-->

Senin, 02 Maret 2020

DPP Letho Dukung Erick Thohir Hentikan Pembentukan Super Holding BUMN

DPP Letho Dukung Erick Thohir Hentikan Pembentukan Super Holding BUMN

Anshar ILo Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Loyalis Erick Thohir (DPP Letho) for Jokowi-Amin bersama jajaran pengurus ( Foto: istimewa)

Sigapnews.com, Jakarta - Organisasi Relawan Letho (Loyalis Erick Thohir) for Jokowi-Amin menyatakan mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick yang akan menghentikan rencana pembuatan super holding BUMN. Tentu hal ini menurut Letho sesuai janji kampanye Jokowi-Amin yang menyebut nantinya pemerintah hanya membuat subholding BUMN berisi pengelompokan BUMN.

Hal ini disampaikan Anshar Ilo Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Loyalis Erick Thohir (DPP Letho) for Jokowi-Amin dalam keterangan persnya, Senin (02/03/2020).


"Kami sebagai elemen masyarakat mendukung Super holding ditiadakan dan (menjadi) subholding BUMN. Hal ini sesuai pernyataan Erick di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Jakarta, Rabu (26/2) lalu. Tentu hal ini untuk memudahkan pengawasan dengan bentuk klaster per BUMN," tandas Ilo sapaan akrabnya.

Menurut ILo, sebagaimana kata Erick Thohir pembuatan klaster tersebut akan mempermudah pengawasan terhadap perusahaan pelat merah yang jumlahnya banyak. Dimana kata ILo, nantinya target pemerintah akan membuat 20 klaster BUMN yang nantinya setiap klaster akan diawasi oleh dua Wakil Menteri (Wamen) BUMN.

"Memang harus dibentuk klaster, sebab tidak mungkin Wamen-Wamen BUMN memegang 142 BUMN. Tentu nantinya masing-masing Wamen akan memegang 7-8 subholding BUMN," jelas Ilo mendukung pernyataan Erick Thohir.

Kata ILo sebagaimana menurut Erick Thohir, 20 klaster akan dibuat klaster dead weight. Dimana setiap klaster tersebut, akam diisi BUMN yang kondisi keuangannya sekarat. Sehingga kata Ilo, pembuatan klaster ini akan mempermudah pengawasan perseroan yang terlilit masalah keuangan.

Lanjutnya, pembentukan super holding BUMN diperlukan untuk memudahkan perusahaan pelat merah berkembang.

"Jokowi-Amin kan sudah mengatakan dalam debat kandidat capres-cawapres, bahwa akan membangun holding-holding BUMN, konstruksi dan karya, migas, pertanian dan perkebunan. Inilah janji Jokowi-Amin lewat Menteri BUMN akan diwujudkan," ucap pria asal Sulawesi Selatan ini.

Himbau Karyawan BUMN Hargai Keputusan Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi.

Selain itu Anshar ILo Ketua Umum DPP Letho (Loyalis Erick Thohir) for Jokowi-Amin menghimbau para pekerja BUMN dan anak perusahaan BUMN untuk menghargai Menteri BUMN Erick Thohir. Dimana mengganti jajaran direksi dan komisaris perusahaan yang menyalahgunakan wewenang.

ILo terus mendukung Erick Thohir sebagai Menteri BUMN untuk bersih-bersih BUMN. Tentunya demi perusahaan BUMN yang sehat dan bisa memberikan pemasukan pada APBN.

"Letho mendukung langkah Menteri BUMN dalam pembersihan BUMN. Kami juga memohon pada Menteri (Erick) agar direksi BUMN dipilih orang-orang yang punya integeritas tinggi dan berkompeten di bidangnya," ujarnya.

Kata ILo saat ini, di BUMN banyak masalah integritas terjadi. Terbukti juga saat ini, banyak kecurangan yang dilakukan oleh petinggi perusahaan. Baik korupsi, penyalahgunaan wewenang dan lainnya.

"Letho mendukung penggantian direksi yang merugikan keuangan negara, kalau perlu ada pemecatan direksi dan komisaris yang melakukan kriminalisasi, mutasi, dan PHK, serta praktek outsourcing yang melanggar undang-undang kepada pekerja," katanya.

Berdasarkan info dari Kementerian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merombak susunan direksi dan komisaris PT Pegadaian (Persero). Dalam perombakan tersebut, ia memutuskan untuk menunjuk bekas anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Loto Srianita Ginting menjadi Komisaris Utama PT Pegadaian (Persero).

Loto Srianita Ginting menggantikan posisi Ina Primiana yang sebelumnya menduduki jabatan tersebut. Selain itu, Erick Thohir juga menempatkan Makmur Keliat sebagai Komisaris Independen Pegadaian.

Perubahan komisaris ini tertuang dalam SK-59/MBU/02/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Pegadaian. Tak hanya komisaris, pemerintah turut merombak susunan direksi Pegadaian. Erick menunjuk Gunawan Sulistyo sebagai Direktur Umum Pegadaian.

Perubahan direksi tercantum dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-58/MBU/02/2020 tentang Pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota-anggota Direksi perusahaan Perseroan (Persero) Pegadaian.

Diketahui, Loto Srianita Ginting juga baru saja diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN pada awal Februari 2020. Sebelumnya, ia adalah Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.

Sementara, Makmur Keliat sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kemudian, Gunawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum Pegadaian pernah menjabat sebagai Pejabal Level SEVP Manajemen Aktiva Tetap & Pengadaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dalam waktu bersamaan kementerian BUMN juga memberhentikan beberapa direksi perusahaan yang terdiri dari Daan Achmad sebagai Direktur Komersial digantikan oleh Ghamal Peris Aulia dan Djoko Murjatmodjo sebagai Direktur Teknik yang kemudian digantikan oleh Agus Wialdi.

Selain itu, Kementerian BUMN juga mengganti Ituk Herarindri yang merupakan Direktur Operasi dan Pelayanan diganti menjadi Muhammad Wasid. Lalu Bayu Rafisukmawan yang menjabat sebagai Direktur Keuangan diganti menjadi Wiweko Probojakti. (red).

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved