-->

Selasa, 05 Mei 2020

Produksi Pangan Di Tengah Pandemi Covid 19 Tetap Berjalan, Kostratani di Sigi Semangat Bimbing Petani



Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Saat ini, Panen Raya masih terus berlangsung di beberapa Wilayah di Indonesia. Salah satu daerah yang melakukan kegiatan panen padi sawah adalah wilayah kerja Kostratani BPP Bahagia, Kec.Palolo dan Nokilalaki Kab.Sigi Prov.Sulawesi Tengah. 

Panen yang dilaksanakan sejak Senin 4 Mei  2020 di Desa Kamarora A Kec. Nokilalaki pada Kelompoktani Bunga Padi I dengan Penyuluh Pertanian Pendamping Muh.Ibnu Araf,SP. Adapun Luas hamparan  adalah 25 ha                    dengan Luas panen  2,5 ha dan Varietas  yang ditanam adalah Cigelis. Sedangkan Produktivitas rata-rata 50 kw/ha GKP dengan Harga Beras  Rp. 9200/ kg. Pelaksanaan pake menggunakan Alat Panen Combine Harvester Brigade BPP Bahagia Mitra UPJA Kec. Nokilalaki.


Menurut Ketua Poktan Bunga Padi I bahwa panen padi ini tetap dilakukan walaupun wabah Corona masih terus melanda, namun walaupun begitu kita yakin bangsa ini harus tetap bangkit, kami sebagai petani harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan. 

"Kami sangat bersyukur karena ada mesin panen, ini sangat membantu petani karena selain mempercepat masa panen, juga mengurangi kehilangan hasil," ujar Ketua Poktan.


Hal senada juga disampaikan oleh Muh.Ibnu Araf, SP, selaku Penyuluh Pertanian yang membina di Wilayah Desa Kamarora A. "Kami terus melaksanakan tugas meskipun ada kekhawatiran penyebaran Covid-9, dan kami terus mengajak masyarakat pertanian agar tetap terus bersemangat sekaligus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pertanian serta memenuhi prosedur kesehatan saat bekerja  di sawah di tengah wabah Virus Corona," tutur Ibnu.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan yang menegaskan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan. Garda terdepan di sektor pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid-19.

"Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja maksimal mendampingi petani," jelas Syahrul.

Dalam arahannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Prof Dr Dedi Nursyamsi M.Agr  menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi.
JML/IBNU/RSDN/BBPP-BK.

Senin, 04 Mei 2020

Kostratani Kec. Kulawi Selatan Sulteng Percepat Panen Dengan Combine Harvester


Sigapnews.com, Melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di Kecamatan, saat ini gencar dilakukan optimaliasi peran penyuluh serta kolaborasi penyuluh, petani dan pihak terkait lainnya dalam penyediaan stok pangan ditengah pandemi COVID-19
Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di Negeri ini.

Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyampaikan seruan ini di beberapa kesempatan agar penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan tetap terjaga.

“Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi Negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah-satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah bidang pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia”, tegas SYL.

Arahan  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19.

“Semoga apa yang kami lakukan saat ini dapat membuat Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan Nasional dibidang pangan ditengah cobaan wabah Covid-19  yang sedang melanda dunia”, Jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap semangat beraktivitas di lapangan,  meskipun dalam kondisi berpuasa di bulan suci Ramadhan ditambah mewabahnya virus covid-19.

Kabupaten Sigi merupakan salah satu sentra produksi pangan di Sulawesi Tengah dan saat ini musim panen masih berlangsung di Kabupaten tersebut. Salah satunya di Kelompok Tani Sinar Tani desa Tompi Bugis dan Kelompok Tani Hintuwu Mopee Desa Watukilo, Kecamatan Kulawi Selatan.

Menurut Informasi di lapangan dari Pak Ardan salah satu penyuluh Kostratani di Kecamatan Kulawi Selatan bahwa panen dilakukan Hari Senin, Tanggal 04 Mei 2020 di Kelompok Tani tersebut, di lahan seluas 12 Ha dengan luas hamparan 30 Ha. Varietas yang ditanam adalah varietas Peluncur dan Mekongga dan produktivitas mencapai rata-rata 7,7 ton / Ha.

Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pertanian (Combine Harvester) dan sebagian secara tradisional dikarenakan akses masuk alat mesin pertanian kelahan petani tidak memadai sehingga petani harus turun ke lahan untuk melakukan panen secara manual, ujar Ardan, Selasa (5/5/2020).

"Kami siap mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dan kami berharap petani terus berproduksi dari hulu sampai hilir untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mendukung tersedianya pangan bagi rakyat Indonesia ditengah kondisi Pandemi Covid-19," ungkap Ardan.(BBPP-BK).

Penulis :  Azrul
Editor   : Rezky Y

Pasitikan Pangan Yang Berkualitas Baik, Petani Harus Terus Bersinergi Bersama Penyuluh


Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Direktorat Jenderal Hortikultura mengambil langkah cepat memastikan ketersediaan pasokan aneka cabai dan bawang merah hingga beberapa bulan ke depan.

Untuk mengantisipasi tingginya permintaan bawang merah terutama di masa Ramadhan ini, Poktan Hortikultura Jaya  Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan panen bawang merah varietas Bima NTB.

Walaupun pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia, petani dan penyuluh tetap bersemangat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Kondisi tanaman saat dilakukan pemanenan terlihat cukup bagus. Menurut salah satu petani Poktan Hortikultura Jaya, tanaman mereka juga jarang terkena penyakit dikarenakan pengendalian organisme penggangu tanaman yang mereka berikan termasuk ramah lingkungan dan sesuai dengan arahan penyuluh pendamping." diungkapkan Dedi Setiawan selaku Penyuluh Pertanian pendamping di Gapoktan Mopaka Sangu, Selasa (5/5/2020).

Aspek keamanan diri dengan menjaga jarak dan menggunakan masker hingga tetap untuk menjaga kesehatan selalu disosialisasikan untuk memastikan petani dan produksi pangan tetap dalam kondisi baik.

Upaya ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan cabai dan bawang merah salah satunya di tengah pandemik Covid-19.

“Sektor pertanian tidak boleh berhenti, dalam kondisi apapun kita harus pastikan ketersediaan pangan untuk seluruh masyarakat IndonesiaI,"pungkasnya.

Hal Senada juga disampaikan Kepala Badan SDM pertanian Dedi nursyamsi Bahwa masalah pertanian adalah masalah yang sangat utama para penyuluh harus selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya sampai masa panen berjalan dengan baik.(INT) BBPP-BK.

Jumat, 01 Mei 2020

Poktan Mekar Jaya Binaan Kostratani Harapan Baru Panen Padi Organik



Sigapnews.com, Morowali  (Sulteng) -Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan suatu lembaga pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perseorangan maupun berkelompok serta diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian dalam bentuk pelatihan atau permagangan bagi petani dan masyarakat diwilayahnya.

P4S Harapan Baru yang belokasi di desa Lambelu, Kec. Bumi Raya, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Bapak Wayan Padet, memiliki beberapa kelompok tani binaan yang ada di wilayahnya, salah satunya kelompok tani Mekar Jaya yang mana sejak tahun 2019 sudah mulai mengembangkan sistem pertanian organik dilahannya untuk komoditi padi.

Melalui  wawancara langsung via telepon dengan Bapak Wayan (27/4), beliau mengatakan bahwa ada salah satu kelompok tani binaannya yang mengembangkan pertanian organik.

"Kelompok tani Mekar Jaya merupakan salah satu  kelompok tani binaan kami yang saat ini kami bina untuk mengembangkan pertanian organik khususnya untuk komoditi padi, dimana sejak tahun 2019 bulan Januari, kami bersama kelompok tani menjadikan lahan mereka sebagai laboratorium lapangan khusus untuk pengembangan padi organik,”ujar Wayan, Jumat (1/4/2020).

“Panen yang saat ini kami lakukan pada lahan laboratorium lapangan ini merupakan panen yang ke-4 sejak tahun 2019, dimana panen saat ini terasa cukup spesial dikarenakan ditengah wabah Covid-19 dan bulan puasa tidak menyurutkan kami dalam melalukan panen untuk terus menghasilkan demi memenuhi kebutuhan pokok baik anggota kelompok ataupun masyarakat umumnya”, tandasnya.

Pada kesempatan panen ini juga didampingi langsung oleh penyuluh pertanian dari BPP Bumi raya yang membina desa Lambelu, Bapak Edi Purwanto.  “Kelompok Tani Mekar Jaya yang dipimpin oleh Bapak Wayan Widiasa merupakan salah satu kelompok tani binaan BPP kami kerjasama dengan P4S, dengan luas lahan kurang lebih 23 Ha dan jumlah anggota 23 orang. Sejak tahun 2019 kami selalu berkolaborasi untuk tetap membina dan membimbing petani dalam melakukan budidaya padi organik yang baik dan benar sesuai GMP. Untuk padi yang kami panen saat ini merupakan padi varietas Ciherang dengan produktivitas lahan kurang lebih 5,5 Ton/Ha. Kami sebagai insan pertanian tentunya tidak boleh berhenti dalam memproduksi kebutuhan pangan walaupun saat ini saya sendiri sedang berpuasa dan ditengah wabah covid-19, kami harus tetap semangat dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan petani. Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini tupoksi kami sebagai penyuluh,” tutur Edi.

"Kekhawatiran ada, namun ini ditepis dengan cara menerapkan protokol kesehatan saat turun ke lapangan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Pemanenan saat ini kami lakukan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan, “ujar Edi.

Hal ini sesuai dengan arah Menteri Pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan. petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa masyarakat indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan. Pertanian harus tetap maju dengan terus berjalan ditengah wabah guna memenuhi kebutuhan pangan. Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha dibidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahteraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sejalan dengan itu  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19  dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

"Penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Dedi menambahkan pula bahwa,untuk dapat terus aktif bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.

Penulis : I Gede Mahardhika
Editor : Risky Yulianti
BBPP-BK

Rabu, 29 April 2020

Kostratani Kecamatan 12 Kabupaten Donggala Panen Raya Selama Pandemi Corona



Sigapnews.com, Donggala (Sulteng) - Pendemi corona tidak mengurangi semangat konstratani, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, hal ini dibuktikan dengan kegiatan panen raya selama masa pandemi corona berlangsung. 

Sesuai Arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar para Insan pertanian terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia. 

Hal Senada juga disampaikan Kepala Badan SDM pertanian Dedi nursyamsi agar seluruh pelaku pertanian senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini.

Dalam panen raya ini petani dari BPP karyamukti Kecamatan Dampelas Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan cara tradisional dan dengan mekanisasi berupa penggunaan rice harvester, Hal ini dikarenakan luas lahan potensi panen adalah 2.455 hektar dengan produksi 57 kg per hektar GKP.


Adapun varietas yang dibudidayakan adalah Mekongga dengan harga jual yang menguntungkan bagi petani yaitu Rp. 8.400 per kg beras.

Slamet Riyadi selaku Penyuluh Pertanian BPP karyamukti selalu mendampingi dan memberikan semangat kepada petani untuk terus berjuang sebagai pejuang pangan di masa pada saat ini. Kamis (30/4/2020).

"Meski masa virus corona ini, kami terus bersama petani menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat, tentunya juga sesuai protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, dan sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun, dan kami berharap semoga pendemi covid-19 ini segera cepat berlalu. "Pungkasnya. 

Penulis : Intan ARIANI
Editor : Al Azhar
Sumber : Darsun Kab. Donggala

Senin, 20 April 2020

Alumni Sertifikasi Alsintan TUK BBPP Batangkaluku Raup Penghasilan Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Parigi Mautong (Sulteng) -
Usaha di bidang pertanian adalah salah satu bidang usaha yang dituntut harus tetap produktif di tengah wabah Pandemi Covid-19 saat ini. Pertanian harus tetap maju dan terus berjalan di tengah Covid-19 guna memenuhi kebutuhan pangan 276 juta jiwa masyarakat indonesia, demikianlah ungkapan yang sering didengungkan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan.

"Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha di bidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era industri 4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahtraan petani itu sendiri," imbuhnya.

I Wayan Nardi yang merupakan salah satu alumni sertifikasi Alat Mesin Pertanian (alsintan) panen yang dilakukan oleh TUK  BBPP Batangkaluku pada tanggal 10-12 Maret 2020 yang saat ini tergabung dalam Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Mertajati yang berlokasi di desa Sausu, Kec. Sausu, Kab. Parigi Maoutong, Sulawesi Tengah tetap melakukan proses panen padi di daerahnya dengan mengunakan alat mesin pertanian Combine Haverster. Wayan merupakan operator Combine Haverster yang telah dinyatakan kompeten oleh asesor pada saat sertifikasi. Selain mengikuti sertifikasi, Wayan juga mengikuti pelatihan Vokasi Alsintan yang juga diselengarakan oleh BBPP Batangkaluku Selama 1 minggu.

Saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Wayan menyatakan terimakasih banyak kepada BBPP Batangkaluku karena telah diberikan kesempatan berlatih dalam pelatihan Vokasi Alsintan dan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi sebagai operator Alsintan Panen.

"Berkat mengikuti kegiatan di BBPP Batangkaluku,  saat ini saya sudah dipercaya sebagai Operator Alsintan dalam Kelompok UPJA tempat tempat saya bergabung yang dulunya hanya sebagai Helper. Dengan adanya  kepercayaan sebagai operator tentunya pengasilan yang didapatkan juga bertambah dibandingkan sebelumnya," ungkap Wayan.

“Dari segi penghasilan tentunya ada perubahan yang awalnya sebagai helper dalam sehari 7 jam kerja saya mendapat upah 200 ribu sekarang lumayan ada peningkatan,” tandasnya. Selasa (21/4).

UPJA Karya Mertajati yang membawahi wilayah Desa Sousu. Untuk panen periode minggu ini sekitar 25 Ha lahan yang harus selesai dipanen, dikarenakan untuk lahan yang lainnya sudah menunggu juga untuk di panen, sehingga di tengah wabah ini kami dari UPJA Karya Mertajati tetap melakukan aktifitas pertanian baik itu panen maupun oleh tanah. Petani disini  terus berjuang ditengah himbauan pemerintah untuk  menjaga kesehatan dan sosial  distancing serta physical distancing (jaga Jarak sosial dan fisik), sehingga tidak ada kata berhenti bagi  kami sebagai petani untuk tetap menghasilkan kebutuhan pangan, semoga pertanian tetap bisa eksis dan maju untuk kesejahteraan bersama, Tutupnya

Hal ini juga sejalan dengan arahan  Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), agar penyuh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam beberapa kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, oleh karenanya,  petani harus tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen. Hal ini membuktikan bahwa pertanian tidak pernah berhenti di tengan wabah covid-19. (MHA28/JML) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved