-->

Sabtu, 02 Mei 2020

Mentan Instruksikan Insan Pertanian Untuk Terus Aktif Bergerak, Demi Menjaga Ketersediaan Stok Pangan


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Ketersediaan pangan akhir akhir ini menjadi perhatian utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu tersedia di tengah mewabahnya virus Covid-19.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan.

"Untuk menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan ketahanan pangan yang kuat maka dari itu kementerian pertanian telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, " jelasnya.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan, sama seperti sebelum mewabahnya virus covid-19.

Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini merupakan tanggung jawab kami sebagai penyuluh. "Namun kami harus tetap menjaga kesehatan ketika berada di lapangan sesuai dengan menerapkan protokol kesehatan yang instruksikan pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan" kata Eldy Korompis. Penyuluh Pertanian Desa Touliang saat ditemui mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan panen padi.

Saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Utara,  salah satunya di Kabupaten Minahasa, tepatnya di Kelompok Tani Suka Maju, Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Ahad (3/5/2020).

Informasi dari Pak Temy Rumagit salah satu anggota kelompok tani Suka Maju bahwa luas panen  dari awal 29 April 2020 lalu di wilayah poktan Suka Maju di atas lahan seluas 1 Ha dan tentunya hingga saat ini makin bertambah, Varietas yang ditanam adalah varietas lokal (Superwin) dengan produktivitas rata-rata 6,2 ton / Ha.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.

Harga hasil panen petani kali ini sangat bersahabat harga jual gabah  ke pengumpul Saat ini yaitu Rp. 5.200 /kg. “semoga harga di tingkat petani tetap stabil sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat" tutur Temy. (AZR/AL Az) BBPP-BK.

Kamis, 30 April 2020

Walaupun Ditengah Covid 19, Kab.Tomohon Jaga ketersediaan dan kestabilan Harga Bawang Putih



Sigapnews.com, Tomohon (Sulut) - Kementerian Pertanian berupaya untuk bisa swasembada bawang putih tahun 2021, hal ini bukan mustahil jika dilihat dari karakteristik lahan beberapa daerah di Indonesia.

Dari data yang diperoleh terkait pasokan bawang putih, perkiraan produksi bawang putih lokal bulan Februari hingga Mei yang secara kumulatif mencapai 43 ribu ton. Sekitar 10 persen kebutuhan bawang putih secara Nasional dapat dipenuhi dari produksi bawang putih dalam negeri. 


Kementerian Pertanian mendorong segenap insan pertanian untuk selalu aktif dilapangan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia.

Hal senada juga sering disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “Untuk  seluruh insan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani juga ikut serta, pertanian tidak boleh pindah tetap menggunakan tanah, tanam dan panen”, ujar Dedi.


Kebutuhan dan permintaan masyarakat saat ini akan bawang putih juga mengalami peningkatan terlebih di Bulan Ramadhan ini, hal ini dikarenakan bawang putih menjadi bumbu masakan utama  yang menjadi pelengkap di setiap masakan. 

Walaupun ditengah covid 19, diharapkan ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih dapat terjaga. Untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih maka pemerintah khususnya Kabupaten Tomohon menyalurkan bantuan berupa bibit bawang putih kepada petani yang mempunyai wilayah yang strategi untuk budidaya bawang putih. 


Semangat petani untuk menanam bawang putih dilihat dari kegiatan pertanaman bawang putih yang dilakukan oleh Kelompok tani Mandiri di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Kelompok tani Mandiri mempunyai lahan 16 Ha sebagai lahan pertanian, dan digunakan 0,5 Ha untuk bercocok tanam bawang putih. Kamis (30/4/2020).


Kegiatan pertanaman bawang putih ini didampingi oleh Erni Wajonh, SP selaku Koordinator BPP Kelurahan Kakaskasen Satu. 

“Petani bersemangat untuk mencoba melakukan penanaman bawang putih, dimana permintaan bawang putih saat ini sangat tinggi sehingga akan mempengaruhi kenaikan harga bawang putih,
dan untuk itu kami memotivasi petani di daerah ini untuk mencoba bertanam bawang putih terlebih karena kami melihat kondisi lahan mereka sesuai untuk pertanaman bawang putih, di samping itu mereka juga menerima bantuan bibit bawang putih dari Dinas Pertanian Kabupaten Tomohon”, ujar Erni.

Penulis : Sumarni
Editor : Rezky Yulianti

Jumat, 24 April 2020

Kelompok Tani Mandiri Kab. Minahasa, Panen Tomat Hingga 24 Ton


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Panen merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap petani, senyum dan harapan akan hasil melimpah merupakan sebuah kepuasan tersendiri untuk menggerakkan roda ekonomi di kalangan petani.

Hal serupa di kelompok tani Mandiri, Desa Pinabetengan Utara, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Bela Roring, ketua kelompok tani tersebut, menyampaikan bahwa tomat yang dipanen saat ini adalah varietas Servo. Hingga hari ini, sudah panen ke sepuluh kali dengan total produksi mencapai 24 ton. Jumat. (24/04/2020).

Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai SOP pencegahan di tengah pandemi Covid-19, petani didampingi Penyuluh Pertanian Rohan Liwe, SP, menyampaikan bahwa panen tomat kali ini berbeda dengan panen terdahulu. Petani dan pendamping harus menggunakan APD dan menjaga jarak aman (social distancing) yang tentu saja belum terbiasa dengan hal tersebut pada saat melakukan panen. Namun hal tersebut tidak membuat petani berhenti melakukan aktivitas.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19. Pertanian harus tetap produktif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti daalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi. (HRI/AL -Az) BBPP-BK.

Berhasil Manfaatkan Bantuan Benih dan Subsidi Pupuk, Bolmong Utara Panen Jagung


Sigapnews.com, Bolaang Mongondow Utara (Sulut) - Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah berupaya menjamin stok pangan beras dan jagung aman, walaupun dampak pandemi Covid-19 yang semakin meluas menyebabkan masyarakat menjadi was-was.

Namun hal tersebut tidak berlaku di kelompok tani Totokia yang berlokasi di Desa Saleo, Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, petani tetap melakukan kegiatan panen jagung varietas Bisi 228 dengan produktivitas mencapai 5.2 ton.

Deni D. Lauma, SP, Penyuluh Pertanian setempat menjelaskan bahwa di beberapa wilayah di Bolaang Mondondow Utara sudah mulai panen jagung sejak pertengahan bulan lalu dan sampai bulan ini masih terus panen, ujarnya. (24/4/2020).

Adanya bantuan benih dan subsidi pupuk menjadi bukti bahwa kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi patut diapresiasi. Dengan adanya panen yang terus berlangsung akan menjamin ketersediaan jagung.

Hal ini sejalan dengan yang diserukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah COVID-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen.Ini membuktikan Pertanian tidak berhenti," ujar Dedi.  (HRI/AL-  Az) BBPP-BK.

Senin, 20 April 2020

Kelompok Tani di Kec.Lolak Tetap Panen Padi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Bolaangmogondow (Sulut) - Kepala BPP Kecamatan Lolak, Penyuluh dan seluruh Jajarannya turun langsung menyaksikan panen perdana dilokasi penangkaran benih padi di Kelompok Tani Hulu Liwon.

Keterangan resmi penyuluh pendamping yang membina kelompok tani Hulu Liwon, Menyebutkan jika kelompok tani Hulu Liwon yang berangotakan 18 orang dengan luasan lahan yang dikuasi seluas 20 Ha merupkan salah satu kelompok yang telah ditunjuk sebagai wilayah penangkaran benih padi varietas Inpago 8 hasil kerjasama dengan dinas pertanian Bolaangmongondow. Selasa. (21/04).

“Dimusim tanam 2020 ini kita mendapat jatah kurang lebih 3 hektar bantuan bibit untuk ditangkarkan dari dinas pertanian untuk kelompok diwilayah binaan saya dan melihat hasil yang baik dan keseriusan anggota kelompok tani semoga untuk tahun depan dapat penambahan bantuan lagi untuk menjadikan kec. Lolak ini mandiri benih padi” Pungkas Mustaman Lupoyo, SST, Penyuh pendamping Kelompok tani Hulu Liwon

Ditengah Pandemi Covid-19 ini kami bertepatan dengan panen padi yang kami tanam pada bulan januari kemarin, Dalam Panen Tersebut  diperkirakan total panen dari 3 Ha ini mencapai 14,5 Ton dengan produksi rata-rata perhektar kurang lebih 4,2 Ton, dimana hasil ini tergolong rendah karena pada saat awal penanaman kami kekurangan air dan ada serangan hama serta penayakit yang meyerang tanaman kami.

Ketua Kelompok tani Hulu Liwon Levi William Sangi Menyatakan “Wabah virus Covid-19 tidak menghalangi kami dalam melakukan panen saat ini yang memang panen ini kami tunggu-tunggu dari awal, untuk panen saat ini kami mendapatkan hasil yang kurang optimum dikarenakan pada saat tanam kami sudah diberikan ujian baik itu kekurangan air dan adanya serangan yang cukup merepotkan, namun kami tetap bersyukur dengan hasil panen saat ini”, pungkasnya

Menurut kepala BPP kec. Lolak Agus Hariyono, SST, yang juga mendapingi saat panen menyatakan “Bila Tim medis sebagai garda terdepan bekerja sekuat tenaga untuk menyelamatkan pasien, Begitu juga kami sebagai penyuluh dan para petani terus berjuang ditengah himbauan pemerintah untuk  menjaga kesehatan dan sosial serta physical distancing (jaga Jarak) untuk menjamin suplai pangan kebutuhan masyarakat tercukupi”

Ini dilakukan sambungnya, sebagaimana arahan bapak menteri pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, agar penyuh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Serta arahan  kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa maslah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19

“Semoga apa yang kami lakukan saat ini dapat membuat Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan nasional dibidang pangan ditengah cobaan wabah yang sedang melanda dunia”, imbuhnya.  (MHA28/Al Az) BBPP-BK).

Kamis, 09 April 2020

Ditengah Covid 19, Petani Cabai di Kotamobagu Pasarkan Hasil Tani Via Online


Sigapnews.com, Kotamobagu (Sulut) -Strategi Hortikultura 2020-2024 oleh Kementerian Pertanian salah satunya adalah fokus pada tanaman cabai.

Tanaman Cabai merupakan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, dan juga merupakan bumbu pokok masakan yang oleh masyakarat Indonesia terutama masyarakat Sulawesi Utara yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang banyak.

Cabai  memiliki kandungan senyawa kapsaisin yang bersifat stomakik yang mampu meningkatkan nafsu makan, oleh sebab itu banyak masyarakat yang senang mengkonsumsinya.

Saat ini masyarakat sedikit was-was dengan adanya pandemi virus Corona, harga cabai ditakutkan naik dipasaran.

Kekhawatiran masyarakat karena naiknya harga cabai tidak perlu dikhawatirkan lagi terutama bagi masyarakat Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara.

Pasalnya, petani yang merupakan alumni Pelatihan Tematik Cabai yang diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku pada bulan Maret kemarin tetap setia dilapangan memenuhi permintaan cabai rawit dilokasinya.

Lukman Nur, SE (Alumni Pelatihan Tematik cabai) sekaligus ketua Kelompok Tani Kiblat Tani Sukses Kelurahan Matali Kota Kotamobagu memang telah lama bergelut dibudidaya tanaman cabai.

Beliau bersama dengan anggota kelompok taninya menanam Varietas tanaman cabai rawit Dewata 43 F1, dengan total jumlah pohon 2000 dan panen mencapai 200 Kg perminggunya.

Beliau mengatakan bahwa ditengah masa pandemi virus corona ini, cabai rawit yang biasanya didatangkan dari luar Kota Kotamobagu saat ini terbatas, dan dengan keterbatasan tersebut dikhawatirkan menaikkan harga tanaman cabai tersebut.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa untuk mengatasi keterbatasan stok tanaman cabai dilokasi, kami selaku pelaku utama dibidang pertanian khususnya tanaman cabai rawit akan senantiasa memanfaatkan lahan kelompoktani yang ada terutama untuk tanaman cabai demi memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi di Kota Kotamobagu dan dengan harga yang masih dalam tingkat kewajaran.

Untuk harga tanaman cabai dilokasinya, dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp.40.000/Kg sampai Rp.45.000/Kg.,

Harga jual tersebut berbeda dengan harga yang ditawarkan oleh Lukman, Beliau mengatakan bahwa harga jual cabai oleh kelompok taninya dijual sekitar Rp.35.000/ Kg.

Kembali beliau mengatakan bahwa, saat ini dengan adanya virus corona dan aktivitas dipasar yang dibatasi, maka penjualan produk tanaman cabainya dijual online via Facebook lewat market place.

Beliau menyampaikan pesan ditengah kecemasan masyarakat terhadap virus corona  ini bahwa “Masyarakat cukup dirumah saja, biar kami yang dikebun”.

Kestabilan harga pangan tidak bisa tercapai jika hanya pemerintah pusat saja yang bekerja. Perlu kerjasama dan peran aktif mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha pertanian.

Peran kita semua sebagai bagian dari Kementerian Pertanian adalah selalu mendukung petani untuk senantiasa semangat berbudidaya tanaman sehingga kelangkaan produk-produk pertanian tidak terjadi dan senantiasa terjadi kestabilan harga.(Al-Az).

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved