Makassar, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat strategi percepatan produksi pangan nasional dengan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) di BBPP Batangkaluku, Gowa, Sulawesi Selatan.
Rapat ini menjadi ajang konsolidasi antar pemangku kepentingan guna menyatukan langkah menghadapi ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim dan ketidakpastian global.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa swasembada pangan harus menjadi prioritas.
Di tengah ancaman perubahan iklim dan gejolak geopolitik, ketahanan pangan adalah kunci stabilitas nasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa strategi percepatan LTT ditempuh lewat intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Pemanfaatan benih unggul dan pembukaan lahan baru seperti lahan rawa akan terus kita dorong,katanya
Kepala BRMP, Prof. Fadjry Djufry yang membuka rapat tersebut, mengungkapkan capaian positif Sulawesi Selatan yang kini berada di posisi kedua nasional dalam realisasi LTT.
Harga gabah yang naik hingga Rp6.500/kg turut menyemangati petani. Ini momentum yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Varietas padi genjah dengan masa panen 80–90 hari dan potensi hasil tinggi juga diperkenalkan untuk mendongkrak produktivitas.
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan Kementan, Muhammad Amin, menyampaikan bahwa pihaknya terus mengonsolidasikan langkah dengan kabupaten/kota agar target LTT bulan Juni bisa tercapai.
Rapat ini turut dihadiri pejabat Kementan, unsur TNI, serta perwakilan dinas pertanian dari berbagai daerah di Sulsel, menegaskan komitmen kolektif dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia.
(Red/YUN)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram