-->

Minggu, 31 Januari 2021

Kepolisian Sektor Belawa Polres Wajo Menggerebek Pelaku Sabung Ayam dan Berhasil Mengamankan 5 Orang Pelaku




Wajo(Sulsel) Sigapnews.com -Melakukan Judi Sabung Ayam, 5 Orang Diamankan Kepolisian Sektor Belawa

Petugas Kepolisian Polsek Belawa Polres Wajo menggerebek tempat perjudian sabung ayam, di Lingk. Soreanglopie Kel. Macero Kec. Belawa Kab. Wajo, Minggu (31/1/2021) malam. 5 orang yang diduga terlibat judi sabung ayam beserta sejumlah barang bukti diamankan polisi.

Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, Personil Polsek Belawa yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Belawa Iptu Idham A. Inong, S.H. langsung menuju lokasi yang diduga tempat melakukan perjudian sabung ayam.

Saat ini penyidik sedang mendalami peran dari ke 5 orang telah yang diamankan. Jika berdasarkan fakta bahwa mereka terlibat dalam perjudian, kita akan proses," kata Kapolsek Belawa Iptu Idham. 

"Terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi kepada Polri khususnya Polsek Belawa tentang adanya perjudian sabung ayam tersebut," ujar Iptu Idham.

Dengan penangkapan ini,  Kapolsek Belawa juga menegaskan dan memperingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan judi sabung ayam lagi.

"Warning kita kepada masyarakat, jangan lagi melakukan kegiatan yang sama. Kita pasti tindak," tutupnya. (ope) 

Selasa, 26 Januari 2021

Dedy Nursyamsi : Capai Tujuan Pembangunan Pertanian Produktivitas Tapi Kualitas Jadi Poin Penting


Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan secara virtual (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -
Memasuki masa New Normal sejak Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, berbagai kegiatan aktivitas sudah mulai kembali dilaksanakan, meski belum sepenuhnya pulih seperti kondisi sebelum Covid-19.

Sebelumnya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan kegiatan pelatihan dengan menggunakan sistem Pelatihan Jarak jauh dengan menggunakan media internet berupa pembelajaran secara virtual dengan aplikasi zoom meeting.

Mengawali tahun 2021, pertama kalinya sejak masa pandemi ini BBPP Batangkaluku menyelenggarakan pelatihan secara _offline_ 2 (dua) angkatan yaitu Pelatihan Fungsional Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli yang diikuti 32 peserta dan Pelatihan Fungsional Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Terampil sebanyak 28 orang peserta.

Bersamaan dengan itu juga dibuka pelatihan secara _online_ 1 (satu) angkatan yaitu Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Muda Milenial-P4S dengan jumlah peseta 30 orang. Adapun asal peserta ketiga angkatan pelatihan tersebut berasal dari wilayah kerja BBPP Batangkaluku yang meliputi provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo.



“Pada kegiatan pelatihan sebelumnya banyak pelatihan yang dilaksanakan secara virtual terkait pandemi covid-19, namun karena pelatihan ini sangat urgent untuk menyiapkan penyuluh pertanian yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilapangan, sehingga kali ini kita lakukan secara tatap muka/ offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, salah satunya adalah setiap peserta wajib membawa keterangan hasil Swab Test yang negatif” ungkap Sabir, Kepala BBPP Batangkaluku.

Sabir menambahkan proses pelatihan tatap muka digelar dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 semaksimal mungkin. Selain itu selama mengikuti pelatihan ini seluruh peserta, narasumber, dan panitia pelaksana dibekali dengan masker pelindung, hand sanitizer, penyediaan wastafel dan sabun cuci tangan di setiap sudut bangunan dan dikelas pelatihan.


Kepala BBPP Batangkaluku Dr.Sabir dan Widyaiswara saat pembukaan pelatihan bagi Penyuluh dan petani Millenial (Foto Istimewa).

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian secara vritual, dan diselenggarakan selama 21 hari efektif pada tanggal 25 Januari hingga 15 Februari 2021 mendatang bertempat di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku.

Dalam arahannya Dedi Nursyamsi mengajak seluruh peserta pelatihan dan seluruh elemen (Widyaiswara, Penyuluh, Petani Milenial, Kelompok Tani) untuk berjuang sampai terwujudnya tujuan pembangunan pertanian. Menurut beliau produktivitas menjadi hal yang penting, kata kunci demi mencapai tujuan tersebut. Tidak hanya produktivitas, tapi kualitas juga menjadi poin penting. Oleh karena itu daya saing produk kita harus terus menerus meningkat.

“Jika semua itu berhasil maka tujuan pembangunan pertanian berada digenggaman kita. Didukung dengan kualitas SDM yang professional, berdaya saing dan jiwa kewirausahaan yang tinggi maka kita juga mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang lebih tinggi. Tujuan yang luar biasa ini dapat kita capai dengan cara yang luar biasa, oleh orang-orang yang luar biasa. “Kita semua ini bukan orang biasa, Kita ini semua penyuluh – penyuluh yang luar biasa” ungkap Dedi.

Secara terpisah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan kualitas SDM adalah hal yang penting. "SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas. Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, penyuluh pertanian harus hebat, harus mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat, "katanya. (BBPP BK -AL/YN)

Selasa, 22 September 2020

Kelompok Tani Massengereng II Desa Lompulle Kec. Ganra Kab.Soppeng Panen Padi Varietas Tahan Tungro



Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com, - Sebagai upaya untuk mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi hasil penelitian Lolittungro. Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolittungro), bekerja sama dengan pemerintah kabupaten soppeng melakukan Diseminasi Produksi Benih Padi Varietas Tahan Tungro yang lokasinya berada di Kelompok Tani Massengereng II Desa Lompulle Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Ir.Fajar, M.Si mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan kelompok tani mampu memproduksi benih bermutu dan bersertifikat, sehingga kebutuhan benihnya dapat terpenuhi secara mandiri.

Menurutnya, Kegiatan diseminasi itu, dilaksanakan sejak Bulan Mei 2020 dan penanamannya dilakukan mulai tanggal 30 Mei 2020 pada lahan seluas 5 hektar dengan menggunakan Varietas Inpari 36 Lanrang dan Inpari 32.

“Alhamdulillah petani sangat respon terhadap teknologi ini, setelah petani melakukan pemeliharaan tanamannya selama +/- 3 bulan, hari ini dilakukan panen dengan hasil yang menggembirakan,” ujarnya, Selasa (22/9/2020).

Ia menjelaskan, untuk varietas di ubin diperoleh hasil ubinan, Varietas 36 Lanrang seberat 6,00 kg atau setara 9,60 ton/ha GKP (8,30 ton/ha GKG) dan Varietas Inpari 32 seberat 6,20 kg atau setara 9,92 ton/ha GKP (8,58 ton/ha GKG).

“Rata-rata jumlah rumpun ataupun populasi dalam plot ubinan sebanyak 81 rumpun, rata-rata jumlah tanaman per rumpun sebanyak 25 batang,”paparnya.

Sekedar diketahui, Kegiatan diseminasi ini, direncanakan akan dilanjutkan oleh Lolittungro pada Musim tanam berikutnya, dengan luas areal 10 hektar, di samping disiapkan lokasi lainnya di bumi latemmamala, yang endemik penyakit tungro dan tingkat provitasnya masih rendah seluas 10 hektar. (Al-Az). 

Pastikan Produksi Terus Berjalan, BPP Benteng Bontoharu Dampingi Petani Binaan Panen Padi



Selayar (Sulsel), Sigapnews.com, - Jubair, A.Md, Salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bontoharu terus dampingi petani binaannya dalam melakukan panen padi yang saat ini sedang berlangsung dibeberapa desa di Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Selasa (22/9/2020). 

Menurutnya, meski dimasa pandemi covid-19 yang sudah memasuki masa new normal, namun pendampingan kepada petani tidak boleh kendor atau menurun, perhatian dan semangat kepada petani harus terus diberikan guna memberikan motivasi kepada mereka agar terus punya semangat untuk tingkatkan produksi.

“Panen dikepulauan selayar ini sudah dilakukan hampir serentak diberbagai kecamatan, kami sebagai penyuluh bersama-sama turun kesawah lakukan panen, namun tidak lupa tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk mengikuti protokol kesehatan demi keselamatan dan kesehatan kita bersama”,katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” tegas SYL.

Peran penyuluh harus dioptimalkan dalam mendampingi petani kecil agar keberpihakan terhadap petani kecil benar-benar terwujud. Dan salah satu langkah penyuluh yang dapat diambil agar pendampingan benar-benar dirasakan oleh petani adalah dengan memberikan solusi permasalahan yang sedang dan selalu dihadapi petani disuatu wilayah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menegaskan, tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif.

Di mana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.

Salahuddin, petani dari Poktan Cinta Alam 2, Dusun Palemba, Desa Kalepadang, Kecamatan Bontoharu saat ditemui dilapangan mengatakan saat ini kami sudah mulai panen sekitar 1 ha, dengan luas lahan 11 Ha menggunakan varitas ciherang.

“Kami sangat berterimkasih kepada para penyuluh yang selalu setiap mendampingi kami selaku petani, selain itu memberikan solusi dan keluhan/permasalahan kami dilapangan, setelah panen ini rencananya akan kami segera olah untuk persiapan tanam berikutnya sehingga produksi tidak terhenti”,ujarnya.

Selasa, 15 September 2020

Penyuluh Pertanian Di Jeneponto Tetap Semangat Dampingi Petani Panen Padi Ditengah Pandemi



Jeneponto (Sulsel), Sigapnews.com, - Berlokasi di Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto, para penyuluh pertanian masih semangat melaksanakan tugasnya mendampingi petani meski masih ditengah pandemi covid 19.

Hal ini sesuai seruan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyerukan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja menjaga aktivitas pembangunan pertanian untuk terus bergerak dan memastikan ketersediaan pasokan pangan Nasional aman dan terkendali. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa sektor pertanian yang terus didorong oleh pemerintah untuk terus tumbuh berkembang walau dengan kondisi pandemi covid 19. “Yang meningkat itu hanya pertanian, pertumbuhannya 16,4%, ini sangat luar biasa ditengah pandemi covid 19,” ujar Syahrul.

Seruan dari Syahrul ini dilanjutkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi yang mengeluarkan himbauan agar para Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas mendampingi petani. “Sektor yang lain mungkin terhenti dengan adanya Covid 19, namun sektor pangan harus tetap berjalan, karena seluruh rakyat Indonesia membutuhkan pangan,“ tegas Dedi.



Hal ini kemudian ditaati oleh para Penyuluh Pertanian se-Indonesia, khususnya Penyuluh Pertanian yang bertugas di BPP Binamu. Pendampingan terhadap Kelompok Tani Sidenre IV di Kelurahan Sidenre, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Propinsi Sulawesi Selatan yang melakukan panen tanaman padi.

Dengan varietas yang ditanam yaitu Inpari 42 dan penerapan teknologi yang tepat maka diperoleh hasil panen yang meningkat.

Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Erma Bahri, SP salah satu Penyuluh Pertanian di BPP Binamu, berat ubinan 6,5 kg, estimasi produktivitasnya adalah 10,4 ton/Ha.

Ditengah pandemi covid 19 ini penyuluh tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Yakni untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19.

Beliau juga mengatakan bahwa panen yang dilaksanakan ditengah pandemi ini sangat berpengaruh terhadap penyuluh, utamanya masalah hal keakraban, dimana tidak ada lagi yang namanya makan bersama dengan petani, canda tawa dengan petani sangat dibatasi karena adanya sistem jaga jarak, namun begitu tidak menurunkan semangat kami untuk terus hadir bersama petani, karena  hal pencegahan penyebaran covid memang perlu dilakukan demi kesehatan dan keselamatan kita bersama.

"Bekerja sambil berolahraga, kami tetap jaga jarak satu sama lainnya, mengurangi kerumunan orang, serta berjemur pagi hari sambil bekerja di lahan pertanian,” tambahnya.

Penulis : Ferial, SP
Editor : Al Az /QQ

Jumat, 11 September 2020

Percepatan Satu Data Pertanian, BBPP Batangkaluku Gelar Sosialisasi Aplikasi Laporan Utama Kementan


Kepala BBPP Batangkaluku memberikan arahan tentang Kostratani (Foto Istimewa).

Kendari (Sultra), Sigapnews.com,  - Data pertanian yang akurat adalah sumber terpenting terciptanya kebijakan yang efektif. Berhasil atau tidaknya kebijakan soal pangan dan pertanian dapat dinilai dari sejauh mana masyarakat merasakan manfaat dari kebijakan itu.

Olehnya, Penguatan peran Komando Strategis Pertanian (Kostratani)  terus dilakukan kementerian pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Program Utama Kementan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku pada hari kamis 10 s/d 11 september 2020 di Hotel Claro - Kendari, Sulawesi Tenggara , Jumat (11/9/2020).



Sosialisasi yang diikuti 105 orang peserta terdiri dari penyuluh dan Admin BPP yang berasal dari berbagai kabupaten di sulawesi tenggara, antaranya kab. bombana, kab. kolaka, kab. kolaka utara, kab. kolaka timur, kab. konawe, kab. konawe selatan, kab. konawe utara dan kota kendari.

Kostratani sebagai program yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah hal penting yang harus dilakukan. Kita ingin semua sumberdaya yang dimiliki pertanian bisa dimaksimalkan, termasuk sumberdaya manusia. Oleh karena itu, kita berharap sosialisasi yang digelar bisa diikuti dengan maksimal sehingga bisa diimplementasikan di lapangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan pembangunan pertanian oleh penyuluh pertanian berkolaborasi dengan petugas teknis/fungsional pertanian lainnya yang ada di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian.



Senada dengan arahan Budianti Kadidaa, Kadis. Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra sekaligus membuka sosialiasi ini mengatakan salah satu tujuan sosialisasi ini adalah terkoneksinya berbagai data dan informasi, dengan adanya data dan informasi yang riil di lapangan, akan digunakan sebagai perencanaan atau program pembangunan pertanian. Untuk itu rekan-rekan di BPP dituntut bekerja lebih keras untuk menyiapkan data yang senantiasa ter-update, tidak stagnan melainkan selalu berubah dari waktu ke waktu. Dengan adanya data dengan dukungan sarana dan prasarana.

Dikesempatan yang sama Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan melalui sosialiasi ini, kita membekali penyuluh di BPP cara meng-input data  komoditas strategis menggunakan aplikasi Laporan Utama Kostratani, kegiatan ini merupakan awal proses tansformasi BPP menjadi Kostratani dalam fungsinya sebagai Pusat data dan Informasi pertanian.

Beliau juga menghimbau kepada para penyuluh, bahwa entri data laporan utama Kementan harus segera ditindaklanjuti untuk dikoneksikan ke Agricultur War Room (AWR) dalam mendukung program Kostratani.

Sebagaimana yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu bahwa Kostratani sebagai yang terdepan dalam menjalankan program utama Kementan harus diperkuat dengan data dan informasi.

“Semua data dan informasi mengenai perkembangan pertanian di daerah harus disajikan secara lengkap. Jadi kita bisa lihat sejauh mana perkembangan pertanian di daerah, termasuk apa kendalanya. Dan di Kostratani, petani bisa berkonsultasi untuk memaksimalkan pertanian. Makanya kita terus perkuat peran Kostratani,” tuturnya.

Meski dihadiri banyak peserta namun penerapan Protokol kesehatan tetap dilakukan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan serta mengecek suhu tubuh setiap peserta sebelum memasuki ruangan sosialiasi.  (BBPP-BK).

Penulis : Al Aziz / Hari Ismanto
Editor : Sabir

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved