-->

Selasa, 14 Oktober 2025

Dari Maros, Kementan dan KKP Satukan Langkah Menuju Swasembada Pangan

 


Maros, Sigapnews.com, Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melatih petani penggarap Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (14/10).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani penggarap smart fisheries village (SPV) secara efektif dan berkelanjutan. Materi yang disampaikan mencakup Persiapan dan Pengolahan Lahan Sawah, Persemaian Benih Padi, Pemupukan Berimbang, serta Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan peningkatan kualitas sumber daya manusia petani adalah kunci utama ketahanan pangan Indonesia.

"Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi petani sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan negara kita," ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kebijakan. 
 
“Semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Peran petani, khususnya petani padi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam sambutannya mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap program besar pemerintah yaitu swasembada pangan.

"Ada program besar yang saat ini menjadi tujuan bersama, meskipun ini program di Kementerian Pertanian tetapi kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bagaimana kita secara bersama-sama menuju tercapainya swasembada pangan," ujarnya.

Jamal menambahkan bahwa swasembada pangan artinya negara mampu memenuhi pangan kita secara mandiri.

"Berbicara tentang mandiri pangan kita mulai dari hal yang paling kecil. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu ekstensifikasi seperti cetak sawah rakyat dan intensifikasi seperti peningkatan indeks pertanaman (IP)," jelasnya.

Menurutnya, beberapa hal dasar untuk mencapai IP yaitu terdapat potensi air, ketersediaan benih genjah, pengaturan jadwal tanam dan melakukan pemeliharaan.

Secara terpisah, Kepala BRPBAPPP Maros, Andi Indra Jaya Asaad mengatakan pihaknya siap menyediakan lahan percontohan dan berharap dapat menjadi model integrasi sektor pertanian dan perikanan demi terwujudnya ketahanan pangan.

"Terdapat 22 hektar yang akan digarap oleh smart fisheries village sehingga potensi kerjasama yang dapat dilakukan bersama BBPP Batangkaluku yaitu pengelolaan sawah organik, pembuatan pupuk organik, dan pelatihan budidaya palawija", tutupnya.

(Red)

Kamis, 09 Oktober 2025

Kementerian Pertanian Tingkatkan Kapasitas SDM Lewat TOT Brigade Pangan di Sulawesi Selatan

 


Gowa, Sigapnews.com, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.

Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas Brigade Pangan (BP) yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku serta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, pada 6–8 Oktober 2025 ini, diikuti oleh para pendamping Brigade Pangan dari berbagai kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendamping agar mampu menjalankan peran strategis dalam mendukung kinerja Brigade Pangan di lapangan, khususnya dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Brigade Pangan memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam mengawal produktivitas pertanian di seluruh daerah.

“Brigade Pangan bukan hanya sekadar program, tetapi gerakan besar untuk memastikan setiap lahan produktif dapat dikelola secara optimal oleh SDM pertanian yang terampil dan tangguh.

"Program ini menjadi bagian dari strategi besar Kementerian Pertanian dalam mempercepat swasembada pangan,” ujar Amran.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM Brigade Pangan merupakan langkah penting untuk memastikan efektivitas program di lapangan.

“Brigade Pangan merupakan gerakan nyata yang tidak hanya membantu petani dari sisi teknis, tetapi juga menanamkan semangat kemandirian dan modernisasi pertanian.

"Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin melahirkan SDM pertanian yang cakap, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” jelasnya.

Selama TOT berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi strategis, mulai dari penguatan manajemen kelembagaan, strategi pendampingan petani, hingga penerapan teknologi pertanian modern.

Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan rencana percepatan tanam serta upaya peningkatan indeks pertanaman di wilayah kerja masing-masing.

Dari hasil pelatihan ini, para peserta yang lulus akan menjadi fasilitator bimbingan teknis (bimtek) bagi Brigade Pangan di tingkat kabupaten dan kecamatan.

Mereka diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam memperkuat kelembagaan petani, mengawal kegiatan produksi, serta membangun sinergi antara pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian.

Sebagai tuan rumah pelaksanaan TOT, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menilai kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat sinergi lintas lembaga pertanian.

“Kami berharap alumni TOT ini mampu menjadi ujung tombak dalam mendampingi Brigade Pangan di setiap kabupaten.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mempercepat percepatan tanam, meningkatkan indeks pertanaman, dan memastikan ketersediaan pangan di daerah,” ujarnya.

Program Brigade Pangan sendiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, penyuluh, dan petani.

Fokus utama program ini mencakup penguatan kelembagaan petani, percepatan tanam, optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), serta peningkatan produktivitas lahan pertanian.

Melalui pelatihan TOT ini, para pendamping tidak hanya dibekali dengan kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab sosial dalam mendampingi petani.

Kementerian Pertanian berharap, Brigade Pangan akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga ketersediaan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

(Red)

Senin, 06 Oktober 2025

Jaga Marwah Kelembagaan, KAHMI Soppeng Perkuat Konsolidasi Jelang Silatreg se-Sulawesi 2205

Soppeng, Sigapnews.com, Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Soppeng menegaskan sikap kelembagaannya terkait beredarnya pernyataan sepihak yang mengatasnamakan KAHMI di ruang publik. Sekaligus, jajaran Presidium MD KAHMI Soppeng juga menggelar rapat koordinasi dan silaturahmi internal dalam rangka persiapan menghadapi kegiatan Silaturahmi Regional (Silatreg) KAHMI se-Sulawesi 2025 yang akan digelar di Hotel Arya Duta Makassar pada 10–11 Oktober 2025 mendatang.

Dalam keterangan resminya, MD KAHMI Soppeng menyampaikan klarifikasi atas munculnya pernyataan dari salah satu presidium secara individu yang mengatasnamakan KAHMI Soppeng tanpa melalui koordinasi, diskusi, kajian dan atau tanpa melalui mekanisme organisasi. KAHMI menegaskan bahwa lembaga ini bersifat kolektif-kolegial, sehingga segala bentuk keputusan, sikap, maupun pernyataan resmi hanya dapat dikeluarkan secara bersama oleh lima Presidium MD KAHMI Soppeng.

“Setiap pernyataan yang muncul tanpa melalui mekanisme kolektif tidak dapat dianggap sebagai sikap resmi organisasi,” tegas Koordinator Presidium, Sade Makka, dalam rilis resminya.

Lebih lanjut, MD KAHMI Soppeng menegaskan bahwa pernyataan bersifat pribadi, termasuk yang mengatasnamakan organisasi tanpa mandat resmi, merupakan pandangan individu semata dan tidak mencerminkan kebijakan kelembagaan.
KAHMI juga mengimbau masyarakat dan rekan media agar tidak terkecoh dan terpengaruh oleh klaim sepihak dari pihak yang tidak memiliki kewenangan berbicara atas nama organisasi.

Majelis Daerah KAHMI Soppeng menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai intelektualitas, memperkuat solidaritas internal, serta menjaga marwah organisasi dengan tetap berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

 *Rapat Koordinasi Jelang Silatreg KAHMI se-Sulawesi 2025* 

Sejalan dengan penegasan kelembagaan tersebut, jajaran Presidium MD KAHMI Soppeng juga melaksanakan rapat koordinasi dan silaturahmi internal dalam rangka persiapan menghadapi Silaturahmi Regional (Silatreg) KAHMI se-Sulawesi 2025.

Rapat koordinasi awal dilakukan secara daring dan dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka serta kunjungan ke Sekretariat Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Selatan di Makassar, pada 3–4 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Koordinator Presidium Sade Makka, bersama para Presidium lainnya yakni Arfiani, Muh. Tariqullah, dan Saifuddin Karim.

Dalam kesempatan itu, KAHMI Soppeng membahas berbagai hal penting, terutama kesiapan dan partisipasi aktif dalam kegiatan Silatreg yang akan mempertemukan para alumni HMI dari seluruh Sulawesi.

Menurut Sade Makka, ajang Silatreg bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi momentum strategis untuk mempererat ukhuwah antaralumni sekaligus memperkuat sinergi lintas daerah.

“Silatreg ini menjadi momentum untuk mempertegas peran KAHMI sebagai wadah intelektual yang berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ungkapnya.

Selain membahas agenda Silatreg, forum koordinasi tersebut juga menjadi ruang refleksi terhadap berbagai isu aktual di daerah, termasuk pembahasan program internal organisasi guna memperkuat kiprah KAHMI di tengah masyarakat.

Presidium lainnya menambahkan, bahwa alumni HMI memiliki tanggung jawab moral di mana pun mereka berada untuk memberikan ide, solusi, dan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

“Sebagai alumni HMI, kita harus hadir dengan gagasan dan tindakan nyata sesuai nilai dasar perjuangan HMI,” ujar salah satu Presidium.

Melalui rapat dan koordinasi ini, MD KAHMI Soppeng menegaskan tekadnya untuk tampil solid, intelektual, dan kontributif dalam ajang Silatreg KAHMI se-Sulawesi 2025, sekaligus memperkuat eksistensi organisasi di tingkat regional maupun nasional.

Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Soppeng,
Presidium:

1. Sade Makka – Koordinator Presidium
2. Arfiani – Presidium
3. Muh. Tariqullah – Presidium
4. Saifuddin Karim – Presidium

Selasa, 30 September 2025

Penguatan Peran Brigade Pangan, UPT Kementan Gelar Pelatihan di Rappang


Sidrap, Sigapnews.com- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertania (BPPSDMP)  c.q Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan bagi Pengelola dan Pendamping Brigade Pangan Makkoring pada 29 September hingga 1 Oktober 2025 di Desa Lasiwala, Kabupaten Sidenreng Rappang.


Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran Brigade Pangan (BP) Makkoring sebagai garda terdepan dalam mendukung swasembada pangan di tingkat lokal. Selama tiga hari, peserta mendapatkan materi dari Widyaiswara BBPP Batangkaluku dan penyuluh pendamping, termasuk praktik pengoperasian serta teknik pembibitan menggunakan alat mesin pertanian rice transplanter.


Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utamanya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan.


"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan," kata Mentan Amran.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa Brigade Pangan harus berfungsi sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan pangan di tingkat daerah.


“Brigade Pangan adalah ujung tombak lapangan. Oleh karena itu, data harus sinkron, strategi harus jelas, dan pengawalan harus berkelanjutan agar produktivitas benar-benar meningkat,” ungkapnya.


Salah satu peserta pelatihan, Suparman selaku Manajer BP Makkoring mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas dirinya bersama tim.


“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru, khususnya dalam pengoperasian rice transplanter dan teknik pembibitan yang lebih efisien," jelasnya.


Hal senada disampaikan Asrul selaku Penyuluh Pendamping, menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengelola BP terutama penerapan alsintan rice transplanter yang mana saat ini petani terkendala oleh terbatasnya buruh tanam dan bergesernya pola sistem tanam pindah ke tanam benih langsung


"Olehnya itu kami mendukung penuh penerapan rice transplanter di lahan petani. Di samping memudahkan petani dalam budidaya, juga memberikan tambahan penghasilan bagi kelembagaan BP," sebutnya.


Asrul berharap agar pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan oleh Kementan sehingga pengetahuan, pemahaman, dan pelaksanaan oleh pengelola BP di lapangan dapat dirasakan kehadirannya oleh petani.


Pelatihan ini juga menjadi bukti nyata peran Kementerian Pertanian melalui BBPP Batangkaluku dalam mendukung optimalisasi alsintan di tingkat lapangan.


Dengan keterampilan yang dimiliki, pengelola dan pendamping BP diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan, sekaligus solusi atas permasalahan yang dihadapi petani, seperti keterbatasan tenaga kerja tanam dan pergeseran pola budidaya.

Sabtu, 27 September 2025

Modernisasi Pertanian, Kementan Dorong Pemanfaatan Alsintan untuk Swasembada Pangan

 


Gowa, Sigapnews.com,– Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian dalam menghadapi tantangan pangan nasional. Salah satu langkah penting adalah memperkuat pelatihan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani dan penyuluh pertanian.

Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui kunjungan Tenaga Ahli Menteri (TAM) Bidang Pengembangan Pertanian Presisi, Desrial dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Pembiayaan Pertanian Mat Syukur ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sabtu(27/09/2025). 

Dalam kunjungan ini, TAM bersama Kepala Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eko Nugroho Dharmo Putro melakukan pengecekan langsung ke bengkel Alat Mesin Dan Pertanian (Alsintan) yang dimiliki BBPP Batangkaluku.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya pemanfaatan alsintan.

"Modernisasi pertanian melalui alsintan adalah kunci untuk mengejar target produksi, memperkuat Brigade Pangan, dan mewujudkan kedaulatan pangan bangsa. Tanpa alsintan, kita tidak akan mampu melakukan percepatan olah tanah dan tanam tiga kali dalam setahun," tegas Menteri Pertanian.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pelatihan alsintan  harus terus ditingkatkan sebagai pusat pembelajaran petani.

"SDM pertanian yang menguasai alsintan adalah garda terdepan dalam percepatan tanam, panen, hingga pengolahan hasil pertanian. Inilah yang akan membawa pertanian Indonesia." ujarnya.

Bengkel alsintan ini menjadi salah satu fasilitas unggulan di BBPP Batangkaluku, karena tidak hanya digunakan untuk praktik pelatihan, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran bagi petani dan penyuluh untuk memahami cara penggunaan, perawatan, hingga perbaikan alsintan.

Usai melakukan pengecekan, TAM kemudian berdiskusi dengan Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani mengenai strategi balai dalam memperkuat peran alsintan untuk mendukung produktivitas pertanian.

Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menyampaikan bahwa pelatihan alsintan menjadi ciri khas yang membedakan BBPP Batangkaluku dengan balai pelatihan lainnya.

"Di sini kami memberikan pembekalan kepada petani dan penyuluh agar mereka tidak hanya mampu mengoperasikan alsintan, tetapi juga memahami aspek pemeliharaan dan perbaikan. Keunggulan ini penting agar alsintan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal di lapangan," ujarnya.

Menanggapi hal itu, TAM Desrial memberikan apresiasi sekaligus dorongan agar BBPP Batangkaluku terus fokus mengembangkan pelatihan alsintan.

"BBPP Batangkaluku memiliki keistimewaan dalam membina petani melalui pelatihan alsintan. Harapan kami, balai ini semakin memperkuat pembelajaran bagi petani dan penyuluh untuk mendukung program Brigade Pangan. Brigade Pangan inilah yang akan menjadi motor percepatan produktivitas, mewujudkan tanam tiga kali setahun (IP 300), dan menuju swasembada pangan nasional," tegasnya.

Penggunaan alsintan menjadi faktor kunci dalam modernisasi pertanian. Alsintan berperan penting untuk mempercepat seluruh proses pertanian mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Dengan penggunaan alsintan, pekerjaan yang biasanya memakan waktu berhari-hari dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam.

Selain itu, alsintan juga membantu mengatasi keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian. Dengan semakin berkurangnya jumlah petani muda, penggunaan alsintan menjadi solusi strategis agar produktivitas tetap terjaga bahkan meningkat.

Kementerian Pertanian menegaskan bahwa keberhasilan program tanam tiga kali setahun (IP 300) sangat ditopang oleh keberadaan alsintan. Tanpa alsintan, percepatan olah tanah dan tanam akan sulit terwujud. Karena itu, kemampuan petani dan penyuluh dalam menguasai alsintan menjadi faktor penentu keberhasilan program.

Dengan adanya fasilitas bengkel alsintan, BBPP Batangkaluku tidak hanya berperan sebagai tempat pelatihan reguler, tetapi juga sebagai pusat unggulan pelatihan alsintan di Indonesia.

Melalui pelatihan ini, petani diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan alsintan di lapangan, mendukung efisiensi biaya produksi, mempercepat proses budidaya, serta meningkatkan produktivitas pertanian.

(Red) 

Selasa, 23 September 2025

Kenalkan Pertanian Sejak Dini, UPT Pelatihan Kementan Edukasi Siswa SDIT Al Fikri


Makassar, Sigapnews.com, Sebanyak 105 siswa SDIT Al Fikri Makassar mengikuti kegiatan outing class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Selasa (23/9/2025).

Dalam kegiatan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan praktik bercocok tanam hidroponik serta pengelolaan ternak ayam pedaging dan petelur. Suasana belajar berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, karena siswa diberi kesempatan untuk mencoba langsung.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pertanian untuk mendukung keberlanjutan pangan nasional.
“Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya agar sektor pertanian tetap produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani perlu terus digalakkan agar produksi pangan tetap terjaga.
“Segala tantangan petani muda harus dicarikan solusi dan difasilitasi agar tetap bersemangat berproses di bidang pertanian,” jelasnya.

Kepala SDIT Al Fikri, Ismu Haryati, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan BBPP Batangkaluku. Ia menilai kegiatan ini selaras dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan.

“Anak-anak sangat antusias karena bisa praktik langsung. Kami berharap mereka terinspirasi dan mencoba menerapkan ilmu yang didapat di sekolah,” katanya.

Kegiatan outing class ini menjadi bentuk sinergi positif antara dunia pendidikan dengan BBPP Batangkaluku, sekaligus upaya menanamkan minat pertanian sejak dini kepada generasi penerus bangsa.

(Red)

Rabu, 17 September 2025

Kunjungan Tim SMEP ke Soppeng, Perkuat Program Kesejahteraan Keluarga


Soppeng, Sigapnews.com, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Soppeng, Hj. Suarni Suwardi, menyambut hangat kunjungan Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (16/9/2025).

Kunjungan yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Soppeng ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memberi masukan agar pelaksanaan 10 Program Pokok PKK di Kabupaten Soppeng lebih efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Kegiatan penerimaan dilaksanakan resmi di Rumah Jabatan Bupati dan dihadiri Ketua Tim SMEP Provinsi Sulsel, Dra. Hj. Kasmawati Patturusi, MM, bersama jajaran, serta pengurus TP PKK Kabupaten Soppeng.

Dalam laporan yang disampaikan Sekretaris TP PKK Kabupaten Soppeng, Widyawati, dipaparkan sepuluh lokus SMEP yang telah disiapkan pihak kabupaten.

Lokus tersebut meliputi Desa Layak Anak di Desa Jampu, pemberdayaan lansia di Desa Citta, program aksi stop stunting melalui Rumah Gizi Pesse, serta Posyandu Panca Bakti Desa Maccile sebagai salah satu pusat layanan utama.

Hj. Suarni menilai kunjungan tim provinsi sebagai momentum penting untuk berbenah dan meningkatkan capaian program.

“Kunjungan ini merupakan kesempatan baik bagi kami untuk dinilai sesuai indikator yang ada, sekaligus menerima masukan dan saran yang sifatnya positif serta membangun agar PKK Kabupaten Soppeng bisa lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.

Ia berharap rekomendasi dan temuan selama SMEP dapat segera diimplementasikan sehingga memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan keluarga dan kualitas masyarakat di Soppeng.

Ketua Tim SMEP TP PKK Provinsi Sulsel, Hj. Kasmawati Patturusi, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai unit terkecil masyarakat yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan kesejahteraan.

Melalui kegiatan SMEP, pihak provinsi ingin memastikan bahwa pelaksanaan 10 Program Pokok PKK berlangsung secara terukur, efisien, dan responsif terhadap kondisi lokal di setiap kabupaten/kota.

Rangkaian kunjungan di Soppeng ditutup dengan inspeksi lapangan ke beberapa lokus program yang ditunjuk dan diakhiri dengan santap malam bersama di Rumah Jabatan Bupati sebagai bentuk kebersamaan dan konsolidasi antara provinsi dan kabupaten.

TP PKK Kabupaten Soppeng berkomitmen memperkuat peran keluarga dalam pembangunan kesejahteraan melalui pelaksanaan 10 Program Pokok PKK yang terintegrasi, inklusif, dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Melalui kolaborasi dengan TP PKK Provinsi Sulsel dan lintas sektor, Kabupaten Soppeng terus mendorong program-program prioritas seperti pengentasan stunting, pemberdayaan lansia, perlindungan anak, dan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.

(Red)

Outing Class Kementan, Siswa Diajak Cinta Pertanian


Gowa, Sigapnews.com, Puluhan siswa Sekolah Alam Darul Istiqamah tampak antusias mengikuti outing class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Rabu (17/9/2025). Dengan penuh keceriaan, mereka belajar mengenal dunia pertanian melalui praktik langsung, mulai dari menanam hortikultura, budidaya jamur tiram, hingga pengolahan hasil pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian. “Keterlibatan petani muda menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Mereka harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani penting karena mayoritas petani saat ini sudah berusia tua. “Sedangkan kebutuhan pangan terus meningkat. Karena itu, mendorong lahirnya petani muda menjadi kunci ketahanan pangan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, siswa kelas 3 dan 4 mendapat materi menanam hortikultura, pengolahan hasil pertanian, serta pengenalan alsintan. Sementara siswa kelas 5 dan 6 diajarkan budidaya jamur tiram, pembuatan trichoderma, hidroponik, dan pengolahan jahe.

Guru pendamping, Fatmawati, menyebut outing class ini bertujuan menanamkan kecintaan anak terhadap pertanian dan alam. “Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga menstimulasi motorik anak-anak melalui praktik langsung,” ujarnya.

Para siswa tampak bersemangat saat mencoba menanam bunga kol, mengemas olahan jahe, hingga praktek inokulasi trichoderma. Suasana interaktif itu membuktikan bahwa pertanian dapat dipelajari dengan cara menyenangkan sekaligus inspiratif.

Diharapkan pengalaman ini menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda untuk mencintai pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan bangsa.

(Red)

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved