-->

Selasa, 14 November 2023

Inovasi Polrestabes Semarang dan Polresta Surakarta Dapat Apresiasi dari Kompolnas

Semarang, Sigapnews.com,- Kompolnas mengapresiasi Polrestabes Semarang Polda Jawa Tengah atas penerapan pola pengamanan berbasis digital. Hal itu disampaikan saat Kompolnas melakukan kunjungan kerja ke Polda Jawa Tengah pada 13-14 November 2023.

Kunjungan tersebut dipimpin Ketua Tim Kerja Kompolnas Irjen. Pol. (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar dan didampingi anggota Kompolnas H. Mohammad Dawam. Kemudian, diterima oleh Wakapolda Jawa Tengah Brigjen. Pol. Abiyoso Seno Aji, S.I.K. dan PJU, serta Kapolrestabes Semarang, Kombes. Pol. Irwan Anwar, S.I.K., S.H., M.Hum.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar  memulai pertemuan dengan memaparkan penggunaan sistem digitalisasi dalam rangka meminimalisir tindakan kriminalitas di Kota Semarang. Kemudian, Ketua Tim Kerja Kompolnas memandang, inovasi yang dibuat oleh Polrestabes Semarang adalah role model Polri yang bagus untuk penegakan hukum berbasis scientific. 

“Hal ini sangat positif dan perlu dikembangkan role model penegakan hukum berbasis IT ini sebagai aplikasi Program LIBAS (Polisi Hebat Semarang) Polrestabes Semarang dengan kerjasama yang terbangun antara masyarakat, Pemerintah Kota dan Polri dalam pemasangan CCTV sampai pada gang-gang terkecil diseluruh wilayah hukum Polrestabes Semarang,” jelasnya, Selasa (14/11/23). 

Tak hanya Polrestabes Semarang, Kompolnas juga melakukan kunjungan ke Polresta Surakarta yang diterima Kapolresta, Kombes Pol. Iwan Saktiadi, S.I.K., M.H., M.Si dan PJU. Saat kunjungan itu, Kompolnas mendapat paparan persiapan pengamanan Pemilu 2024. 

Anggota Kompolnas Mohammad Dawam menambahkan, seluruh anggota Polri harus terus meningkatkan kualitas profesionalitas dan netralitas sebagaimana perintah dan arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. 

Di sisi lain, ia memandang inovasi positif jajaran Polres di Jawa Tengah dalam memastikan Kamtibmas dan Penegakan Hukum melalui Aplikasi Digital perlu diapresiasi. Ia menekankan, inovasi menjadi hal penting yang harus dilakukan jajaran Polri.

“Ini hal baik, inovasi dengan membangun semacam Rumah Deradikalisasi Napiter di Kota Surakarta maupun di Karanganyar ataupun Rumah Edukasi Bahaya Narkoba dengan bentuk  kerja sama bersama BNPT, Pemerintah Daerah dan semua pihak terkait,” ungkapnya.

Published : Alamsyah Rauf

Senin, 22 Juni 2020

Ditolak Dikampung Asal, Pelaku Penyerangan Wakapolres Karangayar Dimakamkan di Semarang



Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto (kiri) menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga diwakili adik pelaku (Foto Istimewa)

Sigapnews.com, Semarang - Polda Jawa Tengah (Jateng) akhirnya memakamkan pelaku penyerangan anggota polisi Karanganyar itu di Semarang.

Penyerahan dilakukan Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono YogaPranoto, sementara dari keluarga diwakili adik pelaku yaitu Rohman Budi .

Usai di identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah kemudian di serahkan ke perwakilan keluarga pelaku.

Dirkrimum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto mengatakan setelah Jenazah Karyono W pelaku penyerangan rombongan polisi Polres Karanganyar ditolak dimakamkan di daerah asalnya di Madiun, Jawa Timur.

"Dari informasi Direktur Intelijen Polda Jatim ternyata ada penolakan dari sana (Madiun) dengan alasan kemanusiaan, polisi selanjutnya membantu keluarga untuk memakamkan jenazah Karyono di Semarang," ujarnya, kepada Wartawan, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng Semarang, Senin (22/6).

Adik Karyono, Rohman Budi Santoso menuturkan kakaknya tersebut jarang berinteraksi dengan keluarga dan tertutup.

"Karyono pernah dipenjara di Mako Brimob sebelum dipindahkan ke penjara di Sumatera dan Karyono baru bebas tahun lalu, info dari dia seperti itu orangnya sangat tertutup,"ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan pelaku diduga sudah merencanakan aksi penyerangan tersebut.

"Menurut warga pelaku terlihat dua kali berjalan lalu-lalang di area Pos masuk Gunung Lawu. Namun warga saat itu menduga pelaku salahseorang pencinta alam,"tutur Iskandar.

Seperti diberitakan kemarin, pelaku Karyono menyerang rombongan polisi Polres Karanganyar di lereng Gunung Lawu. Wakapolres Karanganyar Kompol.Busroni sempat dikejar pelaku menggunakan pisau yang dibawanya.(*)

Tak Patuhi Protapkes Covid 19, Pesta Pernikahan Berakhir Duka, Kerabat Terpapar dan Meninggal



Sigapnews.com, Pesta pernikahan di Semarang, Jawa Tengah,  melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) menjadi malapetaka.

Pesta pernikahan tersebut justru berakhir duka setelah satu per satu kerabat sakit hingga meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan Pemkot Semarang, banyak di antara mereka yang rupanya terkonfirmasi positif Covid-19 seusai dilakukan tracing.

Namun, tutur Hendi, pernikahan itu dilakukan tak sesuai prosedur yang seharusnya di tengah pandemi.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata dia, Sabtu (20/6/2020).

Satu per satu meninggal, ditemukan banyak kasus positif.

Acara pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia justru menjadi duka.

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," tutur dia.

Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kami tracing," ujar dia.

Dari hasil tracing, rupanya takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular Covid-19.

Hendi mengatakan, awalnya dari pesta pernikahan itu ditemukan lima orang positif Covid-19.

Setelah tracing diperluas, masih banyak yang terinfeksi.

"Dari sembilan orang, ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," katanya

Hendi membenarkan, pesta pernikahan ini menyumbang lonjakan kasus positif Covid-19 di Semarang.

Ia meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan agar kejadian serupa tak terulang. (*)

Kamis, 05 Maret 2020

Dugaan Pungli SMKN 1 Miri Sragen Resmi di Laporkan Polda Jateng


Sigapnews.com, Semarang - Setelah diadakan rapat sosialisasi informasi sekolah di gedung IPHI Miri, SMKN 1 Miri Kabupaten Sragen, dengan Wali murid kelas 10, selasa (25/2/2020) disebutkan sumbangan sukarela di sertai pernyataan adalah hal yang keliru, apalagi di sebutkan pemilihan nominal angka secara tertulis. 

Kini oleh Warsito salah satu wali murid SMKN 1 Miri Sragen resmi melaporkan dugaan pungli yang di lakukan oknum Komite dan pihak SMKN 1 Miri.


Laporan ini tertuju kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Dr. H. Rycko Amelza Daniel, M. Si di jalan Pahlawan Nomer 1 Kota Semarang, isi laporan tersebut perihal dugaan pungli uang gedung dan seragam SMKN 1 Miri sejak 2018/2019, yang di sinyalir merugikan masyarakat 2,4 milyar.

Dalam melaporkan ini, Warsito di dampingi Sugiyanto dari LSM Lidikkrimsus RI dan LPKSM Putra Lawu Rois Hidayat dan beberapa awak media, surat tersebut di Terima di ruang Setum Polda Jateng, Kamis (5/3/2020). https://youtu.be/6lL4wpaN_kk


Selain itu isi surat juga di sebutkan biaya yang di tentukan sekolah di papan nama proyektor, dengan berbagai pilihan bagi siswa yang mampu yakni Rp. 3,5 juta, 3 juta dan 2,5 juta.

Sedangkan bagi siswa yang tidak mampu Rp 2 juta, 1,5 juta dan 1 juta. Sarno selaku Kasek juga memberi arahan agar membayar di tengah-tengah yakni Rp 1,5 juta.


Uang dari wali murid pembayaran melalui Agustina. Sementara untuk jumlah siswa keseluruhan laki-laki ada 916 anak dan perempuan 425 anak, hingga total keseluruhan 1441 siswa.

Jika di kalkulasi praktik dugaan pungli ini, menurut Warsito sejak tahun 2017 hingga 2019 sekitar Rp.2.161.500.000,00.

Saat di konfirmasi di basemant parkir Polda Jateng, Warsito di dampingi Sugiyanto dari LSM Lidikkrimsus RI menyampaikan visinya kedepan, yakni di ingin sekolah khususnya di Kabupaten Sragen tingkat SMK/SMA tidak ada lagi pungli.

“Kami berharap pungli tidak ada lagi di sekolah, khusunya Sragen yang saat ini memang di duga marah pungli,“ Urainya.

Saat di tanya harapan kedepan, Warsito ingin SMKN 1 Miri segera di tindak sesuai hukum yang berlaku. Dia katakan hukum tetap berjalan agar ada efek jera bagi para oknum kepala, sekolah.

Ketika di tanya tentang analogi kesamaan dan perbedaan pungli dan korupsi, Warsito berujar pungli dan korupsi adalah sama yakni perbuatan jahat. Namun dia menimpali pungli lebih kejam dari perbuatan korupsi.

“Kalau pendapat saya korupsi itu kejam, tapi pungli sangat kejam dari kejahatan lainnya, karena yang di pungli adalah masyarakat tidak mampu“ pungkas warsito. (Tim/AWPI/PPWI)

Jumat, 11 Oktober 2019

Kadis Kominfo Sulsel Sebut Akan Pertajam Layanan Publik Yang Ada di SPBE Dengan Regulasi Smart Province


SIGAPNEWS.COM, Semarang (Jateng) - Kegiatan "Forum Smart Province" dengan Tema  "Peran penting Pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Provinsi cerdas" dilaksanakan di Gumaya Hotel, Semarang, Jawa tengah, Kamis,(10/10/2019).

Dihadiri oleh utusan dari berbagai provinsi di Indonesia, Forum ini melahirkan diskusi dan terobosan baru ketika Provinsi Jawa Tengah melahirkan perda pertama dan menjadikan sebagai provinsi perda cerdas pertama di Indonesia.

Andi Hasdullah, Kadis Kominfo-SP Provinsi Sulawesi Selatan yang hadir pada forum tersebut juga memberi apresiasi  lahirnya perda Smart province.

"Saya kira Jawa tengah ini yang pertama punya perda dan akan ikut aktif diskusi, tentu akan banyak masukan yang bisa diambil daerah lain termasuk propinsi Sulawesi-Selatan untuk menerbitkan suatu regulasi," Kata Andi Hasdullah saat diwawancarai sejumlah awak media disela kegiatan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Andi Hasdullah menambahkan bahwa kebijakan smart provinsi ada dua pilihan kita bisa kita buat dalam bentuk perda ataukah cukup dengan pergub saja yang terpenting adalah komitmen kita dalam menghadirkan smart provinsi itu benar- benar bisa hadir mengsolusi berbagai permasalahan publik, mengefisienkan tatakelola sumberdaya dan memberikan layanan prima kepada rakyat yang berujung pada kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Perda agak lama prosesnya dan biayanya mahal tapi kalau pergub lebih cepat, murah dan fkeksibel. Jadi untuk Sulsel kita akan kaji dulu khususnya terkait regulasi Smart Province.

Hasdullah menambahkan, bahwa layanan SPBE provinsi yang ada sudah dikembangkan. Sebenarnya sudah mengcover ruang lingkup layanan publik yang ada pada smart province itu, tapi kemungkinannya kita bisa pertajam lagi dengan membuat regulasi khusus terkait smart province milik Jateng

"Saya ucapkan selamat kepada Pemprov Jawa tengah atas lahirnya perda Smart province ini dan selamat kepada pak Gubernur, Ganjar Pramono,"ucap Andi Hasdullah.

Sementara Itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen Mengemukakan kalau capaian Jawa tengah sebagai perda Provinsi cerdas pertama di Indonesia harus di push secara massif dan akan mengaplikasikan secepatnya.

"Apresiasi penghargaan ini harus kita aplikasikan bersama untuk pelayanan kepada masyarakat, Semoga ini bisa berkembang bukan hanya di Jawa tengah tapi juga dari Provinsi- Provinsi lain sehingga Indonesia lebih maju,"tutup Taj Yasin Maimoen.
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved