Minggu, 28 Juni 2020
Setelah 3 Hari Dinyatakan Positif, Pasien Usia 63 Tahun di Jeneponto Meninggal Dunia
Sigapnews.com, Jeneponto (Sulsel) - Pasien yang dinyatakan positif virus corona (covid-19) meninggal dunia pada Minggu (28/6/2020), setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang.
Pasien tersebut berinisial F berusia 63 tahun jenis kelamin perempuan warga Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diumumkan positif covid-19 pada Kamis (25/6/2020).
Juru Bicara (Jubir) Gugur Tugas Penanganan dan Pecegahan Covid-19 di Jeneponto, Mustaufiq, mengatakan, pasien inisial F, berusia 63 tahun meninggal dunia di rumah sakit "Sekitar pukul 07.00 Wita, " ujarnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya pasien F akan dirujuk ke kota Makassar untuk mendapatkan penanganan karena pasien juga mengalami hipertensi dan stroke.
"Keluhan utamanya F itu penyakit penyerta stroke dan hipertensi, jadi karena ada gejala pneumonia sehingga dilakukan swab dan dinyatakan positif covid-19," ungkapnya.
"Untuk riwayat perjalanan saya belum dapat hasil trackingnya. Kami belum dapat informasi lebih lanjut," pungkasnya. (Mus)
Sabtu, 13 Juni 2020
Banjir Melanda 2 Kabupaten di Sulsel Menelan Korban Jiwa dan Kerusakan Fasilitas Umum
Rabu, 22 April 2020
Optimis Membantu Memastikan Stok Pangan Aman, Provitas BPP Turatea Meningkat Hingga 7,04 Ton/Ha
Sigapnews.com, Jeneponto (Sulsel) - Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab untuk memastikan stok pangan cukup dalam mewujudkan ketahanan pangan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki akses terhadap pangan sekalipun mereka berada di rumah akibat wabah Covid-19 yang mengharuskan social distancing.
Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Menegaskan Kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah Pandemi Covid 19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
"Saya sampaikan rasa haru dan bangga karena di saat covid-19 seperti ini, kita buktikan bahwa pertanian itu tidak boleh berhenti. Hanya dengan cara ini menghadapi tantangan covid-19 itu, sekaligus kita tidak boleh kehilangan kesempatan untuk siapkan pangan," ungkap Mentan.
"Kita sangat butuh agar pangan tidak bermasalah, oleh karena itu mari kita perhatikan kesejahteraan petani yang telah menyiapkan pangan untuk kita. Petani yang telah berjuang menyiapkan pangan adalah pahlawan, apalagi dalam suasana seperti saat ini" tutur Mentan.
Salah satu daerah penghasil pangan terbesar di Indonesia adalah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana Luas panen padi pada tahun 2019 sebesar 1,01 juta hektar, produksi gabah sebesar 5,05 juta ton GKG dan produksi beras sebesar 2,89 juta ton.
Keberhasilan yang diraih Provinsi Sulsel tentu tidak lepas dari peranan penyuluh pertanian. Salah satu Penyuluh Pertanian yang tetap mendampingi petani melakukan panen di tengah wabah pandemi Covid-19 adalah Kamaluddin, SP. Menurut Kamaluddin yang menjabat sebagai Koordinator BPP Turatea
yang beralamat di Desa Kayuloe Timur, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto, menyatakan bahwa
pelaksanaan panen pada tanggal 20 April 2020 ini dilakukan di Lahan BPP Turatea dengan luas panen 0.3 ha dengan Varietas yang ditanam adalah Memberamo dengan sistem tanam Legowo 2:1. Hasil Ubinan yang dilakukan oleh Koordunator penyuluh 4.4 Kg dengan provitas 7.04 Ton/Ha.
"Kami berharap harga pembelian di tingkat petani bagus sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani," ungkapnya. "Dengan provitas lahan yang bagus, kami optimis stok pangan tetap aman," ungkapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi juga menegaskan Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 inil." tegas Dedi. (JML)BBPP-BK.
Senin, 20 April 2020
Meskipun di Tengah Pandemi Covid 19, PPL Jeneponto Semangat Dampingi Petani di Lapangan
Sigapnews.com, Jeneponto (Sulsel) - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mendorong seluruh insan pertanian di seluruh wilayah di Indonesia untuk tetap memproduksi pangan baik itu padi, jagung dan jenis pangan lainnya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah wabah Covid-19 sehingga ketersediaan pangan kita tetap terjaga dengan baik dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerukan kepada para Penyuluh Pertanian terus bekerja menjaga aktivitas pembangunan pertanian agar tetap bergerak.
Syahrul menyerukan hal tersebut untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan nasional aman dan terkendali.
“Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah-satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah bidang pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia” tegas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi juga menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.
“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti. Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan,” tegas Dedi.
Semangat Inilah yang memotivasi para penyuluh pertanian untuk tetap mendampingi petani dalam melaksanakan panen jagung kelompok tani Sehati dikelurahan Bontoa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto Prov. Sulawesi Selatan, ditengah diberlakukannya social distancing untuk memutus penyebaran virus covid-19.
Meskipun mereka dihantui oleh kekhawatiran di tengah wabah pandemi Covid-19 ini.
Dalam kegiatan panen tersebut di dampingi penyuluh pertanian kelurahan Bontoa, Muniarti Mustafa yang menuturkan bahwa, kegiatan panen jagung saat ini dilakukan diatas lahan seluas 2,20 ha. Varietas jagung yang dipanen yaitu Bisi 18. dengan produksi rata-rata sekitar 11,8 Ton / ha.
Sebagai informasi tambahan, di wilayah keluarahan Bontoa, potensi panen jagung seluas 250 Ha.
Muniarti mengungkapkan bahwa setiap akan turun ke lapangan ada terselip kekhawatiran mengenai virus Covid-19, namun rasa khawatir tersebut ditepis.
"Kami harus turun ke lapangan, mendampingi dan memberikan penyuluhan kepada petani, kami selalu ingat pesan Pak Mentan, insan pertanian harus aktif bergerak menjaga ketersediaan pangan,
Itulah penyemangat kami,” Ungkap Murniati.
Murniati juga mengingatkan kepada para penyuluh dan petani untuk selalu waspada dengan adanya Pandemi Covid 19 ini, dengan cara menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan, saling menjaga jarak serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.(AZR/RSN) BBPP-BK.
Mentan SYL Tegaskan Jajaran Kementan Harus Kerja Extra di Tengah Covid-19
Sigapnews.com, Jeneponto - Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab untuk memastikan stok pangan cukup untuk 267 juta masyarakat Indonesia.
Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat kunjungan ke Kabupaten Jeneponto (20/04/2020) Menegaskan bahwa di tengah Pandemi Covid 19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
"Kita takut korona, tetapi don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang nganggur selama satu bulan," tegas SYL.
Lebih lanjut, Mentan memegaskan bahwa Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya diharapkan secara langsung harus memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan utuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik.
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar dalam sambutannya saat menerima Mentan di rumah Jabatan Bupati, menyatakan bahwa saat ini harga jual jagung di tingkat petani sangat rendah, hanya berada pada kisaran harga Rp. 1.600-1.700,- per Kilo gram (Kg).
Menyikapi hal tersebut, Menteri Pertanian meminta kepada seluruh tim satgas pangan agar bekerja lebih giat untuk membantu petani.
”Saya minta, satgas pangan agar bekerja maksimal, Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari agar lebih maksimal lagi dalam membantu petani. Harus tegas demi kesejahteraan petaniJangan sampai ada orang-orang yang bermain, dia hanya membeli tapi keuntungannya lebih besar dari petani," ungkap Mentan.
"Semua integrator harus diajak untuk stabilisasi harga, kestabilan pangan dan Kondisi antara harga pasar dengan petani harus seimbang," tutur Mentan.
Terkait dengan ketidak stabilan harga jagung di beberapa daerah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi saat dikonfirmaai menyampaikn bahwa BPPSSMP akan memaksimalkan peranan Kostratani agar ikut membantu petani dalam mengawal stabilisasi harga.
"Kostratani akan dimaksimalkan agar turut serta mengawal stabilisasi harga. Penyuluh di setiap kostratani harus mampu memfasilitasi agar setiap petani binaannya mendapatkan harga yang layak dari setiap komoditas yang dibudidayakan" jelas Dedi.(JML) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram