-->

Sabtu, 07 Agustus 2021

Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas SDM Petani di Sulbar Melalui Bimtek, Kementan Bersinergi Dengan Komisi IV DPR RI

Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas SDM Petani di Sulbar Melalui Bimtek, Kementan Bersinergi Dengan Komisi IV DPR RI


Sulbar, Rajapena.com,-Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka Peningkatan Kapasitas Petani diselenggarakan di Kabupaten Polman dan Majene yakni Kecamatan Campalagian, Kecamatan Tinumbung, Kabupaten Banggae Timur Sulawesi Barat (Sulbar) pada tanggal 7 dan 8 Agustus 2021.

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani ini bertujuan agar sasaran pembangunan pertanian dicapai masyarakat seperti petani dan buruh tani, sehingga mereka langsung mendapatkan ilmu dan mampu memberdayakan masing – masing kelompok khususnya di kabupaten Polman dan Majene. Sehingga mewujudkan salah satu langkah misi penguatan Ketahanan Pangan Nasional ditengah pandemi Covid-19.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.

“Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, petani harus mampu bergerak tidak hanya di hulu saja tapi hilir dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen,” tegas Dedi.

Bersinergi bersama DPR-RI Komisi IV, Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM, melaksanakan Bimbingan Teknis dalam rangka meningkatkan kapasitas petani di Polman dan Majene untuk ditingkatkan ilmunya dalam Budidaya Ketapang, Pupuk Organik, dan Pertanian Hidroponik.

Suhardi Duka mengungkapkan sektor pertanian adalah inti dari negara, jika pertanian suatu negara baik maka negara tersebut akan baik pula.

Pertanian harus dibina sebaik mungkin agar kondisi ekonomi negara tetap stabil. Kunci agar mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertanian yang utama adalah mengoptimalkan SDM Pertanian.

Beliau berharap pada kegiatan ini peserta mampu menyerap materi yang disampaikan oleh narasumber dan dapat mengimplementasikan haril pembelajaran tersebut dan diharapkan peserta tetap menggali pengetahuan di sektor pertanian secara mandiri.


Lanjut suhardi menegaskan kepada 60 orang petani yang mengikuti bimtek agar serius mengikuti semua materi dari fasilitator agar bisa diaplikasikan dengan baik serta memberi nilai tambah kepada petani.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa dalam menghadapi wabah Covid-19, pertanian tidak boleh berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik.

“Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," ujar SYL. (Al-Aziz/Yuli N).

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved