-->

Sabtu, 16 April 2022

Tim Monitoring Kementan Pantau Ketersediaan Bahan Pokok, Kapuslat Pertanian Leli Nuryati Sebut di Bandar Lampung Aman


Lampung, Sigapnews.com,-Untuk memastikan bahan pangan tetap tersedia khususnya selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Pertanian (Kementan) turun langsung ke lapangan.

Pemantauan ketersediaan stok 12 bahan pangan pokok di pasaran salah satunya dilakukan di Provinsi Lampung.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk memantau ketersediaan pangan perlu dilakukan pengawalan dan monitoring di masing-masing provinsi.

"Oleh karena itu maka dibentuk Tim monitoring agar pengawasan tersebut lebih maksimal, kata Mentan SYL.

“Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1443 H” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 16 April 2022.

Tim monitoring yang dibentuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini terus bergerak dalam memastikan bahwa ketersediaan stok dalam kondisi baik, termasuk penanggung jawab di Provinsi Lampung.

Bahan pokok yang dipantau meliputi 12 komoditas seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi dan minyak goreng.

Untuk itu Tim monitoring mengunjungi pasar di wilayah Provinsi Lampung antara lain Pasar Tamin, Kota Bandar Lampung, Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung, Pasar Sukaraja, Kabupaten Pesawaran, Pasar Sarinongko, Kabupaten Pringsewu, Pasar Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Pasar Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan.

Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi berharap Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok bisa bekerja maksimal.

“Bahan pokok (Bapok) sangat dibutuhkan selama Ramadan serta hari raya, karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat,” ujarnya.

Dedi mengatakan, pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.

“Kita akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Oleh karena itu, petani kita terus turun ke lapangan, penyuluh pun turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian tidak terganggu,” tuturnya.

Tidak hanya mendatangi pasar, Tim Pusat Pelatihan Pertanian yang mendapatkan tugas untuk mengawal wilayah Provinsi Lampung beserta UPT yang ditunjuk juga melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Lampung.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati yang juga ikut turun ke lapangan menjelaskan bahwa berdasarkan hasil monitoring di Pasar Induk Tamin dan Pasar Induk Pasir Gintung serta distributor tersebut diperoleh data bahwa ketersediaan bahan pokok di Kota Bandar Lampung aman.

Sedangkan harga beberapa bahan pokok seperti beras dan jagung berkisar antara Rp9.000 per kg. Sedangkan bawang merah dan bawang putih berkisar di harga Rp25.000 dan Rp28.000 per kg.

Untuk cabai besar di harga Rp.25.000 per kg dan cabai rawit Rp36.000 per kg. Untuk harga gula pasir dan minyak goreng berada pada harga Rp13.000 per kg dan Rp24.000 per liter.

Menurutnya, setelah mendengar laporan data dari perwakilan kabupaten/kota secara garis besar, ketersediaan 12 komoditas bahan pokok di Provinsi Lampung saat ini sudah hijau atau disebut aman.

“Saya meminta kepada masing-masing PJ kabupaten/kota terus melakukan monitoring dan updating data terkait ketersediaan stok.

"Diharapkan kegiatan ini dapat terus memantau ketersediaan dan harga bahan pokok agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok yang mereka butuhkan sehari-hari dengan harga yang terjangkau,” ujar Leli.

Hal ini diperkuat dengan keterangan Edi, pedagang di Pasar Tamin, Kota Bandar Lampung yang menuturkan, stok bawang merah dan bawang putih tiap harinya tak ada masalah.

Ia dan teman-temannya lancar mendapatkan stok bawang dari distributor asal Brebes, Jawa Tengah.

“Stok stabil dan harga bawang merah dan bawang putih cenderung stabil dan bahkan biasanya akan lebih murah menjelang Idul Fitri,” ujar Edi.

Selasa, 12 April 2022

Program READSI E-Learning Digitalisasi, Dedi Nursyamsi Minta Peserta Buat Video Blog Sebagai Implementasi Inovasi Teknologi

Kepala BPPSDM Pertanian Dedi Nursyamsi (Ist)

Jakarta, Sigapnews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak untuk memperkuat kapasitas SDM insan pertanian.

Kali ini BPPSDMP berupaya untuk meningkatkan kapasitas usahatani melalui E-Learning Digitalisasi yang ditujukan kepada petani, penyuluh dan Fasilitator Desa dalam program READSI. E-Learning Digitalisasi dan Peningkatan Kapasitas Usahatani dilaksanakan secara daring pada 12-14 April 2022.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sektor pertanian harus beradaptasi dengan teknologi 4.0. Oleh karenanya, pemanfaatan teknologi digital dalam sektor pertanian sudah tak dapat terhindarkan kembali.

“Oleh karenanya, kapasitas SDM pertanian kota harus terus ditingkatkan agar pertanian kita menjadi sektor yang maju, mandiri dan modern,” ujar Mentan SYL.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, krisis pangan saat ini terjadi karena adanya Covid-19 dan climate change yang menyebabkan ketersediaan pangan di pasar global turun secara drastis.

Meskipun kita sebagian besar sudah swasembada, namun Dedi tak menampik beberapa komoditas masih impor seperti kedelai, bawang putih, daging sapi dan gula pasir.

“Kita mencukupi minyak goreng dari sawit saja saat ini terjadi kelangkaan atau harga minyak goreng sawit mahal. Kenapa itu bisa terjadi, karena harga minyak goreng yang berasal dari sawit di pasar global harganya naik, sehingga harga di dalam negeri terkontraksi ikut naik,” tutur dia.

Melalui acara ini, Dedi mendengar jika para pendamping desa memiliki tugas untuk membuat vlog.

Dedi pun meminta agar para peserta silakan membuat video vlog yang singkat dan pendek sesuai arahan kegiatan.

Tujuannya adalah agar bagaimana caranya petani mengimplementasikan inovasi teknologi, membuat kompos, kemudian diimplementasikan kepada tanaman, sehingga pertumbuhannya bagus membuat produksi dan produktivitas meningkat.

“Bagaimana caranya membuat mikroorganisme lokal yang di dalamnya ada mikroba fungsional ada mikroba plampik, mikroba penambat, mikroba dekomposer. Semua itu ada di sekitar kita. Mikroorganisme lokal bisa kita buat dari kotoran ternak yang masih hangat. Dari kotoran ternak, kotoran sapi, kerbau kambing yang masih hangat itulah mikroba-mikroba dekomposer berbiak luar biasa,” papar Dedi.

Dedi juga menyarankan kepada para peserta agar membuat vlog yang berisi ilmu pengetahuan tentang cara mengintegrasikan mikroorganisme lokal atau pupuk hayati dikombinasikan dengan kompos dengan pupuk kimia yang lainnya, yang mampu mendongkrak produktivitas pertanian.

“Bagaimana caranya mengendalikan hama dan penyakit, seorang pendamping desa harus jeli mengamati di setiap tanaman padi. Apakah di situ ada telur serangga. Ambil beberapa lalu disimpan di dalam piring kecil lalu bawa ke rumah. Kalau telur-telur serangga itu menetas berarti telor yang ada di sawah pun menetas. Untuk bisa membasmi hama kita harus tahu dulu bagaimana kelemahannya. Itulah yang harus dilakukan pendamping dengan membuat video vlog,” tutur Dedi.

Selain itu, Dedi juga menyarankan agar membuat vlog bagaimana cara membuat kompos yang baik, membuat mikroorganisme yang baik, bagaimana mengimplementasikan itu semua di lapangan bersama-sama dengan petani untuk mendongkrak produktivitas tanaman kita.

“Saat ini, dilamar smartplaming ada juga pemanfaatan alat-alat alsintan. Dengan pemanfaatan internet ofting segala sesuatu bisa dikerjakan dengan cepat, tidak ada batasan ruang dan waktu untuk menggenjot produktivitas. Dengan digitalisasi pertanian, semua bisa kita lakukan dengan mudah,” kata dia.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP Kementan, Lely Nuryati menjelaskan, tujuan diadakan acara ini adalah untuk meningkatkan kapasitas fasilitator desa, penyuluh dan petani dalam penumbuhan kelembagaan UPJA.

“Selain itu juga meningkatkan kapasitas petugas pendamping dalam penerapan sistem feritigasi berbasis IOT. Dan juga tentunya meningkatkan kapasitas petugas pendamping dalam membuat vlog,” tutur Lely.

Pembuatan vlog ini diarahkan untuk semua fasilitator desa yang telah mendampingi semua petani penyuluh di lokasi READSI. Nantinya, masing-masing pendamping diwajibkan untuk membuat vlog.

“Ada lebih 300 peserta ataupun fasilitator desa yang ada di lokasi READSI nanti akan membuat satu vlog. Sehingga nanti akan menghasilkan kurang lebih 300 vlog tentang sakses dari program READSI ini,” ucap Lely.

Dikatakannya, target peserta dalam acara ini 300 fasilitator desa. Selain itu turut mengundang insan pertanian lainnya yang ingin bergabung.

Kurikulum pelatihan yang diberikan melalui e-learning ini sebanyak 24 jam pelajaran yang terdiri dari kebijakan BPPSDMP tentang penumbuhan dan penguatan kelembagaan ekonomi petani, kemudian penumbuhan kelembagaan UPJA, penerapan sistem feritigasi berbasis IOT serta pembuatan vlog viral yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua fasilitator desa.

Materi dan narasumber akan disampaikan oleh praktisi PT Jogja Media Inovasi, dan tentunya para Widyaiswara BPP Batangkaluku dalam penumbuh pengembangan kelembagaan UPJA dan pembuatan vlog viral. “Kita berharap tentu kolaborasi sektor pertanian dan pemanfaatan teknologi ini akan semakin mengembangkan sektor pertanian kita ke arah yang maju, mandiri dan modern,” tandas Lely.(*)

Sabtu, 09 April 2022

Bawang Putih Obat Kuat Alami, Atasi Disfungsi Ereksi


SIGAPNEWS.COM - Tak hanya sebagai bumbu dapur, bawang putih juga diketahui dapat bermanfaat untuk kesehatan.

Tak heran jika bahan yang satu ini kerap dimanfaatkan untuk pengobatan.

Salah satunya seperti dapat menjadi obat alami yang efektif untuk disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Diketahui disfungsi ereksi sendiri merupakan kondisi dimana ketidakmampuan pria mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik saat berhubungan intim.

Menurut laman my.clevelandclinic.org (14/10/2019), jika terus dibiarkan, disfungsi ereksi tentu sedikit banyak akan memengaruhi kesehatan mental pria.

Sebab mereka akan merasa hubungan intim yang dilakukan bersama dengan pasangan tidak berjalan dengan memuaskan.

Sementara itu dilansir dari timesnownews.com (20/3/2019), beberapa penelitian diketahui telah menunjukkan bahwa bawang putih dapat bermanfaat untuk pengobatan disfungsi ereksi dengan bekerja pada tubuh dengan cara yang berbeda.

Misalnya saja seperti studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Alabama di Birmingham.

Dimana studi itu menunjukkan bahwa bawang putih mengandung polisulfida yang meningkatkan produksi H2S.

Ini diketahui dapat membuat pembuluh darah rileks dan menurunkan tekanan darah, sehingga meningkatkan kesehatan jantung.

Sementara itu, studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa kemampuan bawang putih untuk mengendurkan pembuluh darah meningkatkan sirkulasi, yang secara tidak langsung mengontrol impotensi.

Selain itu, allicin, senyawa bioaktif utama dalam bawang putih, telah terbukti meningkatkan aliran darah.

Efek menguntungkan dari bawang putih seperti kemampuannya untuk menurunkan kolesterol tinggi dan berkontribusi pada pengobatan hipertensi sudah dikenal luas.

Tekanan darah tinggi dan kolesterol merupakan faktor risiko aterosklerosis, penumpukan lemak dan zat lain di dinding arteri, yang menyebabkan penyumbatan aliran darah.

Karena aterosklerosis berkontribusi terhadap penurunan aliran darah, itu merupakan faktor penyebab impotensi.

Hal ini menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu mengobati disfungsi ereksi, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membangun hubungan langsung antara allicin dan pengobatan impotensi.

Cara menggunakan bawang putih untuk disfungsi ereksi

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, kita cukup mengunyah 3-4 siung bawang putih mentah setiap hari.

Pilihan lain untuk menggunakan bawang putih untuk mengobati DE adalah dengan mengkonsumsinya dengan susu atau madu.

Hancurkan 1-2 siung bawang putih dan campurkan dengan 1 sendok teh madu mentah.

Konsumsilah saat perut kosong.

Ulangi setiap hari selama tiga sampai empat bulan.

Catatan: Meskipun bawang putih memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, selalu bicarakan dengan dokter sebelum mencoba pengobatan rumahan apa pun, termasuk untuk disfungsi ereksi.(*)

Kamis, 31 Maret 2022

Akiko Aikawa Sebut TOT AUTP Ke 3 Mengujicoba 3 Hal Baru, Begini Penjelasannya


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,- Melalui Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Implementasi Asuransi Pertanian di Indonesia”, Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Bappenas, Kementerian Keuangan, BMKG dan Jasindo menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi widyaiswara, penyuluh, POPT, staf dinas pertanian dan Jasindo dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, TOT AUTP yang diselenggarakan 30-31 Maret 2022 ini diikuti oleh 50 peserta.

Menurut Akiko Aikawa, Chief Advisor proyek asuransi pertanian JICA, saat memberikan sambutan pembukaan mengatakan, "proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasi asuransi pertanian di Indonesia.

"TOT ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Proyek untuk meningkatkan implementasi AUTP, ditujukan untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan di lapangan, yang memiliki peran penting sebagai garda terdepan dari pelaksanaan AUTP dan melibatkan petani.

Dalam kesempatan itu, Akiko juga mengatakan bahwa TOT AUTP ke-3 mengujicoba 3 hal baru dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya.

Pertama, widyaiswara BBPP Batangkaluku diundang untuk pertama kalinya sebagai kandidat master trainers ke depannya, terutama setelah proyek berakhir.


Hal ini diharapkan mereka akan secara penuh mengambil alih kegiatan TOT ini dan mereplikasinya ke wilayah BBPP Batangkaluku setelah proyek berakhir.

Kedua, TOT AUTP ke-3 ini mengundang kepala kelompok tani sebagai tambahan dari target peserta sebelumnya yang termasuk dari dinas pertanian, PPL, dan POPT.

“Ketiga, kami mengundang ketua kelompok tani dari Kabupaten Pasuruan dan Kediri ke dalam pelatihan ini, juga untuk pertama kalinya.

"Ini memungkinkan kita untuk secara langsung mendengar masukan/suara petani melalui program pelatihan 2 hari ini, yang akan memberikan masukan untuk peningkatan modul pelatihan.


Keempat, TOT ke-3 ini diselenggarakan dalam bentuk hybrid, tidak hanya bergantung pada sistem online dengan kehadiran jarak jauh dari Jakarta dan Jepang, Penyelenggaraan TOT offline ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat akan dinilai dengan cermat nantinya untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan secara offline akan dapat menghasilkan perbedaan efektivitas pelatihan di lapangan, dibandingkan dengan pelaksanaan TOT secara online.

Sugeng Mulyono, Koordinator Penyelenggara Pelatihan, mewakili Kepala BBPP Batangkaluku, dalam sambutannya mengatakan bahwa Meskipun program AUTP ini sudah berjalan di Sulawesi Selatan, TOT AUTP ini memberikan kesempatan belajar untuk dapat lebih baik memahami program tersebut secara mendalam, tandasnya.

Hadir secara online dalam pembukaan TOT AUTP, Noor Avianto, dari Direktorat Pangan dan Pertanian, BAPPENAS, Kota Hirayama (Deputy Team Leader) Sanyu Consultants Inc., Rifky Zulfikar dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, dan Perwakilan dari Jasindo.

TOT ini membahas keseluruhan prosedur AUTP dan penjelasan masing-masing prosesnya, pemahaman mengenai asuransi pertanian dan AUTP, promosi, prosedur pendaftaran asuransi, metode penilaian kerugian, formulirnya, dan pembayaran klaim asuransi ketika terjadi gagal panen.

Selain itu, dilakukan juga pembagian kelompok untuk mempelajari prosedur pendaftaran secara online dan pelaporan kerugian, dan juga membuat rencana aksi untuk dilaksanakan setelah TOT selesai.

Dibandingkan dengan TOT secara online sebelumnya, para peserta sangat aktif mengemukakan tanggapannya, tanya jawab dengan pemateri juga berjalan secara aktif.

Widayiswara, yang nantinya menjadi pemateri di masa mendatang, bertindak sebagai fasilitator dalam pembagian kelompok tersebut, yang membantu dalam pendaftaran online dan pembuatan rencana aksi untuk sosialisasi.

Kementan Melalui Puslatan Beri Penghargaan Kepada Pelaksana TOT dan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh


Bogor (Jabar), Sigapnews.com,-
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pelaksana Training of Trainer (ToT) dan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh di Lido Lake Resort, Bogor, (30/3 /2022).

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku meraih predikat UPT Kementerian Pertanian Terfavorit.

Penghargaan Kementan diserahkan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi kepada Kepala BBPP Batangkaluku, Syaifuddin atas peran aktifnya menggelar Kegiatan Reguler Maksimum seperti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh dan Training of Trainer [ToT] periode Januari – Maret 2022.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan, penghargaan diberikan atas suksesnya kegiatan pelatihan yang dilakukan seluruh UPT lingkup BPPSDMP Kementan. "Dari target sejuta peserta pelatihan, ternyata terlampaui bahkan sampai 1.600 ribu peserta lebih yang mengikuti", ujarnya.

Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh UPT dan Kapuslatan yang berhasil mengorkestra semua kegiatan ToT dan pelatihan sejuta petani dan penyuluh, pelatihan smart farming termasuk kegiatan yang reguler maksimum sebagai indikasi keberhasilan kinerja semua pelaksana kegiatan.


"Dalam satu kali sudah ada satu juta lebih. Target kita sebenarnya 2,5 juta dalam waktu 5 tahun. Tapi baru dua tahun, sudah terlampaui. Insya Alloh bulan depan akan lebih dari 1.600 ribu lebih peserta", ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi Nursyamsi menjelaskan, menurut Menteri Pertanian, Syahrul Limpo, kegiatan reguler maksimum yaitu APBN maksimum atau booster.

Artinya, dengan anggaran yang tetap bahkan dipotong, tetapi outputnya digenjot dengan berbagai terobosan sepertipelatihan sejuta petani yang peserta melebihi target.

"5 tahun lalu, belum pernah dibayangkan ada pelatihan 1 juta orang, biasanya hanya 5 ribu orang. Tapi kita bisa, bahkan melebihi target".

BPPSDMP akan terus mendorong UPT Puslatan yakni Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] maupun Balai Pelatihan Pertanian [BPP] terus menggelar kegiatan reguler seraya mendukung penuh kegiatan reguler maksimum oleh Tiga Pilar dari BPPSDMP Kementan: penyuluhan, pelatihan dan pendidikan bagi SDM pertanian Indonesia, Tutup dedi nursyamsi.

Sabtu, 19 Februari 2022

Mentan SYL : Petani Milenial Diharapkan Mampu Menerapkan Smart Farming


Jakarta, Sigapnews.com,- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, memantau langsung pelatihan Smart Farming yang dilaksanakan di BBPP Batangkaluku sekaligus memberikan motivasi dihadapan para peserta pelatihan dan mahasiswa dari Universitas Tomakaka Mamuju Sulawesi barat, Jumat (19/2/2022).

Diketahui saat ini penerapan smart farming terus digaungkan Kementerian Pertanian sehingga sangat penting untuk diketahui dan kembangkan untuk kemajuan teknologi pertanian.

Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis di tengah dampak perubahan iklim.

“Penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” katanya.

Menteri Pertanian SYL, menjelaskan bahwa untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata.

"Jika itu semua ada di genggaman kalian impian mu pasti akan terwujud, terang Mentan SYL.


“Sudahlah, hilangkan pardigma kalau petani itu miskin, dan mulai untuk mengelola dengan serius dari budidaya, hilirisasi produk, hingga pengembangan pasarnya, pasti akan lebih mengembangkan ekonomi, jangan hanya budidayanya saja,” tegasnya.

Menurutnya, kemajuan pertanian harus didukung petani milenial, karena, milenial memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian modern dicirikan dengan teknologi smart farming.

“Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mencapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming,” Pungkasnya.

(Red/Humas/Al Aziz/Yuli).

Rabu, 16 Februari 2022

Melalui Pelatihan Smart Farming Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com-Perubahan sistem pertanian tradisional ke modern mendesak untuk dilakukan, karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai berbenah untuk memulai melakukan perubahan pertanian di pedesaan.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian, diantaranya pelatihan Smart Farming.

Sehingga melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan melaksanakan pelatihan Smart Farming bagi petani milenial di BBPP Batangkaluku, 14-21 Januari 2022.

Kegiatan Pelatihan Smart Farming bagi petani milenial bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan petani milenial sehingga para petani milenial mampu menerapkan teknologi smart farming dan mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang berada di wilayah program READSI.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan penerapan smart farming untuk menghadapi tantangan perubahan iklim tidak bisa dilakukan dengan cara-cara klasik. Tapi harus dengan metode yang lebih modern salah satunya smart farming, karena perkembangan kedepannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar dan lainnya mengharuskan penggunaan teknologi yang smart.

“Kemudian, digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” jelas Mentan SYL.


Menurutnya, kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat pembukaan Pelatihan smart farming angkatan 1 dan angkatan 2 di BBPP Batangkaluku , Selasa (15/2), secara virtual.

Dalam arahannya, Dedi mengatakan pertanian modern yaitu dengan teknologi smart farming, tujuan pembangunan pertanian akan tercapai.

“Tujuan pembangunan pertanian yaitu mendongkrak produktivitas, kualitas, dan efisiensi pertanian,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa yang mendongkrak produktivitas adalah insan pertanian yaitu penyuluh pertanian dan juga stakeholder pertanian.

“Dalam kondisi perubahan iklim dan kondisi kita yang masih dihantam pandemi COVID-19, produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang. Sebaliknya, harus terus meningkat,” kata Dedi.

Karena itu, implementasi smart farming dan digitalisasi pertanian menggunakan Internet of Things (IoT) harus segera dilaksanakan guna meningkatkan agenda intelektual seluruh stakeholder pertanian.

“Smart farming memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaan pertanaman dan ternak yang baik dan efisien,” tambah Dedi.

Dedi menambahkan smart farming adalah pemanfaatan produk bioteknologi, antara lainnya di dalamnya ada pemupukan berimbang, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan IoT.

“Dengan pemupukan berimbang, kita bisa mengurai polemik harga pupuk kimia yang harganya naik dan penggunaan pupuk organik meningkat sehingga produksi lebih tinggi. Penerapan teknologi IoT merupakan terobosan yang dapat menjadikan produksi pertanian lebih efektif dan berkelanjutan,” jelasnya.


Pelatihan smart farming bagi Petani Milenial penting sebagai salah satu upaya mencetak pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian yang unggul dan adaptif, menguasai dan menerapkan teknologi dalam usahatani.

Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan pasca pelatihan, untuk memastikan implementasi oleh peserta pelatihan dan tercapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming.

Program READSI bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan “Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Program READSI Angkatan l dan II dengan jumlah 60 peserta” di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Sementara itu, Plt. Kepala BBPP Batangkaluku, Syaifuddin juga memberikan motivasi kepada peserta agar mereka juga mempersiapkan diri dengan ilmu, pengalaman, mental dan yang utama modal. Karena Kementerian Pertanian mengalokasikan KUR khusus untuk pertanian, semua ini bisa dimanfaatkan oleh poktan, gapoktan, P4S, praktisi, KWT hingga petani milenial. “ingat Jika datang ombak yang besar jangan sekali-kali kita mengubah arah tujuan Haluan kita, tapi harus hadapi dengan kemampuan dan tetap tenang.”tutupnya

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 7 (Tujuh) hari, yaitu pada tanggal 14 sampai dengan 21 Februari Tahun 2022 bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Jumat, 04 Februari 2022

Pelatihan Teknis Merawat Alsintan, Kementan Harap Optimalisasi Pemanfaatan


Sigi (Sulteng), Sigapnews.com,-Pembangunan pertanian yang maju mandiri dan modern harus dilengkapi dengan peningkatan produksi dan produktivitas, pertanian rendah biaya, mekanisasi dan research dan ekspansi pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut di tahun 2022 inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.

Sejak tahun 2015 sampai 2021, Kementerian Pertanian telah menyalurkan alat dan mesin pertanian prapanen sebanyak 511,348 unit, yang terdiri atas traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, rice transplanter dan hand sprayer.

Sedangkan alat dan mesin pertanian pascapanen tidak kurang dari 41,816 unit berupa combine harvester kecil/ sedang/ besar (padi dan jagung), dryer, power thresher multiguna, corn sheller dan rice milling unit.

Bantuan alat dan mesin pertanian tersebut telah disalurkan kepada Poktan, Gapoktan, UPJA maupun Dinas Pertanian dalam bentuk Brigade Alsintan di wilayah sentra produksi untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan menuju terwujudnya kedaulatan pangan.

Kementerian Pertanian melakukan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mendukung pencapaian target produksi komoditas strategis pertanian dan mengantisipasi tantangan dan menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

Diharapkan dengan kegiatan pelatihan tersebut maka, dapat dihasilkan sumberdaya manusia pertanian yang siap pakai, profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global sehingga terwujud pertanian yang tangguh, produktif, efisien dan berdaya saing.


Pendidikan dan Pelatihan tersebut selain merupakan salah satu upaya menjawab tantangan tersebut, juga diharapkan dapat menjawab derasnya tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan prima dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan, khususnya pelatihan bagi non aparatur yang bertujuan untuk pengembangan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha yang salah satunya melalui Pelatihan Teknis Tematik yang bersifat Problem Solving, dalam mewujudkan hal tersebut maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sesuai tugas dan fungsinya melaksanakan pendidikan dan pelatihan, memberikan mandat kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku untuk melaksanakan pelatihan yang berbasis tematik kepada Petani dalam rangka optimalisasi pemanfaatan alsintan yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Idris, SP, Kabid Penyuluhan Kabupaten Sigi, menyampaikan melalui pelatihan yang direncanakan berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 03 s/d 05 februari 2022 para pengurus /anggota kelompok tani sebagai peserta pelatihan dapat, merawat secara berkesinambungan serta dikelola untuk dapat dioperasikan dengan optimal oleh kelompok tani dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu nantinya.

Sementara itu, di saat bersamaan juga berlangsung Pelatihan Teknis Tematik Pengendalian OPT Tanaman Cabai Bagi Non Aparatur Angkatan I di di Kabupaten Tomohon, Pelatihan Teknis Tematik Inovasi Teknologi Kesuburan Tanah dan Pengolahan Hasil Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur I di Kabupaten Konawe dan Pelatihan Teknis Tematik Pembuatan Pupuk Organik Bagi Non Aparatur Angkatan I di Kabupaten Sinjai (tim humas bbpp-bk)

Sumber : Erma Dewi
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved