yang dikembangkan diwilayahnya yg mana komoditi tersebut merupakan salah satu masih komoditi impor untuk kebutuhan pangan di negeri kita.

Beliau juga senantiasa memberikan motivasi kepada para petani diwilayahnya agar betul-betul  memperhatikan, merawat tanaman agar bisa berhasil dan berterima kasih juga kepada PPL setempat (Kasman, SP) yg selama ini begitu giat menfasilitasi dan mendampingi para petani, Kelompok Tani dalam mendorong pengembangan pertanian diwilayahnya.

Rabbi Ketua Kelompok Tani Sipakatau mengatakan Meski kondisi sedang sulit saat ini, kami bersama petani yang lain tetap harus terus bergerak dan melakukan kegiatan Pertanian demi keluarga kami. Kami juga bersyukur panen kami hasilnya bagus sehingga paling tidak membantu prekonomian kami di saat wabah seperti ini, selain itu berharap dengan panen ini bisa membantu  ketersediaan stok pangan khususnya pada komoditi bawang putih.

"Meskipun begitu kami tidak bisa berdiam dirumah sja namun tetap mengikuti standar protokol kesehatan yang diinstruksikan pemerintah, dengan menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabur serta menjaga kesehatan, itu kami utamakan demi Kesehatan keluarga kami,"jelasnya.

Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan, "Kalau perut rakyat bersoal, maka tidak ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Oleh karena itu masalah pertanian tidak boleh diam, tidak boleh lengah sedikit untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal untuk mencapai harapan itu. Sebab salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin rakyat kebutuhan pangan rakyat sebanyak 267 juta orang”.

Serta yang hal selalu diingatkan oleh Kepala BPPSDMP agar insan pertanian untuk menjaga kesehatan diri dan mematuhi protocol kesehatan Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker, sering mencuci tangan serta menghindari kerumunan, saat beraktivitas di lapangan. (BBPP-BK).

Penulis    : Al AzIz / Fitriani
Sumber   : Kasman (Penyuluh Pertanian Kab. Bantaeng)

Senin, 11 Mei 2020

Rasa Khawatir Akan Wabah Corona Tak Surutkan Petani Bantaeng Panen Padi



Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) - Pandemi Covid-19 telah merenggut puluhan ribu jiwa, menjangkiti jutaan manusia di 212 negara, termasuk di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan Pemerintah memberlakukan social distancing (pembatasan social) untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dengan pembatasan social, masyarakat diminta untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dari rumah. 

Ditengah pandemi Covid-19, ketersedian stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat, utamanya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah covid-19, dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Sebagai salah satu insan pertanian yang harus terus aktif bergerak di tengah kondisi pandemic covid-19, Nurfaidah, SP, penyuluh pertanian yang bertugas di desa Batu Karaeng, pada tanggal 05 Mei 2020  melakukan pengawalan kegiatan panen  padi di wilayah binaannya yaitu Kelompok Tani Batu Karaeng, Desa Batu Karaeng, kecamatan Pajukkukang, Kabupaten Bantaeng. Lahan yang dipanen adalah milik Abd. Mutalib seluas 1,5 Ha.  

Adapun varietas yang ditanam adalah membramo. Dari hasil pengambilan ubinan, diperoleh data provitas 6 ton/Ha. Hasil panen petani ini dijual ke pedagang pengumpul dalam bentuk gabah dengan harga Rp. 4.300 /kg. 


“Rasa khawatir pasti ada disaat saya harus keluar rumah, turun ke lapangan. Tapi hal tersebut saya tepis dengan selalu berdoa dan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan yaitu memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, Ini sudah tugas kami untuk mendampingi petani, memastikan kegiatan budidaya hingga panen tetap berjalan,” tutur Nurfaidah, Senin (11/5/2020).

Menurut Nurfaidah, di Kelompok Tani Batu Karaeng masih terdapat potensi lahan untuk panen sekitar 30 Ha. Dengan panennya para petani, maka akan menambah stok beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. “Setelah panen padi, lahan akan segera ditanami kembali dengan palawija. Ini sesuai dengan arahan pak Mentan, agar dilakukan percepatan tanam dan lahan tidak dibiarkan menganggur.” tutup Nurfaidah. 

Penulis : Risna Ardayanti
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber informasi : Nurfaidah, SP (Penyuluhl  Pertanian Kab. Bantaeng)

Minggu, 26 April 2020

Kebersamaan Penyuluh dan Petani Tingkatkan Produksi Padi di Bantaeng


Sigapnews.com, Ditengah wabah Pandemi Covid 19 yang sedang menyerang di seluruh dunia tidak menyurutkan langkah dan semangat penyuluh pertanian untuk tetap turun ke lapangan mendampingi petani.

Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh dan petani tetap bekerja menyediakan Pangan walaupun dalam kondisi dan situasi sulit dalam paparan Covid 19.

Selain penyuluh dan petani, peran serta pejabat daerah dalam mendorong kegiatan pertanian untuk tetap berproduksi suatu hal yang sangatlah penting.

Ini terbukti di wilayah Kerja BPP Lamalakka Kecamatan Bantaeng Kabupten Bantaeng yang merupakan salah satu BPP Kostratani yang saat ini di wilayah binaannya sedang dilangsungkan kegiatan panen padi nampak terlihat  tetap didampingi oleh penyuluh pertanian dan pejabat daerahnya.

Kegiatan panen padi dengan varietas Inpari 7 di Kelompok Tani Bungung Barania II pada Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas area panen 3,8 Ha, dan provitas mencapai 7,8 Ton/Ha/GKP.

Kegiatan panen ini didampingi langsung oleh Koordinator Penyuluh BPP Lamalaka, Kasmawati. M, SP, MP dan penyuluh pertanian, Dewi Sartika, SP.

Selain penyuluh, kegiatan panen ini juga didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Ir.Budi Taufiq, M,Si, Kepala BPS Kabupaten Bantaeng Ir.Arifin dan Dandim 1410, Letkol CZi.Tambohule Wulaa, S.IP.

Di kesempatan itu Ketua Kelompok Tani, Idrus,  sangat bersyukur karena pejabat daerah dan penyuluh di Kabupaten Bantaeng sangat memotivasi mereka.

“Syukur Alhamdulillah, kami selalu mendapat dukungan dan motivasi dari Dinas  Pertanian”, ujar Idrus. Ahad (26/4).

“Komando strategis pembangunan pertanian (Kostratani) yang berpusat di Kecamatan saat ini gencar dalam penyediaan stok pangan seperti padi  dan jagung.

Begitupun tugas serta tanggungjawab kami sebagai BPP Kostratani dan penyuluh pertanian untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat”, ujar Kasmawati.

Demikian pula dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng yang senantiasa semangat memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani untuk tetap turun kelapangan, bercocoktanam demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Disetiap pertemuan, saya selalu memberikan instruksi kepada penyuluh untuk tetap semangat mendampingi kelompoktani mereka, dan ditengah wabah covid 19 ini, protokoler pencegahan virus korona juga tetap harus mereka perhatikan. Jangan sampai mereka lengah, kesehatan juga jadi nomor satu jika mereka bekerja aktif dilapangan”, terang Kadis Pertanian kabupaten Bantaeng.

Kegiatan pendampingan oleh penyuluh dan pejabat daerah tersebut senada dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa sektor pertanian harus mampu menjadi penguat bangsa dalam menghadapi pandemi ini karena selain menyediakan pangan bagi 267 juta masyarakat, pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja, bahan baku industri dan menjaga stabilitas Negara Republik Indonesia.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya secara langsung harus memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing.

Hal itu dilakukan agar dapat memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik”, jelas SYL menteri pertanian.

Terkait dengan arahan Mentan sebagai tindak lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi saat menyampaikan  materi melalui Video conference kepada penyuluh dan petani dari berbagai provinsi di Indonesia lewat Agriculture War Room Kementerian Pertanian dengan memberi semangat untuk tetap bekerja dalam ketersediaan pangan sekaligus   mengapresiasi semangat para Penyuluh dan Petani yang hingga saat ini tetap melakukan panen Padi, Jagung dan bawang merah di berbagai daerah sentra produksi.

Oleh karena itu masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa, tukas Dedi.

Katanya "Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, terangnya.

"Ini membuktikan pertanian tidak berhenti. Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan”, pungkas Dedi. (SGG/QQ) BBPP-BK.

Konstratani Kab.Bantaeng Optimis Jaga Ketersediaan Cabai Di masa Covid-19




Sigapnews.com, Bantaeng (Sulsel) - Pertanian adalah salah satu sektor yang diminta harus tetap produktif di tengah mewabahnya Covid-19. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memerintahkan jajarannya untuk memantau dan mengawal produksi hasil pertanian. 

“Pertanian harus tetap berjalan dan bertanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia”, kata Mentan. 

Pertanian diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi korona. 

Mentan menekankan kepada insan pertanian agar dapat menjaga ketersediaan 11 bahan pangan pokok strategis yang antara lain: beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng. 

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengharapkan bahwa Balai Penyuluh Pertanian (BPP) selaku perpanjangan tangan Kementerian Pertanian di daerah harus terjun langsung dan turut mengawal ketersediaan 11 bahan pangan tersebut.

Kepala BPPSDMP mengharapkan agar para Penyuluh Pertanian tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik”, jelas Dedi.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, salah satu kegiatan konstratani yang membutuhkan pengawalan saat ini adalah komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai. 

Konstratani BPP Loka Kabupaten Bantaeng baru-baru ini melaksanakan kegiatan pendampingan panen cabai besar pada kelompok tani (Poktan) ‘Bungaya’ yang berlokasi di Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere. Pemanenan cabai besar keriting varietas ‘princess’ ini  dilakukan pada lahan milik Udin dengan luas 0,5 Ha.

 “Total luas tanam cabai besar pada poktan Bungaya pada bulan Januari hingga Februari ini mencapai 5,50 Ha dengan produktivitas mencapai 9 hingga 10,2 ton per Ha”, ucap Ketua Poktan Raba. 


Raba menjelaskan bahwa “produktivitas produksi yang baik tidak lain berkat bimbingan dan pendampingan yang telah dilakukan oleh kostratani khususnya penyuluh lapangan setempat, meski dalam kondisi wabah pandemi namun penyuluh tetap semangat turun ke lapangan memberikan pemahaman dan menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani selama proses budidaya cabai”.

 “Kami selaku tim konstratani tetap turun ke lapangan mendampingi kegiatan petani di masa pandemi ini, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. Selain itu diskusi dilakukan setiap waktu dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti telepon dan video call,” kata Kasman, SP., M.Si. selaku petugas pendamping Poktan Bungaya, Ahad (26/4/2020).


Ditambahkan oleh Kasman, “sayang sekali hasil panen saat ini tidak disertai dengan harga penjualan yang baik, harga cabai besar di pasaran yang biasanya mencapai 20ribu anjlok turun ke kisaran harga 5ribu sampai 7ribu saja perkilonya”.

 Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penurunan harga ini imbas dari wabah korona yang melanda negeri ini. “karena tidak ada pesta atau resepsi pernikahan maupun khitanan selama wabah ini, harga cabai jadi jatuh. Petani harus memperhatikan pola tanam agar pemanenan tidak dilakukan secara bersamaan sehingga hasil produksi tersedia secara kontinyu dan harga pun bisa stabil” tegasnya. 

“Kegiatan panen cabai besar merupakan upaya untuk menjaga ketersediaan bahan pangan pokok strategis di tengah wabah korona, namun sayangnya hasil panen yang baik tidak sejalan dengan harga penjualan dan daya beli masyarakat di pasaran. Semoga harga segera stabil mengingat kebutuhan akan cabai pada bulan puasa dan hari raya idul fitri cenderung meningkat”, tambah Kasman.(KSM/FTN/AL) BBPP-BK.

Senin, 20 April 2020

Mentan SYL Sumbang APD Untuk Paramedis dan Masyarakat Bantaeng


Sigapnews.com, Bantaeng - Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja  di Kabupaten Bantaeng (20/04/2020) dalam rangka mengecek secara langsung kondisi ketersediaan pangan di daerah tersebut.

Sebelum menyampaikan arahan, Mentan SYL memberikan sumbangan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Paramedis dan masyarakat di Kab. Bantaeng yang diterima langsung oleh Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin.

Dalam arahannya, SYL menegaskan bahwa dalam menghadapi wabah Covid-19, masyarakat harus mampu menjaga diri dengan mengikuti prosedur tetap yang dianjurkan oleh Pemerintah, salah satunya adalah menjaga jarak dan menggunakan APD, khususnya masker.

"APD ini adalah sumbangan alakadarnya dari Kementerian Pertanian, ini salah satu bentuk solidaritas Kementan kepada masyarakat, khususnya tenaga Medis, jangan dilihat jumlahnya," jelas Mentan.

"Menurut penelitian, faktor terbesar yang mampu mencegah penularan Covid-19 di Wuhan adalah kedisiplinan penggunaan masker, oleh karenanya, mari biasakan pakai masker dan jangan lupa jaga jarak aman" tutur SYL.

"Menghadapi Covid-19, minimal kita hadapi dengan dua cara, pertama melalui pendekatan kesehatan dan ke-dua melalui keamanan pangan.

Melalui pendekatan kesehatan, rekan-rekan para medis sudah bekerja secara maksimal, sedangkan pendekatan keamanan pangan menjadi tanggung jawab kita sebagai insan pertanian.

Kita harus bersatu, bahu membahu untuk memastikan ketersediaan pangan agar masyarakat tidak bermasalah dengan pangan," tegas Mentan.

Sementara itu, Bupati Bantaeng menyampaikan bahwa kabupaten Bantaeng belum memiliki orang yang terkonfirmasi positif.

"Pak Menteri, sebagai laporan, kami sampaikan bahwa sampai saat ini belum ada warga kami dinyatakan positif Corona, 2 orang status PDP tapi sudah terkonfirmasi  negatif dan 102 orang dalam status ODP.

Kami ucapkan Terimakasih atas perhatian Kementan memberikan bantuan APD kepada Masyarakat Bantaeng," tutur Ilham.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa semua masyarakat harus menggunakan APD, termasuk petani.

"Kita berharap, masyarakat selalu menggunakan APD, termasuk petani saat bekerja di sawah atau di kebun.

Petani harus menjaga kesehatan dan memastikan dirinya dalam keadaan aman dengan menjaga jarak dan menggunakan APD," harap Dedi. (JML) BBPP-BK.

Sabtu, 18 April 2020

Panen Bawang Putih Kelompok Tani Berdasi di Bantaeng Didampingi Kostratani


Sigapnews.com, Bantaeng - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan   Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengelolaan yang lebih modern.

Ditengah kondisi pandemic virus covid-19, peran konstrani menjadi sangat penting untuk mengawal ketersediaan pangan.

Hal Ini di pertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan "Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern, apalagi di saat ini Corona atau COVID-19 yang sedang menyerang, peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," kata Dedi.

Kepala BPPSDMP itu mengharapkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, salah satu kegiatan kostratani yang cukup penting saat ini adalah pengawalan terhadap program swasembada bawang putih.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendukung para petani untuk membudidayakan bawang putih. Seperti yang diketahui bahwa kebutuhan konsumsi bawang putih dalam negeri adalah 500 ribu ton per tahun atau sekitar 47 sampai 48 ribu ton per bulan, akan tetapi produksi dalam negeri belum mampu memenuhi, sehingga untuk mencukupinya, didatangkan melalui pasokan dari luar negeri, dengan demikian untuk komoditas bawang putih ini memang perlu menjadi perhatian bersama karena tingginya tingkat ketergantungan impor dari produk ini.

Bahkan kebijakan pemerintah merelaksasi impor bawang putih tak cukup untuk menurunkan harganya yang melambung tinggi di pasar sebagai imbas dari pandemi corona virus.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga bawang putih secara nasional sempat mencapai titik tertinggi sebesar Rp 55.700 per kilogram (kg) atau naik 70% dibandingkan rata-rata harga pada awal tahun sebesar Rp 32.650 per kg.

Dalam rangka kegiatan pendampingan dan pengawalan untuk komoditas bawang putih inilah maka beberapa waktu yang lalu Dinas Pertanian Bantaeng bersama dengan Kontratani Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Loka serta Petugas Pendamping Bawang Putih melakukan pengambilan ubinan sekaligus panen benih bawang putih perdana pada kelompok tani ‘Petani Berdasi’ di Kampung Lannying IV, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere pada Kamis 16 april 2020 lalu.

"Kami bersama Tim tetap turun ke lapangan mendampingi kegiatan petani, di tengah kondisi social distancing yang diterapkan pemerintah,” kata Hendra Asmar, S.ST, Koordinator Penyuluh Pertanian di BPP Loka.

Kegiatan pengambilan ubinan dilakukan oleh petugas penyuluh pertanian Desa Bonto Lojong Suhardi Baharuddin, SP. dan Hendra Asmara, S.ST. selaku koordinator penyuluh pertanian BPP, didampingi oleh Kepala Seksi Produksi Hortikultura Hj. Asmirayanti, S.TP., M.Si serta Muhlis, SP. selaku petugas dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Maros.

Lahan kelompok Tani ‘Petani Berdasi’ ini telah ditanami bawang putih seluas 7 Ha, namun pemanenan baru dilakukan seluas 1 Ha.

Hasil panen inilah yang nantinya digunakan sebagai bakal benih yang akan ditanam dalam upaya perluasan areal tanam bawang putih di wilayah Bantaeng sekaligus untuk mendukung tercapainya swasembada bawang putih pada tahun 2021 , demikian ucap Ketua Poktan Muh. Nur.

Dari kegiatan pengambilan ubinan diketahui berat basah hasil konversi sebesar 10,2 ton per Ha, yang menunjukkan bahwa hasil panen yang diperoleh cukup memuaskan meskipun masih terkendala dengan minimnya pengalaman petani untuk menanam bawang putih.

Melalui kegiatan ubinan diketahui banyak faktor yang mempengaruhi produksi bibit bawang putih antara lain, waktu tanam, iklim, dan juga hama penyakit tanaman.

Ir. Budi Taufiq, M.Si. selaku Kepala Dinas Pertanian mengharapkan, dari kegiatan ini petani dapat memprediksi hasil panen sehingga dapat dilakukan analisis usaha pertanian.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Bantaeng, Ir. Budi Taufiq, M.Si. selaku Kepala Dinas Pertanian, Suryani Samung, S.Sos., MP. selaku Kepala Bidang Hortikultura, serta para petugas pendamping bawang putih di Bantaeng yang terdiri atas Kasman, SP., M.Si., Akhriani Rachim, S.Pt., Syamsuddin, A.Md., Nur Reskiyawati, SP., dan Muh Tabrani, SP

Para petugas pendamping yang terdiri dari penyuluh pertanian yang ada di Konstratani inilah yang nantinya akan terus memberikan materi penyuluhan kepada petani, memotivasi petani agar menerapkan budidaya bawang putih yang baik dan benar serta mengidentifikasi lahan yang cocok ditanami bawang putih untuk pengembangan kawasan/sentra baru.

“Insya Allah, di tengah pandemic virus covid-19 ini kami tetap turun ke lapangan, memberikan penyuluhan dan mendampingi petani agar target peningkatan produksi bawang putih dapat terwujud menuju swasembada bawang putih,” tutur Hendra. (FIT/RSN) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved