-->

Senin, 20 April 2020

Alumni Sertifikasi Alsintan TUK BBPP Batangkaluku Raup Penghasilan Ditengah Pandemi Covid 19

Alumni Sertifikasi Alsintan TUK BBPP Batangkaluku Raup Penghasilan Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Parigi Mautong (Sulteng) -
Usaha di bidang pertanian adalah salah satu bidang usaha yang dituntut harus tetap produktif di tengah wabah Pandemi Covid-19 saat ini. Pertanian harus tetap maju dan terus berjalan di tengah Covid-19 guna memenuhi kebutuhan pangan 276 juta jiwa masyarakat indonesia, demikianlah ungkapan yang sering didengungkan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan.

"Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha di bidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era industri 4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahtraan petani itu sendiri," imbuhnya.

I Wayan Nardi yang merupakan salah satu alumni sertifikasi Alat Mesin Pertanian (alsintan) panen yang dilakukan oleh TUK  BBPP Batangkaluku pada tanggal 10-12 Maret 2020 yang saat ini tergabung dalam Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Mertajati yang berlokasi di desa Sausu, Kec. Sausu, Kab. Parigi Maoutong, Sulawesi Tengah tetap melakukan proses panen padi di daerahnya dengan mengunakan alat mesin pertanian Combine Haverster. Wayan merupakan operator Combine Haverster yang telah dinyatakan kompeten oleh asesor pada saat sertifikasi. Selain mengikuti sertifikasi, Wayan juga mengikuti pelatihan Vokasi Alsintan yang juga diselengarakan oleh BBPP Batangkaluku Selama 1 minggu.

Saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Wayan menyatakan terimakasih banyak kepada BBPP Batangkaluku karena telah diberikan kesempatan berlatih dalam pelatihan Vokasi Alsintan dan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi sebagai operator Alsintan Panen.

"Berkat mengikuti kegiatan di BBPP Batangkaluku,  saat ini saya sudah dipercaya sebagai Operator Alsintan dalam Kelompok UPJA tempat tempat saya bergabung yang dulunya hanya sebagai Helper. Dengan adanya  kepercayaan sebagai operator tentunya pengasilan yang didapatkan juga bertambah dibandingkan sebelumnya," ungkap Wayan.

“Dari segi penghasilan tentunya ada perubahan yang awalnya sebagai helper dalam sehari 7 jam kerja saya mendapat upah 200 ribu sekarang lumayan ada peningkatan,” tandasnya. Selasa (21/4).

UPJA Karya Mertajati yang membawahi wilayah Desa Sousu. Untuk panen periode minggu ini sekitar 25 Ha lahan yang harus selesai dipanen, dikarenakan untuk lahan yang lainnya sudah menunggu juga untuk di panen, sehingga di tengah wabah ini kami dari UPJA Karya Mertajati tetap melakukan aktifitas pertanian baik itu panen maupun oleh tanah. Petani disini  terus berjuang ditengah himbauan pemerintah untuk  menjaga kesehatan dan sosial  distancing serta physical distancing (jaga Jarak sosial dan fisik), sehingga tidak ada kata berhenti bagi  kami sebagai petani untuk tetap menghasilkan kebutuhan pangan, semoga pertanian tetap bisa eksis dan maju untuk kesejahteraan bersama, Tutupnya

Hal ini juga sejalan dengan arahan  Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), agar penyuh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam beberapa kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, oleh karenanya,  petani harus tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen. Hal ini membuktikan bahwa pertanian tidak pernah berhenti di tengan wabah covid-19. (MHA28/JML) BBPP-BK.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved