-->

Rabu, 11 Maret 2020

BBPP Batangkaluku Tingkatkan Kompetensi Profesi SDM Pertanian Melalui Sertifikasi


Sigapnews.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan kegiatan Sertifikasi yang merupakan upaya peningkatan kompetensi profesi SDM Pertanian, diperlukan sebuah keprofesian yang meliputi standarisasi dan akreditasi. Selasa 10 Maret 2020 kemarin telah dibuka dua Pelatihan yaitu Sertifikasi Alat dan Mesin Pertanian dan Sertifikasi Profesi Fasilitator Tanaman Organik.


Kepala Balai, DR. Sabir, S. Pt, M.Si, didampingi beberapa Asesor membuka pelatihan sertifikasi. Dalam arahannya beliau menyampaikan untuk mencapai tujuan pertanian yang dicanangkan Menteri Pertanian SYL untuk mencukupi kebutuhan pangan 267juta jiwa, meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan ekspor. Maka peningkatan profitas, Produksi, Perluasan area ini harus dimanfaatkan sebaik – baiknya. Pelakunya tidak lain yaitu SDM Pertanian yang kompeten dan Profesional inilah tujuan dari sertifikasi, menciptakan SDM berkualitas.

Beliau berharap seluruh proses asesmen ini berjalan lancar dan semua peserta berhasil mendapatkan sertifikat dan diakui kompeten. Kepada seluruh peserta sertifikasi kedepannya mereka harus menghasilkan produk – produk yang berkualitas dan sesuai dengan standard operasional prosedur. Sabir percayakan sepenuhnya kepada asesor sertfikasi kali ini, karena mereka tidak hanya menguji peserta saja, tapi dapat menggali dan lebih meningkatkan potensi yang dimiliki peserta. 

Menciptakan 2,5 Juta Petani Milenial yang berorientasi ekspor, maka diperlukan orang – orang yang kompeten, untuk itu selama tiga hari kedepan seluruh peserta harus fokus dalam menjalankan kegiatan ini ungkap Sutoyo, SP., MP. salah satu asesor Pertanian Organik berasal dari Polbangtan Malang. 


Yoga Sugama Asesor Alat dan Mesin Pertanian berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan pelatihan dengan menggali potensi diri masing – masing.(Al-Az).

Tingkatkan Kompetensi Kelompok Tani Budidaya Jamur Tiram, Memacu Capai Produksi Optimal


Sigapnews.com, Maros - Sebanyak 20 petani asal Kabupaten Maros yang tergabung dalam P4S Nijalling Alam Makmur Kabupaten Maros menjadi peserta Permagangan Teknis Budidaya Jamur Tiram Bagi Petani,  Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Maros, 11 Maret 2020.

Kegiatan yang digelar selama dua hari dari Tanggal 11 – 12 Maret 2020 tersebut diadakan di P4S Nijalling Alam Makmur Kec. Bontoa Kabupaten Maros.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus/anggota kelompok tani dalam melakukan kegiatan budidaya jamur tiram dengan mengacu pada GAP guna memacu untuk mencapai hasil produksi yang optimal.

Permagangan di buka oleh Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Maros (Syamsul bahri, SP.,M.Si) yang dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa dinas mendukung kelompok tani yang ingin berkembang dan menyarankan agar kelompok tani bergabung dan membentuk P4S untuk pengembangan sarana dan prasarana.

"Kami berharap kepada peserta/petani yang mengkuti permagangan ini, setelah memperoleh materi  dapat membagi ilmu yang didapat ke petani lain ", ujarnya.

Beliau juga menyampaikan persaingan P4S berprestasi sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat mengembangkan potensi komoditi yang dihasilkan.

Selain itu, Dia berpesan agar kiranya untuk memperbaiki kemasan produk agar dapat dipasarkan pada kegiatan Hari Pangan Sedunia dan kegiatan lainnya.

Sementara itu di kegiatan yang sama, Saripuddin merupakan salah satu peserta (Ketua kelompok tani Pattunggalengan) sangat berterimakasih kepada BBPP Batangkaluku dan P4S Nijalling Alam Makmur atas ikut sertaannya dalam permagangan ini.

"Kami sangat membutuhkan kegiatan seperti ini guna menambah wawasan dan pengetahuan kami,  dimana nantinya materi-materi dan pembelajaran yang didapat bisa kami terapkan dengan harapan hasil produksi kami bisa meningkat", tutupnya.(Al-Az).

Selasa, 03 Maret 2020

Kepala BBPP Batangkaluku Sebut Pembangunan Sektor Pertanian Adalah Upaya Pembelaan Negara


Kepala BBPP Batangkaluku  DR. Sabir, S. Pt, M.Si., saat memberikan materi Bela Negara kepada Peserta Pelatihan di BBPP Batangkaluku. Selasa, 03/03/2020 (Foto/Humas).


Sigapnews.com, Batangkaluku - Kepala BBPP Batangkaluku DR. Sabir, S. Pt, M.Si mengatakan, Pembangunan Sektor Pertanian Adalah termasuk Upaya dalam Pembelaan Negara. Hal itu di ungkapkan saat memberikan materi pelatihan yang di langsungkan di BBPP Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (3/3/2020).

Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, yang seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara itu hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia, padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara itu merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. 

Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

“Dalam hal ini disektor pertanian juga termasuk upaya bela negara, bela negara dalam artian kelangkaan pasokan hasil pertanian yang dapat saja menjadi ancaman nyata apabila sifatnya berskala besar, sebab berhubungan dengan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Sabir dihadapan 90 peserta pelatihan saat memberi materi bela negara, di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku pada Selasa, 03/03/2020.


Peristiwa kelangkaan pangan telah menimbulkan gejolak pangan serta betapa menderitanya suatu bangsa apabila kekuarang pangan. Hal seperti itu, pasti akan berpengaruh terhadap stabilitas yang pada akhirnya mengganggu daya tahan suatu bangsa.

“Seorang petani sendiri, adalah sebuah pekerjaan yang dimana merupakan bentuk dari usaha bela negara karena dengan menjadi petani maka kita akan memberikan kebutuhan hidup untuk seluruh rakyat Indonesia yaitu memenuhi kebutuhan pangan. 

Apabila petani melakukan kegiatan pertanian, maka hal tersebut akan membuat penduduk dari sebuah negara akan mendapatkan kebutuhan pangan, apabila tidak ada petani maka penduduk tidak akan makan dan akan terjadi sebuah wabah kelaparan yang dimana akan menghancurkan sebuah bangsa,”ujarnya.

“Para petani telah memberikan kontribusi membangun bangsa atau dengan kata lain telah ikut mendukung program bela negara, karena bela negara dapat diwujudkan dengan berbagai cara termasuk sebagai petani yang bekerja keras dan sukses, Inilah wujud bela negara para petani sebagai salah satu komponen bangsa dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, tutupnya.(Al-Az).

Kamis, 27 Februari 2020

BBPP Batangkaluku Sukses Gelar Sertifikasi Profesi Operator Alsintan Pra-Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

Penggunaan Alsintan oleh peserta pelatihan (Foto Humas BBPP).

Sigapnews.com, Gowa - Alat Mesin Pertanian (Alsintan) mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam rangka mendukung pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk.

Khususnya Alsintan Pra Panen,  ini mutlak diperlukan, dikarenakan dapat mempercepat dan meningkatkan mutu pengolahan tanah dan penyediaan air serta meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP).

Selain itu juga dapat  mengurangi kehilangan hasil, menjaga kesegaran dan keutuhan serta yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan produk komoditas pertanian dalam melestarikan fungsi lingkungan.

Namun, kelebihan alsintan ini juga perlu menuntut prasyarat kelengkapan dan kesiapan kelembagaan dan sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan itu sendiri.

Ir. Pattahuddin, MP Asesor Sertifikasi Profesi Operator Alsintan Pra Panen  sedang memberikan arahan kepada peserta (Foto Humas BBPP).

Ir. Pattahuddin, MP asesor sertifikasi profesi operator Alsintan Pra Panen mengatakan, akan betul-betul menguji dan menilai peserta yang mana saja menguasai pengoperasian dari Alsintan ini, ujarnya Jumat (28/2/2020).

“Uji Sertifikasi ini untuk menentukan kelayakan sebagai operator serta meningkatkan mutu dan profesionalismenya sebagai Operator Alsintan Pra-Panen olehnya itu kami berharap semuanya dapat lulus sehingga nantinya akan menjadi contoh yang baik diwilayahnya masing-masing,” harap Assesor handal BBPP Batangkaluku ini.

Sementara itu salah satu peserta mengungkapkan “Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami selaku peserta, selain tambahan ilmu dan sertifikat yang kami peroleh nantinya dari lemabaga Sertifikasi Profesi Pertanian (LSP) juga akan menjadi sebuah Label bagi kami bahwa betul bisa dan lulus sebagai operator Alsintan” Ungkap Rano.

Asesi Sertifikasi yang ditemui saat unjuk kerja.
Sertifikasi Profesi Operator Alsintan Pra-Panen ini diawali dengan kegiatan pembuktian berkas atau Pra-Assesmen dilanjutkan dengan Assesmen yang diisi dengan ujian lisan serta untuk kerja.

Uji Sertifikasi Profesi Pengolahan Hasil Pertanian di Lab. Pengolahan Hasil Pertanian (Foto Humas BBPP).

Setelah semua tahapan selesai, pengambilan keputusan dilakukan oleh Asesor dan Tim LSP Pertanian Nasional.

Tujuan lain Sertifikasi Profesi ini agar dapat memastikan dan memelihara kompetensi Operator Alsintan Pra-Panen di bidang Pertanian sehingga kompeten dan mampu menjalankan tugasnya dengan professional serta menjadi acuan bagi LSP Pertanian dan Asesor Kompetensi untuk melakukan Asesment.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari efektif dari tanggal 26 s/d  28 Februari 2020 dan diikuti sebanyak 30 orang peserta berasal dari 6 Provinsi Se Sulawesi diantaranya Provinsi Sulawesi Selatan, Suawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Gorontalo yang diselenggarakan oleh  TUK Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Diwaktu bersamaan juga diselenggarakan Sertifikasi Profesi Pengolahan Hasil Pertanian dengan jumlah yang sama dan juga berasal  dari 6 Provinsi Se Sulawesi Selatan dengan tujuan memastikan dan memelihara kompetensi pengolahan hasil pertanian di bidang Pertanian sehingga kompeten dan mampu menjalankan tugasnya dengan professional. (Al-Az).

Jumat, 21 Februari 2020

BBPP Batangkaluku Gandeng Bank BNI Sosialisasikan Cara dan Manfaat KUR Bagi Usaha Tani

Sigapnews.com, Gowa - Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui beberapa program strategis.

Adapun program-program yang di maksud adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).

Program KUR merupakan program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga ke hilir melalui akses yang lebih mudah dan proses yang tidak menyulitkan terutama buat petani.

Program ini diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah.

Berangkat dari target dan program tersebut diatas BBPP Batangkaluku menggandeng Bank BNI mengadakan sosialisasi lanjutan tentang keuntungan akan program KUR yang dipercayakan pemerintah ke Kementerian Pertanian yang di laksanakan di Aula BBPP Batangkaluku, Jumat 21 Februari 2020.

Program tersebut sangat cocok dengan peserta pelatihan saat ini yang pesertanya merupakan petani-petani yang dapat bergerak didunia wirausaha.

Seperti yang di ungkapkan Rano Karno salah satu peserta Vokasi Alat dan Mesin Pertanian menyampaikan bahwa," saat ini KUR masih belum terealisasi di seluruh pelosok daerah.

Olehnya itu Rano berpandangan bahwa "Ini merupakan peluang yang baik bagi dirinya bahwa setelah memantapkan pelatihan ALSINTAN dia akan berusaha untuk lebih meningkatkan ilmunya di Manajemen UPJA dengan dukungan program KUR ini.

Sementara itu, Marzuki salah satu perwakilah BNI Cabang Gowa menambahkan," saat ini petanipun dapat bekerja sama dengan Bank BNI  dengan menjadi Agen Collection dan sayarat pendaftaraannyapun tidak sulit dan lebih memudahkan calon agen.

Marzuki berharap petani-petani millenial disini ikut menyebarkan informasi bermanfaat ini kepada temannya di daerah masing-masing nantinya.(Al-Az).

Kamis, 13 Februari 2020

Lukman Widyaiswara BBPP Batangkaluku Beri Pelatihan Bisnis Wirausaha Pengelola P4S


Sigapnews.com, Gowa -Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku akan ciptakan petani  yang berjiwa wirausaha melalui pelatihan bisnis kewirausahaan bagi pengelola P4S.

Kegiatan itu di lakukan dengan tujuan untuk mewujudkan SDM pertanian yang kreatif, inovatif, dan berwawasan global.

Dalam kegiatan tersebut peserta diikuti oleh 30 orang pengelola/anggota dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).


Ke 30 orang tersebut  berasal dari 6 provinsi Se Sulawesi di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.

Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari dan efektif dari tanggal 10 februari lalu dan berakhir pada 17 Februari 2020 yang dilaksanakan di BBP Batangkaluku, Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan dilatihnya pengelola/anggota P4S yang merupakan salah satu perpanjangan tangan dari BBPP Batangkaluku kepada petani  khususnya di wilayah pedesaan  diharapkan mampu mendokrak perekonomian masyarakat petani di pedesaan nantinya dan untuk meggenjot SDM yang profesional mandiri yang berdaya saing dan berjiwa wirausaha agar mampu meningkatkan kesejahteraan petani.


Disela aktivitas pembelajaran dikelas Lukman salah satu Widyaiswara  mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bakat kepada peserta yang bergerak dibidang agribisnis dalam meningkatkan kemampuan dan pemahamannya  serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan sikap serta mental pengelola P4S dalam pengembangan usaha taninya yang berorientasi agribisnis.

“Tak lupa mereka juga harus mampu mengembangkan jiwa wirausaha agribisnis yang inovatif, profesional, mandiri dan berwawasan global sehingga kedepannya bisa lebih maju dan meningkat” katanya, harap Lukaman.

Dijelaskannya bahwa Sikap kewirauasahaan dan komptensi petani merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan penerapan teknologi, petani yang belum dan kurang mempunyai jiwa kewirausahaan senantiasa kesulitan mengelola dan mengembangkan diversifikasi usaha secara produktif ditengah potensi sumber daya lokal yang melimpah di sekeliling lingkungan mukimnya, jelasnya.


Untuk itu tak dapat dielakkan sesungguhnya kewirausahaan  memang mempunyai fungsi penting sebagai motor penggerak  petani dalam mengembangkan ragam jenis usaha bisnis pertanian secara produktif secara kreatif.

“Kewirausahaan termasuk salah satu kebutuhan strategis bagi petani dalam mengelola usaha bisnis mikro berbasis sumber daya lokal di pedesaan, urai Lukman.  

Lebih lanjut Widyaiswara ini mengungkapkan bahwa Intervensi efek globalisasi yang memasuki ranah kawasan kehidupan masyarakat petani dipedesaan menuntut optimalisasi fungsi kewirausahaan yang diharapkan mampu mengarahkan  perilaku berorientasi pada bertani lebih baik (better farming), bertani yang menguntungkan (better business), dan hidup lebih sejahtera (better living)”, pungkasnya.

Untuk diketahui, Disaat bersamaan juga dilaksanakan Pelatihan Manajemen Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Angkatan I, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengurus kelompok UPJA dalam mengembangkan UPJA yang berorientasi bisnis sebagai bagian dari Kelompok Ekonomi Petani (KEP) guna meningkatkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian bantuan pemerintrah  menjadi usaha yang layak ekonomi. (Al-Az).
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved