
SDN 7 Salotungo Dukung Transisi Anak TK/PAUD di Lalabata dengan Program Baru

-->
Sapri, salah satu pedagang asal Desa Lawo, mengaku bahwa Pasar Lamataesso ini merupakan pasar dengan omset tertinggi dibandingkan pasar lain di Kabupaten Soppeng.Di sini paling laris meski kami harus berjualan di pinggir jalan, ujarnya.
Namun ia berharap pasar ini segera ditata agar aktivitas berdagang menjadi lebih aman dan nyaman.Kami sering terganggu cuaca seperti hujan dan angin kencang yang menerpa tenda hijau kami.Semoga pemerintah bisa memperbaiki kondisi pasar ini secepatnya, harap Sapri
Meski dengan segala keterbatasan, semangat para pedagang dan pembeli tetap membara, menunjukkan geliat ekonomi yang tak padam oleh teriknya
(The yun)
Ogan Ilir - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan hari ini dalam rangka memimpin kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi secara nasional. Dalam kegiatan tersebut, Presiden turut serta dalam kegiatan tanam padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien di area yang luas.
“Alhamdulillah, hari ini saya diundang oleh Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatra Selatan untuk melihat peningkatan lahan dari yang tadinya rawa dan tidak produktif dan katanya disini adalah tempat buaya. Sekarang sedang dibangun 105.000 hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia. Tadi saya sendiri mencoba , kaget juga, saya untuk pertama kali mengendalikan drone,”ujar Presiden Prabowo pada kegiatan tanam di Desa Pelabuhan Dalam Kec. Pamulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu(23/4).
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam mendorong swasembada pangan nasional. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya manajemen air dan perawatan lahan yang optimal untuk memastikan hasil panen maksimal.
“Drone itu yang menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang tadinya 1 hektare ke tenaga manusia dikerjakan selama 25 hari sekarang 25 hektare 1 hari dan ini nanti ada 100.000 hektar sawah yang produktif disini,”kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo mengatakan sesuai laporan yang di terima Beliau, program ini diperkirakan akan meningkatkan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun—kenaikan sebesar 25 persen. Langkah nyata ini tentu menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi menuju posisi sebagai lumbung pangan dunia.
“Kita sudah bisa membantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara yang minta-minta, kita negara yang membantu. Ini membanggakan. Negara kuat adalah negara yang mampu menjamin ketahanan pangannya sendiri,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama bangsa. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani dan pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam transformasi sektor pertanian ini.
“Terima kasih kepada semua unsur , Terima kasih Menteri Pertanian dan semua jajarannya , semua stakeholder, semua unsur saya ucapkan terima kasih juga pemerintah-pemerintah daerah para gubernur, bupati, pemimpin-pemimpin di daerah, kelompok tani”.
“Semuanya bahu-bahu dari semua daerah kita angkat kemampuan kita, kita angkat penerimaan janji yang didapat oleh para petani kita, para petani kita adalah kelompok produsen, kelompok yang menghasilkan pangan untuk seluruh bangsa Indonesia kalau pangan kita aman , negara aman”kata Presiden Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Mentan menyampaikan bahwa pada bulan April ini, penanaman serentak dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.
“Khusus Sumatera Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini kita optimis bisa mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan hanya target, tapi berdasar realita dan tren positif serapan serta produksi,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran juga menambahkan bahwa serapan beras nasional hingga April ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dan stok beras nasional tembus 3 juta ton—angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
“Dalam program ini, pemerintah juga telah memperbaiki irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah, yang akan semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani,” kata Mentan Amran.
Menko Pangan, Zulkifli Hasan, turut menyatakan keyakinannya terhadap kinerja sektor pertanian nasional. Ia menyebut Menteri Pertanian sebagai sosok tangguh yang telah mendorong produksi dalam negeri ke arah swasembada.
“April ini stok beras kita 3 juta ton. Jika kondisi normal hingga 2026, kita tidak perlu impor beras lagi. Apalagi Mentan terus menggenjot penanaman dan membuka lahan baru, walaupun irigasi belum semuanya selesai. Jika irigasi tuntas dan tidak ada kemarau panjang, produksi akan melimpah,” kata Menko Zulhas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan.
“Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan,” tutup Menko Zulhas.
Diketahui, kegiatan tanam serentak ini dilaksanakan secara hybrid di 14 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, hingga NTB dengan melibatkan ribuan petani dan penyuluh lapangan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, jajaran Forkopimda, serta ribuan petani yang antusias mengikuti proses tanam padi secara langsung.
(Red)
Kami ingin Ompo tidak hanya memanjakan mata pengunjung tetapi juga menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat lokal, tegas Selle dalam paparan visinya.Gagasan ini langsung mendapat respons positif dan akan segera dimasukkan dalam Investment Project Ready to Offer (IPRO) sebagai langkah strategis menarik investor.
Dukungan Pemerintah Provinsi Gubernur Sulawesi Selatan menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya pembentukan konglomerat lokal serta tim khusus promosi investasi untuk mempercepat realisasi proyek.Kolaborasi pemerintah,swasta dan masyarakat kunci sukses pengembangan pariwisata berkelanjutan,ujarnya.
Pemkab Soppeng berkomitmen menjadikan Ompo sebagai model pengelolaan wisata yang berwawasan lingkungan, mengedepankan pelestarian alam dan budaya.Ini bagian dari strategi besar kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata,tambah Selle.
Dengan dukungan multisektor, Ompo Reborn diharapkan tidak hanya menjadi destinasi unggulan Sulsel tetapi juga contoh sukses pembangunan berbasis komunitas.Masyarakat setempat pun antusias menyambut rencana ini, yang diprediksi akan membuka lapangan kerja dan mengerek perekonomian daerah
(The yun)
Setiap orang memiliki karakter berbeda dalam mengejar passion. Ada yang santai menjalaninya, ada pula yang terus mendaki hingga puncak tertinggi demi impian.
Di sinilah pentingnya kecerdikan dalam mengelola kegiatan, termasuk dalam merekrut generasi penerus.Jangan sampai mereka justru pergi ke pihak lain hanya karena tidak menemukan ruang untuk berkembang atau meraih pencapaian tertinggi di bidang yang mereka cintai, ucap salah satu tim.
Potensi adalah anugerah, tetapi tanpa pengelolaan yang baik, ia bisa menjadi sia-sia.Mari lebih cerdas dalam mengidentifikasi, mengasah dan mempertahankan bakat-bakat terbaik agar tidak lari ke tangan kompetitor, tegas team NO BAPER Sebab, di dunia yang penuh persaingan ini, keunggulan hanya bisa diraih jika kita serius memanfaatkan setiap peluang yang ada.
(The Yun)
Soppeng, Sigapnews.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui revitalisasi Permandian Alam Ompo menjadi kawasan wisata terpadu.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Tim Khusus Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN) yang digelar di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (22/4).
Rapat yang bertema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green & Blue Economy" tersebut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Sekretaris Daerah Jufri Rahman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, serta para Bupati/Wali Kota dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) se-Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia memfokuskan pembahasan pada peluang investasi di sektor ekonomi hijau dan pengembangan kawasan industri terintegrasi.
Dalam sesi diskusi, Wakil Bupati Soppeng mengenang masa kecilnya menikmati keindahan alam di Permandian Alam Ompo dan memperkenalkan gagasan "Ompo Reborn".
Proyek ini bertujuan mengubah kawasan tersebut menjadi destinasi wisata lengkap dengan fasilitas hiburan, atraksi budaya, dan penginapan berupa cottage.
"Kami ingin mengembalikan kejayaan Ompo sebagai ikon pariwisata yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal," ujar Selle KS Dalle.
Gagasan ini mendapat sambutan positif dan akan segera dimasukkan ke dalam Investment Project Ready to Offer (IPRO) sebagai langkah konkret untuk menarik investasi.
Gubernur Sulawesi Selatan juga menekankan pentingnya pembentukan konglomerat lokal dan tim khusus untuk mempercepat promosi investasi di wilayah ini.
Dengan dukungan semua pihak, diharapkan pengembangan wisata terpadu di Soppeng dapat menjadi model pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Pemerintah Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan daerah melalui berbagai program inovatif.
Fokus utama saat ini adalah pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal.
(Red)
Soppeng, Sigapnews.com, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, H. Shodiqin, SH, MM, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Soppeng dan mengadakan audiensi dengan Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, di Kantor Bupati Soppeng pada Selasa, 22 April 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap program keluarga berencana di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, H. Shodiqin menyampaikan keberhasilan program keluarga berencana di Kabupaten Soppeng yang telah tercermin melalui evaluasi nasional yang positif.
Sebagai bentuk dukungan, BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan dana alokasi khusus (DAK) fisik dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) senilai Rp 4.038.361.000 kepada Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk berbagai kegiatan penting seperti pencegahan stunting, penyuluhan keluarga, bantuan transportasi, dan pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil, serta ibu menyusui.
“Dana ini akan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk pencegahan stunting, penyuluhan keluarga, bantuan transportasi, dan biaya operasional pendampingan calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui,” jelas H. Shodiqin.
Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, menyambut baik dukungan tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan penggunaan anggaran agar langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya dalam menanggulangi stunting.
Ia menegaskan bahwa prioritas akan diberikan pada kegiatan yang berdampak langsung daripada kegiatan administratif yang menghabiskan anggaran.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari BKKBN Sulawesi Selatan".
"Alokasi dana yang signifikan ini akan sangat membantu upaya kami dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Soppeng".
"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan BKKBN untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara BKKBN dan Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam mengoptimalkan program keluarga berencana yang berdampak positif bagi masyarakat.
H. Shodiqin berharap keberhasilan Kabupaten Soppeng dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain di Sulawesi Selatan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lembaga pemerintah yang bertugas mengelola program kependudukan dan keluarga berencana guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
(Red)
Soppeng, Sigapnews.com, Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan dan membentuk perilaku hidup sehat sejak dini, Tim Kesehatan dari UPTD Puskesmas Sewo melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Berkala bagi siswa-siswi kelas 2 hingga 6 di SDN 237 Aletellue, Kecamatan Lalabata. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa 22/4/2205 ini juga menyertakan skrining perilaku merokok sebagai langkah preventif.
Para siswa tampak antusias mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata, serta pemeriksaan lainnya yang bertujuan untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan.
Selain itu, tim kesehatan juga memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur.
Fokus pada pencegahan perilaku tidak sehat juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Tim kesehatan UPTD Puskesmas Sewo melakukan skrining perilaku merokok kepada siswa sebagai upaya awal untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memberikan pemahaman tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
Kepala Sekolah SDN 237 Aletellue, Muhlis, S.Pd, M.Pd, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif dari UPTD Puskesmas Sewo ini.
Muhlis menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala dan skrining perilaku merokok ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan peserta didiknya.
"Kami sangat berterima kasih kepada tim kesehatan dari UPTD Puskesmas Sewo atas pelaksanaan kegiatan yang sangat penting ini.
"Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, kami dapat memantau kondisi kesehatan siswa-siswi kami secara berkala".
"Selain itu, skrining perilaku merokok juga menjadi langkah proaktif dalam mencegah kebiasaan buruk sejak usia dini," ujar Muhlis.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan siswa SDN 237 Aletellue serta mendorong terbentuknya generasi muda yang sehat dan produktif.
UPTD Puskesmas Sewo berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dengan pihak sekolah dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
(Red)
Kreasi Tak Terbatas Ketika Bakat Alami Mengalahkan Formalitas Pendidikan
Ini membuktikan bahwa keahlian bawaan bisa menjadi fondasi kesuksesan bahkan ketika pendidikan kurang.
Masalah terbesar adalah ketika lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat memaksa seseorang mengikuti jalur yang bukan passion-nya.Akibatnya bakat terpendam justru terabaikan
Bakat alami ibarat berlian mentah bernilai tinggi, tetapi perlu diasah agar bersinar.Tanpa latihan dan pengembangan, bakat bisa hilang atau tidak mencapai potensi maksimalnya,tambahnya
(Yun)
Suasana hangat dan penuh tawa mewarnai sesi latihan tersebut Para pemain saling menguji taktik,menganalisis langkah lawan dan berbagi tips untuk meningkatkan kemampuan bermain.
Ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa tapi latihan serius dengan tujuan jelas yaitu juara!!! Ucap H Olleng, salah satu peserta.
Warkop Olleng yang dikenal sebagai tempat nongkrong favorit para domino enthusiast menjadi saksi semangat kompetitif mereka.
Setiap lembar kartu domino yang dibalikkan diikuti dengan diskusi mendalam untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan presisi permainan
"Kami percaya, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh keberuntungan tapi juga persiapan matang dan kerja sama tim".
"Di sini kami saling mendorong untuk jadi yang terbaik, tambah rekan latihan H Olleng.
Dengan semangat dan tekad kuat yang menggebu-gebu, Tim ini berkomitmen untuk terus berlatih hingga hari pertandingan tiba.
Mereka yakin dedikasi dan strategi yang diasah di Warkop Olleng akan membawa hasil maksimal di meja kompetisi.
(Yun)
Amriyadi perwakilan dari Warkop Olleng tampil sebagai juara pertama setelah melalui persaingan ketat.
Pengumuman pemenang disampaikan langsung oleh Ketua LP2KS, Jamal Hasan Basir, M.Si.
Posisi kedua hingga keenam masing-masing diraih oleh Sudirman, Yusran, Rafael, Syamsul Bahri, dan Essa.
Sementara itu, Sitti Husnayani, Herlina, Adelia, Budiman, Ira Dewi, dan Rosmini menempati peringkat ketujuh hingga kedua belas.
Ketua Panitia Salama mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Soppeng dan seluruh pihak yang mendukung suksesnya acara ini".
"Kami sangat menghargai semangat sportivitas para peserta. Dukungan dari berbagai pihak membuat turnamen ini berjalan lancar, ungkapnya.
Para pemenang mendapatkan hadiah menarik, termasuk mesin cuci, kulkas, speaker aktif, kipas angin 3in1, kompor gas Rinnai, dan dispenser untuk juara pertama. Hadiah tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi mereka.
Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga wadah memperkuat solidaritas masyarakat Soppeng.
Keberhasilannya diharapkan memacu penyelenggaraan kegiatan serupa di masa depan.
LP2KS sebagai organisasi penggerak kemajuan Soppeng, terus berkomitmen menyelenggarakan kegiatan positif bagi masyarakat dengan semangat kebersamaan.
"Semoga event seperti ini terus memotivasi generasi muda untuk berkontribusi membangun Soppeng yang lebih baik, pungkas Jamal Hasan Basir.
Komunitas Jagung yang Berkumpul di gubuk
Setelah memanen jagung.Di sini bukan sekadar sumber pangan melainkan juga simbol keteraturan dan kebersamaan. Barisan tanaman jagung yang tertata rapi mencerminkan kerja keras dan kebijaksanaan lokal masyarakat setempat.
"Kami belajar dari alam Seperti angin yang membawa kesuburan kami pun berusaha menjaga keseimbangan ini,ujar Ambangge salah satu petani setempat.
Alunan angin yang memeluk dedaunan menciptakan irama alam yang khas, seolah mengajak siapa pun untuk menyusuri jalan setapak berkeril berliku menuju puncak bukit.
Di sana hamparan emas jagung menguning terbentang luas, memantulkan cahaya mentari pagi yang memberi harapan baru.
Melangkah di sini seperti mendengar bisikan alam. Setiap tanjakan menguji nafas tapi juga mengingatkan kami pada arti ketekunan,tutur Om Bahar sesepuh desa yang telah puluhan tahun mengolah tanah warisan leluhur.
Pemerhati alam biasa di sapa (omba) Om bahar dari bila utara kab soppeng menyebutkan, Lappa Awo desa sering adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dan ketahanan komunitas mampu menciptakan harmoni dengan alam. Ini warisan yang harus dilestarikan
Di balik keindahan alam Lappa Awo desa sering terselip pesan tentang kesederhanaan kerja keras dan penghormatan pada bumi.
Setiap helai daun yang bergoyang, setiap biji jagung yang menguning, adalah cerita tentang kehidupan yang terus bergulir seperti hembusan angin yang tak pernah berhenti berkelana.
(Yun)
Soppeng, Sigapnews.com, Semangat Yassisoppengi menggelora dalam Turnamen Yoker LP2KS CUP 2005, yang digelar sebagai ajang untuk mempererat solidaritas sekaligus mendukung pembangunan Kabupaten Soppeng.
Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah pejabat teras daerah, termasuk Wakil Bupati Soppeng Ir. Selle KS Dalle, anggota DPRD Haji Ismail, Kapolsek Lalabata Iptu Mahmuddin, perwakilan Kejaksaan Sarjan, SH serta perwakilan Kodim 1423 Soppeng.
Ketua Panitia Tournamen Joker, Salama menegaskan bahwa Tournamen ini bukan sekadar kompetisi tapi juga ajang memperkuat persaudaraan dan komitmen kita untuk memajukan Soppeng, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng Ir. Selle KS Dalle menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kegiatan yang dihadiri sejumlah kalangan yang meluangkan waktu meski memiliki kesibukan masing-masing.
"Suasana hari ini terasa seperti masih dalam semangat kampanye, penuh kebersamaan dan harapan, "Saya sangat berterima kasih karena kita semua bisa bersilaturahmi dalam semangat Yassisoppengi, ucapnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintahannya untuk fokus mewujudkan program pembangunan dalam lima tahun ke depan, diantaranya rumah singgah, listrik masuk sawah dan lainnya.
"Kami akan membuka pintu seluas-luasnya bagi program-program sukses untuk kemajuan Soppeng, tournamen seperti yoker ini adalah salah satu cara memupuk persatuan dan kesatuan tanpa menggunakan dana APBD tegasnya.
"Hanya saja berdasarkan Inpres nomor 1 tahun 2025, ada sejumlah kegiatan yang dihilangkan dan atau dikurangi, tambahnya.
Kehadiran Kapolsek Lalabata dan pihak Kejaksaan dan perwakilan Dandim 1423 menunjukkan dukungan penuh dari aparat terhadap kegiatan positif ini.
Sementara itu, anggota DPRD, H. Ismail HC menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya turnamen yang memupuk sportivitas dan kebersamaan itu.
Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang adu strategi dan ketangkasan, tetapi juga memperkuat jaringan sosial masyarakat Soppeng.
Dengan semangat Yassisoppengi seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk terus bergerak bersama mewujudkan Soppeng yang lebih maju dan sejahtera.
(Yun)
Soppeng, Sigapnews.com, Dalam dunia jurnalistik, wartawan sering dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,ujung tombak demokrasi yang membongkar ketidakadilan dan menyuarakan kebenaran.
Namun di balik gemerlap sorotan publik, terkadang kritik antar sesama jurnalis justru memicu kesalahpahaman bahkan melahirkan pahlawan-pahlawan munafik yang lebih sibuk menyudutkan rekan seprofesi daripada memperbaiki masalah secara kolektif.
Tidak jarang kritik terhadap kinerja atau etika jurnalis lain disampaikan secara terbuka tanpa dialog internal terlebih dahulu.
Alih-alih membangun,hal ini justru memecah belah solidaritas dan menciptakan persepsi negatif di mata publik.
Padahal, persoalan internal seharusnya diselesaikan dengan diskusi profesional bukan melalui pemberitaan yang berpotensi mencemarkan integritas sesama wartawan.
"Kita sering lupa bahwa sebelum menyoroti kesalahan orang lain, ada mekanisme internal seperti dewan pers atau organisasi profesi yang bisa menjadi mediator, ungkap HR,
"Jurnalis harus menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah tanpa merusak reputasi kolega", tandasnya.
Ironisnya, beberapa oknum menjadikan kritik sebagai alat untuk mendongkrak popularitas pribadi, seolah-olah mereka paling benar dan berani.
Padahal, idealisme sejati terletak pada upaya memperbaiki industri media dari dalam, bukan sekadar pencitraan.
Jika setiap kesalahan dibesar-besarkan tanpa solusi, yang muncul bukanlah pahlawan, melainkan hipokrisi yang merugikan profesi ini.
Kritik itu perlu, tapi harus proporsional dan bertanggung jawab, Jurnalis adalah cermin masyarakat. Jika kita tidak bisa berbenah diri, bagaimana bisa kita meminta akuntabilitas dari pihak lain
Jurnalis memang pahlawan informasi, tetapi gelar itu harus dipertahankan dengan integritas, bukan pencitraan semu.
Mari kembalikan semangat kolegialitas, selesaikan masalah dengan dialog, dan jadikan kritik sebagai pisau bedah yang menyehatkan bukan pisau belati yang menusuk sesama.
(Yun)
Soppeng, Sigapnews.com, Gaya kepemimpinan sebagian besar kepala sekolah di Kabupaten Soppeng, khususnya di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapat sorotan keras dari aktivis pendidikan setempat. Kritik pedas dilontarkan dengan kalimat yang kini viral Retorika tanpa aksi nyata, semua orang bisa.
Aktivis pendidikan yang kerap vokal mengawal isu-isu lokal, AT, menyatakan banyak kepala sekolah lebih mementingkan silat lidah dibandingkan kerja nyata.
Menurutnya, mereka mahir merangkai narasi perubahan, tetapi abai terhadap realitas sehari-hari di sekolah.
Mereka jago bicara soal visi, misi, dan transformasi pendidikan. Tapi ketika diminta menunjukkan wujudnya di lapangan, yang muncul hanya dokumen seremonial dan agenda rapat tanpa makna. Ini bukan kepemimpinan, ini panggung sandiwara, tegas AT, Kamis (18/4/2025).
AT menegaskan, kepemimpinan sejati tidak lahir dari pidato megah, melainkan dari kehadiran langsung di ruang guru, kelas, dan menyelesaikan masalah di lapangan.Seorang pemimpin harus tahu rasanya kekurangan alat praktik, harus melihat sendiri papan tulis yang mulai rapuh, dan punya nyali mengambil keputusan demi murid, bukan demi pencitraan, tegasnya.
Ia juga menyoroti sejumlah sekolah yang stagnan selama bertahun-tahun bukan karena keterbatasan anggaran atau tenaga pengajar, melainkan karena kepala sekolahnya terjebak rutinitas administratif tanpa inovasi.
Kritik ini turut menyasar Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng. AT mendesak instansi tersebut lebih objektif dalam menilai kinerja kepala sekolah berdasarkan dampak riil di lapangan, bukan sekadar laporan yang dipoles.
Jika kita terus membiarkan jabatan kepala sekolah diisi oleh mereka yang hanya jago bicara, maka pendidikan kita tak akan pernah melahirkan generasi tangguh. Yang ada hanyalah deretan masalah yang makin panjang, pungkasnya dengan nada prihatin.
Tuntutan AT mendapat respons beragam dari kalangan pendidik. Sebagian guru mengaku setuju, sementara lainnya berharap kritik ini diikuti solusi konkret. Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng belum memberikan tanggapan resmi.
Pengamat pendidikan lokal mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem rekrutmen dan penilaian kepala sekolah, agar yang terpilih benar-benar mampu membawa perubahan, bukan sekadar retorika.
(Yun/K71)
Sidrap, Sigapnews.com, Seluruh Brigade Pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang mengikuti rapat koordinasi pangan II dalam rangka penerapan IP 300 tahun 2025 yang dilaksanakan di lapangan upacara SKPD Sidrap, Rabu (16/4).
“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan sambutan pembukaan pelatihan bagi Brigade Pangan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Amran mengatakan melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.
“Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektar per brigade. Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.
Selain itu, Brigade Pangan diberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian, pelatihan, serta akses ke benih unggul, pupuk, dan pestisida. “Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda,” katanya.
Salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan menurut Amran adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan pemanfaatan alsintan, dapat membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.
“Dalam situasi di mana tenaga kerja pertanian semakin berkurang, alsintan menjadi solusi untuk memastikan proses pertanian tetap berjalan lancar. Dengan penggunaan alsintan pengelolaan lahan lebih terstruktur, termasuk optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat,” tutur Menteri Amran.
“Alsintan bukan hanya alat,
tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak,” papar Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan. Saat ini, jumlah Brigade Pangan yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025.
“Saat ini, Brigade Pangan yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 Hektar yang tersebar di 12 Provinsi,” ungkap Santi.
Dengan jumlah Brigade Pangan dan luas lahan wilayah kerja Brigade Pangan tersebut, Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 2.347 unit berupa Traktor Roda 4 sebanyak 647 unit, TR2 sebanyak 1.391 unit, dan Crawler sebanyak 309 unit.
Santi menjelaskan dalam rangka meningkatkan kompetensi petani pengelola Brigade Pangan dalam mengoptimalkan kinerja alat dan mesin pertanian, maka Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM Pertanian yaitu Pelatihan bagi Brigade Pangan.
Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty juga menjelaskan secara teknis bahwa Pelatihan dilaksanakan dengan beberapa sesi dimana setiap pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari secara offline.
“Pelatihan yang dibuka serentak di 12 provinsi lokasi Oplah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola Brigade Pangan dalam mengoperasikan TR2 dan TR4 untuk mengoptimalkan olah tanah di wilayah kerja BP dan menyusun laporan usaha tani serta penyisihan pendapatan untuk biaya penyusutan Alsintan,” terang Inneke.
Ditambahkan Inneke, untuk Bulan April Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 30 April 2025 di 12 Provinsi wilayah Oplah. Dengan target peserta pelatihan sebanyak 16.382 orang.
“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan ini bisa mendorong pertanaman dan panen padi khususnya di 12 provinsi lokasi Oplah ini, guna mendorong terwujudnya swasembada pangan dalam waktu dekat ini”, tegas Inneke.
(Red)
Soppeng, Sigapnews.com, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah panitia ajudikasi serta satuan tugas (satgas) pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) Tahun Anggaran 2025 yang dilangsungkan di Aula Kantor Gabungan Dinas Kabupaten Soppeng pada Kamis (17/04/2025).
Acara ini menandai dimulainya program PTSL yang bertujuan mengamankan status kepemilikan tanah masyarakat di wilayah Kabupaten Soppeng.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Soppeng, Amir, S.ST., M.H., melaporkan target PTSL tahun 2025 sebanyak 2.100 bidang tanah dengan luas sekitar 1.300 hektar.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program PTSL pada tahun sebelumnya telah sukses menyelesaikan sertifikasi 100% di 18 desa, termasuk program redistribusi tanah.
Program PTSL difokuskan untuk menciptakan desa dan kelurahan lengkap, sementara pendaftaran tanah sporadik melayani permohonan sertifikasi individual.
Amir juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam proses penegasan batas tanah dan persetujuan tetangga sebagai bagian dari keberhasilan program.
Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, menyampaikan apresiasi atas komitmen Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam memberikan pelayanan sertifikat tanah kepada masyarakat.
Ia menekankan pentingnya tanggung jawab dan ketelitian para panitia ajudikasi serta satgas dalam menjalankan tugasnya untuk menghindari kesalahan penerbitan dokumen yang dapat menimbulkan masalah di masa depan.
“Pelantikan ini menandakan dimulainya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian tinggi.
"Status tanah warga harus diselesaikan dengan baik untuk menghindari masalah di kemudian hari".
"Oleh karena itu, kami semua memiliki tanggung jawab moral dan kelembagaan untuk memantau kinerja panitia ajudikasi dan satgas, khususnya Satgas Fisik dan Satgas Yuridis,” ujar Wabup Selle KS Dalle.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Soppeng berharap jangkauan program PTSL dapat diperluas di masa mendatang, hal itu agar semakin banyak masyarakat yang mendapat kepastian hukum atas tanahnya serta untuk meminimalisir tindak kriminalitas terkait tanah, tandasnya.
Pelantikan dan pengambilan sumpah panitia ajudikasi dan satgas PTSL dilakukan oleh Ketua BPN Soppeng.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Kapolres Soppeng, Dandim 1423 Soppeng, Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng, serta para camat.
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Soppeng bertugas memberikan pelayanan pertanahan yang cepat, tepat, dan akurat guna mendukung kepastian hukum atas tanah bagi masyarakat.
BPN berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas program pendaftaran tanah sistematis lengkap di seluruh wilayah Kabupaten Soppeng.
(Red)
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mempererat silaturahmi dan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan para kepala desa dalam membangun Kabupaten Soppeng secara bersama-sama.
Wakil Bupati Selle KS Dalle dalam kesempatan itu, menegaskan pentingnya peran kepala desa dalam mendukung program pemerintah, terutama dalam optimalisasi potensi dan sumber daya daerah.
Ia mengajak seluruh kepala desa untuk bersama-sama mendorong program Ketahanan Pangan dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KOPDES Merah Putih) yang akan menjadi salah satu pilar pembangunan desa.
“Kita harus terus menjalin komunikasi dan koordinasi agar program ini berjalan dengan baik dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Wabup.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengingatkan agar desa-desa mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara dalam pelaksanaan APBN dan APBD.
Desa diharapkan menggunakan anggaran dengan cermat dan memprioritaskan kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Dalam pertemuan itu, Wabup Soppeng juga menekankan rencana pemanfaatan TPTGR (Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi) sebagai mekanisme penyelesaian tuntutan ganti rugi guna memberikan perlindungan maksimal bagi kepala desa.
Sementara itu, Sosialisasi terkait Koperasi Desa Merah Putih disampaikan oleh Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Soppeng, A. Agus Salim, S.Sos, yang diikuti dengan sesi tanya jawab antusias dari para kepala desa.
Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintahan desa sehingga pembangunan berkelanjutan dapat segera diwujudkan untuk kesejahteraan masyarakat Soppeng.
Pemerintah Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan melalui sinergi berbagai pihak, khususnya di tingkat desa.
Dengan memaksimalkan potensi lokal dan sumber daya, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Soppeng.
(Red/Yun)
Soppeng, Sigapnews.com, Setelah melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE, menunjukkan komitmennya dengan bertindak cepat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, Kamis, 17 April 2025.
Gerak cepat Bupati Soppeng ditunjukkan dengan melakukan koordinasi teknis dengan berbagai pihak terkait, termasuk Ir. Yusuf M.Si dari Balai Penerapan Instrumen Pertanian Sulawesi Selatan (BSIP) dan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Uvan Nurwahidah S.M.Si.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Soppeng, Alia Warjuni.
Dalam pertemuan ini, Bupati Soppeng memberikan arahan yang jelas terkait realisasi target Luas Tambah Tanam (LTT) untuk komoditas pangan di Kabupaten Soppeng hingga bulan April 2025.
Peningkatan kapasitas pertanian di daerah ini sangat penting, baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal maupun untuk kesejahteraan petani itu sendiri.
Melalui pengawasan yang ketat dan bimbingan dari pihak terkait, diharapkan target tersebut dapat tercapai dengan baik.
Selain membahas LTT, Bupati Suwardi juga menekankan pentingnya kemajuan program Optimasi Lahan Rawa (Oplah).
Program ini merupakan inisiatif strategis untuk memanfaatkan lahan rawa yang ada di Kabupaten Soppeng guna meningkatkan produksi pertanian.
Bupati Soppeng Suwardi Haseng menginstruksikan agar dilakukan koordinasi segera dengan penyuluh pertanian.
Hal ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapai target LTT dan mendapatkan hasil yang optimal dari program Oplah.
Bupati juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang erat dengan tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tengah melakukan survei terkait progress program Oplah.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan bisa diperoleh data yang valid dan akurat mengenai kondisi lahan serta potensi yang ada.
Komunikasi yang baik antar semua pihak menjadi kunci dalam memantau dan mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian yang ada.
Tindakan yang diambil oleh Bupati Soppeng ini menggarisbawahi komitmennya untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan inisiatif pertanian yang sangat penting bagi perekonomian daerah.
Dengan menyelaraskan berbagai pihak dalam kegiatan pertanian, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih maksimal.
Langkah ini juga mencerminkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung dan memberikan arahan kepada para petani serta stakeholder lainnya.
Bupati H. Suwardi Haseng, SE, terus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggerakkan sektor pertanian dengan pendekatan yang strategis dan kolaboratif.
Dengan adanya koordinasi yang solid, diharapkan Kabupaten Soppeng dapat mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani melalui pengembangan dan pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal.
Melalui langkah-langkah konkret yang diambil oleh Bupati Soppeng, diharapkan sektor pertanian di wilayah ini dapat berkembang pesat, serta memenuhi kebutuhan pangan di daerah.
Kerjasama yang erat antara pemerintah, penyuluh pertanian, dan tim dari Unhas adalah kunci sukses dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Semoga upaya ini dapat membawa Kabupaten Soppeng menuju kemajuan yang lebih baik dalam bidang pertanian.
(Red)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram