-->

Selasa, 26 September 2023

Kunjungi Petani Milenial Pasuruan, Kementan Sampaikan 3 Elemen Utama Syarat Keberhasilan Petani Muda*


Pasuruan, Sigapnews.com,- Menutup rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengunjungi lahan pertanian milik, Gani Arista, Petani Milenial yang telah menerapkan metode Smart Green House, Selasa (26/9).

Gani Arista merupakan Petani Milenial binaan program Youth Entrepreneur Support Services (YESS), yang menggeluti pertanian dengan komoditas utama selada keriting dan selada pawetonan.

Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) adalah program kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD)..

Program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.

Melalui Program YESS, Kementerian Pertanian menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau para petani milenial untuk memperluas jejaring untuk memperluas pasar.

"Para petani milenial harus mengubah mindset. Kalian tidak boleh hanya sebatas meningkatkan produksi, tetapi juga harus mulai memikirkan agribisnis dan hilirisasi. Pertanian itu menjanjikan dan bisa menjadi masa depan buat anak-anak muda," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat berkunjung ke lahan pertanian milik Gani Arista menyampaikan, peluang untuk menggenjot produktivitas dan memenuhi kebutuhan pasar sangat mungkin dilakukan.

“Kuota pemasaran nya tidak masalah, berarti tinggal tingkat kan produktivitas dan cari offtakers serta buka pasar yang lebih luas,” kata Dedi.

Agribisnis yang ditekuni oleh Gani memang belum sepenuhnya hasil olahan sendiri. Maka dari itu, Dedi menyampaikan beberapa pesan agar lahan pertanian milik Gani dapat berkembang dengan pesat. 

“Saya sudah sampaikan tadi ke Gani, 3 kunci peningkatan produktivitas dan produksi, yaitu Benih, Nutrisi tanaman, dan Pemasaran,” tegas Dedi.

Menurut Dedi, 3 elemen penting ini harus segera di implementasi, di realisasikan, dan wajib dikuasai oleh Gani agar usaha nya dapat berkembang cepat dan pesat.(*)

Kamis, 14 September 2023

Tingkatkan Pengelolaan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Gelar Online Training on Animal Husbandry and Health Management

Jakarta, Sigapnews.com,- Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggelar Online Training on Animal Husbandry and Health Management.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, krisis iklim yang terjadi saat ini membuat ketahanan pangan terganggu dan harus ditanggulangi bersama.

"Pangan menjadi dunia dan cara menghadapi salah satunya kebersamaan. Kita perlu saling dukung dari sisi teknologi, budi daya pertanian maupun mekanisasi pertanian," ujar Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pelatihan ini sebagai tindaklanjut dari pelaksanaan ASEAN Working Group on Agricultural (AWGATE) yang dilaksanakan di Laos pada Maret lalu.

Hal ini dia sampaikan pada konferensi pers Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 8  dengan tema Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Mengantisipasi El Nino dan dan Online Training on Animal Husbandry and Health Management di Jakarta, Kamis (14/9).

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang praktik terbaik dan juga untuk mempromosikan inovasi dan teknologi serta meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan di antara negara-negara ASEAN," kata Dedi.

Diketahui bahwa sebagai akibat dari  pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan perang Rusia-Ukraina, produksi dan produktivitas pangan dunia terganggu. Untuk itu, peran kerja sama dunia sangat penting.

"Salah satu langkah yang diambil Kementan dalam mengantisipasi hal tersebut dengan membangun kapasitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang pengelolaan peternakan dan kesehatan hewan melalui 'Online Training on Animal Husbandry and Health Management'," jelas Dedi.

Sebagai informasi, Online Training on Animal Husbandry and Health Management akan dilaksanakan selama tiga  hari dari tanggal 19-21 September 2023. Dengan target peserta 45 orang dari Negara-Negara ASEAN.

Published : Edil Rauf 

Jumat, 25 Agustus 2023

Genjot Ekspor Pertanian, Kementan Gelar TOT Bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh


Jakarta, Sigapnews.com, -  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian guna menggenjot ekspor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi.

Hal ini disampaikan Mentan saat mendampingi Wakil Presiden RI, KH Ma`ruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,45 triliun baru-baru ini di Terimal Koja, Tanjung Priok Jakarta.

"Oleh karena itu, kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," tutur Mentan Syarhul.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah penyediaan pangan untuk 180 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.

"Tujuan yang terakhir ini, meningkatkan ekspor merupakan program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang dimulai dari 2019 sampai 2024 nanti," kata Dedi saat memberikan keterangan pers terkait persiapan TOT Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian di Jakarta, Jumat (25/8).

Dikatakan Dedi, PDB pertanian dalam dalam beberapa tahun terakhir tetap melejit, bahkan di tengah COVID-19. Pada awal 2020, PDB pertanian berada di angka 16 persen saat sektor lain terpuruk. Sementara nilai ekspornya juga naik, di mana pada 2022 naik 6,7 persen.

"Ekspor pertanian tetap menjadi andalan pembangunan pertanian, karena tidak saja meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan GDP, tetapi juga harga diri bangsa," kata Dedi.

Menurut Dedi, peningkatan nilai ekspor dengan mengandalkan keunggulan komparatif belum cukup. Akan tetapi, perlu meningkatkan keunggulan kompetitif dengan peningkatan produktivitas, memperbaiki kualitas, dan menekan ongkos produksi.

Karena itu, sebagai upaya  meningkatkan keunggulan kompetitif komoditas pertanian potensi ekspor di Indonesia, BPPSDMP akan menggelar Training of Trainers (TOT) dengan tema "Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian".

"Widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dapat mengajarkan dan mendampingi petani dalam menghasilkan nilai tambah apapun komoditas pertanian yang dihasilkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) secara konsisten melakukan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk pertanian sehingga bisa bersaing di pasar global.

"Selain itu, kegiatan ekspor pertanian juga didorong melalui pengembangan hilirisasi produk jadi," kata Dedi.

TOT akan dilaksanakan selama tiga hari, tanggal  29 - 31 Agustus 2023 yang dilaksanakan secara tatap muka berlokasi di Balai Pelatihan Pertanian Jambi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian ataupun lokasi lainnya.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 18.500 orang yang terdiri dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 60 orang mengikuti secara tatap muka di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.

Narasumber TOT antara lain Badan PPSDMP, Badan Karantina Pertanian, Universitas Jambi, Widyaiswara, praktisi ekspor, serta pejabat pada instansi yang terkait dengan ekspor komoditas pertanian.

Adapun materi TOT ini meliputi kebijakan peningkatan kapasitas SDM pertanian, pengembangan ekspor komoditas perkebunan, pelayakan usaha komoditas perkebunan, prosedur ekspor komoditas perkebunan, penanganan panen dan pascapanen komoditas perkebunan, dan prospek ekspor komoditas perkebunan.

Published : Edil Rauf 

Selasa, 22 Agustus 2023

Perkuat Ekonomi Petani, Kementan Latih Kelembagaan Usahatani

Gowa, Sigapnews.com., Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan Kelembagaan Usahatani bagi petani di wilayah Program READSI.


Kegiatan yang dilaksanakan serentak di empat lokasi dari tanggal 22 hingga 28 Agustus 2023 tersebut di buka langsung oleh kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi melalui Via Zoom virtual.

Ke empat lokasi pelatihan yang dimaksud yakni, BBPP Batangkaluku, UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Provinsi Sulteng, UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Provinsi Gorontalo dan UPTD Balai Pengembangan SDM Pertanian Distanak Provinsi Sultra.


Pelatihan kelembagan ini diharapkan dapat mengedukasi petani agar mampu meningkatkan usahataninya.

Tidak hanya itu, namun juga untuk menguatkan kemampuan petani dalam menjaga landasan ekonomi rumah tangganya.

Sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa, usaha di sektor pertanian masih memiliki prospek menjanjikan. 

"Begitupun sektor Pertanian tidak ada matinya, bahkan peluang pertanian sangat besar di agribisnis, selama manusia membutuhkan makanan," terang Mentan Syahrul.

Selain itu kata Mentan bahwa, pertanian bukan hanya mengurusi produksi, tetapi juga pengolahan dan pemasarannya. 

"Petani bisa main di awal (produksi), tengah, ataupun akhir (pemasaran) dan bisa mengkombinasikan dengan teknologi," jelas Mentan.


Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian adalah salah satu sektor paling penting dalam menjaga keberlangsungan negara, dengan kata lain, pekerjaan di sektor pertanian adalah pekerjaan masa depan, tandasnya.

Sementara itu,"Presiden Joko Widodo menyiapkan dana lebih dari Rp 108 triliun untuk melakukan transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan," kata Dedi saat membuka pelatihan Kelembagaan Usahatani bagi petani di wilayah Program READSI, Selasa (22/8).

Jokowi menyampaikan hal ini di hadapan wakil presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, jajaran menteri, dan para pejabat negara lainnya dalam Sidang RAPBN dan Nota Keuangan pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu.

Dedi mengatakan, upaya ini harus disertai usaha dari petani, penyuluh, dan segenap insan pertanian lainnya untuk selalu berupaya meningkatkan produktivitas pertanian.

"Seluruh pihak terkait harus meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan teknis maupun manajemen," ucap Dedi.

"Terkait dengan rendahnya produktivitas pertanian dan relatif tingginya kemiskinan di perdesaan, lanjut Dedi, pemberdayaan petani merupakan upaya penting untuk melengkapi peningkatan produktivitas pertanian, katanya.

"READSI merupakan salah satu program yang dinilai sukses dalam pemberdayaan petani skala kecil dan konsep READSI ini terus di-replikasi dan diperbarui untuk meningkatkan efektifitas pemberdayaan petani.

"Salah satu komponen penting pemberdayaan adalah penguatan kelembagaan petani," kata dia.

"Dengan sumber daya berupa pendapatan dan aset lainnya yang terbatas serta latar belakang pendidikan yang relatif rendah, petani mengalami kesulitan dalam menentukan posisi tawar dan memastikan keberlanjutan perbaikan taraf hidup, khususnya dalam aspek ekonomi.

"Semoga pelatihan serentak empat lokasi berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi 210 peserta pelatihan. 

"Pada akhirnya diharapkan produktivitas pertanian meningkat dan semakin banyak petani yang terbebas dari kemiskinan," pungkasnya.

(Red/*)

Minggu, 23 Juli 2023

Mentan SYL Buka Program Sekolah Lapang Petani Muda di Jeneponto


Jeneponto, Sigapnews.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka progran sekolah lapang di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Rural Empowerment And Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI) sebagai upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan usaha tani dan kesejahteraan petani melalui teknologi.

"Program ini sangat penting karena ilmunya berlangsung pada bagaimana membangun desa yang makin kuat, makin baik dan bagaimana membangun agar masyarakat desa lebih khusus perempuan dan generasi mudanya terlibat membangun desa yang makin sejahtera," ujar SYL di Jeneponto, Sabtu, 22 Juli 2023.

SYL mengatakan, program READSI merupakan amanat Presiden Jokowi dalam membangun SDM unggul dan memiliki kemampuan khusus dalam mengembangkan sektor pertanian ke depan. Salah satunya dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi.

"Saya kira itu cara yang paling pasti agar pertanian kita ke depan semkin maju dan mandiri. Dan ini juga program yang diamati Presiden agar menumbuhkan SDM unggul," katanya.

Saat ini, kata SYL, pemerintah tengah berjibaku dengan menguatkan produktivitas sebagai antisipasi dampak el nino yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang. Di antaranya dengan membagi tiga zona wilayah, hijau, kuning dan merah.

"Saya sekarang masih kekurangan 500 ribu hektar dan saya pastikan el nino kita taklukan di Indonesia. Jadi el nino bukan alasan untuk tidak mengembangkan kreativitas dan kemampuan individu kita termasuk para pemimpin dengan kompetensi yang masing-masing miliki," katanya.

Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yasir menyampaikan terimakasih atas dibukanya program READSI di wilayah kerjanya. Terutama dukungan kementan terhadap bantuan alsintan dan pompa air. Bagi Paris, kedua alat tersebut sangat dibutuhkan mengingat baru-baru ini ada sejumlah irigasi yang mengalami longsor.

"Alhamdullah kita mendapat bantuan alsintan, pompa air, traktor kultivator, bibit padi dan bibit jagung. Kami apresiasi atas berbagai bantuan tersebut. Tentu saja kami juga berharap mendapat banyak sentuhan dari kementan aga bisa memanfaatkan sumber daya alam ini," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa program sekolah lapang bagi petani ini sedikitnya diikuti 875 peserta terdiri dari penyuluh, poktan maupun pelaku usaha pertanian. Mereka tergabung dalam 33 kelompok tani terpilih di 33 desa di 11 kecamatan se-Kabupaten jeneponto.

Dedi berharap, program pemberdayaan ini mampu berbicara banyak pada peningkatan produksi di seluruh Indonesia sehingga berdampak langsung pada pendapatan dan kesejahteraan petani setempat.

"Dapat kami laporkan bahwa program sekolah lapang ini disupport oleh 4 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan barat dan NTT. Dan tahun ini alhamdulillah bertambah 1 kabupaten yaitu kabupaten jeneponto. Ke depan kita akan membangun kelembagaan melalui kelompok tani dan pelatihan bersama mentor dari akademisi dan pakar," jelasnya.

Rabu, 12 Juli 2023

Berharap Beri Dampak Positif Bagi Warga, Kajari Soppeng Gelar Penanaman Bibit Pohon di Desa Pesse dan Lalabata Rilau

Soppeng, Sigapnews.com, Dalam rangka hari Bhakti Adhyaksa ke 63 tahun dan hari ulang tahun ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke 23 tahun, seluruh jajaran Kejaksaan termasuk Kejaksaan Negeri Kabupaten Soppeng menggelar penanaman bibit pohon yang dilangsungkan di Dusun Ara Desa Pesse Kecamatan Donri-Donri dan di Kelurahan Lalabata Rilau Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Rabu (12/7/2023).

Kegiatan ini mengangkat tema,
"Dari Sulsel Untuk Indonesia" dan serentak dilakukan di seluruh Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri se Sulawesi Selatan.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Soppeng Salahuddin, SH, MH menuturkan bahwa bibit pohon yang ditanam tersebut sebanyak 12.500 bibit dan untuk setiap Kejaksaan Negeri diberikan 500 bibit dengan 4 jenis bibit tanaman antara lain : Bibit Pohon Durian, Bibit Pohon Mangga, Bibit Pohon Sukun dan Bibit Pohon Pala
Penanaman bibit pohon tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, jelasnya.

"Penanaman bibit pohon tersebut sebagai wujud komitmen kejaksaan menyelamatkan alam dan lingkungan, jelas Kajari Soppeng Salahuddin.

Selain itu juga, kata Kajari Soppeng, "Pohon atau hutan merupakan paru-paru dunia, karena banyak pohon menjadi salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia, dimana oksigen adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, ungkapnya.

"Semoga dengan penanaman  bibit pohon ini, membuat kita sadar arti pentingnya pepohonan bagi kehidupan kita, sebab terjadinya banyak bencana alam di sekitar kita, salah satunya disebabkan oleh lahan yang seharusnya menjadi tempat pohon-pohon tegak berdiri dialihfungsikan untuk pemukiman dan industri, tandasnya.

Ia berharap setelah di lakukan penanaman agar di pemelihara dengan baik termasuk masyarakat sekitar, pungkasnya.

(Red)

Sabtu, 08 Juli 2023

Miliki Terobosan Bantu Petani dan Tingkatkan Produksi, Mentan SYL Dianugerahi Penghargaan Tokoh Inspiratif di Bidang Pertanian


Jakarta, Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meraih penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Pegiat Pemenuhan Kebutuhan dan Produktivitas Pertanian dalam ajang Anugerah Inspiratif Liputan6.com.

Penghargaan ini sekaligus apresiasi media informasi atas inovasi taksi alsintan yang terbukti membantu petani dalam meningkatkan produksi.

Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengatakan bahwa selama ini Mentan SYL membawa perubahan besar dalam memajukan sektor pertanian Indonesia dengan berbagai inovasi cerdas yang tidak bergantung dari pembiayaan APBN.

Bukan itu saja, SYL juga dianggap berhasil dalam membuat program terobosan yang mengangkat pertanian Indonesia jauh lebih mandiri dan modern.

"Inovasi taksi alsintan adalah satunya. Inovasi ini mampu mengurangi beban APBN dalam meningkatkan kemandirian dan produktivitas petani karena bisa disewa dalam kurun jam tertentu atau per-hari," ujar Irna di acara Festival 6, Lintas Generasi Tanpa Batas! di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Irna mengatakan, Mentan SYL juga berhasil dalam meningkatkan persentase ekspor pertanian pada tahun 2020 atau tertinggi apabila dibandingkan dengan industri lain. Pada periode awal pandemi misalnya, pendapat pertanian di atas 0,5 miliar USD jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Belum lagi peningkatan persentase ekspor selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2020 angkanya mencapai 14 persen, 2021 5,8 persen dan 2022 10,52 persen. Kemudian ada juga program food estate atau lumbung pangan untuk peningkatan cadangan pangan nasional," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mentan SYL menyampaikan terima kasih atas kepercayaan media terhadap kinerja sektor pertanian selama ini. Baginya, petani mampu menjadi penyangga makanan Indonesia disaat krisis dunia melanda.

"Saya menyampaikan terimakasih kepada petani dan juga kepada liputan6. Liputan6 itu sebenarnya melakukan legitimasi bahwa petani Indonesia yang kurang lebih 40 juta orang itu telah melakukan sesuatu untuk Indonesia dalam menyediakan makan pada 280 juta orang.

"Tentu saja ini mendedikasikan seluruh kekuatan pertanian untuk membangun negeri dan bangsa ini," katanya.

SYL berharap penghargaan ini menjadi pemicu bagi tumbuh kembangnya sektor pertanian dimasa mendatang.

Apalagi pertanian merupakan sektor strategis yang memberi kepastian terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Paling tidak bisa mendorong dan memotivasi semua stakeholder pertanian bahwa penghargaan ini sangat berarti untuk mereka agar terus mempersiapkan langkah langkah, program, konsep dan kegiatan yang besok lebih baik," katanya.

Seperti diketahui, produktivitas Indonesia selama 3 tahun ini terus mengalami peningkatan yang sangat baik, dimana nilai tukar petani atau NTP naik 111,8 persen, kemudian ekspor pertanian tumbuh di atas 15 persen. Karena itu, SYL ingin semua orang terlibat dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia.

"Apalagi sekarang Bapak Presiden tengah mempersiapkan kredit usaha rakyat atau KUR pertanian sebagai modal untuk menguatkan usaha tani," jelasnya.

(Red)

Senin, 12 Juni 2023

Forum P4S dan IKAMAJA Wujudkan Komitmen Perangi Krisis Pangan Dengan Smart Farming

Padang, Sigapnews.com, - Perubahan iklim yang dapat mengganggu pertanian menjadi pembahasan dalam Temu Profesi FK P4S dan Temu  Profesi IKAMAJA, yang menjadi bagian dari Penas XVI Padang 2023, Senin (12/6/2023), di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini menghadirkan Narasumber Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, Kapuslatan, Presiden IKAMAJA Ferdi Saifullah, Sekjen FK P4S Nasional Heri Kurniawan.

Kegiatan ini diikuti 150 orang untuk kegiatan P4S dan Ikamaja 200.

Dalam kegiatan yang juga beragendakan Rapat Kerja Teknis FK P4S Nasional, Kementerian Pertanian mengajak para alumni program magang Jepang untuk bersama-sama mengantisipasi perubahan iklim.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus selalu memperbarui pengetahuan.

"Pertanian dituntut untuk menghadirkan inovasi yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan IKAMAJA dan P4S merupakan bagian dari Kementan, dalam hal ini BPPSDMP.

"Banyak alumni program magang Jepang yang sekembalinya dari magang kemudian memutuskan membentuk P4S dengan semangat berbagi ilmu dan pengalaman kepada sesama petani," jelasnya.

Untuk itu, Dedi berharap sinergi IKAMAJA dan P4S perlu terus ditingkatkan, utamanya untuk mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.

"Karena kalian merupakan pelaku usaha pertanian yang membantu menyokong perekomomian di masa pandemi. Kalau pertanian mau bangkit, satu-satunya jalan kita harus genjot produksi pertanian, memperbaiki kualitas produk pertanian," katanya.

Dedi menambahkan,"Pertanian perlu dilakukan dengan cerdas, melalui smart farming. Karena, smart farming mampu menekan ongkos produksi pertanian, smart farming dapat meningkatkan produksi," ujarnya.

Selain itu untuk menekan biaya produksi, Dedi mengajak petani menggunakan pupuk organik serta menggunakan alsintan.

Dedi menambahkan, pertanian tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi harus menghasilkan uang. Untuk itu, harus dibangun agribisnis.

"Manfaatkan KUR untuk bangun agribisnis. Dan P4S telah melakukan hal-hal ini. Yang harus diingat, petani harus berkolaborasi bukan berkompetisi, kerjasama dengan petani dan pihak pelaku usaha," katanya.

Presiden IKAMAJA, Ferdi Saifullah, mengatakan P4S telah melaksanakan program permagangan reguler maupun permagangan Special Skilled Worker Oleh swasta.

(Red/**)

Jumat, 26 Mei 2023

Mentan SYL Lakukan Gerakan Percepatan Tanam di Takalar Target 1000 Ha

Takalar, Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan tanam padi di Desa Kalelantang Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar dalam rangka percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi dan antisipasi Kementerian Pertanian menghadapi ancaman kekeringan El Nino.

Kementan menurut Mentan SYL, terus turun ke lapangan bersama pemerintah daerah menggerakkan penyuluh dan petani untuk tetap berproduksi bagaimanapun kondisinya.

"Dulu, waktu Covid, kita tetap turun. Hasilnya 280 juta penduduk kita kebutuhan makannya aman. Dan, hari ini, kita hadiri di sini adalah bukti komitmen sekaligus rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil yang diraih selama ini" ungkap Mentan.

Seperti diketahui, selama kurang lebih dua tahun pandemi Covid 19, sektor pertanian menjadi salah satu bantalan ekonomi nasional. Sejak tahun 2019, nilai ekspor pertanian mengalami peningkatan,  termasuk tahun 2022 meningkat menjadi 658,18 triliun atau naik  6,79% dibandingkan dengan tahun 2021, dengan nilai ekspor sebesar Rp 616,35 triliun.

"Alhamdulillah Bapak, ekspor pertanian kita terus tumbuh. Dan target kita menjadi 1000 triliun, mohon doa dan dukungannya," imbuhnya.

Sementara itu, Andi Rijal Mustamim, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kab. Takalar menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kehadiran Mentan SYL dan jajaran.

"Kehadiran Bapak Menteri adalah kehormatan dan berkah bagi desa kami. Periatiwa ini sangat istimewa, karena apa?. Karena di tengah kesibukannya, Pak Mentan berkenan memenuhi undangan dari seorang Kepala Desa, ini bukti, menunjukkan beliau memang  mutiara hitam dari timur," ungkap Andi Rijal.

Sebagai informasi, selain percepatan tanam memanfaatkan sisa hujan, upaya lain Kementan dalam upaya mitigasi dan antisipasi El Nino adalah meningkatkan  ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi. Melakukan introduksi varietas tahan kering seperri cakrabuana, pajajaran, inpari 13, 42, 46,  dan Inpago.

Selain itu juga dilakukan pengembangan komoditas 1000 ha serta pengembangan pupuk organik secara masif dan mandiri.

Di tempat yang sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa acara gerakan kejar tanam (Gertam) padi di Kabupaten Takalar ini dtargetkan 1.000 hektar sebagai bentuk aksi dari petunjuk bapak Menteri sebagai bagian gerakan nasional menghadapi ancaman El Nino dan krisis pangan global.

"Setiap kabupaten ditarget minimal 1.000 hektar kejar tanam dengan berbagai rangkaian kegiatan percepatan panen, bufferstok pangan, jarak panen ke tanam maksimal 10-15 hari sehingga mesti kejar air, kejar benih semai di luar, asuransi, KUR, offtaker, kemitraan dari hilirisasi," pungkasnya.

Suwandi menambahkan bagi yang wilayah waspada dan wilayah aman dilakukan pendekatan dengan mengejar indek pertanaman dan produktivitas.

"Untuk wilayah rawan kekeringan perlu kompensasi tanam di tempat lain, dan  optimalisasi sumber sumber air," pungkasnya.

(Hendra/**)

Mentan Syahrul Sebut Capaian Kinerja Sektor Pertanian Terus Tunjukkan Performa Positif

Makassar, Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas. Pada kuliah umum tersebut Mentan SYL membawakan tema “Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan".

Menurut Mentan SYL potensi sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan pangan sangat melimpah. 

Oleh karena itu, kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia bisa dioptimalkan dari produksi dalam negeri.

"Impor bukan sesuatu yang haram, tapi tentu akan jauh lebih baik jika kita mengkonsumsi beras produksi petani kita karena dengan begitu, dampak perputaran ekonominya besar," kata Mentan, Jumat (26/5).

Kehadiran dan peran negara dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan menurutnya bisa dilakukan salah satunya melalui memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan mengoptimalkan penyerapan gabah petani.

"Hadirnya pemerintah yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat, membuka dialog terbuka, dan menghadirkan kepastian hukum adalah syarat menjadi good governance," ungkap Mentan.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan bahwa capaian kinerja sektor pertanian yang terus menunjukkan performa positif menurutnya tidak terlepas dari tiga hal tersebut.

"Sektor pertanian adalah kebutuhan dasar dan menjadi sangat penting oleh karena itu kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi hak setiap negara," ujarnya.

Mentan SYL yang meraih gelar sarjana hingga doktor di FH Unhas menerangkan bahwa belum selesai dengan Covid 19,  sektor pertanian dihadapkan pada tantangan yang semakin berat, yaitu  iklim ekstrim kekeringan (El-Nino).

Dijelaskan Mentan,  Kementan sudah menyiapkan berbagai upaya dalam rangka mengadaptasi dan antisipasi ancaman tersebut antara lain  melalui peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi.

Selain itu melakukan introduksi varietas tahan kering. Mempercepat tanam untuk mengejar sisa hujan. Pengembangan komoditas 1000 hektar dan pupuk organik secara masif dan mandiri.

Dalam kurun waktu 71 tahun, FH Unhas dimata Mentan sudah menghasilkan banyak alumni dengan reputasi dan kemampuan yang tidak diragukan lagi seperti Baharuddin Lopa.

"Tidak cukup menjadi orang pintar saja  tapi yang dibutuhkan negara untuk memperbaiki bangsa ini adalah orang pintar yang punya karakter seperti  Prof Baharuddin Lopa," pungkasnya.

(Hendra/**)

Selasa, 23 Mei 2023

Fenomena El Nino Ancaman Serius Terhadap Produksi Pangan, Mentan SYL Minta Jajaran Lakukan Antisipasi di Semua Level


Bandung, Sigapnews.com,- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka pelatihan petani dan PPL di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Lembang). 


Hingga hari ini, sudah 13 juta penyuluh dan petani mengikuti pelatihan sebagai upaya pemerintah dalam memastikan ketersedian pangan utamanya menghadapi cuaca ekstrem el nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2023 mendatang.

Diketahui, pelatihan ini merupakan pelatihan yang sudah dilakukan sejak empat tahun lalu melalui program sejuta petani milenial BPPSDMP Kementan. 

Dalam arahannya, SYL meminta pelatihan tersebut dapat dilakukan serentak di seluruh Indonesia serta membentuk gugus tugas el nino dan melakukan mitigasi adaptasi.

"Pelatihan-pelatihan petani dan PPL ini harus terorganisir dengan baik sehingga seluruh insan pertanian memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul akibat el nino," ujar SYL, Selasa, 23 Mei 2023.

Dikesempatan itu, Mentan SYL mengatakan, pelatihan adalah langkah yang tepat dalam memberikan pemahaman el nino secara konkrit dan menyeluruh. 

"Dengan begitu, petani dan penyuluh dapat menumbuhkan kepekaan serta sense of crisis dalam menghadapi semua persoalan.

"Saya juga minta agar jajaran SDM (BPPSDMP) mampu memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil pelatihan ini," imbuhnya.

Sebagai informasi, cuaca ekstrem yang melanda dunia saat ini terbagi menjadi dua bagian. 

Pertama adalah el nino atau fase hangat dan kedua el nina atau fase dingin. 

Saat ini, sekitar 10 persen dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung di sejumlah sentra pertanian.

"Fenomena el nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. 

"Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini secara khusus mengundang para mentor yang konsen di bidang perubahan cuaca seperti BMKG dan juga lembaga lainya. 

Dia berharap, pelatihan ini dapat membawa dampak baik terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia melalui pelatihan mitigasi dan adaptasi.

"Yang pertama saya menyampaikan terimakasih karena saat ini sudah mencapai 13 juta peserta. 

"Kedua pelatihan kali ini dibuat khusus untuk menghadapi el nino. Kami undang juga BMKG dalam memastikan prediksi dan kondisi yang ada saat ini," pungkasnya.

(Red/**)

Jumat, 19 Mei 2023

Kementan Sarankan Petani Sayur Gunakan Irigasi Springkle Hadapi Fenomena El Nino


Jakarta, Sigapnews.com, Kementan membeberkan sejumlah strategi yang mesti dilakukan oleh petani dan penyuluh dalam menghadapi El Nino (musim kemarau ekstrim), hal itu terungkap saat Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar konferensi pers perencanaan pelatihan sejuta penyuluh dan petani sebagai langkah mitigasi ancaman El Nino yang akan terjadi di Indonesia melalui daring , Jumat (19/5/2023).

Pelatihan itu akan diselenggarakan di BPPP Lembang pada tangga 23-25 Mei 2013. Pelatihan ini penting agar sektor pertanian tak terpengaruh meski El Nino mulai melanda Indonesia akhir Mei ini hingga puncaknya pada September-Agustus mendatang. Demikian yang disampaikan dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Jumat (19/5/2023).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mempersiapkan mitigasi menghadapi musim kemarau ekstrem atau El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya Agustus mendatang.

"Saya meminta kepada jajaran untuk menyiapkan langkah mitigasinya. Dan saya kira, langkah-langkah tersebut telah disiapkan dengan baik. Kita berharap dampak yang ditimbulkannya tidak akan mengganggu ketahanan pangan nasional," kata Mentan Syahrul. 

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, masa musim kemarau ekstrem mulai melanda Indonesia pada akhir Mei hingga awal Juni. Hanya saja, skalanya masih rendah. 

"Fenomena ini akan semakin menguat, hingga puncaknya terjadi pada Agustus-September. Oleh karenanya, seluruh stakeholder pertanian harus mengerti dan paham apa itu El Nino," terang Dedi. 

Melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini Dedi berharap langkah mitigasi dan adaptasi yang telah disiapkan Kementan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan. Sebab, air merupakan faktor produksi penting dalam pertanian.

"40 persen faktor peningkatan produktivitas pertanian itu berasal dari pengairan atau irigasi. Maka keberadaannya sangat vital. Oleh karenanya El Nino ini harus diantisipasi dengan baik, karena sebagian besar sistem pengairan pertanian kita mengandalkan curah hujan," terang Dedi. 

Jika air hujan berkurang, maka pertanian akan mengalami penurunan yang signifikan. Secara otomatis, produktivitas pertanian akan terancam. 

Itu sebabnya, Dedi berharap melalui pelatihan ini petani, penyuluh dan insan pertanian paham dalam mengantisipasi serta melakukan tindakan mitigasi dan adaptasi terhadap El Nino, sehingga kita dapat meminimalisir dampaknya. 

"Kalau kita paham mengantisipasinya, maka penurunan produktivitas tidak akan terjadi. Tapi kalau kita tidak paham, maka produktivitas pertanian kita akan turun signifikan," tutur Dedi. 

Dikatakannya, El Nino membuat curah hujan berkurang signifikan. Maka salah satu upayanya adalah mencari sumber pengairan alternatif, di antaranya adalah pemanfaatan ground water atau air tanah dan air permukaan seperti danau, kolam, sungai dan lain sebagainya. 

"Yang harus diingat juga, pemanfaatan air itu harus efisien dan hemat. Sawah itu tak harus tergenang terus. Berarti penggunaan air di lahan pertanian kita harus efisien. Kadang digenangi, kadang dikeringkan. Oksidatif dan reduktif harus seimbang," terang Dedi.

Di sisi lain, tanah yang berada di dekat akar harus relatif dalam kondisi lembab. Tujuannya agar pertanaman kita tetap segar. Oleh karenanya, harus dilakukan konservasi di wilayah tersebut.  

"Bagaimana cara konservasinya? Bisa dengan menambahkan arang. 1 ton per hektare dia bisa memegang air 6 kubik. Di saat musim hujan dia dapat memegang air. Di saat musim kemarau air dilepaskan sedikit demi sedikit," tutur Dedi.

Selanjutnya, untuk wilayah kering Dedi menyarankan agar menggunakan irigasi tetes. Sedangkan untuk sayur-mayur menggunakan irigasi springkle. Sedangkan untuk bibit, Dedi mengajak petani untuk menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap kondisi kekeringan.

"Maka penting bagi penyuluh agar pahan efisiensi penggunaan air dan ini harus disampaikan kepada petani. Inilah strategisnya pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini. Agar kita semua waspada. Jangan sampai kita kekurangan pangan. Kita harus siap dengan tindakan mitigasi dan adaptasi," tandas Dedi.(*)

Selasa, 16 Mei 2023

Sejumlah Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan di Indonesia Timur Ikuti Pelatihan Upaya Tingkatkan Nilai dan Keberlanjutan Irigasi


Gowa, Sigapnews.com,-Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot peningkatan kapasitas penyuluh dan staf pendamping melalui salah satu program di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

IPDMIP diharapkan dapat memberikan manfaat pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian, sehingga dapat mencapai sasaran, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan IPDMIP harus dioptimalkan mendukung program pembangunan pertanian.

“Program IPDMIP diharapkan menjadi salah satu program andalan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengubah perilaku petani, Banyak ilmu dan materi baru yang disampaikan fasilitator. Peserta harus bisa menyerap dengan baik untuk diterapkan di tempat masing-masing” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengatakan hal serupa.

“Program IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan pertanian di wilayah irigasi,” kata Dedi.

Menurutnya, upaya mendukung keberhasilan program tersebut perlu adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada pendamping. 

“Untuk itu, maka dilakukan Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan Program IPDMIP yang diselenggarakan oleh UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP," ujarnya.

Salah satu UPT Pelatihan yang melaksanakan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, bekerja sama dengan Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.

Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis bagi Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan dan memberikan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan pendampingan program IPDMIP.

Pelatihan ini diikuti oleh 28 orang Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan Program IPDMIP dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Tengah, Poso, Sulawesi Selatan, Wajo, PInrang, Sidrap, Soppeng, NTB, Lombok Tengah, Bima, Dompu, Manggarai Barat, Manggarai Timur.

Pembukaan pelatihan oleh Koordinator Penyelanggara Pelatihan Sugeng Mulyono, S.TP, MP. 

Hal tersebut sejalan dengan keterangan Koordinator Penyelanggara Pelatihan Sugeng Mulyono oleh menegaskan “bahwa pihaknya selalu mengupayakan  peningkatan kesejahteraan petani.  

IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan petani. 

“Jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat.  Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik”, demikian terangnya.

Kegiatan ini akan berlangsung 5 hari, dari tanggal 15 s.d. 19 Mei 2023, peserta akan memperoleh materi secara klasikal dan praktik dari fasilitator yang berasal dari Widyaiswara BBPP Batangkaluku. Turut hadir mendampingi Widyaiswara dari BBPP Batangkaluku Risna Ardhayanti, S.TP, M.S, Sumarni, S.PT., M.Si sekaligus akan menjadi fasilitator bagi peserta pelatihan.

(Red)

Sabtu, 29 April 2023

Mentan SYL : Jangan Terbiasa Dengan Bantuan Karena Membuat Kita Tidak Berpikir, Tapi Pakai Gagasan


Makassar, Sigapnews.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para penyuluh di Sulawesi Selatan untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas disaat musim kemarau panjang atau el nino 2023.

Menurut SYL, penyuluh pertanian lapangan adalah “kopassus” petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi. 

Caranya, kata SYL, penyuluh dapat menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai jalan pertama dalam menangani persoalan modal.

"Jadi sintesa dalam menghadapi elnino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. 

Termasuk didalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi. Apalagi kapasitas produksi di Sulsel itu sudah 1,2 juta ton. 

"Karena itu ke depan targetnya harus meningkat melalui konsep, program dan kelembagaan yang jauh lebih kuat. 

Inilah yang disebut dengan program eksponensial," ujar SYL saat memberi pelatihan singkat kepada para penyuluh Makassar di Kopi Arnum, Minggu, 30 April 2023.

SYL mengatakan, dengan menggunakan akses KUR maka nantinya akan ada alsintan di setiap kecamatan seluruh Indonesia. 

Terlebih saat ini kementan sudah menggulirkan 1000 hektare lahan baru di semua Kabupaten Indonesia.

"Nanti akan kita carikan anggarannya setiap Kabupaten satu miliar. Jadi nanti penyuluh tinggal membuat kelembagaan ekonominya. Modalnya 1 miliar tiap kabupaten. Tapi semua setelah proses hitung ya," katanya.

Selanjutnya, kata SYL, lembaga ekonomi itu akan mengatur pengadaan pupuk, kemudian pengadaan benih dan juga sarana prasarana produksinya. Jadi pola keuangannya bukan sekedar bantuan melainkan prinsip pinjaman yang dikembalikan melalui kerja keras.

"Saya ingin dalam kelembagaan bernilai ekonomi ini nantinya ada budidaya sapi, pupuk organik, benih unggul sampai pada alat modern lainya. 

"Dan jangan kita terbiasa dengan bantuan karena itu hanya membuat kita tidak berpikir. 

"Kita pakai gagasan yuk untuk menghasilkan karya bagi bangsa dan negara," katanya.

Terkahir, SYL ingin sektor pertanian betul-betul menjadi sektor yang paling kuat dalam situasi apapun termasuk musim kemarau panjang yang akan dihadapi dalam waktu dekat. 

"Ketersediaan pangan kita harus cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," jelasnya.

(Red/**)

Senin, 17 April 2023

Raker Perhiptani, Mentan SYL Minta Sulsel Jadi Contoh Produksi Pangan Nasional


Jakarta, Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak ratusan penyuluh pertanian lapangan atau PPL untuk menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai wilayah tersubur dalam meningkatkan produktivitas.

Menurutnya, Sulsel adalah wilayah yang memiliki potensi besar dalam memperkuat ketersediaan pangan nasional.

“Oleh karena itu memang target Sulawesi Selatan itu harus menjadi contoh Indonesia dan nggak boleh kalah dari daerah lain dan negara lain karena kita punya alam yang bagus,” ujar SYL saat membuka rapat kerja wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesa (Perhiptani) Sulawesi Selatan, Senin, 17 April 2023.

SYL mengatakan, pertanian adalah sektor yang paling menjanjikan mengingat banyak orang di seluruh dunia memerlukan makanan.

Apalagi, pertanian juga menjadi satu-satunya sektor yang mampu tumbuh disaat semua negara termasuk Indonesia dilanda krisis dunia.

“Tentu kita bersyukur memasuki Ramadhani dan lebaran nanti alhamdulillah ketersediaan pangan kita dalam kondisi aman.

"Dan itu berat kerja keras kalian (PPL) kerja keras kita bersama,” katanya.

Karena itu, SYL mengajak semua pihak, termasuk para Bupati dan Gubernur untuk mendorong peningkatan produktivitas dari tahun ke tahun melalui peran penyuluh yang ada di masing-masing wilayah kerjanya.

Untuk diketahui, Kementan saat ini membuka fasilitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan bagi semua orang yang mau bergerak di bidang pertanian.

“Kamu tahu nggak kalau 70 tahun kemerdekaan Indonesia? Produktivitas tertinggi yang ada secara nasional ini baru di tahun kita. Covid dan krisis global bahkan tidak menjadikan pertanian menurun,” terangnya.

Sebagai informasi, panen padi di Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2023 mencapai 139.622 hektare dengan prakiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras.

Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras.

Adapun untuk bulan Mei perkiraannya mencapai 85.576 hektare, dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras.

Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 hektar dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektar dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton Beras.

Ketua DPW Perhiptani Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra mengatakan bahwa Penyuluh Pertanian Lapangan akan terus mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor pertanian yang lebih kuat, mandiri dan modern.

Salah satunya dengan pendampingan petani secara berkelanjutan.

“Kami berkomitmen mengawal petani di Sulawesi selatan sebagai daerah lumbung pangan nasional khususnya beras.

"Apalagi Sulsel selama ini menjadi daerah subur dengan peringkat produktivitas keempat di indonesia.

"Dan capaian ini tidak lepas dari peran penyuluh Indonesia. Penyuluh sebagai kekuatan besar dalam membangun pertanian,” katanya.

Ketua DPP Harian Perhiptani, Fathan Arsyid mengatakan bahwa fokus utama yang akan dibangun perhiptani di antaranya mengembangkan koperasi sebagai solusi pasti dalam menangani kurangnya pasokan pupuk akibat perang rusia yang bergejolak.

“Saya yakin kalau kita punya instrumen koperasi petani maka Insyaallah semua masalah petani, termasuk masalah pupuk dapat kita jawab bersama,” pungkasnya.

(Red/**)

Sabtu, 08 April 2023

Mentan SYL : Negara Bisa Baik Kalau Pertaniannya Baik

Bogor, Sigapnews.com, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pionir sekaligus champion pertanian masa depan bangsa yang mampu mewujudkan pertanian indonesia jauh lebih kokoh dan berkelanjutan.


Menurut SYL, mahasiswa adalah generasi emas yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat dalam menghadapi krisis dan tantangan global.

"Saya berharap setelah kalian selesai dari sini (Polbangtan) kalian mampu menjadi champion untuk membantu petani memastikan mereka tidak miskin. 

"Karena negara ini bisa baik kalau pertaniannya baik," ujar SYL, Sabtu, 8 April 2023.

Lebih dari itu, SYL juga mendorong Anak-anak polbangtan mempertajam arah dan tujuan dalam mengelola pertanian di sekitar rumahnya. 

Dia mencontohkan, dari satu hewan ternak sapi maka setiap orang bisa menghasilkan banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi.

"Pertanian itu menguntungkan. Misalnya kita ternak sapi, susunya itu bisa kita jual, kotorannya bisa jadi pupuk, dari sana bisa menghasilkan beras, dari beras bisa kita makan. 

"Karena itu kalian harus tanamkan menjadi champion, menjadi pionir di rumah kalian untuk bangsa dan negara," katanya.

SYL menambahkan, ke depan lulusan polbangtan harus memiliki modal network yang kuat agar memiliki kemudahan dalam mengelola produksi dari hulu sampai hilir. 

Termasuk kemampuan menguasai pasar dalam melakukan penjualan.

"Saya minta kalian perbanyak membangun network agar bisa memastikan produksi dari hulu sampai hilir berjalan dengan baik. 

"Jadi kamu hadir di polbangtan ini untuk membuat kamu secara pasti tidak miskin. 

"Karena itu pendidikan sangat penting," tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mahasiswa polbangtan saat ini sudah masuk pada tahap budidaya dan bisnis melalui marketplace. 

Mereka diberikan pembelajaran mengenai manajemen hulu hilir dan mengakses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka bisa mengakses KUR. 

"Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial. 

"Kedua kami juga melakukan pendampingan pertanian presisi berbiaya rendah.

"Alhamdullilah anak anak kita antusias, dan Insyaallah pertanian kita maju, mandiri dan modern," pungkas Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi.

(Red/**) 

Selasa, 21 Maret 2023

Inovator Ariyadin Arif Sebut Inovasi Sutasoma Dapat Gerakkan Perekonomian, Ini Alasannya


Soppeng, Sigapnews.com,- Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sul-Sel diterima oleh Tim Sutasoma kabupaten Soppeng yang terdiri dari Kadis DTPHPKP Ir. Fajar, Inovator Sutasoma Ariyadin Arif, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lucky Julianto, Sekretaris Bapelitbangda Ir Andi Zulkifli bersama jajarannya, Camat Lalabata, Kepala Puskesmas Salotungo, Tim Inovasi Kabupaten, Para Kordinator BPP Kecamatan, para penyuluh pertanian/agen Sutasoma serta para ahli waris penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, yang dilangsungkan di BPP Mallanroe Kacamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Selasa, 21 Maret 2023.

Tujuan Tim verlap ini untuk mengumpulkan bukti/data otentik dan kebenaran Inovasi ini berjalan sesuai fakta di lapangan.

Dalam sambutan pengantarnya, Kadis DTPHPKP memaparkan cikal bakal munculnya inovasi ini, dimana pemerintah harus hadir dan jangan lalai untuk memberikan pelayanan yang prima, mudah dan tidak berbelit-belit terkait perlindungan keselamatan kerja bagi petani yang selama ini tidak  pernah disentuh, sehingga inovasi Sutasoma sangat tepat untuk hadir secara mandiri untuk memberikan kesejahteraan sesuai visi pemerintah daerah " Soppeng Lebih Melayani, Maju dan Sejahtera, paparnya.

Pada kesempatan tersebut Inovator Sutasoma, Ariyadin Arif di beri kesempatan untuk memaparkan selayang pandang inovasi ini terkait keunikan dan adaptabilitas.

"Sutasoma sangat unik dimana inovasi ini adalah model kolaborasi yang terintegrasi, sistematis tanpa menggunakan APBD dan yang pertama di Sul-Sel bahkan di Indonesia dimana model pelayanan jemput bola di rumah petani oleh penyuluh pertanian baik pendaftaran maupun pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, ujar Ariyadin.

"Disamping itu, dibukakan pintu pembayaran di agen perbankan, pasar modern , kantor desa, pengurus kelompok tani dan diaplikasi smartphone sehingga pelayanan sangat dekat sekali dengan petani, terang Ariyadin yang juga sekretaris Dinas TPHPKP ini.

Dikatakannya,"Inovasi ini juga dapat mengerakkan roda perekonomian secara makro di desa dengan melihat jumlah  uang yang beredar di masyarakat yang telah melakukan klaim sebesar 2.4 milyar selama kurun waktu 2 tahun berjalannya inovasi ini, katanya.

Ariyadin mengungkapkan bahwa, "Dampak manfaat yang ditimbulkan sangat besar bagi petani dimana hanya dengan membayar 16.800/bulan secara mandiri maka petani memperoleh Jaminan Kecelakaan rumah sakit kelas 1 dan santunan kematian 42 juta sampai 70 juta plus beasiswa sehingga masyarakat petani tidak perlu lagi mengurus sendiri ataupun meminjam uang ke tetangga, ataupun kepada sanak saudara karena untuk biaya rumah sakit ataupun kematian semuanya ada di Sutasoma imbuh Aryadin Arif.

Inovator Ariyadin Arif berharap, semoga inovasi Sutasoma bisa mencapai top 10 KIPP tingkat provinsi sul-sel bahkan bisa masuk top 99 tingkat nasional, tandasnya.


Dalam kegiatan tersebut, Tim Verlap juga melakukan wawancara dengan kepala BPJS Ketenagakerjaan, PPL, Camat, Kepala Puskesmas dan tidak kalah pentingnya adalah ahli waris penerima manfaat dimana testimoni mereka sangat mengharukan, dengan menceritakan kisah almarhum suami yang mengalami kecelakaan kerja sampai mendapatkan JKK dan JKM dari Jamsostek secara mudah pengurusannya oleh penyuluh dan tidak sampai 1 minggu klaim sudah cair (cepat dan tepat).

(Red/Edil Rauf)

Kamis, 16 Maret 2023

Babinsa Kini Tidak Lagi Hanya Sebagai Pendamping di Sektor Pertanian Tapi Sebagai Pelaku, Pangdam XIV/HSN : TNI-AD Akan All Out Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan


Jakarta, Sigapnews.com, - Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Tahun 2023 dengan tema Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dan Bimtek Sinergitas TNI - AD dengan Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional resmi dibuka di Gedung Jenderal M. Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/3).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik.

"Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain," kata Menteri Syahrul.

Seperti diketahui bahwa di antara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Sebab itu, Kementan, mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.

"Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang," tutur Syahrul.

Dia berharap melalui Genta Organik, kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.

Pada kesempan yang sama, Mentan juga menyampaikan bahwa keterlibatkan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin di sektor pertanian akan menjadi energi baru dalam mengakselerasi pertanian yang lebih baik.

"Saya menaruh sekali harapan bahwa inilah implementasi dari kerja sama TNI Kementan secara nasional yang secara konkret langkahnya diambil oleh Bapak Pangdam XIV Hasanuddin," kata Mentan Syahrul.

Mayor Jenderal atau Mayjen TNI, Totok Imam Santoso mengapresiasi Kementan yang telah yang telah memberikan peluang kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai pelaku di sektor pertanian.

"Beliau pada hari ini memberikan suatu kemudahan-kemudahan dan kerja sama dengan kita, yang tadinya Babinsa hanya pendamping sekarang jadi pelaku. Saya terima kasih," kata dia.

Dia mengatakan, TNI-AD akan all out membantu mewujudkan ketahanan pangan yang selama ini sedang digencar pemerintah pusat dalam hal ini Kementan.

"Sudah ada arahan dari pimpinan saya dari Panglimana TNI dan Bapak Kasad bahwa keberadaan TNI-AD harus bisa membantu pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat dalam menghadapi masalah," kata dia.

Totok mengatakan akan mengikutkan 5043 Babinsa yang tersebar Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat. "Walaupun di sini terbatas, tapi nanti akan dilatihkan sendiri. Jadi, harapan saya semua Babinsa tah dan tidak hanya pendampingan dan sebagai pelaku," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya akan membangun 1.020 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami.

"Ini akan menjadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, sehingga dapat mengimplementasikan dan menerapkannya secara mandiri di lahan usaha taninya," tutur dia.

Peserta yang mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh kali ini sebanyak 1.800.000 orang yang terdiri dari 1.761.907 petani dan 38.093 berasal dari penyuluh pertanian. Total keseluruhan yang mengikuti pelatihan ini sejak digulirkan sebanyak 11 juta peserta.

Bukan hanya itu, sejak tahun 2020, BPPSDMP telah melatih petani dan penyuluh secara hybrid melalui berbagai program lainnya, yakni Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP), Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras), Bertani on Cloud (BoC), dan Milenial Agriculture Forum (MAF).

Tahun 2020 jumlah peserta dilatih sebanyak 986.558 peserta. Tahun 2021 jumlah peserta mencapai 2.331.530. Sedangkan di tahun 2022 Kementan melatih sebanyak 6.567.531.

Sementara di awal tahun 2023 peserta yang dilatih sebanyak 319.544. Sehingga secara kumulatif sampai bulan Februari 2023, total peserta yang telah dilatih mencapai 10.205.163.

Hasil pelatihan sejak 2020 sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, yang mengakses KUR sebanyak 140.158 orang dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462.

Tidak hanya itu, total peserta yang dilatih pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh (purnawidya) sebanyak 6.724.637 peserta, 900.155 diantaranya memanfaatkan KUR dengan jumlah akad Rp 29.263.244.103.904. 

(Cha)

Rabu, 22 Februari 2023

Mentan SYL Kukuhkan Guru Besar Polbangtan Harap Hadir di Setiap Provinsi Jadi Coaching Clinic Para Penyuluh


Bogor, Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Lukman Effendy sebagai Guru Besar di bidang penyuluhan.

Didirikan baru pada 2018 lalu, pengukuhan menandai kali pertamanya Polbangtan miliki Guru Besar.

Kehadiran Guru Besar Polbangtan pertama ini disambut positif oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia mengharapkan Polbangtan bisa segera melahirkan profesor baru.

“Sebuah institusi pendidikan akan semakin baik bila memiliki banyak Guru Besar. 

"Oleh karena itu, saya mengharapkan Polbangtan bisa segera menghadirkan profesor-profesor lainnya setelah ini,” ungkap Syahrul saat memberikan sambutan pada prosesi pengukuhan di Polbangtan Bogor, Bogor pada Jumat (17/02/2023) sore.

Menurut Syahrul, Polbangtan menjadi institusi yang sangat penting bagi bangsa. 

"Polbangtan memiliki peran strategis karena pendidikan menjadi standar penting dalam pembangunan pertanian.

“Pendidikan berperan dalam membangun pertanian yang kokoh dan juga menjadikan Indonesia negara yang hebat,” tegasnya.

Dirinya pun berharap Polbangtan hadir di setiap provinsi dan kedepannya, Polbangtan bisa memiliki coaching clinic bagi para penyuluh.

“Kita bisa memperbaiki keadaan jika intelektual kita perkuat. Pertanian membutuhkan akselerasi. Pertanian tidak boleh ada campur tangan. Kita tidak boleh main-main dengan pertanian,” ujarnya.

Merespon orasi ilmiah yang disampaikan Lukman dengan judul “Penyuluhan: pendidikan bagi petani untuk ketahanan pangan berkelanjutan”, Syahrul menyebutkan penyuluh memiliki peran penting di sektor pertanian.

“Untuk itu, riset harus terus dikembangkan. Penyuluhan pun harus bisa memanfaatkan sistem digital,” terangnya.

Pada orasi ilmiahnya, Lukman Effendy menyebutkan untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan, diperlukan petani yang memiliki kemampuan dalam mengelola usaha tani secara menyeluruh.

“Tidak hanya kemampuan budidaya, akan tetapi harus mempersiapkan sarana produksi, pemilihan teknologi yang dianjurkan, pengelolaan pertanaman, penanganan panen dan pasca panen, serta pemasaran hasil,” papar Lukman.

Untuk menguatkan kemampuan petani tersebut, penyuluhan perlu terus diperbaiki, baik dari sisi metode hingga media penyampaiannya.

“Kita harus perbaiki penyuluhannya dan Materi penguluhan mesti diformulasi sesuai kebutuhan petani (real need), bukan berdasarkan keinginan (felt need),” jelasnya.

Lukman juga menyebutkan media penyuluhan yang digunakan tidak hanya media konvensional, namun kita juga harus memanfaatkan media sosial berbasis internet,” pungkasnya. 

(Red/**)

Tingkatkan Kemandirian dan Daya Saing Bangsa dalam Pendidikan Vokasi, Kementan Jalin Kerjasama PT Pupuk Indonesia Persero


Jakarta, Sigapnews.com,- Sektor pertanian Indonesia di masa depan sangat bergantung pada partisipasi generasi muda Indonesia. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap untuk memfasilitasi dan mendukung para agropreneur muda untuk bergerak di berbagai bidang pertanian, dari hulu hingga ke hilir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian Indonesia harus mengarah ke pertanian maju, mandiri, modern.

"Untuk mendukung itu, petani milenial mempunyai peran penting, khususnya untuk kemajuan pembangunan pertanian saat ini. 

"Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. 

"Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi," terang Syahrul.

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menambahkan “Guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

"Untuk itu, BPPSDMP terus menjalin kerjasama untuk dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia pertanian, tutur Dedi.

Pada kegiatan Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar Bidang Penyuluhan Pertanian Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor (17/02), Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menandatangani Nota Kesepahaman tentang Sinergi Program Penguatan Sumber Daya Manusia dan Pengawalan Program Makmur dengan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa petani milenial perlu didukung dengan motivasi dan jalur organisasi usaha yang mampu menyerap inovasi dan kreativitas mereka.

“Lingkungan menjadi sangat penting untuk menjaga semangat, kreativitas dan inovasi petani milenial dapat berkembang”, ujar Santi.

Melalui kerjasama ini, nantinya akan dilakukan peningkatan kompetensi peserta didik Politeknik lingkup Kementerian Pertanian melalui fasilitas pemagangan pada PT Pupuk Indonesia, pengawalan budidaya pertanian program Makmur atau program lainnya milik PT Pupuk Indonesia, pengembangan kompetensi sumber daya manusia pertanian, serta kegiatan lainnya yang dapat dikembangkan secara sinergis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Diharapkan, melalui kerjasama ini dapat menjadi sarana untuk menyinergikan program dan kegiatan dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas sumber data manusia bidang pertanian dan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan vokasi yang berwawasan industri dan teknologi bidang pertanian.

(Red/**)

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved