-->

Rabu, 20 Mei 2020

Kelompok Tani Bolaloppoe, Desa Palae Sinjai Lakukan Percepatan Tanam



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Setelah memasuki panen raya di bulan April dan awal Mei untuk Wilayah Kabupaten Sinjai,  petani diminta untuk segera melakukan pengolahan lahan untuk memulai kegiatan pertananam  padi. Padi merupakan tanaman penghasil makanan pokok masyarakat Indonesia yang harus terjamin ketersediaannya, apalagi di tengah Pandemi Covid-19. Rabu (20/5/2020).

Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia. “Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas Mentan SYL.

Arahan untuk melakukan percepatan juga merupakan respon atas prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana diperkirakan beberapa daerah di Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang di masa mendatang. Menurut BMKG, musim kemarau tahun ini akan menjadi musim kemarau terkering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 9,9 % daerah zona musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, Sementara itu, sekitar 64,9 %, memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18,7%, baru memasuki puncak musim kemarau pada bulan September.  

Mentan SYL menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan panjang, antara lain percepatan musim tanam, mempercepat penyediaan benih, pupuk hingga obat-obatan dan menyiapkan sejumlah wadah untuk menampung air yang mengairi area pertanian. Ketersediaan air pun bisa dipastikan tetap ada, meski terjadi kekeringan.

Kepala pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi juga menghimbau penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani berproduksi. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Inilah yang memotivasi Penyuluh Pertanian untuk mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan percepatan tanam, seperti di Kelompok Tani Bolaloppoe, Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai. Lahan yang ditanami seluas 0,7 Ha, milik petani, Syamsuddin. Pada kegiatan penanaman ini  varietas yang di tanam adalah Ciliwung.  Menurut penyuluh pertanian lapangan H. Alifuddin, SP yang mendampingi kelompok tani saat melakukan penanaman, bahwa varietas ciliwung merupakan salah satu varietas yang banyak ditanam oleh petani karena varietas ini memiliki banyak anakan produktif, tahan rebah, tahan terhadap hama wereng coklat dan wereng hijau, tahan terhadap penyakit tungro dan bakteri hawar daun, serta rasa nasi enak.

Pada penanaman ini, digunakan transplanter sehingga pengerjaan penanaman lebih cepat, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Menurut Syamsuddin selaku pemilik lahan, adanya transplanter sangat membantu dalam penanaman padi. “biasanya kami butuh banyak tenaga kerja saat penanaman padi, dengan adanya transplanter, tenaga kerja dapat dikurangi dan waktu pengerjaan juga lebih cepat," kata Syamsuddin. (BBPP-BK).

Penulis: Risna Ardhayanti, STP, M.Si
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber bahan berita : Ir. Reny Hasriani, M.SI

Rabu, 13 Mei 2020

Kelompok Tani Tosyongki Sinjai lakukan Olah lahan, Kejar Tanam



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) -Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab dari presiden untuk memastikan stok pangan cukup untuk 267 juta masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan, utamanya beras adalah melalui percepatan tanam padi.

Setelah dilakukan pemanenan, lahan kembali diolah untuk dilakukan penanaman kembali, terlebih adanya potensi air yang tersedia, sehingga kegiatan budidaya dapat segera dilakukan.

Ditengah pandemi Covid-19, ketersedian stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat, utamanya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah covid-19 dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan, tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.  

Sebagai salah satu insan pertanian yang harus terus aktif bergerak di tengah kondisi pandemi covid-19, Nur Alamsyah melakukan pengawalan penanaman padi di Kelompok Tani Tosyongki, Desa Pattalassang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Padi yang ditanam adalah varietas Ciliwung, pada lahan seluas 0,20 Ha, milik anggota kelompok.

“Kami tetap turun ke lapangan, mendampingi petani melakukan kegiatan budidaya, karena ini sudah tupoksi kami dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Setelah kegiatan panen bulan lalu, kami mengarahkan petani untuk segera melakukan pengolahan lahan dan penanaman, "jelas Nur Alamsyah. Rabu (13/5/2020).

"Ini sesuai dengan arahan pak Mentan untuk melakukan percepatan tanam. Kondisi ini juga ditunjang oleh adanya potensi air yang tersedia yang berasal dari pompanisasi. Untuk pengolahan lahannya dilakukan dengan menggunakan traktor tangan sehingga lebih efektif dan efisien dari segi waktu, ”tambahnya. (BBPP-BK).

Penulis : Risna Ardhayanti dan Reny Hasriani
Sumber : Imran Syam (PP Kab. Sinjai)

Jumat, 24 April 2020

Patuhi Protokol Pemerintah, Kelompok Tani Tunreng Tellue Panen Raya



Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghimbau kita agar tetap produktif dan semangat meskipun ditengah pandemi Covid-19. Himbauan dan protokol yang dianjurkan pemerintah untuk menjaga jarak atar satu dan lainnya (physical distancing) sering diterapkan petani agar tetap melaksanakan panen dengan kondisi baik.

Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi yang menganjurkan para penyuluh untuk terus mendampingi petani mulai dari budidaya hingga panen agar berjalan dengan sesuai rencana. 


Adalah Andi Ilham Amir seorang penyuluh yang tetap setia mendampingi kelompok tani binaannya saat panen. Salah satunya kelompok Tani Tunreng Tellue dari Desa Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan yang sedang melaksanakan panen padi sejak pertengahan April hingga saat berita ini diturunkan. Adapun varietas padi yang dipanen merupakan varietas ciliwung dengan luasan lahan mencapai 18, 50 Ha.


Data yang diperoleh Andi Ilham Amir panen kali ini memiliki produktivitas rata-rata 5,6 ton/Ha. Adapun harga ditingkat petani saat ini mencapai Rp. 3.800/Kg. Panen ini dapat membantu perekonomian Kelompok Tani Tunreng Tellue dalam menyambut bulan ramadhan sehingga mereka dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan tenang, Sabtu (25/4/2020).


“Panen kali ini prosesnya agak berbeda dengan panen sebelum-sebelumnya karena penyuluh dan anggota kelompok tani harus menjaga jarak satu sama lain saat di lahan agar penyebaran virus corona dapat diputus” ungkap Andi Ilham Amir.(IQBL) BBPP-BK.

Sabtu, 18 April 2020

Poktan Rumpala II di Kab.Sinjai Semangat Panen Cabe


Sigapnews.com, Sinjai - Sektor Pertanian  merupakan prioritas dalam menghadapi Covid 19, terobosan kerjasama dengan gojek sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, agar semua menteri termasuk pemerintah pusat dan daerah fokus menjamin dan mempersiapkan stok pangan termasuk dalam pendistribusiannya.

Sebagai orang pertanian yang berada di barisan terdepan atau pejuang pangan, kita harus tetap produktif ditengah pandemi Covid-19 sebab sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun, Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesian, walaupun  dalam kondisi Covid-19, baik pejabat daerah yang di provinsi beserta jajarannya maupun di daerah kabupaten secara langsung harus dapat memastikan tentang ketersediaan pangan nasional yang aman dan terkendali dengan baik.

Menurut Menteri  Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan akan mendorong untuk bersama kementerian lain agar mengambil sebuah sikap, Walaupun sebenarnya tugas Kementan adalah mempersiapkan produksi sedangkan saat ini produksi sudah siap. Bagaimana Supply dan Demand, bukan hanya kementan, perlu juga pihak lain termasuk pada gubernur dan  bupati. ” Kata Syahrul Yasin Limpo.”

Syahrul  Yasin  Limpo telah memerintahkan kepada para  Insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia, oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan, ia mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pendemi Covid-19.

Ketersediaan stok pangan termasuk Cabe  menjadi hal yang utama bagi pemerintah dari segala tingkatan, ungkapan itu dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabe besar diberbagai daerah.

Hasil Produksi tersebut sebagai akibat dari angjuran Dedi Nursyamsi  yang menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” Penyuluh Pertanian  harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan  dengan baik. Jangan sampai ada (Komoditas) pangan  yang bertahan.
                
Tak hanya iti, Dedi Nursamsi juga telah menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian  agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.
              
Katanya "Kostratani ini, ibarat  menu lengkap, dari hulu ke hilir pertanian akan menjadi Maju, Mandiri dan Modern, apalagi disaat ini, Corona atau Covid-19 yang sedang menyerang dalam menyediakan stok pangan, tegas Kepala BPPSDMP.

Dedi Nursyamsi sering menegaskan bahwa untuk urusan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani  juga ikut serta. Pertanian tidak boleh pindah tetap menggunakan tanah, tanam dan panen.
                
"Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya  suatu bangsa meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat panen. Ini  membuktikan pertanian tidak berhenti.

Dari dasar itulah para Penyuluh Pertanian tetap harus aktif dan  produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan memprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
                   
Seperti yang di lakukan oleh Kelompok tani Rumpala II yang merupakan salah satu kelompok tani yang berada di Desa Bontolempangan, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan yang di ketuai oleh Bapak  Talib.

Ketua dan anggota Kelompok Tani tersebut  melakukan pemanenan cabe dengan luas panen 1 ha dengan varietas yang ditanam adalah varietas Rimbun 3, dengan potensi lahan 3 ha dan mempunyai provitas  adalah 13.022 ton/ha   dengan  harga  Rp.4.000,- /kg.
                   
Menurut Penyuluh Pertanian Ibu Muliati, SP  yang bertugas di wilayah Kerja kelompok Tani Rumpala II, Gapoktan Malisiparappe, mengatakan “ Bahwa cabe yang ditanam untuk wilayah sekitar Desa Bontolempangan, pada Kelompok tani Rumpala II Gapoktan Malisiparappe, menanam cabe dengan  varietas Rimbun 3.

Menurut alasan petani, varietas ini memang cocok karena tahan terhadap keriting daun, buahnya lebat dan padat, sangat cocok untuk pengiriman sehingga pemasarannya mudah.

Kalau mengenai stok atau persediaan komoditi terkhusus di Sinjai Barat  animo masyarakat untuk tanam cabe semakin meningkat, petani termotivasi untuk menanam cabe karena petani  melihat  cocok untuk ditanam di wilayah tersebut.

Dalam rangka kegiatan panen yang berlangsung  pada tanggal 15 April 2020, dimana petani bersama-sama memanen pada tanaman cabe besar.
                
Mengingat semakin maraknya tentang wabah virus Covid-19, tetapi petani tetap melakukan aktivitasnya,. Namun harus diingat bahwa kita harus mengikuti anjuran  pemerintah dalam  pencegahan Covid yang mana tetap menjaga jarak fisik atau  physical distancing, wabah corona bukan merupakan penghalang bagi  petani tetapi harus tetap maju demi untuk memenuhi kebutuhan pangan pada masyarakat.(MUS) BBPP-BK.

Minggu, 12 April 2020

Siapkan Komoditas Pangan Jelang Ramadhan, Poktan di Sinjai Panen Cabe


Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia tidak terkecuali negara kita indonesia, membuat semua elemen dari pucuk pimpinan tertinggi sampai level akar rumput berusaha untuk  berkontribusi dalam berperang melawan wabah ini.

Tim medis sebagai garda terdepan bekerja sekuat tenaga untuk menyelamatkan pasien, begitu juga halnya para petani pejuang pangan yang terus berjuang di tengah himbauan pemerintah untuk terus menjaga kesehatan dan physical distancing (jaga Jarak), tetap bekerja  untuk menjamin suplai pangan kebutuhan masyarakat tercukupi.

Salah satu komoditas pangan yang tidak bisa lepas dari kebutuhan sebagian besar masyarakat indonesia yaitu cabai merah besar, dimana kebutuhan akan cabai merah besar diperkirakan akan meningkat pada bulan bulan ini sehubungan dengan datangnya bulan Ramadhan.


Salah satu kelompok tani (Poktan) yang terus berjuang di tengan pandemi covid-19 dalam menyiapkan kebutuhan komoditas cabe besar adalah kelompok tani Ta’diddi. 

Di bawah pimpinan ketua kelompok tani bapak Usman, petani ini telah melakukan panen komoditas cabai merah besar sejak tanggal 08 april 2020 yang bertepat di Desa Palangka, Kec. Sinjai Selatan, Kab. Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

Menurut Penyuluh Pertanian yang membina di wilayah Desa Palangka saat mendampingi panen,  Bapak Densi mengatakan bahwa cabai merah yang ditanam oleh kelompok tani Ta’diddi menghasilkan produksi rata-rata 6,3 Ton/Ha selama Cabai tersebut berproduksi. 

“Walaupun di tengah wabah covid-19 yang mengharuskan tetap menjaga physical distancing namun pertanian harus tetap maju, tidak tinggal diam, pantang menyerah demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tutur  Densi.


Semua ini dilakukan sambungnya, sebagaimana arahan Menteri pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, agar penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian untuk tetap bekerja dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan atau dalam memperjuangkan ketersediaan pangan.

Dalam bekerjapun harus tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan himbauan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Selain itu, kegiatan panen  ini di lakukan sebagaimana arahan  kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, di mana petani tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen.  Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19.

“Semoga motivasi para petani tetap terjaga sehingga pertanian terus bergerak untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah cobaan wabah yang sedang melanda dunia,” imbuhnya menutup pembicaraan.(ABS-JML) BBPP-BK.

Jumat, 10 April 2020

Panen Jagung di Sinjai Sebagai Bukti Petani Bergerak Penuhi Stok Pangan


Sigapnews.com, Sinjai (Sulsel) - Pandemi Covid-19 telah merenggut puluhan ribu jiwa, menjangkiti jutaan manusia di 212 negara, termasuk di Indonesia.

Kondisi ini menyebabkan Pemerintah memberlakukan social distancing (pembatasan social) untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Dengan pembatasan social, masyarakat diminta untuk tinggal di rumah dengan melakukan pekerjaan dari rumah.

Terkait dengan dengan diberlakukannya pembatasan social, ketersediaan stok pangan menjadi hal yang sangat penting untuk selalu tersedia bagi masyarakat.

Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian agar tidak boleh berhenti karena wabah covid-19, semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.

Pesan itupun dipertegas kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, bahwa untuk bisa terus bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri dan keluarga serta lingkunganya.

Inilah yang memotivasi para petani di Kabupaten Sinjai untuk turun ke lahan melakukan kegiatan pemanenan jagung di tengah diberlakukannya aturan social distancing.

Panen jagung yang dilakukan pada hari rabu, 8 April 2020 kemarin di Kelompok Tani Malenreng II, Desa Duampanue, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, dilakukan pada lahan seluas 1 ha dengan Varietas yang di panen adalah Bisi-2, dengan produktivitas 7,86 ton / Ha.

Menurut penyuluh pertanian Desa Duampanue, Bulan Parja," Potensi panen jagung di Poktan Malenreng sekitar 7 ha, dan akan dilakukan pemanenan beberapa hari kedepan, jelasnya Sabtu (11/4/2020).

Lebih lanjut PPL menjelaskan bahwa dirinya tetap turun ke lapangan memantau kegiatan pemanenan dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan di tengah pandemi covid 19.

"Kami tetap turun ke lapangan melakukan pemantauan panen dengan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Ini sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai Penyuluh Pertanian di tengah covid 19” jelasnya.(RSN) BBPP-BK.


#petanitidakberhenti
#Panenjagung
#patuhiprotokokkesehatan

Rabu, 09 Oktober 2019

Kapolres Sinjai Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Kapolsek Sinjai Borong


SIGAPNEWS.COM, Sinjai - Bertempat dihalaman Mapolres Sinjai, Kepala Kepolisian Resor Sinjai Ajun Komisaris Besar Polisi (Akbp) Sebpril Sesa, S.Ik pimpin upacara serah terima jabatan Kapolsek Sinjai Borong, yang dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Cabang Sinjai Ny. Yovita Sebpril Sesa, Wakapolres Sinjai Kompol Sarifuddin, S.Sos, para Kabag, Kasat, Kapolsek, perwira staf dan Bhayangkari serta personel Polres Sinjai sebagai Peserta upacara. Rabu pagi (09/10/2019).

Adapun pejabat polres sinjai yang diserah terimakan yaitu Akp Rudi,SE kepada Iptu Ambo Syahrir, SE dan mantan kapolsek sinjai borong mendapat jabatan yang baru sebagai kasat resnarkoba polresta pelabuhan makassar digantikan oleh Iptu Ambo Syahrir, SE mantan kaur bin ops lantas polres sinjai.

Dalam kegiatan tersebut, kapolres sinjai selaku inspektur upacara sekaligus membacakan sumpah jabatan lalu diikuti oleh pejabat baru yang akan melaksanakan serah terima jabatan didampingi oleh rohaniawan Bripka Asmar Abbas.

Acara serah terima jabatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan, berita acara pengambilan sumpah dan fakta integritas oleh pejabat yang melaksanakan serah terima jabatan dan dilanjutkan amanat oleh Kapolres sinjai.

Kapolres Sinjai dalam amanatnya yang intinya mengatakan bahwa serah terima jabatan merupakan hal yang wajar dan harus terjadi sebagai bagian dari siklus manajemen sumber daya manusia dalam organisasi selain sebagai implementasi tour of duty dan tour of area dalam rangka pendewasaan dan pengembangan organisasi, juga sebagai bentuk pembinaan karier bagi perwira polri.

Lanjut, Kapolres Sinjai mengharapkan bahwa momen seperti ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada peningkatan produktifitas kerja polres sinjai dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Kapolres Sinjai mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama atas pengabdian, dedikasi dan kontribusi selama ini dalam mengemban tugas sebagai Kapolsek Sinjai Borong.

"Kepada pejabat baru yang telah disumpah agar segera menyesuaikan diri dan laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya." ujarnya. (mih). 
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved