-->

Jumat, 19 Juni 2020

Jelang New Normal, Kapolresta Tangerang Gelar Jumat Keliling



Sigapnews.com, Tangerang (Banten) - Kapolres Kota Tangerang Polda Banten, Kombes Pol H. Ade Ary Syam Indradi menggelar Jumat keliling.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan menyampaikan pesan Kamtibmas dalam menjelang era kenormalan baru. 

Kali ini Kapolresta beserta jajaran mengunjungi Masjid Al Ishlah Taman Buah, Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (19/6/2020). 

"Sebentar lagi kita akan memasuki hidup New Normal. New Normal adalah tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sesuai protokol kesehatan," kata Kapolres sesaat sebelum Shalat Jumat dilaksanakan.

"Diharapkan dengan mematuhi protokol kesehatan, taat dan patuh terhadap protokol kesehatan Insha Allah penyebaran Covid-19 dapat terputus," lanjut Kapolres didampingi Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikry Ardiansyah. 

Pada kesempatan tersebut juga, Kapolres meninjau  Kampung Tangguh di Perumahan Taman Buah 1 Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis. Kapolres berharap Kampung Tangguh tersebut dapat menjadi contoh terciptanya Kamtibmas. 

Untuk diketahui, Kampung Tangguh di RW 14 Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis memiliki ;
1. Rumah Singgah yang merupakan pusat kesehatan, pusat data dan tempat penanganan warga yang mengalami gangguan kesehatan. 
2. Koperasi dan lumpung pangan warga
3. Dapur umum
4. Program ketangguhan ekonomi berupa ternak ikan, usaha home industri masyarakat.
5. Perpustakaan, dan
6. Poskamling sebagai bentuk ketangguhan keamanan

"Pesan dari bapak Kapolda Banten dengan adanya kampung tangguh ini agar masyarakat tetap semangat gotong royong untuk memutus penularan virus Corona (Covid-19 )," tutur Ade Ary. (Red).

Selasa, 16 Juni 2020

Aksi Heroik, Kapolsek Rajeng Gendong Penderita Ginjal Saat Pembagian Bansos



Sigapnews.com, Tangerang (Banten) – Kisah heroik dilakukan anggota Polresta Tangerang Polda Banten saat pembangian bantuan sosial (Bansos, Kapolsek Rajeg Iptu Ferdo Elfianto menggendong seorang warga yang mendadak sakit.

“Kejadiannya di SDN Rajeg 5, Kampung Pabuaran, Desa Rajeg Kabupaten Tangerang saat pembagian Jaringan Pengaman Sosial (JPS),” terang Kapolresta Tangerang Kombes Pol H. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (14/6/2020).

Menurut Ade, aksi anggotanya itu terjadi secara spontan. “Warga Desa Rajeg berjenis kelamin laki-laki datang ke lokasi untuk menerima bantuan sosial dari Provinsi Banten pada Minggu 14 Juni 2020,” paparnya.

Pada saat datang ke lokasi, lanjutnya, warga tersebut mendadak mengeluh sakit. Kemudian Kapolsek Rajeg membantu menggendong ke lokasi pembagian bansos dan minta untuk didahulukan atau diprioritas dalam antrian.

Tidak hanya itu. Usai pembagian bansos, pihaknya kembali membantu warga itu pulang ke rumahnya. “Diantarkan dengan cara yang sama (digendong), menuju ambulance untuk selanjutnya diantar sampai ke rumah,” tutup Ade.

Terpisah, Kapolsek Rajeg Iptu Ferdo Elfianto menjelaskan, warga yang mendadak sakit tersebut ternyata memiliki riwayat sakit ginjal.

“Sudah disampaikan keluarganya, ternyata memang dia sebelumnya punya riwayat ginjal,” ungkapnya.

Saat kejadian, dirinya sedang bertugas melakukan pengamanan pembagian JPS di SDN Rajeg 5, Kampung Pabuaran, Desa Rajeg Kabupaten Tangerang. (Red).

Jumat, 12 Juni 2020

Terkuak Pembunuhan Satu Keluarga di Balaraja



Sigapnews.com, Tangerang (Banten) - Satu keluarga di Kampung Sukamantri, RT02 RW09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, diduga tewas dibunuh oleh pelaku tunggal.

Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pelaku merupakan sang ayah, Robi, dan kemudian mengakhiri hidupnya usai membunuh anaknya Nicky Chelsiana (14) dan Gibran Ahmad Ramadhan (3).

"Berdasarkan fakta penyidikan di lokasi TKP iya seperti itu (pelaku tunggal), karena tidak ada lagi orang yang masuk ke rumah sebelum ditemukan adanya tiga jenazah oleh saksi mata," kata Ade di lokasi kejadian, Jumat (12/6/2020). 

Orang nomor satu di Polresta Tangerang Polda Banten ini menuturkan fakta pelaku tunggal dikuatkan dengan hasil forensik yang menunjukan ada luka jeratan di leher Robi dan posisi menggantung saat ditemukan. 

Robi mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang berisi limbah sampah plastik.

"Berdasarkan fakta autopsi Robi terlebih dahulu membunuh anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher. Sedangkan anak keduanya dibunuh dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas," jelasnya.

Robi membunuh kedua anaknya diduga karena masalah rumah tangga dengan istrinya, Lala Maisari (35), sehari sebelum kejadian. 
Menurutnya cekcok keduanya telah terjadi sejak pertengahan Mei 2020. Istrinya kata Ade, kerap mendapat ancaman pembunuhan dari Robi saat cekcok.

"Berdasarkan keterangan ibu mertua, Robi ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya dan akhirnya istrinya pun meninggalkan rumah," ungkapnya.

Ade menambahkan cekcok kembali memanas saat Lala pulang ke rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan pada Rabu, 10 Juni 2020 sekira pukul 22.00 WIB, dan Robi pun mengancam akan membunuh anak–anaknya.

"Saat cekcok itu pelaku yang juga korban kembali mengancam istrinya akan melakukan pembunuhan. Bahkan Robi juga mengatakan kepada istrinya kamu (Lala) akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak–anak lagi," bebernya.

Dari hasil keterangan dari mertua dan keluarga pelaku, Robi diketahui mempunyai penyakit darah tinggi. Tempramennya akan muncul jika dirinya tengah emosi. "Dari tempramentalnya Robi, sudah pernah dua kali mengancam membunuh istrinya," tutupnya.
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved